Pengembangan norma hukum dan Pemberdayaan Penegakan hukum terhadap pelaku trafiking

PROGRAM KEGIATAN 2003 – 2007 Nasional

A. Pengembangan norma hukum dan Pemberdayaan Penegakan hukum terhadap pelaku trafiking

Jadwal Pelaksanaan Tujuan Keluaran Kegiatan 2003 2004 2005 2006 2007 A. Terbentuknya norma hukum dan tindakan hukum terhadap pelaku 1. Teratifikasinya konvensi kejahatan terorganisir antar negara dan 2 dua protokol tentang trafiking manusia dan anak, yaitu a Protokol tentang pencegahan, pemberantasan dan menghukum trafiking terhadap manusia, terutama perempuan dan anak; 2 Protocol to Prevent, Suppress and Punish Trafficking in Persons, Especially Women and Children, Supplementing the United Nations Convention Against Transnational Organized Crime Mengharmonisasikan standar hukum internasional ke dalam hukum nasional di bidang pencegahan, pemberantasan, dan penghukuman terhadap pelaku trafiking manusia, terutama perempuan dan anak. X X a. Sekretari b. Dep Keh c. Deplu d. Kantor M e. Depnake f. DPR 2. Disahkannya 1 UU tentang Penghapusan Trafiking Perempuan dan Anak; 2 UU Perlindungan Saksi dan Korban, 3 UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, 4 UU Perlindungan Buruh Migran dan aturan-aturan pelaksanaannya. 1 Menyiapkan: RUU ttg Perlindungan Saksi dan Korban dan RUU ttg Perlindungan Buruh Migran 2 Mengesahkan Undang-Undang: a. UU ttg Penghapusan trafiking Perempuan dan Anak; b. UU ttg Perlindungan Saksi dan Korban c. UU ttg Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga d. UU ttg Perlindungan Buruh Migran X X X X a. Sekretari b. Dep Keh c. DPR d. Kantor M e. Depnake 3. Adanya harmonisasi standar internasional berkaitan dengan trafiking dalam hukum nasional melalui revisi terhadap KUHP, KUHAP, UU Perkawinan, UU Keimigrasian dan UU Peradilan HAM 1 Pengkajian dan penyiapan draft revisi thd KUHP, KUHAP, UU Perkawinan; UU Keimigrasian serta UU Peradilan HAM ketetentuan yang berkaitan dengan penghapusan trafiking perempuan dan anak dengan berdasarkan prinsip : 1 Penetapan system sanksi minimal pelaku tindak pidana trafiking; 2 Pemberatan sanksi hukuman terhadap pelaku tindak pidana trafiking; dan 3 Pemberatan sanksi atas keterlibatan pejabat dan tokoh masyarakat yang tersangkut pada tindak pidana trafiking X X X X X X X X X X X a. Sekretari b. Dep Keh c. DPR d. Kantor M 2 Menyusun UU Pariwisata yang mengakomodasikan tidak terjadinya perdagangan perempuan dan anak. 3 Meninjau dan mengevaluasi berbagai Perda yang merugikan perempuan dan anak. 4 Memfasilitasi penyelesaian kasus trafiking 4. Meningkatnya kapasitas penegak hukum dan pengawas peradilan; 1 Menyelenggarakan Diklat Hakim dan penegak hukum tentang penanganan kasus trafiking perempuan dan anak; 2 Melakukan Diklat bagi PPNS khusus untuk pengawasan pekerja anak dan trafiking; 3 Melakukan Diklat bagi aparatur Penegak Hukum 4 Membentuk unit khusus untuk penanganan masalah tindak pidana trafiking. X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X a. MA b. Kantor M c. Dep.Keh d. Kepolisi 5. Meningktnya pemahaman, pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang berbagai peraturan perundang-undangan di bingan trafiikng Melakukan sosialisasi, diseminasi dan penyebarluasan berbagai produk hukum yang berkenaan dengan trafiking perempuan dan anak melalui seminar, diskusi, simposium, poster, iklan layananan masyarakat, leaflet, brosur, spanduk, dan berbagai media lainnya baik cetak maupun elektronik. X X X X X a. Menkom b. Kantor M c. Media M 6. Meningkatkan pengawasan masyarakat terhadap jalannya peradilan. 1 Mengembangkan dan memperkuat kelompok swadaya pengawas pengadilan Judicial Watch 2 Mendorong masyarakat untuk mengawasi penegakan hukum X X X X X X X X X X LSM

B. Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Terhadap Korban Trafiking