Keluarga Teman Kelompok Motivasi Ekstrinsik

dan ekstrinsik yang kuat. Kelompok sosial yang berada didalamnya memberi rangsangan dalam hal ini ketika seorang suporter menonton, mendukung, meneriakkan yel-yel maka suporter yang lainpun akan melakukan hal yang sama secara sadar, suporter mempunyai motivasi instrinsik dan ekstrinsik sebagai bagian dari suporter tersebut mempunyai tujuan yang hendak dicapai misalnya: kepuasan, diakui sebagai kelompok, menjalin kekompakkan dengan sesama dan sebagainya.

1. Keluarga

Menurut Soerjono Soekanto 2012:386 lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah orang tua, saudara-saudaranya yang lebih tua kalau ada serta mungkin kerabat dekatnya yang tinggal serumah. Mengenai lingkungan itulah sianak mengenal dunia sekitarnya, pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari dan mengalami proses sosialisasi awal. Anak yang menjadi remaja lebih banyak memerlukan pengertian daripada sekedar pengetahuan saja. Tumbuhnya motivasi dan keberhasilan justru ditunjang oleh keserasian-keserasian tersebut. Motivasi seseorang tumbuh karena dukungan dari pihak keluarga.

2. Teman

Teman biasa disebut dengan sahabat. Teman memang diperlukan sebagai penyaluran berbagi aspirasi yang memperkuat unsur-unsur kepribadian yang diperoleh dari rumah. Sudah tentu sahabat tersebut cenderung memberikan pengaruh yang baik dan benar. Tidak jarang sahabat yang baik merupakan penggerak motivasi. Lazimnya sahabat tersebut terdiri tidak lebih dari tiga orang yang sejenis. Selanjutnya kelompok sahabat tersebut berkembang lebih luas karena menjadi satu dengan kelompok-kelompok sahabat lainnya Soerjono Soekanto, 2012:389.

3. Kelompok

Menurut Soerjono Soekanto 2012:389 kelompok yang lebih besar yang lazimnya disebut klik clique tersebut secara ideal mempunyai peranan yang positif dalam membangkitkan motivasi. Namun dibalik peranan yang positif itu, harus dipertimbangakan pula bahwa kemungkinan timbulnya peranan yang negative tetap aka nada. Suporter akan selalu mengakui kelompok dan mempunyai karakter sesuai dengan kelompoknya. Disinilah kelompok sangat berperan memotivasi seseorang untuk bersama-sama melakukan kegiatan bersama-sama. Dari beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa faktor pendorong suporter mendukung tim sepak bola karena adanya motivasi internal yaitu: diri sendiri, kecerdasan emosional, perilaku agresif dan adanya motivasi eksternal yaitu: keluarga, teman dan kelompok.

2.1.3 Penelitian Terdahulu

Tujuan Pustaka dari penelitian terdahulu dijelaskan tentang hasil-hasil penelitian yang didapat oleh penelitian terdahulu dan berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No JudulSumber Hasil Manfaat Judul Bagi Skripsi 1. Hubungan Antara Fanatisme Positif Terhadap Klub Sepak Bola Dengan Motivasi Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan pada fanatisme positif terhadap klub sepak bola dengan motivasi menjadi suporter. Angka koefisien kolerasi Mengetahui apakah motivasi dapat menjadi faktor pendorong Lanus