ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

(1)

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh : HENNY LISTIYANA

B200120417

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017


(2)

2 i


(3)

3 ii


(4)

4 iii


(5)

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

ABSTRAK

Audit report lag merupakan rentang waktu antara tanggal tutup buku sampai pada tanggal pelaporan auditor independen.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara profitabilitas, opini audit, solvabilitas, kuran perusahaan, dan reputasi KAP terhadap audit report lag periode 2012-2014.Populasi yang digunakan dalam penelitian ini seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Sampel dalam penelitian ini dtentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 81 data perusahaan dengan outlier 11, sehingga diperoleh sampel sebanyak 70 data perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag (2) opini audit berpengaruh negatif terhadap audit report lag (3) solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit report lag (4) ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

audit report lag (5) reputasi KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag.

Kata Kunci :profitabilitas, opini audit, solvabilitas, ukuran perusahaan, reputasi KAP, dan

audit report lag.

ABSTRACT

Audit report lag is the time period between the date of closing date of closing date until the reporting date of the independent auditors. This study aims to examine the influence of profitability, the audit opinion, solvency, company size, and reputation KAP to audit report lag in the period 2012-2014. The population used in this study are all manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange period 2012-2014. Sample period of this study was determined by using purposive sampling method. The sample in this study amounted to 81 companies with outlier data is 6, so that the data obtained a sample of 75 companies. Analysis of data using the multiple linear analysis. Result showed that (1) the profitability not sigificant effect with the audit report lag (2) audit opinion significant negative effect with the audit report lag (3) solvability significant effect with the audit report lag (4) the size of company not significant influene with the audit report lag (5) the reputation of KAP not significant effect with the audit report lag.

Keyword : Profitability, Audit Opinion, Solvability, Size Company, Reputation KAP And Audit Report Lag

1. PENDAHULUAN

Laporan keuangan mempunyai peran yang penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja perusahaan serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, pemerintah, kreditor, dan lainnya


(6)

2

berkepentingan terhadap laporan keuangan.Laporan keuangan harus disusun sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan dari seluruh pihak yang membutuhkannya.

Perusahaan publik yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan yang disajikan harus sesuai dengan peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan untuk memenuhi kebutuhan pihak yang membutuhkan informasi dari laporan keuangan tersebut seperti manajemen, pemerintah, pemegang saham, calon pemegang saham, kreditor dan lain sebagainya. Salah satu peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam adalah ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. Perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan tepat pada waktunya akan dikenakan sanksi administrasi dan denda berdasarkan ketentuan pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal sebesar Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)

Audit report lag menurut Knechel dan Payne (2001) dalam Supriyati (2012) dibagi menjadi 3 komponen yaitu sceduling lag,fieldwork lag, dan reporting lag.

Sceduling lag merupakan selisih waktu antara akhir tahun fiskal perusahaan atau tanggal neraca dengan dimulainya pekerjaan lapangan auditor. Hal ini berarti bahwa manajemen dapat menjadi salah satu penyebab keterlambatan pelaporan laporan keuangan.Fieldwork lag merupakan selisih waktu antara dimulainya pekerjaan lapangan dan saat penyelesaiannya. Sedangkan reporting lag merupakan selisih waktu antara saat penyelesaian pekerjaan lapangan dengan tanggal laporan auditor.Fieldwork lag dan reporting lag menunjukkan bahwa auditor juga memiliki peranan dalam penyampaian laporan keuangan yang tepat waktu.

Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan dilihat dari tanggal tutup buku laporan keuangan perusahaan sampai tanggal laporan auditor independen dalam penyampaian. Adanya perbedaan waktu antara tanggal tutup buku laporan keuangan perusahaan dengan tanggal laporan auditor independen menggambarkan lamanya waktu penyelesaian proses audit laporan keuangan. Rentang waktu antara tanggal tutup buku sampai pada tanggal pelaporan auditor independen sering disebut dengan auditreport lag.


(7)

3

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Puspitasari dan Sari, (2012) opini audit, solvabilitas, laba/rugi perusahaan dan ukuran KAP sebagai variabel independen dan yang membedakan dengan penelitian sekarang ada penambahan variabel yaitu opini audit dan reputasi KAP.

2. METODE PENELITIAN 2.1 Jenis Data

Jenis data penelitian berkaitan dengan sumber data dan pemilihan metode yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian.Jenis data penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu penelitian arsip yang memuat kejadian masa lalu (historis).

2.2 Populasi, Sampel

Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. (Indriantoro dan Supomo, 2002: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI) selama periode 2012-2014.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2010: 81) dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI) selama periode 2012-2014

2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode

purposive sampling yaitu dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan. Kriteria pemilihan sampel sebagai berikut : a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Efek Indonesia pada

tahun 2012-2014.

b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2012-2014.

c. Perusahaan yang menyajikan laporan tahunan dalam mata uang rupiah.

d. Perusahaan-perusahaan tersebut secara berturut-turut memiliki data yang lengkap untuk penelitian.


(8)

4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

a. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan guna memenuhi asumsi regresi linear berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini.Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov (Ghozali 2011:83). Uji multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan tolerance value (kurang dari 0,1) atau nilai variance inflation factor (VIF, lebih dari 10) (Ghozali 2011:57). Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejser, dengan meregresikan nilai absolut residual dengan variabel independen (Ghozali, 2011:72).Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

1. Uji Normalitas

Tabel Hasil Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov –

Smirrov p-value Keterangan

Unstandardized Residual

0,995 0,275 Sebaran data

normal Sumber :Data sekunder diolah, 2016

Dari hasil pengujian Kolmogorov Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk model regresi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan regresi untuk model dalam penelitian ini memiliki sebaran data yang normal.

2. Uji Multikolinearitas

Tabel Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

PROA OA DTA UK RKAP 0,635 0,862 0,580 0,541 0,595 1,576 1,160 1,723 1,850 1,682

Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Sumber : Data sekunderdiolah, 2016


(9)

5

Berdasarkan pada tabel IV.4 menunjukkan bahwa masing-masing nilai VIF berada kurang dari angka 10, demikian juga hasil nilai tolerancelebih dari 0,1. Dengan demikian dapat dinyatakan juga model regresi ini tidak terdapat multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas

Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel p-value Keterangan

PROA OA DTA UK RKAP

0,844 0,612 0,481 0,581 0,266

Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: data sekunder diolah, 2016

Berdasarkan hasil yang ditunjukan dalam tabel IV.5 tersebut nampak bahwa semua variabel bebas menunjukkan nilai p lebih besar dari 0,05, sehingga dapat di simpulkan bahwa semua variabel bebas tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas.

4. Hasil Uji Autokorelasi

Tabel Hasil Uji Autokorelasi

Nilai DW-hitung Kriteria Keputusan

1,789 1,770 < 1,877< 1,464

Tidak ada autokorelasi baik positif atau

negative Sumber: Data sekunder diolah, 2016

Berdasarkan tabel IV.6 tersebut dengan menggunakan derajat kesalahan (α) =5%,

dengan prediktor sebanyak 2 maka batas atas (U) adalah sebesar 1,770 sedang batas bawah (L) adalah sebesar 1,464 Karena nilai DW hasil regresi adalah sebesar 1,877 yang berarti lebih besar dari nilai batas bawah, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil regresi tersebut


(10)

6

terbebas dari masalah autokorelasi. Dengan kata lain, hipotesis yang menyatakan tidak terdapat masalah autokorelasi dapat diterima, sedangkan hipotesis nol yang menyatakan terdapat autokorelasi dapat ditolak.

b. Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Uji Analisis Berganda

Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

ARL = + 1ROA + 2OA + 3DTA + 4UK + 5RKAP + e Tabel Hasil Uji Analisi Berganda

Variabel Koefisien t hitung Sig.

Konstanta 24.748 1.034 .305

PROA .126 0.640 .524

OA -7.050 -1.495 .140

DTA 15.747 2.065 .043

UK -1.078 0.878 .383

RKAP -8.935 -2.271 .027

F hitung 2.679

F sig = 0.029

Adj R2 0.108

Sumber : Data sekunder diolah, 2016

Berdasarkan hasil analisis tabel IV. 7, maka model persamaan regresi linear berganda yang dapat disusun sebagai berikut :

ARL = 24,748 + 0,126PROA – 7,050OA + 15,747DTA + 1,078UK -5,177RKAP + e

Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:

1) Dari hasil uji hipotesis menunjukkan besarnya nilai konstanta variabel audit

report lag (ARL) dengan parameter positif sebesar 24,748. Hal ini


(11)

7

perusahaan, dan reputasi KAP diasumsikan nol, maka audit report lag

perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia sebesar 24,748.

2) Dari persamaan regresi diatas menunjukkankoefisien regresi profibilitas (PROA) dengan parameter positif sebesar 0,126. Setiap peningkatan profitabilitas (PROA) 1 kali maka akan meningkatkan audit report lag sebesar 0,126. Sebaliknya, setiap penurunan profitabilitas (PROA) 1 kali maka akan menurunkan audit report lag perusahaan sebesar 0,126.

3) Dari persamaan regresi diatas menunjukkan koefisien regresi opini audit (OA) dengan parameter negatif sebesar -7,050. Setiap peningkatan opini audit (OA) 1 kali maka akan meningkatkan audit report lag sebesar 7,050. Sebaliknya, setiap penurunan profitabilitas (OA) 1 kali maka akan meningkatkan audit report lag

perusahaan sebesar 7,050.

4) Dari persamaan regresi diatas menunjukkan koefisien regresi solvabilitas (DTA) dengan parameter positif sebesar 15,747. Setiap peningkatan profitabilitas (DTA) 1 kali maka akan meningkatkan audit report lag sebesar 15,747. Sebaliknya, setiap penurunan solvabilitas (DTA) 1 kali maka akan menurunkan audit report lag perusahaan sebesar 15,747.

5) Dari persamaan regresi diatas menunjukkan koefisien regresi ukuran perusahaan (UK) dengan parameter positif sebesar 1,078. Setiap peningkatan profitabilitas (UK) 1 kali maka akan meningkatkan audit report lag sebesar 1,078. Sebaliknya, setiap penurunan profitabilitas (UK) 1 kali maka akan menurunkan audit report lag perusahaan sebesar 1,078.

2. Uji F

Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi dengan variabel dependen dan variabel independen mempunyai pengaruh secara statistik. Hasil uji F didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel Hasil Uji F

Model Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Regression 2015.349 5 403.070 2.679 .029a Residual 9628.023 64 150.438

Total 11643.371 69


(12)

8

Berdasarkan data yang dihasilkan dari perhitungan tabel. IV.8diperoleh Fhitung

sebesar 2,679lebih besar dibandingkan dengan Ftabel 2,53 dengan probabilitas

0,029 lebih kecil dari nilai signifikan 0,05 sehinga dapat disimpulkan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel independen profitabilitas, opini audit, solvabilitas, ukuran perusahaan dan reputasi KAP merupakan faktor yang mempengaruhi variabel dependen audit report lag. Dari hasil uji F tersebu dapat diketahui bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkann model goodness of fit.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Berikut adalah hasil uji koefisien determinasi.

Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .416a .173 .108 12.26531

Sumber : Data sekunder diolah, 2016

Hasil perhitungan untuk nilai R2 diperoleh dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi dengan adjusted-R2 sebesar 0,108. Hal ini berarti bahwa 10,8% variasi variabel audit report lag dapat dijelaskan oleh variabel profitabilitas, opini audit, solvabilitas, ukuran perusahanndan reputasi KAP sedangkan sisanya yaitu 89,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

4. Uji t

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui hasil uji t seperti tampak pada tabel berikut:


(13)

9

Tabel IV.10 Hasil Uji t Model Unstandardized

Coefficients

Standardize d Coefficients B

Std.

Error Beta t Sig.

1 (Constant) 24.748 23.932 1.034 .305

PROA .126 .197 .091 .640 .524

OA -7.050 4.717 -.183 -1.495 .140

DTA 15.747 7.624 .308 2.065 .043

UK 1.078 1.228 .136 .878 .383

RKAP -8.935 3.935 -.335 -2.271 .027 Smber : Data sekunder diolah, 2016

Dari hasil tabel IV.10 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel profitabilitas, opini audit, solvabilitas, ukuran perusahaan dan reputasi KAP terhadap audit report lag.

a. Hasil Uji t profitabilitas (ROA)

Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

Profitabilitas lebih kecil dibanding ttabel 2,000(0,126< 2,000) dengan nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,126> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (PROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag (ARL).

b. Opini Audit (OA)

Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel opini

audit (OA)lebih besar dibanding ttabel 2,000 (-1,495< 2,000) dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,140 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel opini audit (OA) tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap audit report lag (ARL).

c. Solvabilitas (DTA)

Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

solvabilitas(DTA) lebih besar diabnding dengan ttabel 2,000 (2,065> 2,000)

dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,05 < 0,043). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel solvabilitas (DTA) berpengaruh signifikan terhadap audit report lag (ARL).


(14)

10 3.2 Pembahasan

a.Profitabilitas berpengaruh terhadap auditreport lag pada perusahaan manufaktur tahun 2012-2014

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa varabel profitabilitas (PROA) tidak berpengaruh terhadap audit report lag (ARL). Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi atau rendah akan menyampaikan informasi tersebut secara tepat waktu.

b.Opini Audit berpengaruh terhadap auditreport lag pada perusahaan manufaktur tahun 2012-2014

Hasil pengujian hipotesis kedua menunukkan bahwa variabel opini audit (OA) tidak berpengaruh terhadap audit report lag(ARL). Hal ini dikarenakan baik perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian maupun perusahaan dengan pendapat selain wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangannya, tidak mempengaruhi lamanya auditreport lag perusahaan, karena auditor yang ditugaskan untuk melakukan audit pada perusahaan-perusahaan go publik dinilai telah ahli dan berpengalaman dalam melaksanakan proses audit, serta memenuhi standar umum sebagai auditor yang memiliki keahlian memadai sehingga dapat menyelesaikan proses audit dengan tepat waktu.

c. Solvabilitas (DTA) berpengaruh terhadap auditreport lag pada perusahaan manufaktur tahun 2012-2014

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunukkan bahwa solvabilitas (DTA) mempunyai pengaruh terhadap audit report lag (ARL). Hal ini dikarenakan tingginya jumlah hutang yang dimiliki perusahaan akan menyebabkan proses audit yang relatif lebih lama. Proporsi hutang terhadap total aktiva yang tinggi juga mungkin membuat auditor perlu meningkatkan kehati-hatian dan kecermatan yang lebih dalam pengauditan terkait dengan masalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Jika dipandang dari sudut pemberi pinjaman, rasio total debt to

total asset yang besar memberikan ukuran mengenai tingkat resiko dalam

hubungannya dengan ketersediaan nilai aktiva yang dapat dijadikan jaminan.Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini sejalan dengan penelitian Puspitasari dan Sari (2012), dan mendukung penelitian Puspatama (2014), Togasima dan Christiawan (2014).


(15)

11

d.Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap auditreport lag pada perusahaan manufaktur tahun 2012-2014

Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa ukuran perusahaan(UK) tidak mempunyai pengaruh terhadap audit report lag (ARL). Hal ini dikarenakan perusahaan besar cenderung memiliki audit report lag yang lebih pendek dibandingkan dengan perusahaan kecil, dan perusahaan kecil belum memiliki sistem pengendalian intern yang memadai sehingga masih kesulitan auditor dalam melaksanakan proses auditnya. Disamping itu perusahaan kecil cenderung mendapatkan tekanan lebih besar dari pihak eksternal tehradap kinerja keuangan perusahaan dan mengharuskan perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan beserta laporan auditnya tepat waktu.Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini menolak penelitian Puspitasari dan Sari (2012) Calen (2012), Puspatama (2014), Fitriyani, dkk (2014), Togasima dan Christiawan (2014).

e. Reputasi KAP berpengaruh terhadap auditreport lag pada perusahaan manufaktur tahun 2012-2014

Hasil pengujian hipotesis kelima menunukkan bahwa reputasi KAP (RKAP) mempunyai pengaruh terhadap audit report lag (ARL). Hal ini dikarenakan bahwa auditor yang mempunyai reputasi yang baik (KAP the big four) akan memberikan kualitas pekerjaan audit yang efektif dan efisien, sehingga audit dapat diselesaikan secara tepat waktu. KAP the big four memperoleh insentif lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan audit lebih cepat dibandingkan KAP non big four. Waktu audit yang lebih cepat juga merupakan cara KAP the big four mempertahankan reputasinya. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini sejalan dengan penelitian Puspitasari dan Sari (2012), Calen (2012), Fitriyani, dkk (2014) dan mendukung penelitian Togasima dan Christiawan (2014) dan Puspatama (2014).

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis pada bab sebelumnya penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:


(16)

12

a. Variabel profitabilitas (PROA)bukan merupakan faktor yang mempengaruhi audit report lag. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa profitabilitas mempunyai t hitung 0,640 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,000 (0,640< 2,000) dan diperoleh nilai signifikansi 0,524 lebih besar dari taraf nilai signifikansi 0,05 (0,524> 0,05), sehingga hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag.Hasil penelitian ini sejalan dengan Setiawan (2014), Togasima dan Christiawan (2014) dan Andika (2015).

b. Variabel opini audit(OA) merupakan faktor yang tidak mempengaruhi audit report lag. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa opini audit mempunyai t hitung -1,495 lebih besar dari t tabel 2,000 (-1,495> 2,000) dan diperoleh nilai signifikansi 0,020 lebih kecil dari taraf nilai signifikansi 0,05 (0,140< 0,05), sehingga hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini berpengaruh negatif signifikan terhadap audit report lag.Hasil penelitian ini sejalan dengan Puspatama (2014), Calen (2012) dan Andika (2015).

c. Variabel solvabilitas (DTA) merupakan faktor yang mempengaruhi audit report lag.Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa solvabilitas mempunyai t hitung 2,065 lebih besar dari t tabel 2,000 (2,065> 2,000) dan diperoleh nilai signifikansi 0,038 lebih kecil dari taraf nilai signifikansi 0,05 (0,043< 0,05), sehingga hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Hasil penelitian ini sejalan dengan Lianto dan Kusuma (2010), Puspitasari dan Sari (2012), dan Marathani (2013)

d. Variabel ukuran perusahaan(UK) bukan merupakan faktor yang mempengaruhi

audit report lag. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa ukuran perusahaan mempunyai t hitung 0,878 lebih kecil dari t tabel 2,000 (0,878< 2,000) dan diperoleh nilai signifikansi 0,383 lebih besar daritaraf nilai signifikansi 0,05 (0,383> 0,05), sehingga hipotesis keempat (H4) dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag.Hasil penelitian ini sejalan dengan Puspitasari dan Sari (2012), Calen (2012) dan Togasima dan Christiawan (2014). e. Variabel reputasi KAP (RKAP) merupakan faktor yang mempengaruhi audit

report lag.Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa reputasi KAP mempunyai t hitung -2,271 lebih kecil dari t tabel 2,000 (-2,271< 2,000) dan diperoleh nilai signifikan 0,027 lebih kecil dari taraf nilai signifikansi 0,05 (0,027< 0,05), sehingga hipotesis kelima (H5) dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap audit


(17)

13

report lag.Hasil penelitian ini sejalan dengan Iskandar dan Trisnawati (2010) Puspitasari dan Sari (2012) dan Togasima dan Christiawan (2014).

4.2 Saran

a. Bagi perusahaan agar dapat mengungkapkan laporan keuangan tepat waktu, agar kualitas informasi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan tidak berkurang dan berguna bagi pemakai keuangan.

b. Bagi pihak auditor sebaiknya dapat merancang strategi audit dan pembuat program secara efektif dan efisien agar perusahaan tidak terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan.

c. Bagi peneliti selanjutnya agar menambah variabel yang mempengaruhi auditreport lag yaitu tidak hanya profitabilitas, opini audit, solvabilitas, ukuran perusahaan dan reputasi KAP.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Hoesada, Jan. 2012.Bunga Rampai Auditing.Salemba Empat. Jakarta. Puspatama, Amanda.2014. Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit

Report Lag pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Windu, Andika. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Opini Audit Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris di Perusahaan Jasa Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013). Skripsi

Dipulikasikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Arens et. al. 2006. Auditing danPelayananVerifikasi Edisi Kesembilan Pendekatan

Terpadu Vol. 2 (Ford Lumban Gaol). Jakarta. PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Azizah, Nurdan Kumalasari. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Rasio Hutang, Ukuran Perusahaan, dan Jenis Perusahaan Terhadap Audit Report Lag. AMIK Raharja Informatika, Tangerang.

Bangun, Subagyo dan Tarigan. 2012. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Listed di Bursa Efek Indonesia. Proceeding for Call Paper

Pekan Ilmiah Dosen FEB UKSW, 13 Desember 2012.

Calen,2012.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Murni Sadar. Vol. 2 No. 2 Agustus 2012.

Chintya Ayu Fitriyani, Pupung Purnamasari, Mey Maemunah. 2014. Pengaruh Tenure Audit, Ukuran KAP dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Audit Report Lag (Studi Kasus Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar di Bursa Efek


(18)

14

Indonesia Periode 2010-2014). Prosiding Akuntansi.Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015.

Chrisanty, Y.D. 2010.Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur.

Christian Noverta Togasima danYulius Jogi Christiawan.AnalisisFaktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012.Business Accounting Review, Vol. 2. No. 2, Juli 2012: 151-159.

Darwin, 2012.Analisis Perbedaan Kualitas Audit KAP Big 4 dan KAP Second Tier Dinilai Dari Independensi Auditor, Manajemen Laba, dan Nilai Relevansi Laba.Skripsi: Universitas Indonesia Depok.

Elen Puspitasari dan Anggraeni Nurmala Sari, 2013.Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Jurnal Akuntansi & Auditing. Volume 9/No.1 /November 2012: 1-96.

Fitriyani, Chintya Ayu, dan Purnamasari, Pupung danMaemunah, Mey. 2015. Pengaruh Tenure Audit, Ukuran KAP dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Audit Report Lag (Studi Kasus Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014). Prosiding Akuntansi ,Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015.

Ghozali,2011.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.BadanPenerbitUniversitasDiponegoro.

Halim, Abdul dan Totok Budi Santoso.2004. Auditing 2. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Hanafi, M. Mamduh dan Halim, Abdul.2012. Analisis Laporan Keuangan. STIM YKPN,

Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007.Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Indriantoro, Nurdan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen. BPFE.Yogyakarta.

Ivena Tiono dan Yulius Jog i.2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag di Bursa Efek Indonesia. Akuntansi Bisnis. Universitas Kristen Petra.

Kartika, Andi. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 2: 152-171.

Kieso et al, 2007. Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga.

Lianto, Novice dan Hartono Kusuma.2010. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12. No. 2


(1)

9

Tabel IV.10 Hasil Uji t Model Unstandardized

Coefficients

Standardize d Coefficients

B

Std.

Error Beta t Sig.

1 (Constant) 24.748 23.932 1.034 .305

PROA .126 .197 .091 .640 .524

OA -7.050 4.717 -.183 -1.495 .140

DTA 15.747 7.624 .308 2.065 .043

UK 1.078 1.228 .136 .878 .383

RKAP -8.935 3.935 -.335 -2.271 .027 Smber : Data sekunder diolah, 2016

Dari hasil tabel IV.10 tersebut dapat diketahui hasil uji t untuk variabel profitabilitas, opini audit, solvabilitas, ukuran perusahaan dan reputasi KAP terhadap audit report lag.

a. Hasil Uji t profitabilitas (ROA)

Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

Profitabilitas lebih kecil dibanding ttabel 2,000(0,126< 2,000) dengan nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,126> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (PROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag (ARL).

b. Opini Audit (OA)

Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel opini

audit (OA)lebih besar dibanding ttabel 2,000 (-1,495< 2,000) dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,140 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel opini audit (OA) tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap audit report lag (ARL).

c. Solvabilitas (DTA)

Dari hasil regresi diketahui bahwa besarnya nilai thitung variabel

solvabilitas(DTA) lebih besar diabnding dengan ttabel 2,000 (2,065> 2,000)

dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,05 < 0,043). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel solvabilitas (DTA) berpengaruh signifikan terhadap audit report lag (ARL).


(2)

10 3.2 Pembahasan

a.Profitabilitas berpengaruh terhadap auditreport lag pada perusahaan manufaktur tahun 2012-2014

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa varabel profitabilitas (PROA) tidak berpengaruh terhadap audit report lag (ARL). Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi atau rendah akan menyampaikan informasi tersebut secara tepat waktu.

b.Opini Audit berpengaruh terhadap auditreport lag pada perusahaan manufaktur tahun 2012-2014

Hasil pengujian hipotesis kedua menunukkan bahwa variabel opini audit (OA) tidak berpengaruh terhadap audit report lag(ARL). Hal ini dikarenakan baik perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian maupun perusahaan dengan pendapat selain wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangannya, tidak mempengaruhi lamanya auditreport lag perusahaan, karena auditor yang ditugaskan untuk melakukan audit pada perusahaan-perusahaan go publik dinilai telah ahli dan berpengalaman dalam melaksanakan proses audit, serta memenuhi standar umum sebagai auditor yang memiliki keahlian memadai sehingga dapat menyelesaikan proses audit dengan tepat waktu.

c. Solvabilitas (DTA) berpengaruh terhadap auditreport lag pada perusahaan manufaktur tahun 2012-2014

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunukkan bahwa solvabilitas (DTA) mempunyai pengaruh terhadap audit report lag (ARL). Hal ini dikarenakan tingginya jumlah hutang yang dimiliki perusahaan akan menyebabkan proses audit yang relatif lebih lama. Proporsi hutang terhadap total aktiva yang tinggi juga mungkin membuat auditor perlu meningkatkan kehati-hatian dan kecermatan yang lebih dalam pengauditan terkait dengan masalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Jika dipandang dari sudut pemberi pinjaman, rasio total debt to total asset yang besar memberikan ukuran mengenai tingkat resiko dalam hubungannya dengan ketersediaan nilai aktiva yang dapat dijadikan jaminan.Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini sejalan dengan penelitian Puspitasari dan Sari (2012), dan mendukung penelitian Puspatama (2014), Togasima dan Christiawan (2014).


(3)

11

d.Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap auditreport lag pada perusahaan manufaktur tahun 2012-2014

Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa ukuran perusahaan(UK) tidak mempunyai pengaruh terhadap audit report lag (ARL). Hal ini dikarenakan perusahaan besar cenderung memiliki audit report lag yang lebih pendek dibandingkan dengan perusahaan kecil, dan perusahaan kecil belum memiliki sistem pengendalian intern yang memadai sehingga masih kesulitan auditor dalam melaksanakan proses auditnya. Disamping itu perusahaan kecil cenderung mendapatkan tekanan lebih besar dari pihak eksternal tehradap kinerja keuangan perusahaan dan mengharuskan perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan beserta laporan auditnya tepat waktu.Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini menolak penelitian Puspitasari dan Sari (2012) Calen (2012), Puspatama (2014), Fitriyani, dkk (2014), Togasima dan Christiawan (2014).

e. Reputasi KAP berpengaruh terhadap auditreport lag pada perusahaan manufaktur tahun 2012-2014

Hasil pengujian hipotesis kelima menunukkan bahwa reputasi KAP (RKAP) mempunyai pengaruh terhadap audit report lag (ARL). Hal ini dikarenakan bahwa auditor yang mempunyai reputasi yang baik (KAP the big four) akan memberikan kualitas pekerjaan audit yang efektif dan efisien, sehingga audit dapat diselesaikan secara tepat waktu. KAP the big four memperoleh insentif lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan audit lebih cepat dibandingkan KAP non big four. Waktu audit yang lebih cepat juga merupakan cara KAP the big four mempertahankan reputasinya. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini sejalan dengan penelitian Puspitasari dan Sari (2012), Calen (2012), Fitriyani, dkk (2014) dan mendukung penelitian Togasima dan Christiawan (2014) dan Puspatama (2014).

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis pada bab sebelumnya penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:


(4)

12

a. Variabel profitabilitas (PROA)bukan merupakan faktor yang mempengaruhi audit report lag. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa profitabilitas mempunyai t hitung 0,640 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,000 (0,640< 2,000) dan diperoleh nilai signifikansi 0,524 lebih besar dari taraf nilai signifikansi 0,05 (0,524> 0,05), sehingga hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag.Hasil penelitian ini sejalan dengan Setiawan (2014), Togasima dan Christiawan (2014) dan Andika (2015).

b. Variabel opini audit(OA) merupakan faktor yang tidak mempengaruhi audit report lag. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa opini audit mempunyai t hitung -1,495 lebih besar dari t tabel 2,000 (-1,495> 2,000) dan diperoleh nilai signifikansi 0,020 lebih kecil dari taraf nilai signifikansi 0,05 (0,140< 0,05), sehingga hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini berpengaruh negatif signifikan terhadap audit report lag.Hasil penelitian ini sejalan dengan Puspatama (2014), Calen (2012) dan Andika (2015).

c. Variabel solvabilitas (DTA) merupakan faktor yang mempengaruhi audit report lag.Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa solvabilitas mempunyai t hitung 2,065 lebih besar dari t tabel 2,000 (2,065> 2,000) dan diperoleh nilai signifikansi 0,038 lebih kecil dari taraf nilai signifikansi 0,05 (0,043< 0,05), sehingga hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap audit report lag. Hasil penelitian ini sejalan dengan Lianto dan Kusuma (2010), Puspitasari dan Sari (2012), dan Marathani (2013)

d. Variabel ukuran perusahaan(UK) bukan merupakan faktor yang mempengaruhi audit report lag. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa ukuran perusahaan mempunyai t hitung 0,878 lebih kecil dari t tabel 2,000 (0,878< 2,000) dan diperoleh nilai signifikansi 0,383 lebih besar daritaraf nilai signifikansi 0,05 (0,383> 0,05), sehingga hipotesis keempat (H4) dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag.Hasil penelitian ini sejalan dengan Puspitasari dan Sari (2012), Calen (2012) dan Togasima dan Christiawan (2014). e. Variabel reputasi KAP (RKAP) merupakan faktor yang mempengaruhi audit

report lag.Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa reputasi KAP mempunyai t hitung -2,271 lebih kecil dari t tabel 2,000 (-2,271< 2,000) dan diperoleh nilai signifikan 0,027 lebih kecil dari taraf nilai signifikansi 0,05 (0,027< 0,05), sehingga hipotesis kelima (H5) dalam penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap audit


(5)

13

report lag.Hasil penelitian ini sejalan dengan Iskandar dan Trisnawati (2010) Puspitasari dan Sari (2012) dan Togasima dan Christiawan (2014).

4.2 Saran

a. Bagi perusahaan agar dapat mengungkapkan laporan keuangan tepat waktu, agar kualitas informasi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan tidak berkurang dan berguna bagi pemakai keuangan.

b. Bagi pihak auditor sebaiknya dapat merancang strategi audit dan pembuat program secara efektif dan efisien agar perusahaan tidak terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan.

c. Bagi peneliti selanjutnya agar menambah variabel yang mempengaruhi auditreport lag yaitu tidak hanya profitabilitas, opini audit, solvabilitas, ukuran perusahaan dan reputasi KAP.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Hoesada, Jan. 2012.Bunga Rampai Auditing.Salemba Empat. Jakarta. Puspatama, Amanda.2014. Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit

Report Lag pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Windu, Andika. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Opini Audit Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris di Perusahaan Jasa Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013). Skripsi Dipulikasikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Arens et. al. 2006. Auditing danPelayananVerifikasi Edisi Kesembilan Pendekatan Terpadu Vol. 2 (Ford Lumban Gaol). Jakarta. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Azizah, Nurdan Kumalasari. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Rasio Hutang, Ukuran

Perusahaan, dan Jenis Perusahaan Terhadap Audit Report Lag. AMIK Raharja Informatika, Tangerang.

Bangun, Subagyo dan Tarigan. 2012. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Listed di Bursa Efek Indonesia. Proceeding for Call Paper Pekan Ilmiah Dosen FEB UKSW, 13 Desember 2012.

Calen,2012.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Murni Sadar. Vol. 2 No. 2 Agustus 2012.

Chintya Ayu Fitriyani, Pupung Purnamasari, Mey Maemunah. 2014. Pengaruh Tenure Audit, Ukuran KAP dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Audit Report Lag (Studi Kasus Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar di Bursa Efek


(6)

14

Indonesia Periode 2010-2014). Prosiding Akuntansi.Akuntansi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015.

Chrisanty, Y.D. 2010.Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur.

Christian Noverta Togasima danYulius Jogi Christiawan.AnalisisFaktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012.Business Accounting Review, Vol. 2. No. 2, Juli 2012: 151-159.

Darwin, 2012.Analisis Perbedaan Kualitas Audit KAP Big 4 dan KAP Second Tier Dinilai Dari Independensi Auditor, Manajemen Laba, dan Nilai Relevansi Laba.Skripsi: Universitas Indonesia Depok.

Elen Puspitasari dan Anggraeni Nurmala Sari, 2013.Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Jurnal Akuntansi & Auditing. Volume 9/No.1 /November 2012: 1-96.

Fitriyani, Chintya Ayu, dan Purnamasari, Pupung danMaemunah, Mey. 2015. Pengaruh Tenure Audit, Ukuran KAP dan Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Audit Report Lag (Studi Kasus Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014). Prosiding Akuntansi ,Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015.

Ghozali,2011.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.BadanPenerbitUniversitasDiponegoro.

Halim, Abdul dan Totok Budi Santoso.2004. Auditing 2. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Hanafi, M. Mamduh dan Halim, Abdul.2012. Analisis Laporan Keuangan. STIM YKPN,

Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007.Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Indriantoro, Nurdan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen. BPFE.Yogyakarta.

Ivena Tiono dan Yulius Jog i.2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag di Bursa Efek Indonesia. Akuntansi Bisnis. Universitas Kristen Petra.

Kartika, Andi. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 2: 152-171.

Kieso et al, 2007. Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga.

Lianto, Novice dan Hartono Kusuma.2010. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12. No. 2


Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2012)

4 90 102

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 3 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 3 7

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 6 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 3 17

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 2 8

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

0 0 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

0 0 28

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT REPORT LAG : STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 15