TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Barang Pada Toko KPRI "Bahagia" Candi Sidoarjo.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN BARANG PADA TOKO KPRI “BAHAGIA” CANDI SIDOARJO
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
Ockytavia Nila Krisna 12.41011.0025
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
viii
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II. LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Aplikasi ... 6
2.2 Penjualan ... 6
2.3 Koperasi ... 7
2.4 Jenis Koperasi ... 7
2.5 Unit Koperasi ... 8
2.6 Manajemen Koperasi ... 9
2.7 Karakteristik Koperasi ... 10
(3)
ix
2.10 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 13
BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 16
3.1 Analisi Masalah ... 16
3.1.1 Document Flow Pendaftaran Anggota Koperasi ... 17
3.1.2 Document Flow Pengelolaan Pembelian ... 18
3.1.3 Document Flow Penjualan Tunai ... 19
3.1.4 Document Flow Laporan Arus Kas ... 21
3.1.5 Document Flow Penjualan ... 22
3.2 Analisis Kebutuhan ... 23
3.3 Perancangan Sistem ... 23
3.3.1 Alur Sistem ... 24
3.3.2 Data Flow Diagram ... 33
3.3.3 Entity Relationship Diagram ... 39
3.3.4 Struktur Database ... 42
3.3.5 Desain Interface... 47
BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 71
4.1 Implementasi Sistem ... 71
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 71
4.2 Uji Coba Sistem ... 72
4.2.1 Uji Coba Form Menu... 72
4.2.2 Uji Coba Form Login ... 73
(4)
x
4.2.5 Uji Coba Form Master Barang ... 80
4.2.6 Uji Coba Form Master Supplier ... 83
4.2.7 Uji Coba Form Master Pendaftaran Anggota ... 86
4.2.8 Uji Coba Form Master Karyawan ... 88
4.2.9 Uji Coba Form Master Potongan ... 91
4.2.10 Uji Coba Form Master Satuan ... 94
4.2.11 Uji Coba Form Master Kota ... 97
4.2.12 Uji Coba Form Pengelolaan Barang ... 100
4.2.13 Uji Coba Form Transaksi Penjualan Anggota ... 103
4.2.14 Uji Coba Form Transaksi Penjualan Umum ... 107
4.2.15 Uji Coba Nota Penjualan Anggota ... 112
4.2.16 Uji Coba Nota Penjualan Umum ... 112
4.2.17 Uji Coba Form Cetak Laporan Penjualan Anggota ... 113
4.2.18 Uji Coba Form Cetak Laporan Penjualan Umum ... 115
4.2.19 Uji Coba Form Cetak Laporan Penjualan ... 117
4.2.20 Uji Coba Form Cetak Laporan Persediaan Barang ... 118
4.2.21 Uji Coba Form Cetak Laporan Barang Terlaris ... 119
4.2.22 Uji Coba Form Cetak Laporan Arus Kas ... 121
BAB V. PENUTUP ... 122
5.1 Kesimpulan ... 122
5.2 Saran ... 122
(5)
xi
(6)
xii
Gambar 2.1 Model Waterfall ... 13
Gambar 3.1 Document Flow Pendaftaran Anggota Koperasi ... 17
Gambar 3.2 Document Flow Pengelolaan Pembelian ... 19
Gambar 3.3 Document Flow Penjualan Tunai ... 20
Gambar 3.4 Document Flow Laporan Arus Kas ... 21
Gambar 3.5 Document Flow Laporan Penjualan ... 22
Gambar 3.6 Diagram Blok ... 26
Gambar 3.7 System Flow Pendaftaran Anggota ... 27
Gambar 3.8 System Flow Supplier ... 28
Gambar 3.9 System Flow Pengelolaan Pembelian ... 29
Gambar 3.10 System Flow Penjualan ... 30
Gambar 3.11 System Flow Laporan Penjualan ... 31
Gambar 3.12 System Flow Laporan Arus Kas ... 32
Gambar 3.13 Context Diagram ... 33
Gambar 3.14 Diagram Berjenjang ... 34
Gambar 3.15 DFD Level 0 Penjualan Barang ... 35
Gambar 3.16 DFD Level 1 Pendaftaran Anggota ... 36
Gambar 3.17 DFD Level 1 Penjualan Tunai ... 37
Gambar 3.18 DFD Level 1 Pengelolaan Anggota ... 38
Gambar 3.19 DFD Level 1 Laporan ... 39
Gambar 3.20 Conceptual Data Model (CDM) ... 40
(7)
xiii
Gambar 3.23 Desain Form Menu... 49
Gambar 3.24 Desain Form Master Jenis ... 51
Gambar 3.25 Desain form Master Merk ... 52
Gambar 3.26 Desain Form Master Barang ... 53
Gambar 3.27 Desain Form Master Supplier ... 54
Gambar 3.28 Desain Form Master Satuan ... 55
Gambar 3.29 Desain Form Master Maintanance Anggota ... 56
Gambar 3.30 Desain Form Master Karyawan ... 58
Gambar 3.31 Desain Form Master Potongan ... 59
Gambar 3.32 Desain Form Kota ... 60
Gambar 3.33 Desain Form Pengolahan Barang... 61
Gambar 3.34 Desain Form Transaksi Penjualan Anggota ... 63
Gambar 3.35 Desain Form Transaksi Penjualan Umum ... 65
Gambar 3.36 Desain Nota Penjualan Umum ... 67
Gambar 3.37 Desain Nota Penjualan Anggota ... 67
Gambar 3.38 Desain Laporan Penjualan Anggota ... 68
Gambar 3.39 Desain Laporan Penjualan Umun ... 68
Gambar 3.40 Desain Laporan Penjualan ... 69
Gambar 3.41 Desain Laporan Barang Terlaris ... 69
Gambar 3.42 Desain Laporan Persediaan Barang... 70
Gambar 3.43 Desain Laporan Arus Kas ... 70
(8)
xiv
Gambar 4.3 Form Login Berhasil ... 74
Gambar 4.4 Form Master Jenis Barang ... 75
Gambar 4.5 Form Simpan Jenis Barang ... 75
Gambar 4.6 Form Hapu Jenis Barang ... 76
Gambar 4.7 Form Ubah Jenis Barang ... 76
Gambar 4.8 Form InformasiUbah Jenis Barang ... 76
Gambar 4.9 Form Master Merk Barang ... 78
Gambar 4.10 Form Simpan Merk Barang ... 78
Gambar 4.11 Form Hapus Merk Barang... 79
Gambar 4.12 Form Ubah Merk Barang ... 79
Gambar 4.13 Form InformasiUbah Merk Barang... 79
Gambar 4.14 Form Master Data Barang ... 80
Gambar 4.15 Form Simpan Data Barang ... 81
Gambar 4.16 Form Hapus Data Barang ... 81
Gambar 4.17 Form Ubah Data Barang ... 82
Gambar 4.18 Form InformasiUbah Data Barang ... 82
Gambar 4.19 Form Master Supplier ... 83
Gambar 4.20 Form Simpan Supplier ... 83
Gambar 4.21 Form Hapus Supplier ... 84
Gambar 4.22 Form Ubah Supplier ... 84
Gambar 4.23 Form InformasiUbah Supplier ... 84
(9)
xv
Gambar 4.26 Form Hapus Pendaftaran Anggota ... 86
Gambar 4.27 Form Ubah Pendaftaran Anggota ... 87
Gambar 4.28 Form InformasiUbah Pendaftaran Anggota ... 87
Gambar 4.29 Form Master Karyawan ... 88
Gambar 4.30 Form Simpan Karyawan ... 89
Gambar 4.31 Form Hapus Karyawan ... 89
Gambar 4.32 Form Ubah Karyawan ... 89
Gambar 4.33 Form InformasiUbah Karyawan ... 90
Gambar 4.34 Form Master Potongan ... 91
Gambar 4.35 Form Simpan Potongan ... 91
Gambar 4.36 Form Hapus Potongan ... 92
Gambar 4.37 Form Ubah Potongan ... 92
Gambar 4.38 Form InformasiUbah Potongan ... 92
Gambar 4.39 Form Master Satuan ... 94
Gambar 4.40 Form Simpan Satuan ... 94
Gambar 4.41 Form Hapus Satuan ... 95
Gambar 4.42 Form Ubah Satuan ... 95
Gambar 4.43 Form InformasiUbah Satuan ... 95
Gambar 4.44 Form Master Kota ... 97
Gambar 4.45 Form Simpan Kota ... 97
Gambar 4.46 Form Hapus Kota ... 98
(10)
xvi
Gambar 4.49 Form Pengelolaan Barang ... 100
Gambar 4.50 Form Simpan Pengelolaan Barang ... 101
Gambar 4.51 Form Hapus Pengelolaan Barang ... 101
Gambar 4.52 Form Ubah Pengelolaan Barang ... 101
Gambar 4.53 Form Informasi UbahPengelolaan Barang ... 102
Gambar 4.54 Form Transaksi Penjualan Anggota ... 103
Gambar 4.55 Form Transaksi Total Penjualan Anggota ... 104
Gambar 4.56 Form Simpan Penjualan Anggota ... 105
Gambar 4.57 Form Hapus Penjualan Anggota ... 105
Gambar 4.58 Form Ubah Penjualan Anggota ... 105
Gambar 4.59 Form InformasiUbah Penjualan Anggota ... 106
Gambar 4.60 Form Transaksi Penjualan Umum... 107
Gambar 4.61 Form Transaksi Total Penjualan Umum ... 108
Gambar 4.62 Form Simpan Penjualan Umum ... 109
Gambar 4.63 Form Hapus Penjualan Umum ... 109
Gambar 4.64 Form Ubah Penjualan Umum ... 109
Gambar 4.65 Form InformasiUbah Penjualan Umum ... 110
Gambar 4.66 Desain Nota Penjualan anggota ... 111
Gambar 4.67 Desain Nota Penjualan umum ... 112
Gambar 4.68 Form Cetak Laporan Penjualan Anggota ... 113
Gambar 4.69 Laporan Penjualan Anggota ... 113
(11)
xvii
Gambar 4.72 Form Cetak Laporan Penjualan ... 116
Gambar 4.73 Laporan Penjualan ... 116
Gambar 4.74 FormCetak Laporan Persediaan Barang ... 117
Gambar 4.75 Laporan Persediaan Barang ... 118
Gambar 4.76 FormCetak Laporan Barang Terlaris ... 119
Gambar 4.77 Laporan Barang Terlaris... 119
Gambar 4.78 FormCetak Laporan Arus Kas ... 120
(12)
xviii
Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan ... 23
Tabel 3.2 Jenis Barang ... 42
Tabel 3.3 Merk ... 42
Tabel 3.4 Barang ... 43
Tabel 3.5 Supplier ... 43
Tabel 3.6 Pendaftaran Anggota ... 44
Tabel 3.7 Karyawan ... 44
Tabel 3.8 Kota ... 44
Tabel 3.9 Potongan... 45
Tabel 3.10 Satuan ... 45
Tabel 3.11 Pengelolaan Barang... 46
Tabel 3.12 Penjualan Anggota ... 46
Tabel 3.13 Penjualan Umum ... 47
Tabel 3.14 FormLogin ... 48
Tabel 3.15 Form Menu ... 49
Tabel 3.16 Form Master Jenis Barang ... 51
Tabel 3.17 Form Master Merk Barang ... 52
Tabel 3.18 Form Master Barang ... 53
Tabel 3.19 Form Master Supplier ... 54
Tabel 3.20 Form Master Satuan ... 56
Tabel 3.21 Form Master Pendaftaran Anggota ... 57
(13)
xix
Tabel 3.24 Form Master Kota ... 60
Tabel 3.25 Form Pengelolaan Barang ... 61
Tabel 3.26 Form Penjualan Anggota ... 63
Tabel 3.27 Form Penjualan Umum ... 65
Tabel 4.1 Kebutuhan Aplikasi ... 71
Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Form Menu ... 73
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Form Login ... 74
Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Form Master Jenis Barang ... 77
Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Form Master Merk Barang ... 80
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Form Master Barang ... 82
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Form Master Supllier ... 85
Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Form Master Pendaftaran Anggota ... 87
Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Form Master Karyawan ... 90
Tabel 4.10 Hasil Uji Coba Form Master Potongan... 93
Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Form Master Satuan ... 96
Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Form Master Kota ... 99
Tabel 4.13 Hasil Uji Coba Form Pengelolaan Barang ... 102
Tabel 4.14 Hasil Uji Coba Form Penjualan Anggota ... 106
Tabel 4.15 Hasil Uji Coba Form Penjualan Umum ... 110
Tabel 4.16 Hasil Uji Coba Cetak Laporan Anggota ... 114
Tabel 4.17 Hasil Uji Coba Cetak Laporan Umum ... 115
(14)
xx
Tabel 4.20 Hasil Uji Coba Cetak Laporan Barang Terlaris ... 120 Tabel 4.21 Hasil Uji Coba Cetak Laporan Arus Kas ... 121
(15)
xxi
(16)
1
1.1. Latar Belakang Masalah
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Bahagia” adalah sebuah koperasi serba usaha yang bergerak di bidang penjualan barang, simpanan dan pinjaman kepada anggota. Salah satu bidang usahanya adalah Toko KPRI “Bahagia” terletak di Jl. Kedung Peluk No. 4 Desa Candi Kecamatan Candi. Toko KPRI “Bahagia” mempunyai 300 anggota. Yang semuanya adalah guru-guru SD di wilayah Candi Sidoarjo. Dengan adanya Toko KPRI “Bahagia” ini diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi semua guru SD Negeri Candi dengan memanfaatkan fasilitas yang ditawarkan. Selain itu dapat mensejahterakan angggota.
Pada Toko KPRI “Bahagia”, proses penjualan dilakukan oleh anggota koperasi dan umum. Anggota koperasi diwajibkan membeli barang kebutuhan sehari-hari yang ada di Toko KPRI “Bahagia” dengan syarat yang telah di tentukan yaitu setiap anggota diwajibkan membeli barang kebutuhan rumah tangga dengan total pembelian minimal Rp 75.000 perbulannya dalam satu kali transaksi yang nantinya pada akhir bulan akan dipotong gaji. Jika pembelian lebih dari Rp 75.000 maka kelebihan dari pembelian nantinya akan dibayar oleh anggota sendiri, jika anggota melakukan transaksi kurang dari Rp 75.000 maka dilakukan transaksi normal. Semakin banyak anggota melakukan transaksi pembelian barang di toko KPRI maka anggota akan mendapatkan kesempatan memperoleh Simpan Hasil Usaha (SHU) yang tinggi yang diberikan pada akhir
(17)
tahun. Produk yang menjadi barang untuk dijual oleh koperasi meliputi antara lain bahan kebutuhan pokok dan pakaian dimana pihak administrasi penjualan jika terjadi penjualan atas barang tersebut, pihak administrasi nantinya akan mencatat pada buku penjualan. Hasil dari penjualan toko KPRI Bahagia digunakan untuk modal toko dan digunakan untuk biaya operasional KPRI Bahagia. Pada penjualan yang dilakukan oleh KPRI nantinya juga akan dibuat pelaporan atas penjualan yang dilakukan berdasarkan barang yang laku terjual serta pelaporan atas persediaan barang dari rekapan penjualan selama 1 bulan.
Dalam perkembangannya pada Toko KPRI Bahagia saat ini, terdapat beberapa permasalahan khususnya pada kegiatan penjualan yang selama ini pihak KPRI mencatat penjualan pada buku penjulan, dimana saat ini transaksi yang dilakukan oleh pelanggan terlalu banyak rekap harian sehingga menyebabkan peluang terjadinya kesalahan yang tinggi pada proses pencatatan. Sehingga dapat di mungkinkan jumlah data tidak sesuai dengan transaksi yang dilakukan. Pihak administrasi yang selama ini menangani proses penjulan juga kesulitan dalam pencarian data riwayat penjualan yang terbanyak atas barang yang terjual. Selain itu dalam penyimpanan data transaksi penjualan yang selama ini juga masih berupa dokumen, juga memiliki potensi hilangnya dokumen-dokumen tersebut dikarenakan dokumen yang terlalu banyak sehingga membutuhkan penangan khusus dalam penyimpanan data-data tersebut. Pada persediaan barang yang selama ini menjadi permasalahan pada KPRI dimana bagian administrasi yang menangani persediaan barang tidak dapat melihat persediaan barang yang kosong atau yang seharusnya telah dilakukan pembelian barang dikarenakan jumlah barang telah sampai pada batas minimum.
(18)
Dari permasalahan di atas maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu dalam menangani permasalahan yang terjadi dengan membuat sistem yang mana sistem tersebut adalah rancang bangun aplikasi penjualan barang pada KPRI Bahagia. Dengan adanya sistem yang telah dibuat maka akan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi pada koperasi dalam kegiatan yang dilakukan khususmya pada kegiatan penjualan serta pelaporan yang dibutuhkan oleh KPRI Bahagia.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Bagaimana merancang dan membangun aplikasi penjualan barang pada KPRI Bahagia untuk mengelola transaksi penjualan, dan menghasilkan laporan penjualan ?
1.2 Batasan Masalah
Berdasarkan Rumusan diatas maka didapatkan batasan sebagai berikut : 1. Aplikasi Penjualan ini tidak membahas sistem konsinyiasi
2. Aplikasi ini tidak menghitung Retur penjualan
1.4 Tujuan Penelitian
Pada tujuan dari dibuatnya Aplikasi ini adalah untuk membantu Toko KPRI Bahagia agar dapat digunakan secara cepat dan mudah dalam kegiatan yang dilakukan.
(19)
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diberikan kepada Koperasi Bahagia melalui Aplikasi ini adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk mengelola data penjualan, dimana akan lebih mempermudah dalam melakukan kegiatan.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan sistem, manfaat bagi penggunanya.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai berbagai macam teori yang mendukung dalam pembuatan rancang bangun aplikasi penjualan barang pada toko KPRI “Bahagia” Candi Sidoarjo.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas analisa dan perancangan sistem. Analisa berisi penjelasan dari timbulnya masalah beserta penyelesaiannya, sedangkan perancangan sistem berisi Document Flow, System
Flow, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan
Desain Input / Output.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Bab ini membahas tentang kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, implementasi dan evaluasi sistem. Implementasi ini mengacu pada perancangan desain sistem yang telah dibuat dan berfokus dalam penjualan barang. Dalam implementasi ini juga berisi
(20)
penjelasan Graphical User Interface (GUI) sistem yang telah dibuat. Sedangkan evaluasi sistem berisi validasi dan uji coba sistem agar terhindar dari error serta berjalan sesuai yang diharapkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem dimasa yang akan datang.
(21)
6
2.1 Aplikasi
Menurut (Jogiyanto, 2006), aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto juga menjelaskan bahwa pengertian aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang ditranformasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program agar data diolah lebih berdaya guna secara optimal.
2.2Penjualan
Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai seni, adapula yang memasukkannya kedalam masalah etika dalam penjualan. Pada pokok istilah penjualan dapat diartikan sebagai berikut: Menurut Philip Kotler (2009) konsep penjualan adalah meyakini bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi yang bersangkutan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Dasar-dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep penjualan adalah sebagai berikut: a. Tugas utama dari perusahaan adalah mendapatkan penjualan cukup dari
produknya.
b. Para konsumen tidak akan mungkin membeli barang dengan jumlah yang cukup banyak tanpa mendapat dorongan.
(22)
2.3 Koperasi
Menurut Hendrojogi (1998), bahwa koperasi merupakan suatu wadah bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah yang dalam rangka usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berusaha meningkatkan tingkat hidup.
Menurut Undang-undang nomor 25/1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
2.4 Jenis Koperasi
Menurut Undang-undang nomor 25/1992, terdapat jenis koperasi berdasarkan kegiatan usaha secara umum, koperasi dapat dikelompokan menjadi : 1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota.Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.” 2. Koperasi Serba Usaha (KSU)
Koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.
(23)
3. Koperasi Konsumsi
Koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot rumah tangga.
4. Koperasi Produksi
Koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama.Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.
2.5 Unit Koperasi
Menurut Rudianto (2010), Banyaknya hal yang dilakukan dalam koperasi yang telah didasari rasa tanggung jawab dan kekeluargaan agar setiap anggota dapat mengerjakan tugas masing-masing dengan baik dan hati-hati. Usaha perkoperasian merupakan usaha yang menjalankan berbagai jenis usaha demi memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakatnya.
Setiap koperasi terdapat beberapa keuntungan yang didapatkan dari usaha koperasi yaitu menambah nilai Simpanan Hasil Usaha (SHU) dan ada potongan yang diperoleh pada usaha koperasi. Seperti Toko KPRI ”Bahagia” Candi terdapat beberapa persyaratan yaitu :
1. Program ini diperuntukkan bagi anggota aktif KPRI “Bahagia”Candi Sidoarjo 2. Calon anggota adalah Guru SD yang terlebih dahulu diharuskan mengisi
(24)
3. Potongan atau diskon yang diberikan sebesar Rp 75.000 (tujuh puluh lima ribu)
2.6 Manajemen Koperasi
Menurut Ninik Widiyanti (2007), Suatu ketentuan yang dianut oleh koperasi simpan pinjam untuk melayani dan tidak melayani bukan anggota, koperasi bukanlah bank yang bekerja untuk melayani umum. Jika koperasi menyelenggarakan pelayanan barang atau toko, hanya untuk anggota secara kredit atau secara tunai, tetapi lokasinya di dalam lingkungan sendiri. Mungkin juga disebabkan karena anggota-anggotanya para pegawai negeri dan warga angkatan bersenjata yang lebih bersifat “pegawai” daripada “pengusaha”. Jadi sekalipun koperasi-koperasi berkembang maju, tetapi sifatnya ke dalam dan tertutup. Situasi seperti itu menyebabkan peranan koperasi fungsional dalam kehidupan ekonomi tidakn terasa.
Koperasi ini bekerja hanya pada satu lapangan usaha saja. Koperasi ini hanya menyimpan uang, menyediakan dan mengusahakan pinjaman atau kredit bagi anggota-anggotanya saja. Jadi Koperasi ini hanya bergerak di lapangan kredit dan simpan pinjam. Koperasi ini bekerja atas dasar spesialisasi, yakni di bidang perkreditan dan simpan pinjam.
2.7 Karakteristik Koperasi
Menurut Djoko Muljono (2012), Karakteristik utama koperasi dan sekaligus membedakan koperasi dari badan usaha yang lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of the member), yaitu anggota
(25)
sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pengguna (user own oriented). Oleh karena itu :
1. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya pada satu kepentingan ekonomi yang sama
2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab social, dan kepedulian terhadap orang lain.
3. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggota.
4. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggota dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota.
5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggota maka kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggota maka kelebihan kemampuan pelayanan itu dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi.
Mengembangkan usaha koperasi merupakan tujuan utama koperasi simpan pinjam, karena pinjaman yang dilakukan anggota bukan ditujukan untuk keperluan konsumtif, melainkan untuk modal kerja.
(26)
2.8 Microsoft Visual Basic
Visual Basic .NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Microsoft Visual Studio 2010 diperkenalkan pertama kali ke masyarakat umum pertengahan Mei 2009 (Subari, 2010).
Dalam Visual Studio 2010 diperkenalkan beberapa kelebihan, diantaranya : 1. Teknologi yang ada mendukung “parallel programming” untuk manajemen
developer dengan hadirnya fitur proyek manajemen, work item tracking,
simple server reporting service, dan version control.
2. Visual Studio 2010 sudah mendukung analisis dan desain UML bukan hanya
coding, compile dan system.
3. Visual Studio 2010 dapat bekerja dengan baik pada platform windows untuk 32 bit dan 64 bit khusus Vista.
4. Visual Studio 2010 dan Microsoft .NET Framework 4.0 membantu developer
menghasilkan performansi yang lebih dan menhasilkan aplikasi-aplikasi yang
scalable.
2.9 Analisis dan Desain Perangkat Lunak
Analisis sistem atau perangkat lunak dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan desain perangkat lunak merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau
(27)
tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Menurut Kendall dan Kendall (2003), analisis dan perancangan sistem berupaya menganalisis input data atau aliran data secara sistematis, memproses atau mentransformasikan data, menyimpan data, dan menghasilkan output informasi dalam konteks bisnis khusus. Kemudian, analisis dan perancangan sistem tersebut dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang bisa dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut :
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut, tahap ini disebut desain sistem atau perangkat lunak.
(28)
2.10 Kebutuhan Perangkat Lunak
Menurut (Pressman, 2005), System Development Life Cycle (SDLC) ini biasanya disebut juga dengan model waterfall. Menurut (Pressman, 2005), nama lain dari Model Waterfall adalah Model Air Terjun kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi
(construction), serta penyerahan system perangkat lunak ke para
pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan.
Gambar 2.1: Model Waterfall
Gambar 5 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall. Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi, (Pressman, 2005) memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya.
Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai
(29)
dari level kebutuhan system lalu menuju ke tahap Communication, Planning,
Modeling, Construction, dan Deployment.
Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam Model Waterfall menurut (Pressman, 2005) :
1. Communication
Tahap pertama, pihak pengembang akan melakukan pengumpulan data kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pada tahap ini, pengembang dapat mengetahui sistem seperti apa yang harus dibuat.
2. Planning
Setelah diketahui sistem seperti apa yang harus dibuat, pengembang dapat melakukan perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
3. Modelling
Pada proses modeling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi
interface, dan detail (algoritma) procedure.
4. Construction
Construction merupakan proses membuat kode (code generation).
Coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang biasa
dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya pengguna komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing
(30)
terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan – kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Setelah semua tahap selesai dan perangkat lunak dinyatakan tidak terdapat kesalahan, pada tahap ini dilakukan implementasi (instalasi), pemeliharaan perangkat lunak dan feedback dari pelanggan.
(31)
16
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Masalah
Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah tahap analisis permasalahan yang dilakukan sebelum tahap desain sistem. Untuk melakukan tahap analisis
masalah dilakukan observasi dan wawancara ke Toko KPRI “Bahagia” Candi
Sidoarjo. Selain itu juga diperlukan mempelajari sistem penjualan yang berjalan di
Toko KPRI “Bahagia” Candi, sehingga dapat dilakukan tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Proses analisis kegiatan penjualan yang dilakukan sama seperti kegiatan penjualan yang ada ditoko. Terdapat beberapa masalah yang dimiliki Toko KPRI
“Bahagia” diantaranya, pertama Pihak administrasi administrasi yang selama ini menangani proses penjualan mengalami kesulitan dalam pencarian data riwayat
penjualan Toko KPRI “Bahagia” kepada masing-masing anggota koperasi. Kedua, dalam penyimpanan data transaksi penjualan yang selama ini juga masih berupa dokumen memiliki potensi hilangnya dokumen-dokumen. Ketiga, persediaan barang yang selama ini menjadi permasalahan pada Toko KPRI “Bahagia” dimana bagian administrasi yang menangani persediaan barang tidak dapat melihat persediaan barang yang kosong atau yang seharusnya telah dilakukan pembelian barang dikarenakan jumlah barang telah sampai pada batas minimum.
(32)
3.1.1. Document Flow Pendaftaran Anggota Koperasi
Berikut pada Gambar 3.1 document flow Pendaftaran Anggota Koperasi
pada Toko KPRI “Bahagia” Candi Sidoarjo.
Document Flow pendaftaran anggota koperasi
Administrasi Calon Anggota
Mulai
Form pendaftaran anggota
Mengisi form pendaftaran
anggota
Form pendaftaran anggota yang telah di isi
Form pendaftaran anggota yang telah di isi
Mencatat kedalam buku data anggota dan Membuat kartu anggota
Kartu anggota Sesuai dengan
syarat ?
ya
Tidak
Kartu anggota
Selesai
(33)
Pada proses pendaftaran anggota, calon anggota mengisi form pendaftaran kemudian bagian administrasi mengecek form pendaftaran, sesuai atau tidak dengan syarat, jika sesuai dengan syarat, bagian administrasi akan mencatat kedalam buku data anggota dan membuata kartu anggota yang akan diserahkan kepada anggota.
3.1.2. Document Flow Pengelolaan Pembelian
Pada proses Pengelolaan Pembelian pada Gambar 3.2 proses ini bagian gudang akan menerima daftar barang kosong dari penjualan. Kemudian bagian gudang membuat daftar barang yang akan dibeli yang akan diserahkan ke
supplier. Kemudian supplier menyiapkan barang, nota dan tanda terima barang, yang akan di buat nota pembelian. Nota pembelian akan di update oleh bagian gudang.
(34)
Document flow pengelolaan pembelian
Supplier Gudang
Nota pembelian Membuat daftar barang yang akan
dibeli
daftar barang yang akan dibeli
Update barang
Menyiapkan barang, nota dan
tanda terima barang
Barang terupdate
Daftar barang yang akan dibeli
Nota pembelian
Selesai 1
Mulai
Gambar 3.2. Pengelolaan Pembelian
3.1.3. Document Flow Penjualan Tunai
Pada proses Penjualan Tunai pada Gambar 3.3 dalam proses ini pihak konsumen memilih barang yang akan dibeli. Kemudian bagian penjualan melakukan pengecekan pada barang dan menulis jumlah barang dan harga barang dengan, melihat buku harga barang. Kemudian melakukan pengecekan konsumen umum atau konsumen anggota, jika konsumen anggota maka anggota mendapatkan potongan pembelian sebesar Rp 75.000 (tujuh puluh lima ribu
(35)
rupiah) sedangkan konsumen umum tidak mendapatkan potongan. Kemudian cetak nota pembayaran, selanjutnya bagian adminitrasi memberikan nota pembayaran dan barang.
Document Flow Penjualan tunai
Bagian penjualan Konsumen
Memilih barang
Memilih barang
Menghitung jumlah barang dan harga
barang
Informasi total barang
tidak iya Cetak Nota Pembayaran Nota pembayaran Konsumen Anggota ? Mulai Nota pembayaran Pengecekan barang Selesai Buku harga barang Pengecekan konsumen Pemotongan harga 75.000 Pembayaran Normal
Menulis jumlah barang yang terjual
Buku data anggota 1
2 Barang
(36)
3.1.4. Document Flow Laporan Arus Kas
Pada proses Laporan arus kas pada Gambar 3.4 bagian keuangan akan membuat laporan arus kas yang datanya didapatkan dari data penjualan dan data beban toko. gudang akan menerima daftar barang kosong dari penjualan. Kemudian laporan arus kas diserahkan ke bendahara koperasi.
Document flow Laporan Arus Kas
Bendahara koperasi Bagian keuangan toko
penjualan Beban toko
Membuat laporan arus kas
Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas
Mulai
Selesai
(37)
3.1.5. Document Flow Laporan Penjualan
Pada proses Laporan Penjualan pada Gambar 3.5 bagian keuangan akan membuat laporan penjualan yang datanya didapatkan dari nota pembayaran yang sudah direkap oleh bagian keuangan. Kemudian laporan penjualan diserahkan ke bendahara koperasi.
Document Flow Laporan penjualan
Bendahara Bagian keuangan
Nota pembayaran
Merekap penjualan
Membuat laporan penjualan
Laporan penjualan
Laporan penjualan
Selesai 2
Mulai
(38)
3.2. Analisis Kebutuhan
Aplikasi Penjualan Barang pada Toko KPRI “Bahagia” Candi Sidoarjo ini akan melibatkan beberapa pengguna didalamnya. Berikut ini telah dianalisis siapa saja yang dapat mengoperasikan dan menggunakan aplikasi ini beserta kebutuhannya:
Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan
No. Pengguna Kebutuhan Laporan yang Dihasilkan
1 Administrasi a. Mampu mengimputkan Data Anggota.
b. Dapat mengetahui Jumlah Anggota Koperasi.
Laporan data anggota
2. Penjualan a. Mampu menginputkan order yang diterima dari penjualan b. Dapat Mengakses laporan
data anggota
a. Laporan Penjualan b. Nota penjualan
3. Keuangan a. Mampu melakukan
permintaan laporan penjualan
b. Mampu menghitung laba/rugi
c. Mampu membuat laporan penjualan bulanan, laporan barang terlaris dan laporan persediaan.
a. Laporan penjualan bulanan
b. Laporan barang terlaris c. Laporan persediaan
barang
d. Laporan laporan arus kas
4. Gudang a. Mengetahui stok brang di gudang
b. Melakukan pemedanan barang kosong
c. Penyediaan barang yang dipesan pelanggan
Laporan barang masuk
3.3. Perancangan Sistem
pada perancangan aplikasi ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. adapun tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalah pembuatan alur
(39)
sistem, data flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), struktur
database, dan membuat desain uji coba.
3.3.1. Alur Sistem
Terdapat blok diagram dan system flow untuk aplikasi penjualan barang
pada Toko KPRI “Bahagia” Candi Sidoarjo.
A. Blok Diagram
Pada gambar 2 diagram blok akan dijelaskan fungsi dari aplikasi KPRI Bahagia yang akan dibuat diaman terdiri dari atas input, proses dan output.
Input pada aplikasi penjualan terdiri atas data anggota. Data supplier, pembelian, daftar anggota, konsumen umum, daftar barang dikelola dan Rekap penjualan.
Pada proses penjualan barang yang ada pada sistem aplikasi terdapat proses yaitu Maintanance anggota koperasi, pengelolaan persediaan, transaksi penjualan dan pembuatan laporan penjualan.
Sedangkan output yang dihasilkan yaitu daftar anggota, daftar barang dikelola, rekap penjualan anggota, rekap penjualan konsumen umum, nota penjualan, laporan penjualan bulanan, laporan barang terlaris, laporan laba/rugi dan laporan persediaan.
(40)
Aplikasi Penjualan Barang pada Toko KPRI “Bahagia”
Proses
Input Output
Daftar Anggota Maintenance anggota
kopreasi
Transaksi Penjualan
Rekap Penjualan Konsumen umum
Nota Penjualan Rekap Penjualan Anggota
Pembuatan Laporan Penjualan Rekap Penjualan
Daftar barang dikelola
Laporan Penjualan Bulanan Data Anggota
Pembelian Pengelolaan Persedian
Daftar Anggota
Laporan Barang Terlaris Konsumen Umum
Daftar Barang dikelola
Laporan Arus Kas 1
1 Data Supplier
3
3
2
2
Laporan persediaan
(41)
B. System Flow
Untuk membuat aplikasi penjualan barang pada dibutuhkan system flow
yang sesuai dengan proses dan ketentuan yang berlaku pada Toko KPRI
“Bahagia” Candi Sidoarjo. Berikut penjelasan system flow yang dibuat untuk membantu proses pembuatan aplikasi penjualan barang.
B.1. System Flow Pendaftaran Anggota
Pada Gambar 3.7 merupakan system flow pendaftaran anggota yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu calon anggota dan bagian administrasi. Proses pertama calon anggota mengisi form pendaftaran anggota. Kemudian form pendaftaran anggota diberikan kepada bagian administrasi. Bagian administrasi akan mengecek sesuai dengan syarat atau tidak, jika sesuai dengan syarat bagian adminitrasi menginputkan data anggota dan data anggota akan tersimpan, dari inputan tersebut menghasilkan kartu anggota.
(42)
System Flow Pendaftaran Anggota Koperasi
Administrasi Calon Anggota
ya Tidak
Mulai
Kartu anggota Form pendaftaran anggota
Sesuai dengan syarat ?
Kartu anggota
Selesai
Form pendaftaran anggota yang telah di isi
Input data anggota
Menyimpan data anggota dan membuat kartu
anggota
Data Anggota
Gambar 3.7. System Flow Pendaftaran Anggota.
B.2. System Flow Supplier
Pada Gambar 3.8 merupakan system flow supplier yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu Gudang. Proses pertama gudang menginputkan data
(43)
supplier, kemudian data supplier disimpan di dalam database, dari inputan tersebut menghasilkan data supplier.
System Flow Supplier Gudang
Mulai
Data Supplier
Input data supplier
Simpan data supplier
Data supplier
Selesai
Gambar 3.8. System Flow Supplier
B.3. System Flow Pengelolaan Pembelian
Pada Gambar 3.9 merupakan system flow pengelolaan pembelian pengguna yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu Gudang dan supplier. Proses pertama gudang menerima laporan barang yang akan dibeli. Kemudian bagian gudang akan melihat data supplier sesuai dengan barang yang dibeli. Daftar barang yang akan dibeli diserahkan ke supplier. Supplier menyerahkan barang,
(44)
nota pembelian dan tanda terima barang. Kemudian bagian gudang akan mengupdate barang baru.
System Flow Pengelolaan Pembelian
Supplier Gudang
Barang
daftar barang yang akan dibeli Pembelian
Data supplier Informasi barang
kosong
daftar barang yang akan dibeli Pembelian barang
Mulai
Update barang
Nota pembelian Nota pembelian
Selesai Tanda terima barang
Barang terupdate
Tanda terima barang
Gambar 3.9. System Flow Pengelolaan Pembelian
B.4. System Flow Penjualan Tunai
Pada Gambar 3.10 merupakan system flow penjualan tunai yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu konsumen dan bagian penjualan. Proses pertama konsumen memilih barang, kemudian bagian penjualan menginputkan daftar barang konsumen. Kemudian dilakukan pengecekan konsumen, jika anggota, pembayaran akan mendapatkan potongan Rp 75.000, sedangkan
(45)
konsumen umum tidak pembayaran normal. Data penjualan disimpan dan menghasilkan nota penjualan yang akan diserahkan ke konsumen. Nota penjualan akan menghasilkan nota rangkap 1, yang diberikan ke konsumen.
System Flow Penjualan Tunai
Bagian penjualan Konsumen
Mulai
Memilih barang
Memilih barang
Mengecek dan menghitung
jumlah barang Barang
Pengecekan konsumen
Data anggota
Data Anggota
Pemotongan harga 75.000 Data konsumen
Pembayaran umum
Nota penjualan
Input daftar barang
Selesai
Penjualan
Cetak nota penjualan
Barang
Nota penjualan tidak
ya
1 2
1
(46)
B.5. System Flow Laporan Penjualan
Pada Gambar 3.11 merupakan system flow laporan penjualan yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu bagian keuangan dan bendahara. Proses pertama bagian keuangan membuat laporan penjualan yang di dapatkan dari data penjualan. Kemudian membuat penjualan bulanan, laporan barang terlaris dan laporan persediaan barang. Kemudian Laporan penjualan bulanan dan laporan barang terlaris diserahkan kebendahara.
System flow laporan penjualan
Bendahara Bagian keuangan
Mulai
Membuat laporan penjualan
Laporan penjualan bulanan
Selesai Laporan penjualan Laporan persediaan
barang
Laporan barang terlaris Laporan barang
terlaris
Penjualan
(47)
B.6. System Flow Laporan Arus Kas
Pada Gambar 3.12 merupakan system flow laporan Arus Kas yang di dalamnya terdapat dua aktor yaitu bagian keuangan dan bendahara. Bagian keuangan membuat laporan arus kas yang didapatkan dari database penjualan dan database pembelian yang menghasilkan laporan arus kas. Kemudian laporan arus kas diserahkan kebendahara.
System Flow Laporan Arus Kas
Bendahara Bagian keuangan
Penjualan Pembelian
Membuat laporan arus kas
Laporan arus kas
Laporan arus kas Mulai
Selesai
(48)
3.3.2. Data Flow Diagram
Setelah proses perancangan dengan menggunakan System Flow, langkah selanjutnya dalam perancangan adalah pembuatan Data Flow Diagram (DFD) yang merupakan representasi grafik dalam menggambarkan arus data dari sistem secara terstruktur dan jelas, sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi yang baik. DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data dan sistem secara logika. Keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikembangkan.
A. Context Diagram
Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu
DFD yang menggambarkan entity yang berhubungan dengan sistem dan aliran data secara umum. Perancangan dari context diagram sistem manajemen arsip ini dapat dilihat pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13 Context Diagram
Form pendaftaran Memilih barang
Kartu anggota
Nota pembayaran
Barang Tanda terima barang
Nota pembelian
Daftar barang yang akan dibeli
Laporan penjualan
Laporan arus kas
Anggota dan konsumen Supplier
Bendahara 1
Aplikasi Penjualan Barang Pada KPRI Bahagia
(49)
B. Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang menggambarkan perancangan sistem yang dapat menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan jelas dan terstruktur. Perancangan sistem diawali dari context diagram sampai DFD level. Diagram berjenjang ini digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan DFD. 1 Mengelola Data Master 3 Mengelola Data Transaksi 3.1 Mengelola Penjualan Anggota 3.2 Mengelola Penjualan Umum 0 Aplikasi Penjualan 1.1 Mengelola Data Barang 1.2 Mengelola Data supplier 1.3 Mengelola Data Pendaftaran Anggota 1.4 Mengelola Data Karyawan 2 Mengelooa pengelolaan barang 4 Mengelola Laporan 4.1 Kwitansi 4.2 Laporan Penjualan 1.5 Mengelola Potongan 1.6 Mengelola Kota 1.1.1 Mengelola Data Barang 1.1.2 Mengelola Data Barang 4.4 Laporan Persediaan barang 4.3 Laporan Barang Terlaris 4.5 Laporan Arus Kas
Gambar 3.14 Diagram Berjenjang
C. DFD Level 0 Aplikasi Penjualan Barang
Berdasarkan context diagram Gambar 3.13 maka dapat dirancang DFD Level 0 Aplikasi Penjualan Barang dapat dilihat pada Gambar 3.15.
(50)
Gambar 3.15. DFD Level 0
Form pendaftaran Kartu anggota
Menyimpan data anggota
Memilih barang Nota penjualan Barang Mengambil data barang Menyimpan data penjualan Menyimpan data barang
Melihat data barang
Melihat data penjualan
Melihat data supplier
Menyimpan data pembelian Melihat data
barang
Daftar barang yang akan dibeli
Laporan penjualan
Laporan arus kas
Mengupdate barang Anggota dan konsumen
Supplier Bendahara 1.1 Pendaftaran Anggota Koperasi 1.2 Penjualan Tunai 1.3 Pengelolaan pembelian 1.4 Laporan Penjualan
1 Data anggota
2 Barang 3 Penjualan
4 Data supplier
(51)
D. DFD Level 1 Pendaftaran Anggota
Gambar 3.16. DFD Level 1 Pendaftaran Anggota
Terdapat dua sub proses dalam mengelola data master seperti pada Gambar 3.16 yaitu pengecekan form pendaftaran dan penyimpanan data anggota.Tabel yang digunakan dalam sub proses ini adalah data anggota
E. DFD Level 1 Penjualan Tunai
Terdapat empat sub proses dalam penjualan tunai seperti pada Gambar 3.17 yaitu Mengecek dan menghitung jumlah barang, Pemotongan total pembelian, pembayaran umum, dan cek nota penjualan. Tabel yang digunakan dalam sub proses ini adalah data anggota dan penjualan.
Form pendaftaran
Menyimpan data anggota Data Anggota
Kartu Anggota Anggota dan konsumen
1 Data anggota 1.1.1
Pengecekan form pendaftaran
1.1.2 Penyimpanan data
(52)
Gambar 3.17. DFD Level 1 Penjualan Tunai
Anggota
Konsumen umum
Mengambil data anggota Melihat data
barang Menyimpan data
barang
Menyimpan data penjualan
Menyimpan data penjualan
Memilih barang
Membuat nota penjualan
Nota penjualan Anggota dan konsumen
1 Data anggota
3 Penjualan
2 Barang
1.2.1
Mengecek dan menghitung jumlah barang
1.2.2 Pemotongan total
pembelian
1.2.3 Pembayaran umum
1.2.4 Cetak nota penjualan
(53)
F. DFD Level Pengelolaan Barang
Gambar 3.18. DFD Level 1 Pengelolaan Barang
Terdapat dua sub proses dalam pengelolaan barang seperti pada Gambar 3.18 yaitu barang terupdate dan pembelian barang. Tabel yang digunakan dalam sub proses tersebut adalah barang, data supplier, pembelian dan penjualan
G. DFD Level 1 Laporan Penjualan
Terdapat dua sub proses dalam mengelola laporan penjualan seperti pada Gambar 3.19 yaitu membuat laporan penjualan dan membuat laporan laba/rugi. Tabel yang digunakan dalam sub proses ini adalah penjualan dan pembelian.
Daftar barang yang akan dibeli
Melihat data barang
Melihat data supplier
Menyimpan data pembelian
Nota pembelian
Tanda terima barang
Update barang Supplier
2 Barang
4 Data supplier
5 Pembelian 1.3.1 Pembelian barang
1.3.2 Barang terupdate
(54)
Gambar 3.19. DFD Level 1 Laporan
3.3.3. Entity Relationship Diagram
Entity relationship diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan
hubungan antar tabel yang terdapat dalam sistem. ERD disajikan dalam bentuk
Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).
A. Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) berisi dua belas entity, yaitu entity jenis _barang, entity barang, entity kartu_stok, entity merk, entity administrator ,entity
penjualan, entity penjualan_umum, entity kota, entity anggota, entity potongan,
entity supplier, entity pengolahan_barang.
Mengambil data penjualan Laporan penjualan
Laporan arus kas Mengambil data penjualan
Mengambil data pembelian Bendahara
3 Penjualan 1.4.1
Membuat laporan penjualan
1.4.2 Membuat laporan arus kas
(55)
Gambar 3.20. Conceptual Data Model (CDM) Memiliki_merk Memiliki_jenis_barang mempunyai_kartu_stok Mempunyai_kota Mempunyai_Anggota Memiliki_penjualan Melakukan _penjualan Mempunyai_barang Melakukan_potongan Mempunyai_supplier Memiliki_barang Melakukan_penjualan Melakukan_pengolahan_barang Kota Kode_Kota Nama_Kota
<pi> Variable characters (6) Variable characters (20) Identifier_1 <pi> Anggota Kode_anggota NIP Nama_lengkap Alamat_anggota Telpon
<pi> Variable characters (6) Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (60) Variable characters (15)
<M> Identifier_1 <pi> Supplier Kode_supplier Nama_supplier Alamat_supplier No_telepon
<pi> Variable characters (6) Variable characters (50) Variable characters (60) Variable characters (15)
<M>
Identifier_1 <pi>
Merk Kode_merk Nama_merk
<pi> Variable characters (6) Variable characters (50)
<M>
Identifier_1 <pi>
Jenis_Barang Kode_jenis
Nama_jenis
<pi> Variable characters (6) Variable characters (50)
<M> Identifier_1 <pi> Administrator Kode_admin Nama_admin Password Bagian
<pi> Variable characters (6) Variable characters (50) Variable characters (10) Variable characters (40)
<M>
Identifier_1 <pi>
Potongan Kode_potongan Potongan
<pi> Variable characters (6) Variable characters (30)
<M> Identifier_1 <pi> Barang Kode_barang Nama_barang Harga_beli Harga_jual
<pi> Variable characters (6) Variable characters (50) Integer Integer <M> Identifier_1 <pi> Pengolahan_barang Kode_pengolahan Tanggal_pengolahan Jumlah_barang Total_bayar_pengolahan
<pi> Variable characters (6) Date Integer Integer <M> Identifier_1 <pi> Kartu_stok Kode_stok Stok
<pi> Variable characters (6) Integer <M> Identifier_1 <pi> Penjualan Kode_penjualan Total_barang_penjualan Total_bayar_penjualan Tanggal_penjualan
<pi> Variable characters (6) Integer Integer Date <M> Identifier_1 <pi> Penjualan_Umum Kode_umum Umum
<pi> Variable characters (6) Variable characters (50)
<M> Identifier_1 <pi>
(56)
B. Physical Data Model
Gambar 3.21. Physical Data Model (PDM)
Kota Kode_Kota Nama_Kota varchar(6) varchar(20) <pk> Anggota Kode_anggota Kode_potongan Kode_Kota NIP Nama_lengkap Alamat_anggota T elpon varchar(6) varchar(6) varchar(6) varchar(10) varchar(50) varchar(60) varchar(15) <pk> <fk2> <fk1> Supplier Kode_supplier Kode_Kota Nama_supplier Alamat_supplier No_telepon varchar(6) varchar(6) varchar(50) varchar(60) varchar(15) <pk> <fk> Merk Kode_merk Nama_merk varchar(6) varchar(50) <pk> Jenis_Barang Kode_jenis Nama_jenis varchar(6) varchar(50) <pk> Administrator Kode_admin Nama_admin Password Bagian varchar(6) varchar(50) varchar(10) varchar(40) <pk> Potongan Kode_potongan Potongan varchar(6) varchar(30) <pk> Barang Kode_barang Kode_stok Kode_jenis Kode_merk Nama_barang Harga_beli Harga_jual varchar(6) varchar(6) varchar(6) varchar(6) varchar(50) int int <pk> <fk3> <fk2> <fk1> Pengolahan_barang Kode_pengolahan Kode_admin Kode_supplier T anggal_pengolahan Jumlah_barang T otal_bayar_pengolahan varchar(6) varchar(6) varchar(6) datetime int int <pk> <fk2> <fk1> Kartu_stok Kode_stok Kode_barang Stok varchar(6) varchar(6) int <pk> <fk> Penjualan Kode_penjualan Kode_umum Kode_admin Kode_anggota T otal_barang_penjualan T otal_bayar_penjualan T anggal_penjualan varchar(6) varchar(6) varchar(6) varchar(6) int int datetime <pk> <fk1> <fk2> <fk3> Penjualan_Umum Kode_umum Umum varchar(6) varchar(50) <pk> Detil_penjualan Kode_barang Kode_penjualan Jumlah_detil Sub_total varchar(6) varchar(6) int int <pk,fk1> <pk,fk2> Detil_pengolahan Kode_barang Kode_pengolahan Jumlah_pengolahan Sub_total_pengolahan varchar(6) varchar(6) int int <pk,fk1> <pk,fk2>
(57)
Physical Data Model (PDM) berisi empat belas entity, yaitu entity jenis _barang, entity barang, entity kartu_stok, entity merk, entity administrator ,entity
penjualan, entity penjualan_umum, entity kota, entity anggota, entity potongan,
entity supplier, entity pengolahan_barang, entity detil_pengolahan, entity
detil_penjualan.
3.3.4. Struktur Database
Tahapan pembuatan struktur database untuk aplikasi penjualan barang ,
database yang akan dipakai yaitu database MySQL. Struktur basis data yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi ini sebagai berikut :
1. Tabel Jenis Barang
a. Primary Key (PK) : Kode_jenis b. Foreign Key (FK) :
c. Fungsi :Untuk menambah data jenis barang
Tabel 3.2. Jenis Barang
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_jenis Varchar 6 Primary Key
2. Nama_jenis Varchar 50 -
2. Tabel Merk
a. Primary Key (PK) : Kode_merk b. Foreign Key (FK) :
c. Fungsi :Untuk menambah data merk
Tabel 3.3. Merk
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_merk Varchar 6 Primary Key
(58)
3. Tabel Barang
a. Primary Key (PK) : Kode_barang b. Foreign Key (FK) :
c. Fungsi :Untuk menambah data barang
Tabel 3.4. Barang
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_barang Varchar 6 Primary Key
2. Nama_barang Varchar 50 -
3. Harga_beli Int - -
4. Harga_jual Int -
4. Tabel Supplier
a. Primary Key (PK) : Kode_supplier b. Foreign Key (FK) : -
c. Fungsi :Untuk menambah data supplier
Tabel 3.5. Supplier
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_supplier Varchar 6 Primary Key
2. Nama_supplier Varchar 50 -
3. Alamat_supplier Varchar 60 -
4. Kota Varchar 20 -
5. No_telepon Varchar 15 -
5. Tabel Pendaftaran Anggota
a. Primary Key (PK) : Kode_anggota b. Foreign Key (FK) : -
(59)
Tabel 3.6.Pendaftaran Anggota
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_anggota Varchar 6 Primary Key
2. NIP Varchar 10 -
3. Nama_lengkap Varchar 50 -
4. Alamat_lengkap Varchar 60
-5. Kota Varchar 20 -
6. Telpon Varchar 15 -
6. Tabel Karyawan
a. Primary Key (PK) : Kode_karyawan b. Foreign Key (FK) : -
c. Fungsi :Untuk menambah data karyawan
Tabel 3.7.Karyawan
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_karyawan Varchar 6 Primary Key
2. Nama_karyawan Varchar 50
-3. Password Varchar 10
-4. Bagian Varchar 40 -
7. Tabel Kota
a. Primary Key (PK) : Kode_kota b. Foreign Key (FK) : -
c. Fungsi :Untuk menambah data kota
Tabel 3.8.Kota
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_kota Varchar 6 Primary Key
(60)
-8. Tabel Potongan
a. Primary Key (PK) : Kode_potongan b. Foreign Key (FK) : -
c. Fungsi :Untuk menambah data potongan
Tabel 3.9. Potongan
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_potongan Varchar 6 Primary Key
2. Potongan Varchar 30
-9. Tabel Satuan
a. Primary Key (PK) : Kode_satuan b. Foreign Key (FK) : -
c. Fungsi :Untuk menambah data satuan
Tabel 3.10. Satuan
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_satuan Varchar 6 Primary Key
2. Satuan Varchar 30
-10. Tabel Pengolahan Barang
a. Primary Key (PK) : Kode_pengolahan b. Foreign Key (FK) : -
(61)
Tabel 3.11. Pengolahan Barang
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_Pengolahan Varchar 6 Primary Key
2. Supplier Varchar 20 -
3. Total_beli Varchar 30
-4. Total_bayar Varchar 30
-5. Tanggal_pengolahan Date - -
6. Jumlah_barang Int - -
11. Tabel Penjualan Anggota
a. Primary Key (PK) : Kode_anggota b. Foreign Key (FK) : No_transaksi
c. Fungsi :Untuk melakukan transaksi penjualan pada anggota
Tabel 3.12. Penjualan Anggota
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_anggota Varchar 6 Primary Key
3. No_transaksi Varchar 6 Foreign Key
3. Nama_barang Varchar 50
-4. Harga Int -
-5. Jumlah _barang Int - -
6. Sub_total Int - -
7. Merk Varchar 40 -
8. Kode_barang Varchar 6 -
9. Tanggal_penjualan Date - -
12. Tabel Penjualan Umum
(62)
b. Foreign Key (FK) : No_transaksi
c. Fungsi :Untuk melakukan transaksi penjualan pada anggota
Tabel 3.13. Penjualan Umum
No. Name Type Size Keterangan
1. Kode_pelanggan Varchar 6 Primary Key
3. No_transaksi Varchar 6 Foreign Key
3. Nama_barang Varchar 50
-4. Harga Int -
-5. Jumlah_barang Int - -
6. Sub_total Int - -
7. Merk Varchar 40 -
8. Kode_barang Varchar 6 -
9. Tanggal_penjualan Varchar - -
3.3.5. Desain Interface
A. Desain Form Login
Form login merupakan form dimana digunakan untuk pengidentifikasian user sebelum masuk ke program yang nantinya akan ditentukan apakah user tersebut memiliki hak akses dalam penggunaan aplikasi tersebut. Dalam proses pengidentifikasian user perlu memasukkan username dan juga password yang nantinya akan diidentifikasi apakah username dan password tersebut sesuai. Berikut desain form login dapat dilihat pada Gambar 3.22.
(63)
Gambar 3.22. Desain form login
Fungsi-fungsi obyek dalam Desain form Login adalah sebagai berikut :
Tabel 3.14. Form Login
Nama Obyek Type Fungsi
Username Textbox Digunakan untuk mengisi username
aplikasi
Password Textbox Digunakan untuk mengisi password
pengguna aplikasi
Login Button Digunakan untuk pengguna untuk masuk
ke dalam aplikasi.
B. Desain Form Utama (Menu)
Form menu pada aplikasi penjualan ini memberikan fitur – fitur yang tersedia dimana disesuaikan dengan kebutuhan user. User dapat memilih setiap fitur yang diinginkan sesuai dengan fitur yang tersedia di bagian atas menu dari aplikasi tersebut. Berikut desain form utama dapat dilihat pada Gambar 3.23.
(64)
Gambar 3.23. Desain Form Utama Fungsi-fungsi obyek dalam desain form utama sebagai berikut :
Tabel 3.15. Form Menu
Nama Obyek Type Fungsi
File MenuStrip Digunakan untuk memanggil form
halaman utama.
Master MenuStrip Digunakan untuk memanggil form
halaman master.
Jenis barang MenuStrip Digunakan untuk memanggil form jenis
barang
Merk Barang MenuStrip Digunakan untuk memanggil form
merkbarang
Barang MenuStrip Digunakan untuk memanggil form
barang
Supplier MenuStrip Digunakan untuk memanggil form
supplier Pendaftaran
anggota MenuStrip
Digunakan untuk memanggil pendaftaran anggota
Karyawan MenuStrip Digunakan untuk memanggil form
karyawan
Potongan MenuStrip Digunakan untuk memanggil form
(65)
Nama Obyek Type Fungsi
Kota MenuStrip Digunakan untuk memanggil form kota Pengelolaan
Barang MenuStrip
Digunakan untuk memanggil form halaman pengelolaan
Transaksi MenuStrip Digunakan untuk memanggil form
halaman Transaksi Penjualan
Anggota MenuStrip
Digunakan untuk memanggil penjualan anggota
Penjualan MenuStrip Digunakan untuk memanggil form
penjualan
Laporan MenuStrip Digunakan untuk memanggil form
halaman laporan. Laporan
Penjualan MenuStrip
Digunakan untuk memanggil form
laporan penjualan Laporan Barang
terlaris MenuStrip
Digunakan untuk mencetak laporan barang terlaris
Laporan
persediaan MenuStrip
Digunakan untuk mencetak laporan persediaan
Laporan
laba/rugi MenuStrip
Digunakan untuk mencetak laporan laba/rugi
C. Desain Form Master Jenis Barang
Pada Gambar 3.24 merupakan form master jenis barang. Form ini digunakan untuk menambah dan memperbarui jenis barang yang baru.
(66)
Gambar 3.24. Desain Form Master Jenis
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master jenis sebagai berikut :
Tabel 3.16. Form Master Jenis
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Jenis Label Digunakan untuk menampilkan kode
jenis.
Nama Jenis Textbox Digunakan untuk mengisi nama jenis
barang.
Simpan Icon Digunakan untuk menyimpan data jenis
barang ke dalam database.
Cari Textbox
Digunakan untuk mencari salah satu data jenis barang yang terdapat pada database jenis barang.
Hapus Icon Digunakan untuk menghapus jenis
barang.
Keluar Icon Digunakan untuk keluar dari form jenis
(67)
D. Desain Form Master Merk
Pada Gambar 3.25 merupakan form master merk. Form ini berguna untuk berfungsi untuk menambah dan memperbarui jenis barang yang baru.
Gambar 3.25. Desain Form Master Merk
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master merk sebagai berikut :
Tabel 3.17. Form Merk
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Merk Textbox Digunakan untuk menampilkan kode
merk.
Nama Merk Textbox Digunakan untuk mengisi nama merk
Cari TextBox Digunakan untuk mencari salah satu data
merk yang terdapat pada database merk.
Simpan Icon Digunakan untuk menyimpan data merk
ke dalam database.
Hapus Icon Digunkan untuk menghapus data merk.
(68)
E. Desain Form Master Barang
Pada Gambar 3.26 merupakan form master barang. Form ini digunakan untuk menambah dan memperbarui data barang yang baru masuk.
Gambar 3.26. Desain Form Master Barang
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master barang sebagai berikut :
Tabel 3.18. Form Master Barang
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Barang Label Digunakan untuk menampilkan kode
barang.
Nama Barang Textbox Digunakan untuk mengisi nama barang. Nama Jenis ComboBox Digunakan untuk memilih jenis barang. Nama Merk ComboBox Digunakan untuk memilih merk.
Satuan ComboBox Digunakan untuk memilih berat barang Harga Beli TextBox Digunakan untuk mengisi harga beli. Harga Jual Textbox Digunakan untuk mengisi harga jual.
Jumlah TextBox Digunakan untuk mengisi jumlah barang
yang masuk.
Keterangan Label Digunakan untuk menampilkan
(69)
Nama Obyek Type Fungsi
Cari TextBox Digunakan untuk mencari salah satu data
merk yang terdapat pada database.
Simpan Icon Digunakan untuk menyimpan data
barang ke dalam database.
Hapus Icon Digunkan untuk menghapus data barang.
Keluar Icon Digunakan untuk keluar dari form
barang.
F. Desain Form Master Supplier
Pada Gambar 3.27 merupakan form master supplier. Form ini digunakan untuk menambah dan memperbarui data supplier yang terdaftar.
Gambar 3.27. Desain Form Master Supplier
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master supplier sebagai berikut :
Tabel 3.19. Form Master Supplier
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Supplier Label Digunakan untuk menampilkan kode
supplier
(70)
Nama Obyek Type Fungsi
Alamat TextBox Digunakan untuk mengisi alamat
supplier
Kota ComboBox Digunakan untuk memilih kota supplier
Telepon TextBox Digunakan untuk mengisi no telepon supplier
Cari Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data supplier yang terdapat pada database.
Simpan Icon Digunakan untuk menyimpan data
supplier ke dalam database.
Hapus Icon Digunkan untuk menghapus data
supplier.
Keluar Icon Digunakan untuk keluar dari form
supplier.
G. Desain Form Master Satuan
Pada Gambar 3.28 merupakan form master satuan. Form ini digunakan untuk menambah dan memperbarui satuan.
(71)
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master satuan sebagai berikut :
Tabel 3.20. Form Master Satuan
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Satuan Label Digunakan untuk menampilkan kode
satuan
Satuan Textbox Digunakan untuk mengisi nama satuan.
Simpan Icon Digunakan untuk menyimpan data
satuan ke dalam database.
Hapus Icon Digunkan untuk menghapus data satuan.
Keluar Icon Digunakan untuk keluar dari form
satuan.
H. Desain Form Master Maintanance Anggota
Pada Gambar 3.29 merupakan form master maintenance anggota. Form ini digunakan untuk menambah dan memperbarui data anggota yang akan mendaftar.
Gambar 3.29. Desain Form Master Maintanance Anggota
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master maintenance anggota sebagai berikut :
(72)
Tabel 3.21. Form Master Maintanance Anggota
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Anggota Label Digunakan untuk menampilkan kode
anggota.
NIP Textbox Digunakan untuk mengisi NIP calon
anggota.
Nama Anggota Textbox Digunakan untuk mengisi nama anggota. Alamat Textbox Digunakan untuk megisis alamat,
Kota ComboBox Digunakan untuk mengisi asal surat. Telepon Textbox Digunakan untuk mengisi no telepon.
Cari Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data
anggota yang terdapat pada database.
Simpan Icon Digunakan untuk menyimpan data
anggota ke dalam database.
Hapus Icon Digunkan untuk menghapus data
anggota.
Keluar Icon Digunakan untuk keluar dari form
anggota.
I. Desain Form Master Karyawan
Pada Gambar 3.30 merupakan form master karyawan. Form ini digunakan untuk menambah dan memperbarui data karyawan yang sesuai dengan bagiannya.
(73)
Gambar 3.30. Desain Form Master Karyawan
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master pengguna sebagai berikut :
Tabel 3.22. Form Master Karyawan
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Karyawan Label Digunakan untuk menampilkan kode
karyawan.
Nama Karyawan Textbox Digunakan untuk mengisi nama
karyawan.
Password Textbox Digunakan untuk mengisi password. Bagian ComboBox Digunakan untuk megisis bagian.
Cari Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data
karyawan yang terdapat pada database.
Simpan Icon Digunakan untuk menyimpan data
karyawan ke dalam database.
Hapus Icon Digunkan untuk menghapus data
karyawan.
Keluar Icon Digunakan untuk keluar dari form
(74)
J. Desain Form Master Potongan
Pada Gambar 3.31 merupakan form master potongan. Form ini digunakan untuk menambah dan memperbarui potongan, tidak setiap saat potongan berubah.
Gambar 3.31. Desain Form Master Potongan
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form potongan sebagai berikut :
Tabel 3.23. Form Master Potongan
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Potongan Label Digunakan untuk menampilkan kode
potongan.
Potongan Textbox Digunakan untuk mengisi potongan.
Cari Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data
potongan yang terdapat pada database.
Simpan Icon Digunakan untuk menyimpan data
potongan ke dalam database.
Hapus Icon Digunakan untuk menghapus data
potongan.
Keluar Icon Digunakan untuk keluar dari form
(75)
K. Desain Form Master Kota
Pada Gambar 3.32 merupakan form master kota. Form ini digunakan untuk menambah dan memperbarui data kota.
Gambar 3.32. Desain Form Master Kota
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master kota sebagai berikut :
Tabel 3.24. Form Master Kota
Nama Obyek Type Fungsi
Kode Kota Label Digunakan untuk menampilkan kode
Kota.
Nama Kota Textbox Digunakan untuk mengisi nam kota.
Cari Textbox Digunakan untuk mencari salah satu data
kota yang terdapat pada database.
Simpan Icon Digunakan untuk menyimpan data kota
ke dalam database.
Hapus Icon Digunakan untuk menghapus data kota.
(76)
L. Desain Form Pengolahan Barang
Pada Gambar 3.33 merupakan form pengolahan anggota. Form ini digunakan untuk menambahkan barang yang sesuai dengan setiap supplier.
Gambar 3.33. Desain Form Pengolahan Barang
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form pengolahan barang sebagai berikut :
Tabel 3.25. Form Pengolahan Barang
Nama Obyek Type Fungsi
Admin Label Digunakan untuk menampilkan nama
admin yang melakukan pengolahan
No Transaksi Label Digunakan untuk Menampilkan no
transaksi.
Tanggal Date Digunakan untuk mengisi tanggal
pengolahan
Kode Supplier TextBox Digunakan untuk menampilkan kode
supplier
Nama Supplier Label Digunakan untuk menampilkan nama
supplier
(77)
Nama Obyek Type Fungsi
barang
Nama Barang Textbox Digunakan untuk menampilkan nama
barang
Harga Textbox Digunakan untuk menampilkan harga
barang
Stok Textbox Digunakan untuk menampilkan stok
Jumlah Beli TextBox Digunakan untuk mengisi jumlah barang
yang dibeli
Sub Total TextBox Digunakan untuk menmapilkan total
harga barang yang dibeli
Total Bayar Label Digunakan untuk menampilan total
semua barang yang dibeli.
Cari nama
barang Icon Digunakan untuk mencari nama barang
Cari anma
supplier Icon Digunakan untuk mencari nama supplier
Tambah Icon Digunakan untuk menambah data barang
Hapus Icon Digunakan untuk menghapus data
barang
Simpan Icon Digunakan untuk menyimpan transaksi
penjualan anggota ke dalam database.
Keluar Icon Transaksi penjualan anggota
M. Desain Form Transaksi Penjualan Anggota
Pada Gambar 3.34 merupakan form transaksi penjualan anggota. Form ini berguna untuk melakukan transaksi penjualan anggota yang dikhususkan untuk anggota koperasi.
(78)
Gambar 3.34. Desain Form Transaksi Penjualan Anggota
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form transaksi penjualan anggota sebagai berikut :
Tabel 3.26. Form Transaksi Penjualan Anggota
Nama Obyek Type Fungsi
Admin Label Digunakan untuk menampilkan nama
admin yang melakukan transaksi.
No Transaksi Label Digunakan untuk Menampilkan no
transaksi.
Tanggal Date Digunakan untuk mengisi tanggal
transaksi.
Pelanggan Label Digunakan untuk menampilkan
pelanggan
Nama Anggota TextBox Digunakan untuk menampilkan nama
anggota
Kode Barang Label Digunakan untuk menampilkna kode
(79)
Nama Obyek Type Fungsi
Nama Barang Textbox Digunakan untuk menampilkan data
barang
Harga Textbox Digunakan untuk menmpilkan harga
barang
Stok Textbox Digunakan untuk menampilkan stok
Jumlah Beli TextBox Digunakan untuk mengisi jumlah
barang yang dibeli
Sub Total TextBox Digunakan untuk menmapilkan total
harga barang yang dibeli
Total Bayar Label Digunakan untuk menampilan total
semua barang yang dibeli.
Potongan
Pembayaran TextBox
Digunakan untuk menampilkan potongan pembayaran
Pembayaran Label Digunakan untuk mengisi pembayaran
Kembali Label Digunakan untuk menampilkan sisa
yang harus dibayar
Cari nama
anggota Icon
Digunakan untuk mencari nama anggota
Cari nama
barang Icon Digunakan untuk mencari nama barang
Tambah Icon Digunakan untuk menambah data
barang
Hapus Icon Digunakan untuk menghapus data
barang
Simpan Icon Digunakan untuk menyimpan transaksi
penjualan anggota ke dalam database.
(80)
N. Desain Form Transaksi Penjualan Umum
Pada Gambar 3.35 merupakan form transaksi penjualan. Form ini berguna untuk melakukan transaksi penjualan yang dikhususkan untuk umum.
Gambar 3.35. Desain Form Transaksi Penjualan Umum
Fungsi-fungsi obyek dalam desain form transaksi penjualan sebagai berikut :
Tabel 3.28. Form Transaksi Penjualan
Nama Obyek Type Fungsi
Admin Label Digunakan untuk menampilkan nama
admin yang melakukan transaksi.
No Transaksi Label Digunakan untuk Menampilkan no
transaksi.
Tanggal Date Digunakan untuk mengisi tanggal
transaksi.
Pelanggan Label Digunakan untuk menampilkan
pelanggan
Kode Barang Label Digunakan untuk menampilkna kode
(1)
118
Gambar 4.75. Laporan Persediaan Barang
Tabel 4.19. Hasil Uji Coba Cetak Laporan Persediaan Barang
No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem 1. Mencetak
laporan persediaan Barang
1. Memilih bulan 2. Memilih
tahun
1. Cetak laporan sesuai transaksi bulan yang telah di tentukan 2. Cetak laporan
sesuai transaksi tahun yang telah di tentukan
1. Memilih bulan 2. Memilih tahun
4.2.21.Uji Coba Form Cetak Laporan Barang Terlaris
Pada form ini berisi proses cetak laporan barang terlaris seperti pada Gambar 4.70. Subbagian umum pertama-tama memilih nama barang untuk barang yang banyak yang dibeli.
(2)
119
Gambar 4.76. Form Cetak Laporan Persedian Barang
(3)
120
Tabel 4.20. Hasil Uji Coba Cetak Laporan Barang Terlaris
No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem 1. Mencetak
laporan barang terlaris
Memilih nama barang
Cetak laporan sesuai nama barang
Memilih nama barang
4.2.22.Uji Coba Form Cetak Laporan Arus Kas
Pada form ini berisi proses cetak laporan arus kas seperti pada Gambar 4.70. Subbagian umum pertama-tama memilih bulan dan tahun untuk melihat laporan arus kas.
(4)
121
Gambar 4.79. Laporan Arus Kas
Tabel 4.21. Hasil Uji Coba Cetak Laporan Arus Kas
No Tujuan Input Output Diharapkan Output Sistem 1. Mencetak
laporan arus kas
1. Memilih bulan 2. Memilih
tahun
Cetak laporan sesuai bulan dan tahun
1. Memilih bulan 2. Memilih
(5)
122 BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan terhadap aplikasi ini dapat disimpulkan bahwa aplikasi penjualan barang dapat digunakan untuk melakukan transaksi penjualan barang ke anggota dan umum pada Toko KPRI “Bahagia” Candi Sidoarjo dan aplikasi penjualan barang ini dapat menghasilkan data dalam bentuk data pendaftaran anggota, pengelolaan barang, data barang, dan transaksi penjualan barang pada anggota, transaksi penjualan barang pada umum, nota penjualan, laporan penjualan, laporan persediaan barang, laporan barang terlaris, dan laporan arus kas. Selain itu laporan dan data tersebut nantinya dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan pada Toko KPRI “Bahagia” Candi Sidoarjo. Ketiga, Penggunaan sistem penjualan barang diharapkan dapat memudahkan dalam kegiatan yang dilakukan.
5.2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan dalam pengembangan aplikasi penjualan barang ini yaitu:
1. Sistem ini dapat dikembangkan lagi ke dalam web, yang dapat mempromosikan Toko KPRI “Bahagia”
2. Memperbesar kapasitas server dikarenakan database penyimpanan dalam aplikasi ini membutuhkan space yang besar.
(6)
123
DAFTAR PUSTAKA
Djoko, M. 2012. Buku Pintar Strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam . Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Hendrojogi. 1998. Koperasi : Azas-azas, Teori dan praktek . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Jogiyanto. 2006. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Kendall, K. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem. Jakarta: Ind Ninik, W. 2007. Manajemen Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta. Philip, Kotler. 2009. Manajemen Pemasaran : Erlangga, Jakarta. Pressman. 2005. Software Engineering: A Practitioner's Approach. Subari. 2010. Pemograman Visual Basic . Jakarta: Cerdas Pustaka. Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Jakarta: Erlangga.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25. Tahun 1992.Tentang Perkoperasian