PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG KEPALA IKAN TERI TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp.)

ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG KEPALA
IKAN TERI TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA
GIFT(Oreochromis sp.)

Oleh
Dike Fransiska

Salah satu faktor penting dalam budidaya ikan nila adalah ketersediaan pakan
yang memadai. Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan air tawar yang
memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibudidayakan, namun pembudidaya
sering mengalami kendala harga pakan yang tinggi karena bahan baku seperti
tepung ikan masih diimpor. Untuk mengatasinya dicari alternatif. Salah satunya
adalah memanfaatkan tepung kepala ikan teri untuk dijadikan bahan baku dalam
pakan buatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formulasi pakan yang
baik untuk pertumbuhan ikan nila. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan A (tepung ikan 100%), B (tepung
kepala ikan teri 25% dan tepung ikan 75%), C (tepung kepala ikan teri 50% dan
tepung ikan 50%), D (tepung kepala ikan teri 75% dan tepung ikan 25%), E
(tepung kepala ikan teri 100%). Data yang diperoleh dianalisis ragam (ANOVA)

dan dilanjutkan dengan uji BNT. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan,
Retensi Protein, Feed Convertion Ratio (FCR), dan Survival Rate (SR). Semua
parameter yang diamati menunjukkan bahwa penggunaan tepung kepala ikan teri
dalam pakan buatan pada perlakuan E memberikan pengaruh nyata dibandingkan
perlakuan A, B, C, dan D dengan hasil penelitian yang didapat pertumbuhan, dan
retensi protein tinggi, sedangkan nilai FCR rendah. Hal tersebut menyatakan
bahwa tepung kepala ikan teri mampu menggantikan tepung ikan.

Kata kunci: ikan nila, ikan teri, limbah, pakan

ABSTRACT

THE SUBSTITUTION OF FISH MEAL BY USING ANCOVIES HEAD
WASTE TO INCREASE THE GOWTH OF TILAPIA.

By
Dike Fransiska

One of the important factors in tilapia cultivation is the availability of sufficient
feed. Tilapia (Oreochromis niloticus) is a kind of bream which has the high

economy value and is cultivated in large number. The cultivation often has
problem in term of the high feed price since the feed material such the fish meal is
still imported. To solve this problem, there is an alternative. One alternative is that
by utilizing the anchovy head as the feed material in making the feed-made. This
research is aimed to obtain a good feed formulation for the tilapia (Oreochromis
niloticus) growth. This research used the completed random design for 5 times
treatment and three times experiments; A (fish meal 100%), B (anchovy head fish
meal 25% and fish meal 75%), C (anchovy head fish meal 50% and fish meal
50%), D (anchovy head fish meal 75% and fish meal 25%) and E (anchovy head
fish meal 100%). The data obtained were analyzed by ANOVA and continued
with BNT test. The parameters observed were the growth, protein retention, Feed
Convertion Ratio (FCR) and Survival Rate (SR). The parameters observed have
showed that the use of anchovy head fish meal in the feed-made in the E treatment
gave the real influence rather than A, B, C, and D with the result of the research
obtained the growth and high retention, but the value of FCR is low. It proves that
the anchovy head fish meal is able to substitute the fish meal.

Key word: tilapia fish, small fish, waste disposal, feed.

RIWAYAT HIDUP


Dike Fransiska dilahirkan pada tanggal 07 April 1992 di Pasar
Krui Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat.
Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, putri dari
pasangan Bapak Firdaus dan ibu Asmira Wati.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Darma Wanita
Pesisir Tengah Krui pada tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah
Dasar di SDN 3 Pesisir Tengah Krui dan lulus pada tahun 2004. Selanjutnya
penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Pesisir
Tengah Krui pada tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah
Menengah Atas di SMAN 1 Pesisir Tengah Krui dan lulus pada tahun 2010, dan
terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan
Bakat (PKAB) pada tahun 2010.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi pengurus Himpunan
Mahasiswa Budidaya Perairan Unila (Hidrila) sebagai sekretaris bidang
pengkaderan tahun 2013-2014. Penulis juga pernah menjadi koordinator asisten
dosen mata kuliah Ikhtiologi, dan asisten dosen Ekologi Perairan pada tahun
2013, koordinator asisten dosen Manajemen Nutrisi dan Pemberian Pakan, serta
asisten dosen Prokdutivitas kolam pada tahun 2014.


Pada akhir Juni 2013 penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di Balai
Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Cijeruk, Jawa
Barat dengan judul “Pembenihan Ikan Nila Bogor Enhanced Strain Tilapia
(BEST)”. Penulis Melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Wai Muli
Timur Kecamatan Raja Basa Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2014.
Tahun 2014, penulis menyelesaikan tugas akhirnya dengan menulis skripsi yang
berjudul “Substitusi Tepung Ikan dengan Tepung Kepala Ikan Teri Terhadap
Pertumbuhan Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp.)”.

PERSEMBAHAN
Sujud syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, ridho,
dan karunia Nya kepadaku, dengan rasa cinta dan kasih sayang , serta
kerendahan hati, kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

♥ Ayah dan Ibuku tercinta (Firdaus dan Asmira Wati) ♥

Yang telah tulus dan ikhlas membesarkan dan mendidikku dengan limpahan
cinta dan kasih sayang. Memberikan pengorbanan, motivasi, dan nasehat serta
do’a disetiap sujud . Ayah yang tiada henti menyucurkan tetes keringatnya

untuk keberhasilan putri-putrimu.

♥Kakak dan Adikku tersayang (Eliya Safitri,S.Pd dan Tika Purnama Sari)♥

♥ Sahabat danSeseorang yang kelak akan menjadi masa depanku, terimakasih
atas doa dan dukungan yang telah kalian berikan♥
Almamater tercinta “Universitas Lampung”

MOTO
Disaat kita meraih kesuksesan, tidak perlu tinggi hati.
Disaat kita mengalami kegagalan, tidak perlu rendah diri.
Pastika untuk tetap yakin dan berjuang. Keluarga dan orang terdekat adalah
motivasi utama untuk mencapai keberhasilan…

(Dike Fransiska)

Kunci sukses itu, berusaha, sabar dan berdo’a…

(Eliya Safitri)


Jika Allah sudah menghendaki, apapun itu pasti akan terjadi. Yang tidak
mungkin menjadi mungkin. Jalani dan nikmati saja hidup, karena indah pada
waktunya…

(Dike Fransiska)

SANWACANA

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Substitusi Tepung Ikan dengan Tepung Kepala ikan Teri Terhadap Pertumbuhan
Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp.)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Universitas Lampung.
Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayah dan Ibu tercinta untuk setiap doa, motivasi, kasih sayang, materi, dan
tetes keringat yang selalu menjadi semangat dalam setiap langkah kakiku.
2. Kakakku Eliya Safitri, S.Pd dan adikku Tika Purnama Sari untuk setiap doa,
dukungan, keceriaan, kebersamaan, dan kebahagiaan kita yang menjadi
motivasi terbesar dalam hidupku.

3. Bapak Mahrus Ali, S.Pi., M.P., selaku dosen Pembimbing Utama yang telah
membimbing dengan penuh keuletan dan kesabaran dari awal hingga
selesainya skripsi ini serta memberi motivasi yang besar.
4. Bapak Limin Santoso, S.Pi., M.Si., selaku dosen Pembimbing Kedua yang
membimbing dengan penuh semangat dan kesabaran sehingga skripsi ini
menjadi semakin baik.
5. Bapak Herman Yulianto, S.Pi., M.Si., selaku dosen Pembahas yang
memberikan saran-saran yang membangun.

6. Ir. Siti Hudaidah, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Budidaya Perairan
Universitas Lampung.
7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Pertanian, khususnya Program Studi
Budidaya Perairan .
8. Laboratorium THP Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Institut
Pertanian Bogor
9. Teman-teman seperjuangan semasa penelitian: Afrima, Winda, Selvi, Frisca,
Adjil, dan andi terimakasih untuk saran-saran, perhatian, kebersamaan, dan
semangat yang teman-teman berikan.
10. Sahabat-sahabat terbaikku: Afrima Nur.D, Sera Hardiyani, Yuli Widayati,
Dwinda Pangenta.S, Jelita Noviantina, Nyi Ayu Ika.P, Reinita Orcid. F.E

terimakasih untuk semua support, keceriaan, kebahagiaan, dan kesedihan
selama kita bersama. Semoga keharmonisan ini masih tetap terjaga hingga kita
menemukan masa depan kita masing-masing kelak.
11. Rekan-rekan yang turut membantu saat penelitian : Trisa Andaluri, Reti,
Ardiansyah, Dio Sandi.K, Erwin, Dian yuni, Ponco, Ali, dan Febri serta rekanrekan lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
12. Teman-teman angkatan 2010 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Bandar Lampung, September 2014

Penulis

Dike Fransiska

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

iii


DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

v

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .....................................................................................
1.2. Tujuan ...................................................................................................
1.3. Manfaat Penelitian ................................................................................
1.4. Kerangka Pikir ....................................................................................
1.5. Hipotesis ...............................................................................................

1
2
2
3

5

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Biologi Ikan Nila GIFT .......................................................................
2.1.1 Klasifikasi Nila GIFT ...................................................................
2.1.2 Morfologi Ikan Nila GIFT .............................................................
2.1.3 Habitat Ikan Nila GIFT .................................................................
2.1.4 Asal Usul Ikan Nila GIFT .............................................................
2.1.5 Keunggulan Ikan Nila GIFT ..........................................................
2.2. Kebutuhan Nutrisi Ikan Nila GIFT ......................................................
2.3. Teri Olahan ...........................................................................................
2.4. Tepung Kepala Ikan Teri .....................................................................
2.5. Pakan Buatan ........................................................................................
2.6. Pertumbuhan .........................................................................................

6
6
6
7
8

8
9
11
11
12
14

III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat ...............................................................................
3.2. Alat dan Bahan Penelitian ....................................................................
3.2.1. Alat Penelitian .........................................................................
3.2.2. Bahan Penelitian ......................................................................
3.3. Rancangan Penelitian ...........................................................................
3.4. Prosedur Penelitian ...............................................................................
3.4.1. Persiapan .......................................................................................

15
15
16
16
16
17
17

3.4.2. Pelaksanaan...................................................................................
3.4.3. Pengamatan ...................................................................................
3.5. Analisis Data ........................................................................................

18
19
20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kualitas Pakan ......................................................................................
4.2. Pertumbuhan Berat Mutlak ..................................................................
4.3. Kelangsungan Hidup ............................................................................
4.4. Feed Corvention Ratio (FCR) ..............................................................
4.5. Retensi Protein .....................................................................................
4.6. Kualitas Air ..........................................................................................
4.7. Analisis Ekonomi .................................................................................

21
22
25
26
27
29
30

V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..........................................................................................
5.2. Saran .....................................................................................................

32
32

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Kebutuhan Nutrisi Ikan Nila ........................................................................
2. Komposisi Bahan Baku Pakan ……………………………………….
3. Hasil Uji Proksimat Pakan Uji ……………………………………….
4. Data Kualitas Air ……………………….....................……………….

10
16
21
30

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Prosedur Pembuatan Tepung Kepala Ikan Teri ..............................................
2. Proses Pembuatan Pakan Ikan .........................................................................
3. Penempatan Akuarium Secara Acak Selama Penelitian .................................
4. Road Map………………………………………………… ............................
5. Prosedur Analisis Proksimat ...........................................................................
6. Data Rata-rata Pertumbuhan Ikan Nila ...........................................................
7. Tabel Data Pertumbuhan Berat Mutlak...........................................................
8. Tabel RAL dan Analisis Ragam Pertumbuhan Berat Mutlak .........................
9. Tabel Data Feed Corvention Ratio .................................................................
10. Tabel RAL dan Analisis Ragam Feed Corvention Ratio ..............................
11. Tabel Data Retensi Protein............................................................................
12. Tabel Analisis Usaha Ikan Nila GIFT ...........................................................
13. Hasil Analisa Proksimat Tepung ...................................................................
14. Hasil Analisa Proksimat Pellet ......................................................................
15. Data Analisis Retensi Protein Awal Ikan Nila ..............................................
16. Data Analisis Retensi Protein Akhir Ikan Nila .............................................
17. Hasil Pengujian Amoniak .............................................................................
18. Dokumentasi Kegiatan Penilitian..................................................................

37
48
39
40
41
46
47
48
50
51
53
56
61
62
63
64
65
66

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ...............................................................................
2. Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp.)..................................................................
3. Pertumbuhan Berat Mutlak Nila GIFT ..........................................................
4. Grafik Penambahan Berat Mutlak …………………………………………
5. Kelangsungan Hidup Ikan Nila GIFT ………………...……………………
6. Rasio Konversi Pakan ....................................................................................
7. Histogram Retensi Protein Ikan Nila GIFT ...................................................

4
7
23
24
25
26
28

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah salah satu jenis ikan air tawar
yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas penting dalam
bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu
rasa dagingnya yang khas dengan kandungan asam omega yang cukup tinggi,
sehingga ikan nila sering dijadikan sumber protein yang tinggi dan mudah didapat
serta harga jualnya terjangkau oleh masyarakat.
Secara umum ikan nila merupakan komoditas unggulan yang akan
ditargetkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meningkat dari
tahun ke tahun. Pada pasar domestik, permintaan ikan nila semakin meningkat
seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat mengkonsumsi ikan sebagai
sumber protein hewani. Indonesia menargetkan produksi ikan nila tahun 2012
sebanyak 850.000 ton, dimana jumlah tersebut naik dari tahun 2011 yaitu
sebanyak 639.300 ton (KKP, 2012), sehingga secara tidak langsung akan
mempengaruhi kebutuhan pakan ikan.
Bahan utama dalam pakan buatan adalah tepung ikan karena memiliki
kandungan protein yang tinggi. Tingginya harga tepung ikan merupakan masalah
bagi para petani ikan terutama pengelola budidaya sistem intensif, karena biaya
yang dikeluarkan untuk pengadaan pakan bisa mencapai 60-70% dari total biaya
produksi (Sahwan, 2003). Untuk menekan biaya pakan perlu dicari bahan baku

2

pakan alternatif yang harganya lebih murah dan memiliki kandungan protein
tinggi yang sesuai dengan kebutuhan ikan, khususnya ikan nila. Salah satu
alternatifnya adalah memanfaatkan limbah kepala ikan teri yang jumlahnya cukup
melimpah.
Kepala ikan teri merupakan salah satu limbah yang kurang dimanfaatkan,
maka perlu dijadkan bahan olahan berupa tepung kepala ikan teri yang merupakan
salah satu bahan dalam pembuatan pakan ikan. Dari hasil uji proksimat, tepung
kepala ikan teri mengandung protein yang cukup tinggi yaitu 44,43%. Dilihat dari
kualitasnya, kepala ikan teri cukup potensial untuk mengganti bahan baku
pembuatan tepung ikan menjadi tepung kepala ikan teri , karena kepala ikan teri
memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan protein
ikan nila.
Potensi ikan teri di Lampung cukup besar terutama di pulau Pasaran
sebagai sentra produksi ikan teri yaitu mencapai 57,6 ton per bulan dan limbah
kepala ikan teri berkisar 10% dari ikan teri segar atau setara dengan 5-6 ton per
bulan, 2 kg ikan teri segar dapat menjadi 1 kg ikan teri kering dan menjadi 2 ons
limbah kepala ikan teri. Limbah kepala ikan teri ini juga memiliki harga yang
lebih murah yaitu Rp. 3.000,-/kg. Kepala ikan teri yang melimpah di wilayah
Lampung diharapkan dapat memenuhi pakan ikan nila yang murah dan dapat
memenuhi kebutuhan protein ikan nila.

1.2 Tujuan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung ikan
dengan tepung kepala ikan teri pada pakan dengan proporsi yang berbeda terhadap
pertumbuhan ikan nila GIFT (Oreochromis sp.)

3

1.3 Manfaaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah memberikan informasi kepada mahasiswa dan
pelaku budidaya mengenai penggunaan tepung kepala ikan teri sebagai bahan
baku pakan buatan untuk ikan nila GIFT (Oreochromis sp.)

1.4 Kerangka Pikir
Ikan nila sebagai salah satu sumber protein hewani bagi masyarakat,
sealain itu merupakan komoditas yang dapat menunjang ekonomi para
pembudidaya. Permasalahan yang dihadapi oleh petani ikan nila adalah tingginya
harga pakan ikan. Pakan sangat berperan penting untuk pertumbuhan ikan dan
merupakan biaya terbesar dalam proses budidaya yaitu berkisar 60-70% dari total
budidaya produksi. Permintaan pakan yang cenderung semakin tinggi sejalan
dengan intensifnya kegiatan budidaya, ternyata tidak diikuti dengan meningkatnya
penyediaan bahan baku terutama tepung ikan.
Tepung ikan masih di impor dari luar sehingga perlu dicari alternatif
penyediaan bahan baku selain tepung ikan. Limbah kepala ikan teri dapat
dijadikan sebagai salah satu bahan baku alternatif dalam pakan buatan, karena
tepung kepala ikan teri mampu menggantikan protein yang setara dengan tepung
ikan. Produksi ikan teri sangat melimpah sehingga limbah dari hasil produksi juga
meningkat yaitu kepala ikan teri. Limbah kepala ikan teri belum dimanfaatkan
secara maksimal khususnya di daerah Lampung. Sejauh ini, ikan teri
dimanfaatkan sebagai bahan makanan olahan dan teri jenis jengki yang limbah
kepalanya hanya dijadikan sebagai ternak atau dibuang ke lingkungan.
Berdasarkan uji proksimat, kepala ikan teri memiliki kandungan protein
yang cukup tinggi yaitu 44,43% sehingga kepala ikan teri dapat dimanfaatkan
sebagai sumber protein hewani dalam pembuatan pakan ikan. Pemanfaatan tepung

4

kepala ikan teri pada pakan buatan ikan nila GIFT merupakan salah satu upaya
untuk mengetahui dampak penggunaan tepung kepala ikan teri pada ikan nila
GIFT, sehingga tepung kepala ikan teri dapat digunakan sebagai bahan pengganti
dari tepung ikan dalam formulasi pakan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan
nila GIFT. Secara umum kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Budidaya ikan nila

Pakan buatan pabrik mahal

Bahan baku alternatif
yang dapat mensubstitusi
Tepung ikan

Bahan baku impor :
 Tepung ikan
 Tepung jagung
 Tepung kedelai

Biaya produksi tinggi

Harga mahal
Analisis proksimat:
-

Protein 44,43%
Lemak 6,35%
Karbohidrat 13,69%
Abu 24,25%
Air 11,27%

Tepung kepala
ikan teri

Pakan ikan
menggunakan tepung
kepala ikan teri
Pakan berkualitas dan murah

Pertumbuhan cepat

Produksi meningkat

Gambar 1. Kerangka Pikir

- Potensi teri di Lampung
20-30 ton per bulan
- Menghasilkan limbah
kepala ikan teri : 10-15%
- Kadar protein : 44,43%
- Limbah kepala teri dapat
dijadikan bahan baku
pakan buatan

5

1.5 Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini :
H0 : σi = 0 Substitusi tepung kepala ikan teri tidak memberikan pengaruh nyata
terhadap pertumbuhan pada ikan nila GIFT (Oreochromis sp.) pada
selang kepercayaan 95%.
H1 : σi ≠ 0 Substitusi tepung kepala ikan teri memberikan pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan ikan nila GIFT (Oreochromis sp.) pada selang
kepercayaan 95%

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Ikan Nila GIFT
2.1.1 Klasifikasi Ikan Nila Gift
Ikan nila yang digunakan dalam penelitian ini adalah strain nila GIFT
(Geneticaly Improvement of Farmed Tilapia). Klasifikasi ikan nila GIFT menurut
Khoiruman dan Amri (2005) adalah sebagai berikut :
Filum

: Choradata

Sub filum

: Vertebrata

Kelas

: Osteichtyes

Ordo

: Percomorphi

Sub ordo

: Percoidea

Famili

: Cichlidae

Genus

: Oreochromis

Spesies

: Oreochromis sp.

2.1.2 Morfologi Ikan Nila
Bentuk tubuh ikan nila GIFT panjang ramping, dengan sisik berukuran
besar. Matanya besar, menonjol dan bagian tepinya berwarna putih. Kepala nila
GIFT relatif lebih kecil dari pada nila lokal dan ukuran matanya cukup besar.
Gurat sisi (linea lateralis) terputus di bagian tengah badan kemudian berlanjut

7

tetapi letaknya lebih ke bawah dari pada letak garis yang memanjang di atas sirip
dada. Jumlah sisik pada gurat sisi jumlahnya 34 buah (Yuliati, 2003).
Tubuh nila GIFT lebih pendek dengan perbandingan panjang dan tinggi 2 :
1, sedangkan pada ikan nila lokal 2,5:1. Warna tubuh nila GIFT hitam keputihan
dan bagian bawah tutup insangnya berwarna putih, sedangkan nila lokal warna
tubuh cenderung hitam (Yuliati, 2003). Gambar Morfologi ikan nila GIFT dapat
dilihat pada dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp.)

2.1.3 Habitat Ikan Nila
Ikan nila memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya
sehingga dapat dipelihara di dataran rendah yang berair payau hingga dataran
tinggi yang berair tawar. Habitat hidup ikan nila cukup luas, mulai dari sungai,
danau, waduk, rawa, sawah, kolam, hingga tambak. Ikan nila dapat tumbuh secara
normal pada kisaran suhu 14-38oC. Suhu optimum untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan ikan nila adalah 25-30oC (Khairuman dan Amri, 2005).
Ikan nila memiliki toleransi tinggi terhadap perubahan lingkungan hidup.
Keadaan pH air antara 5 - 11, pH optimal untuk perkembangan dan pertumbuhan

8

ikan ini adalah 7 – 8. Ikan nila masih dapat tumbuh dalam keadaan air asin pada
kadar salinitas 0-35 ppt. Oleh karena itu, ikan nila dapat dibudidayakan di
perairan tawar, payau, dan perairan laut, terutama untuk tujuan usaha pembesaran
(Khairuman dan Amri, 2005).

2.1.4 Asal Usul Ikan Nila GIFT
Ikan Nila GIFT (Geneticaly Improvement of Farmed Tilapia), generasi ke3 dan ke-6 diintroduksikan ke Indonesia pada tahun 1994 dan 1996 dari Philipina,
melalui Balai Penelitian Perikanan Air Tawar (Balitkanwar) Bogor sebagai salah
satu anggota INGA (International Network for Genetics in Aquaculture). Nila
GIFT merupakan ikan nila unggul yang dihasilkan dari perbaikan mutu genetika
ikan nila dari 8 negara (Taiwan, Mesir, Thailand, Ghana, Singapura, Israel,
Senegal, Kenya) melalui program pemuliaan yaitu persilangan dan seleksi famili
(Mushodiq, 2013).

2.1.5 Keunggulan Ikan Nila GIFT
Adapun keunggulan Ikan nila GIFT adalah sebagai berikut :
1. Ikan nila GIFT mampu menghasilkan telur dan benih yang lebih banyak.
Ikan nila GIFT dapat menghasilkan telur antara 1.800-4.500 butir per ekor
dengan berat induk antara 300-400 gram, sedangkan ikan nila pada umumnya
hanya mampu menghasilkan 900-1600 butir telur per ekor dengan kisaran
berat induk 300 gram (Gustiano dan Arifin, 2010).
2. Ikan nila GIFT relatif tahan dan tumbuh baik pada media bersalinitas. Pada
salinitas 15 ppt, ikan nila GIFT mempunyai tingkat kelangsungan hidup

9

sebesar dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan ikan nila hitam (Gustiano dan
Arifin, 2010).
3. Ikan nila GIFT memilki konversi pakan rendah
Ikan nila GIFT memiliki konversi pakan rendah, yaitu 0,8-1,2 dibandingkan
dengan ikan nila biasa yaitu 1,3 (Khairuman dan Amri, 2008).

4. Ikan nila GIFT pertumbuhannya lebih cepat
Ikan nila GIFT dalam kurun waktu 8-10 hari dapat menghasilkan ukuran 2-3
cm, sedangkan ikan nila biasa untuk mencapai ukuran tersebut membutuhkan
waktu 14-18 hari (Widiyastuti, dkk, 2008)

1.1 Kebutuhan Nutrisi Ikan Nila GIFT
Ikan membutuhkan energi untuk dapat tumbuh dan berkembang. Energi
tersebut berasal dari nutrien yang dikonsumsi oleh ikan. Menurut Lovell (1989),
faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrien pada ikan diantaranya adalah
jumlah dan jenis asam amino esensial, kandungan protein yang dibutuhkan,
kandungan energi pakan dan faktor fisiologis ikan. Campuran yang seimbang dari
bahan penyusun pakan serta kecernaan pakan merupakan dasar untuk penyusunan
formulasi pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan (Cho & Watanabe,
1985).
Ikan nila akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik apabila diberi
formulasi pakan yang seimbang, dimana didalamnya terkandung bahan-bahan
seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan serat. Nutrisi pada pakan
merupakan sumber energi bagi metabolisme ikan. Sebagai hewan yang hidup di
lingkungan perairan dimana sumber karbohidrat lebih sedikit dari pada di darat,

10

merupakan sumber energi bagi metabolisme ikan. Sebagai hewan yang hidup di
lingkungan perairan dimana sumber karbohidrat lebih sedikit dari pada di darat,
ikan teradaptasi untuk menggunakan energi yang berasal dari protein dan lemak.
Kebutuhan akan protein dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah
ukuran ikan, suhu perairan, kadar pemberian pakan, kandungan energi dalam
pakan yang dapat dicerna, dan kualitas protein (Furuichi, 1988). Kebutuhan nutrisi
ikan nila GIFT dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Ikan Nila GIFT
No
1.

Kandungan nutrien
Protein

Jumlah yang
dibutuhkan
Larva 35%
Benih-konsumsi
25-30%

Sumber referensi
Santiago et al (1982)
Santiago et al (1986)

Asam amino
Santiago & Lovell (1988)
4,2 %
 Arginin
1,7 %
 Histidin
3,1 %
 Isoleusin
3,4 %
 Leusin
5,1 %
 Lysine
3,2 % (Cys 0,5)
 Metione + Cystin
5,5 % (Tyr 1,8)
 Phenilalanin +
Tyrosin
3,8 %
 Thereonin
1,0 %
 Tritopan
2,8 %
 Valin
6-10 %
3. Lemak
Asam
lemak
esensial
0,5 %-18:2n-6
Jauncey & Ross (1982)
4.
< 0,9 %
Takeuchi et al (1982)
5. Fospor
30-40 %
Watanabe et al (1980)
6. Karbohidrat
7. Digestibiliti energy (DE) 2500-4300 Kkal/kg Jauncey & Ross (1982)
Sumber : BBAT Sukabumi (2005) dalam Indrayanti (2011)
2.

11

1.2 Teri Olahan
Proses pengolahan adalah proses yang akan menghasilkan banyak produk
dengan macam dan variasi. Proses pengolahan sebagai salah satu usaha untuk
memanfaatkan ikan agar dapat digunakan sebagai bahan pangan (Syafitri, 2007).
Ikan teri adalah ikan yang termasuk dalam kelompok ikan pelagis kecil dan
merupakan salah satu sumberdaya perikanan paling melimpah di perairan
Indonesia (Syafitri, 2007).
Potensi teri di Lampung cukup besar terutama di pulau Pasaran sebagai
sentra produksi ikan teri yaitu mencapai 57,6 ton per bulan dan limbah kepala
ikan teri berkisar 10% dari ikan teri segar atau setara dengan 5-6 ton per bulan, 2
kg ikan teri segar dapat menjadi 1 kg ikan teri kering, dan menjadi 2 ons limbah
kepala ikan teri. Ikan teri memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga
ikan teri dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan yang dapat meningkatkan
nilai jualnya. Selain ikan teri dapat digunakan sebagai bahan olahan, limbah
kepalanya juga dapat dijadikan bahan baku bagi pembuatan tepung kepala teri
yang dapat menggantikan tepung ikan sebagai bahan dalam pembuatan pakan ikan
(Resmiati, et al. 2003).

1.3 Tepung Kepala Ikan Teri
Ikan teri adalah salah satu produk perikanan pelagis yang mempunyai nilai
ekonomis penting untuk konsumsi domestik atau ekspor. Kandungan ikan teri
yaitu protein dan kalsium yang relatif besar (Fauzi, 2006). Ikan teri jenis jengki
yang berukuran 7-10 cm limbah kepalanya dijadikan sebagai pakan ternak,

12

penggunaan limbah kepala ini belum secara maksimal sehingga perlu di proses
terlebih dahulu menjadi pakan buatan (Resmiati, et al. 2003).
Sejauh ini, limbah kepala ikan teri belum dimanfaatkan secara maksimal
dengan kandungan gizi kepala ikan teri cukup lengkap, maka perlu dimanfaatkan
dengan cara dijadikan produk olahan yang dapat meningkatkan nilai jualnya. Ikan
teri

yang jumlahnya

melimpah pada musim

puncak tangkapan ikan,

mengakibatkan jumlah limbah bertambah, maka harus dimanfaatkan secara
maksimal. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknologi yang tepat, murah, dan
aman untuk mengolah dan mengawetkan kepala ikan teri agar dapat
mempertahankan mutu dan dapat menjamin kontinuitas kepala ikan teri sebagai
bahan pakan sepanjang musim. Kadar protein pada tepung kepala ikan teri adalah
44,43%. Dilihat dari kualitas dan kuantitasnya kepala ikan teri sangat potensial
untuk dijadikan bahan baku pembuatan tepung ikan.

1.4 Pakan Buatan
Pakan buatan adalah makanan bagi ikan yang dibuat dengan formulasi
tertentu berdasarkan kebutuhan nutrien ikan. Formulasi suatu pakan ikan harus
memenuhi kebutuhana nutrisi ikan yang dibudidayakan dalam hal kebutuhan
protein, lemak, dan karbohidrat (Watanabe, 1998). Oleh karena itu, dibutuhkan
suatu formulasi pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ikan sehingga
ikan dapat tumbuh dengan baik.
Protein merupakan kumpulan asam amino yang dihubungkan oleh ikatan
peptida (NRC, 1993). Ikan dapat menggunakan protein secara efesien sebagai
sumber energi. Selain itu, protein yang berfungsi untuk mempertahankan
metabolisme tubuh, seperti mengganti jaringan yang rusak dan membentuk

13

jaringan yang baru. Ikan yang kekurangan sumber protein, mengalami
pertumbuhan yang terhambat. Hal tersebut yang menyebabkan terjadinya
penurunan bobot ikan karena protein yang terkandung dalam jaringan tubuh ikan
dipecah kembali untuk mempertahankan fungsi jaringan tubuh yang lebih penting
(NRC, 1993). Kandungan protein yang optimal pada pakan ikan dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti keseimbangan antara protein dan energi, komposisi asam
amino, dan kecernaan protein.
Kebutuhan protein optimum bagi ikan sekitar 25-36%. Penggunaan protein
nabati dalam pakan dibatasi karena lebih sulit dicerna dibandingkan dengan
protein hewani. Protein nabati terbungkus oleh dinding selulose yang sukar
dicerna dan kandungan metioninnya rendah. Kandungan metionin dalam pakan
buatan dapat disuplai oleh tepung ikan. Pemberian nutrisi penghasil energi seperti
lemak dan karbohidrat dapat mengurangi penggunaan protein sebagai sumber
energi sehingga dapat menghemat penggunaan protein pakan (protein sparing
effect) (Gusrina, 2008).
Lemak dan minyak merupakan salah satu sumber energi dalam pakan ikan.
Lemak memiliki energi yang lebih besar dibandingkan dengan energi yang
terkandung dalam protein atau karbohidrat. Kadar lemak dalam pakan sebesar 5%
sudah mencukupi untuk kebutuhan ikan nila, apabila kadar lemak dalam pakan
ditingkatkan menjadi 12% akan memberi pengaruh berupa perkembangan
maksimal pada ikan nila (Webster, 2002).
Karbohidrat merupakan senyawa organik terbesar yang terdapat pada
tanaman, seperti: gula sederhana, amilum (tapioka), gum, dan zat-zat lain yang
berhubungan. Sumber karbohidrat seperti: tapioka, sagu, terigu, agar, dan gum
dapat juga digunakan sebagai perekat pakan untuk menjaga stabilitas kandungan
air pada pakan ikan (Irianto dan Giyatmi, 2002). Karbohidrat merupakan salah

14

satu sumber energi dalam makanan ikan untuk menghemat penggunaan protein
dan biasanya mengandung serat kasar.
Djajasewaka (1985), menyatakan bahwa ikan mempunyai keterbatasan
dalam mencerna serat kasar, sehingga kandungan serat kasar maksimal dalam
pakan disarankan hanya 8%. Serat kasar akan berpengaruh terhadap nilai
kecernaan protein. Serat kasar yang tinggi menyebabkan porsi ekskresi lebih
besar, dan menyebabkan semakin berkurangnya masukan protein yang dapat
dicerna (Cho, et al.1985). Setiap jenis ikan memiliki kemampuan yang berbeda
dalam mencerna karbohidrat. Karbohidrat pada pakan terdapat dalam bentuk
bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan serat kasar (Zoneveeld et al., 1991).

1.5 Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran panjang dan berat pada suatu
individu atau populasi yang merupakan respon terhadap perubahan makanan yang
tersedia. Pertumbuhan ikan dapat terjadi jika jumlah nutrisi pakan yang dicerna
dan diserap oleh ikan lebih besar dari jumlah yang diperlukan untuk pemeliharaan
tubuhnya. Ikan akan mengalami pertumbuhan yang lambat dan kecil ukurannya
bila pakan yang diberikan kurang memadai (Effendie, 1997).
Pakan yang mempunyai nilai nutrisi yang baik, maka dapat mempercepat
laju pertumbuhan, karena zat tersebut akan dipergunakan untuk menghasilkan
energi dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Zat-zat nutrisi yang dibutuhkan
adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral (Mudjiman, 2000).
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi: keturunan, umur, ketahanan terhadap penyakit, dan kemampuan
memanfaatkan makanan, sedangkan faktor eksternal meliputi suhu, kualitas dan
kuantitas makanan, serta ruang gerak (Gusrina, 2008).

III.

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 selama 50 hari
di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung.

3.2

Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1 Alat Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: akuarium
60x40x40 cm sebanyak 15 buah, mesin penepung, mesin pencetak pakan, alat
pengering (oven), timbangan digital, penggaris, selang aerasi, batu aerasi,
scoopnet, baskom, gelas ukur, sendok nasi, toples, pH paper, termometer, DO
meter, blower dan alat tulis.

3.2.2 Bahan Penelitian
Bahan –bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Ikan uji
Ikan uji adalah ikan nila GIFT yang berasal dari Balai Benih Ikan (BBI) Trimurjo
sebanyak 200 ekor berukuran 5-7 cm dengan berat rata-rata 2 gram/ekor.

2. Pakan Uji
Pakan yang digunakan adalah pakan buatan berbahan baku tepung ikan,
tepung kepala ikan teri, tepung kedelai, tepung jagung, minyak jagung, minyak

16

ikan, premix (vitamin dan mineral), dan tepung terigu. Komposisi bahan-bahan
baku yang digunakan sebagai formulasi pakan dapat dilihat di Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi Bahan Baku Pakan
Bahan Pakan
Tepung Ikan
Tepung kepala ikan teri
Tepung kedelai
Tepung jagung
Tepung terigu
Minyak ikan
Minyak jagung
Premix
Jumlah

A
300
0
195
150
60
22,5
15
7,5
750

Perlakuan (gram)
B
C
225
150
75
150
195
195
150
150
60
60
22,5
22,5
15
15
7,5
7,5
750
750

D
75
225
195
150
60
22,5
15
7,5
750

E
0
300
195
150
60
22,5
15
7,5
750

3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan masing-masing perlakuan
diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perlakuan A = 0% tepung kepala ikan teri + 100% tepung ikan
2. Perlakuan B = 25% tepung kepala ikan teri + 75% tepung ikan
3. Perlakuan C = 50% tepung kepala ikan teri + 50% tepung ikan
4. Perlakuan D = 75% tepung kepala ikan teri + 25% tepung ikan
5. Perlakuan E = 100% tepung kepala ikan teri + 0% tepung ikan

Model Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah sebagai berikut :
Yij = µ + σi + ∑ij
Keterangan :
i

= Perlakuan A,B,C, D dan E

j

= Ulangan 1,2,3

17

Yij

= Nilai pengamatan dari pemberian pakan dengan persentase tepung
kepala ikan teri yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan nila pada
ulangan ke-j.

µ

= Nilai tengah pengamatan

σi

= Pengaruh pemberian pakan dengan persentase tepung kepala ikan teri
yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan nila.

∑ij

= Pengaruh galat percobaan pada pemberian pakan dengan persentase
tepung kepala ikan teri yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan
nila pada ulangan ke-j.

Untuk menguji perbedaan antar perlakuan digunakan analisis ragam (Anova) pada
selang kepercayaan 95% dan akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil
(BNT) pada selang kepercayaan 95% (Steel and Torrie, 2001).

3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Persiapan
Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan tepung kepala ikan
teri, pembuatan pakan, persiapan wadah dan media, serta persiapan ikan uji. Cara
pembuatan tepung kepala ikan teri yaitu kepala ikan teri yang diperoleh dari pulau
Pasaran dicuci hingga bersih, kemudian dikeringkan dengan pengovenan.
Selanjutnya dilakukan penggilingan menjadi tepung kepala ikan teri dan
dilanjutkan uji proksimat.
Dalam tahap pembuatan pakan, bahan baku yang digunakan seperti tepung
ikan impor, tepung kepala ikan teri, tepung kedelai, tepung jagung, minyak ikan,
minyak jagung, premix, dan tepung terigu, kemudian penimbangan bahan-bahan
pakan sesuai dengan formulasi perlakuan dan pencampuran semua bahan baku

18

hingga homogen. Proses selanjutnya adalah pencetakan pakan, pengeringan
dengan penjemuran selama tiga hari, dan pembentukan pakan sesuai dengan
bukaan mulut ikan nila. Proses terakhir yaitu pengujian proksimat untuk
mengetahui kandungan nutrisi formulasi pakan untuk setiap perlakuan.

3.4.2 Pelaksanaan
Ikan ditempatkan dalam akuarium berukuran 60x40x40 cm sebanyak 12
ekor per akuarium dengan volume air 72 liter. Ikan uji berukuran 5 – 7 cm dengan
berat rata-rata 2 gram. Pemeliharaan dilakukan selama 50 hari. Frekuensi
pemberian pakan yaitu tiga kali sehari pada pukul 08.00 pagi, 12.00 siang, dan
17.00 sore dengan feeding rate (FR) 5% dari bobot tubuh. Selama masa
pemeliharaan dilakukan pengukuran berat tubuh ikan nila setiap 10 hari sekali.

3.4.3 Pengamatan
Selama penelitian berlangsung parameter yang diamati adalah pertumbuhan
berat mutlak, Feed Convertion Ratio (FCR), retensi protein, dan kualitas air media
pemeliharaan.

a. Pertumbuhan Berat Mutlak
Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan pada akhir
pemeliharaan dan awal pemeliharaan. Pertumbuhan berat mutlak dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Effendie (1997).
Wm = Wt − Wo

19

Keterangan : Wm = Pertumbuhan berat mutlak (g)
Wt = Berat rata-rata akhir (g)
Wo = Berat rata-rata awal (g)

b. Survival Rate (SR)
Kelangsungan hidup (SR) diperoleh berdasarkan persamaan yang
dikemukakan oleh Zonneveld et al. (1991), yaitu :
SR = [Nt / No] x 100%

Keterangan :
SR : Kelangsungan hidup (%)
Nt : Jumlah ikan akhir (ekor)
No : Jumlah ikan awal (ekor)

c. Feed Convertion Ratio (FCR)
Feed Convertion Ratio (FCR) adalah perbandingan antara jumlah pakan
yang diberikan dengan daging ikan yang dihasilkan. FRC dihitung berdasarkan
persamaan yang dikemukakan oleh Zonneveld et al. (1991), yaitu :

Keterangan :

��� =

F
Wt − Wo

FCR

: Feed Convertion Ratio

F

: jumlah pakan yang diberikan selama masa pemeliharaan (kg)

Wt

: biomassa akhir (kg)

Wo

: biomassa awal (kg)

20

d. Retensi Protein (%)
Nilai retensi protein dihitung berdasarkan persamaan Takeuchi (1988) :
�� = [
Keterangan:

F−I
P

] x 100%

F = Kandungan protein tubuh pada akhir pemeliharaan (g)
I = Kandungan protein pada awal pemeliharaan (g)
P = Jumlah protein yang dikonsumsi ikan (g)

e. Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian adalah: pH, suhu,
oksigen terlarut (DO), amoniak (NH3). Parameter tersebut diukur pada awal,
tengah, dan akhir pemeliharaan.

3.5 Analisis Data
Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan dianalisis dengan
mengunakan analisis ragam (Anova). Apabila hasil uji antar perlakuan berbeda
nyata maka akan dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) dengan selang
kepercayaan 95% (Steel and Torrie, 2001).

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pakan uji E (100%
TKIT) memberikan pertumbuhan terbaik terhadap benih ikan nila dengan berat
mutlak tertinggi yaitu 16,25 gram, retensi protein sebesar 67,8%, FCR 1,01 dan
sintasan 100%.

5.2 Saran
Dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai kajian pengaruh substitusi
tepung ikan dengan tepung kepala ikan teri dalam pakan buatan pada spesies ikan
yang berbeda.

1

DAFTAR PUSTAKA

Cho, C.Y. C, B. Cowey. and R. Watanabe. 1985. Finfish Nutrition in Asia :
Methodological Approaches Research Centre. Ottawa. 154 pp.
Djajasewaka, H.Y. 1985. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. 45 hal.
Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
92-132 hlm.
Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan : Teori dan aplikasi.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Furuichi M. 1988. Fish nutrition. pp. 1-78. In. Watanabe T, editor. Fish Nutrition
and Mariculture, JICA textbook, the General Aquaculture Course.
Tokyo. Kanagawa International Fisheries Training Center.
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta. 355
hlm.
Gustiano, R dan Arifin. 2008. Budidaya Ikan Nila. Balai Penelitian Penelitian dan
Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar. Bogor
Handari, R. D. 2002. Teknologi dan kontrol kualitas pengolahan pakan di PT
Charoen Pokphand Sidoarjo Jawa Timur. Laporan Praktek Kerja
Lapangan. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta.
Handayani, H. 2006. Pemanfaatan Tepung Azolla sebagai Penyusun Pakan Ikan
terhadap Pertumbuhan dan Daya Cerna Ikan Nila Gift (Oreochromis sp.).
Jurnal aquaculture, Vol 1, No 2. September, 2006 : 162-170.
Indariyanti, N. 2011. Evaluasi Kecernaan Campuran Bungkil Inti Sawit dan
Onggok yang Difermentasi oleh Trichoderma Harzianum Rifai untuk
Pakan Nila Oreochromis Sp. Skripsi. Sekolah Pascasarjana. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Irianto H.E dan Giyatmi S. 2002. Teknologi Pengolahan Hasil Perairan.
Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Terbuka. Jakarta
Kordi. 2010. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Semarang
[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2012. Rencana Strategis Kementrian
Kelautan dan Perikanan 2010-2014. Jakarta.

33

Khoiruman, dan Amri, K. 2005. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia
Pustaka. Jakarta
Khoiruman, dan Amri, K. 2008. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia
Pustaka. Jakarta
Lovell, T. 1989. Nutrition of fish. Van Nostrand reinhold. New York. 260 pp.
Marzuqi. 2013. Kecernaan Nutrien Pakan dengan Kadar Protein dan Lemak
Berbeda pada Juvenil Ikan Kerapu Pasir (Epinephelus Corallicola).
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 5, No. 2, Hlm.311323, Desember 2013
Mudjiman, A. 2000. Budidaya Ikan Nila. CV. Yasaguna. Jakarta. 46 hal.
Mushodiq, M. 2013. Pembenihan Ikan Nila Gift. Jurnal aquaculture. April 2013
National Research Council [NRC]. 1993. Nutrient Requirements of Fish
Subcomittee on Fish Nutrition, National Research Council. National
Academies Press (USA). 124 pp. http://www.nap.edu/catalog/2115.html.
diakses tgl 20 september 2013
Putra1, I., D.Djoko, S., Dinamella, W. 2011. Pertumbuhan dan Kelangsungan
Hidup Ikan Nila Oreochromis niloticus dalam Sistem Resirkulasi. Jurnal
Perikanan dan Kelautan 16,1 (2011) : 56-63
Sahwan, M. F. 2003. Pakan Ikan dan Udang, Formulasi, Pembuatan, Analisis
Ekonomi. Penebar Swadaya, Jakarta. 96 hlm.
Sedjati S. 2006. Pengaruh Konsentrasi Khitosan Terhadap Mutu Ikan Teri
(Stolephorus Heterolobus) Asin Kering Selama Penyimpanan Suhu
Kamar. [Tesis]. Semarang (IDN) : Program Pasca Sarjana Manajemen
Sumber Daya Pantai, Universitas Diponegoro.
Selpiana. 2013. Kajian Tingkat Kecernaan Pakan Buatan Yang Berbasis Tepung
Ikan Rucah pada Ikan Nila Merah (Oreochromis Niloticus). Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Volume 2 No 1. Februari 2013
Setiawati. 2003. Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Ikan Nila Merah
(Oreochromis Sp.) yang dipelihara pada Media Bersalinitas. Jurnal
Aquaculture. Vol 2, No 1. 2003:27-30
Setiawati, J. E. 2013. Pengaruh Penambahan Probiotik Pada Pakan dengan
Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Efesiensi Pakan Ikan Patin
(Pangasius hypophthalmus). Skripsi. Universitas Lampung. Bandar
Lampung.

34

Steel GD, Torrie JH. 2001. Principles and Procedure of Statistics. A Biometrical
Approach, Mc Graw-Hill Inc. New York.
Syarippudin. 2008. Pendederan dan Teknik Adaptasi Ikan Nila ke Air Payau .
Balai Budidaya Air Payau Ujung Batee-NAD. Departemen Kelautan dan
Perikanan.
Syahfitri, M. 2007. Manajemen Produksi Ikan Ekspor di PT. Tridaya Eramina
bahari muara baru Jakarta. [Skripsi]. Bogor (IDN): Departemen
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Pertanian dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Takeuchi, T. 1988. Laboratory Work – Chemical evaluation of Dietary nutrients.
P. 179-233. In: Watanabe, T. (Ed). Fish Nutrition and Mariculture JICA
Textbook. The General Aquaculture Course. Kanagawa international
Fisheries Training Centre. Japan international Cooperation Agency
(JICA). 233 PP.
Resmiati, T. Skalalis, D. Sei, A. 2003. Laporan Penelitian Pengasinan Ikan teri
(stolephorus spp.) dan Kelayakan Usahanya di desa Karanghantu
Serang. Universitas Padjajaran. Bandung
Watanabe T. 1988. Fish Nutrition and Mariculture. JICA. The General
Aquaculture Course. Dept of Agriculture Bioscience. Tokyo University.
Webster, C. D. and C. E. Lim. 2002. Nutrient Requirements and Feeding Of
Finfish for Aquaculture. CABI Publishing, New York.
Widiyastuti, Y. R, subagja, J. dan Gustiano, R. 2008. Reproduksi Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) seleksi dan non seleksi dengan pemijahan buatan :
karakter induk, telur, embrio, dan benih. Jurnal Ikhtiologi Indonesia 8:1720
Yolanda, S. 2013. Substitusi Tepung Ikan dengan Tepung ikan rucah terhadap
Pertumbuhan Ikan Nila Gesit (Oreochromis niloticus). Jurnal Rekayasa
dan Teknologi Budidaya Perairan Volume 2 No 1. Februari 2013
Yuliati, P. 2003. Pengaruh Padat Penebaran terhadap Pertumbuhan dan Sintasan
Dederan Ikan Nila Gift (Oreochromis sp.) di Kolam. Jurnal Ikhtiologi
Indonesia, Vol 3, No 2. Desember 2003
Zonneveld, N. E.A. Huinsman dan J.H. Boon. 1991. Prinsip-Prinsip Budaya Ikan.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 318 hal.
Zobda, P.R., Pramana, A., Padaga, M.C. 2013. Pengaruh Tepung Tulang Ikan
Tuna Madidihang (Thunnus Albacares) terhadap Kadar Kalsium dan
Fosfor dalam Darah Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Model
Ovariektomi. Jurnal Ilmiah. Universitas Brawijaya
35