BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan anugerah dan amanah Allah SWT. bagi para orang tua. Setiap orang tua memiliki tanggung jawab besar atas kehidupan masa depan anak-
anak mereka, dan tanggung jawab itu dimulai sejak kedua calon orang tua tersebut memilih pasangan hidupnya dan memutuskan untuk menikah. Ketika anak dalam
kandungan, seorang calon ibu berkewajiban memelihara kandungannya agar senantiasa sehat, sedangkan seorang calon ayah berkewajiban memberi nafkah
yang halal dan bergizi bagi istri dan calon anak mereka. Selain sebagai anugerah dan amanah, anak juga merupakan tumpuan
harapan bagi kedua orang tuanya. Oleh sebab itu, selain kewajiban tersebut di atas, orang tua memiliki tanggung jawab lain yang tak kalah penting menyangkut
masa depan anaknya, yakni menjadikan anaknya insan berilmu dengan cara menyekolahkan anak mereka. Hal ini juga merupakan hak anak yang harus
dipenuhi oleh para orang tua. Sesungguhnya masa kanak-kanak merupakan fase yang paling subur,
paling panjang dan paling dominan bagi para orang tua untuk menanamkan pada anak yang jiwanya masih suci dan jernih bak permata yang polos dan belum
terkontaminasi ini kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan.
1
Mendidik dan mengajar anak bukan merupakan hal yang mudah, bukan pekerjaan yang dapat dilakukan secara serampangan, bukan pula hal yang bersifat
sampingan. Mendidik dan mengajar anak sama kedudukannya dengan kebutuhan pokok dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang mengaku
dirinya memeluk agama Islam yang hanif ini Zubaidi, 2000: 16. Namun demikian, kewajiban memberi bekal ilmu pengetahuan ini tidak dapat dilakukan
sendiri oleh para orang tua, sehingga para orang tua membutuhkan suatu lembaga pendidikan yang dipercaya mampu membantu melaksanakan kewajiban mereka
para orang tua. Motivasi merupakan suatu hal yang urgen dalam sebuah pendidikan.
Tanpa motivasi maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan lancar dan tidak akan mampu mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Motivasi orang tua
adalah tindakan yang dilakukan orang tua dalam memberikan dorongan dan membangkitkan motif dalam diri anak untuk meningkatkan minat dan semangat
anak agar dapat meraih cita-cita dan keinginan mereka, agar anak mampu melakukan sesuatu yang semestinya dilakukan.
Dalam menentukan sekolah bagi anaknya, orang tua tentu memilih sekolah yang baik bagi masa depan anaknya dengan banyak pertimbangan. Ini
dimaksudkan agar tidak terjadi salah langkah yang dapat mengakibatkan si anak bukannya mendapat ilmu, melainkan mendapat berbagai masalah.
Manusia tentu memiliki kekuatan yang mampu membuat dan mendorongnya tetap hidup, selanjutnya kekuatan itu membantu mengarahkan
kemana tujuan yang hendak dicapai. Di dalam Islam, kekuatan itu dikenal dengan
anniyaat, adapun dalam psikologi dikenal dengan motivasi. Motivasi adalah proses psikologis yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku pada
hakikatnya merupakan orientasi pada satu tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan proses interaksi dari berbagai unsur. Dengan demikian, motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk
mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti 1 keinginan yang hendak dipenuhinya; 2
tingkah laku; 3 tujuan; 4 umpan balik Hellriegel dan Slogun, 1739: 390. Ada banyak unsur yang mendukung dalam suatu pendidikan, satu
diantaranya ialah motivasi. Tanpa motivasi maka pendidikan tidak akan mencapai tujuan yang telah dirancang sebelumnya. Meningkatnya kesadaran para orang tua
akan pendidikan anak-anaknya belakangan ini merupakan buah dari motivasi itu sendiri, sehingga mereka rela mengeluarkan uang lebih agar anak-anak
memperoleh pendidikan yang bermutu. Madrasah Diniyah Awaliyah MDA Syarif merupakan suatu lembaga
pendidikan berlandaskan agama yang berstatus swasta. setingkat sekolah dasar SD. Sekolah Islam memang menggeliat belakangan ini. Lembaga pendidikan
ini tidak lagi dipandang sebelah mata, sebagai lembaga yang kolot dan puritan puritan: aliran yang menganggap kemewahan dan kesenangan adalah dosa.
Maraknya para orang tua menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah Islam belakangan ini, menurut pakar pendidikan yang juga mantan Sekretaris Jenderal
Departemen Pendidikan Nasional, Hidayat Syarif, merupakan fenomena yang
sangat positif. Ini merupakan suatu fenomena yang bagus. Dulu, sekolah sekolah ini tidak mampu bersaing, jelas Hidayat www. google.com, 2008.
Demikian halnya dengan Madrasah Diniyah Awaliyah MDA Syarif, sejak awal didirikan sebagai sebuah lembaga pendidikan memiliki tujuan-tujuan
antara lain membina, mempersiapkan dan memberi bekal santri akhlak dan ilmu yang akan sangat berguna bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam tentang Madrasah Diniyah Awaliyah MDA Syarif, sehingga
diperoleh data apa yang memotivasimendorong para orang tua menyekolahkan anak mereka ke Madrasah Diniyah Awaliyah MDA Syarif.
B. Penegasan Istilah