Politik Ekonomi ANALISA STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA JASA ANGKUTAN LAUT PADA PT.SARI AMPENAN DI SURABAYA | veronica | Agora 5192 9883 1 SM

Sekarang ini persaingan sangat ketat sekali sehingga semua usaha sedang berlomba – lomba untuk bisa mendapatkan peluang yang ada di masyarakat, berikut ada beberapa penilaian yang akan di lakukan seperti perusahaan lambat dalam berkembang, terjadi pesaingan yang berada dalam ukuran yang sama sehingga tidak ada pemimpin di pasar, biaya yang tinggi sehingga pengurangan volume produksi, diferensiasi sedikit sehingga mendorong persaingan harga, dan juga hambatan untuk keluar tinggi sehingga menyebabkan untuk meninggalkan industry memerlukan biaya yang tinggi. Banyaknya terdapat perusahaan – perusahaan baru di daerah yang sama dengan PT. Sari Ampenan yang menyebabkan banyaknya pilihan bagi para konsumen untuk bisa menggunakan jasa layanan angkutan laut. Ini di buktikan dengan banyaknya rekanan dan juga kerabat dari narasumber yang sudah membuka usaha yang sama yaitu jasa angkutan laut dan juga melayani daerah yang sama sehingga menyebabkan konsumen bisa memilih. Setelah itu turunnya minat konsumen yang mempengaruhi profitabilitas PT.Sari Ampenan, dikarenakan cuaca alam yang ekstrim sehingga banyak konsumen yang takut untuk mengirimkan barang mereka. Kompetisi dari perusahaan bersaing sangat kuat terjadi karena sekarang hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang yang sama terus mengembangkan kualitas layanan yang diberikan begitupun yang dilakukan oleh PT.Sari Ampenan untuk menghadapi hal – hal yang sudah dikatakan di atas mereka selalu meningkatkan kualitas jasa layanan mereka secara berkelanjutan, karena mereka sadar dengan mempunyai nama yang kuat dan juga bisa dipercaya maka walaupun banyak pesaing disekitar membuat konsumen mereka tidak beralih karena perusahaan jasa nama merupakan satu pegangan penting. 2. Ancaman Masuknya Pesaing Baru Untuk masuk ke dalam usaha ekspedisi, tentunya dibutuhkan modal yang cukup besar dan juga diperlukan pengalaman yang matang. Tidak mudah untuk memulai usaha dalam bisnis ini dan juga tidak mudah untuk bertahan dalam persaingan. Terutama untuk bersaing dengan tingkat sekelas PT. Sari Ampenan, karena untuk memiliki armada sebanyak PT. Sari Ampenan juga membutuhkan modal yang cukup besar. Pada umumnya konsumen PT. Sari Ampenan juga memiliki loyalitas yang tinggi pada perusahaan ini dalam menghadapi munculnya pesaing baru. Pada umumnya tidak mudah meraih kepercayaan konsumen, Hal ini dilihat dari konsumen setia yang sudah berlangganan menggunakan jasa angkutan laut PT. Sari Ampenan. Berkembangnya usaha ini juga diakui di dorong oleh word of mouth para konsumen loyal PT. Sari Ampenan. Dalam hal ini Surat Ijin Usaha Pelayaran,Untuk mendapatkan Surat Ijin Usaha Pelayaran SIUPAL semakin susah untuk bisa mendapatkannya, birokrasi sudah susah semenjak pergantian presiden sudah harus banyak melewati prosedur – prosedur yang ada.

3. Potensi Pengembangan Produk Pengganti

Satu-satunya jalur tercepat dan termurah yang melayani rute pengiriman adalah jalur laut. Oleh karena itu kecil kemungkinan muncul produk pengganti. Jika kosumen memilih ekspedisi lain yang menggunakan jalur darat maka, harga yang dikeluarkan juga lebih mahal dan waktu yang dibutuhkan juga lebih lama. Oleh karena itu para pelanggan tetap setia memilih PT. Sari Ampenan sebagai media penghubung khususnya jalur Surabaya – Kalimantan , Bali, Lombok.

4. Kekuatan tawar-menawar pemasok

Pada usaha pelayaran seperti ini yang dimaksudkan pemasok adalah perusahaan galangan kapal yang memproduksi kapal dan juga tongkang yang diinginkan, kekuatan tawar yang diberikan bisa dengan pemberian bunga kecil bagi perusahaan yang ingin membeli dengan sistem angsuran, bisa juga dengan membuat kapal dengan memberikan keuntungan – keuntungan seperti pemilik perusahaan bisa menanamkan modal di tiap kapal yang di bangun sehingga harga kapal bisa lebih murah. Disini kekuatan tawar dari supplier rendah karena sangat banyak galangan kapal yang memberikan pilihan – pilihan yang beragam sehingga PT. Sari Ampenan bisa memilih galangan kapal sesuai dengan yang dibutuhkan. Kekuatan tawar dari supplier bisa dikatakan rendah karena sangat banyak sekali sekarang ini perusahaan galangan kapal yang terus menawarkan jasa mereka untuk membuat sebuah unit baru dikarenakan ekonomi yang kurang kondusif pada masa sekarang ini, namun dengan jalinan baik yang dilakukan perusahaan dengan beberapa supplier maka seringkali angkutan yang didapatkan berasal dari kerabat ataupun rekan kerja dari galangan – galangan kapal yang ada.

5. Kekuatan tawar-menawar konsumen

Bagi PT. Sari Ampenan kekuatan tawar dari konsumen bisa dikatakan tinggi karena pada masa sekarang ini sangat banyak perusahaan – perusahaan yang terus menawarkan jasa angkutan kapal mereka, dengan banyaknya yang menawarkan maka konsumen akan lebih mudah untuk bisa menekan harga dengan membanding – bandingkan dari tiap –tiap perusahaan yang menawarkan diri untuk memberikan jasa layanan mereka. Kebanyakan konsumen dari PT. Sari Ampenan menuntut akan ketepatan waktu kapal pada saat bongkar muat karena apabila ada kesalahan pada waktu pada saat bongkar muat akan bisa menyebabkan barang yang diangkut menjadi rusak maka dari itu perusahaan selalu menjaga kedisiplinan akan ketepatan waktu yang membuat para konsumen mereka bisa mempercayakan barang mereka di angkut oleh PT. Sari Ampenan.

6. Politik

Faktor politik dapat diketahui dari adanya kondisi politik dalam negeri dan kondisi politik luar negeri. Terkait dengan kondisi politik dalam negeri, PT.Sari Ampenan menggangap berpengaruh terhadap perusahaannya terutama faktor kebijakan pemerintah terhadap BBM. Hal ini berpengaruh besar pada perusahaan dari segi anggaran perusahaan. Dalam hal kebijakan pemerintah terhadap pajak jasa pelayaran juga berdampak pada perusahaan dikarenakan kebijakan pemerintah tiap tahun selalu berubah.

7. Ekonomi

Dalam website www.bi.go.id Bank Indonesia memberikan laporan bahwa tingkat inflasi bulan november tahun 2016 sudah mencapai 3,58. Sebelumnya pada tahun 2012 tingkat inflasi Indonesia sebesar 3,4 . Dengan adanya sasaran inflasi yang naik dari tahun sebelumnya, pengaruh inflasi bagi perusahaan sangatlah berpengaruh dan berasa. Ekonomi yang mempengaruhi perkembangan PT.Sari Ampenan adalah inflasi dan fluktuasi nilai tukar mata uang. Hal tersebut akan berdampak terhadap anggaran dan biaya perusahaan dikarenakan terjadinya Demand Full Inflation dan Cost Push Inflation sehingga langkah yang diambil manajemen adalah evaluasi identifikasi harga dilapangan, evaluasi anggaran dan pelaksanaan proyek. 8.Sosial Faktor-faktor budaya yang berpengaruh terhadap perusahaan seperti budaya sopan santun,tata krama, saling menghargai antara bawahan dan atasan agar sebagai pemimpin selalu terjaga dan kegiatan pelaksanaan tugas tetap terlaksana dengan sistematis. Dampaknya tentu saja karyawan akan mengikuti gaya pemimpin sehingga pemimpin harus bisa memberikan contoh yang baik kepada bawahan. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perusahaan seperti ada mall yang berdekatan dengan lokasi kantor yang memberikan dampak kurang baik dan kurang menguntungkan terhadap kinerja karyawan baik bawahan ataupun atasan. Dan juga penggabungan manajemen disatu kantor yang dapat mempengaruhi kosentrasi kerja sehingga perlu di evaluasi lingkungan kantor. 9.Teknologi PT.Sari Ampenan memanfaatkan teknologi untuk mendukung aktivitasnya karena dengan adanya teknlogi modern perusahaan sangat terbantukan dan perusahaan dapat bangkit dengan inovasi. Bentuk pemanfaatan tersebut seperti CCTV dengan monitor di setiap sudut di ruang kantor atau dalam kantor yang fungsinya memudahkan mengontrol karyawan dan sebagai alat keamanan jika diperlukan data oleh manajemen. Perusahaan juga menggunakan alat pengukur jangkauan jarak kapal seperti GPS dan radio SSB sebagai alat komunikasi jarak jauh. Pengaruh teknologi dalam kemajuan perusahaan cukup signifikan sebab dalam kegiatan operasional setiap laporan kantor maupun kegiatan armada dikapal bisa terpantau. Jadi apabila ada kebutuhan atau permintaan dari kapal atau kantor bisa terdeteksi dengan cepat. Setelah itu melakukan pembahasan PT.Sari Ampenan menggunakan fungsi manajemen untuk internalnya, five Porter dan PEST untuk analisis ekternalnya : Kondisi Lingkungan Internal 1. Pemasaran Pemasaran yang dilakukan oleh PT.Sari Ampenan sudah mencapai tujuan perusahaan, yaitu untuk mendapatkan laba yang maksimal. Divisi pemasaran selalu memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan sehingga pelanggan selalu melakukan pengiriman barang pada perusahaan kita. Perusahaan mendapatkan laba dan mendapatkan kepercayaan pelanggan. Divisi pemasaran juga selalu melayani kebutuhan pelanggan dengan cara selalu memberikan informasi yang intens, akurat dan tepat waktu. Promosi yang dilakukan sudah cukup baik, namun perlu ditingkatkan lagi agar jumlah konsumen terus bertambah. Untuk strategi pemasaran jasa terdapat tujuh strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, menurut David 2011 sudah diterapkan dengan baik. Perusahaan seharusnya dapat melihat kelemahan yang dimiliki oleh bagian pemasaran agar dapat menjadikan kelemahan tersebut sebagai kekuatan perusahaan. Untuk tangible assets yang dimiliki oleh bagian pemasaran yaitu bagian pemasaran mempunyai karyawan yang memiliki kemampuan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dalam bekerja serta dalam menjalankan proses pamasaran dan kegiatan promosi. Intangible assets yang dimiliki oleh PT.Sari Ampenan meliputi kualitas pelayanan yang diberikan oleh staff pemasaran sangat baik sehingga para konsumen memiliki rasa percaya dan setia pada PT.Sari Ampenan, hal ini membuat reputasi dan merk PT.Sari Ampenan baik dan dikenal oleh para konsumennya. Kelebihan ini harus terus berkembang dan lebih maju lagi sehingga selalu menjadikan perusahaan yang terdepan dan unggul dibandingkan dengan para pesaingnya. Organizational capabilities yang dimiliki oleh PT.Sari Ampenan meliputi kemampuan perusahaan dalam menjalin hubungan yang baik dengan para konsumen relasi baik dari pemimpin maupun para staff-staff dari PT.Sari Ampenan. Bagian pemasaran selalu mendengarkan feedback dari konsumen dan memberikan tanggapan yang baik agar hubungan antara perusahaan dengan konsumen dalam menjalin kerja sama selalu baik. Namun teknik pemasaran pada PT.Sari Ampenan perlu ditingkatkan lagi secara efektif dan intens, agar dapat menarik pelanggan baru dan lebih dikenal lagi oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat wilayah Kalimantan, Bali, Lombok. 2. Keuangan Keputusan investasi yang dilakukan oleh PT.Sari Ampenan sudah sesuai dengan pengertian keputusan investasi menurut David 2011. PT.Sari Ampenan memiliki aktiva riil beruba gedung, perlengkapan, armada, dan mesin yang dibeli menggunakan modal sendiri. Dalam PT.Sari Ampenan tidak ada keputusan deviden, karena PT.Sari Ampenan tidak memperjualkan sahamnya. Laporan keuangan perusahaan ditangani oleh staff keuangan dan dibuat sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Laporan keuangan diberikan setiap bulannya kepada direktur utama secara terperinci dan transparan untuk mengetahui jumlah laba dan pengeluaran perusahaan yang nantinya akan digunakan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan pembiayaan selanjutnya. Penganggaran dana dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan sebisa mungkin diminimalkan agar perusahaan mendapatkan laba yang maksimal. Pengimplementasian strategi yang dipilih perusahaan ini, dipilih agar dapat mengungguli pesaing dan memperoleh penghasilan di atas rata-rata para pesaing. Tangible assets yang dimiliki PT. Sari Ampenan pada bagian keuangan adalah berupa komputer untuk melakukan proses pembuatan laporan keuangan perusahaan dan karyawan-karyawan yang sudah terlatih dan berpengalaman dalam bidang keuangan, memiliki alat untuk mencetak nota. Intangible assets PT.Sari Ampenan meliputi kemampuan karyawan dalam membuat laporan keuangan perusahaan, mengatur biaya-biaya agar selalu minimal sehngga perusahaan mendapatkan laba yang maksimal. Organizational capabilities PT.Sari Ampenan meliputi teknik bagian keuangan agar dapat meminimalisasikan pengeluaran biaya agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal dan didukung oleh manajemen keuangan yang baik dan tertata dengan baik.

3. Produksi dan Operasional