Populasi dan sampel Instrumen dan Teknik Pcngambilan Data

31 Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variable Faktor-faktor Indikator Butir Tes 1. Peran guru Penjas dalam pelaksanaan Pendidikan Kesehatan  Memahami tujuan dan manfaat UKS  Mengetahui akan alat dan obat- obatan  Pemahaman terhadap penyakit menular  Memberikan pendidikan kesehatan 1, 2, 3, 4 5, 6, 7, 8 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, 16, 17 Peran guru Penjas dalam meningkatkan UKS 2. Peran guru Penjas dalam pelaksanaan layanan UKS  Pengetahuan dan keterampilan mengajar  Pemahaman sebagai guru penjas dalam perannya di UKS 18,19, 20, 21, 22 23, 24, 25, 26 3. Peran guru Penjas dalam memantau aktifitas siswa  Kebersihan halaman kebun dan pekarangan  Menangani dan mengawasi siswa yang membutuhkan pertolongan sakit  Mengawasi pemeriksaan kebersihan siswa dan lingkungan  Pemeriksaan berkala 27, 28, 29, 30, 31 32, 33, 34, 35, 36 37, 38, 39, 40, 41 42, 43 4. Peran guru Penjas dalam melaksanakan penilaian hasil kegiatan UKS  Menyusun rencana kegiatan  Melaksanakan rencana kegiatan 44, 45, 46 47, 48, 49, 50 Jumlah 46 Keterangan: pertanyaan yang gugur 32 Angket dalam penelitian ini berupa pertanyaan dan pernyataan yang isinya ingin mengetahui peran guru pendidikan jasmani dalam pelaksanaan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah di SD Negeri se- Kecamatan Semanu. Angket ini disajikan dalam bentuk tertutup dengan em pat pilihan yaitu Sudah Terlaksana, Terlaksana, Kurang Terlaksana, Tidak Terlaksana. Jawaban dari responden diberikan dengan memberikan tanda √ pada kolom yang telah disediakan. Cara pengambilan skor pada angket ini terdapat empat alternatif jawaban pertanyaan positif dan negatif. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Pemberian skor alternatif jawaban pertanyaan positif dan negative Alternatif Jawaban Positif Negatif Sudah Terlaksana 4 1 Terlaksana 3 2 Kurang Terlaksana 2 3 Tidak Terlaksana 1 4 2. Uji coba instrumen Uji coba instrumen ini bermaksud untuk mengetahui apakah instrumen yang disusun benar-benar instrumen yang baik Suharsimi Arikunto, 1998: 157. Sebelum peneliti melakukan uji coba instrumen teriebih dahulu peneliti melakukan uji keterbacaan angket oleh dosen pembimbing. Valid atau sahih tidaknya instrumen akan mempengaruhi benar tidaknya data yang diperoleh. Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrumen. 33 a. Uji Validitas instrumen. Sebelum item ini dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Azwar 2006: 131 menyatakan bahwa validitas digolongkan dalam tiga tipe, yaitu content validity validitas isi, construct validity validitas konstruk dan criterior-relatas validity validitas berdasarkan criteria. Validitas ini menunjukkan sejauh mana suatu tes mengukur konstruk teoritik yang hendak diukumya, sedangkan validitas berdasarkan kriteria adalah validitas yang menghendaki tersedianya kriteria eksternal yang dapat dijadikan dasar pengujian skor suatu kriteria. Uji validitas butir dilakukan dengan menganalisis hasil Uji dengan mengkorelasiskannya dengan skor total, menggunakan rumus korelasi product moment. Rumus korelasi product moment dari Pearson adalah sebagai berikut Suharsimi Arikunto 1998: 46: Keterangan : r xy = korelasi product moment n = jumlah sampel x = nilai per butir y = total nilai kuesioner masing-masing responden 34 Hasil uji validitas terhadap 50 item pertanyaan terdapat 4 buah item yang gugur sehingga hanya ada 46 item yang valid. Nilai koefisien koreasi 46 item yang valid sebesar 0,396 – 0,879 lampiran. b. Uji Reliabilitas Instrumen Dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat relibilitas alat ukur menggunakan pendekatan konsisten internal, yaitu suatu pendekatan yang menggunakan satu instrumen alat-alat ukur yang dikenakan hanya sekali saja pada kelompok subyek. Pendekatan ini bertujuan untuk melihat konsistensi antara item dalam tes itu sendiri. Teknik penghitungannya dilakukan dengan rumus Alpha Cronbach. Rumus mencari reliabilitas dengan menggunakan teknik K - R 20 adalah sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 1998: 163 : Keterangan : = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian butir = varian total Hasil uji reliabiiltas terhadap 46 item pertanyaan yang valid menunjukkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,961 atau lebih besar dari 0,6. Hasil analisis terhadap 46 item pertanyaan adalah reliabel. 35

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis diskriptif. Analisis data statik yang digunakan adalah statistik diskriptif yang menggambarkan data dalam bentuk frekuensi, persentase. Selanjutnya untuk mengetahui Peran Guru Penjas digunakan interval tinggi, cukup dan rendah. Penentuan interval adalah dengan cara mencari skor maksimal skor tertinggi yang diperoleh dan skor minimal skor terendah yang diperoleh, kemudian mencari mean ideal Mi dengan cara skor maksimal ditambah skor minimal dibagi-bagi. Kemudian mencari standar deviasi ideal SD, dengan cara skor maksimal dikurangi skor minimal dibagi 6 standar deviasi normal. Menurut Sutrisno Hadi untuk menentukan kriteria skor menggunakan kriteria Penilaian Acuan Patokan, yaitu Tinggi : Mi + 1, 5 SD Sedang : Mi sd Mi + 1,5 SD Rendah : Mi – 1,5 SD sd Mi Sangat rendah : Mi – 1,5 SD 36 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Peran guru pendidikan jasmani dalam meningkatkan pelaksanaan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah SD Negeri se-Kecamatan Semanu dapat dilihat dari empat faktor yaitu pelaksanaan pendidikan kesehatan, pelaksanaan layanan UKS, memantau aktifitas siswa dan melaksanakan kegiatan UKS. Penentuan kategori menggunakan skor ideal. Skor maksimum ideal = 4 Skor minimum ideal = 1 Setelah nilai minimum X min dan nilai maximum X max diketahui maka selanjutnya mencari nilai mean ideal M i dan standar deviasi ideal SD i dengan rumus sebagai berikut : M i = 1 2 X max + X min = 1 2 4 + 1 = 2,5 SD i = 1 6 X max - X min = 1 6 4 - 1 = 0,5 Penilaian Acuan Patokan, yaitu Tinggi : Mi + 1, 5 SD : 3,25 Sedang : Mi sd Mi + 1,5 SD : 2,5 sd 3,25 Rendah : Mi – 1,5 SD sd Mi : 1,75 sd 2,5 Sangat rendah : Mi – 1,5 SD : 1,75

1. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

Faktor pelaksanaan pendidikan kesehatan terdiri dari empat indikator yaitu memahami tujuan dan manfaat UKS, mengetahui akan alat 37 dan obat-obatan, pemahaman terhadap penyakit menular dan memberikan pendidikan kesehatan. Tabel 3 Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan No Indikator Mean Keterangan 1 Memahami tujuan dan manfaat UKS 3,12 Sedang 2 Mengetahui akan alat dan obat- obatan 3,22 Sedang 3 Pemahaman terhadap penyakit menular 2,80 Sedang 4 Memberikan pendidikan kesehatan 3,23 Sedang Pelaksanaan pendidikan kesehatan 3,10 Sedang Pelaksanaan pendidikan kesehatan mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,10 sehingga dapat dikatakan sedang. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk memberi pengertian, pengetahuan, pandangan dan kebiasaan hidup sehat. Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan pada saat pelajaran pendidikan jasamani dan tidak setiap jam pelajaran. Pelajaran pendidikan jasmani terbagi menjadi dua yaitu praktek dan teori, sedangkan pendidikan kesehatan diajarkan pada saat teori pelajaran pendidikan jasmani. Pelaksaan pendidikan kesehatan di Sekolah SD Negeri se-Kecamatan Semanu dapat dilihat pada grafik berikut ini. 38 Gambar 1 Grafik Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Pelaksanaan pendidikan kesehatan yang paling tinggi “Memberikan pendidikan kesehatan” 3,23 dan paling rendah “Pemahaman terhadap penyakit menular” 2,80. Distribusi pelaksaan pendidikan kesehatan di Sekolah SD Negeri se-Kecamatan Semanu dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan No Kategori Jumlah Prosentase 1 Tinggi 9 32,1 2 Sedang 18 64,3 3 Rendah 1 3,6 4 Sangat rendah 0,0 Jumlah 28 100,0 Frekuensi pelaksanaan pendidikan kesehatan sebagian besar mempunyai kategori sedang 64,3, kemudian diikuti tinggi 32,1, rendah 3,6 dan terakhir sangat rendah 0,0. 3,12 3,22 2,8 3,23 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 3 3,1 3,2 3,3 Memahami tujuan dan manfaat UKS Mengetahui akan alat dan obat- obatan Pemahaman terhadap penyakit menular Memberikan pendidikan kesehatan