PENDAHULUAN Topikalisasi Struktur Teks Dan Genre Wacana Pada Artikel Opini Dalam Koran Kompas Serta Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi.
Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Ketika komunikasi secara
langsung, kedua individu atau lebih saling bertemu dan berinteraksi. Lain dengan
komunikasi tidak langsung. Komunikasi tidak langsung dilakukan melalui perantara,
karena tidak bisa saling bertemu dan berinteraksi. Perantara yang digunakan adalah
menggunakan media. Media tersebut bisa berupa media cetak maupun media
elektronik. Media elektronik misalnya televisi, radio, handphone, dan lain
sebagainya. Media cetak misalnya majalah, surat kabar, tabloid, dan lain sebagainya.
Menurut Mursito (2006:2) komunikasi media massa adalah komunikasi
dengan menggunakan media massa, komunikator tidak dapat bertatap langsung
dengan khalayak. Media massa adalah media yang digunakan dalam komunikasi
massa. Ada dua pengertian pers dalam konteks ini, yakni pers dalam pengertian
sempit dan pers dalam pengertian luas. Pers dalam pengertian sempit menunjuk pada
media cetak saja (surat kabar, tabloid, dan majalah), sedangkan pers dalam
pengertian luas menunjuk pada semua jenis media massa (semua media cetak dan
semua media elektronik).

Berkomunikasi tidak dapat terlepas dari keduanya. Baik media cetak maupun
media elektronik sangat berperan dalam kegiatan sehari-hari. Bahasa sebagai media
informasi berarti memiliki tempat di mana informasi tersebut disampaikan.
Tendensialitas bahasa sebagai komunikasi biasanya bisa disampaikan melalui media
cetak maupun elektronik. Misalnya media cetak dari surat kabar. Menurut Barus
(2011:139) “di dalam surat kabar terdapat dua hal yaitu ruang news (berita) dan
ruang pendapat. Ruang news (berita) bisa berupa berita politik, berita ekonomi, berita
hukum, sedangkan di ruang pendapat ada tajuk rencana, kolom, artikel opini, pojok,
karikatur, surat pembaca”.
Artikel opini adalah artikel yang ditulis sepenuhnya atas inisiatif penulis
dengan topik-topik spesial serta berkaitan dengan berita yang sedang hangat
dibicarakan. Artikel opini muncul dari pernyataan pendapat pikiran mengenai fakta,

1

2

wacana, postulat, opini, kritik, saluran aspirasi kaum cendekiawan mengenai
berbagai hal (Barus 2011:152).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa artikel opini adalah

hasil pendapat seseorang yang bebas dalam menuangkan gagasan, ide, dan pemikiran
terhadap apa yang sedang terjadi atau yang sedang hangat dibicarakan. Opini tidak
terlepas dari fakta yang muncul kala itu. Dari fakta yang muncul penulis menanggapi
atau mengomentari dari sudut pandangnya. Jadi di dalam opini tidak bisa dipungkiri
jika masih ada penggunaan fakta. Penggunaan fakta di dalam opini hanya sebagai
penguat atau dasar saja. Jika penulis menuliskan sesuatu yang didasarkan pada
kenyataan, konteks, dan penggunaan unsur 5W+1H, itu termasuk fakta (berita) bukan
opini. Opini bukanlah sebuah fakta, tetapi jika di kemudian hari dapat dibuktikan,
maka opini berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
Media masa menyajikan berbagai rubrik, yaitu rubrik informasi, rubrik opini
dan rubrik hiburan. Dalam rubrik opini berisi beragam pendapat penulis-penulis yang
mengomentari atau memberikan gagasan dan ide mengenai segala aspek kehidupan.
Alhasil muncul berbagai tulisan opini dari tiap penulis. Thompson (2014:12)
menyatakan bahwa “ideologi adalah berpikir tentang yang lain, berpikir tentang
orang lain selain dirinya. Untuk menilai satu pandangan bersifat ideologi berarti
seseorang harus siap mengritisinya, karena ideologi bukan istilah yang netral”.
Dari pengertian mengenai ideologi di atas, maka setiap individu satu dengan
individu yang lain memiliki ideologi yang berbeda-beda terhadap apa yang menjadi
tanggapannya. Seorang penulis tentu memiliki ideologi. Ideologi tersebut
diekspresikan dalam tulisan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki penulis. Setiap

penulis memiliki ciri yang membedakan antara penulis satu dengan penulis yang
lain. Ketika muncul perbedaan opini dari tiap penulis, ada perbedaan sudut pandang
dari tiap penulis opini. Penulis dalam membuat opini mengangkat topik dari hasil
pengamatan untuk dituangkan dalam tulisan artikel opini. Topik tersebut bisa dikaji
dari struktur teks. Penelitian ini menggunakan kajian dari tiga struktur teks.
Menurut Van dijk (dalam Eriyanto 2006:225) ada tiga struktur teks yaitu
makro struktur, superstruktur, dan mikro struktur. Struktur teks yang masing-masing
bagian saling mendukung. Hal yang diamati dalam struktur makro adalah topik

3

dalam suatu teks. Hal yang diamati dalam superstruktur adalah bagian dan urutan
dalam teks secara utuh dengan menggunakan elemen skema. Hal yang diamati dalam
struktur mikro adalah makna yang ingin ditekankan dalam teks dengan menggunakan
elemen nominalisasi.
Selain topik di dalam artikel opini juga memperhatikan genre wacana. Penulis
ketika membuat tulisan opini memiliki tujuan yang ingin disampaikan. Tujuan
penulisan artikel opini tergambar dari genre wacana. Genre wacana dapat bertujuan
untuk menggambarkan, menceritakan, menjelaskan, dan lain sebagainya.
Menurut Santosa (2003:30) terdapat tiga jenis genre yaitu genre layanan

(genre jual-beli), genre faktual, dan genre cerita. Berdasarkan tiga jenis genre yang
berhubungan dengan topikalisasi struktur teks pada artikel opini dalam koran
Kompas, penelitian ini menggunakan genre faktual. Genre faktual dipengaruhi dari

proses sosial yang terjadi di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari
dunia pendidikan, kesehatan, jurnalistik dan sebagainya. Ada delapan jenis genre
faktual yaitu rekon, laporan, deskripsi, prosedur, eksplanasi, eksposisi, diskusi, dan
eksplorasi (Santoso 2003:35).
Luaran dari penelitian ini diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di tingkat SMA/MA yang menerapkan kurikulum tahun 2013 (K-13).
Melihat dari hasil penelitian ini memiliki kesesuaian materi di tingkat SMA/MA.
Bagian yang diimplementasikan dari hasil penelitian ini adalah genre wacana dan
teks opini. Hasil penelitian ini diimplementasikan pada pembelajaran Bahasa
Indonesia tingkat SMA/MA sebagai bahan ajar materi pembelajaran Bahasa
Indonesia mengenai teks opini, teks laporan, teks eksposisi, dan teks eksplanasi kelas
X, XI, dan XII. Pengimplementasian temuan penelitian ini menggunakan pedoman
silabus Kurikulum-13, buku paket bahasa Indonesia kelas X, XI, dan XII, serta
perangkat pembelajaran bahasa Indonesia.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang berkurikulum tahun 2013 (K-13)
menggunakan berbagai jenis teks. Teks-teks tersebut tercermin dari kegiatan

menjalani aktivitas kehidupan. Jenis-jenis teks tidak hanya digunakan satu jenis teks
saja melainkan campuran dari antarteks yang satu dengan yang lain dalam satu
kesatuan. Misalnya dalam teks opini mungkin didalamnya berbentuk teks laporan,

4

teks deskripsi, teks eksplanasi, teks eksposisi, dan sebagainya. Pembelajaran Bahasa
Indonesia di tingkat SMA/MA mengajak siswa-siswi untuk berfikir kritis mengenai
perbedaan wacana dan teks.
Menurut Mulyana (2005:9) teks adalah esensi wujud bahasa. Perbedaan teks
dan wacana hanya semata-mata terletak pada segi (jalur) pemakaiannya saja. Atas
dasar perbedaan penekanan itu kemudian muncul dua tradisi pemahaman di bidang
linguistik, yaitu „analisis linguistik teks‟ dan „analisis wacana‟. Analisis linguistik
teks langsung mengandaikan objek kajiannya berupa bentuk formal bahasa, yaitu
kosa kata dan kalimat, sedangkan analisis wacana mengharuskan disertakannya
analisis tentang konteks terjadinya suatu tuturan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui perbedaan antara teks dan
wacana. Wacana sampai pada tahap analisis konteks tanpa mengabaikan bentuk
formal bahasa, sedangkan teks hanya pada bentuk formal bahasa tidak sampai pada
ranah konteks. Maka dari itu diketahui bahwa bahasa dipengaruhi oleh sosial.

Demikian juga teks dan wacana yang merupakan bagian dari bahasa dengan bentuk
penyajian berupa tulisan guna menyampaikan atau mengekspresikan situasi sosial
tersebut.
Sebuah penelitian dapat dikatakan melimpah data penelitian apabila tepat
dalam memilih sumber data. Dalam penelitian ini bersumber pada koran Kompas.
Sumber tersebut dipilih mengingat koran-koran yang memiliki kredibilitas dan
kualitas tinggi salah satunya koran Kompas. Edisi yang dipilih dalam penelitian ini
selama satu bulan, yaitu bulan Juli 2015 sebagai sampel secara keseluruhan dalam
pengambilan sumber data. Untuk pemerolehan data dalam penelitian ini diambil
selama satu bulan penerbitan koran Kompas edisi Juli 2015 dalam artikel opini.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa artikel opini
didasarkan pada sudut pandang penulis sendiri. Hal ini disebabkan karena
pengetahuan dan cara berpikir antarpenulis berbeda-beda. Artikel opini memiliki
kecenderungan untuk mendapat reaksi dari pembaca yang memiliki pemikiran
berbeda. Dengan demikian, menarik jika dalam artikel opini diteliti topikalisasi
struktur teks dan genre wacana pada artikel opini dalam koran Kompas edisi Juli
2015 serta implementasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat
SMA/MA.

5


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada 3 rumusan masalah yang ingin
diselesaikan.
1. Bagaimana bentuk topikalisasi struktur teks pada artikel opini dalam koran
Kompas?

2. Bagaimana genre wacana pada artikel opini dalam koran Kompas ?
3. Bagaimana implementasi topikalisasi struktur teks dan genre wacana pada artikel
opini dalam pembelajaran bahasa Indonesia?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, ada 3 tujuan yang ingin dicapai.
1. Memaparkan bentuk topikalisasi struktur teks pada artikel opini dalam koran
Kompas.

2. Mendeskripsikan genre wacana pada artikel opini dalam koran Kompas.
3. Menjelaskan implementasi topikalisasi struktur teks dan genre wacana pada
artikel opini dalam pembelajaran bahasa Indonesia.


D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terdiri atas manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
a. Penelitian ini berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan peneliti dalam
bidang analisis wacana.
b. Penelitian ini memberikan pengetahuan kepada pembaca terhadap topikalisasi
struktur teks dan genre wacana pada artikel opini dalam koran Kompas serta
implementasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pembaca. Sebagai salah satu alternatif bahan informasi bagi penelitianpenelitian selanjutnya di bidang kebahasaan, khususnya yang berkaitan
dengan analisis wacana.

6

b. Bagi dosen. Sebagai sarana informasi dari mahasiswa mengenai topikalisasi
struktur teks dan genre wacana pada artikel opini dalam koran Kompas serta
implementasinya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
c. Bagi peneliti lain. Sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian
selanjutnya di bidang analisis wacana.
d. Untuk proses pembelajaran. Sebagai contoh materi pembelajaran bahasa

Indonesia di tingkat SMA/MA.

Dokumen yang terkait

PENANDA ASPEK LEKSIKAL DAN ASPEK GRAMATIKAL PADA WACANA NARASI DI KORAN KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 Penanda Aspek Leksikal dan Aspek Gramatikal Pada Wacana Narasi Di Koran Kompas Edisi Januari-Februari 2016 Serta Wujud Implementasinya Dalam Pembel

0 5 16

PENANDA ASPEK LEKSIKAL DAN ASPEK GRAMATIKAL PADA WACANA NARASI DI KORAN KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 Penanda Aspek Leksikal dan Aspek Gramatikal Pada Wacana Narasi Di Koran Kompas Edisi Januari-Februari 2016 Serta Wujud Implementasinya Dalam Pembel

0 7 15

TOPIKALISASI STRUKTUR TEKS DAN GENRE WACANA PADA ARTIKEL OPINI DALAM KORAN Topikalisasi Struktur Teks Dan Genre Wacana Pada Artikel Opini Dalam Koran Kompas Serta Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

0 4 16

TOPIKALISASI STRUKTUR TEKS DAN GENRE WACANA PADA ARTIKEL OPINI DALAM KORAN KOMPAS Topikalisasi Struktur Teks Dan Genre Wacana Pada Artikel Opini Dalam Koran Kompas Serta Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

0 4 12

DAFTAR PUSTAKA Topikalisasi Struktur Teks Dan Genre Wacana Pada Artikel Opini Dalam Koran Kompas Serta Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.

0 2 4

KODE BAHASA, RAGAM, DAN STRUKTUR KALIMAT DALAM IKLAN PROPERTI DI HARIAN KOMPAS EDISI APRIL – JUNI 2015 SERTA Kode Bahasa, Ragam, dan Struktur Kalimat dalam Iklan Properti di Harian Kompas Edisi April – Juni 2015 Serta Implementasinya dalam Pembelajaran B

0 4 14

KODE BAHASA, RAGAM, DAN STRUKTUR KALIMAT DALAM IKLAN PROPERTI DI HARIAN KOMPAS EDISI APRIL – JUNI 2015 SERTA Kode Bahasa, Ragam, dan Struktur Kalimat dalam Iklan Properti di Harian Kompas Edisi April – Juni 2015 Serta Implementasinya dalam Pembelajaran B

0 2 16

PENDAHULUAN Kode Bahasa, Ragam, dan Struktur Kalimat dalam Iklan Properti di Harian Kompas Edisi April – Juni 2015 Serta Implementasinya dalam Pembelajaran Bahasa di Sekolah Menengah Atas (SMA).

0 3 5

1 PERBANDINGAN PREDIKAT DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA DAN BAHASA BELANDA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA ARTIKEL

0 2 17

IDIOM BAHASA INDONESIA PADA RUBRIK “OPINI” DALAM SURAT KABAR KOMPAS

0 1 11