Model Umum Sebuah Sistem Siklus Hidup Sistem

Gambar 2.2 Rancang Bangun Sistem

2.2.3 Model Umum Sebuah Sistem

Model umum sebuah sistem terdiri dari masukan-masukan, pengolah dan keluaran. Ini tentu saja disederhanakan karena sebuah sistem mungkin memiliki beberapa masukan dan keluaran. Jogiyanto, 1999 Masukan Keluaran Gambar 2.3 Model Sistem Sederhana

2.2.4 Siklus Hidup Sistem

Siklus hidup pengembangan sistem system development life cycle terdiri dari tujuh yaitu definisi masalah problem definition, studi kelayakan feasibility study, analisis analysis, desain sistem system design, desain rinci detailed Interface Lingkungan luar sistem Interface komp onen komp onen komp onen komp onen Masukan Input Tujuan Goal Boundary Sistem design, implementasi implementation, dan pemeliharaan maintenance. Atau secara umum terdiri atas enam tahap yaitu perencanaan sistem, analisis sistem, rancangan sistem general atau konseptual, evaluasi dan pemilihan sistem, rancangan sistem terinci atau fungsional, dan implementasi. Davis, 1983 Gambar 2.3. Siklus Pengembangan Sistem Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Proses dari perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu Setiawirawati, 2004 : 1. Merencanakan proyek-proyek sistem, terdiri dari: a. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan; b. Mengidentifikasi proyek-proyek sistem; c. Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem; d. Menetapkan kendala proyek-proyek sistem; e. Menentukan proyek-proyek sistem prioritas; f. Membuat laporan perencanaan sistem; dan g. Meminta persetujuan manajemen. 2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan, terdiri dari: a. Menunjuk tim analis; dan b. Mengumumkan proyek pengembangan sistem. 3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan, terdiri dari: a. Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem; b. Melakukan studi kelayakan, dengan cara melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan :  Memahami operasi dari sistem yang lama  Menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem secara garis besar untuk dapat mencapai sasaran sistem  Menentukan permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga sistem yang lama belum dapat mencapai sasaran yang diinginkan. c. Menilai kelayakan proyek sistem, yaitu melalui Faktor Kelayakan TELOS, yaitu suatu sistem harus layak dengan memenuhi Kriteria berikut :  Kelayakan Teknik Technical Feasibility menunjukkan apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan menggunakan teknologi yang ada atau dibutuhkan teknologi baru.  Kelayakan Ekonomi Economic Feasibilty menunjukkan apakah dana yang memadai tersedia untuk mendukung biaya tafsiran dari sistem yang diusulkan.  Kelayakan Hukum Legal Feasibility menunjukkan apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dan kemampuan organisasi untuk menunaikan kewajibannya.  Kelayakan Operasional Operational Feasibilty menunjukkan apakah prosedur dan keterampilan personalia yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah prosedur dan ketrampilan tambahan akan diperlukan.  Kelayakan Jadwal Schedule Feasibility berarti bahwa sistem yang diusulkan harus berlaku dalam suatu kerangka waktu yang diterima. d. Membuat usulan proyek sistem; dan e. Meminta persetujuan manajemen. Sebelum melakukan perancangan sistem informasi yang baru pada suatu perusahaan, maka harus dilakukan analisis sistem terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan. Analisis sistem system analysis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam beberapa bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Dalam menganalisis sebuah sistem, tahapan dasar yang harus dilakukan adalah: 1. Mengidentifikasi masalah identify Merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Menentukkan titik keputusan dimana letak penyebab masalahnya sehingga proses pemecahan masalahnya dapat lebih terarah. 2. Memahami kerja dari sistem yang ada understand Memahami kerja dari sistem yang ada, dengan cara mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang sedang berjalan tersebut beroperasi. Data yang diperlukan dapat diperoleh dengan melakukan penelitian. Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi sistem yang ada sebelum mencoba menganalisis permasalahan, kelemahan dan kelebihan sistem tersebut. 3. Menganalisis sistem analize Mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari sistem yang sedang berjalan, kemudian melakukan analisis sistem secara keseluruhan serta permasalahan yang terjadi untuk menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul. Penelitian dilakukan dengan menjawab pertanyaan seperti: apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, siapa yang mengerjakannya, di mana dikerjakannya. Untuk menganalisis kelemahan sistem dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti: mengapa dikerjakan, perlukah dikerjakan, apakah telah dikerjakan dengan baik. 4. Laporan hasil analisis report Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan keterangan serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem, sehingga memudahkan penggunaan dalam memahaminya dan juga sebagai dokumentasi bagi pengembangan sistem selanjutnya. Pada tahap perancangan sistem ini akan dirancang suatu sistem dalam suatu bagan yang menunjukkan prosedur-prosedur dari sistem tersebut. Alat yang digunakan untuk merancang sistem ada bermacam-macam, di antaranya adalah UML. Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancang-bangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem di antaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dan sebagainya. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik-teknik evaluasi untuk menyeleksi sistem. Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi. Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah- langkah sebagai berikut ini : 1. Menerapkan rencana implementasi Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implementasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk schedule waktu. Schedule waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi. 2. Melakukan kegiatan implementasi  Pemilihan dan pelatihan personil  Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak  Pemrograman dan pengetesan program  Pengetesan sistem  Konversi system 3. Tindak lanjut implementasi Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya setelah sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data testsemu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.

2.2.5 Konsep Dasar Informasi