Kekuatan Analisis Lingkungan internal

138  Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 11, No. 3 September 2008 Hanti Wahyuningsih, dkk.: Strategi Pengembangan Jaminan ... JPK bagi masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan nama JPK Mandiri pada tahun 2005. Meski program Jaminan Kesehatan Mandiri sudah berjalan selama 3 tahun namun jumlah peserta yang dikelola oleh Pra Bapel Kandangan Sehat masih sangat sedikit yaitu hanya 26.054 jiwa 12,63 dari jumlah penduduk. Di sisi lain, permasalahan seperti tingkat kesadaran masyarakat dalam mengelola risiko sakit yang masih rendah dan biaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang relatif rendah berpotensi untuk menghambat perkembangan JPK Mandiri. Sumber pendanaan terbesar masih tetap dari pemerintah daerah dalam bentuk subsidi pembayaran premi. Tingkat keberlangsungan program ini akan terancam jika pendanaan dari pemerintah daerah dihentikan mengingat kebijakan politis yang mudah berubah, karenanya Pra Bapel Kandangan Sehat sebagai Badan Pengelola JPK Mandiri perlu melakukan perencanaan strategis dalam rangka pengembangan program di masa depan. Kegunaan penelitian ini adalah membantu Pra Bapel Kandangan Sehat mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal serta membantu merumuskan strategi pengembangan JPK Mandiri. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah studi kasus deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui tingkat kepuasan kepala Puskesmas terhadap sistem pembayaran kapitasi dan persepsi mereka terhadap JPK Mandiri, pedom an diskusi kelom pok terarah untuk mengetahui kepuasan peserta dan mantan peserta JPK Mandiri, pedoman wawancara mendalam untuk mengetahui persepsi dan harapan stakeholder terkait terhadap JPK Mandiri serta checklist observasi dan pedoman penelusuran data sekunder. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jumlah subyek penelitian keseluruhan 39 orang, terdiri dari kepala Puskesmas sejumlah 19 orang total sampling, peserta dan mantan peserta JPK Mandiri sejumlah 12 orang yang diambil dengan metode purposive sampling serta stakeholder terkait sejumlah 8 orang terdiri dari: Sekretaris Daerah, Ketua Komisi I DPRD, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala bagian Tata Usaha RSU Brigjend H. Hassan Basery Kandangan, Ketua Pra Bapel Kandangan Sehat dan Staf yang diambil dengan metode purposive sampling. Variabel yang diteliti adalah lingkungan internal, lingkungan eksternal, analisis SWOT dan strategi pengembangan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Identifikasi faktor internal dalam penelitian ini menggunakan pendekatan rantai nilai Value Chain dari Michael Porter. Dalam pendekatan ini, identifikasi faktor internal dilakukan melalui identifikasi aktivitas yang dikerjakan yang meliputi: aktivitas pokok yang secara langsung berkait dengan proses penciptaan barang, penyampaian barang tersebut ke konsumen dan pelayanan purna jual dan aktivitas terlaksananya aktivitas pokok yang terdiri dari: prasarana dasar, manajemen sumberdaya manusia, pendapatanperolehan dan pengembangan teknologi. 1 Soemarja seperti yang disitasi oleh Kadarusman m enyatakan f aktor eksternal yang dapat berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap arah dan kegiatan suatu organisasi mencakup lingkungan jauh yang sangat sulit dikendalikan meliputi pengaruh keadaan politik, ekonomi, demografi, sosial budaya, teknologi, epidemiologi dan lingkungan dekat yang mempunyai pengaruh nyata terhadap perkembangan organisasi meliputi pesaing yaitu PT Askes Persero, pemasok yaitu PPK tingkat I Puskesmas dan pelanggan yaitu peserta. 2

A. Analisis Lingkungan internal

Identifikasi lingkungan internal yang diperoleh dari hasil penelitian mengelompokkan faktor-faktor kunci internal ke dalam aspek sebagai berikut :

1. Kekuatan

Persyaratan administrasi yang mudah dalam pengajuan klaim serta menerapkan mekanisme klaim yang mudah dan cepat menjadi kekuatan dari JPK Mandiri karena kinerja klaim yang baik selain mempengaruhi kondisi keuangan dan reputasi badan penyelenggara juga akan berdampak pada kepuasan PPK dan kepuasan peserta. 3 Tersedianya anggaran pemasaran pada tahun 2007 melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan yang besarnya Rp27.860.000,00 sangat mendukung kegiatan promosi. Dimensi citra atau reputasi memungkinkan perusahaan untuk secara proaktif menjelaskan diri kepada pelanggan dan dapat mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan. 4 Menurut stakeholder terkait JPK Mandiri mempunyai citrareputasi yang baik seperti petikan wawancara berikut. “Sementara ini image yang ada pada JPK mandiri itu kan r elat if cukup bagus. Sementara pelayanan PT Askes sudah kita ketahui bersama seperti apa”. R2 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 11, No. 3 September 2008  139 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Adanya kebijaksanaan harga melalui pemberian subsidi bagi mereka yang termasuk dalam kelompok m asyarakat kurang m am pu, serta adanya kebijaksanaan mekanisme pembayaran premi melalui sistem cicilan menjadi kekuatan JPK Mandiri untuk menarik keikutsertaan masyarakat. Harga yang memuaskan memungkinkan perusahaan mempertahankan dan memperluas bisnis dengan pelanggan sasaran. 4 Tingkat keluar masuk karyawan Pra Bapel Kandangan Sehat rendah retensi tinggi menjadi kekuatan JPK Mandiri karena tenaga yang ada sangat berpengalaman. Perusahaan membuat investasi jangka panjang dalam diri pekerja. Para pekerja yang bekerja dalam jangka yang lama dan loyal membawa nilai perusahaan, pengetahuan tentang berbagai proses organisasional dan diharapkan sensitivitasnya terhadap kebutuhan para pelanggan. 4 Penggajian karyawan di atas Upah Minimal RegionalUMR Rp664.250,00 menjadi kekuatan yang sangat penting bagi keberhasilan JPK Mandiri. Penggajian di atas UMR diharapkan akan berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan karena sistem imbalan yang dirancang oleh suatu organisasi mampu memacu motivasi kerja dari anggota organisasi agar berprestasi pada tingkat yang tinggi apabila im balan yang dibentuk mempunyai nilai di mata anggota organisasi. 5 Semua Staf Pra Bapel Kandangan Sehat telah mendapatkan pelatihan menjadi kekuatan JPK Mandiri karena latihan teratur yang dilakukan sambil bekerja dapat menaikkan semangat maupun kemampuan. Semangat dan kemampuan yang tinggi diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja. 6 Adanya kesempatan mengembangkan karir bagi Staf Pra Bapel Kandangan Sehat juga menjadi kekuatan JPK Mandiri karena diharapkan dapat memotiv asi mereka dalam bekerja. Indiv idu memasuki organisasi untuk bekerja dan meraih sasaran karir. Pengembangan karir merupakan aktivitas yang mempengaruhi kinerja organisasi dan individu. 7 Pra Bapel Kandangan Sehat mempunyai pertumbuhan pendapatan yang meningkat disertai kenaikan jumlah peserta. Hal tersebut menjadi kekuatan Pra Bapel Kandangan Sehat untuk tetap eksis diindustri asuransi karena asuradur merupakan lem baga keuangan, jika tidak beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip keuangan yang baik tidak akan dapat mempertahankan kesanggupannya maupun untuk berfungsi dengan baik. 8 Perbandingan antara total penerimaan dari pemerintah daerah dan premi masyarakat dengan total pengeluaran menunjukkan bahwa Pra Bapel Kandangan Sehat tidak mengalami defisit karena terdapat laba operasi Rp456.921.400,00 yang dapat digunakan sebagai dana cadangan. Bapel JPKM yang mempunyai kondisi keuangan yang sehat tidak hanya menguntungkan bagi masyarakat karena terjamin pemeliharaan kesehatannya, tetapi juga memberi manfaat bagi kelangsungan pelaksanaan kegiatannya. 9

2. Kelemahan

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kemauan Masyarkat Membayar Iuran Jaminan Kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

0 0 26

EVALUASI PEMBIAYAAN PROGRAM JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM) DI KOTAMADYA MEDAN | Hutauruk | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2790 4851 1 SM

0 0 11

TELAAH KRITIS TERHADAP PROGRAM JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA | Mukti | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2827 4925 1 SM

0 0 13

Analisis Penurunan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) Bapel Sintesa Kendari | Amelia | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2912 5093 1 SM

0 0 38

ANALISIS BESARAN PREMI JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DI KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI | Samba | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2707 4689 1 SM

0 0 7

EVALUASI BESARAN PREMI TERHADAP KESESUAIAN PAKET PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DAERAH | Iwan | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2677 4629 1 SM

0 0 9

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI PUSKESMAS DI KABUPATEN BANTAENG PROPINSI SULAWESI SELATAN | Sudarianto | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2617 4523 1 SM

0 0 8

PERAN PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER SWASTA DALAM JAMINAN KESEHATAN DI KABUPATEN BANDUNG | Gondodiputro | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2602 4493 1 SM

0 0 7

GELOMBANG KEDUA PENGEMBANGAN JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN | Utarini | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2497 4245 1 SM

0 0 1

Eksplorasi Bitumen Padat Dengan Out Crops Drilling Daerah Malutu Dan Sekitarnya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Propinsi Kalimantan Selatan

0 2 9