TUGAS KOSMETOLOGI BABY SHAMPOO AND SOAP

TUGAS KOSMETOLOGI
BABY SHAMPOO AND SOAP
KELOMPOK 2 KELAS A

Disusun Oleh:

Ferina Damayanti

K 100 100 102

Sigit Setyo Prasojo

K 100 100 106

Fajaria Dison Every

K 100 100 108

Dicky Wijaya Saputra

K 100 100 119


Juang Adi Prakoso

K 100 100 121

Elit Rizal Falah

K 100 100 126

Yameela Sala

K 100 100 129

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

BABY SHAMPOO AND SOAP
I.


Baby Soap
Baby soap adalah sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk menjaga

kehalusan, kelembutan, serta kesegaran kulit bayi. Pada umumnya sabun bayi
mempunyai pH 10, dibuat dengan cara dicetak dengan bentuk putih keras,
mengandung banyak lemak dan merupakan sabun lunak sehingga tidak
mengiritasi kulit.
Sabun bayi biasanya dibuat dari reaksi antara asam lemak tinggi yang
terdapat dalam minyak lemak (oleum olivarum, oleum cocos) dengan alkali
(NaOH, KOH). Dan dapat juga ditambahkan antiseptik ringan seperti
heksaklorofin, triklorkarbanilid.
Contoh formulasi sabun bayi
R/ Asam stearat

8,24 gram

Oleum sesami

23,59 gram


Natrium hidroksida

20 gram

Triaethanolamin

3,53 gram

Asam sitrat

2,53 gram

Air

5,29 gram

Dalam formula diatas asam stearat digunakan untuk mengeraskan dan
menstabilkan busa. Oleum sesame berguna untuk zat warna alamiah terdapat
secara alamiah dalam bahan dan ikut terekstraksi bersama minyak dalam proses

ekstraksi, zat warna tersebut antara lain alfa dan beta karoten, xanthofil dan
anthosianin. Zat warna ini menyebabkan warna kuning , kuning kecoklatan,
kehijau-hijauan dan kemerah-merahan.
Natrium hidroksida (NaOH) seringkali disebut dengan soda kaustik atau
soda api yang merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan mampu
menetralisir asam. NaOH berbentuk kristal putih dengan sifat cepat menyerap
kelembapan. Natrium hidroksida bereaksi dengan minyak membentuk sabun yang
disebut dengan saponifikasi.

Triaethanolamin berguna sebagai antiseptik. Sedangkan asam sitrat
memiliki bentuk berupa kristal putih. Berfungsi sebagai agen pengelat (chelating
agent) yaitu pengikat ion-ion logam pemicu oksidasi, sehingga mampu mencegah
terjadinya oksidasi pada minyak akibat pemanasan. Asam sitrat juga dapat
dimanfaatkan sebagai pengawet dan pengatur pH.
Evaluasi untuk sediaan soap:
a. Aman dan tidak iritasi (mata)
b. Daya penyabunan ( busa & stabilitas busa )
c. Penghapusan kotoran yang efisien
d. Kemudahan membilas
e. Menghilangkan bakteri

II. Baby Shampoo
Baby shampoo adalah suatu sediaan kosmetika bayi yang berguna untuk
membersihkan rambut dan kulit kepala bayi.
Zat yang berkhasiat dalam sampo bayi adalah detergen (sulfaktan) yang
mempunyai sifat untuk menurunkan tegangan permukaan sehingga kotoran dan
lemak yang menempel pada kulit bayi dapat dihilangkan. Detergen (sulfaktan)
yang digunakan dalam sampo bayi harus memiliki daya iritasinya rendah karena
jika menggunakan daya iritasinya tinggi maka akan membuat mata bayi susah
berkedip. Hal ini biasanya terjadi karena sulfaktan yang daya iritasinya tinggi
akan berpengaruh terhadap otot yang ada pada mata dimana terdapat syaraf-syaraf
pada mata yang akan terganggu juga mambuat mata akan susah berkedip.
Contoh sulfaktan yang sering digunakan dalam smpo bayi adlah surfaktan
nonionic hasil kondensasi polietilenoksida dengan alkil, hasil kondensasi asam
lemak dengan amin-amin, lanolin teretoksilasi dan senyawa alkil atau aril dari
polietilenoksida. Pada sediaan sampo bayi sering juga ditambahkan sulfaktan
sekunder yang fungsinya untuk memperbanyak busa.
Pada pembuaat sampo bayi juga harus diperhatikan pH nya, pH yang
digunakan harus sesuai dengan pH mata. Untuk mengatur pH tersebut digunakan
larutan buffer.


Contoh formulasi sediaan sampo bayi.
R/ Natrium laureth sulfat
Cocamidopropil
Parfum
Asam sitrat
Air
Dari formula diatas Natrium laureth sulfat berfungsi detergent yang
berfungsi untuk membersihkan kotoran dikulit kepala. Mekanisme kerjanya
dengan menurunkan tegangan muka antara lemak dan air yang ada di kulit kepala.
Cocamidopropyl berperan sebagai surfaktan anionik. Cocamidopropyl merupakan
surfaktan sintetsis turunan dari minyak kelapa dan dimethylaminopropylamine
yang bersifat switer ion.
Parfum memberikan aroma harum dan menyegarkan saat dipakai. Asam
sitat berfungsi sebagai pengatur pH. pH perlu diatur agar pH sampo dan pH kulit
kepala sama. Water adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam sediaan
sampo. Fungsi utama air adalah sebagai bahan pelarut. Air juga berfungsi untuk
mengatur viskositas sampo.
Evaluasi untuk sediaan sampo:
a. Aman dan tidak iritasi (mata)
b. Kemudahan penyebaran

c. Daya penyabunan ( busa & stabilitas busa )
d. Penghapusan kotoran yang efisien
e. Kemudahan membilas
f. Kemudahan menyisir rambut basah
g. Kecepatan pengeringan
h. Kemudahan menyisir dan pengaturan rambut kering