I I PEMBI NAAN DAN PENGAWASAN X PENYI DI KAN

BAB VI I I PEMBI NAAN DAN PENGAWASAN

Bagian Kesatu Pembinaan Pasal 105 1 Pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung dilakukan oleh pemerintah daerah melalui kegiatan pengaturan, pemberdayaan, dan pengawasan agar penyelenggaraan bangunan gedung dapat berlangsung tertib dan tercapai keandalan bangunan gedung yang sesuai dengan fungsinya, serta terwujudnya kepastian hukum. 2 Pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditujukan kepada penyelenggara bangunan gedung. Bagian Kedua Pengaw asan Pasal 106 1 Pengawasan terhadap pelaksanaan penerapan peraturan daerah ini dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui mekanisme penerbitan izin mendirikan bangunan gedung dan sertifikasi kelaikan fungsi bangunan gedung, serta surat penetapan persetujuan pembongkaran bangunan gedung. 2 Pemerintah daerah dapat melibatkan peran masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan penerapan peraturan perundang-undangan di bidang bangunan gedung. 3 Pelaksanaan ... 3 Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan oleh SKPD yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya membidangi bangunan gedung. 4 Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, meliputi tahap pembangunan dan tahap pemanfaatan. 5 Dalam pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dapat dibentuk Tim Pengawasan Bangunan Gedung yang ditetapkan oleh Bupati.

BAB I X PENYI DI KAN

Pasal 107 1 Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah dapat diberikan kewenangan untuk melaksanakan penyidikan terhadap pelanggaran atas ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2 Dalam melaksanakan tugas penyidikan, Pejabat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat 1, berwenang : a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan dari seseorang berkenaan dengan adanya tindak pidana; b. melakukan tindakan pertama pada saat ditempat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. meminta keterangan dari perusahaan perorangan dan badan hukum sehubungan dengan tindak pidana; d. melakukan ... d. melakukan penggeledahan untuk mendapat bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut; e. meminta bantuan tenaga ahli dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; f. menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud dalam huruf d; g. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; h. menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik Kepolisian Republik I ndonesia, bahwa tidak terdapat cukup bukti, atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka, atau keluarganya; dan atau i. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang bangunan gedung berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3 Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 1, memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada penuntut umum melalui Penyidik Kepolisian Republik I ndonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berlaku. BAB X ...

BAB X SANKSI