Membangun Jiwa Dan Kompetensi Kewirausahaan

(1)

MEMBANGUN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH

Oleh

Fivi Rahmatus Sofiyah NIP.197702142008122001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN 2010


(2)

KATA PENGAN TAR

Alhamdulillahirobbilalamin, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat akal dan pengetahuan makalah kewirausahaan selesai juga.

Makalah ini disusun sebagai pengantar bagaimana cara mambangun jiwa dan kopetensi Kewirausahaan.Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Besar harapan penulis makalah ini bisa memberikan sedikit kontribusi pemikiran dan pengalaman bagi para pembaca.

Penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga,rekan-rekan staf pengajar di Departemen Manajemen FE USU, dan pihak lain yang tidak bias disebutkan satu per satu.

Wassalam,

Medan , Oktober 2010

Fivi Rahmatus Sofiyah,SE MSi

NIP : 197702142008122001


(3)

DAFTAR ISI

1. Pendahuluan ……… 1

2. Landasan teori ……… 2

2.1. Inti dan Hakikat kewirausahaan ……….. 2

2.2. Jiwa dan sikap Kewirausahaan ………..……… 2

2.3. Kompetensi Kewirausahaan ……….. 3

3. Membangun Jiwa dan Semangat Kewirausahaan ……… 4

3.1. Membangun Jiwa Kewirausahaan ……… 4

3.2. Membangun Kopetensi Kewirausahaan ……… 6

DAFTAR PUSTAKA


(4)

1. Pendahuluan

Kewirausahaan (entrepreneurship) sangat dibutuhkan bangsa Indonesia. Kewirausahaan bukan hanya semata-mata berperan sebagai motor penggerak perekonomian masyarakat, namun juga sebagai pendorong perubahan sosial bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Banyak wirausahawan yang menghasilkan produk-produk yang membuat kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan nyaman sehingga manusia menjadi lebih produktif, lebih mudah berkomunikasi, serta lebih cepat mengetahui hal-hal yang sedang terjadi di sekelilingnya.

Menjadi seorang wirausahaan memiliki daya tarik dan tantangan tersendiri. Namun diperlukan ketekunan, keseriusan, serta kemauan untuk terus menuntut ilmu. Risiko yang harus ditanggung pun lebih tinggi. Inilah yang acap kali menyebabkan seseorang enggan untuk membuka usaha sendiri.

Seorang wirausahaan layaknya seorang pejuang yang menghadapi situasi yang tidak menentu. Dalam menghadapi berbagai situasi yang seringkali tidak menentu ini, sebagai pemimpin dan pengelola perusahaan, seorang wirausahaan selalu membuat strategi dan memikirkan manajemen terapan yang relevan dengan masa depan bisnisnya.

Adapun alasan-alasan seseorang tertarik untuk berwirausaha adalah sebagai berikut : 1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan

2. Alasan social, untuk memperoleh gwngsi/status untuk dapat dikenal, dihormati dan bertemu orang banyak

3. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat

4. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi mandiri, lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengangkat suatu tema kewirausahaan yang berjudul : “ Membangun Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan.” Penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah Membangun jiwa dan kompetensi kewirausahaan ?”


(5)

2

2. Landasan Teori

2.1. Inti dan Hakikat Kewirausahaan

Kewirausahaan(Suryana : 2003) adalah kempuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan inovatif.

2.2. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan:

1. Percaya diri (self confidence)

Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relative dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksankan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegirahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.

2. Berorientasi pada tugas dan Hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai dan motif berprestsi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras.

3. Keberanian mengambil Resiko

Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha yang leih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha-usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjahui situasi resiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pilihan terhadap resiko tergantung pada :

Daya tarik setiap alternative Kesediaan untuk rugi

Kemungkinan relative untuk sukses atau gagal

Selanjutnya kemampuan untuk mengambil resiko tergantung dari : Keyakinan pada diri sendiri


(6)

3 Kesedian untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan

untuk mmperoleh keuntungan

Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistid 4. Kepemimpinan

Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.

5. Berorientasi ke masa depan

Wirausaha memilik perspektif dan pandangan kemasa depan, kuncinya adalah degan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang

6. keorisinilan : Kreatifitas dan inovasi

wirausaha yang inovatif adalah orang memiliki cirri-ciri:

a.tidak pernah puas pada cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik

b.selalu ingi tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.

Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan factor-faktor lingkungan adalah peluang, model peran dan aktivitas.

2.3. Kompetensi Kewirausahaan

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja. Kenerja bagi wirausaha meerupakan tujuan yang ingin dicapai.


(7)

4

3. Membangun Jiwa dan Semangat Kewirausahaan 3.1. Membangun Jiwa Wirausaha

Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kayak arena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapak-ibunya, kakek-neneknya ndan sebagian besar keluarganya adalah keturunan pengusaha.

Anggapan seperti ini memurut hemat penulis merupan pemikiran yang keliru. Tidak bias dimungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau eturunan pengusaha. Tetapi bukan diartikan diturankan secara genetis. Mungkui hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha.

Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak setiap orang. Bukan keturunan seorang pengusaha tidak menjadikan kita untuk dapat menjadai seorang pengusaha.

Langkah awal yang harus lakukan apabila kerminat terjun ke duniawirausaha adalah menumbukan jiwa kewirausahaan pada diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya :

1. Melalui pendidikan formal. Saat ini banyak kita temui lembaga pendidikan menengah dan lembaga pendidikan tinggi yang mengelola berbagai program. Setidaknya ada terdapat mata kuliah kewirausahaan.

2. Melalui seminar kewirausahaan. Untuk membamngun jiwa kewirausahaan banyak diselenggarakan seminar-seminar dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan. 3. Melalui pelatihan. Melalui pelatihan, dilatih keberanian dan ketanggapan terhadap

dinamika perubahan lingkungan. Kegiatan biasanya dilakukan didalam ruangan (indoor) dan diluar ruangan (outdoor) dengan simulasi.

4. Otodidak. Setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhan jiwa kewirausahaan dan semangat kewirausahaan melalui berbagai macam media. Seperti melalui biografi pengusaha sukses (success story), media televise, majalah, radia dan lain sebagainya. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja yang mencirikan bahwa seseorang dikatakan memiliki jiwa wirausaha?


(8)

5 Untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan di atas, akan coba penulis bahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :

a. Percaya Diri (yakin, optimis, dan komitmen)

Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri dalam bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa yang diperbuat akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.

b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)

Menunggu sesuatu yang tidak pasti merupakan suatu yang paling dibenci oleh orang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan, seorang wirausaha akan selalu mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus mencari jalan keluarnya.

c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)

Berbagai target demi mencapai sukses biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu target akan terus mereka raih. Bila pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya memperbaiki kegagalan yang dialamimya.

Keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadi pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya.

d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan)

Leadership atau kepemimpinan merukan faktor kunci menjadi wirausaha sukses. Berani tampil kedepan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian tentu harus dilandasi perhitungan yang rasional.


(9)

6 Seseorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam wirausaha. Sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh dari diri wirausahawan yang ingin meraih sukses.

e. Suka tantangan

Kita sering membaca dan menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Apa yang menyebabkan mereka keluar dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagao seorang manajer?

Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhir. Mereka membutuhkan tantangan hidup yang lebih dinamis yang selama ini belum mereka dapatkan diperusahaan tempat mereka bekerja selama ini. Akhirnya mereka menelusuri aktifitas seperti apa yang akan memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan?

“Berwiraswasta” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluuar dari kemapanan di perusahaan. Mengapaa “wirausaha”?. Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.

3.2. Membangun Kompetensi Kewirausahaan

Wirausaha yang sukses pa umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seorang yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Ketrampilan yang harus dimiliki :

a. Managerial skill

Managerial skill atau ketrampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan agar usaha yang dijalankan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.


(10)

7 Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajeman yang ada di perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta memalui pengalaman.

b. Conceptual skill

Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merukan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah mendapatkan kemampuan ini. Seorang wirausaha harus ekstra keras belajar dari berbagi sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

c. Human skill (ketrampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)

Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal ketrampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan ketrampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku menenangkan bagi orang lain.

d. Decision making skill (ketrampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan ) Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan alternative pemecahannya.

Tidak mudah memang memilih alternative terbaik dari berbagai alternative yang ada. Agar tidak salah menentukan alternative, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan.


(11)

8 Ketrampilan memutus dapat dipelajari dan dinagun melalui berbagai cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, silumulasi dan berbagai pengalama dapat kita perolah.

e. Time managerial skill (ketrampilan mengatur dan menggunakan waktu)

Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan.

Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk dan tak kunjung selesai sehingga membuat jiwa gundah dan tidak tenang.

Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Ketrampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana yang telah digariskan.


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Soerata, M., 2005. Memburu Rupiah. Mengubah Peluang Menjadi Uang. LP3KI, Yogyakarta

Buchari Alma. 2003. Kewirausahaan:Bandung: Alfabeta

Longenecker, Justin G., et al. 2000. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba Empat

Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan : Teori dan Praktek. Jakarta : PPM

Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat


(1)

3. Membangun Jiwa dan Semangat Kewirausahaan 3.1. Membangun Jiwa Wirausaha

Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kayak arena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapak-ibunya, kakek-neneknya ndan sebagian besar keluarganya adalah keturunan pengusaha.

Anggapan seperti ini memurut hemat penulis merupan pemikiran yang keliru. Tidak bias dimungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau eturunan pengusaha. Tetapi bukan diartikan diturankan secara genetis. Mungkui hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha.

Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak setiap orang. Bukan keturunan seorang pengusaha tidak menjadikan kita untuk dapat menjadai seorang pengusaha.

Langkah awal yang harus lakukan apabila kerminat terjun ke duniawirausaha adalah menumbukan jiwa kewirausahaan pada diri kita. Banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya :

1. Melalui pendidikan formal. Saat ini banyak kita temui lembaga pendidikan menengah dan lembaga pendidikan tinggi yang mengelola berbagai program. Setidaknya ada terdapat mata kuliah kewirausahaan.

2. Melalui seminar kewirausahaan. Untuk membamngun jiwa kewirausahaan banyak diselenggarakan seminar-seminar dengan mengundang pakar dan praktisi kewirausahaan. 3. Melalui pelatihan. Melalui pelatihan, dilatih keberanian dan ketanggapan terhadap

dinamika perubahan lingkungan. Kegiatan biasanya dilakukan didalam ruangan (indoor) dan diluar ruangan (outdoor) dengan simulasi.

4. Otodidak. Setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhan jiwa kewirausahaan dan semangat kewirausahaan melalui berbagai macam media. Seperti melalui biografi pengusaha sukses (success story), media televise, majalah, radia dan lain sebagainya. Pertanyaannya, aspek-aspek kejiwaan apa saja yang mencirikan bahwa seseorang


(2)

Untuk membahas lebih lanjut mengenai pertanyaan di atas, akan coba penulis bahas pendapat Suryana (2003) bahwa orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :

a. Percaya Diri (yakin, optimis, dan komitmen)

Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri dalam bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa yang diperbuat akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.

b. Berinisiatif (energik dan percaya diri)

Menunggu sesuatu yang tidak pasti merupakan suatu yang paling dibenci oleh orang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan, seorang wirausaha akan selalu mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus mencari jalan keluarnya.

c. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)

Berbagai target demi mencapai sukses biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu target akan terus mereka raih. Bila pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya memperbaiki kegagalan yang dialamimya.

Keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadi pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya.

d. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan)

Leadership atau kepemimpinan merukan faktor kunci menjadi wirausaha sukses. Berani tampil kedepan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian tentu harus dilandasi perhitungan yang rasional.


(3)

Seseorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam wirausaha. Sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh dari diri wirausahawan yang ingin meraih sukses.

e. Suka tantangan

Kita sering membaca dan menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Apa yang menyebabkan mereka keluar dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagao seorang manajer?

Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhir. Mereka membutuhkan tantangan hidup yang lebih dinamis yang selama ini belum mereka dapatkan diperusahaan tempat mereka bekerja selama ini. Akhirnya mereka menelusuri aktifitas seperti apa yang akan memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan?

“Berwiraswasta” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluuar dari kemapanan di perusahaan. Mengapaa “wirausaha”?. Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.

3.2. Membangun Kompetensi Kewirausahaan

Wirausaha yang sukses pa umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seorang yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Ketrampilan yang harus dimiliki :

a. Managerial skill

Managerial skill atau ketrampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan agar usaha yang dijalankan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan


(4)

Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajeman yang ada di perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta memalui pengalaman.

b. Conceptual skill

Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merukan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah mendapatkan kemampuan ini. Seorang wirausaha harus ekstra keras belajar dari berbagi sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

c. Human skill (ketrampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)

Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal ketrampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan ketrampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku menenangkan bagi orang lain.

d. Decision making skill (ketrampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan ) Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan alternative pemecahannya.

Tidak mudah memang memilih alternative terbaik dari berbagai alternative yang ada. Agar tidak salah menentukan alternative, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan.


(5)

Ketrampilan memutus dapat dipelajari dan dinagun melalui berbagai cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, silumulasi dan berbagai pengalama dapat kita perolah.

e. Time managerial skill (ketrampilan mengatur dan menggunakan waktu)

Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan.

Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk dan tak kunjung selesai sehingga membuat jiwa gundah dan tidak tenang.

Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Ketrampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana yang telah digariskan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Soerata, M., 2005. Memburu Rupiah. Mengubah Peluang Menjadi Uang. LP3KI, Yogyakarta

Buchari Alma. 2003. Kewirausahaan:Bandung: Alfabeta

Longenecker, Justin G., et al. 2000. Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba Empat

Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan : Teori dan Praktek. Jakarta : PPM

Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat