Tujuan khusus, Tujuan umum, Tujuan kualitatif,

BAB II PEMBAHASAN Arti Laporan Keuangan Laporan keuangan menurut PSAK No.1 revisi 2009 adalah suatu penyajian yerstruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu entitas. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Munawir 2000 mengartikan laporan keuangan sebagai hasil dari psoses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tsb. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu usaha adalah para pemilik perusahaan, manajer yang bersangkutan, para kreditur, bankers, investor dan pemerintah dimana perusahaan tsb berdomisili. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan perusahaan pada sutu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggamabrkan kinerja perusahaan tsb. APB Accounting Principle Board No. 4 mengklasifikasikan tujuan laporan keuangan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif. Tujuan-tujuan tsb dapat dirimglas sebagai berikut:

1. Tujuan khusus,

laporan keuangan bertujuan untuk menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam laporan keuangan. 3

2. Tujuan umum,

Laporan keuangan dibuat dengan tujuan:  Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis.  Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba.  Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.  Untuk mengungkapkan informasi lainyang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan keuangan.

3. Tujuan kualitatif,

Laporan keuangan bertujuan:  Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada pengguna laporan keuangan dalam keputusan ekonomi mereka.  Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tsb harus jelas tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.  Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran- pengukuran yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.  Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna bukannya kebeutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna yang spesifik.  Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal untuk menghindari adanya kelambatanatau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.  Komparabilitas daya banding, yang secara tidak langsung berarti perbedaan- perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.  Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkan seluruh informasi yang secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain. 4 5 Pengguna Laporan Keuangan Adapun pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan beserta tujuannya sebagaimana dikemukakan oleh Harahap 1999 meliputi: 1 Pemilik perusahaan, bagi pemilik perusahaan laporan keuangan dimaksudkan untuk: a Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen, bMengetahui hasil dividen yang akan diterima, c Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya, d Mengetahui nilai saham dan laba per lembar saham, e Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan di masa datang, dan f Sebagai dasar untuk menambah atau mengurangi investasi. 2 Manajemen perusahaan, laporan keuangan digunakan manajemen untuk: a alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik, b mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, divisi, bagian atau segmen tertentu, c mengukur tingkat efisiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi, atau bagian, d untuk menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu atau tidaknya diambil kebijaksanaan baru, dan e memenuhi ketentuan dalam UU, peraturan, anggaran dasar, pasar modal, dan lembaga keuangan lainnya. 3 Investor, laporan keuangan dimaksudkan untuk: a menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, b menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan, c menilai kemungkinan menarik investasi divestasi dari perusahaan, d menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan di masa datang. 4 Kreditur atau perbankan, banker atau supplier laporan keuangan digunakan untuk: a menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, b menilai kualitas jaminan kreditinvestasi untuk menopang kredit yg akan diberikan, c melihat memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh dari perusahaan menilai rate of return perusahaan, d menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit, e menilai sejauh mana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yg sudah disepakati. 5 Pemerintah atau regulator, laporan keuangan dimaksudkan untuk: a menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar, b sebagai dasar dalam penetapan kebijakan baru, c menilai kepatuhan perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain, d menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan, dan e bagi lembaga pememrintah lainnya bisa menjadi bahan penyusunan data dan statistik. 6 Elemen-elemen Dasar Laporan Keuangan Statement of Financial Accounting Concepts SFAC No.3, Elements of Financial Statements of Business Enterprises, mendefinisikan elemen-elemen yang saling berkaitan yang secara langsung berhubungan dengan pengukuran kinerja dan status dari perusahaan antara lain:  Aktiva, adalah kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu.  Kewajiban, adalah kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan yang timbul dari hutang saat ini suatu entitas untuk mengalihkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu.  Ekuitas, adalah kepentingan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa setelah mengurangi dengan kewajibannya. Dalam perusahaan bisnis, .ekuitas ini adalah saham kepemilikan,  Investasi oleh pemilik, adalah peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yang diakibatkan dari pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari entitas lain untuk mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan ekuitas dari perusahaan.  Distribusi kepada pemilik, adalah penurunan aktiva bersih dari perusahaan yang diakibatkan oleh pengalihan aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaankepada pemilik. Distribusi kepada pemilik menurunkan kepemilikan ekuitas dalam perusahaan.  laba komprehensif, adalah perubahan ekuitas aktiva bersih perusahaan selama periode tertentu yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa serta kejadian- kejadian lain dari sumber non pemilik. Laba komprehensif mencakup semua perubahan yang terjadi pada ekuitas selama satu periode kecuali perubahan yang ditimbulkan oleh investasi pemilik dan distribusi kepada pemilik.  Pendapatan, adalah arus masuk atau peningkatan lain dari suatu aktiva sebuah entitas atau pelunasan kewajiban sebuah entitas atau kombinasi dari keduanya selama satu periode tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang menjadi bagian dari operasi-operasi pusat atau utama entitas yang sedang berjalan. 7  Beban, adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva sebuah entitas atautimbulnya kewajiban kewajiban sebuah entitas atau kombinasi dari keduanya selama satu periode tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang menjadi bagian dari operasi-operasi pusat atau utama entitas yang sedang berjalan.  Keuntungan, adalah peningkatan ekuitas aktiva bersih yang berasal dari transaksi entitas yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang timbul dari pendapatan atayentitas investasi pemilik.  Kerugian, adalah penuruan ekuitas aktiva bersih yang berasal dari transaksi entitas yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang timbul dari beban atau distribusi kepada pemilik. Definisi-definisi di atas memberikan metode penyaringan pertama yang signifikan dalam menentukan isi dari laporan keuangan, Definisi ini menguraikan karakteristik penting yang harus dipenuhi sebelum peristiwa dan kejadian dapat dianggap sebagai elemen dari laporan keuangan. Jenis dan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan Dalam prakteknya, secara umum ada lima aporan keuangan yang bisa disusun, yaitu:  Neraca Balance sheet Adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksud adalah posisi jumlah dan jenis aktiva harta dan pasiva kewajiban dan ekuitas suatu perusahaan. Neraca memiliki dua bentuk penyajian : a bentuk rekening account form atau skontro, dalam bentuk ini aktiva ditempatkan di sebeblah kiri dan pasiva ditempatkan di sebelah kanan, b bentuk laporan report form atau staffel, dalam bentuk ini aktiva ditempatkan di bagian atas sedangkan pasiva ditempatkan di bawah aktiva secara vertikal. 8  Laporan laba rugi Income statement Adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber- sumber pendapatan yang diperoleh, laporan laba rugi memiliki dua bentuk penyajian Fraser dan Ormiston, 2004 yaitu: a format satu tahap single step format mengumpulkan pendapatan-pendapatan dalam satu kelompok kemudian dipotong dengan beban untuk mencapai laba bersih, b format fase berjenjang multiple step format yang menyajikan laba berjenjang laba kotor, laba usaha, dan laba sebelum pajak sebelum sampai ke laba bersih untuk periode berjalan.  Laporan arus kas Adalah laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. laporan arus kas terdiri atas arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode tertentu.  laporan perubahan ekuitas Adalah laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. kemudian laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di suatu perusahaan.  Catatan atas laporan keuangan, Yaitu laporan yang memberikan informasi apabila adalah laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. 9 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki: o Relevan; Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Informasi yang relevan: a Memiliki manfaat umpan balik feedback value Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu. b Memiliki manfaat prediktif predictive value Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini. c Tepat waktu Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. d Lengkap Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah. e Andal Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik: 10 f Penyajian Jujur Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. g Dapat Diverifikasi verifiability Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh. h Netralitas Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. i Dapat dibandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan. j Dapat dipahami. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud. Karakteristik umum penyajian laporan keuangan yang diatur dalam PSAK no.1  Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap PSAK Laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas. Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, laibilitas, pendapatan dan beban. Entitas yang laporan keuangannya 11 telah patuh terhadap SAK membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK tersebut dalam catatan atas laporan keuangan.  Kelangsungan usaha Dalam menyusun laporan keuangan, manajemen membuat penilaian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Entitas menyusun laporan keuangan berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kecuali manajemen bertujuan untuk melikuidasi entitas atau menghentikan perdagangan, atau tidak mempunyai alternatif lainnya yang realistis selain melakukannya.  Dasar akrual Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Ketika akuntansi berbasis akrual digunakan, entitas mengakui pos-pos sebagai aset, laibilitas, ekuitas, pendapatan dan beban unsur-unsur laporan keuangan.  Materialitas dan agregasi Entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos sejenis yang material. Entitas menyajikan secara terpisah pos yang mempunyai sifat atau fungsi berbeda kecuali pos tersebut tidak material. Entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos sejenis yang material. Entitas menyajikan secara terpisah pos yang mempunyai sifat atau fungsi berbeda kecuali pos tersebut tidak material.  Saling hapus Entitas tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan laibilitas atau pendapatan dan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh suatu PSAK. Saling hapus dalam laporan laba rugi komprehensif atau laporan posisi keuangan atau dalam laporan laba rugi terpisah jika disajikan mengurangi kemampuan pengguna laporan keuangan baik untuk memahami transaksi, peristiwa dan kejadian lain yang telah terjadi maupun untuk menilai arus kas entitas di masa depan, kecuali jika saling hapus mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa. Pengukuran aset secara neto setelah dikurangi penyisihan penilaian misalnya, penyisihan keusangan atas persediaaan dan penyisihan piutang tak tertagih tidak termasuk kategori saling hapus. 12  Frekuensi pelaporan Entitas menyajikan laporan keuangan lengkap termasuk informasi komparatif setidaknya secara tahunan. Jika akhir periode pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari periode satu tahun, sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan:  alasan penggunaan periode pelaporan yang lebih panjang atau lebih pendek  fakta bahwa jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tidak dapat diperbandingkan secara keseluruhan.  Informasi komparatif Informasi kuantitatif diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya untuk seluruh jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode berjalan, kecuali dinyatakan lain oleh SAK. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan kembali jika relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.  Konsistensi penyajian Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten kecuali:  setelah terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas atau review atas laporan keuangan, terlihat secara jelas bahwa penyajian atau pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan penerapan kebijakan akuntansi; atau  perubahan tersebut diperkenankan oleh suatu PSAK 13 Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan keuangan perusahaan terdiri dari beberapa komponen, salah satunya laporan laba rugi. Pada dasarnya tujuan pelaporan laba rugi yaitu menilai kinerja perusahaan, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah laba atau rugi yang diperoleh oleh perusahaan Chariri dan Ghozali, 2007. Laporan laba rugi mencerminkan aktivitas operasi entitas. Laporan laba rugi menyediakan rincian penghasilan, beban, laba dan rugi entitas untuk suatu periode waktu. Laba mengindikasikan profitabilitas entitas dan mencerminkan pengembalian return kepada pemegang saham untuk periode yang bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba diperoleh. Dalam akuntansi berbasis akrual, penghasilan diakui saat entitas menjual barang atau menyerahkan jasa pada saat diperolehdihasilkan earned dan ditandingkan matching dengan beban yang diakui terlepas dari saat pembayaran. Model akuntansi yang masih digunakan sekarang adalah biaya historis, di mana aset dan liabiitas dinilai berdasarkan harga yang diperoleh pada saat transaksi aktual di masa lalu. Akuntansi biaya historis historical cost accounting disebut juga sebagai model akuntansi berdasar transaksi transaction-based model. Laba terutama ditentukan dengan mengakui penghasilan yang direalisasi atau dapat direalisasi dan diperoleh realized or realizable and earned selama periode dan mengaitkan beban dengan penghasilan yang diakui. Alternatif model biaya historis ini adalah akuntansi nilai wajar fair value accounting atau disebut juga dengan mark-to-market accounting.Dengan model akuntansi nilai wajar, nilai aset dan liabilitas ditentukan oleh nilai wajar biasanya harga pasar pada saat tanggal pengukuran kira-kira tanggal laporan keuangan. Laba dengan model ini cukup merefleksikan perubahan bersih dalam nilai wajar aset dan liabilitas selama periode, di mana keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, standar akuntansi keuangan Indonesia berbasis prinsip dan banyak menggunakan konsep fair value dalam penilaian aset dan liabilitas. tahun 2011, komponen laporan keuangan mengalami sedikit perubahan. Perubahan tersebut antara lain, terlihat dalam laporan laba rugi menjadi laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan komprehensif ini berisi perubahan-perubahan karena penggunaan model nilai wajar, pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi. 14 Laporan laba rugi komprehensif tidak hanya mencakup keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, tetapi juga mencakup keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi. Bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi disebut sebagai laporan laba rugi, sedangkan bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disebut sebagai bagian pendapatan komprehensif lain. Menurut FASB memutuskan bahwa Laba komprehensif meliputi semua perubahan ekuitas selama satu periode kecuali perubahan akibat investasi dan distribusi kepada pemilik pos yang melewati laporan laba rugi ini disebut sebagai pos laba komprehensif other comprehensive income. Komponen pos laba komprehensif hanya dapat disajikan melalui cara berikut, pelaporan laba komprehensif dalam laporan yang terpisah mengindikasikan bahwa keuntungan dan kerugian yang didefinisikan sebagai pos laba komprehensif memiliki status yang sama dengan keuntungan dan kerugian tradisional. pelaporan laba rugi gabungan dimana laba bersih tradisional akan menjadi sub angka total, sementara total akhirnya adalah total laba komprehensif, pendekatan terakhir adalah melaporkan pos-pos laba komprehensif dalam laporan perubahan ekuitas. Perubahan laba rugi mejadi laba rugi komprehensif menurut PSAK No. 1 revisi 2009 menjadikan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan menjadi lebih informatif bagi pengambil keputusan, hal ini tampak nyata dari format laporan keuangan yang sedikit berbeda dengan sebelumnya. Alasan yang masuk akal karena penggunaan laporakeuangan bersifat umum sehingga dibuat sesederhana mungkin dan semudah mungkin dimengerti oleh pengguna. Sementara format sebelumnya bersifat untuk keperluan internal manajemen yang memisahkan laba kotor dan laba operasi. 15 Komponen Pendapatan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income Pendapatan komprehensif lain Other Comprehensive Income adalah total penghasilan dikurangi beban termasuk penyesuaian reklasifikasi yang tidak diakui dalam laba rugi sebagaimana yang disyaratkan dalam SAK lainnya. Menurut PSAK No.1 revisi 2009 komponen pendapatan komprehensif lain mencakup:

1. Perubahan dalam surplus revaluasi aset tetap dan aset tidak berwujud