TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pada PT Panca Patriot Prima Sidoarjo.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN PADA PT PANCA
PATRIOT PRIMA SIDOARJO
LAPORAN TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Sistem Informasi
Oleh:
NOVI RIYANTO DWI PUTRA BAYA
10410100277
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
2016
i
RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN PADA PT PANCA PATRIOT PRIMA
SIDOARJO
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Sarjana Komputer
Oleh :
Nama
: Novi Riyanto Dwi Putra Baya
NIM
: 10.41010.0277
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
2016
ii
iii
iv
“Kesuksesan adalah ketika kita telah memiliki waktu dan memiliki materi yang cukup”
“Lebih baik mulai sekarang dari pada menyesal dikemudian hari”
v
Kupersembahkan Kepada
Papa, Mama, Kakak, Adik dan Orang Tercinta
Beserta semua keluarga yang telah mendukung
vi
x
DAFTAR ISI
Halaman
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT Panca Patriot Prima merupakan sebuah perusahaan swasta
bergerak bidang pakan ternak dan pembibitan ayam yang berada di Jawa Timur.
PT Panca Patriot Prima perusahaan induk dari Patriot Group dan menangungi
beberapa perusahaan yaitu PT Multindo Agro Lestari, dan PT Patriot Putra
Makassar.
PT Panca Patriot Prima dalam menjalankan proses ternak ayam dan
pembuatan pakan ternak. Pada proses penetasan ayam broiler dilakukan di
perusahaan induk yang nantinya untuk menjaga mutu dan juga menjaga bibit
ayam dari virus.
Pasca proses pembibitan ayam PT Panca Patriot Prima akan melakukan
penetasan ayam broiler yang akan dilakukan di beberapa mitra peternakan
perusahaan yang ada di 33 kota Indonesia. Perusahaan memiliki beberapa mitra
pertenakan yang tersebar di sebagaian wilayah Indonesia untuk mempermudah
proses pemeliharaaan bibit ayam broiler sampai dengan masa panen dan juga
pemasaran ayam broiler. Setelah masa panen ayam broiler, masing – masing
mitra pertenakan akan menjual ayam broiler kepada para broker melalui
marketing perusahaan.
PT Panca Patriot Prima akan menjual hasil panen ayam broiler yang
dimiliki oleh mitra peternak kepada para broker. Proses penjualan akan
1
2
dilaksanakan oleh marketing perusahaan, nantinya marketing akan
menentukan jumlah penjualan ayam broiler kepada broker dengan ketentuan
berdasarkan jumlah sisa hutang yang dimiliki broker dan juga pendapatan hasil
penjualan ayam oleh broker. Untuk broker baru PT Panca Patriot Prima juga
memiliki ketentuan mengenai jumlah penjualan ayam broiler yaitu hanya
diperbolehkan 10 keranjang masing – masing keranjang berisikan 10 ekor ayam
broiler. Marketing PT Panca Patriot Prima juga menangani pembayaran ayam
broiler yang dilakukan oleh broker, untuk broker yang miliki hutang usaha maka
hasil pembayaran tersebut akan dikalkulasi dan akan menghasilkan jumlah sisa
hutang yang dimiliki broker.
Proses bisnis yang dijabarkan memiliki beberapa kendala bisnis pada
proses penjualan ayam broiler dan juga proses penanganan pembayaran. Para
broker belum memiliki batasan pengambilan ayam broiler pada masing – masing
pertenakan jika broker masih memiliki utang usaha pada PT Panca Patriot Prima.
Para broker juga terkadang tidak mendapatkan sebuah peringatan mengenai
jumlah sisa hutang usaha dan jumlah ayam broiler yang boleh diambil oleh broker
dari PT Panca Patriot Prima.
Kondisi lain yang terjadi jika broker melakukan pembayaran melalaui
marketing PT Panca Patriot Prima. Marketing tidak ikut sertakan nama broker
sebagai atas nama pembayaran ke pada perusahaan. Akibat dari itu klaim
pembayaran dari broker`tidak akui oleh perusahaan induk.
Berdasarkan permasalahan yang ada di PT Panca Patriot Prima yaitu
mengenai penjualan ayam broiler dan juga pembayaran hutang usaha yang ada di
3
perusahaan. Maka dibuatlah suatu aplikasi penjualan pada PT Panca Patriot Prima
yang mampu mengatasi permasalahan penjualan perusahaan. Aplikasi ini nantinya
akan memproses data – data penjualan setiap broker pada semua mitra peternakan
dan nantinya dalam sistem aplikasi akan mengatur mengenai sistem penjualan
perusahaan, pengaturan ini didasarkan atas kebutuhan PT Panca Patriot Prima.
Setiap broker yang memiliki hutang kepada perusahaan, hutang tersebut
yaitu hutang kepada mitra pertenak perusahaan. Nantinya seluruh hutang broker
akan direkap berdasarakan hutang setiap mitra pertenak dan juga hutang secara
global, maka dapat diketahui jumlah keseluruhan hutang yang dimiliki oleh broker
kepada PT Panca Patriot Prima.
Pengaturan jumlah penjualan ayam broiler kepada broker mengacu pada
pengaturan platform atau batasan penjualan ayam broiler kepada broker. Aplikasi
ini nantinya akan membatasi jumlah penjualaan ayam broiler kepada broker, jika
broker masih memiliki hutang sebesar 20 % maka diperkenankan untuk
melakukan pembelian ayam broiler sebanyak 10 keranjang masing-masing
sebanyak 10 ekor ayam broiler dan jika broker memiliki hutang kurang dari 20 %
maka diperkenankan untuk melakukan pembelian hanya sebanyak 30 keranjang
masing – masing 10 ekor ayam broiler. Berikut rumus perhitungan penentuan
penjualan
Total Penjualan=(∑omzet penjualan broker)/(∑sisa hutang broker)
Penentuan
jumlah
penjualan
yang
dibantu
oleh
mempermudah PT Panca Patriot Prima dalam menentukannya.
aplikasi
akan
4
1.2 Perumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas, dapat dihasilkan suatu perumusan
masalah yaitu:
1. Bagaimana merancang bangun aplikasi penjualan pada PT Panca Patriot
Prima Sidoarjo.
2. Bagaimana membuat aplikasi untuk mengontrol penjualan ayam pada
broker.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam membangun aplikasi penjualan pada PT Panca
Patriot Prima Sidoarjo. Sebagai Berikut :
1. Sistem tidak menangani mengenai jumlah persediaan pakan dan vaksin
ayam ternak broiler.
2. Sistem tidak menangani pendistribusian benih ayam broiler kepada para
mitra peternak perusahaan.
3. Sistem tidak menangani penagihan hutang broker kepada perusahaan.
4. Sistem ini dibuat untuk menangani proses penjualan ayam kepada para
broker.
1.4 Tujuan
Tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini adalah menghasilkan
aplikasi penjualan ayam pada PT Panca Patriot Prima yang mampu membantu
manajemen penjualan ayam pada PT Panca Patriot Prima.
5
1.5 Manfaat
Manfaat dari apikasi penjualan pada PT Panca Patriot Prima ini adalah
mengatur sistem penjualan perusahaan yang tertata dengan baik dan dapat
menentukan jumlah penjualan ayam kepada broker sesuai dengan peraturan
perusahaan serta dapat meningkatkan kualitas dan mutu perusahaan lebih baik
lagi.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan Kerja
Praktek ini adalah sebagai berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini dijelaskan mengenai pendahuluan dari penulisan laporan
Kerja Praktek yang menjelaskan mulai dari latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan
sistematika penulisan.
BAB II
: LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan teori-teori yang berkaitan dalam pembuatan
aplikasi penjualan pada PT Panca Patriot Prima.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas analisa dan perancangan sistem. Analisa berisi
penjelesan dari timbulnya masalah beserta penyelesaiannya,
sedangkan perancangan sistem berisi Document Flow, System Flow,
Diagram HIPO (Hirarchy Input Proces Output), Data Flow Diagram,
Entity Relationship Diagram, Struktur Database, Desain antar muka
dan Desain Uji Coba.
6
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang kebutuhan perangkat lunak, perangkat
keras, implementasi dan evaluasi sistem. Implementasi ini mengacu
pada perancangan desain sistem yang telah dibuat dan berfokus
memberikan kemudahan untuk penjualan ayam broiler. Dalam
implementasi ini juga berisi penjelasan Graphical User Interface
(GUI) sistem yang telah dibuat. Sedangkan evaluasi sistem berisi
validasi dan uji coba sistem agar terhindar dari error serta berjalan
sesuai yang diharapkan
BAB V
: PENUTUP
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari pembuatan sistem yang telah
dilakukan serta menjelaskan saran untuk pengembangan untuk
memperbaiki aplikasi sistem yang telah dibuat.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima
Sistem penjualan pada PT Panca Patriot Prima memiliki rumus perhitungan
sendiri mengenai proses transaksi penjualan, rumus perhitungan tersebut
diantaranya :
a. Rumus Penentuan Penjualan
Menetapkan berapa jumlah penjualan ayam broiler yang harus dilakukan.
Jumlah penjualan =
b. Rumus Nota Timbang
Netto =
Berat Kotor =
Bekker =
Keterangan :
Bekker = berat keranjang
y = total berat keranjang
1.2 Sistem Penjualan
Penjualan ialah sebuah transaksi dilakukan dua pihak atau lebih antara satu
orang ke orang lain dengan pembayaran yang sah yang menghasilkan suatu
pendapatan atau kita jabarkan lagi secara luas pengertian penjualan ialah sebuah
aktivitas yang bertujuan untuk mencari pembeli / mempengaruhi konsumen agar
8
9
terdapat suatu transaksi yang dilakukan oleh kedua pihak dengan alat
pembayaran
yang
sah
dan
saling
menguntungkan
bagi
kedua
pihak
tersebut.Pengertian penjualan merupakan suatu aktivitas yang berinteraksi secara
langsung dengan konsumen untuk memperoleh pesanan atau penjualan secara
langsung (Rhonda Abrams).
Sistem penjualanitu sendiri adalah suatu sistem yang saling berhubungan
(penjual dengan calon pembeli) melalui prosedur-prosedur serta sarana
pendukung untuk menghasilkan sebuah informasi pemesanan dan terjadinya
suatu keseriusan dalam bertransaksi.
Sistem Penjualan Barang diartikan sebagai suatu sistem penjualan, melalui
prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari
pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman
barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas
penjualan yang berlaku (Niswonger, 1999).
1.2.1 Jenis – Jenis Penjualan
Menurut Basu Swastha pada buku ”Manajemen Penjualan”, terdapat beberapa
jenis penjualan yang biasa dikenal dalam masyarakat diantaranya adalah:
Trade Selling, penjualan yang terjadi bilamana produsen dan pedagang
besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi
produk mereka,. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan
promosi, peragaan, persediaan dan produk baru, jadi titik beratnya adalah
para penjualan melalui penyalur bukan pada penjualan ke pembeli akhir.
10
Missionary Selling, penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong
pembeli untuk membeli barang dari penyalur perusahaan.
Technical Selling, berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian
saran dan nasihat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa.
New Business Selling, berusaha membuka transaksi baru dengan membuat
calon pembeli menjadi pembeli seperti halnya yang dilakukan perusahaan
asuransi.
Responsive Selling, setiap tenaga penjual dihapkan dapat memberikan
reaksi terhadap permintaan pembeli melalui route driving and retaining.
Jenis penjualan ini tidak akan menciptakan penjualan yang besar, namun
terjalin hubungan pelanggan yang baik yang menjurus pada pembelian
ulang.
1.3 Bagan Aliran Dokumen
Menurut Jogiyanto (2005 : 20) Bagan alir dokumen (document flowchart) atau
di sebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart
merupakan bagan (charts) yang menunjukkan alir (flow) didalam program atau
prosedur sistem secara logika dapat didefinisikan sebagai bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dengan menggunakan
simbol seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Simbol Flowchart
Nama Simbol
No.
Simbol
Fungsi
Flowchart
11
Nama Simbol
No.
Simbol
Fungsi
Flowchart
1.
Untuk menujukkan dokumen
input dan output baik untuk
Dokumen
proses manual, mekanik atau
komputer.
2.
Proses
Menunjukkan kegiatan dari
Komputerisasi
operasi program komputer.
3.
Untuk menyimpan data.
Database
4.
Menunjukkan hubungan di
Penghubung
halaman yang sama.
5.
Penghubung
Halaman Lain
6.
Menunjukkan hubungan di
halaman lain.
Menandakan awal/akhir dari
Terminator
suatu sistem.
7.
Menggambarkan logika
Decision
keputusan dengan nilai true atau
false.
8.
Untuk menunjukkan pekerjaan
Kegiatan Manual
yang dilakukan secara manual.
9.
Untuk menujukkan file nonSimpanan Offline
komputer yang diarsip urut angka.
12
1.4 Data Flow Diagram
Menurut
Kendall
(2003:
241),
Data
Flow
Diagram
(DFD)
menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan
keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari
model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa
digunakan untuk
merepresentasikan
dan menganalisis prosedur-prosedur
mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi
bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau
transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu
teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis
sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut
Kendall (2003: 265), dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa
simbol yang digunakan antara lain:
1.
External entity
Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen,
atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan
informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.
Gambar 2.1 External Entity
13
2.
Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data
menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses
atau entitas dengan proses.
Flow_1
Flow_1
Gambar 2.2. Simbol Data Flow
3.
Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan
dijalankan.
Gambar 2.3. Simbol Process
4.
Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses
penyimpanan data.
1
Stor_2
Gambar 2.4. Simbol Data Store
14
1.5 Entity Relation Diagram
Entity relationship diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana
di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan
sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan
nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri
entity tersebut. Attribute yaitu uraian dari entitas dimana mereka dihubungkan
atau dapat dikatakan sebagai identifier atau descriptors dari entitas.
Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan
hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity
dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh
perancang database. Untuk itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua
jenis model, yaitu:
1.
Conceptual Data model
Conceptual
Data
model
(CDM)
adalah
jenis
model
data
yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
2.
Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara fisikal.
1.6 System Development Life Cycle (SDLC)
Menurut Pressman (2001), Model System Development Life Cycle (SDLC)
ini biasa disebut juga dengan model waterfall atau disebut juga classic life cycle.
Adapun pengertian dari SDLC ini adalah suatu pendekatan yang sistematis dan
berurutan.
Tahapan-tahapannya
adalah
Requirements
(analisis
sistem),
15
Analysis(analisis
kebutuhan
sistem),
Design
(perancangan),
Coding
(implementasi), Testing (pengujian) dan Maintenance (perawatan).
Model eksplisit pertama dari proses pengembangan perangkat lunak,
berasal dari proses-proses rekayasa yang lain. Model ini memungkinkan proses
pengembangan lebih terlihat. Hal ini dikarenakan bentuknya yang bertingkat ke
bawah dari satu fase ke fase lainnya, model ini dikenal dengan model waterfall,
seperti terlihat pada gambar 6 berikut.
Gambar 2.5. System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall
Penjelasan-penjelasan SDLC ModelWaterfall, adalah sebagai berikut:
a. Requirement (Analisis Kebutuhan Sistem)
Pada tahap awal ini dilakukan analisa guna menggali secara mendalam
kebutuhan yang akan dibutuhkan. Kebutuhan ada bermacam-macam seperti
halnya kebutuhan informasi bisnis, kebutuhan data dan kebutuhan user itu
sendiri. Kebutuhan itu sendiri sebenarnya dibedakan menjadi tiga jenis
16
kebutuhan. Pertama tentang kebutuhan teknologi. Dari hal ini dilakukan
analisa mengenai kebutuan teknologi yang diperlukan dalam pengembangan
suatu sistem, seperti halnya data penyimpanan informasi / database. Kedua
kebutuhan informasi, contohnya seperti informasi mengenai visi dan misi
perusahaan, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Ketiga, Kebutuhan
user. Dalam hal ini dilakukan analisa terkait kebutuhan user dan kategori user.
Dari analisa yang telah disebutkan di atas, terdapat satu hal lagi yang tidak
kalah pentingya dalam tahap analisa di metode SDLC, yaitu analisa biaya dan
resiko. Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti
biaya implementasi, testing dan maintenance.
b. Design (Perancangan)
Selanjutnya, hasil analisa kebutuhan sistem tersebut akan dibuat sebuah design
database, DFD, ERD, antarmuka pengguna / Graphical User Interface (GUI
) dan jaringan yang dibutuhkan untuk sistem. Selain itu juga perlu dirancang
struktur datanya, arsitektur perangkat lunak, detil prosedur dan karakteristik
tampilan yang akan disajikan. Proses ini menterjemahkan kebutuhan sistem ke
dalam sebuah model perangkat lunak yang dapat diperkirakan kualitasnya
sebelum memulai tahap implementasi.
c. Implementation (Coding)
Rancangan yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya akan diterjemahkan ke
dalam suatu bentuk atau bahasa yang dapat dibaca dan diterjemahkan oleh
komputer untuk diolah. Tahap ini juga dapat disebut dengan tahap
implementasi, yaitu tahap yang mengkonversi hasil perancangan sebelumnya
ke dalam sebuah bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer.
17
Kemudian komputer akan menjalankan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan
sehingga mampu memberikan layanan-layanan kepada penggunanya.
d. Testing (Pengujian)
Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem berjalan
sesuai prosedur ataukah tidak dan memastikan sistem terhindar dari error
yang terjadi. Testing juga dapat digunakan untuk memastikan kevalidan dalam
proses input, sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini
terdapat 2 metode pengujian perangkat yang dapat digunakan, yaitu: metode
black-box dan white-box. Pengujian dengan metode black-box merupakan
pengujian yang menekankan pada fungsionalitas dari sebuah perangkat lunak
tanpa harus mengetahui bagaimana struktur di dalam perangkat lunak tersebut.
Sebuah perangkat lunak yang diuji menggunakan metode black-box dikatakan
berhasil jika fungsi-fingsi yang ada telah memenuhi spesifikasi kebutuhan
yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian dengan menggunakan metode whitebox
yaitu menguji struktur internal perangkat lunak dengan melakukan
pengujian pada algoritma yang digunakan oleh perangkat lunak.
e. Maintenance (Perawatan)
Tahap terakhir dari metode SDLC ini adalah maintenance. Pada tahap ini, jika
sistem sudah sesuai dengan tujuan yang ditentukan dan dapat menyelesaikan
masalah pada koperasi, maka akan diberikan kepada pengguna. Setelah
digunakan dalam periode tertentu, pasti terdapat penyesuaian atau perubahan
sesuai dengan keadaan yang diinginkan, sehingga membutuhkan perubahan
terhadap sistem tersebut. Tahap ini dapat pula diartikan sebagai tahap
penggunaan perangkat lunak yang disertai dengan perawatan dan perbaikan.
18
Perawatan dan perbaikan suatu perangkat lunak diperlukan, termasuk
didalamnya adalah pengembangan, karena dalam prakteknya ketika perangkat
lunak digunakan terkadang masih terdapat kekurangan ataupun penambahan
fitur-fitur baru yang dirasa perlu.
1.7 Aplikasi
Aplikasi adalah sebuah perangkat lunak yang menjadi front end dalam sebuah
sistem yang digunakan untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang
berguna orang-orang dan sistem yang bersangkutan. (Sri Widianti : 2000). Istilah
aplikasi berasal dari bahasa inggris “application” yang berarti penerapan, lamaran
ataupun penggunaan. Sedangkan secara istilah, pengertian aplikasi adalah suatu
program yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi
bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan
oleh suatu sasaran yang akan dituju.
Menurut Whitten, Perancangan Sistem adalah “Proses dimana keperluan
pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau
kedalamspesifikasi pada computer yang berdasarkan pada sistem informasi”
(Kristanto,1994)
Menurut kamus komputer eksekutif, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan
masalah yang menggunakan salah satu tehnik pemrosesan data aplikasi yang
biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan
maupun pemrosesan data yang diharapkan. Adapun penggolongan mengenai
aplikasi, sebagai berikut :
19
a. Aplikasi enterprise
b. Aplikasi infrastruktur
c. Aplikasi informasi kerja
d. Aplikasi media dan hiburan
e. Aplikasi Pendidikan
f. Aplikasi pengembangan media
g. Aplikasi Rekayasa Produk
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada pengembangan aplikasi ini menggunakan SDLC Model Waterfall, yang
memiliki tahapan seperti Gambar di atas, yaitu tahap Requirements (Analisis Kebutuhan
Sistem) hingga tahap Maintenance (Perawatan), akan tetapi pada penelitian ini hanya
melakukan tahap Requirements (Analisis Kebutuhan Sistem) hingga tahap Testing
(Pengujian) saja karena didalam tahap tersebut sudah memberikan hasil untuk menyelesaikan
permalasahan pada PT. Panca Patriot Prima Sidoarjo. Alasan lainnya adalah tahap perawatan
memerlukan waktu yang lama, minimal 1 tahun setelah hasil penelitian diimplementasikan di
PT Panca Patriot Prima.
3.1 Identifikasi Permasalahan
Langkah awal dalam pembuatan sistem ini adalah melakukan identifikasi permasalahan
yang ada pada PT Panca Patriot Prima yang bertujuan untuk memberikan sebuah solusi
dengan cara membangun aplikasi yang membantu proses penjualan ayam pada PT Panca
Patriot Prima.berikut penjelasan mengenai proses penjualan ayam broiler pada gambar 3.1
document flow proses penjualan
20
21
Document Flow Penjualan
Marketing
Staff Keuangan
Kepala Bagian Keuangan
2
Laporanpenjualan
per distrik
Laporan pengajuan
penjualan
Mulai
2
Laporan penjualan
global
Menentukan
jumlah
penjualan
ayam broiler
Membuat
pengajuan
penjualan
2
Laporan
pembayaran broker
2
Laporan pengajuan
penjualan kepada
broker
Jumlah penjualan
ayam
1
2
Laporan sisa hutang
broker
Jumlah penjualan
ayam
2
Nota timbang ayam
broiler
Membuat
nota
timbang
Nota DO ayam 2
boiler
2
1
Nota timbang ayam
broiler
2
Nota pembayaran
broker
Membuat
laporan
transaksi
penjualan
Membuat
nota DO
2
2
1
Laporanpenjualan
per distrik
Nota DO ayam 1
broiler
1
Laporan penjualan
global
Membuat
nota
pembayaran
broker
Nota pembayaran
broker
2
2
1
Laporan
pembayaran broker
1
2
2
1
Laporan sisa hutang
broker
Phase
selesai
Gambar 3.1Document Flow Penjualan
22
Penjelasan mengenai aliran dokumen penjualan yaitu memiliki 3 aktor yang terlibat
dalam proses penjualan. Proses dimulai dari marketing yang melakukan pengajuan untuk
jumlah penjualan ayam broiler
kepada broker kepada staff keuangan perusahaan yang
nantinya staff keuangan akan menentukan jumlah penjualan ayam broiler.
Kemudian marketing akan menerima laporan jumlah penjualan ayam broiler kepada
broker, selanjutnya marketing akan membuat nota timbang ayam, nota DO ayam, nota
pembayaran masing – masing 2 rangkap nota. Rangkap ke dua masing – masing nota akan
diserahkan kepada bagian staff keuangan PT Panca Patriot Prima sebagai arsip nota.
Staff keuangan akan membuat laporan transaksi penjualan masing – masing laporan
terdiri dari laporan penjualan per distrik, laporan penjualan global, laporan pembayaran
broker, laporan sisa hutang broker setiap laporan terdiri dari 2 rangkap dan rangkap kedua
akan diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan rangkap pertama sebagai arsip.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di PT Panca Patriot Prima
dalam kegiatan penjualan ayam broiler, perusahaan melakukan penjualan ayam broiler
melalui mitra peternak ayam yang tersebar dibeberapa daerah. Namun pada proses
pelaksanaannya PT Panca Patriot Prima tidak menerapkan mengenai batasan penjualan ayam
broiler kepada broker. Batasan penjualan berdasarkan sisa hutang broker dan jumlah hasil
penjualan ayam broiler yang dilakukan broker. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian
yang dialami PT Panca Patriot Prima.
3.2 Analisis Permasalahan
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan pada PT Panca Patriot Prima yaitu mengenai
kendala ketentuan jumlah penjualan ayam broiler kepada broker yang selama ini tidak
ketentuan mengenai jumlah penjualannya. Sedangkan PT Panca Patriot Prima menginginkan
menerapkan aturan mengenai ketentuan jumlah penjualan ayam broiler kepada broker.
23
Dengan adanya permasalahan diatas maka solusi yang tepat adalah membuat suatu usulan
berupa rancang bangun aplikasi penjualan pada PT Panca Patriot Prima yang mampu
membantu perusahaan dalam menentukan jumlah penjualan ayam broiler kepada broker yang
sesuai dengan kebutuhan PT Panca Patriot Prima dan juga mampu membantu untuk
menangani pembayaran oleh broker.
3.3 Analisis Kebutuhan Pengguna (User)
Berdasarkan identifikasi dan analisis permasalahan di atas, maka dapat dibuat suatu
identifikasi sistem yang terlibat dalam kegiatan penjualan ayam broiler yaitu Kepala Bagian
Keuangan, Staff Keuangan, Marketing Penjualan. Dari tiga aktor yang terlibat memiliki peran
dan tanggung jawab masing-masing dijelaskan pada tabel 3.1 Peran dan tanggung jawab.
24
Tabel 3.1Peran dan Tanggung Jawab
No.
1
2.
Aktor
Kepala Bagian
Keuangan
Staff Keuangan
3.
Marketing
Peran
Tanggung Jawab
Melakukan penentuan jumlah
penjualan ayam broiler
berdasarkan kebutuhan dari
perusahaan dan mampu
menghasilkan kebijakan –
kebijakan mengenai sistem
keuangan.
Melakukan proses
mengenai pembuatan
kebijakan mengenai
batasan jumlah
penjualan ayam broiler.
Melakukan pengelolaan
mengenai laporan penjualan,
laporan pembayaran, laporan
piutang, laporan sisa hutang
broker, laporan nota timbang
ayam , laporan hasil panen
yang sesuai dengan prosedur
perusaan.
Melakukan proses
pengolaan laporan
keuangan secara
keseluruhan
Melakukan pengawasan
penjualan ayam broiler dan
juga menangani pembayaran
yang dilakukan oleh broker.
Melakukan proses
Pendataan mengenai
jumlah penjualan ayam
broiler.
Mengahasilkan laporan
keuangan berdasarkan
kebutuhan perusahaan
Melakukan proses
penjualan ayam broiler
kepada broker
Mampu menghasilkan
laporan rekap
pembayaran broker
3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional
Berdasarkan analisis kebutuhan di atas maka proses selanjutnya adalah pembuatan
spesifikasi kebutuhan. Kebutuhan fungsional merupakan fungsi-fungsi yang akan digunakan
didalam aplikasi. Berikut ini tabel 3.2 Fungsi-fungsi yang dikelompokkan berdasarkan
entitas, yaitu:
25
Tabel 3.2Kebutuhan Fungsionalitas
Entitas
Deskripsi Fungsi-Fungsi Yang Diperlukan
a. Membuat kebijakan mengenai sistem keuangan PT
Panca Patriot Prima
b. Melakukan
Kepala Bagian
Keuangan
proses
pengawasan
mengenai
laporan
keuangan secara keseluruhan
c. Melakukan pengarahan mengenai penjualan ayam
broiler PT Panca Patriot Prima
d. Melakukan fungsi mengenai pembagian jumlah dana
operasional untuk seluruh aktifitas perusahaan
a. Membuat nota – nota yang berhubungan dengan
penjualan
b. Rekapitulasi pembayaran broker dari hasil – hasil
Staff Keuangan
penjualan
c. Rekapitulasi jumlah hutang broker kepada perusahaan
d. Membuat laporan keuangan secara keseluruhan
a. Menangani penjualan ayam broiler pada setiap cabang
perusahaan
Marketing
Penjualan
b. Melakukan pengajuan jumlah penjualan ayam broiler
kepada broker
c. Menangani pembayaran dari broker
26
3.5 Perancangan Sistem
Setelah dilakukan analisis terhadap sistem, maka langkah selanjutnya adalah
perancangan sistem. Perancangan sistem ini bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhankebutuhan fungsional, menggambarkan aliran data dan alur sistem, dan sebagai tahap
persiapan sebelum implementasi sistem. Perancangan system ini diharapkan dapat
merancang dan mendesain sistem dengan baik, yang isinya meliputi langkah-langkah
operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.
Langkah-langkah operasi dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
a..
System Flow.
b.
Diagram HIPO (Hirarchy Input Process Output).
c.
Data Flow Diagram (DFD), yang didalamnya terdapat : context diagram,
DFD Level 0, dan DFD Level 1.
d.
Entity Relationship Diagram (ERD), yang didalamnya meliputi : Conceptual
Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).
f.
Struktur Database
g.
Desain antar muka.
h.
Desain uji coba
Aplikasi yang akan dibuat dapat membantu pihak PT Panca Patriot Prima dalam
melakukan optimasi pada proses penjualan ayam broiler kepada broker sehingga mengurangi
kesalahan dan waktu proses penjualan ayam broiler.
3.5.1
System Flow
System flow adalah penggambaran aliran dokumen dalam sistem dan merupakan
proses kerja dalam sistem. System flow ini juga representasi aliran data lanjutan dari
document flow. Jika document flow menggambarkan aliran data secara manual atau yang
selam ini terjadi diorganisasi, maka system flow ini menggambarkan aliran data pada sistem
27
yang nantinya akan dibangun untuk membantu proses dalam organisasi. Tentunya,
transformasi aliran dokumen ini lebih efektif dalam menjalankan proses organisasi, sehingga
proses tersebut bisa dikerjakan dengan cepat dan hasilnya akurat.
Sehubungan dengan itu maka dibawah ini akan digambarkan aliran data atau system
flow mengenai proses penjualan ayam broiler kepada broker, sebagai berikut :
28
A. System Flow Transaksi Penjualan
Proses Penjualan
Kepala Bagian Keuangan
mulai
2
Data broker
Input data BAP
2
Maintenance data
BAP
Tabel BAP
Input data DO ayam
Tabel DO
Maintenance data
DO ayam
Data penjualan
2
Data DO
Tabel master
kemitraan
2
Data NOTA
TIMBANG
Tabel master
mitra peternak
Input data nota
timbang ayam
2
Data pembayaran
Maintenance data
nota timbang ayam
Tabel nota
timbang
Tabel master
broker
Input data
penjualan ayam
selesai
Maintenance data
penjualan
Tabel penjualan
Input data
pembayaran
Tabel
pembayaran
Maintenance data
pembayaran
1
2
Data broker
1
2
Data pembayaran
Cetak transaksi
1
2
Data penjualan
Maintenace cetak
transaksi
1
2
Data DO
2
Data NOTA
TIMBANG
Phase
1
Gambar 3.2System Flow Penjualan
Pada sistem flow ini dijelaskan mengenai alur sistem yang dimulai dari staff keuangan
yang memeriksa pengajuan jumlah penjualan ayam broiler dari marketing ke dalam sistem.
Dari hasil pengecekan mengenai jumlah penjualan ayam broiler sistem akan menampilkan
29
jumlah penjualan ayam broiler berdasarkan jumlah sisa hutang dan juga hasil pendapatan
penjualan ayam broiler yang dilakukan oleh broker.
Kemudian staff keuangan akan membuat nota penjualan, nota timbang ayam, nota
delivery order dan juga nota pembayaran. Setelah proses transaksi penjualan selesai maka
staff keuangan akan membuat laporan penjualan per distrik, laporan penjualan global, laporan
pembayaran broker dan laporan sisa hutang broker.
30
B. System Flow Cetak Laporan
Cetak Laporan
Staff Keuangan
Mulai
Kepala Bagian Keuangan
Data broker
2Laporan penjualan
per farm
Data penjualan
Input data cetak
laporan
2Laporan penjualan
global
Data Nota
timbang
Maintenance data
laporan
2
Laporan
pembayaran broker
Data DO
Data
pembayaran
1
2
Laporan
sisa hutang
broker
1
2Laporan penjualan
per farm
2Laporan penjualan
global
selesai
1
1
2
Laporan
pembayaran broker
Phase
2
Laporan
sisa hutang
broker
Gambar 3.3System Flow Cetak Laporan
System flow cetak laporan menjelaskan mengenai proses cetak laporan dari
keseluruhan proses penjualan ayam dan menghasilkan laporan penjualan per farm, laporan
sisa hutang broker, laporan pembayaran broker.
31
3.5.2
Diagram HIPO
Berdasarkan system flow yang telah dibuat diatas maka dapat kembangkan kedalam
diagram HIPO. Diagram ini menggambarkan hubungan dari modul-modul dalam suatu sistem
secara berjenjang. Selain itu diagram HIPO juga menunjukkan secara garis besar hubungan
dari input, proses dan output, dimana bagian input menunjukkan item-item data yang akan
digunakan oleh bagian proses yang berisi langkah-langkah kerja dari fungsi atau modul dan
bagian output berisi hasil pemrosesan data. Adapun penggambaran diagram HIPO dalam
sistem ini pada gambar 3.9 adalah sebagai berikut:
32
0
Aplikasi Penjualan Pada
PT Panca Patriot Prima
1
2
3
Data Master
Proses Transaksi
Penjualan
Laporan
1.1
2.1
3.1
Master Broker
Berita Acara Panen
Laporan Penjualan
per farm
1.2
2.2
3.2
Master Mitra Farm
Penjualan
Laporan Penjualan
Global
1.3
2.3
3.3
Master Farm
Nota Timbang
Rekapitulasi
Piutang
2.4
3.4
Delivery Order
Laporan sisa
hutang broker per
farm
2.5
3.5
Pembayaran
Laporan sisa
hutang broker
global
3.6
Laporan
Pembayaran
Gambar 3.4Diagram HIPO
Diagram HIPO diatas menunjukkan tiga proses utama dalam sistem yaitu: pertama,
mengelola data master, berguna untuk input atau update data master yang nantinya akan
digunakan dalam transaksi, data master tersebut terdiri dari data master broker, mitra farm /
peternak, panen ayam broiler. Kedua mengenai proses transaksi penjualan ayam broiler,
proses transaksi terdiri atas penjualan ayam broiler¸ nota timbang ayam broiler, nota delivery
33
order, pembayaran broker. Proses ketiga mengenai pembuatan laporan mengenai hasil dari
transaksi penjualan, laporan tersebut terdiri dari laporan penjualan per distrik, laporan
penjualan global, laporan sisa hutang broker, laporan pembayaran broker.
3.5.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan gambaran aliran data yang terdapat dalam
sistem. Diagram ini menjelaskan secara lebih detail tentang proses yang terdapat pada
diagram HIPO dengan alur data yang terjadi pada setiap prosesnya masing-masing. DFD ini
berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem mulai dari
yang paling tinggi sampai yang paling rendah, sehingga nantinya akan dimungkinkan proses
dekomposisi, partisi, atau pembagian sistem ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan
lebih sederhana. Adapun penjelasan dari DFD tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
A. Contexst Diagram
Context Diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian DFD yang
menunjukkan entitas-entitas yang berhubungan dengan sistem. Diagram ini juga akan
menggambarkan secara umum tentang input-output ke dalam sistem. Context diagram
aplikasi manajemen lagu ini terdapat dua entitas, yaitu: Kepala Bagian Kuangan dan Staff
Keuangan, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.10 berikut:
34
Gambar 3.5Context Diagram
Pada Context Diagram dijelaskan mengenai aliran data yang menunjukan ada dua
entitas yaitu staff keuangan dan kepala bagian keuangan. Pada entitas pertama yaitu staff
keuangan akan input data broker, data mitra peternak, data master kemitraan, data penjualan
ayam broiler, data nota timbang, data DO, data pembayaran broker. Kemudian pada entitas
yaitu kepala bagian keuangan hanya menerima laporan penjualan per farm, penjualam global,
laporan rekapitulasi hutang, laporan sisa hutang per farm &global, laporan pembayaran.
B. DFD Level 0
DFD Level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram, yang mana
menjelaskan lebih rinci tiap aliran data dan proses-proses didalamnya. Tiap proses tersebut
akan membuat hubungan yang saling terkait satu sama lain sehingga membentuk aliran
proses yang menggambarkan proses berjalannya aplikasi penjualan ayam broiler PT Panca
Patriot Prima. Pada DFD Level 0 ini terdapat tiga proses utama, antara lain : mengelola data
master penjualan, transaksi penjualan, dan membuat laporan penjualan. Selain itu terdapat
beberapa data store yang berguna menyimpan data hasil proses tiap fungsi yaitu : tabel
broker, tabel kemitraan, tabel mitra peternak, tabel transaksi penjualan, tabel nota timbang,
35
tabel delivery order, tabel pembayaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.6
DFD Level 0 berikut:
Gambar 3.6 DFD Level 0
C. DFD Level 1 Mengelola Data Master Penjualan
Pada DFD Level 1 mengelola data master ini adalah decompose atau proses
breakdown dari mengelola data master yang terdapat pada DFD Level 0. Proses ini
menjelaskan input data baru ataupun update data yang sudah ada sehingga akan tersusun
beberapa sub proses dan data store yang mendukung didalamnya. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 3.7 DFD Level 1 mengelola data master berikut :
36
Gambar 3.7DFD Level 1 Master Penjualan
Pada DFD level 1 proses mengelolah data master penjualan memiliki sub proses yaitu
sub proses maintenance data master penjualan dimana data input berasal dari breakdown
process DFD level 0 yaitu data broker, data mitra peternak, data kemitraan. Kemudian data
input tersebut akan diproses pada sub proses maintenance data master kemudian akan ter
input pada data store broker, mitra peternak, kemitraan.
37
D. DFD Level 1 Mengelola Data Transaksi Penjualan
DFD level 1 mengelola data penjualan terdapat tiga sub proses yaitu aturan penentuan
penjualan, maintenance data penjualan, proses pembayaran. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 3.8 DFD level 1 data transaksi penjualan.
Gambar 3.8DFD Level 1 Data Transksi Penjualan
Pada proses ini staff keuangan akan meng-input data BAP, data penjualan ayam
broiler, data nota timbang, data DO, Data Pembayaran. Secara keseluruha seluruh data akan
disimpan pada tabel storage.
38
E. DFD Level 1 Mengelola Laporan Penjualan
Pada proses ini akan menghasilkan laporan yang akan dilihat oleh entitas dua yaitu
kepala bagian keuangan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 3.10 :
Gambar 3.94DFD Level 1 Laporan Penjualan
Pada proses ini yaitu mengelola data laporan mengenai penjulan pada proses 3.1 akan
memproses data – data laporan mengenai penjualan berdasarkan data storage yang berasal
dari proses transaksi penjualan.
39
3.5.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
Pada Entity Relationship Diagram digambarkan kebutuhan tabel - tabel database
dalam bentuk entity dan memiliki atribut serta saling berhubungan atau relasi satu sama lain.
Penggambaran ERD lebih jelasnya adalah pada gambar 3.15dan 3.16 sebagai berikut :
40
A. Conceptual Data Model
Berikut merupakan conceptual data model penjualan pada PT Panca Patriot Prima
Gambar 3.10Conceptual Data Model
Penjelasan pada gambar 3.16Conceptual Data Model atau biasa disebut dengan CDM
menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu
sistem. Pada CDM ini sudah dimasukkan beberapa atribut penyusun tiap tabelnya, gunanya
41
menampung data yang terkait didalamnya. Seperti yang terlihat pada gambar diatas, bahwa
dua belas tabel yang saling berelasi satu sama lain.
42
B. Physical Data Model
Berikut merupakan physical data model dari hasil generate CDM
Gambar 3.11Physical Data Model
43
Penjelasan pada gambar 3.16Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara
detail tentang konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu sistem, yang mana hasil
generate dari CDM. Pada PDM ini juga sudah tergambar jelas relasi antar tabelnya, dengan
ditunjukkan primary key dan foreign key nya masing-masing. Nantinya PDM ini akan
digenerate untuk menghasilkan database dalam Database Management System (DBMS).
3.5.5 Struktur Database
Struktur database merupakan uraian struktur fisik dari tabel-tabel yang terdapat pada
database. Fungsinya adalah menyimpan data-data yang saling berhubungan. Adapun struktur
database tersebut dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
A. Tabel Master Farm
Nama tabel
: Tabel Master Farm
Primary key
: Id_Farm
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data master farm
Tabel 3.3Master Farm
No
Field Name
Data Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
1
Id_Farm
Varchar
15
PK
-
2
Nama_farm
Varchar
70
-
3
Alamat_farm
Varchar
250
-
B. Tabel Master Mitra
Nama tabel
: Tabel Master Mitra
Primary key
: Id_Mitra
44
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data master mitra
Tabel 3.4Master Mitra
No
Field Name
Data Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
1
Id_Mitra
Varchar
15
PK
-
2
Nama_Mitra
Varchar
25
-
C. Tabel Master Broker
Nama tabel
: Tabel Master Broker
Primary key
: Id_Broker
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data broker
Tabel 3.5Master Broker
No
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
PK
Reference
Constraint
1
Id_Broker
Varchar
15
-
2
Nama_Broker
Varchar
100
-
3
Alamat_Broker
Varchar
250
-
4
Alamat_Pasar
Varchar
250
-
5
No_KTP
Varchar
50
-
6
No_Telp_Hp
Varchar
50
-
7
Nama_Keluarga
Varchar
100
-
8
Alamat_Keluarga
Varchar
250
-
9
Omzet
Int
10
Berat Rata
Varchar
50
-
11
Status_Rumah
Varchar
20
-
12
Lama_Tinggal
Int
-
13
Jumlah_Mobil
Int
-
-
45
Data
Reference
No
Field Name
14
Jumlah_Motor
Int
-
15
Hutang
Int
-
16
Omzet_Kg
Varchar
25
-
17
Omzet_KG_CP
Varchar
25
-
Type
Length
Constraint
Constraint
D. Tabel Chick In
Nama tabel
: Tabel Master Chick IN
Primary key
: Id_Chick_In
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data chick in
Tabel 3.6Master Chick In
No
1
2
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
Id_Chick_In
Varchar
15
PK
-
Id_Farm
Varchar
15
FK1
Tabel Master
Farm : Id_Farm
3
TGL_Chick_In
Varchar
100
-
4
Bulan_Awal
Varchar
250
-
5
Bulan_Akhir
Varchar
250
-
6
Populasi
Varchar
50
-
E. Tabel Stok Pakan
Nama tabel
: Tabel Stok Pakan
Primary key
: Id_Stok
Foreign key
:-
46
Fungsi
: Menyimpan data stok
Tabel 3.7Master Stok Pakan
No
1
2
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
ID_Stok
Varchar
15
PK
-
ID_Chick_In
Varchar
15
FK1
Tabel Chick In :
ID_Chick_In
3
No_SJ
Int
4
Terima_BR1P
Int
-
5
Terima_BR1S
Int
-
6
Terima_BRC
Int
-
7
Terima_BR
Int
-
8
Pakai_BR1P
Int
-
9
Pakai_BR1S
Int
-
10
Pakai_BRC
Int
-
11
Pakai_BR1
Int
-
12
Masuk_ BR1P
Int
-
13
Masuk_ BR1S
Int
-
14
Masuk_ BRC
Int
-
15
Masuk_ BR1
Int
-
16
Keluar_BR1P
Int
-
17
Keluar_BR1S
Int
-
18
Keluar_BRC
Int
-
19
Keluar_BR1
Int
-
20
Sisa_BR1P
Int
-
21
Sisa _BR1S
Int
-
22
Sisa _BRC
Int
-
23
Sisa _BR1
Int
-
24
Stok_BR1P
Int
-
25
Stok _BR1S
Int
-
26
Stok _BRC
Int
-
27
Stok _BR1
Int
-
47
No
28
Field Name
Keterangan_1
Data
Length
Type
Varchar
Reference
Constraint
Constraint
50
F. Master BAP
Nama tabel
: Tabel BAP
Primary key
: Id_Peternak
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data BAP
Tabel 3.8 BAP
No
1
2
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
ID_Peternak
Varchar
15
PK
-
ID_Stok
Varchar
15
FK
Tabel_Stok_Pak
an : ID_Stok
3
TGL_BAP
Datetime
4
Periode
Varchar
20
-
5
Chick_in
Varchar
20
-
6
Periode_mulai
Datetime
-
7
Periode_akhir
Datetime
-
8
Umur_panen
Int
-
9
Mortalitas
Int
-
10
Jumlah_Panen
Int
-
11
Pakai_Pakan
Int
-
12
Target_Kandang
Int
-
Keterangan_Pane
Varchar
13
-
500
-
n
14
Ayam_Hidup
Int
-
15
Tonase_Ayam
Decimal
18,2
-
16
Rata_Ayam
Decimal
18,2
-
48
No
Field Name
17
Tonase_Ayam1
Data
Type
Decimal
Length
Reference
Constraint
18,2
Constraint
-
G. Tabel Transaksi Penjualan
Nama tabel
: Tabel Penjualan
Primary key
: Id_Penjualan
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data Penjualan
Tabel 3.9Transaksi Penjualan
No
1
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
ID_Transaksi
Varchar
15
PK
-
ID_Broker
Varchar
15
FK1
Tabel master
2
broker:
ID_Broker
3
ID_DO
15
FK2
Tabel delivery
order : ID_DO
ID_Nota_Timban
4
Varchar
Varchar
15
g
FK3
Tabel nota
timbang
_ID_Nota_Tim
bang
5
Tgl_Transaksi
Datetime
-
6
Jumlah_Ayam
Int
-
7
Jumlah_Kg
Decimal
8
Jumlah_Total
Int
-
9
Berat_ratarata_Rp Int
-
Jumlah_Total_Ba
-
10
yar
H. Tabel Deliver Order
Int
18,2
-
49
Nama tabel
: Tabel Delivery Order
Primary key
: Id_DO
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data delivery order
Tabel 3.10Delivery Order
No
1
2
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
ID_DO
Varchar
15
PK
-
ID_Peternak
Varchar
15
FK1
Tabel BAP
ID_Peternak
ID_Broker
Varchar
15
FK2
Tabel Master
Broker order :
3
ID_Broker
4
Tgl_DO
Datetime
-
5
Nama_Sopir
Varchar
-
Nomor_Kendaraa
Varchar
-
6
n
7
Jumlah_Ekor
Int
-
8
Harga
Int
-
Keterangan_Aya
Varchar
-
Int
-
9
10
m
Berat_Ayam
I. Tabel Nota Timbang
Nama tabel
: Tabel Nota Timbang
Primary key
: Id_Nota_Timbang
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data nota timbang
50
Tabel 3.11Nota Timbang
No
Field Name
Data
Type
Reference
Constraint
Length Constraint
1
ID_Nota_Timbang Varchar
15 PK
-
2
ID_DO
15 FK1
Tabel BAP
ID_Peternak
15 FK2
Tabel Master
Broker order :
ID_Broker
Varchar
3
ID_Peternak
Varchar
4
Jumlah_EkorNT
Datetime
-
5
Berat_ratarata_Kh
Varchar
-
6
Nomor_Kendaraan Varchar
-
7
Jumlah_Ekor
Int
-
8
Harga
Int
-
9
Keterangan_Ayam
Varchar
-
10
Berat_Ayam
Int
-
11
12
13
Tara
Beker
Netto
Decimal
Decimal
Decimal
J. Tabel Pembayaran
Nama tabel
: Tabel Pembayaran
Primary key
: Id_Bayar1
8,12
8,12
8,12
51
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data pembayaran
Tabel 3.12Tabel Pembayaran
No
1
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
ID_Bayar1
Varchar
15
PK
-
ID_Broker
Varchar
15
FK1
abel Master
2
Broker order :
ID_Broker
3
Bank1
Varchar
25
4
Tgl_Bayar1
Datetime
-
5
No_Bank1
Int
-
6
Jumlah_Bayar1
Int
-
7
Sisa_Hutang1
Int
-
8
Status1
Varchar
25
-
9
Jenis_Bayar1
Varchar
15
-
K. Tabel Kas Tunai
Nama tabel
: Tabel Kas Tunai
Primary key
: Id_Ket
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data kas tunai
Tabel 3.13Tabel Kas Tunai
No
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
PK
Reference
Constraint
1
ID_Ket
Varchar
15
-
2
Keterangan
Varchar
50
3
Bayar_Tunai
Int
-
4
Tgl_Setor
Datetime
-
-
52
L. Tabel Saldo Kas Tunai
Nama tabel
: Tabel Kas Tunai
Primary key
: Saldo Awal
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data saldo kas tunai
Tabel 3.14Tabel Saldo Kas Tunai
No
1
Data
Field Name
Saldo awal
Length
Type
Int
Reference
Constraint
PK
Constraint
-
M. Tabel Detail Nota Timbang
Nama tabel
: Detail Nota Timbang
Primary key
: detail_nota_timbang
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan detail nota timbang
Tabel 3.16Detail Nota Timbang
No
1
2
Field Name
detail_nota_timba
Data
Length
Constraint
Varchar
15
PK
Varchar
15
Type
Reference
Constraint
-
ng
id_nota_timbang
Tabel Nota
Timbang
3
ekor
Int
-
4
kg
Int
-
3.5.6 Desain Antar Muka
Desain antar muka adalah rancangan form-form yang akan diimplementasikan
kedalam sistem dan berfungsi sebagai antar muka pengguna dengan sistem. Rancangan ini
53
akan menerima input / masukan data dari pengguna dan memberikan hasilnya berupa output
laporan. Selanjutnya masukan data dari pengguna tersebut akan dimasukkan dalam database
dan dikeluarkan dalam bentuk laporan untuk fungsi dokumentasi.
A. Desain Form Login
LOGIN
User Name :
Enter Text
Password
Enter Text
:
Login
Cancel
Masuk Tanpa Login
Gambar 3.12Desain Form Login
Penjelasan pada form login berfungsi untuk masuk ke dalam aplikasi penjualan sesuai
dengan kebijakan pengguna dan juga telah disediakan button tanpa login yang berfungsi
untuk mempercepat masuk ke dalam aplikasi
54
B. Desain Form Master Peternak
Form Master Peternak
Peternak
Data Peternak
ID Peternak
Enter Text
Nama Peternak
Enter Text
Alamat Peternak
Enter Text
SAVE
UPDATE
Gambar 3.13Desain Form Peternak
Pada form ini digunakan untuk menginputkan data peternak dalam sistem. Form ini
memiliki inputan id peternak, nama peternak, alamat peternak dan memiliki tombol save dan
update pada form peternak
55
C. Desain Form Kemitraan
Form Master Kemitraan
Kemitraan
Data Kemitraan
ID Kemitraan
Enter Text
Nama Kemitraan
Enter Text
SAVE
UPDATE
Gambar 3.14 Desain Form Kemitraan
Pada form ini digunakan untuk menginputkan data kemitraan ke dalam sistem. Form
ini memiliki id kemitraan dan nama kemitraan. Serta memiliki tombol save dan update. Form
ini juga menampilkan informasi data telah diinputkan melalui datagradview.
D. Desain Form Master Broker
56
Form Master Broker
Broker
ID Broker
Kemitraan
Data Broker
Status Rumah --Rumah--
Enter Text
--Kemitraan--
Nama Broker
Enter Text
Alamat
Enter Text
Alamat Pasar
Enter Text
No KTP
Enter Text
No Telp / Hp
Enter Text
Keluarga yang
dihubungi
Enter Text
Alamat Keluarga
Enter Text
Lama Tinggal
Enter Text
Mobil
Enter Text
Motor
Hutang Awal
Rp
Omzet
Enter Text
Berat Rata2
Enter Text
Tahun
Jumlah Kendaraan
Hutang
Omzet
Enter Text
Enter Text
Enter Text
Enter Text
Kg
SAVE
Update
Gambar 3.15Desain Form Master Broker
Pada form ini didesain untuk memasukkan data master broker. Terdapat 18 inputan
yang ada pada form ini, selain itu juga memiliki datagridview sebagai informasi sementara.
Form ini juga memiliki dua tombol yaitu save dan update.
E. Desain Form Beri Acara Panen
57
Berita Acara Panen
BAP Peternak
Data BAP
July 14
Tanggal BAP
M
T
W
1
7
8
T
F
S
S
2
3
4
5
6
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
Enter Text
ID BPUA
Nama Peternakan
--Peternakan--
Jenis Ayam
--Ayam--
Check in
Periode awal
Enter Text
M
7
14
21
28
M
Periode akhir
7
14
21
28
Ekor
T
1
8
15
22
29
W
2
9
16
23
30
July 14
T
3
10
17
24
1
F
4
11
18
25
S
5
12
19
26
S
6
13
20
27
T
1
8
15
22
29
W
2
9
16
23
30
July 14
T
3
10
17
24
1
F
4
11
18
25
S
5
12
19
26
S
6
13
20
27
Umur Panen
Enter Text
Mortalitas
Enter Text
Hari
Eko
PATRIOT PRIMA SIDOARJO
LAPORAN TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Sistem Informasi
Oleh:
NOVI RIYANTO DWI PUTRA BAYA
10410100277
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
2016
i
RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN PADA PT PANCA PATRIOT PRIMA
SIDOARJO
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Sarjana Komputer
Oleh :
Nama
: Novi Riyanto Dwi Putra Baya
NIM
: 10.41010.0277
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
2016
ii
iii
iv
“Kesuksesan adalah ketika kita telah memiliki waktu dan memiliki materi yang cukup”
“Lebih baik mulai sekarang dari pada menyesal dikemudian hari”
v
Kupersembahkan Kepada
Papa, Mama, Kakak, Adik dan Orang Tercinta
Beserta semua keluarga yang telah mendukung
vi
x
DAFTAR ISI
Halaman
xi
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT Panca Patriot Prima merupakan sebuah perusahaan swasta
bergerak bidang pakan ternak dan pembibitan ayam yang berada di Jawa Timur.
PT Panca Patriot Prima perusahaan induk dari Patriot Group dan menangungi
beberapa perusahaan yaitu PT Multindo Agro Lestari, dan PT Patriot Putra
Makassar.
PT Panca Patriot Prima dalam menjalankan proses ternak ayam dan
pembuatan pakan ternak. Pada proses penetasan ayam broiler dilakukan di
perusahaan induk yang nantinya untuk menjaga mutu dan juga menjaga bibit
ayam dari virus.
Pasca proses pembibitan ayam PT Panca Patriot Prima akan melakukan
penetasan ayam broiler yang akan dilakukan di beberapa mitra peternakan
perusahaan yang ada di 33 kota Indonesia. Perusahaan memiliki beberapa mitra
pertenakan yang tersebar di sebagaian wilayah Indonesia untuk mempermudah
proses pemeliharaaan bibit ayam broiler sampai dengan masa panen dan juga
pemasaran ayam broiler. Setelah masa panen ayam broiler, masing – masing
mitra pertenakan akan menjual ayam broiler kepada para broker melalui
marketing perusahaan.
PT Panca Patriot Prima akan menjual hasil panen ayam broiler yang
dimiliki oleh mitra peternak kepada para broker. Proses penjualan akan
1
2
dilaksanakan oleh marketing perusahaan, nantinya marketing akan
menentukan jumlah penjualan ayam broiler kepada broker dengan ketentuan
berdasarkan jumlah sisa hutang yang dimiliki broker dan juga pendapatan hasil
penjualan ayam oleh broker. Untuk broker baru PT Panca Patriot Prima juga
memiliki ketentuan mengenai jumlah penjualan ayam broiler yaitu hanya
diperbolehkan 10 keranjang masing – masing keranjang berisikan 10 ekor ayam
broiler. Marketing PT Panca Patriot Prima juga menangani pembayaran ayam
broiler yang dilakukan oleh broker, untuk broker yang miliki hutang usaha maka
hasil pembayaran tersebut akan dikalkulasi dan akan menghasilkan jumlah sisa
hutang yang dimiliki broker.
Proses bisnis yang dijabarkan memiliki beberapa kendala bisnis pada
proses penjualan ayam broiler dan juga proses penanganan pembayaran. Para
broker belum memiliki batasan pengambilan ayam broiler pada masing – masing
pertenakan jika broker masih memiliki utang usaha pada PT Panca Patriot Prima.
Para broker juga terkadang tidak mendapatkan sebuah peringatan mengenai
jumlah sisa hutang usaha dan jumlah ayam broiler yang boleh diambil oleh broker
dari PT Panca Patriot Prima.
Kondisi lain yang terjadi jika broker melakukan pembayaran melalaui
marketing PT Panca Patriot Prima. Marketing tidak ikut sertakan nama broker
sebagai atas nama pembayaran ke pada perusahaan. Akibat dari itu klaim
pembayaran dari broker`tidak akui oleh perusahaan induk.
Berdasarkan permasalahan yang ada di PT Panca Patriot Prima yaitu
mengenai penjualan ayam broiler dan juga pembayaran hutang usaha yang ada di
3
perusahaan. Maka dibuatlah suatu aplikasi penjualan pada PT Panca Patriot Prima
yang mampu mengatasi permasalahan penjualan perusahaan. Aplikasi ini nantinya
akan memproses data – data penjualan setiap broker pada semua mitra peternakan
dan nantinya dalam sistem aplikasi akan mengatur mengenai sistem penjualan
perusahaan, pengaturan ini didasarkan atas kebutuhan PT Panca Patriot Prima.
Setiap broker yang memiliki hutang kepada perusahaan, hutang tersebut
yaitu hutang kepada mitra pertenak perusahaan. Nantinya seluruh hutang broker
akan direkap berdasarakan hutang setiap mitra pertenak dan juga hutang secara
global, maka dapat diketahui jumlah keseluruhan hutang yang dimiliki oleh broker
kepada PT Panca Patriot Prima.
Pengaturan jumlah penjualan ayam broiler kepada broker mengacu pada
pengaturan platform atau batasan penjualan ayam broiler kepada broker. Aplikasi
ini nantinya akan membatasi jumlah penjualaan ayam broiler kepada broker, jika
broker masih memiliki hutang sebesar 20 % maka diperkenankan untuk
melakukan pembelian ayam broiler sebanyak 10 keranjang masing-masing
sebanyak 10 ekor ayam broiler dan jika broker memiliki hutang kurang dari 20 %
maka diperkenankan untuk melakukan pembelian hanya sebanyak 30 keranjang
masing – masing 10 ekor ayam broiler. Berikut rumus perhitungan penentuan
penjualan
Total Penjualan=(∑omzet penjualan broker)/(∑sisa hutang broker)
Penentuan
jumlah
penjualan
yang
dibantu
oleh
mempermudah PT Panca Patriot Prima dalam menentukannya.
aplikasi
akan
4
1.2 Perumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas, dapat dihasilkan suatu perumusan
masalah yaitu:
1. Bagaimana merancang bangun aplikasi penjualan pada PT Panca Patriot
Prima Sidoarjo.
2. Bagaimana membuat aplikasi untuk mengontrol penjualan ayam pada
broker.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam membangun aplikasi penjualan pada PT Panca
Patriot Prima Sidoarjo. Sebagai Berikut :
1. Sistem tidak menangani mengenai jumlah persediaan pakan dan vaksin
ayam ternak broiler.
2. Sistem tidak menangani pendistribusian benih ayam broiler kepada para
mitra peternak perusahaan.
3. Sistem tidak menangani penagihan hutang broker kepada perusahaan.
4. Sistem ini dibuat untuk menangani proses penjualan ayam kepada para
broker.
1.4 Tujuan
Tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini adalah menghasilkan
aplikasi penjualan ayam pada PT Panca Patriot Prima yang mampu membantu
manajemen penjualan ayam pada PT Panca Patriot Prima.
5
1.5 Manfaat
Manfaat dari apikasi penjualan pada PT Panca Patriot Prima ini adalah
mengatur sistem penjualan perusahaan yang tertata dengan baik dan dapat
menentukan jumlah penjualan ayam kepada broker sesuai dengan peraturan
perusahaan serta dapat meningkatkan kualitas dan mutu perusahaan lebih baik
lagi.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan Kerja
Praktek ini adalah sebagai berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini dijelaskan mengenai pendahuluan dari penulisan laporan
Kerja Praktek yang menjelaskan mulai dari latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan
sistematika penulisan.
BAB II
: LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan teori-teori yang berkaitan dalam pembuatan
aplikasi penjualan pada PT Panca Patriot Prima.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas analisa dan perancangan sistem. Analisa berisi
penjelesan dari timbulnya masalah beserta penyelesaiannya,
sedangkan perancangan sistem berisi Document Flow, System Flow,
Diagram HIPO (Hirarchy Input Proces Output), Data Flow Diagram,
Entity Relationship Diagram, Struktur Database, Desain antar muka
dan Desain Uji Coba.
6
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang kebutuhan perangkat lunak, perangkat
keras, implementasi dan evaluasi sistem. Implementasi ini mengacu
pada perancangan desain sistem yang telah dibuat dan berfokus
memberikan kemudahan untuk penjualan ayam broiler. Dalam
implementasi ini juga berisi penjelasan Graphical User Interface
(GUI) sistem yang telah dibuat. Sedangkan evaluasi sistem berisi
validasi dan uji coba sistem agar terhindar dari error serta berjalan
sesuai yang diharapkan
BAB V
: PENUTUP
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari pembuatan sistem yang telah
dilakukan serta menjelaskan saran untuk pengembangan untuk
memperbaiki aplikasi sistem yang telah dibuat.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima
Sistem penjualan pada PT Panca Patriot Prima memiliki rumus perhitungan
sendiri mengenai proses transaksi penjualan, rumus perhitungan tersebut
diantaranya :
a. Rumus Penentuan Penjualan
Menetapkan berapa jumlah penjualan ayam broiler yang harus dilakukan.
Jumlah penjualan =
b. Rumus Nota Timbang
Netto =
Berat Kotor =
Bekker =
Keterangan :
Bekker = berat keranjang
y = total berat keranjang
1.2 Sistem Penjualan
Penjualan ialah sebuah transaksi dilakukan dua pihak atau lebih antara satu
orang ke orang lain dengan pembayaran yang sah yang menghasilkan suatu
pendapatan atau kita jabarkan lagi secara luas pengertian penjualan ialah sebuah
aktivitas yang bertujuan untuk mencari pembeli / mempengaruhi konsumen agar
8
9
terdapat suatu transaksi yang dilakukan oleh kedua pihak dengan alat
pembayaran
yang
sah
dan
saling
menguntungkan
bagi
kedua
pihak
tersebut.Pengertian penjualan merupakan suatu aktivitas yang berinteraksi secara
langsung dengan konsumen untuk memperoleh pesanan atau penjualan secara
langsung (Rhonda Abrams).
Sistem penjualanitu sendiri adalah suatu sistem yang saling berhubungan
(penjual dengan calon pembeli) melalui prosedur-prosedur serta sarana
pendukung untuk menghasilkan sebuah informasi pemesanan dan terjadinya
suatu keseriusan dalam bertransaksi.
Sistem Penjualan Barang diartikan sebagai suatu sistem penjualan, melalui
prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari
pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman
barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas
penjualan yang berlaku (Niswonger, 1999).
1.2.1 Jenis – Jenis Penjualan
Menurut Basu Swastha pada buku ”Manajemen Penjualan”, terdapat beberapa
jenis penjualan yang biasa dikenal dalam masyarakat diantaranya adalah:
Trade Selling, penjualan yang terjadi bilamana produsen dan pedagang
besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi
produk mereka,. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan
promosi, peragaan, persediaan dan produk baru, jadi titik beratnya adalah
para penjualan melalui penyalur bukan pada penjualan ke pembeli akhir.
10
Missionary Selling, penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong
pembeli untuk membeli barang dari penyalur perusahaan.
Technical Selling, berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian
saran dan nasihat kepada pembeli akhir dari barang dan jasa.
New Business Selling, berusaha membuka transaksi baru dengan membuat
calon pembeli menjadi pembeli seperti halnya yang dilakukan perusahaan
asuransi.
Responsive Selling, setiap tenaga penjual dihapkan dapat memberikan
reaksi terhadap permintaan pembeli melalui route driving and retaining.
Jenis penjualan ini tidak akan menciptakan penjualan yang besar, namun
terjalin hubungan pelanggan yang baik yang menjurus pada pembelian
ulang.
1.3 Bagan Aliran Dokumen
Menurut Jogiyanto (2005 : 20) Bagan alir dokumen (document flowchart) atau
di sebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart
merupakan bagan (charts) yang menunjukkan alir (flow) didalam program atau
prosedur sistem secara logika dapat didefinisikan sebagai bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dengan menggunakan
simbol seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Simbol Flowchart
Nama Simbol
No.
Simbol
Fungsi
Flowchart
11
Nama Simbol
No.
Simbol
Fungsi
Flowchart
1.
Untuk menujukkan dokumen
input dan output baik untuk
Dokumen
proses manual, mekanik atau
komputer.
2.
Proses
Menunjukkan kegiatan dari
Komputerisasi
operasi program komputer.
3.
Untuk menyimpan data.
Database
4.
Menunjukkan hubungan di
Penghubung
halaman yang sama.
5.
Penghubung
Halaman Lain
6.
Menunjukkan hubungan di
halaman lain.
Menandakan awal/akhir dari
Terminator
suatu sistem.
7.
Menggambarkan logika
Decision
keputusan dengan nilai true atau
false.
8.
Untuk menunjukkan pekerjaan
Kegiatan Manual
yang dilakukan secara manual.
9.
Untuk menujukkan file nonSimpanan Offline
komputer yang diarsip urut angka.
12
1.4 Data Flow Diagram
Menurut
Kendall
(2003:
241),
Data
Flow
Diagram
(DFD)
menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan
keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari
model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa
digunakan untuk
merepresentasikan
dan menganalisis prosedur-prosedur
mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi
bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau
transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu
teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis
sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut
Kendall (2003: 265), dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa
simbol yang digunakan antara lain:
1.
External entity
Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen,
atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan
informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.
Gambar 2.1 External Entity
13
2.
Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data
menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses
atau entitas dengan proses.
Flow_1
Flow_1
Gambar 2.2. Simbol Data Flow
3.
Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan
dijalankan.
Gambar 2.3. Simbol Process
4.
Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses
penyimpanan data.
1
Stor_2
Gambar 2.4. Simbol Data Store
14
1.5 Entity Relation Diagram
Entity relationship diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana
di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan
sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan
nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai attribute yang merupakan ciri
entity tersebut. Attribute yaitu uraian dari entitas dimana mereka dihubungkan
atau dapat dikatakan sebagai identifier atau descriptors dari entitas.
Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan
hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity
dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh
perancang database. Untuk itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua
jenis model, yaitu:
1.
Conceptual Data model
Conceptual
Data
model
(CDM)
adalah
jenis
model
data
yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
2.
Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan
hubungan antar tabel secara fisikal.
1.6 System Development Life Cycle (SDLC)
Menurut Pressman (2001), Model System Development Life Cycle (SDLC)
ini biasa disebut juga dengan model waterfall atau disebut juga classic life cycle.
Adapun pengertian dari SDLC ini adalah suatu pendekatan yang sistematis dan
berurutan.
Tahapan-tahapannya
adalah
Requirements
(analisis
sistem),
15
Analysis(analisis
kebutuhan
sistem),
Design
(perancangan),
Coding
(implementasi), Testing (pengujian) dan Maintenance (perawatan).
Model eksplisit pertama dari proses pengembangan perangkat lunak,
berasal dari proses-proses rekayasa yang lain. Model ini memungkinkan proses
pengembangan lebih terlihat. Hal ini dikarenakan bentuknya yang bertingkat ke
bawah dari satu fase ke fase lainnya, model ini dikenal dengan model waterfall,
seperti terlihat pada gambar 6 berikut.
Gambar 2.5. System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall
Penjelasan-penjelasan SDLC ModelWaterfall, adalah sebagai berikut:
a. Requirement (Analisis Kebutuhan Sistem)
Pada tahap awal ini dilakukan analisa guna menggali secara mendalam
kebutuhan yang akan dibutuhkan. Kebutuhan ada bermacam-macam seperti
halnya kebutuhan informasi bisnis, kebutuhan data dan kebutuhan user itu
sendiri. Kebutuhan itu sendiri sebenarnya dibedakan menjadi tiga jenis
16
kebutuhan. Pertama tentang kebutuhan teknologi. Dari hal ini dilakukan
analisa mengenai kebutuan teknologi yang diperlukan dalam pengembangan
suatu sistem, seperti halnya data penyimpanan informasi / database. Kedua
kebutuhan informasi, contohnya seperti informasi mengenai visi dan misi
perusahaan, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Ketiga, Kebutuhan
user. Dalam hal ini dilakukan analisa terkait kebutuhan user dan kategori user.
Dari analisa yang telah disebutkan di atas, terdapat satu hal lagi yang tidak
kalah pentingya dalam tahap analisa di metode SDLC, yaitu analisa biaya dan
resiko. Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti
biaya implementasi, testing dan maintenance.
b. Design (Perancangan)
Selanjutnya, hasil analisa kebutuhan sistem tersebut akan dibuat sebuah design
database, DFD, ERD, antarmuka pengguna / Graphical User Interface (GUI
) dan jaringan yang dibutuhkan untuk sistem. Selain itu juga perlu dirancang
struktur datanya, arsitektur perangkat lunak, detil prosedur dan karakteristik
tampilan yang akan disajikan. Proses ini menterjemahkan kebutuhan sistem ke
dalam sebuah model perangkat lunak yang dapat diperkirakan kualitasnya
sebelum memulai tahap implementasi.
c. Implementation (Coding)
Rancangan yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya akan diterjemahkan ke
dalam suatu bentuk atau bahasa yang dapat dibaca dan diterjemahkan oleh
komputer untuk diolah. Tahap ini juga dapat disebut dengan tahap
implementasi, yaitu tahap yang mengkonversi hasil perancangan sebelumnya
ke dalam sebuah bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer.
17
Kemudian komputer akan menjalankan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan
sehingga mampu memberikan layanan-layanan kepada penggunanya.
d. Testing (Pengujian)
Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem berjalan
sesuai prosedur ataukah tidak dan memastikan sistem terhindar dari error
yang terjadi. Testing juga dapat digunakan untuk memastikan kevalidan dalam
proses input, sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini
terdapat 2 metode pengujian perangkat yang dapat digunakan, yaitu: metode
black-box dan white-box. Pengujian dengan metode black-box merupakan
pengujian yang menekankan pada fungsionalitas dari sebuah perangkat lunak
tanpa harus mengetahui bagaimana struktur di dalam perangkat lunak tersebut.
Sebuah perangkat lunak yang diuji menggunakan metode black-box dikatakan
berhasil jika fungsi-fingsi yang ada telah memenuhi spesifikasi kebutuhan
yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian dengan menggunakan metode whitebox
yaitu menguji struktur internal perangkat lunak dengan melakukan
pengujian pada algoritma yang digunakan oleh perangkat lunak.
e. Maintenance (Perawatan)
Tahap terakhir dari metode SDLC ini adalah maintenance. Pada tahap ini, jika
sistem sudah sesuai dengan tujuan yang ditentukan dan dapat menyelesaikan
masalah pada koperasi, maka akan diberikan kepada pengguna. Setelah
digunakan dalam periode tertentu, pasti terdapat penyesuaian atau perubahan
sesuai dengan keadaan yang diinginkan, sehingga membutuhkan perubahan
terhadap sistem tersebut. Tahap ini dapat pula diartikan sebagai tahap
penggunaan perangkat lunak yang disertai dengan perawatan dan perbaikan.
18
Perawatan dan perbaikan suatu perangkat lunak diperlukan, termasuk
didalamnya adalah pengembangan, karena dalam prakteknya ketika perangkat
lunak digunakan terkadang masih terdapat kekurangan ataupun penambahan
fitur-fitur baru yang dirasa perlu.
1.7 Aplikasi
Aplikasi adalah sebuah perangkat lunak yang menjadi front end dalam sebuah
sistem yang digunakan untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang
berguna orang-orang dan sistem yang bersangkutan. (Sri Widianti : 2000). Istilah
aplikasi berasal dari bahasa inggris “application” yang berarti penerapan, lamaran
ataupun penggunaan. Sedangkan secara istilah, pengertian aplikasi adalah suatu
program yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi
bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan
oleh suatu sasaran yang akan dituju.
Menurut Whitten, Perancangan Sistem adalah “Proses dimana keperluan
pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau
kedalamspesifikasi pada computer yang berdasarkan pada sistem informasi”
(Kristanto,1994)
Menurut kamus komputer eksekutif, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan
masalah yang menggunakan salah satu tehnik pemrosesan data aplikasi yang
biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan
maupun pemrosesan data yang diharapkan. Adapun penggolongan mengenai
aplikasi, sebagai berikut :
19
a. Aplikasi enterprise
b. Aplikasi infrastruktur
c. Aplikasi informasi kerja
d. Aplikasi media dan hiburan
e. Aplikasi Pendidikan
f. Aplikasi pengembangan media
g. Aplikasi Rekayasa Produk
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada pengembangan aplikasi ini menggunakan SDLC Model Waterfall, yang
memiliki tahapan seperti Gambar di atas, yaitu tahap Requirements (Analisis Kebutuhan
Sistem) hingga tahap Maintenance (Perawatan), akan tetapi pada penelitian ini hanya
melakukan tahap Requirements (Analisis Kebutuhan Sistem) hingga tahap Testing
(Pengujian) saja karena didalam tahap tersebut sudah memberikan hasil untuk menyelesaikan
permalasahan pada PT. Panca Patriot Prima Sidoarjo. Alasan lainnya adalah tahap perawatan
memerlukan waktu yang lama, minimal 1 tahun setelah hasil penelitian diimplementasikan di
PT Panca Patriot Prima.
3.1 Identifikasi Permasalahan
Langkah awal dalam pembuatan sistem ini adalah melakukan identifikasi permasalahan
yang ada pada PT Panca Patriot Prima yang bertujuan untuk memberikan sebuah solusi
dengan cara membangun aplikasi yang membantu proses penjualan ayam pada PT Panca
Patriot Prima.berikut penjelasan mengenai proses penjualan ayam broiler pada gambar 3.1
document flow proses penjualan
20
21
Document Flow Penjualan
Marketing
Staff Keuangan
Kepala Bagian Keuangan
2
Laporanpenjualan
per distrik
Laporan pengajuan
penjualan
Mulai
2
Laporan penjualan
global
Menentukan
jumlah
penjualan
ayam broiler
Membuat
pengajuan
penjualan
2
Laporan
pembayaran broker
2
Laporan pengajuan
penjualan kepada
broker
Jumlah penjualan
ayam
1
2
Laporan sisa hutang
broker
Jumlah penjualan
ayam
2
Nota timbang ayam
broiler
Membuat
nota
timbang
Nota DO ayam 2
boiler
2
1
Nota timbang ayam
broiler
2
Nota pembayaran
broker
Membuat
laporan
transaksi
penjualan
Membuat
nota DO
2
2
1
Laporanpenjualan
per distrik
Nota DO ayam 1
broiler
1
Laporan penjualan
global
Membuat
nota
pembayaran
broker
Nota pembayaran
broker
2
2
1
Laporan
pembayaran broker
1
2
2
1
Laporan sisa hutang
broker
Phase
selesai
Gambar 3.1Document Flow Penjualan
22
Penjelasan mengenai aliran dokumen penjualan yaitu memiliki 3 aktor yang terlibat
dalam proses penjualan. Proses dimulai dari marketing yang melakukan pengajuan untuk
jumlah penjualan ayam broiler
kepada broker kepada staff keuangan perusahaan yang
nantinya staff keuangan akan menentukan jumlah penjualan ayam broiler.
Kemudian marketing akan menerima laporan jumlah penjualan ayam broiler kepada
broker, selanjutnya marketing akan membuat nota timbang ayam, nota DO ayam, nota
pembayaran masing – masing 2 rangkap nota. Rangkap ke dua masing – masing nota akan
diserahkan kepada bagian staff keuangan PT Panca Patriot Prima sebagai arsip nota.
Staff keuangan akan membuat laporan transaksi penjualan masing – masing laporan
terdiri dari laporan penjualan per distrik, laporan penjualan global, laporan pembayaran
broker, laporan sisa hutang broker setiap laporan terdiri dari 2 rangkap dan rangkap kedua
akan diserahkan kepada kepala bagian keuangan dan rangkap pertama sebagai arsip.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di PT Panca Patriot Prima
dalam kegiatan penjualan ayam broiler, perusahaan melakukan penjualan ayam broiler
melalui mitra peternak ayam yang tersebar dibeberapa daerah. Namun pada proses
pelaksanaannya PT Panca Patriot Prima tidak menerapkan mengenai batasan penjualan ayam
broiler kepada broker. Batasan penjualan berdasarkan sisa hutang broker dan jumlah hasil
penjualan ayam broiler yang dilakukan broker. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian
yang dialami PT Panca Patriot Prima.
3.2 Analisis Permasalahan
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan pada PT Panca Patriot Prima yaitu mengenai
kendala ketentuan jumlah penjualan ayam broiler kepada broker yang selama ini tidak
ketentuan mengenai jumlah penjualannya. Sedangkan PT Panca Patriot Prima menginginkan
menerapkan aturan mengenai ketentuan jumlah penjualan ayam broiler kepada broker.
23
Dengan adanya permasalahan diatas maka solusi yang tepat adalah membuat suatu usulan
berupa rancang bangun aplikasi penjualan pada PT Panca Patriot Prima yang mampu
membantu perusahaan dalam menentukan jumlah penjualan ayam broiler kepada broker yang
sesuai dengan kebutuhan PT Panca Patriot Prima dan juga mampu membantu untuk
menangani pembayaran oleh broker.
3.3 Analisis Kebutuhan Pengguna (User)
Berdasarkan identifikasi dan analisis permasalahan di atas, maka dapat dibuat suatu
identifikasi sistem yang terlibat dalam kegiatan penjualan ayam broiler yaitu Kepala Bagian
Keuangan, Staff Keuangan, Marketing Penjualan. Dari tiga aktor yang terlibat memiliki peran
dan tanggung jawab masing-masing dijelaskan pada tabel 3.1 Peran dan tanggung jawab.
24
Tabel 3.1Peran dan Tanggung Jawab
No.
1
2.
Aktor
Kepala Bagian
Keuangan
Staff Keuangan
3.
Marketing
Peran
Tanggung Jawab
Melakukan penentuan jumlah
penjualan ayam broiler
berdasarkan kebutuhan dari
perusahaan dan mampu
menghasilkan kebijakan –
kebijakan mengenai sistem
keuangan.
Melakukan proses
mengenai pembuatan
kebijakan mengenai
batasan jumlah
penjualan ayam broiler.
Melakukan pengelolaan
mengenai laporan penjualan,
laporan pembayaran, laporan
piutang, laporan sisa hutang
broker, laporan nota timbang
ayam , laporan hasil panen
yang sesuai dengan prosedur
perusaan.
Melakukan proses
pengolaan laporan
keuangan secara
keseluruhan
Melakukan pengawasan
penjualan ayam broiler dan
juga menangani pembayaran
yang dilakukan oleh broker.
Melakukan proses
Pendataan mengenai
jumlah penjualan ayam
broiler.
Mengahasilkan laporan
keuangan berdasarkan
kebutuhan perusahaan
Melakukan proses
penjualan ayam broiler
kepada broker
Mampu menghasilkan
laporan rekap
pembayaran broker
3.4 Analisis Kebutuhan Fungsional
Berdasarkan analisis kebutuhan di atas maka proses selanjutnya adalah pembuatan
spesifikasi kebutuhan. Kebutuhan fungsional merupakan fungsi-fungsi yang akan digunakan
didalam aplikasi. Berikut ini tabel 3.2 Fungsi-fungsi yang dikelompokkan berdasarkan
entitas, yaitu:
25
Tabel 3.2Kebutuhan Fungsionalitas
Entitas
Deskripsi Fungsi-Fungsi Yang Diperlukan
a. Membuat kebijakan mengenai sistem keuangan PT
Panca Patriot Prima
b. Melakukan
Kepala Bagian
Keuangan
proses
pengawasan
mengenai
laporan
keuangan secara keseluruhan
c. Melakukan pengarahan mengenai penjualan ayam
broiler PT Panca Patriot Prima
d. Melakukan fungsi mengenai pembagian jumlah dana
operasional untuk seluruh aktifitas perusahaan
a. Membuat nota – nota yang berhubungan dengan
penjualan
b. Rekapitulasi pembayaran broker dari hasil – hasil
Staff Keuangan
penjualan
c. Rekapitulasi jumlah hutang broker kepada perusahaan
d. Membuat laporan keuangan secara keseluruhan
a. Menangani penjualan ayam broiler pada setiap cabang
perusahaan
Marketing
Penjualan
b. Melakukan pengajuan jumlah penjualan ayam broiler
kepada broker
c. Menangani pembayaran dari broker
26
3.5 Perancangan Sistem
Setelah dilakukan analisis terhadap sistem, maka langkah selanjutnya adalah
perancangan sistem. Perancangan sistem ini bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhankebutuhan fungsional, menggambarkan aliran data dan alur sistem, dan sebagai tahap
persiapan sebelum implementasi sistem. Perancangan system ini diharapkan dapat
merancang dan mendesain sistem dengan baik, yang isinya meliputi langkah-langkah
operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.
Langkah-langkah operasi dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
a..
System Flow.
b.
Diagram HIPO (Hirarchy Input Process Output).
c.
Data Flow Diagram (DFD), yang didalamnya terdapat : context diagram,
DFD Level 0, dan DFD Level 1.
d.
Entity Relationship Diagram (ERD), yang didalamnya meliputi : Conceptual
Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).
f.
Struktur Database
g.
Desain antar muka.
h.
Desain uji coba
Aplikasi yang akan dibuat dapat membantu pihak PT Panca Patriot Prima dalam
melakukan optimasi pada proses penjualan ayam broiler kepada broker sehingga mengurangi
kesalahan dan waktu proses penjualan ayam broiler.
3.5.1
System Flow
System flow adalah penggambaran aliran dokumen dalam sistem dan merupakan
proses kerja dalam sistem. System flow ini juga representasi aliran data lanjutan dari
document flow. Jika document flow menggambarkan aliran data secara manual atau yang
selam ini terjadi diorganisasi, maka system flow ini menggambarkan aliran data pada sistem
27
yang nantinya akan dibangun untuk membantu proses dalam organisasi. Tentunya,
transformasi aliran dokumen ini lebih efektif dalam menjalankan proses organisasi, sehingga
proses tersebut bisa dikerjakan dengan cepat dan hasilnya akurat.
Sehubungan dengan itu maka dibawah ini akan digambarkan aliran data atau system
flow mengenai proses penjualan ayam broiler kepada broker, sebagai berikut :
28
A. System Flow Transaksi Penjualan
Proses Penjualan
Kepala Bagian Keuangan
mulai
2
Data broker
Input data BAP
2
Maintenance data
BAP
Tabel BAP
Input data DO ayam
Tabel DO
Maintenance data
DO ayam
Data penjualan
2
Data DO
Tabel master
kemitraan
2
Data NOTA
TIMBANG
Tabel master
mitra peternak
Input data nota
timbang ayam
2
Data pembayaran
Maintenance data
nota timbang ayam
Tabel nota
timbang
Tabel master
broker
Input data
penjualan ayam
selesai
Maintenance data
penjualan
Tabel penjualan
Input data
pembayaran
Tabel
pembayaran
Maintenance data
pembayaran
1
2
Data broker
1
2
Data pembayaran
Cetak transaksi
1
2
Data penjualan
Maintenace cetak
transaksi
1
2
Data DO
2
Data NOTA
TIMBANG
Phase
1
Gambar 3.2System Flow Penjualan
Pada sistem flow ini dijelaskan mengenai alur sistem yang dimulai dari staff keuangan
yang memeriksa pengajuan jumlah penjualan ayam broiler dari marketing ke dalam sistem.
Dari hasil pengecekan mengenai jumlah penjualan ayam broiler sistem akan menampilkan
29
jumlah penjualan ayam broiler berdasarkan jumlah sisa hutang dan juga hasil pendapatan
penjualan ayam broiler yang dilakukan oleh broker.
Kemudian staff keuangan akan membuat nota penjualan, nota timbang ayam, nota
delivery order dan juga nota pembayaran. Setelah proses transaksi penjualan selesai maka
staff keuangan akan membuat laporan penjualan per distrik, laporan penjualan global, laporan
pembayaran broker dan laporan sisa hutang broker.
30
B. System Flow Cetak Laporan
Cetak Laporan
Staff Keuangan
Mulai
Kepala Bagian Keuangan
Data broker
2Laporan penjualan
per farm
Data penjualan
Input data cetak
laporan
2Laporan penjualan
global
Data Nota
timbang
Maintenance data
laporan
2
Laporan
pembayaran broker
Data DO
Data
pembayaran
1
2
Laporan
sisa hutang
broker
1
2Laporan penjualan
per farm
2Laporan penjualan
global
selesai
1
1
2
Laporan
pembayaran broker
Phase
2
Laporan
sisa hutang
broker
Gambar 3.3System Flow Cetak Laporan
System flow cetak laporan menjelaskan mengenai proses cetak laporan dari
keseluruhan proses penjualan ayam dan menghasilkan laporan penjualan per farm, laporan
sisa hutang broker, laporan pembayaran broker.
31
3.5.2
Diagram HIPO
Berdasarkan system flow yang telah dibuat diatas maka dapat kembangkan kedalam
diagram HIPO. Diagram ini menggambarkan hubungan dari modul-modul dalam suatu sistem
secara berjenjang. Selain itu diagram HIPO juga menunjukkan secara garis besar hubungan
dari input, proses dan output, dimana bagian input menunjukkan item-item data yang akan
digunakan oleh bagian proses yang berisi langkah-langkah kerja dari fungsi atau modul dan
bagian output berisi hasil pemrosesan data. Adapun penggambaran diagram HIPO dalam
sistem ini pada gambar 3.9 adalah sebagai berikut:
32
0
Aplikasi Penjualan Pada
PT Panca Patriot Prima
1
2
3
Data Master
Proses Transaksi
Penjualan
Laporan
1.1
2.1
3.1
Master Broker
Berita Acara Panen
Laporan Penjualan
per farm
1.2
2.2
3.2
Master Mitra Farm
Penjualan
Laporan Penjualan
Global
1.3
2.3
3.3
Master Farm
Nota Timbang
Rekapitulasi
Piutang
2.4
3.4
Delivery Order
Laporan sisa
hutang broker per
farm
2.5
3.5
Pembayaran
Laporan sisa
hutang broker
global
3.6
Laporan
Pembayaran
Gambar 3.4Diagram HIPO
Diagram HIPO diatas menunjukkan tiga proses utama dalam sistem yaitu: pertama,
mengelola data master, berguna untuk input atau update data master yang nantinya akan
digunakan dalam transaksi, data master tersebut terdiri dari data master broker, mitra farm /
peternak, panen ayam broiler. Kedua mengenai proses transaksi penjualan ayam broiler,
proses transaksi terdiri atas penjualan ayam broiler¸ nota timbang ayam broiler, nota delivery
33
order, pembayaran broker. Proses ketiga mengenai pembuatan laporan mengenai hasil dari
transaksi penjualan, laporan tersebut terdiri dari laporan penjualan per distrik, laporan
penjualan global, laporan sisa hutang broker, laporan pembayaran broker.
3.5.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan gambaran aliran data yang terdapat dalam
sistem. Diagram ini menjelaskan secara lebih detail tentang proses yang terdapat pada
diagram HIPO dengan alur data yang terjadi pada setiap prosesnya masing-masing. DFD ini
berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem mulai dari
yang paling tinggi sampai yang paling rendah, sehingga nantinya akan dimungkinkan proses
dekomposisi, partisi, atau pembagian sistem ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan
lebih sederhana. Adapun penjelasan dari DFD tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
A. Contexst Diagram
Context Diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian DFD yang
menunjukkan entitas-entitas yang berhubungan dengan sistem. Diagram ini juga akan
menggambarkan secara umum tentang input-output ke dalam sistem. Context diagram
aplikasi manajemen lagu ini terdapat dua entitas, yaitu: Kepala Bagian Kuangan dan Staff
Keuangan, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.10 berikut:
34
Gambar 3.5Context Diagram
Pada Context Diagram dijelaskan mengenai aliran data yang menunjukan ada dua
entitas yaitu staff keuangan dan kepala bagian keuangan. Pada entitas pertama yaitu staff
keuangan akan input data broker, data mitra peternak, data master kemitraan, data penjualan
ayam broiler, data nota timbang, data DO, data pembayaran broker. Kemudian pada entitas
yaitu kepala bagian keuangan hanya menerima laporan penjualan per farm, penjualam global,
laporan rekapitulasi hutang, laporan sisa hutang per farm &global, laporan pembayaran.
B. DFD Level 0
DFD Level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram, yang mana
menjelaskan lebih rinci tiap aliran data dan proses-proses didalamnya. Tiap proses tersebut
akan membuat hubungan yang saling terkait satu sama lain sehingga membentuk aliran
proses yang menggambarkan proses berjalannya aplikasi penjualan ayam broiler PT Panca
Patriot Prima. Pada DFD Level 0 ini terdapat tiga proses utama, antara lain : mengelola data
master penjualan, transaksi penjualan, dan membuat laporan penjualan. Selain itu terdapat
beberapa data store yang berguna menyimpan data hasil proses tiap fungsi yaitu : tabel
broker, tabel kemitraan, tabel mitra peternak, tabel transaksi penjualan, tabel nota timbang,
35
tabel delivery order, tabel pembayaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.6
DFD Level 0 berikut:
Gambar 3.6 DFD Level 0
C. DFD Level 1 Mengelola Data Master Penjualan
Pada DFD Level 1 mengelola data master ini adalah decompose atau proses
breakdown dari mengelola data master yang terdapat pada DFD Level 0. Proses ini
menjelaskan input data baru ataupun update data yang sudah ada sehingga akan tersusun
beberapa sub proses dan data store yang mendukung didalamnya. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 3.7 DFD Level 1 mengelola data master berikut :
36
Gambar 3.7DFD Level 1 Master Penjualan
Pada DFD level 1 proses mengelolah data master penjualan memiliki sub proses yaitu
sub proses maintenance data master penjualan dimana data input berasal dari breakdown
process DFD level 0 yaitu data broker, data mitra peternak, data kemitraan. Kemudian data
input tersebut akan diproses pada sub proses maintenance data master kemudian akan ter
input pada data store broker, mitra peternak, kemitraan.
37
D. DFD Level 1 Mengelola Data Transaksi Penjualan
DFD level 1 mengelola data penjualan terdapat tiga sub proses yaitu aturan penentuan
penjualan, maintenance data penjualan, proses pembayaran. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 3.8 DFD level 1 data transaksi penjualan.
Gambar 3.8DFD Level 1 Data Transksi Penjualan
Pada proses ini staff keuangan akan meng-input data BAP, data penjualan ayam
broiler, data nota timbang, data DO, Data Pembayaran. Secara keseluruha seluruh data akan
disimpan pada tabel storage.
38
E. DFD Level 1 Mengelola Laporan Penjualan
Pada proses ini akan menghasilkan laporan yang akan dilihat oleh entitas dua yaitu
kepala bagian keuangan. Proses ini dapat dilihat pada gambar 3.10 :
Gambar 3.94DFD Level 1 Laporan Penjualan
Pada proses ini yaitu mengelola data laporan mengenai penjulan pada proses 3.1 akan
memproses data – data laporan mengenai penjualan berdasarkan data storage yang berasal
dari proses transaksi penjualan.
39
3.5.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
Pada Entity Relationship Diagram digambarkan kebutuhan tabel - tabel database
dalam bentuk entity dan memiliki atribut serta saling berhubungan atau relasi satu sama lain.
Penggambaran ERD lebih jelasnya adalah pada gambar 3.15dan 3.16 sebagai berikut :
40
A. Conceptual Data Model
Berikut merupakan conceptual data model penjualan pada PT Panca Patriot Prima
Gambar 3.10Conceptual Data Model
Penjelasan pada gambar 3.16Conceptual Data Model atau biasa disebut dengan CDM
menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu
sistem. Pada CDM ini sudah dimasukkan beberapa atribut penyusun tiap tabelnya, gunanya
41
menampung data yang terkait didalamnya. Seperti yang terlihat pada gambar diatas, bahwa
dua belas tabel yang saling berelasi satu sama lain.
42
B. Physical Data Model
Berikut merupakan physical data model dari hasil generate CDM
Gambar 3.11Physical Data Model
43
Penjelasan pada gambar 3.16Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara
detail tentang konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu sistem, yang mana hasil
generate dari CDM. Pada PDM ini juga sudah tergambar jelas relasi antar tabelnya, dengan
ditunjukkan primary key dan foreign key nya masing-masing. Nantinya PDM ini akan
digenerate untuk menghasilkan database dalam Database Management System (DBMS).
3.5.5 Struktur Database
Struktur database merupakan uraian struktur fisik dari tabel-tabel yang terdapat pada
database. Fungsinya adalah menyimpan data-data yang saling berhubungan. Adapun struktur
database tersebut dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
A. Tabel Master Farm
Nama tabel
: Tabel Master Farm
Primary key
: Id_Farm
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data master farm
Tabel 3.3Master Farm
No
Field Name
Data Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
1
Id_Farm
Varchar
15
PK
-
2
Nama_farm
Varchar
70
-
3
Alamat_farm
Varchar
250
-
B. Tabel Master Mitra
Nama tabel
: Tabel Master Mitra
Primary key
: Id_Mitra
44
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data master mitra
Tabel 3.4Master Mitra
No
Field Name
Data Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
1
Id_Mitra
Varchar
15
PK
-
2
Nama_Mitra
Varchar
25
-
C. Tabel Master Broker
Nama tabel
: Tabel Master Broker
Primary key
: Id_Broker
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data broker
Tabel 3.5Master Broker
No
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
PK
Reference
Constraint
1
Id_Broker
Varchar
15
-
2
Nama_Broker
Varchar
100
-
3
Alamat_Broker
Varchar
250
-
4
Alamat_Pasar
Varchar
250
-
5
No_KTP
Varchar
50
-
6
No_Telp_Hp
Varchar
50
-
7
Nama_Keluarga
Varchar
100
-
8
Alamat_Keluarga
Varchar
250
-
9
Omzet
Int
10
Berat Rata
Varchar
50
-
11
Status_Rumah
Varchar
20
-
12
Lama_Tinggal
Int
-
13
Jumlah_Mobil
Int
-
-
45
Data
Reference
No
Field Name
14
Jumlah_Motor
Int
-
15
Hutang
Int
-
16
Omzet_Kg
Varchar
25
-
17
Omzet_KG_CP
Varchar
25
-
Type
Length
Constraint
Constraint
D. Tabel Chick In
Nama tabel
: Tabel Master Chick IN
Primary key
: Id_Chick_In
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data chick in
Tabel 3.6Master Chick In
No
1
2
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
Id_Chick_In
Varchar
15
PK
-
Id_Farm
Varchar
15
FK1
Tabel Master
Farm : Id_Farm
3
TGL_Chick_In
Varchar
100
-
4
Bulan_Awal
Varchar
250
-
5
Bulan_Akhir
Varchar
250
-
6
Populasi
Varchar
50
-
E. Tabel Stok Pakan
Nama tabel
: Tabel Stok Pakan
Primary key
: Id_Stok
Foreign key
:-
46
Fungsi
: Menyimpan data stok
Tabel 3.7Master Stok Pakan
No
1
2
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
ID_Stok
Varchar
15
PK
-
ID_Chick_In
Varchar
15
FK1
Tabel Chick In :
ID_Chick_In
3
No_SJ
Int
4
Terima_BR1P
Int
-
5
Terima_BR1S
Int
-
6
Terima_BRC
Int
-
7
Terima_BR
Int
-
8
Pakai_BR1P
Int
-
9
Pakai_BR1S
Int
-
10
Pakai_BRC
Int
-
11
Pakai_BR1
Int
-
12
Masuk_ BR1P
Int
-
13
Masuk_ BR1S
Int
-
14
Masuk_ BRC
Int
-
15
Masuk_ BR1
Int
-
16
Keluar_BR1P
Int
-
17
Keluar_BR1S
Int
-
18
Keluar_BRC
Int
-
19
Keluar_BR1
Int
-
20
Sisa_BR1P
Int
-
21
Sisa _BR1S
Int
-
22
Sisa _BRC
Int
-
23
Sisa _BR1
Int
-
24
Stok_BR1P
Int
-
25
Stok _BR1S
Int
-
26
Stok _BRC
Int
-
27
Stok _BR1
Int
-
47
No
28
Field Name
Keterangan_1
Data
Length
Type
Varchar
Reference
Constraint
Constraint
50
F. Master BAP
Nama tabel
: Tabel BAP
Primary key
: Id_Peternak
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data BAP
Tabel 3.8 BAP
No
1
2
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
ID_Peternak
Varchar
15
PK
-
ID_Stok
Varchar
15
FK
Tabel_Stok_Pak
an : ID_Stok
3
TGL_BAP
Datetime
4
Periode
Varchar
20
-
5
Chick_in
Varchar
20
-
6
Periode_mulai
Datetime
-
7
Periode_akhir
Datetime
-
8
Umur_panen
Int
-
9
Mortalitas
Int
-
10
Jumlah_Panen
Int
-
11
Pakai_Pakan
Int
-
12
Target_Kandang
Int
-
Keterangan_Pane
Varchar
13
-
500
-
n
14
Ayam_Hidup
Int
-
15
Tonase_Ayam
Decimal
18,2
-
16
Rata_Ayam
Decimal
18,2
-
48
No
Field Name
17
Tonase_Ayam1
Data
Type
Decimal
Length
Reference
Constraint
18,2
Constraint
-
G. Tabel Transaksi Penjualan
Nama tabel
: Tabel Penjualan
Primary key
: Id_Penjualan
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data Penjualan
Tabel 3.9Transaksi Penjualan
No
1
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
ID_Transaksi
Varchar
15
PK
-
ID_Broker
Varchar
15
FK1
Tabel master
2
broker:
ID_Broker
3
ID_DO
15
FK2
Tabel delivery
order : ID_DO
ID_Nota_Timban
4
Varchar
Varchar
15
g
FK3
Tabel nota
timbang
_ID_Nota_Tim
bang
5
Tgl_Transaksi
Datetime
-
6
Jumlah_Ayam
Int
-
7
Jumlah_Kg
Decimal
8
Jumlah_Total
Int
-
9
Berat_ratarata_Rp Int
-
Jumlah_Total_Ba
-
10
yar
H. Tabel Deliver Order
Int
18,2
-
49
Nama tabel
: Tabel Delivery Order
Primary key
: Id_DO
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data delivery order
Tabel 3.10Delivery Order
No
1
2
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
ID_DO
Varchar
15
PK
-
ID_Peternak
Varchar
15
FK1
Tabel BAP
ID_Peternak
ID_Broker
Varchar
15
FK2
Tabel Master
Broker order :
3
ID_Broker
4
Tgl_DO
Datetime
-
5
Nama_Sopir
Varchar
-
Nomor_Kendaraa
Varchar
-
6
n
7
Jumlah_Ekor
Int
-
8
Harga
Int
-
Keterangan_Aya
Varchar
-
Int
-
9
10
m
Berat_Ayam
I. Tabel Nota Timbang
Nama tabel
: Tabel Nota Timbang
Primary key
: Id_Nota_Timbang
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data nota timbang
50
Tabel 3.11Nota Timbang
No
Field Name
Data
Type
Reference
Constraint
Length Constraint
1
ID_Nota_Timbang Varchar
15 PK
-
2
ID_DO
15 FK1
Tabel BAP
ID_Peternak
15 FK2
Tabel Master
Broker order :
ID_Broker
Varchar
3
ID_Peternak
Varchar
4
Jumlah_EkorNT
Datetime
-
5
Berat_ratarata_Kh
Varchar
-
6
Nomor_Kendaraan Varchar
-
7
Jumlah_Ekor
Int
-
8
Harga
Int
-
9
Keterangan_Ayam
Varchar
-
10
Berat_Ayam
Int
-
11
12
13
Tara
Beker
Netto
Decimal
Decimal
Decimal
J. Tabel Pembayaran
Nama tabel
: Tabel Pembayaran
Primary key
: Id_Bayar1
8,12
8,12
8,12
51
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data pembayaran
Tabel 3.12Tabel Pembayaran
No
1
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
Reference
Constraint
ID_Bayar1
Varchar
15
PK
-
ID_Broker
Varchar
15
FK1
abel Master
2
Broker order :
ID_Broker
3
Bank1
Varchar
25
4
Tgl_Bayar1
Datetime
-
5
No_Bank1
Int
-
6
Jumlah_Bayar1
Int
-
7
Sisa_Hutang1
Int
-
8
Status1
Varchar
25
-
9
Jenis_Bayar1
Varchar
15
-
K. Tabel Kas Tunai
Nama tabel
: Tabel Kas Tunai
Primary key
: Id_Ket
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data kas tunai
Tabel 3.13Tabel Kas Tunai
No
Field Name
Data
Type
Length
Constraint
PK
Reference
Constraint
1
ID_Ket
Varchar
15
-
2
Keterangan
Varchar
50
3
Bayar_Tunai
Int
-
4
Tgl_Setor
Datetime
-
-
52
L. Tabel Saldo Kas Tunai
Nama tabel
: Tabel Kas Tunai
Primary key
: Saldo Awal
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan data saldo kas tunai
Tabel 3.14Tabel Saldo Kas Tunai
No
1
Data
Field Name
Saldo awal
Length
Type
Int
Reference
Constraint
PK
Constraint
-
M. Tabel Detail Nota Timbang
Nama tabel
: Detail Nota Timbang
Primary key
: detail_nota_timbang
Foreign key
:-
Fungsi
: Menyimpan detail nota timbang
Tabel 3.16Detail Nota Timbang
No
1
2
Field Name
detail_nota_timba
Data
Length
Constraint
Varchar
15
PK
Varchar
15
Type
Reference
Constraint
-
ng
id_nota_timbang
Tabel Nota
Timbang
3
ekor
Int
-
4
kg
Int
-
3.5.6 Desain Antar Muka
Desain antar muka adalah rancangan form-form yang akan diimplementasikan
kedalam sistem dan berfungsi sebagai antar muka pengguna dengan sistem. Rancangan ini
53
akan menerima input / masukan data dari pengguna dan memberikan hasilnya berupa output
laporan. Selanjutnya masukan data dari pengguna tersebut akan dimasukkan dalam database
dan dikeluarkan dalam bentuk laporan untuk fungsi dokumentasi.
A. Desain Form Login
LOGIN
User Name :
Enter Text
Password
Enter Text
:
Login
Cancel
Masuk Tanpa Login
Gambar 3.12Desain Form Login
Penjelasan pada form login berfungsi untuk masuk ke dalam aplikasi penjualan sesuai
dengan kebijakan pengguna dan juga telah disediakan button tanpa login yang berfungsi
untuk mempercepat masuk ke dalam aplikasi
54
B. Desain Form Master Peternak
Form Master Peternak
Peternak
Data Peternak
ID Peternak
Enter Text
Nama Peternak
Enter Text
Alamat Peternak
Enter Text
SAVE
UPDATE
Gambar 3.13Desain Form Peternak
Pada form ini digunakan untuk menginputkan data peternak dalam sistem. Form ini
memiliki inputan id peternak, nama peternak, alamat peternak dan memiliki tombol save dan
update pada form peternak
55
C. Desain Form Kemitraan
Form Master Kemitraan
Kemitraan
Data Kemitraan
ID Kemitraan
Enter Text
Nama Kemitraan
Enter Text
SAVE
UPDATE
Gambar 3.14 Desain Form Kemitraan
Pada form ini digunakan untuk menginputkan data kemitraan ke dalam sistem. Form
ini memiliki id kemitraan dan nama kemitraan. Serta memiliki tombol save dan update. Form
ini juga menampilkan informasi data telah diinputkan melalui datagradview.
D. Desain Form Master Broker
56
Form Master Broker
Broker
ID Broker
Kemitraan
Data Broker
Status Rumah --Rumah--
Enter Text
--Kemitraan--
Nama Broker
Enter Text
Alamat
Enter Text
Alamat Pasar
Enter Text
No KTP
Enter Text
No Telp / Hp
Enter Text
Keluarga yang
dihubungi
Enter Text
Alamat Keluarga
Enter Text
Lama Tinggal
Enter Text
Mobil
Enter Text
Motor
Hutang Awal
Rp
Omzet
Enter Text
Berat Rata2
Enter Text
Tahun
Jumlah Kendaraan
Hutang
Omzet
Enter Text
Enter Text
Enter Text
Enter Text
Kg
SAVE
Update
Gambar 3.15Desain Form Master Broker
Pada form ini didesain untuk memasukkan data master broker. Terdapat 18 inputan
yang ada pada form ini, selain itu juga memiliki datagridview sebagai informasi sementara.
Form ini juga memiliki dua tombol yaitu save dan update.
E. Desain Form Beri Acara Panen
57
Berita Acara Panen
BAP Peternak
Data BAP
July 14
Tanggal BAP
M
T
W
1
7
8
T
F
S
S
2
3
4
5
6
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
Enter Text
ID BPUA
Nama Peternakan
--Peternakan--
Jenis Ayam
--Ayam--
Check in
Periode awal
Enter Text
M
7
14
21
28
M
Periode akhir
7
14
21
28
Ekor
T
1
8
15
22
29
W
2
9
16
23
30
July 14
T
3
10
17
24
1
F
4
11
18
25
S
5
12
19
26
S
6
13
20
27
T
1
8
15
22
29
W
2
9
16
23
30
July 14
T
3
10
17
24
1
F
4
11
18
25
S
5
12
19
26
S
6
13
20
27
Umur Panen
Enter Text
Mortalitas
Enter Text
Hari
Eko