1
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN BLU DI PERGURUAN TINGGI PENGALAMAN PELAKSANAAN BLU DI UNY
Oleh: Sutrisna Wibawa UNY A.
Latar Belakang
Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara mencerminkan adanya perubahan sIstem penganggaran tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja. Dengan system penganggaran
berbasis kinerja performance based budgeting, penyusunan dan pelaksanaan anggaran tidak hanya berdasarkan input dan proses saja, tetapi berorientasi pada
output hasil kinerja. Perguruan Tinggi Negeri yang dijinkan secara penuh untuk menerapkan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum PK-BLU, maka pengelolaan keuangan dapat dilakukan lebih fleksibel, dengan mengutamakan produktivifitas,
efisiensi dan efektivitas. Pola pengelolaan keuangan BLU dimaksudkan agar Perguruan Tinggi Negeri sebagai instansi pemerintah dapat meningkatkan
pelayananannya kepada pelanggan, dalam hal ini mahasiswa, masyarakat, dan para stake holder. Seluruh dana PNBP yang didapatkan dari mahasiswa, masyarakat,
pemberdayaan fasilitas, dan sumber lainnya dapat dikelola secara langsung tanpa harus setor terlebih dahulu ke KPPN. Hubungan ke KPPN dalam bentuk laporan
penerimaan dan pembelanjaan.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam pengelolaan keuangan PK-BLU antara lain :
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara 4.
Undang-undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara
2 5.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
6. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor. PER-66PB2005
7. Permenkeu RI Nomor 8PMK.022006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang
dan Jasa pada Badan Layanan Umum. 8.
Permenkeu RI Nomor 10PMK.022006 tentang
Pedoman Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan Pegawai Badan Layanan Umum
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 73PMK.052007.
9. Peraturan Menteri Keuangan No. 66PMK.022006 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
10. Perdirjen Perbendaharaan Depkeu RI Nomor 50 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengelolaan PNBP oleh Satuan Kerja Instansi Pemerintah yang menerapkan PK BLU.
11. Perdirjen Perbendaharaan Kemenkeu RI Nomor 57PB2008 tentang Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum DIPA BLU 12.
Permenkeu RI Nomor 76PMK.052008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum.
13. PER-51PB2008 tanggal 20 November 2008 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Keuangan Kementerian NegaraLembaga
C. Ruang Lingkup
1. Pengertian Badan Layanan Umum
Badan Layanan Umum BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang danatau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Sehubungan dengan pengertian tersebut, BLU memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah bukan kekayaan Negara yang
dipisahkan; b.
Menghasilkan barangjasa yang seluruhnyasebagian dijual kepada publik;
3 c.
Tidak bertujuan mencari keuntungan; d.
Dikelola secara otonom dengan prinsip efisien dan produktivitas ala korporasi; e.
Rencana kerjaanggaran dan pertanggungjawaban dikonsolidasikan pada instansi induk;
f. Pendapatan dan sumbangan dapat digunakan langsung;
g. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Non PNS;
h. Bukan sebagai subjek pajak.
2. Tujuan dan Azas Badan Layanan Umum
BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.
Azas BLU adalah sebagai berikut: a.
BLU beroperasi sebagai unit kerja kementerian Negaralembagapemerintah daerah untuk tujuan pemberian layanan umum yang pengelolaannya
berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk yang bersangkutan.
b. BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan kementerian
Negaralembagapemerintah daerah dan karenanya status hukum BLU tidak terpisah dari kementerian Negaralembagapemerintah daerah sebagai
instansi induk. c.
Menteripimpinan lembagagubernurbupatiwalikota bertanggung jawab atas pelaksanaan
kebijakan penyelenggaraan
pelayanan umum
yang didelegasikannya kepada BLU dari segi manfaat layanan yang dihasilkan.
d. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan
kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan kepadanya oleh menteripimpinan lembagabupatiwalikota.
e. BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian
keuntungan. f.
Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana
4 kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja kementerian
NegaralembagaSKPDpemerintah daerah. g.
BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktek bisnis yang sehat.
3. Sumber Dana BLU terdiri dari penerimaan dari pemerintah Anggaran Rupiah
Murni dan penerimaan dari masyarakat Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi Penerimaan Negara Bukan Pajak.
D. Pengelola BLU
Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum adalah
a Pemimpin BLU, b Pejabat Keuangan; dan c Pengelola Teknis. Rektor Perguruan Tinggi bertindak sebagai Pemimpin BLU sekaligus sebagai
Kuasa Pengguna Anggaran mempunyai tugas: a menyiapkan Rencana Strategis Bisnis BLU, b menyiapkan Rencana Bisnis dan Anggaran BLU, c mengusulkan
calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai ketentuan yanag berlaku, dan e menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU.
Pengelola Keuangan BLU terdiri dari a Kuasa Pengguna Anggaran: Rektor selaku Pimpinan BLU, b Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran Atasan Langsung Bendahara:
Pembantu Rektor II, c Pejabat PenerbitPenandatangan SPM :, d Penandatangan SP2D: Pembantu Rektor II atas nama KPA, e Bendahara Penerima dan Bendahara Pengeluaran,
f Bendahara Pengeluaran Pembantu, dan g Pejabat Pembuat Komitmen.
Pengelola teknis terdiri atas a Pembantu BPP, b Petugas Teknis Penerima SPP dan Penguji SPP, c Petugas teknis pembuat SPM, d Penguji SPPSPM
Rektoratunit kerja, e Tim monitoring Anggaran SPP, SPM, dan serapan anggaran, dan f Petugas pembantu administrasi keuangan.
E. Pola Implementasi Program dan Anggaran