UJI INSTRUMEN PENELITIAN 1. Uji Validitas dan reliabilitas

lvi , SLTA 10 orang atau 14 . Sedangkan tingkat S2 sebanyak 11 orang orang atau sebesar 15 . 4. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja Tabel 4.6 Karakteristik Masa Kerja Responden Masa Kerja Jumlah Prosentase 5 tahun 10 14 5 - 14 tahun 20 27 15 tahun Keatas 43 59 Jumlah 73 100 Sumber : Data Primer Di olah Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah ada pada masa kerja 15 tahun keatas yaitu sebanyak 43 orang atau sebesar 59 , sedangkan 5 sampai dengan 14 tahun 20 orang atau sebesar 27 , sedangkan masa kerja kurang dari 5 tahun berjumlah 10 orang atau 14 .

C. UJI INSTRUMEN PENELITIAN 1. Uji Validitas dan reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat validitas item maka nilai r hitung dibandingkan dengan angka kritik pada tabel korelasi r. Cara melihat angka kritik adalah dengan melihat baris N-2 apabila r hitung ≥ r tabel maka pertanyaan yang telah disusun untuk mengumpulkan data dianggap mempunyai validitas konstrak, dengan perkataan lain pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data Singarimbun dan Effendi, 1995. Dari hasil perhitungan SPSS versi 11.50 dapat dijelaskan : lvii Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Independen Butir Pertanyaan r hitung r tabel Validitas 1 0,732 0,22 Valid 2 0,751 0,22 Valid 3 0,763 0,22 Valid 4 0,632 0,22 Valid 5 0,782 0,22 Valid 6 0,695 0,22 Valid 7 0,700 0,22 Valid 8 0,668 0,22 Valid 9 0,758 0,22 Valid 10 0,783 0,22 Valid 11 0,579 0,22 Valid 12 0,753 0,22 Valid 13 0,754 0,22 Valid 14 0, 691 0,22 Valid 15 0,688 0,22 Valid 16 0,584 0,22 Valid 17 0,804 0,22 Valid 18 0,710 0,22 Valid 19 0,719 0,22 Valid 20 0,740 0,22 Valid 21 0,805 0,22 Valid 22 0,773 0,22 Valid 23 0,641 0,22 Valid 24 0,707 0,22 Valid 25 0,764 0,22 Valid 26 0,629 0,22 Valid 27 0,836 0,22 Valid 28 0,699 0,22 Valid Sumber : Data primer diolah Tabel 4.8 Validitas Variabel Dependen Butir Pertanyaan r hitung r tabel Validitas 1 0,715 0,22 Valid lviii 2 0,683 0,22 Valid 3 0,678 0,22 Valid 4 0,708 0,22 Valid 5 0,710 0,22 Valid 6 0,838 0,22 Valid 7 0,723 0,22 Valid 8 0,712 0,22 Valid 9 0,677 0,22 Valid Sumber : Data primer di olah Reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Singarimbun dan Effendi 1995 : 143 mengemukakan bahwa salah satu cara untuk menghitung reliabilitas alat pengukur dapat dilakukan dengan tehnik belah dua. Metode yang dipakai untuk mengukur reliabilitas adalah ditunjukan oleh besarnya nilai alpha α, semakin besar nilai alpha mendekati nilai satu maka instrumen penelitian tersebut semakin reliabel. Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel r alpha Reliabilitas X1 0,674 Reliabel X2 0,660 Reliabel X3 0,658 Reliabel X4 0,682 Reliabel X5 0,662 Reliabel X6 0,673 Reliabel X7 0,651 Reliabel Y 0,653 Reliabel Sumber : Data primer diolah 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas lix Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model persamaan regresi, variabel bebas, variabel terikat, atau keduanya mempunyai distribusinormal atau tidak. Dalam hal ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode grafik. Dengan bantuan program SPSS versi 11,5 maka didapatkan gambar dalam lampiran 11, dimana data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dalam grafik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas. b. Heteroskedastisitas Penyimpangan asumsi yang disebabkan oleh adanya varians variabel dalam model yang tidak sama konstan. Akibatnya penaksir atau estimator yang diperoleh tidak efesien, baik dalam sampel besar maupun sampel kecil. Pendeteksian adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan melihat coifficient corelation rho Spearman’s, dimana kalau lebih besar dari α = 0,05 maka tidak terjadi heteroskedasitas. Dengan bantuan program SPSS versi 11,5 didapatkan 0,181; 0,152; 0,107; 0,747; 0,389; 0,120; 0,095. Koefisien tersebut ternyata lebih besar dari coifficient corelation rho Spearman’s, sehingga diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat heterokesdasitas. c. Multikolinearitas Untuk mengetahui pengaruh multikolinearitas dalam penelitian ini dipergunakan nilai VIF Variance Inflation Factor . Pendeteksian multikolinearitas dapat dilakukan apabila nilai VIF dibawah 10 berarti bebas multikolineartas Imam lx Ghaozali, 2000. Berdasarkan hasil uji SPSS versi 11,5 terbukti model ini bebas multikolinearitas karena dibawah 10. d. Autokoreasi Pengujian autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Tidak terjadi aotokorelasi jika memenuhi syarat dari Durbin-Watson yaitu : d u d hitung 4- d u . Dengan menggunakan signfikan 5 , K = 7, N = 73 Nilai d u sebesar 1,834 dan d hitung yang diperoleh adalah sebesar 2,474. Hasil uji autokorelasi menunjukan bahwa regresi tersebut memenuhi syarat Durbin-Watson d u d hitung 4- d u karena angka sebesar 2,196 terletak diantara 1,834 dengan 2,474 sehingga diambil kesimpulan tidak terjadi autokorelasi.

D. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Hasil Penelitian