2 B. Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan
Praktek bimbingan dan konseling di sekolah dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempraktekkan teori yang diperoleh selama kuliah, sehingga
memperoleh ketrampilan khusus sesuai dengan keahlian dalam profesi Bimbingan dan Konseling. Dengan kata lain, praktek Bimbingan dan Konseling
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan semua kompetensi yang telah dimiliki di bawah arahan guru dan dosen pembimbing.
PPL BK di sekolah bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman faktual khususnya tentang pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah,
dan umumnya tentang proses pembelajaran siswa serta kegiatan-kegiatan kependidikan lainnya, sehingga mahasiswa dapat menggunakan pengalamannya
sebagai bekal untuk membentuk profesi konselor di sekolah guru pembimbing yang profesional.
C. Tempat dan Subjek Praktek Pengalaman Lapangan
Pengaturan tempat PPL lebih rinci dikelola oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling, sedangkan penempatan mahasiswa ditentukan
sendiri oleh mahasiswa bersangkutan melalui sistem on line. Berdasarkan hasil tersebut, praktikan ditempatkan di SMA N 1 Sewon sebagai tempat
diselenggarakan Praktik Pengalaman Lapangan PPL. Kemudian subjek praktik adalah siswa-siswi SMA N 1 Sewon.
Tempat pelaksanaan PPL BKMagang III ini berlokasi di Jl Parangtritis KM 5. Subyek praktek PPL BK ini adalah siswa SMA N 1 Sewon terkhusus
kelas X MIA 1, X MIA 3, X MIA 4, X MIA 6 dan X IIS 4. Jumlah seluruh murid yang diampu adalah 256 murid.
D. Materi Praktek
Dari kegiatan magang III atau kegiatan PPL praktikan melakukan berbagai kegiatan yang sesuai dengan materi dari bimbingan dan konseling.
Kegiatan pematerian tersebut adalah sebagai berikut: a. Assesment siswa
Assesment dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi di sekolah. assesment dilakukan dua tahap yaitu input dan
analisis. Input assesment dilakukan langsung oleh siswa dengan menggunakan angket atau instrumen lainnya. Kegiatan analisis
3
dilakukan berdasarkan tahapan yang sudah ditentukan secara sistematis agar didapatkan masalah apa yang sangat dibutuhkan
untuk diberi layanan pada sekolah tersebut. b. Bimbingan klasikal
Bimbingan klasikal dilakukan stelah dilakukan assesment terhadap permasalahan disekolah. Bimbingan klasikal dilakukan pada
4 ranah yaitu pribadi, sosial, belajar, dan karir. Satu kali tatap muka bimbingan klasikal adalah satu jam pelajaran atau 45 menit.
Dikarenakan di SMA N 1 Sewon tidak terdapat jam masuk kelas maka praktikan bekerjasama dengan guru pendamping lapangan
untuk mencari jam di sekolah. c. Konseling individu
Konseling dilakukan dikarenakan individu membutuhkan bantuan penyelesaian masalahnya. Konseling dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dan bisa juga didasarkan atas assesment. Pembimbing menggunakan teknik-teknik konseling yang didapat
dibangku perkuliahan yang dipraktikan di konseling dipersekolahan secara nyata.
d. Keadministrasian Keadministrasian dilakukan untuk membantu kelengkapan data
praktikan dan kelengkapan data guru BK di sekolah.keadministrasian bersifat umum yaitu bisa berbentuk fisik atau berbentuk soft copy.
Analisis situasi merupakan upaya melakukan untuk menggali potensi dan kendala yang ada sebagai bahan acuan untuk
merumuskan program kegiatan PPL atau Magang III. Dari observasi dan wawancara maka diperoleh berbagai informasi
mengenai SMA N 1 Sewon yang dapat dijadikan sebagai dasar atau konsep awal untuk melakukan kegiatan PPL di sekolah tersebut
sehingga program-program yang kami rancang merupakan kegiatan yang tepat guna sesuai sasaran dan kebutuhan. SMA N 1 Sewon
terletak di Jl Parangtritis KM 5 Sewon, Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SMA N 1 Sewon merupakan sebuah institusi
pendidikan dasar yang secara struktural berada dalam wilayah koordinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Berdasarkan observasi pra PPL atau Magang III diperoleh data sebagai berikut:
1. Kondisi fisik
4
Bangunan SMA N 1 Sewon termasuk luas. Secara umum, bangunan SMA N 1 Sewon tertata dengan rapi dan
terawat. Terdapat sarana dan prasarana sekolah yang meliputi Ruang kelas, laboratorium, GOR, lapangan sepak bola,
lapangan basket, ruang multimedia, perpustakaan, dsb. Sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar sudah sangat
memadai. Kelengkapan fisik yang mendukung pembelajaran di SMA N 1 Sewon adalah sebagai berikut:
a. Ruang Administrasi - Ruang kepala sekolah dan ruang wakil kepala sekolah
- Ruang guru - Ruang tamu
- Ruang tata usaha b. Ruang Pengajaran
- Ruang Teori Di SMA N 1 Sewon terdapat 28 ruang teori yang
diperuntukan bagi kelas X, XI, dan XII. c. Ruang Penunjang
- Mushola - Ruang BK
- Ruang UKS - Perpustakaan
- Ruang OSIS - Kantin
- Koperasi - Gudang
- Kamar mandi - Studio musik
- Lapangan bola - Lapangan basket
- GOR d. Infrastruktur
Infrastruktur yang dimiliki oleh SMA N 1 Sewon berupa lapangan dan lahan parkir yang luas. Terdapat
lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan voli dan lapangan yang digunakan khusus untuk upacara. Di SMA
5
N 1 Sewon terdapat GOR yang digunakan untuk olahraga indoor dan kegiatan-kegiatan lainnya.
2. Kondisi Non Fisik a. Kondisi Guru
SMA N 1 Sewon merupakan sekolah negeri yang berada di bawah naungan dinas pendidikan kota Yogyakarta.
Terdapat 66 guru yang mengajar di SMA N 1 Sewon. Untuk guru Bimbingan dan Konseling di SMA N 1 Sewon
berjumlah 4 orang. b. Kondisi Siswa
Di sekolah ini terdapat tiga tingkatan yaitu kelas X, XI dan XII. Secara umum siswa di SMA N 1 Sewon dibagi
menjadi jurusan IPA dan IPS. Jurusan IPA jenjang X ada 6 kelas, jenjang XI dan XII masing masing terdapat 5
kelas. Sedangkan jurusan IPS disetiap jenjang ada 4 kelas. Di sekolah ini terdapat jurusan olahraga SCABIO, kelas
tersebut berada di kelas X IPS 3 dan 4, XI IPS 3 dan 4, XII IPS 3 dan 4. SMA N 1 sewon merupakan sekolah
inklusif. c. Lingungan Sekolah
SMA N 1 Sewon berada dalam lingkungan kota Bantul. Lingkungan SMA tersbut dekat dengan SAMSAT Sewon
dan Panti Asuhan Islam Miftakhul Jannah. Selain itu di SMA N 1 Sewon juga terdapat taman.
6
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL