LKP : Proses Produksi Program Acara Talkshow "BBS TALK" PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya.
PROSES PRODUKSI PROGRAM ACARA
TALKSHOW
“
BBS TALK
”
PT. BAMA BERITA
SARANA TELEVISI (BBS TV) SURABAYA
KERJA PRAKTIK
Program Studi
DIV Komputer Multimedia
Oleh:
ALIF APRIANTO LAKSMONO 11.51016.0025
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2014
(2)
vi
ABSTRAK
. Televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang dapat menyiarkan siarannya dalam bentuk gambar atau video serta suara yang berfungsi memberikan informasi dan hiburan kepada khalayak luas.dengan berbagai jenis acara baik progam news maupun acara hiburan dan tak lupa talkshow
BBS TV adalah stasiun televisi yang sangat memprioritaskan program yang informatif dan takshow dapat dikatakan mendidik karena merupakan program yang menghadirkan narasumber sebagai pembicara dalam hal meningkatkan wawasan bagi seseorang. Dan proses produksi program acara talkshow BBS TALK ini di harapkan dapat memberikan acara yang edukatif dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya untuk meluruskan isu isu di masyarakat
(3)
ix
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Pelaksanaan ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Media Massa ... 6
2.2 Televisi ... 7
2.2.1 Jenis Program Televisi ... 9
2.3Talkshow ... 10
2.4 Teknik Penyiaran Televisi... 11
2.5 Teknik Produksi Televisi ... 12
(4)
x
BABIII METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA... 21
3.1 Metode penelitian... 21
3.2 Teknik Pengumpulan Data... 21
3.3 Analisa Data ... 23
3.4 Metode Perancangan Karya ... 24
3.5 Produksi dengan Sistem EFP ... 26
3.6 Kamera ... 29
3.7 Teknik Pengambilan Gambar... 30
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 35
4.1 Profil Umum Perusahaan ... 35
4.2 Sekilas Sejarah dan Profil BBS TV Surabaya... 35
4.3 Logo BBS TV Surabaya ... 37
4.4 Lokasi dan Wilayah Jangkauan BBS TV Surabaya... 38
4.5 Visi dan Misi BBS TV Surabaya ... 39
4.6 Program Acara BBS TV Surabaya ... 39
BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 46
5.1 Pra Produksi ... 46
5.2 Produksi ... 46
5.2.1 Produksi Studio ... 47
5.2.1 Master Control Room ... 51
BAB VI PENUTUP ... 58
6.1 Kesimpulan ... 58
(5)
xi
DAFTAR PUSTAKA ... 60
LAMPIRAN ... 61
(6)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Tahapan Kerja Proses Produksi BBS TALK ... 25
Gambar 3.2 Switcher Sistem EFP (Electronic Field Production) ... 26
Gambar 3.3VTR (Video Tape Recorder) ... 27
Gambar 3.4Sistem EFP (Electronic Field Production) ... 28
Gambar 3.5 Kamera ... 29
Gambar 3.6 Set Studio BBS TALK ... 30
Gambar 3.7Long shot ... 31
Gambar 3.8 Medium Shot ... 31
Gambar 3.9 Two Shot ... 32
Gambar 4.1 Logo BBS TV Surabaya pada tahun 2008 (pertama) ... 37
Gambar 4.2 Logo BBS TV Surabaya pada tahun 2010 (kedua) ... 37
Gambar 4.3 Logo BBS TV Surabaya pada tahun 2014 (ketiga atau baru) ... 37
Gambar 4.4 Wilayah Jangkauan BBS TV Surabaya ... 38
Gambar 4.5 Lokasi Studio BBS TV Surabaya ... 38
Gambar 4.6 Program entertainment Smart Mom BBS TV Surabaya ... 39
Gambar 4.7 Program entertainment Jurnal Wanita BBS TV Surabaya ... 40
Gambar 4.8 Program entertainment Fashion Icon BBS TV Surabaya... 41
Gambar 4.9 Program entertainment Diary Hijab BBS TV Surabaya ... 41
Gambar 4.10 Program news BBS NEWS BBS TV Surabaya ... 42
Gambar 4.11 Program news BBS TALKS BBS TV Surabaya ... 43
Gambar 4.12 Program news BBS TODAY BBS TV Surabaya ... 44
(7)
xiii
Gamar 5.1 Denah Penataan Kamera ... 48
Gambar 5.2 Kamera ... 49
Gambar 5.3 Communicator ... 50
Gambar 5.4 BBS TV Master Control Room ... 51
Gambar 5.5 Mixer Audio ... 52
Gambar 5.6 Title Box ... 53
Gambar 5.7 Switcher dan Televisi Preview ... 54
Gambar 5.8 Character generator ... 55
Gambar 5.9 Character Generator ... 56
(8)
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 Surat Balasan ... 61
LAMPIRAN 2 Acuan Kerja ... 62
LAMPIRAN 3 Garis Besar Rencana Kerja ... 63
LAMPIRAN 4 Log Harian 1... 64
LAMPIRAN 5 Log Harian 2 ... 65
LAMPIRAN 6 Form Kehadiran Kerja Praktek ... 66
LAMPIRAN 7 Kartu Bimbingan (Depan) ... 67
LAMPIRAN 8 Kartu Bimbingan (Belakang) ... 68
(9)
1
1.1 Latar Belakang
Tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah untuk melatih bekerja
secara langsung di stasiun televisi lokal sebagai pengambil gambar/cameraman
pada divisi news PT.BAMA BERITA SARANA TELEVISI (BBS TV ) Surabaya.
Hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan dalam praktik langsung .
Khususnya dalam hal pengambilan gambar program news dan talkshow yang
penulis kuasai dan ingin menambah wawasan dalam dunia
pertelevisian/broadcasting .
Mengapa cameramen? karena cameramen adalah komponen penting dalam
produksi televisi karena menyangkut tata gambar yang ingin disampaikan kepada
pemirsa.Selain teknik-teknik maupun tata cara pengambilan gambar yang harus
dimiliki oleh seorang kameramen ada hal lain yang harus di miliki yakni sense of
art atau rasa seni, karena gambar yang di ambil oleh kameramen merupakan karya
seni.
Pada kerja praktik ini penulis sebagai cameraman di BBS TV untuk meraih
pengalaman sebanyak banyaknya karena setiap orang memungkinkan untuk
menguasai teknik-teknik pengambilan gambar namun apabila tidak memiliki rasa
seni atau keindahan maka hasil yang di dapatkan pun kurang maksimal. Jadi rasa
(10)
2
BBS TV dalam memberikan tayangan program news khususnya talkshow
tidak serta merta ditayangkan tanpa ada progam penyampaian yang baik dengan
disertai pengambilan gambar yang baik dan program talkshow itu adalah BBS
TALK
Pada umumnya suatu perusahaan media khususnya pada redaksi news
mengharapkan setiap tayangan yang dapat menyampaikan informasi dan
membahas melalui program talkshow tersebut ,sehingga pemirsanya diharapkan
dapat mengetahui informasi dengan benar dan akurat bahkan pada akhirnya
pemirsanya menjadi pemirsa setia dan meningkatkan rating televisi tersebut.
Harapan penulis dalam kerja praktik peproses produksi program acara
talkshow BBS TALK di PT.BAMA BERITA SARANA TELEVISI (BBS TV)
adalah penulis dapat mendapat pengalaman bagaimana menyajikan gambar yang
baik pada pemirsa dan untuk BBS TV pemirsa setianya semakin bertambah
banyak
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara mengambil gambar program talkshow BBS TALK yang baik
dan layak ditayangkan di televisi?
2. Bagaimana cara mengambil gambar program talkshow BBS TALK yang
(11)
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, batasan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Pengambilan gambar dilakukan hanya pada program talkshow BBS TALK
BBS TV.
2. Pengambilan gambar hanya dilakukan di studio BBS TV.
1.4Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam Kerja Praktik ini adalah Mengikuti proses
produksi program talkshow BBS TALK di PT. BAMA BERITA SARANA
TELEVISI (BBS TV) surabaya
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam Kerja Praktik ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a) Dapat menjadi pengalaman dan ilmu tambahan dalam dunia
pertelevisian/broadcasting.
b) Bagi penulis dapat menambah wawasan tentang pengambilan gambar yang
baik dan benar layaknya cameraman profesional
2. Manfaat praktis
a). Dapat terjun langsung ke dalam dunia kerja sebagai cameraman di BBS
(12)
4
1.6 Pelaksanaan
Kerja Praktek ini dilaksanakan dalam periode 1 Agustus 2014 – 31 Agustus 2014, di PT.BAMA BERITA SARANA TELEVISI (BBS TV) Surabaya , dengan
jadwal kerja Senin – Sabtu dengan sistem pembagian shift.yaitu shift pagi pukul 06.00-13.00 dan shift siang pukul 14.00- 21.00.
1.7 Sistematika Penulisan
Laporan kerja praktik ini dilaporkan dengan susunan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang teori yang menjadi dasar dalam
pengambilan gambar program talkshow BBS TALK di PT.BAMA BERITA
--SARANA TELEVISI (BBS TV) Surabaya .
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang metodologi dan perancangan karya
yang dikerjakan dalam Kerja Praktik ini.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan
(13)
BAB V IMPLEMENTASI KARYA
Dalam bab ini merupakan implementasi karya yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya.
BAB VI PENUTUP
Dalam bab ini akan disampaikan simpulan serta saran sebagai akhir dari
(14)
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1 Media Massa
Pada era globalisasi seperti sekarang ini media massa sangat berperan
penting dalam kehidupan masyarakat.peran media massa dalam menyampaikan
informasi sangat di tunggu masyarakat karena bila tidak ada media massa
masyarakat tidak bisa mengakses informasi,
Karakteristik media massa adalah dimana media massa bersifat melembaga
dalam arti pihak yang mengelola media, bersifat institusi dan bukan individu.
Bersifat satu arah, karena menggunakan suatu media, oleh sebab itu respon
khalayak tidak dapat diketahui secara langsung sehingga komunikasi hanya satu
arah dari komunikator kepada komunikannya.
Menurut Nurudin(2007:9).dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa menyatakan media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa adalah alat - alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara cepat kepada audience yang luas dan heterogen dan mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas ,
Media massa dapat disimpulkan sebagai alat atau channel, media, yang
digunakan untuk melakukan penyebaran informasi ke semua orang.Pada masa
sekarang media massa terbagi atas bermacam macam yaitu media cetak seperti
koran,majalah atau tabloit,sementara media elektronik yaitu televisi ,radio dan
(15)
Pada kerja praktik ini penulis melakukan kerja praktik di stasiun tv lokal
yaitu BBS TV sebagai cameraman
2.2 Televisi
Saat ini televisi adalah barang elektronik yang sudah banyak di miliki
masyarakat. Menurut Effendy(2003:361) dalam buku kamus komunikasi,
Menyatakan pengertian televisi adalah media komunikasi jarak jauh dengan
penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara
elektromagnetik tanpa kawat.
Didalam buku Elvinaro (2007:137-139) terdapat tiga macam karakteristik
televisi, yaitu:
1. Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran lainnya,
yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi apabila khalayak radio siaran
hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi
dapat melihat gambar yang bergerak. Maka dari itu televisi disebut sebagai
media massa elektronik audiovisual. Namun demikian, tidak berarti gambar
lebih penting dari kata-kata, keduanya harus ada kesesuaian secara
harmonis.
2. Berpikir dalam gambar
Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama
adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-kata yang
(16)
8
penggambaran (picturization) yakni kegiatan merangkai gambar-gambar
individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna
tertentu.
3. Pengoprasian lebih kompleks
Dibaningkan dengan radio siaran, pengoprasian televisi siaran jauh lebih
kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan
pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit dan harus
dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.
Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio yang
diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual. Peletak dasar
utama teknologi pertelevisian tersebut adalah paul Nipkow dari jerman dilakukan
pada tahun 1884. Ia menentukan sebuah alat yang kemudian disebut sebagai jantra
nipkow atau nipkow sheibe.
Penemuannya tersebut melahirkan electrische teleskop atau televise elektris.
Melalui bantuan satelit yang mampu memultipancarkan siaranya ke berbagai
penjuru dunia tanpa ada hambatan geografis yang berarti. Di negara-negara eropa,
amerika dan Negara maju lainya, puuluhan saluran televisi tersedia dan dapat
dipilih sekehendak hati. Mereka bersaing untuk menyajikan acara-acaranya yang
terbaik agar dapat ditonton oleh masyarakat. semuanya tentu dilandasi dengan
(17)
Dapat di simpulkan Televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang
dapat menyiarkan siarannya dalam bentuk gambar atau video serta suara yang
berfungsi memberikan informasi dan hiburan kepada khalayak luas.
2.2.1 Jenis Program Televisi
Dalam perkembanganya televisi memliki program program unggulan yang
memanjakan pemirsanya sehingga pemirsanya menjadi malas untuk beranjak dari
depan televisi. Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu
konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi
yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikandengan tujuan
dan target pemirsa acara tersebut (Naratama, 2006 : 63). Format acara televisi
dibedakan menjadi 3, yakni:
1.FIKSI (DRAMA)
Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melaluiproses
imajinatif kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yangdirekayasa dan dikreasi
ulang. Format yang digunakan merupakaninterpretasi kisah kehidupan yang
diwujudkan dalam suatu runtutancerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan
tersebut akanmenggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan fiksi
atauimajinasi khayalan para kreatornya. Sebagai contoh, antara lain : drama
percintaan, tragedi, horor, komedi, legenda, aksi, dan sebagainya.
2. NONFIKSI
Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui
pengolahan imajinatif kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus
(18)
10
bukan merupakan runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu,
format-format program acara nonfiksi merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif
yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan musik.
Contoh : talk show, konser musik, variety show, dll.
3. BERITA dan OLAHRAGA
Menrut Naratama, (2006:65).Menyatakan sebuah format acara televisi yang
diproduksi berdasarkaninformasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang
berlangsung padakehidupan sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual
danaktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu
dimanadibutuhkan sifat liputan yang independent. Terbagi menjadi 3, yakni hard
news, soft news, dan feature new Dari jenis jenis program acara tersebut program
acara BBS TALK termasuk dalam jenis program acara non fiksi
2.3 Talkshow
Program acara televisi yang menarik dan sekaligus sebagai program yang
mendidik bagi penonton adalah program Talk Show. Program ini dikatakan
mendidik karena merupakan program yang menghadirkan narasumber sebagai
pembicara dalam hal meningkatkan wawasan bagi seseorang.
Istilah Talk show adalah aksen dari bahasa Inggris di Amerika. Di Inggris
sendiri, istilah talk show biasa disebut Chat Show. Pengertian talk show adalah
suatu acara bincang-bincang yang menyampaikan beberapa informasi, diskusi
dengan tema – tema tertentu dan biasanya diselingi beberapa isian menarik seperti musik, lawakan, kuis, dan lain-lain.
(19)
Menurut Wibowo,(2007:67).menyatakan bahwa Format talk show
merupakan cerminan kekuatan yang menonjol pada medium televisi, yaitu
original (utuh/asli) dan credible (dapat dipercaya). Narasumber yang sangat
“vocal” dan memahami permasalahan adalah sebagai salah satu kunci
keberhasilan Talk Show. Agar Talk Show dapat menarik dan berbobot,
pewawancara harus mendalami bidang permasalahan yang sedang dibicarakan di
Talk Show
Menurut The Free Dictionary & Farlex (http://digilib.petra.ac.id/j) adalah
“A television or radio show in which noted people, such as authorities in a particular filed, participate in discussion or are interviewed and often answer question from viewer or listeners” (Sebuah acara televisi atau radio, yang mana orang terkemuka, seperti seorang ahli dalam bidang tertentu, berpartispasi dalam diskusi atau diwawancarai dan kadangkala menjawab pertanyaan dari pemirsa atau pendengar)
Jadi kesimpulanya talkshow yang termasuk BBS TALK adalah program
acara yang melibatkan presenter narasumber yang membahas masalah yang
sedang menjadi topik di masyarakat
2.4 Teknik Penyiaran Televisi
Dalam suatu produksi pada program televisi terdapat pola penyiaran yang
berbeda tergantung pada tiap-tiap jenis dan konsep dari program televisi tersebut.
Dalam buku yang berjudul Dasar-dasar Produksi Televisi dalam karya Andi
Fachruddin(2012: 25). menjelaskan dalam program televisi terdapat dua jenis
teknik dalam produksinya, yaitu:
1. Live, yang biasa disebut on air sebagai program yang disiarkan secara
(20)
12
Biasanya progam yang disiarkan secara langsung adalah program berita,
talkshow, upacara kenegaraan, olahraga dan lain-lain.
2. Taping, yang dapat juga disebut sebagai proses produksi yang berlangsung
tanpa henti hingga di akhir program acara. Taping sama dengan teknik live,
hanya saja sebelum ditayangkan akan melalui pasca produksi terlebih
dahulu, yaitu editing dalam beberapa hal khusus (insert edit) dan akan
ditayangkan sesegera mungkin di lain waktu
2.5 Produksi Program Talkshow
Menurut diki umbara produksi acara televisi dibagi berdasarkan kamera
yang digunakan, maka ada dua jenis, pertama produksi acara televisi
menggunakan satu kamera atau singlecam system, kedua jika produksi
menggunakan lebih dari satu kamera, multicam system. Terdapat banyak
perbedaan di antara ke dua sistem ini, baik dari sisi peralatan yang digunakan
maupun dari proses kerjanya.
Multicamera adalah format shooting dengan menggunakan lebih dari satu
kamera, dihubungkan melalui satu sistem yang terintegrasi. Jadi, kalaupun
menggunakan lebih dari satu kamera ketika tidak terintegrasi satu sama lain maka
format tersebut belum bisa dikategorikan sebagai multicam system. Jenis acara
televisi yang menggunakan multicamera di antaranya : talkshow, sitkom, game
show, music show, quiz, magazine, variety show.
Teknik produksi dengan multi camera ini dibagi menjadi dua sistem
(21)
Pro-duction), menurut Fajar Setiawan. Sistem EFP (Electronic Field Production)
adalah sebuah sistem berupa gabungan dari beberapa alat seperti, Video Tape
Recorder, Mixer Video, Communicator, dan lain-lain menjadi satu alat yang
memiliki fungsi sebagai switcher atau pemilih gambar dari berbagai sudut
pandang kamera pada sebuah produksi suatu program. Dalam sistem produksinya
BBS TALK menggunakan kamera jenis ENG (Electronic News Gathering) untuk
media pengambilan gambarnya yang kemudian ditransfer ke dalam EFP melalui
VTR (Video Tape Recorder) karena program yang diproduksi adalah program
studio atau indoor.
Tidak seperti pada sistem singlecam, peralatan yang digunakan pada
multicam jauh lebih kompleks, banyak peralatan yang dipergunakan. Berikut
peralatan di bawah ini yang digunakan pada shooting dengan sistim multikamera.
a) Kamera
b) CCU/ Camera Control Unit
c) Vision Mixer/Switcher
d) Monitor
e) Video Tape Recoder
f) Character Generator
g) Waveform
h) Talkback
i) Teleprompter
j) Audio Mixer
(22)
14
Semua peralatan di atas terbagi atas dua tempat, yakni di studio atau
dilapangan serta di Master Control Room/MCR.
2.6 Tim Produksi Program Talk Show Televisi
Pada saat produksi akan berlangsung, tentu dibutuhkan kru yang sudah
disiapkan pada pekerjaannya masing – masing. Menurut (Mabruri, 2010:39) ada beberapa kru yng bertugas dalam proses produksi/shooting yaitu diantaranya
1. Executive Producer
Bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pembuatan ide baik
program yang bersifat regular atau program – program tertentu yang bersifat spesial atau khusus. Pada tahapan ini mulanya eksekutif produser mendapat
ide dan konsep dari tim kreatif kemudian dipresentasikan pada saat rapat.
2. Producer
Bertanggung jawab terhadap proses penciptaan dan pengembangan suatu
program sesuai dengan tema yang ditentukan dan di sepakati oleh
production manager, executive producer. Produser adalah orang yang
ditunjuk mewakili produser pelaksana (Eksekutif Produser) untuk
(23)
3. Associate Producer
Associate producer memiliki tanggung jawab sama seperti seorang
produser tetapi denga program yang relativ lebih kecil. Dan ia juga
memiliki tanggung jawab untuk memaintain program itu sendiri agar tetap
mendapatkan rating dan share yang bagus, kemudian menjaga keutuhan
dari tim itu sendiri sehingga dapat saling bekerja sama dalam
mempertahankan rating dan share program.
4. Production Assistant (PA)
Bisa dikatakan mereka merupakan assiten produser pada saat menyiapkan
segala sesuatunya mengenai teknik. Mereka yang bertanggung jawab
membantu produser dalam menyiapkan pra produksi program, proses
produksi sangat penting, hingga pascaproduksi.
5. Tim Kreatif (Creative)
Sebuah tim yang mengembangkan ide – ide kreatif dan membuat naskah (scrypt, storyline, dan screenplay) untuk diproduksi menjadi program
acara tv tentunya dengan arahan dari produser. Berbagai macam konsep ,
ide, dan gagasan kreatif sebuah program acara tv itu lahir dari tim ini,
dimana tim tersebut terdiri dari: penulis naskah, supervisi naskah, pembuat
(24)
16
6. Director
Adalah mereka yang bertanggung jawab megarahkan seluruh aspek teknik
sinematografi, broadcast, dan elemen kreatif lainnya dari sebuah produksi
program acara tv tentunya atas kesepakatan produser.
7. Program Director
Seorang PD (Program Direktor) bertugas mengkoordinasikan semua Floor
Director yang bertugas, ia biasanya berada di ruang MCR (Master Control
Room) sebuah ruangan yang berfungsi untuk mengontrol dan memonitori
pergerakan kamera dan tata letak kamera yang ditampilkan melalui
monitor – monitor kontrol. PD memberikan perintahnya secara langsung kepada kameramen dan FD yang berada di studio. PD mempunyai
tanggung jawab yang besar karena sebuah program acara tv berlangsung
dengan baik.
8. Technical Director
Adalah mereka yang bertanggung jawab secara teknik MCR terhadap
proses jalannya proses produksi program acara tv baik bersifat live atau
(25)
9. Unit Talent
Bertanggung jawab mengkoordinasikan terhadap kehadiran para pemain
(talent) yang akan tampil dalam produksi program acara tv. Termasuk para
penonton sebagai pelengkap kemeriahan program acara tersebut.
10.Floor Director (FD)
Orang yang bertugas di belakang panggung untuk mengatur keluar masuk
nya pengisi acara dan mempersiapkan pengisi acara untuk tampil ke
panggung. Mereka mendapat arahan langsung dari Program Director
dalam menjalankan tugas.
11.Cameraman
Bertanggung jawab mengambil seluruh shot/gambar yang diperlukan
dalam proses produksi sesuai naskah atau komando dari PD. Seorang
kameraman yang baik adalah mampu mengesplorasi gambar dari produksi
program acara tv tentunya atas persetujuan dari PD.
12.Wardrobe
Bertanggung jawab menyiapkan busana dan tata rias untuk talent acara
(26)
18
13.Set Property
Bertanggung jawab menyiapkan seluruh kebutuhan property yang
dibutuhkan dalam sebuah setting produksi program acara tv.
14.Audioman
Bertanggung jawab terhadap audio (suara) sebuah produksi program acara
tv. Biasanya seorang audioman akan berkonsultasi kepada produser
mengenai kebutuhan audio kemudian mengecek guna memastikan baik
tidaknya peralatan audio tersebut. Selain itu mereka juga akan
berkoordinasi dengan PD guna mendapat informasi dan menyiapkan
peralatan audio yang diperlukan dalam proses produksi program acara tv.
Dalam kerja praktik ini penulis bertindak sebagai cameramen yang mengambil
gambar program talkshow BBS TALK sesuai komando PD (Program Director).
2.4 Teknik Pelaksanaan Produksi televisi
Menurut Wibowo dalam bukunya yang berjudul Teknik Produksi Program
Televisi mempunyai pengertian bahwa dalam memproduksi program televisi
seorang produser dihadapkan pada 5 hal yang memerlukan pemikiran mendalam
yakni sarana produksi, materi produksi, biaya produksi (Financial), Organisasi
pelaksana produksi dan tahapan pelaksanaan produksi.
1. Sarana Produksi
Sarana menjadikan penunjang terwujudnya sebuah ide untuk menjadi
(27)
alat standar yang dapat menghasilkan gambar dan suara yang bagus. Ada tiga
perlengkapan yang diperlukan saat atau sebagai alat produksi, yaitu perekam
gambar, peralatan perekam suara, dan pencahayaan.
2. Materi Produksi
Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja. Seorang
produser profesional dapat dengan cepat mengetahui tentang apakah materi atau
bahan yang akan digunakannya akan menjadi materi yang baik atau tidak.
Seorang produser saat berhadapan dengan suatu karya cipta seperti musik, atau
lukisan, gagasannya mulai tergerak. Berawal dari hal-hal seperti itulah mulai
muncul ide atau tema yang kemudian diwujudkan menjadi treatment. Treatment
adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Oleh karena
itu treatment pada setiap program berbeda-beda. Dari treatment akan diciptakan
sebuah naskah atau script dan langsung dilaksanakan produksi program. Dari
sinilah penyempurnaan konsep program dapat dilaksanakan sehingga
menghasilkan naskah atau program yang berkualitas atau baik.
3. Organisasi Pelaksanaan Produksi
Suatu produksi program televisi melibatkan banyak orang misalnya crew,
artis, dan fungsionaris. Polisi aparat setempat dimana lokasi shooting
dilaksa-nakan dan pejabat bersangkut paut dengan masalah perijinan. Sehingga
memerlukan suatu organisasi pelaksanaan produksi yang tersusun rapi. Dalam hal
ini produser dibantu oleh production manager, ia mendampingi sutradara dalam
mengendalikan organisasi. Produser pelaksana membawahi bendahara yang
(28)
20
surat menyurat, kontrak dan perijinan. Tanggung jawab pelaksanaan dari
organisasi yang bersifat dilapangan dipikul oleh bagian yang disebut unit
manager. Bidang yang langsung dibawah oleh unit manager, misalnya perijinan,
transportasi, konsumsi dan akomodasi. Properti, kostum dan make-up.
4. Biaya Produksi
Dalam sebuah produksi program tentunya diperlukan perencanaan biaya
untuk menunjang jalannya sebuah produksi. Oleh karena itu, biaya produksi dapat
didasarkan pada dua kemungkinan yaitu financial oriented dan quality oriented.
a. Quality Oriented
Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas kualitas hasil produksi
yang maksimal. Dalam hal ini tidak ada masalah keuangan. Produksi dengan
orientasi budget semacam ini biasanya prestige. Produksi yang diharapkan
mendatangkan keuntungan besar, baik dari segi nama maupun finansial.
b. Financial Oriented
Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan
yang ada. Kalau keuangan terbatas berarti tuntunan tuntunan tertentu untuk
kebutuhan produksi harus pula dibatasi, missal tidak menggunakan artis yang
(29)
21 BAB III
METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA
Langkah langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam
Kerja praktik ini adalah :
3.1 Metode Penelitian
. Metodologi penelitian merupakan sekumpulan peraturan , kegiatan dan
prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam menelti karyanya. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian
merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu
masalah yang memerlukan jawaban.
Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data-data berupa pernyataan.sedangkan penelitian kuantitatif menghasilkan data
data berupa angka-angka Metode yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data-data berupa pernyataan.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan sekumpulan cara untuk memperoleh
data dan informasi mengenai masalah atau objek yang akan diteliti. Dalam teknik
pengumpulan data ini digunakan metode sebagai berikut
Beberapa teknik pengambilan data yang digunakan dalam penyusunan
(30)
22
A. Observasi
Metode observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap program acara BBS TALK yaitu sistem EFP
(Electronic Field Production) dan teknik pengambilan gambarnya dalam periode
satu bulan dan Melakukan praktik langsung untuk mengambil gambar
menggunakan sistem EFP (Electronic Field Production) dan teknik penyiaran
program talkshow BBS TALK pada periode tersebut.
B. Wawancara
Menurut Robert Kahn dan Channel wawancara adalah suatu pola yang
dikhususkan dari interaksi verbal-diprakarsai untuk suatu tujuan tertentu, dan
difokuskan pada sejumlah bidang kandungan tertentu, dengan proses eliminasi
materi yang tak ada kaitannya secara berkelanjutan
Metode wawancara ini dilakukan oleh penulis guna mencari informasi
mengenai dunia pertelevisian, pengoperasian alat-alat di studio dan alat apa saja
yang diperlukan untuk sebuah penyiaran dari beberapa narasumber:
a) Bapak Yudistira, beliau adalah salah satu karyawan BBS TV bagian
Master Control Room yang membantu menjelaskan masing-masing
Control Panel, seperti Mixer, Switcher, dan lain-lainnya sebelum
program acara disiarkan di televisi.
b) Bapak yahya , beliau merupakan PD (Program Director) dalam program
acara BBS TALK yang banyak membantu tentang bagaimana
(31)
c) Bapak Ervan, merupakan salah seorang karyawan BBS TV serta bekerja
sebagai cameramen yang dengan sabar membimbing penulis dalam
pengambilan gambar BBS TALK dan membantu mengenalkan
komponen komponen dalam kamera yang harus di ketahui.
C. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mencari
referensi, literatur atau bahan-bahan teori yang diperlukan dari berbagai sumber
wacana yang berkaitan dengan penyusunan laporan kerja praktik ini.
Studi pustaka dalam penyusunan laporan kerja praktik ini dilakukan dengan
cara mengumpulkan data melalui internet, mencari buku-buku yang membahas
sistem peroduksi televisi, serta materi tentang kamera dan pengambilan gambar.
3.3 Analisa Data
Proses analisis data dimulai dengan membaca beberapa sumber (hasil-hasil
metode penelitian) kemudian dipelajari, dan dipahami secara signifikan. Langkah
selanjutnya adalah mengurutkan, mengkategorikan, dan mengumpulkannya
menjadi satu
Sekumpulan informasi yang memungkinkan adanya penarikan kesimpulan
dari hasil wawancara dan dokumentasi. Setelah ditarik kesimpulan, hasil
wawancara dan dokumentasi akan dianalisis ulang agar dapat mudah dipahami,
dan dilanjutkan dengan pencatatan,
(32)
24
3.4 Metode Peracancangan Karya
Program talkshow BBS TALK yang akan ditayangkan merupakan program Talkshow yang dikemas ringan dan progam talkshow ini membahas topik topik
yang sedang hangat dibicarakan masyarakat termasuk komunitas komunitas yang
berkembang di masyarakat dengan menghadirkan narasumber-narasumber
terpercaya agar program talkshow ini dapat menjadi sumber referensi informasi
bagi masyarakat.
Proses produksi yang paling di perhatikan dalam produksi acara talkshow
pada saat pengambilan gambar dengan menggunakan sistem EFP (Electronic
Field Production) dengan menswicth gamabr dari kameraman untuk memilih
gambar-gambar mana saja yang bagus untuk diambil dan disiarkan agar terjadi
kesinambungan antar adegan dan dapat menjadi sumber informasi dan menjadi
tayangan talkshow yang menarik . Tahapan-tahapan dalam perancangan program
(33)
Gambar 3.1 Skema Tahapan Kerja Proses Produksi BBS TALK
(Sumber: Dokumen Pribadi) Pra Produksi
Produksi
Pasca Produksi Ide
Pembuatan konsep, tema, dan script
(Producer dan PD)
Production Meeting & List Properties
Penjadwalan, Budgeting,calling narasumber
(Producer dan PD)
Eksekusi
PD (Program Director)
Producer
Supervisi penataan setlokasidan peralatan yang digunakan
Cameraman
Pengoperasian kamera dengan komando dari PD
Soundman
Pengoperasian mixer audio& kontrol audio
Time Keeper
Menjaga waktu tiap segmen dan koordinasi PD & FD
FD (Floor Director)
Koordinasi dengan PD & Time Keeper, memandu produksi, dan mengarahkan talent
Editing ttttidak Live
Pengambilan Gambar dengan Sistem EFP (ELECTRONIC FIELD PRODUCTION)
Memberi komando pada cameraman untuk pengambilan gambar melalui kamera
(34)
26
Dari skema tahapan proses produksi program BBS TALK di atas, penulis
akan membahas mengenai pengambilan gambar dengan menggunakan sistem EFP
(Electronic Field Production) yang memiliki tanda warna merah dalam skema
tersebut.
3.5 Produksi dengan Sistem EFP
Dalam proses produksi program acara talkshow BBS TALK.proses produksi
dilakukan dengan sistem EFP (Electronic Field Production) dan disiarkan secara
live dan perlu berbagai alat.Berikut penjelasan dari alat alat produksi program
acara talkshow BBS TALK di BBS TV:
Gambar 3.2 Switcher Sistem EFP (Electronic Field Production)
(35)
Switcher adalah suatu alat yang berfungsi untuk memindah-mindahkan
pemilihan gambar dari kamera yang digunakan sebagai media pengambilannya.
Setiap kamera memiliki tombol tersendiri untuk proses pemilihan gambar secara
cepat untuk mengejar adegan yang dilakukan pemain.
Gambar 3.3 VTR (Video Tape Recorder)
(Sumber: Dokumen Pribadi)
VTR adalah alat yang digunakan untuk merekam (rcord), menyimpan
hasil produksi atau rekaman (video), dan memutar (playback) dari program acara
yang diproduksi di dalam Studio. Sebelum memulai proses tayang, VTR harus
disiapkan. Sebelum memulai produksi PD (Program Director) harus mengecek
terlebih dahulu berapa giga sisa dari VTR (Video Tape Recorder) agar tidak
mengganggu proses produksi. Setelah proses produksi program acara selesai data
(36)
28
Gambar 3.4 Sistem EFP (Electronic Field Production)
(Sumber: Dokumen Pribadi)
Seperti yang dijelas sebelumnya, merupakan satu-kesatuan dari sistem
EFP. EFP (Electronic Field Production) adalah sebuah sistem yang merupakan
gabungan dari beberapa alat seperti, VTR (Video Tape Recorder), Comunicator,
Mixer Video, dan lain-lain menjadi satu kesatuan alat yang kemudian berfungsi
sebagai switcher atau pemilih gambar dari berbagai sudut pandang kamera pada
(37)
3.6 Kamera
Kamera adalah komponen penting dalam sebuah siaran pprogram
news.kamera yang digunakan dalam proses siaran program talkshow di BBS TV
adalah 3 kamera dan setiap program news letak kamera fungsi masing masing
Berikut adalah fungsi dan letak kamera pada BBS TALK sebagai berikut:
1 .Kamera 1 : untuk mengambil gambar presenter,
2. Kamera 2 : untuk camera master untuk sudut pandang luas
3. Kamera 3 : untuk mengambil gambar narasumber yang sedang berdialog
Gambar 3.5 Kamera
(Sumber:Dokumen Pribadi)
Dalam Proses Produksi Ini peran cameramen sangatlah penting. Seseorang
cameraman harus menguasai teknik-teknik pengambilan gambar dan komposisi
gambar dan dituntut cekatan dalam mengambil gambar untuk menangkap momen
(38)
30
kamera.yang digunakan dalam proses siaran program talkshow di BBS TV
adalah 3 kamera dan setiap program news letak kamera fungsi masing masing
Berikut adalah fungsi dan letak kamera pada BBS TALK sebagai berikut:
1 .Kamera 1 : untuk mengambil gambar presenter,
2. Kamera 2 : untuk camera master untuk sudut pandang luas
3. Kamera 3 : untuk mengambil gambar narasumber yang sedang berdialog
Untuk memperjelas pernyataan diatas,dibawah ini adalah set lokali untuk
program Talkshow BBS TALK
Gambar 3.6 set studio BBS TALK
3.7 Teknik Pengambilan Gambar
A. Shot Size (Ukuran Gambar)
Dalam setiap pengambilan gambar perlu memperhatikan shot size. Agar
gambar terasa lebih dinamis dan menarik untuk dilihat masyarakat, sehingga
memerlukan variasi shot size dari berbagai angle
(39)
a. Long Shot
Gambar 3.7 Long Shot
Keterangan: Long Shot adalahmemperlihatkan kepala hingga kaki obyek.
(Sumber: Dokumen BBS TV)
b. Medium Shot
Gambar 3.8 Medium Shoot
Keterangan: Medium Shot adalah gambar yang memperlihatkan kepala hingga
perut dari talent.
(40)
32
c. Two Shot
Gambar 3.9 Two Shot
Keterangan: Two Shot adalah pengambilan gambar untuk dua obyek dalam satu
frame
(Sumber: Dokumen BBS TV)
B. Komposisi Gambar
Komposisi yang baik harus terdiri dari unsur-unsur yang tampil menarik
dan saling bersinergi. Kesemuanya berpadu menjadi kesatuan yang jelas, selaras
dan harmonis. Menurut Gerald Millerson dalam Television Production, ada tiga
hal yang bisa dilakukan dalam membuat komposisi gambar, yakni :
1. Komposisi by Design
2. Komposisi by Arrangement
(41)
C. Prinsip Komposisi
Sebenarnya tidak ada aturan khusus tentang komposisi. Apapun yang anda
letakan dalam sebuah scene tidaklah terlalu penting. Yang paling penting adalah
bagaimana cara anda meletakan benda tersebut. Bagaimana anda mengorganisir
gambar sehingga penonton bisa menikmati gambar tersebut. Komposisi shot tidak
hanya masalah pengemasan gambar saja, tapi harus diingat bagaimana
gambar-gambar tersebut bisa berkesinambungan
.Ada beberapa untuk menghasilkan komposisi yang baik, diantaranya
Looking room dan Walking room, Head Room, out dan in of, potongan gambar,
Rule of Thirds, Aturan Sepertiga.
Walking room dan Looking room merupakan saat pengambilan obyek pada
visual yang sedang berjalan, maka perlu juga memperhatikan ruang dimana obyek
tersebut menghadap. Head Room adalah komposisi pada bagian atas kepala dari
obyek, hal ini perlu diperhatikan agar mendapatkan sisi estetika yang pas dan
enak unttuk dilihat. In dan Out of adalah komposisi yang menunjukkan jika obyek
tersebut bergerak mendekat atau menjauh dari kamera. Potongan gambar perlu
juga diperhatikan sehingga tidak memotong gambar pada persendian atau bagian
yang penting, agar gambar tidak seakan dipenggal. Rule of Thirds merupakan
acuan dalam membuat komposisi, komposisinya dibagi menjadi 3 bagian.
Sepertiga bagian adalah teknik dalam penempatan objek menjadi fokus, berada
(42)
34
D. Proporsi Gambar
Tidak ada cara khusus untuk menghasilakn proporsi gambar yang indah,
namun beberapa abad silam seniman lukis menemukan formula yang bisa
diterima sebagai prinsip dasar panduan membuat gambar yang harmonis. Prinsip
(43)
35 4.1 Profil Umum Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya
Alamat : Graha Bumi Surabaya Lantai 5
Jl. Basuki Rachmat No. 106 – 128 Surabaya 60271 Telepon : 031 5466 446 / 031 5466 556 / 031 5349265
Email : info@bbstv.co.id
Website : www.bbstv.co.id
Slogan : -
4.2 Sekilas Sejarah dan Profil BBS TV Surabaya
PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) adalah sebuah stasiun
televisi swasta lokal yang memperoleh ijin mengudara secara lokal di
Surabaya. Usahanya dibawah kepemilikan BBS GRUP. Sejak 1 September
2008 mulai siaran resmi. Pada bulan oktober 2009 BBS TV telah mendapat
IPP (Izin Penyelenggaraan Penyiaran), berdasarkan keputusan Mentri
Komunikasi dan Informatika R.I Nomor : 371/KEP/M.KOMINFO/10/2009.
BBS TV akan selalu berusaha memberikan sarana kepada masyarakat
Surabaya dan sekitarnya untuk dapat mengkonsumsi informasi yang
bermutu dalam bidang ekonomi, politik, hukum, sosial, pendidikan, agama
dan hiburan yang sifatnya informatif, edukatif namun, tetap menjadi sebuah
(44)
36
BBS TV bisa dinikmati di channel 46 UHF dengan coverage area wilayah
Surabaya dan sekitarnya. Selain Surabaya adapun beberapa kota yang dapat
dijangkau oleh BBS TV yakni Surabaya, Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo,
Lamongan dan Pasuruan. Meskipun terlihat baru, BBS TV serius menggarap
bisnis televise local. Di BBS TV Surabaya sendiri pernah memiliki beberapa
program yang merupakan program unggulan yakni, Flashback, pafiliun jomblo,
Dari Hati Yukem, Musik & Inspirasi, CANTIK , Fashion Icons, Ramadhan Dress
Up, Karomah, Kiki Kaka dan masih banyak yang lainnya.
Logo BBS TV yang lama berbentuk lingkaran elipse yang menandakan
keseimbangan antara kehidupan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di
Indonesia sebagai simbol panutan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia.
Jalur Rotasi disebelah kanan menandakan jalur-jalur yang akan ditempuh
berlandaskan pada kebenaran dan agama. Huruf dari jenis myriad pro yang
mencerminkan karakter abadi, sederhana, klasik, namun akrab dan mudah dikenal.
BBS TV menggunakan 2 warna dalam logonya yaitu biru dan putih. Warna biru
melambangkan sebuah stabilitas, kepercayaan, cerdas, damai dan spiritual. Warna
(45)
4.3 Logo BBS TV Surabaya
Berikut ini adalah Logo PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV)
Surabay dari awal hingga saat ini:
Gambar 4.1 Logo BBS TV Surabaya pada tahun 2008 (pertama) (Sumber: Dokumen BBS TV Surabaya)
Gambar 4.2 Logo BBS TV Surabaya pada tahun 2010 (kedua) (Sumber: Dokumen BBS TV Surabaya)
Gambar 4.3 Logo BBS TV Surabaya pada tahun 2014 (ketiga atau baru) (Sumber: Dokumen BBS TV Surabaya)
(46)
38
4.4 Lokasi dan Wilayah Jangkauan BBS TV Surabaya
Gambar 4.4 Wilayah Jangkauan BBS TV Surabaya (Sumber: www.google.com)
Jangkauan siaran BBS TV yakni meliputi kota Surabaya, Gresik,
Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, Lamongan dan Pasuruan.
Gambar 4.5 Lokasi Studio BBS TV Surabaya (Sumber: www.google.com)
(47)
4.5 Visi dan Misi BBS TV Surabaya 1. Visi
Menjadikan BBS TV sebagai saluran televisi lokal terdepan yang menyajikan
berita, pendidikan, informasi dan hiburan, secara professional, bertanggung
jawab dan bermutu serta mendidik kepada masyarakat dengan tidak
meninggalkan budaya daerah dan aturan yang berlaku.
2. Misi
Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dan menjadikannya
bagian dari pengembangan televisi yang tidak terpisahkan dengan tidak
meninggalklan aspek agama, sosial, politik dan budaya.
4.6 Program Acara BBS TV Surabaya
PT. Bama Berita Sarana Televisi (BBS TV) Surabaya memiliki beberapa
program acara (entertainment dan News) diantaranya:
Gambar 4.6 Program entertainment Smart Mom BBS TV Surabaya (Sumber: www.bbstv.co.id)
(48)
40
Gambar 4.6 adalah Program entertainment yang berjudul Smart Mom, ini
adalah program Talk Show informative yang mengangkat informasi tentang
kesehatan, pendidikan dan psikologi anak, tiap episode dalam program acara
Smart mom ini mengangkat tema parenting, menghadirkan bunda atau ibu-ibu
yang punya pengalaman serupa dengan tema, dan program acara Smart Mom ini
didukung oleh pakar yang ahli dibidangnya untuk menjelaskan sesua tema.
Gambar 4.7 Program entertainment Jurnal Wanita BBS TV Surabaya (Sumber: www.bbstv. co.id)
Program entertainment yang berjudul Jurnal Wanita, ini adalah program
yang berformat Magazine informative yang menghadirkan informasi mengenai
dunia wanita, seperti gaya hidup, kecantikan, kesehatang, fashion, pendidikan,
(49)
Gambar 4.8 Program entertainment Fashion Icon BBS TV Surabaya (Sumber: www.bbstv. co.id)
Program entertainment yang berjudul Fashion Icon, ini adalah program yang
mengupas fashion seseorang dari ujung kaki sampai ujung rambut, sekaligus
memberikan tips mengenai cara berbusana.
Gambar 4.9 Program entertainment Diary Hijab BBS TV Surabaya (Sumber: www.bbstv. co.id)
(50)
42
Gambar 4.9 adalah Program entertainment yang berjudul Diary Hijab, ini
adalah program yang mengupas profil seorang wanita yang berhijab, baik dari
latar belakang profesi, kuluarga, maupun kehidupan sosialnya.
Gambar 4.10 Program news BBS NEWS BBS TV Surabaya (Sumber: www.bbstv. co.id)
Program News yang berjudul BBS NEWS, ini adalah program yang
menayangkan berbagai rangkaian berita dari jaringan BBS Jatim dan ditambah 7
Coverage area BBS Surabaya, program ini ditayangkan di BBS TV setiap hari
senin hingga jum’at, ditayangkan selama 30 menit yakni mulai pukul 18.00-18.00
(51)
Gambar 4.11 Program news BBS TALKS BBS TV Surabaya (Sumber: www.bbstv. co.id)
Program News yang berjudul BBS TALKS, ini adalah program Talkshow
yang menayangkan dan menghadirkan dengan para tokoh seputar isu hangat dari
berbagai perspektif, mulai dari budaya hingga ekonomi, program ini ditayangkan
di BBS TV setiap hari selasa hingga jum’at, ditayangkan selama 60 menit yakni
(52)
44
Gambar 4.12 Program news BBS TODAY BBS TV Surabaya (Sumber: www.bbstv. co.id)
Program News yang berjudul BBS TODAY, ini adalah program yang
menayangkan berbagai rangkaian update-an berita terkini, terlengkap, dan
terpercaya seputar kota Surabaya, program ini ditayangkan di BBS TV setiap hari
senin hingga jum’at, ditayangkan selama 30 menit yakni mulai pukul 12.00-12.30
(53)
Gambar 4.13 Program news BBS 6 NEWS BBS TV Surabaya (Sumber: www.bbstv. co.id)
Program News yang berjudul BBS 6 NEWS, ini adalah program yang
menayangkan berbagai rangkaian update-an berita terkini dari 7 kota, disajikan
secara ringan, actual dan terpercaya , program ini ditayangkan di BBS TV setiap
hari senin hingga jum’at, ditayangkan selama 30 menit yakni mulai pukul 06.00
(54)
60
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung : PT. Mandar Maju.
Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbosa Rekatama Media
Rukmananda, Naratama. 2006. Menjadi Sutradara Televisi: Dengan Single dan Multi Camera. Jakarta: Grasindo.
Wibowo, Fred.2007, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta:Pinus Book Publisher
Fachrudin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta : Prenada Media Group
Mabruri, Anton. 2010. Manajemen Produksi Program Acara TV. Depok: Mind 8. Publishing House,.
Sumber Internet:
Definisi Talkshow The Free Dictionary & Farlex http://digilib.petra.ac.id/j
Diakses tanggal 7 november 2014
Definisi televisi Menurut Para Ahli
http://ict.unimed.ac.id/ictfrm/media.php?module=topik&id=537 Diakses tanggal 25 desember 2014
Definisi Talkshow. http://www.perpuskita.com/pengertian-talk-show/149/ Diakses tanggal 29 desember 2014
Sumber Gambar:
www.bbstv.co.id
www.google.co.id/logobbstv
(55)
58
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat penulis ambil dari “Kerja Praktik pada Peoses Produksi program Acara Talkshow BBS TALK di PT BAMA BERITA SARANA
TELEVISI (BBS TV) Surabaya ini” adalah:
1. Tidaklah mudah mengkomunikasikan yang diinginkan PD (Program Director)
kepada FD (Floor Director) sambil menjaga waktu dan memperhatikan jalan
cerita yang akan diaba-abakan pada PD (Program Director).
2. Time keeper harus benar-benar memahami durasi setiap segmen dan situasinya
agar tidak terjadi over durasi atau under durasi.
3. Cameraman harus memahami komposisi gambar, pergerakan kamera, perintah
PD dan ukuran-ukuran gambar.
4. Adanya script cerita yang akan sangat membantu dalam proses produksi pada
program acara bbs talk.
5. Adanya kerja tim yang baik dan persamaan persepsi sangat membantu dalam
proses produksi secara Taping.
6. Soundman harus sudah menyiapkan alat-alat untuk mendukung kelancaran
penyiaran seperti clip on, mic, dan audio mixer. Sebelum proses produksi taping
(56)
59
``
6.2 Saran
Adapun saran penulis setelah melakukan kerja praktik di BBS TV Surabaya:
1. Perlunya dilakukan briefing dan evaluasi setiap sebelum dan sesudah produksi
untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi di setiap episode.
2. Pembaharuan alat, sehingga dapat membantu kelancaran proses produksi.
3. Bagi mahasiswa atau teman-teman SMK yang baru melakukan Kerja Praktik
perlu disediakan orang yang khusus untuk mengajari dasar-dasar pemakaian alat
sebelum mereka memegang alat tersebut.
4. Untuk teman-teman yang sedang melakukan Kerja Praktik, lakukanlah
(57)
58
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat penulis ambil dari “Kerja Praktik pada Peoses Produksi program Acara Talkshow BBS TALK di PT BAMA BERITA SARANA
TELEVISI (BBS TV) Surabaya ini” adalah:
1. Tidaklah mudah mengkomunikasikan yang diinginkan PD (Program Director)
kepada FD (Floor Director) sambil menjaga waktu dan memperhatikan jalan
cerita yang akan diaba-abakan pada PD (Program Director).
2. Time keeper harus benar-benar memahami durasi setiap segmen dan situasinya
agar tidak terjadi over durasi atau under durasi.
3. Cameraman harus memahami komposisi gambar, pergerakan kamera, perintah
PD dan ukuran-ukuran gambar.
4. Adanya script cerita yang akan sangat membantu dalam proses produksi pada
program acara bbs talk.
5. Adanya kerja tim yang baik dan persamaan persepsi sangat membantu dalam
proses produksi secara Taping.
6. Soundman harus sudah menyiapkan alat-alat untuk mendukung kelancaran
penyiaran seperti clip on, mic, dan audio mixer. Sebelum proses produksi taping
(58)
59
``
6.2 Saran
Adapun saran penulis setelah melakukan kerja praktik di BBS TV Surabaya:
1. Perlunya dilakukan briefing dan evaluasi setiap sebelum dan sesudah produksi
untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi di setiap episode.
2. Pembaharuan alat, sehingga dapat membantu kelancaran proses produksi.
3. Bagi mahasiswa atau teman-teman SMK yang baru melakukan Kerja Praktik
perlu disediakan orang yang khusus untuk mengajari dasar-dasar pemakaian alat
sebelum mereka memegang alat tersebut.
4. Untuk teman-teman yang sedang melakukan Kerja Praktik, lakukanlah
(1)
45
Gambar 4.13 Program news BBS 6 NEWS BBS TV Surabaya (Sumber: www.bbstv. co.id)
Program News yang berjudul BBS 6 NEWS, ini adalah program yang menayangkan berbagai rangkaian update-an berita terkini dari 7 kota, disajikan secara ringan, actual dan terpercaya , program ini ditayangkan di BBS TV setiap hari senin hingga jum’at, ditayangkan selama 30 menit yakni mulai pukul 06.00 WIB.
(2)
60
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Effendy, Onong Uchjana. 1989. Kamus Komunikasi. Bandung : PT. Mandar
Maju.
Ardianto, Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbosa Rekatama Media
Rukmananda, Naratama. 2006. Menjadi Sutradara Televisi: Dengan Single dan Multi Camera. Jakarta: Grasindo.
Wibowo, Fred.2007, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta:Pinus Book Publisher
Fachrudin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta : Prenada Media Group
Mabruri, Anton. 2010. Manajemen Produksi Program Acara TV. Depok: Mind 8. Publishing House,.
Sumber Internet:
Definisi Talkshow The Free Dictionary & Farlex http://digilib.petra.ac.id/j
Diakses tanggal 7 november 2014 Definisi televisi Menurut Para Ahli
http://ict.unimed.ac.id/ictfrm/media.php?module=topik&id=537 Diakses tanggal 25 desember 2014
Definisi Talkshow. http://www.perpuskita.com/pengertian-talk-show/149/ Diakses tanggal 29 desember 2014
Sumber Gambar: www.bbstv.co.id
www.google.co.id/logobbstv Dokumen pribadi dari bbs tv
(3)
58 BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat penulis ambil dari “Kerja Praktik pada Peoses Produksi program Acara Talkshow BBS TALK di PT BAMA BERITA SARANA TELEVISI (BBS TV) Surabaya ini” adalah:
1. Tidaklah mudah mengkomunikasikan yang diinginkan PD (Program Director) kepada FD (Floor Director) sambil menjaga waktu dan memperhatikan jalan cerita yang akan diaba-abakan pada PD (Program Director).
2. Time keeper harus benar-benar memahami durasi setiap segmen dan situasinya agar tidak terjadi over durasi atau under durasi.
3. Cameraman harus memahami komposisi gambar, pergerakan kamera, perintah PD dan ukuran-ukuran gambar.
4. Adanya script cerita yang akan sangat membantu dalam proses produksi pada program acara bbs talk.
5. Adanya kerja tim yang baik dan persamaan persepsi sangat membantu dalam proses produksi secara Taping.
6. Soundman harus sudah menyiapkan alat-alat untuk mendukung kelancaran penyiaran seperti clip on, mic, dan audio mixer. Sebelum proses produksi taping dimulai terlebih ketika home band dan pemain checksound.
(4)
59 ``
6.2 Saran
Adapun saran penulis setelah melakukan kerja praktik di BBS TV Surabaya: 1. Perlunya dilakukan briefing dan evaluasi setiap sebelum dan sesudah produksi
untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi di setiap episode.
2. Pembaharuan alat, sehingga dapat membantu kelancaran proses produksi.
3. Bagi mahasiswa atau teman-teman SMK yang baru melakukan Kerja Praktik perlu disediakan orang yang khusus untuk mengajari dasar-dasar pemakaian alat sebelum mereka memegang alat tersebut.
4. Untuk teman-teman yang sedang melakukan Kerja Praktik, lakukanlah sebaik-baiknya dan berikan hasil yang paling maksimal.
(5)
58 BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat penulis ambil dari “Kerja Praktik pada Peoses Produksi program Acara Talkshow BBS TALK di PT BAMA BERITA SARANA TELEVISI (BBS TV) Surabaya ini” adalah:
1. Tidaklah mudah mengkomunikasikan yang diinginkan PD (Program Director) kepada FD (Floor Director) sambil menjaga waktu dan memperhatikan jalan cerita yang akan diaba-abakan pada PD (Program Director).
2. Time keeper harus benar-benar memahami durasi setiap segmen dan situasinya agar tidak terjadi over durasi atau under durasi.
3. Cameraman harus memahami komposisi gambar, pergerakan kamera, perintah PD dan ukuran-ukuran gambar.
4. Adanya script cerita yang akan sangat membantu dalam proses produksi pada program acara bbs talk.
5. Adanya kerja tim yang baik dan persamaan persepsi sangat membantu dalam proses produksi secara Taping.
6. Soundman harus sudah menyiapkan alat-alat untuk mendukung kelancaran penyiaran seperti clip on, mic, dan audio mixer. Sebelum proses produksi taping dimulai terlebih ketika home band dan pemain checksound.
(6)
59 ``
6.2 Saran
Adapun saran penulis setelah melakukan kerja praktik di BBS TV Surabaya: 1. Perlunya dilakukan briefing dan evaluasi setiap sebelum dan sesudah produksi
untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi di setiap episode.
2. Pembaharuan alat, sehingga dapat membantu kelancaran proses produksi.
3. Bagi mahasiswa atau teman-teman SMK yang baru melakukan Kerja Praktik perlu disediakan orang yang khusus untuk mengajari dasar-dasar pemakaian alat sebelum mereka memegang alat tersebut.
4. Untuk teman-teman yang sedang melakukan Kerja Praktik, lakukanlah sebaik-baiknya dan berikan hasil yang paling maksimal.