Pembentukan buah dan viabilitas benih Suweg (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst) Nicolson) dari penyerbukan silang buatan koleksi plasma nutfah kebun percobaan Cikabayan

+/&

I

a
6
6
056.
PEMBENTUKAN BUAH DAN VIABILITAS BENM SUWEG
(Amorphophalluspaeoniifolius (Dennst) Nicolson) DARI

PENYERBUKAN SILANG BUATAN KOLEKSI PLASMA
NUTFAH KEBUN PERCOBAAN CIKABAYAN

Oleh :
Chotimatul Azmi
A34401063

PROGRAM STUD1
PEMULIAAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENIH
FAKULTAS PERTANL4N

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
CHOTIMATUL AZMI. Pembentukan Buah dan Viabilitas Benih Suweg

(AmorphopIzallus paeoniifolius (Dennst) Nicolson) dari Penyerbukan Silang
Buatan Koleksi Plasma Nutfah Kebun Percobaan Cikabayan. (Dibimbing
oleh TRIKOESOEMANINGTYAS dan RETNO E. PALUPI)
Penelitian ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama untuk mengetahui
keragaman karakter generatif tanaman suweg. Bagian kedua terdii atas dua
percobaan untuk mengetahui pengaruh bagian tongkol terhadap komponen h a i l
penyerbukan silang buatan suweg dan untuk mengetahui pengaruh bagian tongkol
dan masa simpan terhadap nilai perkecambahan (GV). Bahan tanaman yang
digunakan adalah 12 tanaman asesi koleksi plasma nutfah Kebun Percobaan
Cikabayan yang berasal dari Kulonprogo, Blitar, dan Kuningan. Penelitian
dilakukan di Kebun Percobaan Cikabayan, Darmaga Bogor mulai September 2004
sampai September 2005.
Bagian pertama dianalisis secara deskriptif. Percobaan pertama pada
bagian kedua penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak


(RKLT) dengan bagian tongkol sebagai faktor tunggal. Digunakan 3 taraf, yakni
tongkol bagian ujung, tengah, dan pangkal. Dua belas tanaman asesi digunakan
sebagai ulangan sehingga diperoleh 36 satuan percobaan. Percobaan kedua pada
bagian kedua penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua
faktor. Faktor pertama adalah bagian tongkol dengan tiga taraf (ujung, tengah,
pangkal) dan masa simpan dengan dua taraf (2 rninggu dan 6 minggu) sebagai
faktor kedua. Enam tanggal tanam atau asesi digunakan sebagai ulangan sehingga
diperoleh 36 satuan percobaan.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat keragaman di antara
tanaman asesi untuk peubah tinggi kuncup bunga maksimum, tangkai tongkol
maksimum, diameter tangkai tongkol maksimum dan panjang tongkol maksimum.
Bagian tongkol tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah bobot
panen, jumlah buah total, jumlah buah hampa, jumlah buah berbiji, bobot biji dan
jumlah biji. Nilai perkecambahan dipengaruhi oleh bagian tongkol dan tidak
dipengaruhi masa simpan. Nilai perkecambahan benih asal pangkal tongkol

berbeda dengan ujung tongkol. Kecenderungan nilai perkecambahan meningkat
dari tongkol bagian ujung, tengah dan pangkal. Kecenderungan nilai
perkecambahan juga meningkat dari masa simpan 2 minggu kemudian 6 minggu.

Dari percobaan ini dapat diambil periode pengamatan benih suweg, yakni 5 dan
13 Minggu Setelah Tanam (MST).