TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN
TEORITIK
KAL
TEORITIKAL
III.1. SEJARAH
SEJ
JARAH PERKEMBANGAN
PERKEMB
BAN
ANGA
GAN
N GALERI
GALE
GA
LERI
R DAN PAMERAN
PAM

MER
E AN SENI
III.1.1.
Sejarah
Galeri
III.1.1. Sejara
rah
h Da
Dan Perkembangan G
aler
al
erii Se
Seni
Pada ttempo
terakhir
empo waktu ddasawarsa
em
asaawarsa terak
as
akhi

hirr ini santer ddibicarakan
ibic
ib
i arakan eeksistensi
ksistensi
se
sebuah
ggaleri.
aler
al
eri. Keb
ber
eradaanya di tengah-tengah masya
ara
rakat pu
punn me
m
njadi ssebuah
ebuah
Keberadaanya

masyarakat
menjadi
sorota
tan
n tersendiri,
terrsendi
te
diri, terutama bagi kalangan pecinta seni. Seb
bua
u h ga
gale
leri
ri ppada
ada ka
kkala
la
sorotan
Sebuah
galeri
itu terbilang

terb
te
rbil
i ang
g cukup signifikan kegunaanya. Salah satunya memai
ink
n an pperan
eran
er
a dalam
am
memainkan
me
meng
ngemba
bang dan mengempiskan nama para seniman. Sel
elebihny
nyaa jugaa
mengembang
Selebihnya

me
mempen
ngaruhi dinamika pasar kesenian, khususnya seni rupa. Di da
alam be
berb
rbagai
mempengaruhi
dalam
berbagai
permas
salahn tersebut, pada era sekarang ini muncul sebuah bangu
unan/fasilittas
permasalahn
bangunan/fasilitas
berkat
tegori galeri. Pertama kemunculan galer seni disebut sebagai
sebbagai ggaleri
alerri
berkategori
ko

ome
m rsial. Galeri yang semata-mata hanya mencari keuntungan ddengan
eng
ngaan car
araa
komersial.
cara
menawarkan kkarya-karya
arya
ar
ya-k
-kar
arya
ya mapan.
map
apan. Setelah
S telah la
Se
larut dengan
deng

de
ngan
an ggaleri
aler
al
erii ko
kkomersial,
mersial, muncu
ula
lann
munculan
bbe
berapa galeri yang lebih ke arah
h nnon-komersial.
on-komersial. Galeri ini lebih fokus dalam
on
dal
alam
am
beberapa

m
eny
nyaj
ajikan pameran dengan materi seni yang bertul-betul seni dan ttidak
idak
ak bbisa
isa
menyajikan
di
diju
jual
al..1
dijual.
Sekitar
tahun
1980,
galeri.
S kitarr ta
Se
tahu

hun
n 19
980
80, di IIndonesia
ndones
esia
ia mulai
ai bbermunculan
ermu
muncul
ulan
an bbeberapa
e erap
eb
pa ga
gale
leri
ri. Pada
tu galeri
gal

aler
erii muncul
mu
be
g yang
yang berbeda-beda.
berbeda-beda
da. Pe
Pend
ndir
irii galeri tidak
kala itu
dari latar belakang
Pendiri
ang didir
rik
i an oleh masyarakat biasa, seorang
melulu seorang seniman. Ada yyang
didirikan
mpai ke pengusaha percetakan. Beragam

lawyer, fotografer, pemiliki toko buku, samp
sampai
menyabab
abkan be
eberapa galeri seni yang ada memiliki
latar belakang tersebut menyababkan
beberapa
sang
ngat terpaksa galeri seni dibelah oleh 2
perbedaan visi dan misi. Dengan sangat
ersil.
ideologi, yaitu galeri idealis dan komer
komersil.
Pada tahun 1997, tepatnya ketika terjadi krisis ekonomi Indonesia, galeri
mulai mengalami masa-masa kelam. Dimana keberadaan galeri hanya dipandang
1

Dermawan, A. (Minggu, 24 Januari 1999). Tempo. Krisis Galeri, Krisis Ekonomi.

95

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

sebelah mata. Berbagai aktivitas galeri mulai melemah. Galeri seni hanya lebih
dijadikan sebagai tempat/forum seni, tak lebih untuk menjual barang karya seni.
gg p sebagai
g art shop.
p
Saat itulah sebuah ggaleri seni lebih dianggap
Galeri seni komersial
komeers
rsia
ial lebih berprinsip
ip pada
pada seni adalah pemasukan.
Pengelola galeri llebih
ebih berorientasi pada bagaimana
eb
na galeri milikinya bisa
memamerkan kkarya-karya
arya-karya yangg laku dengan tuju
j an market ori
riented. Memang hal
tujuan
oriented.
10 persen
n kel
elir
iru,
u karen
enaa me
mema
mang
ng ssetiap
etia
et
iapp pengelola
peng
pe
n elola memi
m liki kebijakan
ini tidak 100
keliru,
karena
memang
memiliki
sendir
irii di dala
dalla pengelolaan
penggel
elo
olaan galeri seni miliki mereka
mer
erek
e a sendiri.
se
Per
ermasalahan
sendiri
Permasalahan
ko
omersial di Indonesia
Ind
ndo
onesiaa m
uncul ketika banyak seniman
seniima
mann yangg sangat
san
anga
gat geram
m dengan
komersial
muncul
filoso
ofi sseperti
eperti it
ep
itu
u. Hal ini karena seniman yang betu
tull betu
tull se
seni
n man ak
aakan
an
filosofi
itu.
betul-betul
seniman
mema
and
ndaang ka
karya seni dengan perasaan, bukan dengan mata ua
uuang.
ng. Be
Bera
rawal da
dari
memandang
Berawal
sini
ni,, bertahun-tahun
bertah
ahun-tahun muncul sebuah fenomena yaitu para sen
nim
i an
n ttidak
idak
id
ak lagi
lag
gi
sini,
seniman
me
memb
m an
ngun kerja sama dengan galeri yang berlandaskan atas prinsipp komersial.
kome
mers
rsia
ial.
membangun
Galeri seni idealis lebih memfokuskan peran sebagai ruang
ruan
ng se
eni yan
ng
seni
yang
semata
a-mata untuk memaparkan pikiran-pikiran kesenian. Galeri ide
ealis ini bbisa
isaa
semata-mata
idealis
ddi
katak
kan menjauhi uang. Terbilang faktor relasi dengan uang dib
bilangg tidakk
dikatakan
dibilang
perl
lu.
u G
aleri idealis le
lebi
bih
h si
siap
ap untuk bangkru
rutt ka
kare
rena
na m
emang imag
ge seni yang
yaang
perlu.
Galeri
lebih
bangkrut
karena
memang
image
mereka kejar. Namun meskipunn bbegitu,
e itu,
eg
u, bbanyak
anyak juga seniman yang memb
ban
antu
u
membantu
(s
(sub
u sidi) untuk tetap mempertahankan galeri idealis, karena mereka lebih m
emil
em
iliih
(subsidi)
memilih
un
untu
tuk tu
tuju
juan
an ar
artt oriented.
orie
or
ient
nted
ed. Meskipun
Me
ada subsi
idi dari
dar
arii se
seni
nima
man,
n, keberadaan
keb
ebeerad
adaa
aann ga
gal
leri
untuk
tujuan
subsidi
seniman,
galeri
id
idea
eali
l s juga tetap
tetap
t bisa
bis
isaa mengalami
me
i ti
titi
tikk kebangkrutan.
keba
ke
banngkrutan
n.
idealis
titik
Ko
Kond
ndis
isii 2 kubu
kubu ideologii galeri
g leri terse
ga
sebbut sebenarnya
sebenaarn
rnya
y sama
sam
amaa ke
kedu
dudu
dukannya.
Kondisi
tersebut
kedudukannya.
Mereka masing-masing memilik
ki titik ba
ang
n krut yang setara. Dimana komersial
memiliki
bangkrut
akan dijauhi oleh seniman, sed
dangkan gal
leri idealis akan stagnan ketika tidak
sedangkan
galeri
memiliki finansial untuk mengger
erakan kep
pengelolaan galeri. Situasi semacam ini
menggerakan
kepengelolaan
yang akhirnya berkembang hinggaa ke era
ra galeri seni saat ini. Galeri seni saat ini
lebih bisa dikatakan sebuah penyempurnaan
penyempu
purn
rnaan dari ideologi-ideologi galeri pada saat
itu. Galeri seni yang terus berdiri hingga saat ini tentu lebih mengatur porsi
ideologi mereka. Ideologi komersil dan idealis (komdealis) lah yang lebih tepat
diterapkan oleh beberapa galeri seni untuk saat ini. Meskipun semua terangkum
oleh ideologi, visi, dan misi masing-masing, Harapannya adalah bahwa sebuah

96

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

galeri seni seharusnya kembali pada pengertian etimologi mereka sebagai ruang
apresiasi karya seni.
j
g Pameran Seni
III.1.2. Sejarah
Dan Perkembangan
berkembaang menjadi semacam pertunjukan
per
e tunjukan yang dikunjungi para
Pameran berkembang
Pamera
ran seni telah memainkan peranan
n ppenting
enting di dalam pasar
pengunjung. Pameran
kesenian sejak
k abad 18 dan aba
ad 19. Kegiatan ppameran
ameran atau ek
eksibisi seni ditandai
abad
pada aca
ara Paris S
alon
on (1748
8-1
-189
8900). Paris
Par
aris
is Salon
Sal
aloon adalah
adalah gelaran
gela
lara
r n seni yang
acara
Salon
(1748-1890).
diadak
akan oleh Ac
A
adém
émie
ie des
des Beaux-Arts.2 Hingga ppada
a a ak
ad
khi
h rnya kot
ota London,
akhirnya
kota
diadakan
Académie
In
nggris, menjadi
men
enja
jadi
di salahh ssatu
atu pusat penyelenggaraan
penyelenggaraaan pame
erann-pa
pameran be
bberskala
rskala
Inggris,
pameran-pameran
besar,
r, sseperti
eper
ep
e ti G
reat Exhibition (1851), Wembley of E
re
xhib
bit
itio
ionn (1942)
( 942)) dan
(1
Great
Exhibition
Festiv
val of
of Britain
Brritain (1951).3
Festival

Gambar
Exhibition
Salon,
1748-1890
G
amb
mbaar 3.1. Ilustrasi
Ilustras
asi Art Exhibiti
ion Paris Salon
on,, 1748
48-1
-189
890
0
Sumber
Sumber
b : http://semutngguyu.blogspot.com/2011/06/seni-budaya-pameran.html
http://semutngguyu.blo
logspot.co
om/
m 2011/06/seni-budaya-pameran.html

Pameran utama memberii kontribusi
si penting untuk mempromosikan seni
rupa kotemporer dan kerajinan
n, sertaa berfungsi mengembangkan pikiran
kerajinan,
masyarakat lokal, nasional, maupun iinternasional.
n er
nt
ernasional.

2

http://en.wikipedia.org/wiki/Art_exhibition
Wirawijaya, A. (2011). Perancangan Event Pameran Artwork Band De Tohtor Sebagai Strategi
Pencitraan Sebuah Band Indie. Pengantar Karya Tugas Akhir. Bandung: STISI Telkom.
3

97

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

III.2. TINJAUAN PENDIDIKAN SENI
Pada dasarnya pendidikan seni diarahkan unruk menumbuhkan kepekaan
rasa estetik dan arstistik. Hal ini bertujuan
untuk menumbuhkembangkan
sikap
j
g
p
kreatif
kritis, apresiatif, dan kreati
tiff pada diri manusia secara
seca
se
c ra meyeluruh. Sikap ini akan
dilakukan
tumbuh apabila dilak
akukan serangkaian proses kegiatan pada
pada siswa yang meliputi
kegiatan pen
pengamatan,
ngamatan, penilai
penilaian,
aian
a , dan pertumbuhan rasaa memiliki melalui
keterlibatan
masyarakat
segala
demikian
keterlibat
tan masyara
aka
katt da
dalam se
sega
gala
la aaktivitas
ktiv
kt
ivit
itass seni.
sen
eni.
i. Dengan
Den
e gan demi
iki
kian pendidikan
seni melibatkan
melibatka
kan semua
semu
muaa bentuk kegiatan
keg
giatan sepertii berekspresi,
b reksspr
be
p esi, bereksplorasi,
ber
ereksplorasi,
berapresiasi,
berkreasi
bunyi,
Masing-masing
be
erapresiaasi
si, da
dan
n berkre
reas
asii melalui bahasa rupa, bun
nyi
yi, dan ggerak.
era
rak.
k. Masingg-masing
mencakup
menc
cak
akup
up materi
materri sesuai dengan bidangnya. Diharapkan bisa
bi menjaga
men
e ja
jaga
ga kepekaan
kepek
ekaan
terhadap
ketrampilan
dengan
memperhatikan
terhad
adap
ap ketr
rampilan berkarya seni serta berapresiasi deng
gan
a m
empe
em
perhatik
kan
konteks
sosial
ko
ont
ntek
e s so
osial budaya masyarakat.4
Rupa
IIII.2.1.
II.2.1. Tinjauan Sejarah Dan Perkembangan Pendidikan
n Seni
ni R
upa
up
menjadi
Seni atau kesenian (seni rupa) harus menerima kenyataan ketika
keeti
t ka m
enjadi
d
pendidikan.
salah satu mata kuliah yang dikesampingkan di dalam dunia pendid
idikan. Pa
Padaa
mula,
penting
aw m
awal
ula, pendidikan seni pernah mencicipi menjadi mata kuliah yangg pen
nti
ting ddii
1950
Tetapi
kondisi
Orde
Baru.
era 19
195
50 – 1960an. T
etap
et
apii ko
kond
ndisi tersebut hhanya
anya
an
ya bberakhir
erak
er
akhir pada masaa O
rde Bar
aru.
u.
Pembangunan
Lima
seni
Bahkan ketika dalam tahap Pemba
bang
ngunan
an L
ima Tahun (Pelita), pendidikan sen
eni ddii
Indonesia
In
ndo
d nesia nyaris musnah. Pada saat itu, pendidikan seni hanya diposisikann sebagai
seb
ebag
agai
ekstrakurikuler.
Menjelang
Baru,
banyak
ek
ekst
stra
r ku
kuri
riku
kule
ler.
r. M
enje
en
jela
lang
ng bberakhirnya
erakhirnya Orde Ba
Baru
ru, ba
bany
nyak
ak bbermunculan
ermu
er
muncullan uupaya
paya
pa
untuk
pendidikan
Namun
un
untu
tuk
k mengembalikan
mengemb
bali
lika
kan
n pe
pendidik
kan sseni
enii ke ddalam
en
alam iintra-kurikuler.
ntra
nt
ra-k
-kurik
ikuler.
l Namu
munn it
itupun
harus
dipaket
yang
muatan
haru
russ di
dipa
pake
kett ke dalam
dal
alaam apa yan
ng dikenal dengan
de
muaata
tann lokal.
loka
kal.
l Dengan
Den
enga
gann melalui
berbagai
dan kebijakan pendidikan,
pergunjingan dan perubahan be
erbagai kurikulum
ku
menjadi
akhirnya pendidikan seni men
njadi salah satu mata kuliah wajib di tingkat
SMA/MA dan SMK/MAK.5

4

Depdiknas. (2004) Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jakarta: Balitbang Diknas.
Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMK/MAK.
5

98

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

Tabel 3.1. Sejarah Seni Rupa Indonesia6

No.
1

2

3

4

5
6

Masa / Era
Masa Rintisan
(1814-1880)

Masa
M
asa
Indonesi
ia
Indonesia
Jelita
ta (1
(197
9 8(1978193
19
30an
an)
1930an)

Pelopor
- Raden Sale
Saleh
eh S
S.. B.
B.

-

Abdullah Surio S.
Abdullah
Abd
Mas Pirngadi
Pirn
Pi
rng
gadi
di
Wakidi
W
akidi
Basuki Abdullah
Hank Ngantung
Lee Man Fong

Masa
Citra - S. Sudjono
Nasional
- Surono
(1908)
- Agus Djajasumita

Masa
Pendudukan
Jepang (1943)

Masa Setelah

-

PUTERA
Bung Karnoo
Bung Hattaa
Ki Hajar D
Dewantara
e antara
ew
KH Mas Ma
Mansyur
ansyur

-

SENIMAN
Affandi
S. Sudjojono
Handera
Sudarso, Barli

Ciri
- Bergaya natural

Karya

er kkuat
uat
- Karakter
- Romantis

- Hutan Terbakar
- Perkelahian Hidup
Mati
- Pangeran
Diponegoro
- Potret
P tret Bangsawan
Po

- Objek
Obje
jek al
alam
a &
inda
in
dah
indah

- Keindahan
Keinda
dahan Alam
Indonesi
siaa
Indonesia

- Tidak
mengandung
jiwa merdeka
- Erotis
- Nilai spiritual

- Nilai psikologis
- Perjuangan
rakyat
- Tidak terikat
terika
ikatt
objek alam yang
nyata
- Kepribadian
Indonesia
- Se
Semangat
Sem
mang
ngat
at ddan
an
keberanian
keberani
nian
an
- Nilai nasional
nasionalis
alis
is

- Barataa Yudha
- Dalam
m Taman
Nirwa
ana
Nirwana
- Djongk
Djongkatan
gkat
ataan
- Didepan Kelamb
Kelambu
mbu
u
- Mainan
- Cap Go Meh
h
- Penggoda
Penggodaan
aa n
- Wa
Wanita
Wani
nitta Imp
Impian
mpia
ian
n

- Lukisan
Luki
kisa
san
Perjuangan

- Cita-Cita bansa

SIM (Seniman Muda Indonesia)

Diolah dari bergbagai sumber.

99

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

Kemerdekaan
(1946-1959),
Masa
Pendidikan
Foemal

-

6

S. Sudjojono
Affandi
Sudarso
Abdus Salam
PPR (Perkumpulan
(Perrku
kum
mpulan Pelukis
Pelluk
ukis
is Rakyat)
Hend
He
ndra
Hendra
Sasongko
Kusnadi
ASRI
S.Sdujojono
S.Sdujojon
no
Hendra
Hen
He
ndra Gun
Gunawan
unaw
awan
BPT
BP
TGG
BPTGG
Prof.
Prof
of. Syafei
Sy
Sumarja
Ahmad
A
hmad Sadali
SENI RUPA
R
ITB
Institut Teknologi Bandung;

Masaa
Seni - Jim Supangkat
Ru
upa
Baru - Nyoman Nuarta
Rupa
In
ndonesia
- S. Primka
Indonesia
- Dede Eri S.
- Redha Sorana

- Tidak membedakan dis
disiplin
isiplin
n seni
seni
- Ekspresif
- Kreatifitas yang baru
Eskperimental

IIII.3.
I .3. TINJAUAN SENI RUPA KONTEMPORER
II
Seni kontemporer
yang
Graha
kontemp
mpor
orer
er yan
angg di
ddimaksud
maksud pada
pad
adaa pproyek
royek
ek G
r ha Galeri Da
ra
Dan Sanggar
Sanggga
garr
pada
d seni
sen
enii rupa kontemporer. Sejatinya seni
senni
se
Pendidikan ini lebih kearah pa
kont
ko
n emporer termasuk dalam jajaran seni rupa modern. Seni rupa sendiri
ri aadalah
dalaah
da
kontemporer
cabang
seni
membentuk
dengan
media
caba
ca
bang
ng sen
enii ya
yang
ng m
embe
em
bent
ntuk
uk kkarya
arya seni deng
ngan
an m
edia
ed
ia yyang
angg bi
an
bisa
sa dditangkap
itan
ngk
gkap
ap ooleh
leh
visu
vi
sual
a dan dapat dir
iras
asak
akan dengann ra
raba
baan
an. K
esan sema
maca
cam iini
nii diciptak
kan ddengan
engan
visual
dirasakan
rabaan.
Kesan
semacam
diciptakan
meng
ngollah kkonsep
onsep
on
p ti
tit
tik, garis, bidang,
b dang, bentuk,
bi
be
volu
lume
me,, warna,
warn
wa
rnaa, tekstur,
tek
eksstur, dan
mengolah
titik,
volume,
pencahayaan dengan tujuan esteti
estetika.
ika.
Rup
pa Kontemporer
Kontemp
porer
III.3.1. Sekilas Seni Rupa
kontempporer merupakan
merrupakan sebuah karya seni rupa masa
Karya seni rupa kontemporer
kini. Seni rupa kontemporer lebihh dipe
engaruhi oleh waktu dimana karya seni
dipengaruhi
tersebut diciptakan. Biasanya karyaa seni ini mengandung unsur-unsur yang
berkaitan dengan situasi dan kondisi sosiopoli-kultural pada masa itu. Istilah
kontemporer berasal dari contemporary memiliki arti mereka yang hidup secara
bersamaan. Di dunia barat, penggunaan kata kontemporer dimulai saat
berakhirnya era modernisme dalam ranah dunia seni. Pada awalnya ketika era

100

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

modernisme berakhir, kecenderungan paham seni lebih megarah pada aliran
postmodern. Namun ketika dalam praktek seni, istilah postmodern menuai banyak
ppermasalahan,, maka ppara ppelaku seni lebih menggunakan
gg
p
istilah seni kontemporer
(contemporary art).
kontemporer dapat dikatakan sebagai
sebaga
gaii sebuah wacana dalam
Seni rupa ko
upa di Barat yyaitu
a tu praktek seni rupa yang
ai
g menunjuk kepada
praktek seni rrupa
kecenderun
ungan posm
smod
oder
ern. K
ecen
ec
ende
deru
rung
ngan
an ini
ini menyiratkan
men
e yiratkan wacana
wacana dalam
kecenderungan
posmodern.
Kecenderungan
prakteek seni rrupa
u a ya
up
yang
ng anti modern. Hal ini disebabkan
diise
seba
b bkan
an karena salah satu
praktek
paaradigmaa ke
kemu
mun
nculan
n pposmodern
osmodern adalah paradigm
ma ya
yyang
ng m
en
nol
olak
a moder
rnisme.
paradigma
kemunculan
paradigma
menolak
modernisme.

Gambar 3.2. Seni Instalasi Kontemporer, The Chill Concept
Sumber
b : http://miamiartnews.files.wordpress.com
http
ht
tp:/
://m
/mia
iamiarrtn
tnew
ews.
s.fi
file
les.
s.word
rdpr
pres
esss.co
com
m
Sumber

Perk
Pe
rkem
emba
bangan seni kontemporer
kontem
emporer tterlihat
erlihat pada mu
unc
ncul
ulny
nyaa se
seni instalasi
Perkembangan
munculnya
kontemporrer. Seni intalasi
in
sebagai turuan seni kontemporer.
merupakan seni kontemporer
meruppakan senii yang lahir dari perkembangan suatu
dikarenakan seni instalasi merupakan
teknik patung yang dalam memamerkan
memam
mer
e kan ka
arya seninya memiliki makna atau pesan
karya
tertentu, baik itu menyinggung isu so
osiall politik atau topik tertentu.
sosial
Rup
upa Kontemporer
III.3.2. Karakteristik Seni Rupa
Seni rupa kontemporer atau bisa juga hanya dipanggil dengan sebutan seni
kontemporer memiliki arti yang sangat luas. Pada awal kemunculanya,
penggunaan istilah seni kontemporer sangar menuai banyak permasalahan. Hal ini

101

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

karena seni kontemporer bersifat universal, tidak menunjuk pada satu disiplin
ilmu seni tertentu. Namun kesenian kontemporer dengan beragam disiplin ilmu
y tetap
p memiliki karakteristik. Karakterisitk tersebut yyaitu:
seninya
dal
alam
am estetika, dalam
m prakteknya
prakteknya seorang seniman
1. Pluralisme dalam
mendap
pat
atk
kan kebebasan untuk berorientasi
si ppada
ada masa depan, masa
mendapatkan
lalu
lu, ataupun sekarang
n
lalu,
Berorienta
tasii karya
kar
a ya bebas,
beb
ebas
as,, tidak
tida
ti
dakk menghiraukan
m ng
me
nghi
hiraauk
u an batasan-batasan
batasan
an-batasan kaku
2.. Berorientasi
yang
ng ddianggap
ianggapp baku,
senii rupa ya
Peng
Pe
nggu
g naan
n media
media atau bahan apapun ddalam
alam
al
a berka
kary
ryaa se
sseni,
ni,
3. Penggunaan
berkarya
B rani
Be
ni menyentuh situasi sosial, politik, dan ek
kon
onomii ma
masy
syaarakatt yyang
ang
4. Berani
ekonomi
masyarakat
peernah terjadi.
pernah

III.3.3. Fungsi Seni Rupa Kontemporer
III.3.3.
ksprres
esii bagi
g
Suatu karya seni rupa kontemporer diciptakan sebagai media eekspresi
pencip
ptanya di dalam menuangkan gagasan, cita-cita seniman, pikira
an,
n perasa
aann,
penciptanya
pikiran,
perasaan,
reflekssi lingkungan, serta pandangan hidup (ideologi) dari sangg seni
re
nimann.
refleksi
seniman.
Berddas
asar
a kan uraian
n ttersbut,
ersb
er
sbut
ut, dapat disimpulkan
disimp
mpul
ulka
kann bahwa
ba
seni ru
upa
Berdasarkan
fungsi seni
rupa
kontemporer yaitu:
1. Media ekspresi,
2. Sebagai
Seba
Se
baga
gaii hi
hias
asan
an ((dekorasi)
dekorasi) untuk tu
tuju
juan
an realitas
rea
eali
lita
tass gu
guna
na ppengabdian
enga
en
gabd
bdian
2.
hiasan
tujuan
sesuatu,,
3. Mengungkapkan
Men
Me
ngunngk
gkapkan nilaii-nilai keag
gamaan (relig
igi)
i),,
3.
nilai-nilai
keagamaan
(religi),
ungkapkann fantasia atau daya imajinasi sang
4. Media untuk mengun
mengungkapkan
seniman,
harmonisan
an untuk kritik sosial.
5. Serta menciptakan keh
keharmonisan

RI F
LEKSIBILITAS RUANG
III.4. TINJAUAN UMUM TEORI
FLEKSIBILITAS
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fleksibel diartikan
sebagai benda (objek) yang lentur, mudah dibengkokkan, luwes, mudah dan cepat

102

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

menyesuaikan diri.7 Fleksibilitas terjadi pada segala sesuatu, manusia, lingkungan,
zat, bahkan arsitektur. Pada kali ini penulis akan membahas tinjauan teori tentang
fleksibilitas arsitektur.
as R
uang
III.4.1. Fleksibilita
Fleksibilitas
Ruang
Fleksibilitass ruang
digunakan
ruang adalah ruang yang dapat di
digu
g nakan untuk berbagai
aktivitas beserta
besert
rta segala elemenn pendukung (suasana, tema) de
dengan karakter yang
berbeda-beda
dapat
dilakukan
perubahan
tanpa
berbeda-be
beda dan da
dapa
patt dilaku
kuka
kann pe
peru
uba
baha
han susunan
susu
su
suna
nan ruang ta
tanp
n a mengubah
tatana
an bangun
unan.8 Fleksibilitas
Fleeks
k ibilitas ruangg yang terjadi
terjad
adii ditandai
ditaand
n ai dengan
denga
gan adanya
tatanan
bangunan.
pe
erubahan
n ka
kara
rakt
kteristik
k da
dan fungsi publik-privat ruang
rua
uang
ng yang
yan
ng ada.
ada. Oleh se
eba
b b itu,
perubahan
karakteristik
sebab
pembentukan
teritori
pemb
ben
entu
tuka
kan teri
rito
tori dapat diamati dengan melihat perubahan
peru
rubahann elemen-elemen
elem
el
emen-ele
lemen
terseb
but
ut. Hermanto
Herm
manto (2008) menyebutkan bahwa karakteristik ru
ruang ak
akan
an melip
put
ui
tersebut.
meliputi
be
ent
ntuk
u rua
uang, orientasi ruang, ukuran ruang, pembatas, kondi
disi rruang,
uang
ua
ng,, sert
ta
bentuk
ruang,
kondisi
serta
ko
komp
m oneen ruang.9
komponen

Gambar 3.3.
Ruang
3.3
.3. Fleksibilitas
Fl
Ruan
Ru
ang
g Pada
Pada Ruang Dalam
Dal
alam
am Tradisi
Tra
r disi Sinoman
Putri,
Rr.
Ruang
Dalam
Tradisi
Puttri,
Pu
i, R
r. ((2012).
2012
12)). Pendekatan
Pendekatan
n Teritori Padaa Fleksibilitas
Fleksibilita
as Ru
R
ang
g Da
Dal
lam
m Tr
Trad
adissi Sinoman
dan Biyada
Biyadda di
di Dusun Karang Ampel Malang.
Mal
a ang. Journal
Journal of Architecture and
andd Built
Buil
ilt Environment.
Malan
ng: Universitas
Universita
as Brawijaya.
Malang:

7

http://kamusbahasaindonesia.org
Widyasari, D. R. (2013). Convention Hall di Kawasan Agrowisata Wonosai. Artikel Jurnal Ilmiah.
Malang: Universitas Brawijaya.
9
Putri, Rr. (2012). Pendekatan Teritori Pada Fleksibilitas Ruang Dalam Tradisi Sinoman dan
Biyada di Dusun Karang Ampel Malang. Journal of Architecture and Built Environment. Malang:
Universitas Brawijaya.
8

103

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

Menurut Toekio (2000), ada 3 macam konsep fleksibilitas ruang, yaitu:
1. Ekspansibilitas
p
Ekspansibilitas

memiliki

p g
pengertian

bahwa

g
ruang

p
dapat

mengakomodas
si dan
dan menampung pe
pertumbuhan aktivitas melalui
mengakomodasi
perluasa
an spasial. Desain dapat berkembangg sesuai
sesuai dengan kebutuhan.
perluasan
Perk
rkiiraan terhadap kkebutuhan
ebutuhan di masa mendatangg diraih dengan cara
Perkiraan
pengaplika
k si
sian
an ruang-ruang
ruangg-rrua
uang
ng ffleksibel
leks
le
ksib
bel yyang
angg dibatasi dengan
den
engan pembatas
pengaplikasian
temp
mporer. Se
Seperti contoh : sebagi ruang
ruan
ng yangg ekspansib
ibel, partisi
temporer.
ekspansibel,
se
seba
baga
g i seka
katt ddapat
apat digerakkan dan dipindah
dip
ipin
inda
d h (dibuka)
(d
dib
ibuk
uka)
a) jika diperlukan
dipe
perlukan
sebagai
sekat
rru
ang
g yyang
ang lebih luas.
ruang
2 Ko
onvertibilitas
2.
Konvertibilitas
Konsep konvertibilitas berarti desain ruangan yang
yaang dirancangan
dir
iran
nca
cangan
n
memungkinkan adanya perubahan orientasi dan suasana sesuai
sesuuai dengan
den
engan
kebutuhan dan keinginan pelaku tanpa melalukan perombakan
peromba
b kaan be
besa
arr
besarbesaran terhadap ruangan yang sudah ada. Salah satu cara
ra sederha
hanaa
sederhana
adalah dengan menggunakan partisi. Seperti contoh : pada ppengubahan
engu
gubbahann
orientasi ru
ruan
ang
g pa
pame
meran yang bis
sa di
dile
leta
takk
kkan
a pada tengah
h ruang
ruang atau
ata
tauu
ruang
pameran
bisa
diletakkan
tepi ruangan.
3. Versatilitas
Ve
Vers
rsat
atil
ilit
itas
as memiliki
mem
emil
iliki arti bahwa fleksibilitas
fle
leks
ksib
ibil
ilit
itas
as sebuah
seb
ebua
uahh wadah
wadaah dengan
deng
de
ngan
Versatilitas
cara pen
ngg
ggun
unaaan wada
dahh mu
mult
ltif
ifun
ungsi untu
tukk me
menampung kkegiatan
egiiat
atan
an multi
penggunaan
wadah
multifungsi
untuk
ak
akti
tivi
vitass pada
pada waktu yang
yang berbeda.
berbed
eda. Dengan
n ad
adanya
ya rruang
uang
ua
ng m
ultifungsi
aktivitas
multifungsi
ini bisa digunakan uuntuk
ntuk bermacam
ber
e macam aktivitas, seperti seminar,
pameran, bazar, rapat,, dan sebaga
ainya.
sebagainya.

III.4.2. Prinsip Perancangan
Perancangaan Fleksibilitas
Fleeksibilitas Ruang
Menurut Robert Kronenburgg ddalam
alam bukunya yang berjudul Flexible:
Architecture that Responds to Change, berpendapat bahwa fleksibilitas ruang
yang dalam hal ini adalah fleksibilitas arsitektur dimaksudkan guna merespon
perubahan dan bereaksi pada bentukan bangunan itu sendiri. Dalam kata lain
bangunan beradaptasi dengan lingkungan dengan perubahan yang baru. Sehingga

104

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

bangunan tidak bersifat stagnan. Adaptasi dengan tapak terkait memang
diperlukan guna menunjang keberadaan bangunan agar memiliki satu kesatuan
g lingkungan
g g sekitarnya.
y 10
dengan
Fleksibilitas arsitektur
arsitekt
ktu
ur ini dengan menggunakan
mengggu
gunakan berbagai macam solusi
dalam mengatasi pperubahan-perubahan
erubahan-perubahan aspek terbangun
terbban
angun di sekitar tapak
membuatnya bbisa
isa dianalisis pada
pad
ada kajian temporer.
tempo
p rer. Dalam kata
kat
a a lain, ada aturan
atau prins
nsip
ip perancangan
perancaang
ngan
an bagaimana
bagaiima
mana
na fleksibilitas
fleks
k ib
ibillitas
as akan
akaan dihadirkann dalam sebuah
prinsip
bang
gun
unan. Me
Menurut Ca
Carmona diungk
g apkan si
ifaat temp
por
o al terka
kait prinsip
bangunan.
diungkapkan
sifat
temporal
terkait
pe
erancanga
gan
n fl
flek
eksibilita
tass ruang, yaitu:
perancangan
fleksibilitas
1. Ti
Time Cycle
Cycle and Time Management
Ac
ctivity are fluid in space and time. Environment aare
re us
sed ddifferently
iffferent
ntly
Activity
used
at different times. Sebuah aktivitas bersifat dinamis
s, ya
ait
ituu be
beru
r bahh
dinamis,
yaitu
berubah
sesuai dengan ruang maupun waktu. Aktivitas bagaikan seperti
seper
erti
ti cairan
cai
a ran
yang tidak selalu tetap. Maka dari itu diperlukan sebuah
ah rancangan
ran
anca
c ngan
an
ruang yang kritis agar desain ruang mampu memberikan reaksi pa
padaa
aktivitas, pengguna, dan lingkungan sekitarnya yang selalu
selaalu bberubah
erubah
ah
setiap wak
aktu
tuny
nyaa.
waktunya.
2. Continuity and Stabili
lity
ty
Stability
Altough environments relentlessy chane over a time, high valuee iiss of
ofte
en
often
pl
plac
acee on ssome
omee de
om
degr
g ee of continuity
ty ddan
an sstability.
tabi
ta
bili
lity
ty.. Lingkungan
Lin
ingk
gkunnga
gann akan
ak
place
degree
sena
nti
tiasa
saa bberubah
erubah ssewaktu-waktu
er
ewak
ew
aktu
tu-w
-wak
aktu mengikuti
men
ngi
giku
kuti
ti perkembangan
perkkembanga
b gann jaman.
ja
senantiasa
Be
Begi
gittu pula
pul
ula terhadap
ap segala as
aspek yang tterkandung
e ka
er
k nd
ndun
ungg ddii ddalamnya
alamnya
Begitu
seperti aktivitas, pelak
ku, ruang, bu
bbudaya,
daya, filosofi, dan sebagainya. Maka
pelaku,
dari itu keberadaan
n desain harus
harus mampu menjawab perubahan
lingkungan. Sehinggaa keberlanjutan
keberlaanjutan desain yang diharaplan dari
sebuah karya arsitektur me
m
miiliki fungsi optimal dan stagnan terhadap
memiliki
lingkungan terbangun.

10

Ayuningtyas, A. M. (2011). Perancangan Sekolah Anak Jalanan Dengan Pendekatan Fleksibilitas
Arsitektur. Jurnal Magister Perancangan Arsitektur. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
November Surabaya.

105

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

3. Implemented Over Time
Sebuah rancangan bangunan (ruang) harus mampu bekerja tidak di
jjamanya
y saja.
j Melainkan sebuah rancangan
g
g
bangunan
harus bisa
berada di jamannya
jamaann
nnya serta harus bis
isaa melampaui jamanya. Sehinnga
bisa
pemikira
an-pemikiran yang inovatif akan tterus
erus dihadirkan untuk
pemikiran-pemikiran
me
encipatakan strateg
gi guna merespon perubahan ak
akan
a lingkungan.
mencipatakan
strategi

Konseep Perancangan
Perancanga
Pe
g n Fleksibilitas Ruang
Ru
III.4.3.. Konsep
Flek
eksi
sibi
bili
littas ruang
ru
uan
ang memiliki konsep perancangan
peranc
ncan
a gan yang
yang berbeda
da dalam
Fleksibilitas
setiap
p ppenafsiranya.
enaf
en
afsirany
nyaa. Menurut Jonathan Hill dalam buku Ac
Actionss of Architecture:
Architect
cture:
Archit
itec
ectts and
nd Creative Users, berpendapat terdapat 3 kkonsep
onsep pe
pera
rancanga
gan
Architects
perancangan
flek
eksi
sibilitaas ruang, yaitu:
fleksibilitas
1. Flexibility By Technical Means
1.
Konsep fleksibilitas dalam bangunan merupakan sebuah
sebuaah per
erla
lakkuan
an
perlakuan
teknis yang berbeda, yaitu dengan cara perlakuan terhadap
terhaada
d p elem
men
n
elemen
arsitektur dengan fungsi ruangan yang tetap, namun elemen-elemen
elem
men-el
elemen
seperti di
ind
ndin
ing
g atap
atap maupun lant
ntai
ai dapat
dap
apat
at dibongkar pas
asaang sesu
suai
ai
dinding
lantai
pasang
sesuai
dengan penambahan atau
atau pengurangan
pen
ngu
gurangan yang diinginkan. Hal ini dapat
dapa
da
pat
dijumpai pada struktur bangunan yang ringan. Berbeda dengan
den
nga
gann D
Dee
Go
Gory
ry.. Dia
Dia berpendapat
berp
be
rpen
enda
d pa
p t bahwa teknik
kal yyang
angg di
an
dima
maks
ksud
ud ttidak
idak
k bberarti
erar
er
arti
ti aada
da
Gory.
teknikal
dimaksud
elemen
l
aarsitektur
rsit
rs
itek
ektur yangg ddapat
apat
ap
at ddirubah
irub
ir
ubah mel
elai
aink
nkan
a ffungsi
ungsii ddari
ari ruangan
rua
uang
ngaan itu
melainkan
se
send
ndiiri. Sebuah
Sebuah ru
uan
a gan akan
an bisa bi
bisa
sa m
enye
en
yesu
suai
aika
kann fungsi
sendiri.
ruangan
menyesuaikan
berdasarkan dengan ppenggunanya.
enggunan
nya
y . Penerapan konsep ini seperti pada
Kimbel Art Museum.

Gambar 3.4. Partisi Panel Pada Kimbel Art Museum
Sumber : http://www.galinsky.com/buildings/kimbell/KImbell-07.jpg

106

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

2. Flexibility By Spatial Redundancy
De Gory menuliskan bahwa karya arsitektur dapat dikatakan fleksibel
y g berbebeda dan dapat
p mengikuti
g
p
ketika memiliki nilai yang
perbedaan
lingkung
ngaan sekitarnya. Menurut
Men
nur
urut
u Jonathan Hill, flexibility by
tingkat lingkungan
spatial redundancy
re
diartikan bahwa fleks
ksibilitas dicapai dengan
fleksibilitas
penc
nciptaan ruang yang
yan
ang sangat besar. Konsep ini pernah
per
erna
n h digunakan oleh
penciptaan
Rem Kool
o ha
hass dalam
d lam me
da
mera
ranc
ncan
angg Am
Amhe
hem
m Ko
Koepel Prisonn di
d tahun 1979.
Koolhas
merancang
Amhem

Ga
Deena
nah
h Amhem Koepel
Koep
Ko
epel Prison
Gambar
3.5. Denah
tum
umbl
b r.co
com/
m/5/
5/tumblr_mkus49DQDH1sny20co1_1280.
0.p
p ng
Sumber : http://31.media.t
http://31.media.tumblr.com/5/tumblr_mkus49DQDH1sny20co1_1280.png

3. Fl
F
exibilityy Byy Open
Ope
p n Plan
3.
Flexibility
Pe
Peng
ngap
apli
lika
kasi
sian
an ffleksibilitas
leks
ksib
ibil
ilit
itas
as yang
yan
ang didasarkan
dida
di
dasa
sark
rkan
an pada
pad
adaa ruangg terbuka
terb
te
rbuka
Pengaplikasian
memiliki
sama
penciptaan
me
memi
mili
likii kecenderungan
kecenderung
ngan yang sa
ama pada pe
enc
ncipta
taan
an rruang
uang
ua
ng yyang
ang besar.
an
Pembedanya adalah bahwa
baahwa flex
xib
i ility by open plan lebih mengacu pada
flexibility
penciptaan ruang yyang
ang memi
iliki organisasi ruang yang saling
memiliki
berhubungan dengan keterbuka
aan ruang. Salah satu karya arsitektur
keterbukaan
nsip ini
ni adalah seperti Palazzo Antonini karya
yang menggunakan prin
prinsip
Pol
la peruangan memiliki perngorganisasian
Andrea Palladio (1556). Po
Pola
li
b h b
S
hi
jik
t hk
ti
yang saling
berhubungan.
Sehingga
jika dib
dibutuhkan
penggantian
fungsi, ruang dapat berubah suatu waktu dengan meminimalkan
tranformasi ruang. Ditambah lagi terdapat ruang terbuka untuk

107

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

mendukung aktivitas lainnya yang tidak bisa ditampug

di dalam

ruangan (ruang dalam).

Gambar 3.6. Denah Palazzo Antonini
/architectural/1715palladioantonini.jpg
Sumber : http://www.lombardmaps.com/cat /architectural/1715pallad
dioant
nton
onin
ni.jp
pg

III.4.4. Karakteristik Ruang Fleksibel
ruang
Konteks flesibilitas
flesibilit
itas
as pada
pada arsitektur tertera
terte
tera
ra erat kaitanya dengan
den
enga
gan ruan
angg
Dalam
fleksibilitas
dalam arsitektur. D
allam kkata
atta llain,
ain,
ai
n, ffleksibilitas
leksib
bil
ilit
itas
as yang dimaksud
dimakksudd adalah fleksibi
di
ili
lita
tas
ru
ruang
itu sendiri. Fleksibilitas berarti
ber
erar
a ti ruang yang fleksibel. Tujuan
Tujuaan da
dar
ri
dari
fl
flek
eksiibi
bili
litas ruang adalah untuk memberikan ruang dengan hanya
han
nya m
engu
en
gubbah
fleksibilitas
mengubah
st
stru
rukt
ktur
ur yang
yan
ang
g diperlukan
dipe
di
perl
rluk
ukan
an uuntuk
ntuk
nt
uk berkegiatan
ber
erke
k gi
giat
atan
an ttertentu.
erte
er
tent
ntu.
u. M
eski
es
kipu
punn ru
ruan
ang ar
arsi
site
tektur
struktur
Meskipun
ruang
arsitektur
da
apa
patt di
diid
iden
enti
tifi
fika
kasi dan
dan dibat
atas
a i me
mel
lalui el
elemen ffisik
isik
is
k sseperti
eper
ep
erti
ti llantai,
anttai,
an
i, partisi,
dapat
diidentifikasi
dibatasi
melalui
dinging, plafon,
pllaffon, dan sebagainya, iitu
tu sem
mua
u tetap harus dirancang sesuai dengan
semua
kaidah desain. Misalnya sebuah
h ruang yan
ng terdefinisi secara mikro akan bisa
yang
berubah menjadi ruang yang te
erdefinisi m
akro untuk aktivitas yang memang
terdefinisi
makro
memerlukan ruang besar. Hal ini ddikarenakan
ikarenakan elemen konstruksi akan
mengidentifikasi ruang. Oleh karenaa it
tu penerapan desain yang fleksibel sangat
itu
diperlukan untuk mendukung ruang yang bersifat fleksibel.
fleksibel

108

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

Terdapat 6 karakteristik yang dimiliki oleh ruang (arsitektur) yang
fleksibel, yaitu:11
p
p
1. Multi-Purpose
Spaces
Sebuah elemen
n ppembatas
embatas ruang aka
kann mempengaruhi dan membatasi
akan
kinerja pada
pa sebuah ruangan. Pendekatan la
llain
in tentang fleksibilitas
ruan
ang adalah untukk mencipt
p akan ruang yang mu
ult
lti tujuan, sehingga
ruang
menciptakan
multi
mampu memenuhi
meme
me
menu
n hi kebutuhan
keb
ebut
utuh
uhan
an yyang
angg be
an
berb
bed
e a. Hal iini
ni bisa dicapai
berbeda.
deng
ngan bberbagai
erba
er
b gai upay
ya,, sep
perti yang dikemukakan
d kemu
di
mukakan ol
oleh Robert
dengan
upaya,
seperti
Ve
Vent
ntur
u y dalam
dala
lam
m bukunya yang berjudull Co
Complexi
xity
ty aand
nd Contrad
adiction,
Ventury
Complexity
Contradiction,
ba a ffleksibilitas
bahwa
leksibilitas bukan hanya dicapai oleh
h ddinding
indiing yyang
angg berg
an
ger
e ak,
bergerak,
na
amun juga dicapai oleh bagaimana rancangan fu
furnitur
r, ra
rang
n canggan
namun
furnitur,
rangcangan
partisi, dan rancangan elemen desain lainnya.
2. Walking Architecture
2.
Arsitektur yang berjalan (hidup) hanya sebagai wacana keti
ika pad
da
ketika
pada
tahun 1965 lewat impian Ron Herron. Digambarkan kota akan
akan dita
afsir
ir
ditafsir
sebagai makhluk hidup (seperti gurita) yang mampu berjalan
an da
an
dan
selalu bergerak.
berrge
gera
rak
k. M
eskipun tidak ada
es
ada bangunan
bang
ba
ngun
unan yang bergerak,
berg
ger
eraak, namu
munn
Meskipun
namun
pemikiran tersebut tergo
golo
longg w
ajar.
aj
tergolong
wajar.
3. Dynamic Walking
Be
Berj
rjal
alan
an ddinamis
inam
in
amis
is ppada
ada beberapa bag
agia
iann st
stru
rukt
ktur
ur ddapat
apat
ap
at mewakili
mew
ewak
kil
ilii sebuah
sebu
se
buah
Berjalan
bagian
struktur
se
nii kkonstruksi
onnst
stru
ruks
ksii dengan
an tteknologi
ekno
ek
nolo
logi
gi yang ti
ting
nggi
gi ddii era saat ini
ni. K
etika
seni
tinggi
ini.
Ketika
el
elem
emen aarsitektur
rsiitektur yang
rs
ng dinamis ddianggap
ianggap seba
baga
gaii elemen
elem
el
emen
en sstruktur
truk
ukttur dasar
elemen
sebagai
seperti plafon (langit-l
-langit), la
lantai, dinding, dan sebagainya, maka
(langit-langit),
hanya terdapat 2 tujua
an. Tujuan ttersebut
ersebut yaitu untuk pemanfaatan yang
tujuan.
lebih baik bagi ruangg dan pe
enciptaan konsep-konsep abstrak akan
penciptaan
sebuah ruangan.
res
4. Opening-Closing Structur
Structures
Segala sesuatu akan mengalami perubahan, evolusi, dan gerakan.
Gerakan ini juga mencakup perluasan dan penyusutan bentuk tubuh.
11

th

Emamgholi, A. (2011). Flexible Spaces in Architecture. 5 SASTech 2011 Journal. Abhar:
Department of Architecture of Islamic Azad University.

109

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

Hal ini lah yang dapat diaplikasikan ke dalam sebuah struktur
bangunan. Misalnya seperti pada bangunan tempat ibadah, Masji Nabi
g
g menggunakan
gg
g
di Madinah,, Arab. Langit-langit
bahan membran yyang
terbuat dari kan
anv
vas yang bisa dibu
buka
ka dan ditutup (seperti payung).
kanvas
dibuka
Ketika panas,
panas, struktur bisa dibuka untukk menghalangi
menghalangi panas dan
dibu
buk
ka ketika sudak
k ttidak
idak panas lagi.
dibuka
Purp
rpse
se Equipment
Equ
q ipme
ment
nt – Folding
F ld
Fo
ldin
ingg Fu
Furn
rnit
i ur
ure – Shrinkage
Shrinkag
age
5.. Multi Purpse
Furniture
Meru
rupakan
n ssebuah
ebu
b ah peralatan yang dirancang
diranc
ncan
a g kh
husus unt
tuk
u kegiatan
Merupakan
khusus
untuk
khus
kh
usus
u . Biasanya
Bias
asan
anya melibatkan ahli interio
iorr da
ddan
n ah
hli ddesain
esai
es
a n produk
uk untuk
khusus.
interior
ahli
p raboot yang kreatif. Maksudnya adalah perab
pe
abot
o an yyang
angg bi
an
bbisa
sa dil
ilipat,
perabot
perabotan
dilipat,
diisusutkan, dipindah, sehingga sesuai dengan akt
tiv
ivitas yang
yan
angg sedang
sedaang
n
disusutkan,
aktivitas
berlangsung.
6. Walking House
6.
Hal in
ni
Rumah berjalan sebenarnya ada di kehidupan kita saat ini. Ha
ini
merta ob
bjekk
dibuktikan dengan adanya mobil. Namun bukan serta merta
objek
tujuan
n
mobil diibaratkan sebagai sebuah tempat hunian. Fokus dan tu
emb
mban
angu
gun
n “Walking House”
Houuse
se” adalah
adal
ad
alah
ah alasan mobili
ita
tas.
utama me
membangun
mobilitas.

Arsitekt
ktur
III.4.5. Partisi Dalam Arsitektur
Part
Pa
rtis
isii merupakan
meru
me
rupa
paka
kan
n el
elem
e en kontstruksii yyang
angg me
an
memi
mili
liki
ki kkesamaan
esaamaa
es
aann fu
fun
ngsi
Partisi
elemen
memiliki
fungsi
deng
de
ngan ddinding
indi
ding yaitu
yaitu
itu sebagai
seb
ebagai pembeda
pem
mbe
beda
da fungsi
fun
unggsii ruangg serta
sert
se
rtaa pe
ppembatas
mb
batas
t areall kkegiatan.
egiiatan.
eg
dengan
Seja
jara
r h aw
awal
al m
ulaa pa
partisi salahh sa
ssatunya
tunya ad
dal
alah berasal
al ddari
arii ar
arsi
site
tekt
ktuur ttradisional
radisional
ra
Sejarah
mula
adalah
arsitektur
dengaan sistem ppanel
anel yang dikenal dengan nama Shōji.
Jepang. Hal ini dibuktikan dengan
apis kertas transparan. Secara umum
Shōji adalah patisi dari rangka kayu berla
berlapis
ai sekat, ppemisah
emisah ruang, pintu geser, dan sebagai
partisi ini memiliki fungsi sebaga
sebagai
ngakiba
batkan bentuk, jenis, dan material partisi
jendela. Perkembangan desain men
mengakibatkan
ova
vasinya. Bahkan hingga sekarang, elemen
menjadi beragam berikut setiap ino
inovasinya.
partisi tidak hanya berfungsi sebagai pembagi ruang, melainkan dapat digunakan
sebagai area penyimpanan.12

12

www.galeriarsitektur.com & http://id.wikipedia.org/wiki/ Shōji_(partisi)

110

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

Dinding partisi dalam sistem konstruksi vertikal diciptakan untuk
memberikan 3 hal, yaitu:13
g, batas visual,, pemisah
p
p
1. Batas fisik ruang,
tata suara ((secara permanen
temporer),
atau temporer)
),
uang untuk kepentingan emergency
emergenc
ncyy seperti fire control dan
2. Pemisahh rruang
kem
manan publik (secara
(seccara permanen atau temporer),
kemanan
3.. Akomodasi
Akomodas
a i beberapa
bebe
be
b rapaa aaktivitas
ktiv
kt
iviitas
as yang
yan
angg berbeda
berb
be
bed
e a dengann pengguna
pengguna dan
suassana ya
ang bberbeda
erbeda juga.
jugga.
suasana
yang

III.4.6.
III
II..4.6. Jenis
Jeeni
nis Partisi
Partissi secara umum terdiri dari 5 jenis partisi. Setiap
Pa
p jeniss ppartisi
artisi akan
ar
akkan
Partisi
memi
me
miliki fungsi
fungsi berbeda-beda. Jenis partisi adalah sebagai berikut
t.14
memiliki
berikut.
1. Fixed Partitions (Massive Walls)
1.
Merupakan jenis partisi yang permanen. Dalam kata lain
n bbukan
ukan
an
merupakan partisi yang bisa digerakan. Misalnya adal
lah dindi
dingg
adalah
dinding
masiv. Partisi permanen memberikan pilihan jenis material yangg ssangat
angaat
Ditambah
permanen
memiliki
tahan
yang
luas. Dita
amb
mbah
ah jjuga
ugaa pa
ug
ppartisi
rtisi perman
anen
en m
emil
em
ilik
i i kualitas tah
han api yan
angg
baik, begitu juga kualitas
kuallit
itas
as peredam
pered
edam
am suara.
2. Operable Partitions, Panel,
Walls)
Panell, or According Type (Retractable W
allss)
al
Merupakan
jenis
bersifat
Me
Meru
rupa
paka
kan
n je
jeni
niss pa
ppartisi
rtisi yang ber
rsi
sifa
fatt semi
semi permanen.
per
erma
mane
nenn. Salah
Sal
alah
ah ssatu
atu
ffungsinya
ungsiny
inyaa adalah
adal
ad
alah seb
ebag
agai
ai ppemisah
emis
em
isah ruang.
ruaang
ng.. Ukuran
Uk
dan bentuk
ben
entu
tukk dari
sebagai
dan
partisi
ini
beragam.
Operable
partition
memiliki
pa
part
rtiisi in
ni sangat berag
agam. Oper
rab
able partiti
ion me
m
mili
mi
liki
ki kelebihan
kel
eleb
ebih
ihan yaitu
bisa digerakan (geser,
r, lipa). Po
Posisi pemasangan partisi berada pada
track rail system yan
ng sudah dditentukan.
itentukan. Partisi ini biasanya sering
yang
pertemuan, sekolah, dan ruang
ditemui di ruang konfrensi,
konnfrensi, ruang
ru
lainnya yang memilik
ki kebu
utuhan fleksibilitas ruang yang tinggi.
memiliki
kebutuhan
Biasanya partisi ini berupaa ppanel
anel datar dan panel akordion.

13

Watson, D. (1997). Time-Saver Standards For Architectural Design Data. New York: McGrawHill.
14
Ibid.

111

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

3. Demountable Partitions (Modular Walls)
Partisi ini merupakan partisi yang dapat dibongkar pasang. Hampir
g operable
p
ppartition. Hanya
y saja
j partisi
p
g
ppasang
g ini
miripp dengan
bongkar
ditempatkan di pposisi
osisi yang tetap. Dala
lam
m kata lain partisi ini hanya bisa
Dalam
dibongka
karr pasang namun tidak bisa digeraka
kann secara bebas. Partisi ini
dibongkar
digerakan
terp
rpaasang pada seb
bua
u h pe
ppengait
nggait besi yang dipasang
dipasaang
n pada lantai dan
terpasang
sebuah
plafon.
let
e Par
rti
titiions
4. Toil
Toilet
Partitions
Pa
Part
r is
isii toilet
et digunakan
digunakan sebagai pemisah
ah batas pprivasi
riva
ri
vasi
s sebua
ah ruang
Partisi
sebuah
to
toilet.
Partisi ini bersifat permanen.
Partisi
5 Ac
coustical Wall Panels
5.
Acoustical
Partisi akustik memiliki fungsi yang lebih spesifik.
k Salah
Sal
alah
ah satunya
sat
atunya
ya
adalah sebagai barier tata suara. Selain itu partisi ini dilengkapi
dilen
ngkap
apii dengan
denngan
de
bahan khusus yang mampu meredam suara.
6. Portable Walls15
as dan
n
Partisi portabel merupakan jenis partisi yang paling bebas
temporer.. Ha
Hall in
inii ka
karena partisi bersifat
ber
ersi
sifa
fatt bisa
bi dipindahkan
an kapanpun
kapanpu
punn
tisi
si iini
n bia
ni
asa
sannya dilengkapi dengan roda. Makaa dari
dar
ari
dan dimanapun. Parti
Partisi
biasanya
itu pemasangan partisi portabel
porta
t bel tidak memerlukan track rail system.
sys
yste
tem.
m.

Gambar 3.7. Jenis Partisi
Sumber : www.google.com
15

Coe, N. (2010, Juli 29). Retrieved 2014, Maret 16, 2014, from Yahoo!:
http://voices.yahoo.com/types-moveable-walls-6417602.html

112

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

III.4.7. Partisi Dalam Perancangan Galeri Seni
Aktivitas pameran seni senantiasa didukung oleh tata ruang yang baik.
Perancangan
g tata ruang
g harus didesain sedemikian rupa
p agar
g mampu
p mendukung
g
ingin
pesan dan nilai yang ing
gin ddisampaikan
isampaikan oleh sa
sang
ng seniman. Tak hanya bersifat
upaya
netral, sebuah ruang
ng ddituntut
ituntut bersifat fleksibel dalam upa
paya
y memenuhi kebutuhan
dan keinginan
n dekorasi seni yyang
ang diinginkan penggunanya.
penggunanyya.
a Salam satu cara
fleksibilitas
dengan
membuat
menjadi
penciptaan
an fleksibil
lit
i ass ruang
rua
u ng adalah
ada
dala
lahh de
deng
ngan
an m
embuuat
em
a ruang m
e jadi dinamis,
en
yaitu dengan
dengan m
e ggun
en
unak
akan partisi.
menggunakan
Dal
alam
am perancangan
perancaang
ngan galeri seni terdapat 3 je
jenis va
vari
rias
asii struktur
ral
a pada
Dalam
variasi
struktural
partisi,
partis
si,
i yyaitu:
a tu
ai
tu:16
Soundwall
1. So
Soundw
dwall
Part
rtisi ini berfungsi untuk menciptakan suasana yang hening
hen
ningg pada
pada
da rruang
uangg
Partisi
ppamer.
amer. Sangat cocok diterapkan pada bangunan galeri yangg terle
leta
takk ppada
ada
terletak
tapak pinggir jalan.
2. Radius Curved Wall
Partisi

tidak

hanya

berbentuk

datar

dan

rata.

Nam
mun
Namun

pad
da
pada

perkembang
gan
anny
nyaa, m
uncul partisi ya
un
yang
ng bberbentuk
erbe
er
bentuk curva. Pa
Paritisi ini
ni
perkembangannya,
muncul
mampu menciptakan alurr vvisual
isuall pada
is
padda sebuah karya seni khususnyaa sseni
pa
eni
en
lukis.
3. Mo
3
Mono
noli
lith
thic
ic W
alll Co
al
Cont
ntru
r ction
Monolithic
Wall
Contruction
Pa
P
rtiisii ini
inii secara
seeca
cara
ra vi
isual ha
hamp
mpir
ir m
irip
ir
ip denga
an di
dind
ndiing ma
siv.
i Nam
amun
un yang
Partisi
visual
hampir
mirip
dengan
dinding
masiv.
Namun
me
memb
mbed
edakan
an adalah kete
tebalan darii panel parti
tisi
siny
n a.
a S
trkt
tr
ktur
ur ppartisi
artisi bisa
ar
membedakan
ketebalan
partisinya.
Strktur
berupa trpilek atau papann kayu yan
ang lebih ringang dari batu bata. Jenis
yang
partisi ini bersifat tegas dan jelas ddalam
alam membedakan areal pada ruang
pameran.

16

Author. (2010). Modular Construction Technique for Museums, Galleries and Exhibitions.
Product Catalogue. USA: MBA Design & Display.

113

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

Gambar 3.8. Tipe
T pe Partisi
Ti
Parti
tissi Umum
Umu
m m Pada
Pada Galeri Seni
Sumb
mber : Author. (2010).
(20
20100).
) Modular
Modular Construction Te
Tech
chni
niqu
quee for
fo Museums, Gal
alle
l ries and
Sumber
Technique
Galleries
Product
USA:
Display.
Ex
Exhibitions.
Produ
duct
ct Catalogue.
Catalogue.
l
USA: MBA Design & Di
Disp
splay.

III.5. TINJAUAN
TIN
INJAUA
UAN PENDEKATAN EKSPRESI ARSITE
TEKTUR
UR
ARSITEKTUR
KO
ONT
NTEMPO
PORER
KONTEMPORER
Pe
endekatan yang nanti digunakan adalah pendekatan te
entan
ng ek
eks
spresi
si
Pendekatan
tentang
ekspresi
ar
arsi
sittektu
ur
arsitektur

vernakular

kontemporer.

Maksudnya

adalah

ba
aga
gaim
imana
bagaimana

mengek
kspresikan dan mengaplikasikan bentukan kontemporer yan
ng ke dalam
am
mengekspresikan
yang
bentukk karya arsitektur. Pada bagian ini akan dipaparkan tentangg pengert
rtiann
pengertian
ek
ekspre
esi arsitektur, konsep ekspresi arsitektur, hubungan dan prpor
rsi ek
ekspresi
si
ekspresi
prporsi
arsitektur,
ekspresi
arsitektur,
arsitektur
esensi
arsitektur
arsitekt
ktur, modell ek
eksp
spresi arsitek
ektu
tur, arsitek
ktu
tur kontemporer,
kontempo
pore
rer,
r, serta esens
n i arsitekt
ktur
ur
kontemporer.
III.5.1. Pengertian Ekspresi Arsitektur
Pengertian
P
Pe
nggerti
tian eksp
ekspresi
k pre
resi
si ssecara
ecar
ec
araa terminol
terminologi
olog
ogii berarti
bera
be
rart
rtii pr
proses kkomunikasi
omunnik
ikas
asii me
mela
melalui
lalui
suatu
suat
su
atu
u media yang
ng dditunjukan
itu
it
unju
juka
kann untu
untuk
uk membangun
memb
me
mbangu
gunn ke
kesa
kesamaan
ama
maan
an persepsi ak
akan
an pesan
yang ddikomunikasikan.
ik
komunik
ikas
asiikan. Sebenarnya
Sebenarn
rnya kataa ekspresi dal
dalam
lam arsi
arsitektur
itektu
turr memiliki
ppengertian
engertian yang sangat spesifik.. Namun bberdasarkan
e dasarkan kajian dari beragam ilmu,
er
definisi ekspresi menurut disiplin
n ilmu arsitektur
arsiteektur terbagi menjadi 3 hal, yaitu:17
1. Pesan
Pesan dapat dilihat se
ebagaai pembahasan mengenai praktek dan
sebagai
pengetahuan arsitektur yan
ng disebut desain.
yang

17

Ikaputra. (2010). Model Ekspresi Arsitektur. Journal of Architecture. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada.

114

Penulisan Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan
Graha Galeri Dan Sanggar Pendidikan Seni Kontemporer di Yogyakarta

2. Media
Dipahami sebagai hasil karya desain arsitektur yang disebut dengan
g
bangunan.
3. Penerima
Mereka yyang
ang merespon karya desain arsi
site
tektur yang diukur dari
arsitektur
kual
aliitas desain dann kinerja bangunan serta affo
ford
rdances hasil karya
kualitas
affordances
desain ter
rseebu
but.
t.
tersebut.

Dari
Da
ari kketiga
etig
et
iga komp
komponen
mponen di atas, menurut pers
perspektif
rspe
pektif iilmu
lmuu di
lm
disiplin arsitektur
ars
r itekturr
diartikan
diarti
ika
k n dalam
dala
da
l m ca
cak
cakupan:
kupan:18
1.
desain.
Desain
sebagai
1. Praktek
Prraktek dan pengetahuan arsitektur, yaitu desain
in. De
esa
sain
in sebag
gai
perwujudan arsitektur, merupakan pengertian yang kom
omprreh
ehen
nsi
siff dar
ri
komprehensif
dari
arsitektur itu sendiri. Jika dalam pengertian generik, rua
ang
n m
erup
er
upak
a an
ruang
merupakan
esendi dari arsitektur. Ruang disini bukan berarti hanya sepet
etak
ak lua
as
sepetak
luas
dipah
ham
a i sebagai
sebaagaai
yang memiliki panjang dan lebar, melainkan ruang dipahami
keseluruhan dari wadah bagi manusia untuk beraktivitas.
2. Media ko
omu
muni
nika
kasi
si, yaitu
ya bangunan.
bangunan
an. Se
Sebu

Dokumen yang terkait

TINJAUAN HAKIKAT MUSEUM SENI KONTEMPORER LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

3 18 28

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

0 11 25

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

0 36 36

TINJAUAN HAKIKAT GRAHA GALERI DAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

1 51 58

KONSEP PERENCANAAN DAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRAHA GALERI DAN SANGGAR PENDIDIKAN SENI KONTEMPORER DI YOGYAKARTA Penciptaan Fleksibilitas Ruang Melalui Pendekatan Ekspresi Arsitektur Kontemporer.

1 26 66

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

0 2 12

PENDAHULUAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

0 6 17

TINJAUAN UMUM SENI RUPA DAN GALERI SENI RUPA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

1 9 22

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

0 4 17

TINJAUAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GALERI SENI RUPA KONTEMPORER DI YOGYAKARTA.

4 18 21