PERLINDUNGAN TANAH HUTAN PERLINDUNGAN TERHADAP KERUSAKAN HUTAN

Compiled by: 21 Yayasan Titian 3

BAB III PERLINDUNGAN TANAH HUTAN

Pasal 7 1. Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang bertujuan untuk mengambil bahan-bahan galian yang dilakukan di dalam kawasan hutan atau hutan cadangan, diberikan oleh instansi yang berwenang setelah mendapat persetujuan Menteri. 2. Dalam hal penetapan areal yang bersangkutan sebagai kawasan hutan dilakukan setelah pemberian izin eksplorasi dan eksploitasi, maka pelaksanaan lebih lanjut kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tersebut harus sesuai dengan petunjuk Menteri. 3. Di dalam kawasan hutan dan hutan cadangan dilarang melakukan pemungutan hasil hutan dengan menggunakan alat-alat yang tidak sesuai dengan kondisi tanah dan lapangan atau melakukan perbuatan lain yang dapat menimbulkan kerusakan tanah dan tegakan. 4. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diatur lebih lanjut oleh Menteri dengan memperhatikan kepentingan- kepentingan sektor lain yang bersangkutan. Pasal 8 1. Kelestarian sumber air di dalam kawasan hutan, hutan cadangan, dan hutan lainnya harus dipertahankan. 2. Siapapun dilarang melakukan penebangan pohon dalam radius jarak tertentu dari mata air, tepi jurang, waduk, sungai, dan anak sungai yang terletak di dalam kawasan hutan, hutan cadangan dan hutan lainnya. 3. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 diatur lebih lanjut oleh Menteri setelah mendengar pendapat Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang pengairan.

BAB IV PERLINDUNGAN TERHADAP KERUSAKAN HUTAN

Pasal 9 1. Selain dari petugas-petugas kehutanan atau orang-orang yang karena tugasnya atau kepentingannya dibenarkan berada di dalam kawasan hutan, siapapun dilarang membawa alat-alat yang lazim digunakan untuk memotong, menebang, dan membelah pohon di dalam kawasan hutan. 2. Setiap orang dilarang melakukan penebangan pohon-pohon dalam hutan tanpa izin dari pejabat yang berwenang. 3. Setiap orang dilarang mengambilmemungut hasil hutan lainnya tanpa izin dari pejabat yang berwenang. Pasal 10 1. Setiap orang dilarang membakar hutan kecuali dengan kewenangan yang sah. Compiled by: 21 Yayasan Titian 4 2. Masyarakat di sekitar hutan mempunyai kewajiban ikut serta dalam usaha pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan. 3. Ketentuan-ketentuan tentang usaha pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan diatur dengan Peraturan Daerah Tingkat I dengan memperhatikan petunjuk Menteri. Pasal 11 1. Penggembalaan ternak dalam hutan, pengambilan rumput, dan makanan ternak lainnya serta serasah dari dalam hutan hanya dapat dilakukan di tempat-tempat yang ditunjuk khusus untuk keperluan tersebut oleh pejabat yang berwenang. 2. Ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur dengan Peraturan Daerah Tingkat I dengan memperhatikan petunjuk Menteri. Pasal 12 Usaha-usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan dan hasil hutan yang disebabkan daya alam, hama, dan penyakit diatur lebih lanjut oleh Menteri.

BAB V PERLINDUNGAN HASIL HUTAN