Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

1. Mendiskripsikan peran BPMPT dalam mempercepat proses pelayanan perizinan SIUP dan IMMB di Kabupaten Kendal. 2. Mendiskripsikan pelaksanaan Prosedur pelayanan BPMPT Kabupaten Kendal berdasarkan Peraturan Bupati no. 40 Tahun 2010 dalam upaya mempercepat proses pelayanan perizinan SIUP dan IMMB di Kabupaten Kendal. 3. Menemukan kendala informasi prosedur pelayanan BPMPT dalam proses pelayanan perizinan SIUP dan IMMB di Kabupaten Kendal

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memberikan pemahaman kepada masyarakat umum dan khususnya mahasiswa jurusan hukum dan para pembaca pada umumnya yang terkait dengan peranan Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu BPMPT dalam pelaksanaan mempercepat perizinan SIUP dan IMMB. 2. Manfaat Teoritis: Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan informasi di Fakultas Hukum dan diharapkan dapat menjadi sebagai sumbangan pemikiran yang positif serta memberikan suatu kontribusi ilmu pengetahuan hukum, agar ilmu tersebut dapat tetap hidup dan berkembang. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5.1 Pelayanan Perizinan Dalam Perspektif Negara Hukum

Dalam menjalankan fungsinya hukum memerlukan berbagai perangkat dengan tujuan agar hukum memiliki kinerja yang baik yang memiliki kaidah yang bersifat memaksa dan apabila dituangkan dalam sebuah perundang-undangan maka setiap orang harus melaksanakannya Juniarso, 2005:90. Untuk mengendalikan setiap kegiatan atau perilaku individu atau kolektivitas yang bersifat preventif adalah melalui izin. Dalam perspektif hukum penyelenggaraan perizinan berbasis pada teori negara modern negara hukum demokratis yang merupakan perpaduan antara konsep negara hukum rechtstaat dan konsep negara kesejahteraan welfare state. Negara hukum secara sederhana adalah negara yang menempatkan hukum sebagai acuan tertinggi dalam penyelenggaraan negara atau pemerintahan supremasi hukum. Menurut Vesteden dalam Adrian Sutedi 2010:1 hukum yang supreme mengandung makna : 1. Bahwa suatu tindakan hanya sah apabila dilakukan menurut atau berdasarkan hukum tertentu asas legalitas. Ketentuan-ketentuan hukum hanya dapat dikesampingkan dalam hal kepentingan umum benar-benar menghendaki atau penerapan suatu aturan hukum akan melanggar dasar-dasar keadilan yang berlaku dalam masyarakat principles of natural justice.