TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Online Trading Bursa Efek Surabaya (BES) dengan Teknologi Wireless Application Protocol (WAP).

(1)

1.1 Latar Belakang

Telepon mobile merupakan salah satu sektor yang memiliki pertumbuhan paling tinggi di industri IT. ITU melaporkan, semenjak 1995 sampai dengan 2001, pertumbuhan pengguna mobile rata-rata per tahunnya (Compound Annual Growth Rate, CAGR) mencapai 47,86% [ITU, 2002(a):A-31]. Dengan jumlah pengguna kurang dari satu milyar di dunia pada akhir 2001, tidak sampai satu tahun berikutnya jumlah pengguna telepon mobile telah melampaui jumlah pengguna telepon fixed [ITU, 2002(b):8], seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1 berikut:

Gambar 1.1: Pengguna telepon mobile dan fixed di dunia, 1982-2005. (Sumber: ITU World Telecommunication Indicators Database.)


(2)

Lebih lanjut ITU menyebutkan bahwa pada tahun 1991 kurang dari satu persen penduduk dunia memiliki telepon mobile dan hanya sepertiga dari negara-negara di dunia yang memiliki mobile network. Di akhir tahun 2001, lebih dari 90 persen negara-negara di dunia memiliki mobile network, hampir satu di antara enam penduduk dunia memiliki telepon mobile, dan hampir 100 negara mempunyai lebih banyak pengguna telepon mobile daripada pengguna telepon fixed [ITU, 2002(b):8], seperti ditunjukkan pada Gambar 1.2 berikut:

Gambar 1.2: Negara-negara yang memiliki lebih banyak pengguna telepon mobile daripada pengguna telepon fixed, 2001.

(Sumber: ITU World Telecommunication Indicators Database.)

Di Indonesia, jumlah pengguna telepon mobile telah melampaui telepon fixed semenjak pertengahan tahun 2002. Sampai dengan akhir 2002 pengguna telepon mobile telah mencapai angka 10,5 juta pengguna, sementara telepon fixed berjumlah 7,75 juta sst [TELKOM, 2003:1].


(3)

Di laporan lain, ITU menyebutkan bahwa pengguna telepon mobile di dunia juga telah melampaui jumlah pengguna Personal Computer. Pada tahun 2000, ada sebanyak 462 juta pengguna PC [ITU, 2003(c)] dan 739 juta pengguna telepon mobile [ITU, 2003(b)]. Di akhir tahun 2002, jumlah pengguna PC meningkat menjadi 544 juta [ITU, 2003(f)], sementara jumlah pengguna telepon mobile meningkat menjadi 1.144 juta pengguna [ITU, 2003(e)], lebih dari dua kali jumlah pengguna PC.

Pertumbuhan yang sangat tinggi ditemui juga di sektor Internet. Semenjak 1995 sampai dengan 2001, pertumbuhan pengguna Internet rata-rata per tahunnya mencapai 52,8% [ITU, 2002(a):A-15]. Sampai akhir 2002 diperkirakan jumlah pengguna Internet di dunia mencapai angka 592 juta [ITU, 2003(f)]. Web dan e-mail menjadi kunci utama. Lebih dari 2 milyar pesan dikirim setiap harinya, dan transaksi melalui Internet membuka pasar baru di mana 53% pengguna Internet melakukan pembelian secara online.

Dewasa ini, dua sektor dengan pertumbuhan sangat tinggi tersebut – mobile dan Internet – mengalami konvergensi. Hal ini dapat dilihat salah satunya dari kondisi bahwa pada saat ini hampir semua tipe pesawat telepon mobile yang beredar di pasaran sudah “Internet-Ready”. Dengan melihat data historis, diperkirakan pada tahun 2005 nanti jumlah pengguna Internet yang terhubung ke Internet melalui telepon mobile akan lebih banyak daripada yang terhubung melalui PC.

Content di Internet juga mengalami perkembangan pesat mengikuti

perkembangan teknologi aksesnya. Situs-situs web kebanyakan dikembangkan untuk konsumsi layar PC, dan untuk kecepatan transfer data relatif tinggi. Dengan


(4)

adanya standar baru seperti Wireless Application Protocol (WAP) dimungkinkan didesainnya situs Internet “mini”, diciptakan khusus untuk telepon mobile yang memiliki layar mungil dan koneksi dengan kecepatan rendah.

Salah satu aplikasi WAP di sektor finansial yang kini sedang mengalami pertumbuhan adalah mobile trading, atau transaksi di bursa saham menggunakan telepon mobile. Layanan mobile trading memungkinkan para investor untuk melakukan pembelian/penjualan saham, mengetahui harga saham secara live, menerima berita seputar pasar modal dan bursa efek, dan hal-hal lain yang biasa dilakukan pada aktivitas trading konvensional.

1.2 Rumusan Permasalahan

Untuk memungkinkan berjalannya sistem mobile trading, perlu didesain suatu sistem informasi yang bisa menjadi interface antara sistem trading konvensional, atau sistem online trading yang ada, dengan sistem telepon mobile, seperti digambarkan pada Gambar 1.3 berikut:

Sistem Trading Konvensional

(Offline)

Sistem Informasi Online Trading

Sistem Informasi Mobile Trading


(5)

Beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan dalam proses desain sistem tersebut adalah:

1. Bagaimana cara menyajikan data-data pada sebuah bursa efek atau perusahaan sekuritas ke sistem telepon mobile melalui protokol WAP sehingga pengguna telepon mobile berinteraksi dengan sistem informasi di bursa efek tersebut;

2. Bagaimana cara mengelola data-data tersebut agar bisa diakses secara

realtime tanpa mengganggu operasional dan tidak membahayakan

keamanan dalam sistem tersebut.

1.3 Tujuan

Dalam Tugas Akhir ini akan didesain sistem informasi online trading melalui telepon mobile menggunakan teknologi WAP, selanjutnya disebut sebagai sistem mobile trading, yang akan berfungsi sebagai interface antara sistem online trading dan sistem komunikasi mobile (lihat Gambar 1.3) yang memungkinkan investor untuk melakukan aktivitas-aktivitas trading menggunakan pesawat telepon mobile.

Adapun tujuan pembuatan desain sistem mobile trading ini adalah agar diperoleh pengetahuan dan pemahaman mengenai:

1. Komponen-komponen dan sub-sistem yang membentuk sistem mobile trading;

2. Cara kerja dan fungsi dari setiap komponen, sub-sistem, dan sistem secara keseluruhan;


(6)

3. Manfaat, kelebihan, dan kekurangan/keterbatasan sistem sehingga bisa membuat rancang bangun sistem mobile trading yang sesuai untuk kebutuhan dan kondisi tertentu.

1.4 Batasan Permasalahan

Topik yang diangkat menjadi permasalahan utama dalam Tugas Akhir ini memiliki cakupan yang luas, dan meliputi beberapa disiplin ilmu. Oleh karena, agar pembahasan bisa fokus ke hal-hal yang relevan dengan esensi penyusunan Tugas Akhir, maka permasalahan dibatasi sebagai berikut:

1. Sudut pandang yang digunakan sepenuhnya adalah dari sudut keilmuan/akademis, sehingga dalam proyek ini tidak dilakukan kajian secara bisnis, maupun kajian dari sudut pandang lain;

2. Dalam desain sistem, yang mendapat perhatian dan penekanan adalah aspek software, dan hanya akan sedikit disinggung masalah desain dan konfigurasi hardwarenya;

3. Sistem informasi yang akan diambil sebagai kasus dalam Tugas Akhir adalah sistem informasi online trading pada Perusahaan Sekuritas yang menjadi anggota di Bursa Efek Surabaya;

4. Dalam pembuatan sistem mobile trading, data profil investor, kepemilikan saham, informasi saham beserta fluktuasi harganya, status emiten, dan informasi-informasi lain yang ada pada Perusahaan Sekuritas akan disimulasikan menggunakan database lokal;

5. Software aplikasi dan bahasa pemrograman yang akan digunakan: a. Sistem database dibuat menggunakan Microsoft Access.


(7)

b. Program maintenance yang digunakan untuk mengelola database dari sistem informasi ini dibuat menggunakan WML, ASP.

c. Emulator (WML browser) yang akan digunakan adalah M3Gate.

1.5 Sistematika Penulisan

Dokumen ini disusun dalam lima bab yang memberikan penjelasan secara bertahap mengenai pendekatan dan metodologi yang dipilih, serta hasil akhir proyek. Kelima bab tersebut adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan beberapa aspek penting berkaitan dengan Tugas Akhir, meliputi latar belakang permasalahan, identifikasi permasalahan yang ada, tujuan dilakukannya proyek, pembatasan permasalahan dan pendekatannya, serta sistematika penyusunan dokumen.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab ini diberikan uraian mengenai beberapa pengetahuan yang berkaitan dengan proyek, yang menjadi landasan pengembangan pola berpikir, pemilihan pendekatan, dan perancangan sistem yang menjadi tujuan utama proyek.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Di sini dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam perancangan sistem yang akan dibuat, mulai dari desain sistem secara garis besar, sampai penjelasan mengenai langkah-langkah dalam pembuatan program.


(8)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil rancang bangun sistem seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya, jalannya program yang dibuat, dan cara menjalankan atau memanfaatkan sistem atau program tersebut. BAB 5 PENUTUP

Bab ini berisi beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari proyek yang dikerjakan, serta saran-saran dapat dijadikan langkah perbaikan maupun tindak lanjut proyek.


(9)

Mobile trading mempunyai dua sisi pokok bahasan, satu dari sudut pandang mobile communication, dan satu dari trading system. Pemanfaatan Internet memunculkan bentuk lain dari kedua hal tersebut, yaitu mobile Internet

dan online trading, seperti ditunjukkan Gambar 2.1 di bawah.

Trading Side Mobile Side

Mobile

Communication Internet

Mobile Internet

Mobile Trading

Online Trading

Conventional Trading

Gambar 2.1: Komponen dasar mobile trading.

Dalam bab ini akan dijelaskan beberapa pengetahuan dasar yang menjadi landasan perancangan sistem, sesuai dengan alur yang digambarkan pada Gambar 2.1. Penjelasan dimulai dari sisi “trading”, yaitu uraian singkat tentang Bursa Efek Surabaya (BES), termasuk sistem trading yang sekarang dijalankan. Berikutnya, penjelasan dari sisi “mobile” akan ditekankan pada protokol yang memungkinkan adanya mobile Internet, yaitu Wireless Application Protocol (WAP).


(10)

2.1 Sistem Trading di Bursa Efek Surabaya (BES)

PT. Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi pada tanggal 16 Juni 1989. BES merupakan bursa efek swasta pertama di Indonesia yang pembentukannya diwujudkan untuk menunjang program pemerintah di bidang Pasar Modal guna memperluas fungsi Pasar Modal sebagai sara penghimpun dana masyarakat dan sarana investasi. Lokasi BES di Surabaya dimaksudkan agar para pengusaha di Kawasan Timur Indonesia akan lebih mudah menarik dana jangka panjang yang relatif murah dari Pasar Modal.

Sepanjang tahun 2002 jumlah saham yang tercatat di BES berjumlah 838,14 milyar saham, dengan jumlah yang diperdagangkan sebesar 5,50 milyar saham dan nilai transaksi Rp. 11,06 trilyun. Jumlah emiten yang tercatat pada akhir 2002 adalah 205 emiten, 23 di antaranya merupakan emiten single listing

[BES, 2003].

Ada dua jenis sistem trading di BES, yaitu sistem trading secara offline atau remote dan sistem trading secara online melalui Internet, seperti akan dijelaskan di bawah.

2.1.1 Sistem offline (remote) trading

Sistem trading di BES secara offline atau remote yang dikenal dengan istilah S-MART (Surabaya Market information and Automated Remote Trading), secara garis besar adalah seperti digambarkan pada Gambar 2.2.

Mekanisme perdagangan dimulai dari penyampaian order jual dan beli dengan menggunakan slip order oleh investor kepada Anggota Bursa Efek. Berikutnya dilakukan validasi apakah order tersebut memenuhi persyaratan,


(11)

terutama dari sisi tersedianya dana atau efek milik investor yang bersangkutan. Kemudian order dieksekusi oleh Trader ke sistem yang ada di Anggota Bursa

(trader workplace) dan diteruskan ke trading engine di BES. Oleh trading engine

order ditemukan dengan order-order lain dari Anggota Bursa yang berbeda, sehingga transaksi akan terjadi sesuai dengan ketentuan dan peraturan di bursa.

Trader Workplace

Bursa Efek Surabaya

Trading Engine

Order jual/beli

Order jual/beli AB 1

AB 2

Investor

Investor Transaksi

Bursa

Communication Network

Communication Network

Gambar 2.2: Perdagangan efek secara offline (remote) di BES.

2.1.2 Sistem online trading

Sistem online trading di BES mulai diperkenalkan pada tanggal 9 Agustus 2002. Dengan Online Trading System (OLT) ini semua kegiatan dalam perdagangan efek dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan Internet.

Secara garis besar, konfigurasi sistem online trading di BES adalah seperti dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut:


(12)

Sistem disediakan oleh ASP Sistem disediakan sendiri oleh AB

Bursa Efek Surabaya

Trading Engine

AB 1

AB 2

Internet

Internet Transaksi

Bursa

Communication Network

Communication Network

Application Protocol Interface (FIX Protocol)

Gambar 2.3: Perdagangan efek secara online di BES.

Dalam sistem perdagangan secara online, selain Trading Engine BES juga menyediakan Application Protocol Interface yang merupakan sistem penghubung antara Trading Engine dan sistem yang ada di Anggota Bursa.

Mekanisme perdagangan dimulai dari masuknya order dari investor ke sistem Anggota Bursa melalui Internet (PC), atau melalui media lain seperti WAP (handphone) misalnya, yang secara otomatis akan divalidasi apakah memenuhi persyaratan dari segi kesiapan dana atau efek yang dimiliki oleh investor. Bila order memenuhi persyaratan, maka secara otomatis order akan berubah menjadi order atas nama Anggota Bursa yang secara langsung disampaikan oleh sistem Anggota Bursa ke Trading Engine di bursa. Selanjutnya proses transaksi berjalan berdasar ketentuan dan peraturan Bursa. Dalam proses perdagangan efek secara online investor dapat langsung memasukkan order, setelah itu semua proses mulai dari validasi, konfirmasi, eksekusi ke Anggota Bursa, dan transaksi di Bursa dilakukan secara elektronis.


(13)

Penyediaan dan pengembangan sistem di Anggota Bursa termasuk sistem dari investor ke sistem Anggota Bursa dapat dilakukan sendiri oleh Anggota Bursa, atau apabila tidak memungkinkan Anggota Bursa dapat menggunakan jasa

Application Service Provider (ASP) yang telah memperoleh rekomendasi BES.

2.2 Wireless Application Protocol (WAP)

Wireless Application Protocol (WAP) merupakan standar de-facto dunia dalam hal penyediaan dan pengiriman content dan aplikasi Internet untuk telepon mobile digital, pager, personal digital assistant (PDA) dan perangkat nirkabel lainnya. WAP dikembangkan untuk memungkinkan layanan teleponi dan informasi yang mutakhir pada perangkat-perangkat tersebut, yang notabene mempunyai keterbatasan dalam hal hardware (mis. layar lebih kecil, umur batere pendek, kapasitas RAM dan ROM kecil) dan dalam hal user interface (mis. navigasi menggunakan satu jari), yang memberikan tantangan dalam desain aplikasi Internet.

WAP dikembangkan oleh WAP Forum, sebuah forum yang didirikan oleh Ericsson, Motorola, Nokia dan Phone.com pada Juni 1997, dan sekarang beranggotakan lebih dari 200 perusahaan terkemuka dalam bidang teknologi informasi.

Spesifikasi pertama WAP – WAP 1.0 – diperkenalkan pada tahun 1998. Versi-versi setelahnya (WAP 1.x) dikembangkan untuk mengatasi masalah interoperabilitas, mengakomodasi program sertifikasi, dan menambahkan beberapa fasilitas baru untuk menjawab perubahan kebutuhan pasar dan peningkatan kemampuan jaringan, perangkat, dan teknologi baru.


(14)

WAP 2.0 merupakan generasi terbaru dari spesifikasi WAP yang mengadopsi perkembangan terbaru standar-standar dan protokol Internet. WAP 2.0 dioptimalkan untuk bisa memanfaatkan bandwidth lebih tinggi dan koneksi berbasis paket dari jaringan nirkabel. Selain mendukung peningkatan kemampuan perangkat-perangkat wireless terbaru dan perkembangan teknologi content di Internet, WAP 2.0 juga mempertahankan kompatibilitas dengan content, aplikasi, dan layanan-layanan dari WAP versi-versi sebelumnya (WAP 1.x).

Pada sub-bab ini akan dijelaskan beberapa item di bawah yang merupakan komponen utama arsitektur WAP 2.0 [WAPForum, 2002]:

WAP Application Environment – Biasa dilihat dalam bentuk ‘WAP Browser/Micro-browser’, WAP 2.0 Application Environment merupakan pengembangan untuk mengakomodasi standar baru Internet khususnya dalam hal browser untuk markup language. WAP 2.0 Application Environment mendukung XHTML Mobile Profile (XHTMLMP) untuk content baru dan WML untuk content dengan spesifikasi WAP 1.x. XHTMLMP merupakan markup language berbasis framework modular eXtensible HyperText Markup Language (XHTML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) untuk menggantikan dan meningkatkan kemampuan HTML yang banyak digunakan saat ini.

WAP Programming Model – WAP Programming Model, seperti halnya Web Programming Model, menggunakan Pull Model (client me-requests content dari server) dan Push Model (server secara proaktif mengirim content ke client). WAP juga meningkatkan arsitektur Web dengan dukungan teleponi melalui Wireless Telephony Application (WTA).


(15)

WAP Protocol Stack – Sebagai tambahan untuk Protocol Stack pada WAP 1.x, WAP 2.0 menambahkan beberapa dukungan dan layanan dengan basis stack pada Internet meliputi dukungan untuk TCP, TLS, dan HTTP. Dengan demikian, WAP 2.0 menyediakan model konektivitas ke jaringan dan wireless bearer dengan cakupan yang lebih luas.

Penambahan layanan dan kemampuan baru – Spesifikasi WAP memiliki beberapa item yang bukan merupakan bagian dari ‘WAP Stack’ maupun ‘WAP Browser’ tetapi membantu memperkaya kemampuan WAP. Dengan WAP 2.0, ada beberapa peningkatan dalam hal fasilitas yang tersedia bagi pengembang, operator, dan pengguna.

2.2.1 WAP Application Environment

WAP Application Environment, disebut juga Wireless Application Environment (WAE), merupakan sarana interaksi antara aplikasi WAP/Web dengan perangkat wireless yang berisi WAP microbrowser.

WAP 2.0 menyediakan dasar bagi microbrowser dalam hal bahasa markup, yaitu XHTML Mobile Profile (XHTMLMP) untuk content baru dan WML untuk content dengan spesifikasi WAP 1.x. Bahasa-bahasa markup ini menyediakan layanan-layanan presentasional yang sesuai untuk perangkat-perangkat wireless. Bahasa scripting di sisi client, WMLScript, menyediakan kemampuan-kemampuan tambahan sebagai pelengkap dan kontrol atas presentasi. Untuk meningkatkan efisiensi transmisi dan implementasi di sisi client dalam menangani WML dan WMLScript, WAE mendukung tokenisasi WML1 dan kompilasi WMLScript sebelum gateway mengirim content ke perangkat wireless.


(16)

WAE di WAP 2.0 tetap mendukung pendekatan application-centric melalui pendefinisian XHTMLMP dan beberapa teknologi terkait lainnya dan meliputi elemen-elemen berikut:

 Bahasa markup dasar untuk WAE di WAP 2.0, yaitu XHTMLMP, merupakan pengembangan dan modifikasi dari XHTML Basic profile

yang dikembangkan oleh W3C. XHTML didesain untuk bisa ditingkatkan (extensible) dan WAE memanfaatkan kemampuan ini dengan mendefinisikan fasilitas markup tambahan untuk meningkatkan fungsionalitas. Dengan menggunakan pendekatan modularisasi XHTML, bahasa XHTMLMP menjadi sangat extensible, memungkinkan penambahan elemen-elemen dalam bahasa bila diperlukan. Di samping itu, dokumen-dokumen yang ditulis menggunakan inti bahasa XHTML akan sepenuhnya bisa dibaca oleh XHTMLMP browser.

 WAE di WAP 2.0 juga meningkatkan tampilan content melalui dukungan terhadap style sheets. Didasarkan pada Mobile profile dari CSS dari W3C, WAP mendukung inline dan external style sheet, yang didukung oleh hampir semua Internet browsers.

 Kompatibilitas dengan versi-versi sebelumnya (kompatibilitas surut) disediakan di WAE untuk WAP 2.0 melalui dukungan terhadap kedua jenis bahasa markup (WML1 dan XHTMLMP) atau melalui operasi transformasi dari WML1 ke WML2. Bahasa WML2 merupakan ekstensi dari XHTMLMP yang menambahkan fasilitas spesifik dari WML1 untuk kompatibilitas surut. Proses transformasi menyediakan konversi, misalnya nama-nama dan atribut, dari WML1 ke XHTMLMP demikian


(17)

juga halnya dukungan terhadap fasilitas spesifik WML1. WAP 2.0 menyediakan model transformasi, menggunakan eXtensible Stylesheet Language Transformation (XSLT), yang akan memungkinkan konversi dokumen yang dibuat di WML1 ke kode-kode WML2 yang kemudian bisa beroperasi di browser yang mendukung WAP 2.0.

Perubahan-perubahan ini memungkinkan perangkat wireless bisa membaca baik content yang dibuat dengan XHTML Basic untuk client Internet lain maupun aplikasi dan content yang ditulis secara spesifik untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas ekstensi WML.

2.2.2 WAP Programming Model

WAP Programming Model, seperti halnya Web Programming Model, menggunakan Pull Model (client me-requests content dari server) dan Push Model (server secara proaktif mengirim content ke client), seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4. WAP juga meningkatkan arsitektur Web dengan dukungan teleponi melalui Wireless Telephony Application (WTA).

WAP Device

WAP Microbrowser

(w/ WTA)

Application Server

Push (Content) Request (URL)

Response (Content) Content

HTTP Server

Push Initiator

Gambar 2.4: WAP Programming Model.


(18)

Gateway) diperlukan untuk menangani kerja protokol antara client dan origin

server. WAP Proxy berkomunikasi dengan client menggunakan protokol WAP

yang sebagian besar berbasis protokol komunikasi Internet, dan berkomunikasi dengan origin server menggunakan protokol Internet standar. WAP 2.0 tidak memerlukan WAP Proxy, karena komunikasi antara client dan origin server dapat dilakukan menggunakan HTTP/1.1. Meskipun demikian, penggunaan WAP Proxy dapat mengoptimalkan proses komunikasi dan memungkinkan ditawarkannya peningkatan layanan mobile, seperti lokasi, privasi, dan layanan berbasis presensi (Gambar 2.5). Sebagai tambahan, WAP Proxy diperlukan untuk menyediakan fungsi Push.

WAP Device

WAP Microbrowser

(w/ WTA)

Proxy

Encoded Content Encoded Request (URL)

Feature

Enhance-ment HTTP Proxy

Application Server

Content Request (URL)

Content HTTP Server

Gambar 2.5: WAP Programming Model dengan tambahan proxy.

2.2.3 WAP Protocol Stack

Bagian terpenting dari versi terbaru WAP adalah diperkenalkannya dukungan terhadap protokol Internet bila konektivitas IP tersedia bagi perangkat mobile. Ini merupakan fasilitas baru di samping tetap didukungnya WAP Protocol Stack yang lama, yang digunakan pada jaringan yang tidak menyediakan IP dan


(19)

juga IP bearers dengan bandwidth rendah. WAP 2.0 mendukung kedua stack dan menyediakan layanan yang sama terhadap Application Environment.

A. Layer-layer protocol bawaan

WAP 2.0 mempertahankan dukungannya terhadap ‘WAP 1 Stack’. Protokol-protokol ini telah dioptimalkan untuk bearer dengan bandwidth rendah dan memiliki tingkat latensi relatif tinggi. Layer-layer dalam WAP 1 Stack tersebut adalah:

Wireless Session Protocol (WSP) – WSP menyediakan fungsi-fungsi HTTP/1.1 dan memiliki fasilitas-fasilitas baru, seperti long-lived sessions

dan session suspend/resume. WSP menyediakan layer aplikasi yang lebih

tinggi dengan interface konsisten untuk dua session services. Pertama adalah layanan connection-mode yang bekerja pada Wireless Transaction Protocol (WTP), dan kedua adalah layanan connectionless yang bekerja di atas layanan transport datagram yang secure dan nonsecure.

Wireless Transaction Protocol (WTP) – WTP didefinisikan sebagai protokol berorientasi transaksi ringan yang sesuai untuk diimplementasikan pada “thin” clients (mobile stations) dan bekerja secara efisien di atas jaringan datagram wireless. Keuntungan-keuntungan menggunakan WTP meliputi:

 Peningkatan reliabilitas pada layanan datagram. WTP membebaskan upper layer dari re-transmisi dan acknowledgements yang bermanfaat pada saat layanan datagram digunakan.

 Peningkatan efisiensi pada layanan connection oriented. WTP tidak mempunyai fase set up dan tear down koneksi secara eksplisit.


(20)

 Keuntungan penggunaan protokol beorientasi message, didesain untuk layanan-layanan berorientasi transaksi, seperti “browsing”.

Wireless Transport Layer Security (WTLS) –WTLS didesain untuk menyediakan privasi, integritas data, dan otentikasi antara dua aplikasi yang saling berkomunikasi. WTLS menyediakan layer di level yang lebih tinggi dengan interface layanan transport secure dengan tetap mempertahankan interface layanan transport di bawahnya. Sebagai tambahan, WTLS menyediakan interface untuk mengelola (dalam hal ini membangun dan mengakhiri) koneksi secure. WTLS menyediakan fungsi-fungsi yang serupa dengan TLS 1.0 dan menambahkan fasilitas-fasilitas lain seperti dukungan terhadap datagram, handshake yang lebih dioptimalkan, dan key refreshing dinamis.

Wireless Datagram Protocol (WDP) – WDP merupakan layanan datagram umum, menawarkan layanan konsisten kepada protokol-protokol di level yang lebih tinggi dan berkomunikasi secara transparan melalui salah satu layanan bearer yang tersedia. Konsistensi ini dimungkinkan melalui serangkaian adaptasi terhadap fasilitas-fasilitas spesifik dari bearer-bearer tersebut. Hal ini berarti menyediakan interface yang sama kepada layer-layer di atasnya yang kemudian dapat berfungsi secara independen terhadap layanan-layanan dari wireless network. Gambar 2.6 menunjukkan bagaimana stack protokol bawaan ini bekerja antara WAP Devices dan WAP Gateway. Dalam gambar, WAP Gateway menginterkoneksikan layanan-layanan yang ditawarkan oleh WSP ke protokol HTTP untuk memungkinkan akses ke data yang ada di wired Internet.


(21)

WAE WSP WTP WTLS WDP Bearer WAP Device HTTP SSL TCP IP WSP WTP WTLS WDP Bearer WAP Gateway WAE Web Server HTTP SSL TCP IP

Gambar 2.6: Contoh WAP 1 Gateway.

B. Layer-layer protocol untuk jaringan yang mendukung IP

Salah satu hal terpenting dari WAP 2.0 adalah diperkenalkannya protokol-protokol Internet di lingkungan WAP. Dukungan ini dimotivasi oleh dikembangkannya jaringan-jaringan wireless dengan bandwidth tinggi (2.5G dan 3G) yang menyediakan dukungan IP langsung ke perangkat wireless. Protokol-protokol tersebut meliputi:

Wireless Profiled HTTP (WP-HTTP) – Spesifikasi WP-HTTP merupakan profil HTTP untuk lingkungan wireless dan sepenuhnya bisa saling bekerja dengan HTTP/1.1. Model dasar interaksi antara WAP Device dan WAP Proxy/WAP Server adalah transaksi request/response HTTP. WP-HTTP mendukung kompresi message dari respon dan mendukung juga pembangunan secure tunnels.

Transport Layer Security (TLS) – Wireless Profile dari protokol TLS mengizinkan interoperabilitas untuk transaksi secure. TLS Wireless Profile mencakup cipher suites, format-format sertifikat, algoritma penandatanganan dan penggunaan resume untuk suatu sesi. Profile ini juga mendefinisikan metode untuk tunneling TLS untuk mendukung keamanan end-to-end pada level transport.


(22)

Wireless Profiled TCP (WP-TCP) – WP-TCP menyediakan layanan connection-oriented. WP-TCP dioptimalkan untuk lingkungan wireless dan sepenuhnya dapat saling bekerja dengan implementasi TCP standar. Gambar 2.7 memperlihatkan contoh penggunaan protokol-protokol ini dari WAP Device ke Web Server. Dalam contoh ini, sebuah tunnel TLS di- enable dengan membuat WAP Proxy agar mengizinkan transaksi HTTP yang secure dari ujung ke ujung (end-to-end). TCP* merupakan referensi untuk end points yang bekerja menggunakan fasilitas wireless profiled TCP.

WAE HTTP TLS TCP* IP Wireless WAP Device TCP IP Wired TCP* IP Wireless WAP Proxy WAE Web Server TCP IP Wired HTTP TLS

Gambar 2.7: Contoh WAP HTTP Proxy dengan Profiled TCP dan HTTP.

Meskipun WAP 2.0 menyediakan dukungan terhadap kedua stack, perlu dicatat bahwa kedua stack tersebut bekerja secara independen satu sama lain. Oleh karena itu, tidak akan ada pencampuran dan pencocokan protokol pada saat terjadi transaksi end-to-end. Gambar 2.8 memperlihatkan pemisahan kedua stack.

Gambar tersebut memperlihatkan ekspektasi bahwa satu WAE yang sama dapat bekerja pada stack yang mana pun. Untuk perangkat-perangkat yang akan mendukung baik jenis jaringan yang lama maupun yang baru, pergantian stack bisa terjadi saat perangkat masuk atau keluar area cakupan tiap jaringan.


(23)

WAE

WAP 1.x Stack

WAP Device

WAP 2.x Stack

Gambar 2.8: Optional Dual WAP Stack Support.

2.2.4 Penambahan layanan dan kemampuan baru

Sebagai tambahan terhadap application environment dan peningkatan kemampuan micro-browser, WAP 2.0 juga menambahkan beberapa fasilitas baru. Fasilitas-fasilitas ini memperluas kemampuan perangkat wireless dan meningkatkan kemampuan untuk menyajikan layanan-layanan dan aplikasi. Beberapa fasilitas tersebut adalah:

A. WAP Push

Layanan ini memungkinkan content untuk dikirim atau di-“push” ke perangkat wireless oleh aplikasi berbasis server melalui sebuah “Push Proxy”. Fungsi ini telah ditingkatkan di WAP 2.0. Fungsi Push relevan terutama terhadap aplikasi real-time untuk mengirim notifikasi kepada pengguna, seperti messaging, harga saham, dan liputan trafik di jalan. Tanpa fungsi Push, aplikasi semacam ini mengharuskan perangkat wireless untuk selalu me-request informasi dari server. Di lingkungan wireless, aktivitas semacam ini menyebabkan inefisiensi dan penghamburan sumber daya di jaringan wireless. Fungsi Push di WAP menyediakan kendali atas pesan-pesan yang di-push, kemampuan store & forward


(24)

B. User Agent Profile (UAProf)

Layanan ini menyediakan mekanisme untuk menyebutkan kemampuan client dan preferensi pengguna kepada server aplikasi. UAProf dibuat berdasar

Composite Capabilities / Preference Profiles (CC/PP) yang merupakan hasil kerja

W3C. UAProf mendukung model transaksi client-server dengan mengirimkan informasi client dan pengguna ke server bersama dengan request-nya. Informasi ini memungkinkan server untuk mengadaptasi content-nya sesuai dengan profil tiap user. Model layanan seperti ini juga memungkinkan Proxy untuk menyediakan value-added services dengan jalan menyediakan adaptasi langsung.

C. Wireless Telephony Application (WTA)

Layanan ini menyediakan sarana yang memungkinkan penyediaan sejumlah aplikasi teleponi tingkat lanjut dioperasikan dari dalam lingkungan aplikasi yang biasanya hanya menyediakan layanan data. Layanan penanganan panggilan ini, seperti melakukan panggilan, menjawab panggilan, menempatkan panggilan ke dalam antrian, dan mengalihkan panggilan, dapat dipadukan dengan layanan data. Hal ini menyebabkan telepon mobile dengan fasilitas WAPWTA menjadi perangkat yang benar-benar memadukan layanan Internet dan voice.

D. External Functionality Interface (EFI)

Layanan ini menyediakan interface antara WAE dan komponen atau entitas-entitas dengan aplikasi embedded yang dieksekusi di luar kemampuan WAE. Hal ini serupa dengan penyediaan modul plug-in module, yang meningkatkan atau memperluas kemampuan browser atau aplikasi lain. Kerangka kerja EFI menyediakan kemungkinan pengembangan dan expandibilitas dari


(25)

perangkat WAP. Kerangka kerja ini dapat digunakan untuk mendefinisikan interface spesifik untuk mengakses perangkat eksternal, seperti smart cards, perangkat GPS, perangkat kesehatan, dan kamera digital.

E. Persistent Storage Interface

Fasilitas ini memberikan spesifikasi sejumlah layanan penyimpanan yang dibarengi interface yang tertata rapi untuk mengorganisir, mengakses, menyimpan, dan mengambil data di perangkat wireless atau perangkat memory lain yang terhubung.

F. Data Synchronization

Dalam pendekatan yang membantu untuk menyamakan framework, WAP Forum mencari solusi untuk sinkronisasi data. Sebagai hasilnya, WAP 2.0 menetapkan inisiatif SyncML dengan mengadopsi bahasa SyncML sebagai pilihan untuk solusi sinkronisasi data. Pesan-pesan SyncML didukung baik oloh protokol WSP maupun HTTP/1.1.

G. Multimedia Messaging Service (MMS)

Layanan ini menyediakan kerangka kerja untuk implementasi solusi messaging dengan berbagai kelebihan. MMS menyediakan fasilitas dan fungsionalitas yang meungkinkan pengiriman berbagai jenis content. Tergantung pada model layanannya, MMS mendukung paradigma pengiriman pesan secara cepat (seperti SMS) atau pendekatan store-and-forward (seperti e-mail) atau bisa juga mengizinkan kedua model tersebut untuk beroperasi secara bersamaan. Dengan menggunakan layanan WAP lainnya, Push dan UAProf, MMS


(26)

menyediakan solusi messaging efisien yang mampu menyediakan notifikasi dengan adaptasi struktur content ke dalam bentuk yang digunakan secara efisien oleh perangkat penerima.

H. Provisioning

Layanan ini menyediakan pendekatan standar dalam penyediaan informasi yang diperlukan untuk beroperasi pada jaringan wireless kepada WAP clients. Hal ini memungkinkan operator jaringan untuk mengelola perangkat wireless pada jaringannya menggunakan tools yang sama.

I. Pictogram

Layanan ini memungkinkan digunakannya image mungil, seperti gambar

 ini. Gambar-gambar seperti ini dapat digunakan untuk mewakili beberapa kata sehingga dihasilkan komunikasi yang efisien. Komunikasi menggunakan “bahasa isyarat” semacam ini bisa membantu mengatasi kendala bahasa.


(27)

Pada bab ini akan dijelaskan tahapan dan langkah-langkah perancangan sistem, dimulai dengan Sub Bab 3.1 yang berisi analisis terhadap sistem online trading yang sekarang diimplementasikan di BES, kemudian dilanjutkan dengan proses desain sistem yang akan terbagi dalam dua sub-bab: Sub Bab 3.2 mengenai desain sistem yang meliputi konfigurasi dasar sistem, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), dan struktur database; dan Sub Bab 3.3 yang berisi desain input dan output.

3.1 Analisis Sistem Online Trading BES

Seperti telah diuraikan pada bab terdahulu, sistem online trading yang diluncurkan oleh BES pada tanggal 9 Agustus 2002 ini merupakan pengembangan dari perdagangan jarak jauh secara offline (remote trading) yang telah diperkenalkan oleh BES sejak tahun 1992. Dengan sistem online trading, semua kegiatan dalam perdagangan efek dapat dilakukan secara elektronik, mulai dari penyampaian pesanan (order), validasi order, order matching sampai penyelesaian atas transaksi yang telah terjadi, dapat dilakukan oleh investor dari rumah, kantor, hotel atau tempat lainnya dimana investor berada, melalui media Internet.

3.1.1 Konfigurasi sistem online trading BES

Secara lengkap konfigurasi sistem online trading di BES adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1 berikut:


(28)

Internet (Public Network)

Investor Investor AB1

FIX Network (Close Network)

AB2

FIX Engine (Interface)

Bursa Efek Surabaya (BES)

Trading Engine Transaksi Bursa AB3 AB4 FIX Engine

Back Office Back Office

FIX Engine Web Application System Outsource Back Office System BO AB4 BO AB3 Application Service Provider (ASP)

Other FIX Network (Close Network) Other Exchanges Global Custody ECN

Gambar 3.1: Konfigurasi sistem online trading di BES.

Pada Gambar 3.1 ditunjukkan bahwa investor terhubung ke perusahaan sekuritas yang menjadi Anggota Bursa (AB) melalui Internet yang merupakan jaringan publik. Sedangkan para Anggota Bursa terhubung dengan BES melalui jaringan tertutup dengan protokol FIX (Financial Information eXchange).

Anggota Bursa terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu: (i) Anggota Bursa yang memiliki sendiri infrastruktur untuk melayani online trading, meliputi FIX Engine dan Back Office yang mempunyai konektivitas ke Web (AB1 pada Gambar 3.1), (ii) Anggota Bursa yang memiliki Back Office tapi tidak memiliki FIX Engine dan konektivitas ke Web, sehingga meng-outsource kedua item


(29)

tersebut kepada Application Service Provider (ASP) (AB2 pada Gambar 3.1), dan (iii) Anggota Bursa yang sama sekali tidak memiliki infrastruktur untuk melayani online trading, sehingga meng-outsource fasilitas-fasilitas tersebut kepada ASP (AB3 dan AB4 pada Gambar 3.1).

3.1.2 Mekanisme perdagangan

Mekanisme perdagangan mulai dari order oleh investor ke sistem Anggota Bursa melalui Internet (PC) sampai terjadi transaksi di Bursa dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Investor membuka rekening pada Perusahaan Sekuritas (AB, Anggota Bursa);

 Investor memasukkan order jual/beli dari mana saja melalui Internet;  Setelah order tersebut diterima oleh sistem AB, maka sistem akan

melakukan validasi secara otomatis;

 Apabila order memenuhi syarat validasi, maka order diteruskan ke sistem perdagangan di Bursa (Straight Through Processing);

 Sistem Perdagangan Bursa (Trading Engine) akan melakukan proses

matching sesuai dengan peraturan Bursa;

 Transaksi yang terjadi kemudian dikonfirmasikan oleh sistem perdagangan Bursa ke sistem Perusahaan Sekuritas, kemudian langsung ke investor.

Semua proses di atas terjadi secara otomatis dengan kecepatan relatif, tergantung dari konfigurasi PC, jaringan dan perangkat komunikasi, serta penyedia jasa Internet yang digunakan oleh investor.


(30)

3.1.3 Keamanan

Untuk menjamin keamanan pada sistem online trading, BES menetapkan beberapa spesifikasi dan kualifikasi keamanan minimal pada sistem, antara lain sebagai berikut:

 Otentikasi pengguna (user authentication), suatu proses untuk memastikan bahwa yang mengakses sistem tersebut adalah pengguna yang telah terdaftar;

 Otentikasi server (server authentication/trusted system), proses untuk memastikan bahwa server yang diakses tersebut adalah server yang sebenarnya;

 Keamanan data dengan teknologi enkripsi untuk melindungi informasi pada saat transmisi/bergerak melewati jaringan dengan menggunakan teknologi pengacakan data atau enkripsi;

 Keamanan data pada teknologi database, untuk melindungi informasi/data yang tersimpan di server;

 Keamanan jaringan melalui implementasi private network pada jaringan yang menghubungkan BES dengan AB, serta implementasi sistem firewall.

3.2 Desain Sistem

3.2.1 Konfigurasi dasar

Sistem mobile trading yang akan didesain dalam Tugas Akhir mengambil asumsi bahwa sistem akan dibangun dan diimplementasikan pada perusahaan


(31)

sekuritas fiktif “FK Securities” yang memiliki infrastruktur online trading sendiri (seperti AB1 pada Gambar 3.1).

Informasi (content) yang ada di sistem back office FK Securities selain disajikan dalam format HTML untuk konsumsi para online investor yang menggunakan PC (melalui jaringan telepon fixed PSTN milik operator telepon fixed), beberapa di antaranya (dan beberapa informasi / content baru) akan disajikan pula dalam format WML sehingga dapat diakses oleh para online investor yang menggunakan telepon mobile (melalui jaringan GSM milik operator GSM).

Di samping itu, ada beberapa informasi lagi yang akan di-deliver melalui SMS tanpa melalui Internet, sehingga model pemrograman sistemnya menjadi seperti ditunjukkan Gambar 3.2.

Internet

FK Securities SMS System

(on GSM Network)

Request 1 (WAP) Request 1 (WAP)

Request 2 (WAP) Request 2 (WAP)

Response 1 (WAP) Response 1 (WAP)

Response 2 (SMS)

Response 2 (SMS)

Gambar 3.2: Model pemrograman sistem mobile trading FK Securities.

Secara garis besar, konfigurasi sistem mobile trading yang akan dibangun adalah seperti Gambar 3.3 di bawah.


(32)

Internet

Investor (WML Browser)

FK Securities FIX Engine

Back Office BES

FIX Network

WML HTML

Investor (HTML Browser)

SMS Gateway

GSM Network

PSTN Network

SMS

WAP IP

Gambar 3.3: Desain konfigurasi dasar sistem mobile trading FK Securities.

3.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

A Context diagram

Dalam context diagram sistem mobile trading ada tiga entitas eksternal yang terlibat (Gambar 3.4), yaitu:

Investor - merupakan individu atau lembaga yang melakukan investasi di pasar modal. Ada dua jenis Investor, yaitu (i) investor individu atau perorangan, dan (ii) investor lembaga yang merupakan pelaku investasi


(33)

melalui suatu badan, misalnya lembaga dana pensiun, perusahaan asuransi, reksa dana, perusahaan manajemen investasi, dan sebagainya.  Anggota Bursa – yaitu perusahaan sekuritas yang tercatat sebagai

anggota di Bursa Efek Surabaya, dan bertindak sebagai sebagai Perantara Pedagang Efek (Broker Dealer).

Bursa Efek Surabaya – yaitu pihak yang mengorganisir dan memberikan fasilitas transaksi efek bagi anggotanya. Tugasnya meliputi pencatatan transaksi, menyediakan informasi untuk umum, dan melakukan pengawasan atas semua transaksi yang terjadi agar sesuai dengan Peraturan Bursa.

Investor Sistem Mobile Trading Anggota Bursa 0 + Bursa Efek Surabaya Login Konfirmasi Login Data Saham Dimiliki

Info Saham Dimiliki

Info Deposit

Detil Saham Info Detil Saham

Info Saham Cari Saham

Order Saham Konfirmasi Order Msg Trade Done

Info Berita Laporan Transaksi Msg Status Emiten

Entry Data Investor Konfirmasi Entry Data Investor

Update Data Kepemilikan Konfirmasi Update

Data Kepemilikan

Entry Berita Konfirmasi Entry Berita

Laporan Transaksi

Info Order Laporan Transaksi Info Status

Emiten Jumlah Saham Dimiliki


(34)

B DFD level 0 proses mobile trading Login 1 Investor Anggota Bursa Bursa Efek Surabaya [Info Order] [Laporan

Transaksi] [Info Status Emiten] Tsellorder 5 Data Beli Data Transaksi Tbuyorder 6 Tradedone 7 Data Jual Data Beli Data Transaksi Data Jual News 8 User 1 Member 2 Saham 3 Title 4 Transaksi Saham 4 Informasi Saham 3 Kepemilikan 2 Detil Saham + + + [Login] [Konfirmasi Login]

[Entry Data Investor] [Konfirmasi Entry Data Investor] UserID & Pswrd

Data Investor [Upd. Kepemilikan] [Konfirmasi Update] [Entry Berita] [Konfirmasi Entry] Data Title Kode Saham Data Member Data Investor Info Berita Data Berita

[Data Saham Dimiliki] [Info Saham Dimiliki]

[Info Deposit]

[Info Berita] [Info Jumlah Saham Dimiliki]

[Detil Saham] [Info Detil Saham]

[Info Saham] [Cari Saham]

[Order Saham] [Konfirmasi Order] [Msg Trade Done]

[Laporan Transaksi] [Msg Status Emiten]

Status Data Status

Data Saham Data Member

[Laporan Transaksi]

Gambar 3.5: DFD level 0 proses mobile trading.

Pada proses level 0 seperti ditunjukkan Gambar 3.5 terdiri dari empat proses utama, yaitu:

Proses Login oleh Investor ke sistem mobile trading yang disediakan


(35)

Proses Kepemilikan dari sistem yang meng-update harta kepemilikan Investor berupa deposit, jenis saham yang dimiliki, dan jumlah masing-masing saham yang dimiliki. Dalam proses ini Investor juga akan memperoleh berita-berita penting seputar dunia Pasar Modal;

Proses Informasi Saham di mana Investor dapat melihat saham dan

informasi detilnya;

 Proses Transaksi Saham yang merupakan aktivitas jual beli saham oleh Investor.

Keempat proses tersebut digambarkan secara rinci pada Gambar 3.6 sampai dengan Gambar 3.9.

C DFD level 1 proses login

Investor AnggotaBursa

Cek Login 1.1

[Login] [Konfirmasi Data]

User 1

Validasi 1.2

[Konfirmasi Login] [Data Investor] User ID & Password

[User ID & Password] [Data Investor]

Gambar 3.6: DFD level 1 proses login.

Pada proses login (Gambar 3.6), Investor akan melalui proses otorisasi dan otentikasi dengan cara memasukkan user ID dan password. Kemudian sistem akan melakukan pengecekan dengan mengambil data dari tabel user, apabila user


(36)

terdaftar, sistem akan melakukan otentikasi untuk memastikan bahwa user adalah benar-benar investor yang terdaftar di Anggota Bursa dengan melakukan pencocokan password terhadap user ID yang dimasukkan. Berikutnya sistem akan mengkonfirmasikan hasil proses ini ke Investor.

D DFD level 1 proses kepemilikan

Investor Anggota Bursa Back Office 2.1 News 8 Berita 2.2 [Info Berita] [Entry Berita] [Berita] [Data Berita] User 1 Member 2 [Upd. Kepemilikan] [Konfirmasi Update] [Data Member] [Data Investor] [Konfirmasi Entry] [Data Saham Dimiliki]

[Info Saham Dimiliki]

[Info Deposit] [Info Juml. Saham Dimiliki]

Gambar 3.7: DFD level 1 kepemilikan.

Investor dapat melakukan pengecekan posisi total deposit yang ia miliki, nama saham dan jumlah saham yang dimiliki di Anggota Bursa (Gambar 3.7). Sistem hanya memerlukan data dari tabel member.untuk mengtahui saham milik dan jumlah lot sedang total deposit diambil dari tabel user. Investor juga akan memperoleh berita-berita penting yang selalu di informasikan secara up-to-date


(37)

E DFD level 1 proses transaksi saham

Investor Bursa Efek

Surabaya Order Jual Beli 4.1 Saham 3 Trade Done 4.2

[Msg Trade Done]

Antrian Done Info Antrian Tsellorder 5 Title 4

[Info Status Emiten] [Info Order] [Laporan Transaksi] Tbuyorder 6 Member 2 [Laporan Transaksi] Tradedone 7 Anggota Bursa [Lap Transaksi] [Order Saham] [Konfirmasi Order] [Msg Status Emiten]

[Status] [Data Status] [Data Jual] [Data Jual] [Data Beli] [Data Beli] + [Data Tran.] [Data Transaksi]

Gambar 3.8: DFD level 1 proses transaksi saham.

Di dalam proses transaksi saham Investor melakukan permintaan order beli maupun jual saham.. Order tersebut akan masuk ke tabel antrian yaitu tabel

tsellorder atau tabel tbuyorder. Order yang berhasil akan tersimpan didalam tabel

tradedone. Sehingga dari tabel tersebut semua entitas akan mendapat laporan

transaksi yang berhasil.

Investor akan menerima pemberitahuan tradedone melalui SMS untuk tiap order saham yang berhasil. Investor tidak bisa melakukan order jika saham emiten berstatus suspend. Status tersebut di-entry oleh BES. Kondisi suspend mengakibatkan saham emiten yang terdaftar di BES tidak dapat diperdagangkan sampai status berubah aktif kembali.


(38)

F DFD level 2 proses order jual beli

Investor Bursa Efek

Surabaya Antrian Jual Beli 4.1.1 Cek Status Saham Emiten 4.1.2 Konfirmasi Status [Info Order]

[Info Status Emiten]

Tsellorder 5

[Msg Status Emiten]

Title 4 [Order Saham] [Konfirmasi Order] [Data Jual] [Data Jual] + [Status] [Data Status] [Info Antrian] Trade Done [Antrian Done] Trade Done Tbuyorder

6 [Data Beli]

[Data Beli]

Gambar 3.9: DFD level 2 proses order jual beli.

Proses order jual beli ini (Gambar 3.9) merupakan hasil break down dari level 1 proses transaksi saham. Semua order saham akan dimasukkan ke dalam tabel tbuyorder untuk order jual dan tsellorder untuk order jual. Kondisi status saham emiten akan diinputkan ke dalam tabel title. Investor akan mendapat informasi dalam bentuk SMS yang berisi status suspend.

3.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan segala kebutuhan untuk sistem pemrosesan database yang digunakan dalam aplikasi WAP. Dalam perancangan ini terdapat entitas-entitas yang saling berhubungan untuk penyajian data yang diperlukan. Gambar 3.10 menggambarkan ERD yang digunakan dalam sistem mobile trading.


(39)

PRIORITAS Counter USERID Text(12) TITLECODE Text(5) WAKTU DateTime LOT Integer BUYPRICE Currency TBUYORDER TITLECODE Text(5) USERID Text(12) LOT Integer MEMBER TITLECODE Text(5) TITLEDESCR Text(254) STATUS Text(1) TITLE USERID Text(12) USERNAME Text(30) PASSWORD Text(10) NO_HP Text(15) EMAIL Text(127) SALDO Currency USER PRIORITAS1 Counter USERID Text(12) TITLECODE Text(5) WAKTU DateTime LOT Integer SELLPRICE Currency TSELLORDER TITLECODE Text(5) USERIDJUAL Text(12) USERIDBELI Text(12) TRANSDATE Date TRANSTIME Time ORDERPRICE Currency LOT Integer TRADEDONE TITLECODE Text(5) BEGIN Currency HIGH Currency LOW Currency CLOSING Currency SELL Currency VSELL LongInt BUY Currency VBUY LongInt SAHAM

USERID = USERID USERID = USERID

USERID = USERID TITLECODE = TITLECODE

TITLECODE = TITLECODE TITLECODE = TITLECODE

TITLECODE = TITLECODE TITLECODE = TITLECODE

Gambar 3.10: ERD sistem mobile trading.

3.2.3 Struktur database

Struktur database merupakan penjabaran dan penjelasan berdasarkan Entity Relationship Diagram, mulai dari fungsi masing-masing tabel sampai atribut yang ada dalam tabel. Adapun struktur database yang dibuat adalah sebagai berikut :

1. Nama Tabel : title Primary Key : titlecode

Fungsi : menyimpan data saham

Tabel 3.1: Title

Nama Tipe Lebar Keterangan

titlecode Text 5 Kode Saham

titledescr Text 254 Nama Saham


(40)

2. Nama Tabel : saham Primary Key : titlecode

Fungsi : menyimpan data pergerakan saham

Tabel 3.2: Saham

Nama Tipe Lebar Keterangan

titlecode Text (5) 5 Kode saham

begin Currency Fixed Harga awal

high Currency Fixed Harga tertinggi

low Currency Fixed Harga terendah

closing Currency Fixed Harga akhir

sell Currency Fixed Harga beli

svol Number Long Integer Volume jual

buy Currency Fixed Harga beli

bvol Number Long Integer Volume beli

3. Nama Tabel : user Primary Key : userid

Fungsi : menyimpan data Investor di Anggota Bursa

Tabel 3.3: User

Nama Tipe Lebar Keterangan

userid Text 12 Investor account

password Text 10 Password account

username Text 30 Nama investor

no_hp Text 15 Nomor HP

email Text 127 Alamat email

saldo Currency Fixed Deposit

4. Nama Tabel : member

Primary Key1 :userid, titlecode

Fungsi : menyimpan data back office investor di Anggota Bursa

Tabel 3.4: Member

Nama Tipe Lebar Keterangan

Userid Text (12) 12 Investor account

Titlecode Text (5) 5 Kode saham


(41)

5. Nama Tabel : tsellorder Foreign Key : titlecode, user

Fungsi : menyimpan data antrian jual dari investor

Tabel 3.5: Tsellorder

Nama Tipe Lebar Keterangan

prioritas Auto Number Prioritas

waktu Date/Time Waktu

titlecode Text 5 Kode saham

lot Number Byte Satuan lot

sellprice Currency Fixed Harga jual

user Text 12 User jual

6. Nama Tabel : tbuyorder Foreign Key : titlecode, user

Fungsi : : menyimpan data antrian beli dari investor

Tabel 3.6: Tbuyorder

Nama Tipe Lebar Keterangan

prioritas Auto Number Prioritas

waktu Date/Time Waktu

titlecode Text 5 Kode saham

lot Number Byte Satuan lot

buyprice Currency Fixed Harga beli

user Text 12 User beli

7. Nama Tabel : tradedone Primary Key : titlecode

Fungsi : menyimpan data order jual beli yang terjadi

Tabel 3.7: Tradedone

Nama Tipe Lebar Keterangan

Titlecode Text (5) 5 Title

Useridjual Text (12) 12 User jual

Useridbeli Text (12) 12 User beli

Transdate Date/Time Tanggal

Transtime Date/Time Waktu

Orderprice Currency Fixed Harga order


(42)

8. Nama Tabel : news Primary Key : id

Fungsi : menyimpan data berita Tabel 3.8: News

Nama Tipe Lebar Keterangan

Id Auto Number No. berita

Day Text (6) Hari

Datenews Date/Time Tanggal berita

Topic Text(250) Topik berita

Detailnews Memo Detil berita

3.3 Desain Input Output

Desain input output digunakan untuk memuat tampilan desain dari form inputan yang ada sampai dengan output yang akan dihasilkan sesuai dengan proses yang terjadi dan data yang tersimpan dalam table.

Dalam Sistem Mobile Trading, rancangan menu login adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 3.11.

WELCOME

FK SECURITIES

MOBILE TRADING SERVICES

User ID : Password :

[ Options.. ]

Text Text


(43)

3.3.1 Main menu

Setelah login berhasil, maka user akan dibawa ke menu utama (main menu) yang tampilannya seperti ditunjukkan pada Gambar 3.12. Dalam main menu terdapat pilihan Check my stock, Search stock, News, About FK Securities dan Logout.

Main Menu

> [Check my stock] > [Search stock] > [News]

> [About FK Securities]

> [Logout]

Gambar 3.12: Desain main menu.

3.3.2 Check my stock

Check my stock (Gambar 3.13) berisi data kepemilikan Investor di Anggota Bursa. Di sini ditampilkan kode-kode saham, jumlah lot dan total deposito yang dimiliki.


(44)

Check My Stock

Your Stock

> [Kode saham] = <Jumlah Lot> Lot > [Kode saham] = <Jumlah Lot> Lot > [Kode saham] = <Jumlah Lot> Lot > [Kode saham] = <Jumlah Lot> Lot

Your Deposit

Rp. <Harga>,00

[Back]

Gambar 3.13: Desain check my stock.

Dalam desain detil saham (Gambar 3.14), akan diperlihatkan detil harga saham dari awal pembukaan bursa hingga penutupannya. Untuk melakukan aktifitas transaksi, Investor dapat memanfaatkan link order, queue, dan trade done.

<Kode saham> <Nama saham>

Begin : Rp <Harga>,00 High : Rp <Harga>,00 Low : Rp <Harga>,00 Last : Rp <Harga>,00

=============================== Sell : Rp <Harga>,00

Vol Sell : <volume> Buy : Rp <Harga>,00 Vol Buy : <volume> > [Order]

> [Queue] > [Trade Done]

[Back]


(45)

Order

Order for Stock : <kode saham> At <Tgl Sistem>

Order Price :

Total Lot :

[Back]

Curency

Number

Gambar 3.15: Desain order.

Tampilan antrian order saham dan tampilan trade done nya dapat dilihat pada Gambar 3.16 dan 3.17 berikut.

Queue

Buy Queue <Kode saham>

Price - Volume <Harga> - <Volume> <Harga> - <Volume> <Harga> - <Volume>

Sell Queue <Kode saham>

Price - Volume <Harga> - <Volume> <Harga> - <Volume> <Harga> - <Volume>

[Back]


(46)

Last Done Trans Stock : <Kode saham>

Time - Price - Volume

<Waktu> - <Harga> - <Volume> <Waktu> - <Harga> - <Volume> <Waktu> - <Harga> - <Volume> <Waktu> - <Harga> - <Volume>

[Back]

Gambar 3.17: Desain output last done transaction.

3.3.3 Search stock

Pada desain ini investor dapat melakukan inputan kode saham yang dicari (Gambar 3.18), kemudian akan tampil hasil search nya (Gambar 3.19).

Search

Stock Search :

[Option] [Back]

Text


(47)

Search Result

Stock List : > [Kode Saham] > [Kode Saham] > [Kode Saham] > [Kode Saham]

[Go] [Back]

Gambar 3.19: Desain output search.

3.3.4 News

Investor dapat memanfaaatkan fasilitas ini untuk mengetahui berita-berita penting seputar dunia Pasar Modal.

News

> [Hari,Tanggal berita] Judul berita

> [Hari, Tanggal berita] Judul berita

> [Hari, Tanggal berita] Judul berita

> [Hari, Tanggal berita] Judul berita

[Go] [Back]


(48)

Detil News

> [Hari,Tanggal berita] Detil berita

> [Hari,Tanggal berita] Detil berita

> [Hari,Tanggal berita] Detil berita

[Back]

Gambar 3.21: Desain detail news.

3.3.5 About FK Securities

Di sini ditampilkan informasi mengenai FK Securities.

.:: FK Securities ::. Check out

our new unbeatable offers, join in our WAP More information, visit our

Homepage : http// www.fksecurities.com

FK Securities Jl. Kapuas 51 Surabaya

031-5611208

[Back]


(49)

Pada bab ini dijelaskan mengenai implementasi hasil rancang bangun sistem, penggunaan program aplikasi yang dibuat, serta pengujian terhadap sistem. Bab ini terdiri dari tiga sub bab, yaitu: Sub Bab 4.1 Implementasi Sistem berisi penjelasan mengenai kebutuhan hardware dan software untuk server serta kebutuhan di sisi client; Sub Bab 4.2 Penggunaan Sistem Mobile Trading berisi penjelasan mengenai penggunaan sistem, khususnya ditinjau dari sisi client; dan yang terakhir adalah Sub Bab 4.3 Pengujian Sistem yang berisi hasil pengujian terhadap semua fasilitas dan fungsi yang disediakan oleh sistem.

4.1 Implementasi Sistem

4.1.1 Kebutuhan komputer server

Komputer server yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut:  Processor Intel Pentium III / 700 MHz

 RAM 128 Mb  Hardisk 20 Mb

Konfigurasi tipe MIME IIS berada di Internet Service Console. Cara settingnya dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:

Klik kanan pada server yang berada di sebelah kiri window, kemudian pilih Properties.


(50)

Gambar 4.1: Setting MIME type IIS.

Kemudian tekan tombol Edit pada Computer MIME Map.


(51)

Lalu untuk tiap tipe WAP MIME, pilih New Type. Masukkan Associated extension dan Content type (MIME) nya.

Gambar 4.3: Registered file types

Gambar 4.4: Field untuk inputkan WAP MIME type

Tabel 4.1 : Tipe MIME untuk WAP

MIME Type Associated Extension

text/vnd.wap.wml .wml

application/vnd.wap.wmlc .wmlc

text/vnd.wap.wmlscript.wmls .Wmls

application/vnd.wap.wmlscriptc.wmlsc .wmlsc


(52)

4.1.2 Kebutuhan client

Client dapat menggunakan media berikut untuk bisa mengakses WAP Mobile Trading:

Perangkat Mobile (Mobile Device) – Dapat berupa PDA, smartphone, maupun handphone yang mendukung fasilitas WAP. Untuk koneksi ke provider WAP, client bisa menggunakan CSD maupun GPRS. Di Indonesia, pada umumnya jasa akses WAP disediakan oleh operator GSM / selular yang bersangkutan.

Personal Computer – yang bisa digunakan standar minimal Prosesor Pentium II/300 Mhz, memory minimal 64 Mb dan harddisk lebih kurang 3 MB. Software untuk emulatornya dapat menggunakan M3Gate, Opera atau WML browser lainnya.

4.2 Penggunaan Sistem Mobile Trading

Penggunaan aplikasi ini, pengunjung atau client dapat menggunakan browser apapun yang support dengan dokumen WML. Berikut adalah penjelasan beserta gambar penggunaan WAP Mobile Trading dengan menggunakan browser WAP M3Gate 0.5.

Pada field address ketik alamat WAP Mobile Trading di http://localhost/ta.


(53)

Gambar 4.5: Tampilan untuk memasukkan URL.

Tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.6: Tampilan utama mobile trading.

Investor harus memasukkan User ID dan Password agar dapat masuk ke dalam sistem mobile trading. Jika valid,akan masuk ke menu utama (Gambar 4.7).


(54)

Gambar 4.7: Tampilan login berhasil.

4.2.1 Main menu

Pada tampilan ini terdiri dari (i) Check my stock, disini investor dapat melihat daftar saham yang dimiliki beserta jumlah lotnya dan mencek jumlah deposit yang tersedia di Anggota Bursa (ii) Search stock, berfungsi untuk pencarian saham lain (iii) News berupa berita-berita penting yang di up-date oleh Anggota Bursa sabagai rekomendasi yang bersifat fundamental (iv) About FK Securities berisi keterangan mengenai Anggota Bursa sebagai penyedia sarana mobile trading.


(55)

Gambar 4.8: Tampilan main menu.

Link check my stock akan menampilkan saham yang dimiliki dengan jumlah lot tiap saham, dan total deposito investor.


(56)

Dari check my stock, kode saham yang dipilih dapat menampilkan kondisi saham saat transaksi bursa. Kondisi harga saham awal pembukaan bursa, harga tertinggi, harga terendah dan harga kondisi saat itu.

Gambar 4.10: Tampilan detil saham.

Di tampilan detil saham, investor dapat langsung melakukan order atas nama saham yang dimilikinya, melihat antrian saham tersebut dan transaksi yang selesai. Maksud dari transaksi selesai adalah bila harga order jual yang berada diantrian jual sama dengan harga order beli yang ada di antrian beli. Secara otomatis transaksi langsung tercatat di dalam tabel trade done. Tampilan order dapat dilihat pada gambar 4.11.


(57)

Gambar 4.11: Tampilan order.

Gambar 4.12: Tampilan WML Card Option order.

Investor dapat melihat antrian saham yang sudah di order melalui fasilitas queue, tampilannya sebagai berikut :


(58)

Gambar 4.13: Tampilan queue.

Untuk melihat transaksi yang telah terjadi, investor dapat membuka link last done trans.


(59)

Investor akan mendapat pesan berupa SMS jika kondisi Hpnya tidak sedang terkoneksi dengan sistem di Anggota Bursa. Yaitu

 Apabila investor telah memasukkan ordernya ke dalam antrian jual maupun beli, kemudian di dalam Bursa harga order tersebut sesuai harga order investor lain maka pesan berupa SMS otomatis terkirim. Sehingga Investor dapat segera mengambil keputusan terhadap strategi investasi berikutnya.

 Saham yang diperjualbelikan adalah atas nama Emiten atau perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek.. Harga saham dapat naik dan turun, tidak hanya dapat dipastikan dengan rekomnedasi teknikal saja, tetapi kondisi manajemen Emiten juga mempengaruhi pasar bursa. Kondisi

suspend merupakan informasi yang vital bagi para investor. Pihak Bursa

Efek dapat menunda saham Emiten untuk di perjual belikan salah satunya karena ditemukan kejanggalan manajemen atau hal-hal lain yang menyangkut kondisi fundamental perusahaan. Oleh karena itu sistem akan segera mengirim SMS jika status saham berubah suspend agar investor dapat segera mengambil tindakan atas saham yang dimilikinya.

4.2.2 Search stock

Fasilitas ini terdapat di menu utama yang berfungsi untuk pencarian nama saham secara cepat dan tepat. Investor dapat melihat pergerakan saham yang bukan miliknya, sehingga bila saham tersebut dalam kondisi bagus untuk diinvestasi, dia dapat melakukan order langsung seperti halnya order pada saham yang dimilikinya.


(60)

Gambar 4.15: Tampilan search.

Hasil dari tampilan search berupa nama-nama kode saham yang jika dipilih akan tampil detil harga saham.

Apabila investor belum memiliki saham tersebut, otomastis order yang dapat dilakukan hanya order beli saja, sehingga apabila investor salah memasukkan order, akan keluar pesan bahwa order tidak dapat diproses.


(61)

Gambar 4.16: Tampilan search result.

4.2.3 News

Fasilitas ini menginformasikan terhadap investor berupa berita-berita yang tejadi di dunia Pasar Modal, baik nasional maupun internasional.


(62)

4.3 Pengujian Sistem

Berikut adalah hasil pengujian terhadap sistem. Pengujian dilakukan terhadap semua fasilitas dan fungsi yang tersedia untuk mengetahui bahwa sistem bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

4.3.1 Pengujian login user

Tabel 4.2: Hasil pengujian login user Pengujian login

Jenis pengujian Keterangan Hasil

1. Input user id kosong Kembali login 

2. Kesalahan user id Ditolak sistem, login lagi 

3. Input password kosong Kembali login 

4. Password tidak sesuai Ditolak sistem, login lagi 

4.3.2 Pengujian main menu

Tabel 4.3: Hasil pengujian main menu Pengujian main menu

Jenis pengujian Keterangan Hasil

1. Link check my stock Sesuai database 

2. Link search stock Tampilan sesuai 

3. Link news Tampilan sesuai 

4. Link about FK Securities Tampilan sesuai  4. Link Logout Keluar dari sistem member AB  Pengujian check my status

Jenis pengujian Keterangan Hasil

1. Tampilan link nama saham Sesuai database 

2. Jumlah lot saham Sesuai database 

3. Jumlah deposito Sesuai database 

4. Link back Kembali ke halaman sebelumnya  Pengujian detil saham

Jenis pengujian Keterangan Hasil

1. Tampilan saham Sesuai database 

2. Tampilan harga saham Tampilan sesuai 

3. Link order Tampilan sesuai database 

4. Link queue Sesuai dengan database 


(63)

4.3.3 Pengujian order

Tabel 4.4: Hasil pengujian order Pengujian order

Jenis pengujian Keterangan Hasil

1. Input price stock salah Muncul pesan, kembali ke menu utama

2. Input total lot Normal 

Pengujian detil order

Jenis pengujian Keterangan Hasil

1. Order buy Normal 

2. Order sell Normal 

3. Tidak sesuai fraksi harga Muncul pesan, input kembali  4. Tidak sesuai batasan harga Muncul pesan, input kembali  3. Link back Kembali ke halaman sebelumnya 

4.3.4 Pengujian queue

Tabel 4.5: Hasil pengujian queue. Pengujian order

Jenis pengujian Keterangan Hasil

1. Tampilan buy queue Tampilan sesuai database  2. Tampilan sell Queue Tampilan sesuai database  3. Link back Kembali ke halaman sebelumnya 

4.3.5 Pengujian last done trans

Tabel 4.6: Hasil pengujian last done trans. Pengujian last done trans

Jenis pengujian Keterangan Hasil

1. Tampilan trans done Tampilan sesuai database  2. Link back Kembali ke halaman sebelumnya 


(64)

4.3.6 Pengujian search stock

Tabel 4.7: Hasil pengujian search stock Pengujian search stock

Jenis pengujian Keterangan Hasil

1. Search nama saham : Normal 

2. Link nama saham hasil search Sesuai database 

4.3.7 Pengujian news

Tabel 4.8: Hasil pengujian news Pengujian search stock

Jenis pengujian Keterangan Hasil

1. Jumlah berita yang tampil Sesuai dengan tabel  2. .Link back Kembali ke halaman sebelumnya 


(65)

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab-bab terdahulu serta mengacu pada proses dan hasil rancang bangun sistem dalam Tugas Akhir ini, ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik, di antaranya adalah:

1. Untuk membangun sistem mobile trading tidak diperlukan pembangunan sistem secara end-to-end mulai dari mobile devices, mobile network, Internet, back office system dan sistem informasi di perusahaan sekuritas, serta communication network untuk menghubungkan perusahaan sekuritas dengan Bursa dan institusi finansial lainnya (misalnya perbankan), melainkan hanya diperlukan pembuatan sistem informasi yang berfungsi sebagai interface bagi sistem-sistem yang ada, khususnya antara sistem online trading yang ada dengan sistem mobile communication.

2. Karena keterbatasan sistem mobile communication dalam hal ukuran layar tampilan, rendahnya kemampuan processing, dan kesederhanaan user interface, maka tidak semua informasi dan aktivitas dalam sistem online trading melalui Internet (PC) bisa dilakukan melalui sistem ini. Namun demikian, sistem mobile trading mempunyai kelebihan berupa kemudahan dan kenyamanan bagi investor dalam melakukan aktivitas trading dengan mobilitas tinggi, dan peluang untuk mendapatkan informasi terbaru lebih besar.


(66)

3. Beberapa kelebihan dan manfaat yang diberikan oleh sistem mobile trading sebagai pengembangan dan perluasan jangkauan layanan dari sistem online trading yang ada di antaranya adalah:

 Memberikan alternatif sistem trading yang cepat, murah, efisien, dan aman bagi perusahaan-perusahaan sekuritas di samping sistem trading yang ada;

 Meningkatkan daya saing Pasar Modal dan Bursa Efek dalam menghadapi kompetisi dan trend pasar global melalui peningkatan efisiensi, kualitas layanan, dan produk;

 Menyediakan kemudahan, mobilitas, dan jangkauan akses yang lebih luas kepada investor yang tersebar di seluruh Indonesia.

5.2 Saran

Keterbatasan-keterbatasan dalam hal waktu, sarana, biaya, dan beberapa sumber daya lain menyebabkan sistem hasil rancang bangun dalam Tugas Akhir ini masih belum sempurna dan masih bisa ditingkatkan kemampuan dan fasilitas-fasilitasnya. Beberapa saran dan rekomendasi yang bisa diberikan untuk perbaikan dan pengembangan sistem ini di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Informasi yang dikirimkan oleh server ke telepon mobile (push content) masih menggunakan media SMS, yang dalam hal ini bukan merupakan media real-time, sehingga hanya sesuai untuk pengiriman informasi-informasi yang tidak harus real-time, seperti rekomendasi harian, berita, dan sebagainya. Untuk pengembangannya, perlu dioptimalkan fasilitas push, yaitu server secara pro-aktif mengirim informasi ke telepon mobile.


(67)

Fasilitas push telah didukung sepenuhnya di spesifikasi WAP 2.0. Dengan fungsi push informasi-informasi penting dan real-time bisa sampai ke investor secara real-time pula.

2. Pada sistem perlu ditambahkan fasilitas stock tracking, yaitu fasilitas yang memungkinkan investor untuk meminta pemberitahuan apabila harga saham tertentu telah mencapai batas yang dia kehendaki, sehingga investor bisa segera melakukan buy atau sell.

3. Untuk lebih menarik investor dan calon investor, di situs WAP perlu disediakan pula informasi yang dapat dimanfaatkan oleh non-member (bukan nasabah perusahaan sekuritas pemilik situs), seperti stock quotes, currency quotes, hot news, dan sebagainya. Beberapa fasilitas dan informasi tertentu (misalnya rekomendasi buy/sell, pilihan untuk buy/sell, stock tracking) hanya tersedia untuk member atau nasabah sekuritas melalui proses otorisasi dan otentikasi (log-in).

4. Untuk lebih mengoptimalkan proses buy/sell dan meningkatkan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan transaksi, sistem mobile trading perlu dihubungkan dengan sistem informasi di bank (mobile banking), sehingga pada saat investor melakukan transaksi, baik buy maupun sell, maka proses pembayaran bisa langsung dilakukan pada session yang sama.


(68)

1. Diambil dari Buku:

Agung, Gregorius, 2000, WAP Programming dengan WML, Panduan, Yogyakarta. Charles Arehart, Nirmal Chidambaram, Shashikiran Guruprasad, Alex Homer,

Ric Howell, Stephan Kasippillai, Rob Machin, Tom Myers, Alexander Nakhimovsky, Luca Passani, Chris Pedley, Richard Taylor, Marco Toschi, 2000, Professional WAP, Wrox Press, Inc., Indianapolis.

International Telecommunication Union (ITU), 2002(a), ITU Internet Report:

Internet for a Mobile Generation, ITU, Geneva.

International Telecommunication Union (ITU), 1999, Challenges to the Network:

Internet for Development, ITU, Geneva.

Virmansyah, Filda Martin, 2002, Membuat Halaman Aplikasi WAP, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Wei Meng Lee, Soo Mee Foo, Karli Watson, Ted Wugofski, 2000, Beginning

WAP, WML, & WMLScript, Wrox Press, Inc., Indianapolis.

2. Diambil dari Internet:

Bursa Efek Surabaya (BES), 2002, Press Release: BES Online Live, 12 Agustus 2003.

<www.bes.co.id/docs/Pub_Events/rel 08(02) softlaunching OLT.doc> Bursa Efek Surabaya (BES), 2003, Annual Report 2002, 22 April 2003.

<http://www.bes.co.id/docs/Pub_Events/reportBOD.zip>

Ghani, Rod, 2001, The Future of Wireless Banking: Implementing Wireless

Banking and Financial Systems, Juli 2001.

<ftp://www6.software.ibm.com/software/developer/library/ wi-banking.pdf>

IBM, 2003, Pervasive Computing: Mobile Trading Demo.

<http://www-3.ibm.com/software/pervasive/tech/demos/ phone_demo.html>

IEC, 2003, Wireless Application Protocol (WAP), Web ProForum Tutorials. <http://www.iec.org/online/tutorials/wap/index.html>


(69)

International Telecommunication Union (ITU), 2002(b), World Telecommunication Development Report 2002: Reinventing Telecoms -

Executive Summary, Maret 2002.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/publications/wtdr_02/material/ WTDR02-Sum_E.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(a), World 2000 Main

Telephone Lines, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/main00.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(b), World 2000 Cellular Subscribers, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/cellular00.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(c), World 2000 Information

Technology, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/internet00.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(d), World 2002 Main

Telephone Lines, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/main02.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(e), World 2002 Cellular Subscribers, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/cellular02.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(f), World 2002 Information

Technology, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/internet02.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(g), Key Indicators of World

Telecommunications, 1991-2003, 1 Juli 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/KeyTelecom99.html> Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), 2002,

Measuring the Information Economy 2002.

<http://www.oecd.org/dataoecd/16/14/1835738.pdf>

Open Mobile Alliance (OMA), 2002, WAP 2.0 Technical Specifications, September 2002.

<http://www.openmobilealliance.org/wapdocs/ technical_wap2_0-20020813.zip>

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM), 2003, Info Memo - FY2002, 4 April 2003.

<http://www.telkom.co.id/hubunganinvestor/quarter/ Infomemo2002_April4,2003.pdf>


(70)

Roche, Julian, 2002, Mobile Trading Comes of Age, Burgenstock Futures Conference, UNCTAD, September 2002.

<http://r0.unctad.org/infocomm/comm_docs/docs/meetings/burg/ bu02roche.pdf>

Roche, Julian, 2002, Web to Wap: For a real start of the new millennium, UNCTAD, September 2002.

<http://r0.unctad.org/infocomm/comm_docs/docs/meetings/burg/ bu00webwap.pdf>

WAPForum, 2000, Wireless Application Protocol White Paper, Juni 2000. <http://www.wapforum.org/what/WAP_white_pages.pdf>

WAPForum, 2002, Wireless Application Protocol: WAP 2.0 Technical White Paper, Januari 2002.


(1)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab-bab terdahulu serta mengacu pada proses dan hasil rancang bangun sistem dalam Tugas Akhir ini, ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik, di antaranya adalah:

1. Untuk membangun sistem mobile trading tidak diperlukan pembangunan sistem secara end-to-end mulai dari mobile devices, mobile network, Internet, back office system dan sistem informasi di perusahaan sekuritas, serta communication network untuk menghubungkan perusahaan sekuritas dengan Bursa dan institusi finansial lainnya (misalnya perbankan), melainkan hanya diperlukan pembuatan sistem informasi yang berfungsi sebagai interface bagi sistem-sistem yang ada, khususnya antara sistem online trading yang ada dengan sistem mobile communication.

2. Karena keterbatasan sistem mobile communication dalam hal ukuran layar tampilan, rendahnya kemampuan processing, dan kesederhanaan user interface, maka tidak semua informasi dan aktivitas dalam sistem online trading melalui Internet (PC) bisa dilakukan melalui sistem ini. Namun demikian, sistem mobile trading mempunyai kelebihan berupa kemudahan dan kenyamanan bagi investor dalam melakukan aktivitas trading dengan mobilitas tinggi, dan peluang untuk mendapatkan informasi terbaru lebih besar.


(2)

3. Beberapa kelebihan dan manfaat yang diberikan oleh sistem mobile trading sebagai pengembangan dan perluasan jangkauan layanan dari sistem online trading yang ada di antaranya adalah:

 Memberikan alternatif sistem trading yang cepat, murah, efisien, dan

aman bagi perusahaan-perusahaan sekuritas di samping sistem trading yang ada;

 Meningkatkan daya saing Pasar Modal dan Bursa Efek dalam

menghadapi kompetisi dan trend pasar global melalui peningkatan efisiensi, kualitas layanan, dan produk;

 Menyediakan kemudahan, mobilitas, dan jangkauan akses yang lebih

luas kepada investor yang tersebar di seluruh Indonesia.

5.2 Saran

Keterbatasan-keterbatasan dalam hal waktu, sarana, biaya, dan beberapa sumber daya lain menyebabkan sistem hasil rancang bangun dalam Tugas Akhir ini masih belum sempurna dan masih bisa ditingkatkan kemampuan dan fasilitas-fasilitasnya. Beberapa saran dan rekomendasi yang bisa diberikan untuk perbaikan dan pengembangan sistem ini di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Informasi yang dikirimkan oleh server ke telepon mobile (push content) masih menggunakan media SMS, yang dalam hal ini bukan merupakan media real-time, sehingga hanya sesuai untuk pengiriman informasi-informasi yang tidak harus real-time, seperti rekomendasi harian, berita, dan sebagainya. Untuk pengembangannya, perlu dioptimalkan fasilitas push, yaitu server secara pro-aktif mengirim informasi ke telepon mobile.


(3)

67

Fasilitas push telah didukung sepenuhnya di spesifikasi WAP 2.0. Dengan fungsi push informasi-informasi penting dan real-time bisa sampai ke investor secara real-time pula.

2. Pada sistem perlu ditambahkan fasilitas stock tracking, yaitu fasilitas yang memungkinkan investor untuk meminta pemberitahuan apabila harga saham tertentu telah mencapai batas yang dia kehendaki, sehingga investor bisa segera melakukan buy atau sell.

3. Untuk lebih menarik investor dan calon investor, di situs WAP perlu disediakan pula informasi yang dapat dimanfaatkan oleh non-member (bukan nasabah perusahaan sekuritas pemilik situs), seperti stock quotes, currency quotes, hot news, dan sebagainya. Beberapa fasilitas dan informasi tertentu (misalnya rekomendasi buy/sell, pilihan untuk buy/sell, stock tracking) hanya tersedia untuk member atau nasabah sekuritas melalui proses otorisasi dan otentikasi (log-in).

4. Untuk lebih mengoptimalkan proses buy/sell dan meningkatkan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan transaksi, sistem mobile trading perlu dihubungkan dengan sistem informasi di bank (mobile banking), sehingga pada saat investor melakukan transaksi, baik buy maupun sell, maka proses pembayaran bisa langsung dilakukan pada session yang sama.


(4)

1. Diambil dari Buku:

Agung, Gregorius, 2000, WAP Programming dengan WML, Panduan, Yogyakarta. Charles Arehart, Nirmal Chidambaram, Shashikiran Guruprasad, Alex Homer,

Ric Howell, Stephan Kasippillai, Rob Machin, Tom Myers, Alexander Nakhimovsky, Luca Passani, Chris Pedley, Richard Taylor, Marco Toschi, 2000, Professional WAP, Wrox Press, Inc., Indianapolis.

International Telecommunication Union (ITU), 2002(a), ITU Internet Report: Internet for a Mobile Generation, ITU, Geneva.

International Telecommunication Union (ITU), 1999, Challenges to the Network: Internet for Development, ITU, Geneva.

Virmansyah, Filda Martin, 2002, Membuat Halaman Aplikasi WAP, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Wei Meng Lee, Soo Mee Foo, Karli Watson, Ted Wugofski, 2000, Beginning WAP, WML, & WMLScript, Wrox Press, Inc., Indianapolis.

2. Diambil dari Internet:

Bursa Efek Surabaya (BES), 2002, Press Release: BES Online Live, 12 Agustus 2003.

<www.bes.co.id/docs/Pub_Events/rel 08(02) softlaunching OLT.doc> Bursa Efek Surabaya (BES), 2003, Annual Report 2002, 22 April 2003.

<http://www.bes.co.id/docs/Pub_Events/reportBOD.zip>

Ghani, Rod, 2001, The Future of Wireless Banking: Implementing Wireless Banking and Financial Systems, Juli 2001.

<ftp://www6.software.ibm.com/software/developer/library/ wi-banking.pdf>

IBM, 2003, Pervasive Computing: Mobile Trading Demo.

<http://www-3.ibm.com/software/pervasive/tech/demos/ phone_demo.html>

IEC, 2003, Wireless Application Protocol (WAP), Web ProForum Tutorials. <http://www.iec.org/online/tutorials/wap/index.html>


(5)

69

International Telecommunication Union (ITU), 2002(b), World Telecommunication Development Report 2002: Reinventing Telecoms - Executive Summary, Maret 2002.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/publications/wtdr_02/material/ WTDR02-Sum_E.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(a), World 2000 Main Telephone Lines, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/main00.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(b), World 2000 Cellular Subscribers, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/cellular00.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(c), World 2000 Information Technology, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/internet00.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(d), World 2002 Main Telephone Lines, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/main02.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(e), World 2002 Cellular Subscribers, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/cellular02.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(f), World 2002 Information Technology, 24 April 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/internet02.pdf>

International Telecommunication Union (ITU), 2003(g), Key Indicators of World Telecommunications, 1991-2003, 1 Juli 2003.

<http://www.itu.int/ITU-D/ict/statistics/at_glance/KeyTelecom99.html> Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), 2002,

Measuring the Information Economy 2002.

<http://www.oecd.org/dataoecd/16/14/1835738.pdf>

Open Mobile Alliance (OMA), 2002, WAP 2.0 Technical Specifications, September 2002.

<http://www.openmobilealliance.org/wapdocs/ technical_wap2_0-20020813.zip>

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM), 2003, Info Memo - FY2002, 4 April 2003.

<http://www.telkom.co.id/hubunganinvestor/quarter/ Infomemo2002_April4,2003.pdf>


(6)

Roche, Julian, 2002, Mobile Trading Comes of Age, Burgenstock Futures Conference, UNCTAD, September 2002.

<http://r0.unctad.org/infocomm/comm_docs/docs/meetings/burg/ bu02roche.pdf>

Roche, Julian, 2002, Web to Wap: For a real start of the new millennium, UNCTAD, September 2002.

<http://r0.unctad.org/infocomm/comm_docs/docs/meetings/burg/ bu00webwap.pdf>

WAPForum, 2000, Wireless Application Protocol White Paper, Juni 2000. <http://www.wapforum.org/what/WAP_white_pages.pdf>

WAPForum, 2002, Wireless Application Protocol: WAP 2.0 Technical White Paper, Januari 2002.