Lat ar Belakang Sasaran Kegiat an Tuj uan

1

I. PENDAHULUAN

A. Lat ar Belakang

Perl indungan perkebunan mempunyai peranan yang st rat egis sebagai “ j aminan” bagi keber hasil an usaha perkebunan, mul ai dari pembibit an sampai penyimpanan hasi l panen. Dal am rangka mewuj udkan peranan t ersebut dit unt ut part isipasi akt i f sel ur uh j aj aran dan perangkat perl i ndungan perkebunan di pusat dan daerah, pet ani, dan pemangku kepent ingan t er kait l ai nnya. Sampai dengan t ahun 2012, j uml ah perangkat perl indungan sebanyak 567 unit , yang t ersebar di sel uruh provinsi berupa Laborat ori um Lapangan LL 21 unit ; Laborat ori um Ut ama Pengendal i Hayat i LUPH 4 unit ; Laborat ori um Pengendal i Hama Vert ebr at a LPHV 1 unit ; Laborat ori um Anal isa Pest isida LAP 1 unit ; Br igade Prot eksi Tanaman BPT 26 unit dan Uni t Pembinaan Prot eksi Tanaman UPPT 500 unit dan sub l aborat ori um hayat i 14 unit . Sebanyak 20 LL t el ah berubah st at us menj adi Unit Pel aksana Teknis Dinas UPTD dan sebagian dal am kondisi memprihat inkan. Seiri ng dengan per kembangan pembangunan perkebunan, maka kondi si perangkat yang ada perl u direvit al isasi f ungsinya. Unt uk mengopt imal kan kembal i 2 f ungsi perangkat yang ada, perl u didukung dengan peni ngkat an kual it as dan kuant it as sumber daya manusia SDM, pr asarana dan sarana sert a pendanaan. Mel al ui dana APBN t ahun 2013 dial okasikan dana unt uk kegiat an pemberdayaan perangkat , mel iput i : operasional LL di 27 provi nsi, LUPH di 4 provinsi dan Sub Lab Hayat i di 13 provinsi ; pengadaan Aut omat i c Weat her St at i on AWS di 4 provi nsi.

B. Sasaran Kegiat an

Sasar an dari kegi at an pemberdayaan perangkat perl indungan adal ah t erl aksananya operasional LL di 27 provinsi, LUPH di 4 provinsi, Sub l ab Hayat i di 13 provinsi sert a t erpasangnya AWS di 4 provi nsi .

C. Tuj uan

Tuj uan kegiat an pemberdayaan per angkat perl indungan perkebunan adal ah unt uk l ebi h meningkat kan peran dan f ungsi LL, LUPH, dan Sub Lab Hayat i dal am mendukung kegi at an perl indungan perkebunan. 3

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN