TA : Pembuatan Test Data Generator Untuk Pra-Proses Data-Driven Testing.
Oleh :
Nama : Indah Amalia NIM : 98.41010.4042 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
(2)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ……….. v
KATA PENGANTAR ……… vi
DAFTAR ISI ……….……. viii
DAFTAR TABEL ………. x
DAFTAR GAMBAR ………. xi
DAFTAR LAMPIRAN……….. xiv
BAB I PENDAHULUAN ………. 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan ……….. 1
1.2 Perumusan Masalah ………..………... 2
1.3 Pembatasan Masalah ……….…... 3
1.4 Tujuan ………...… 3
1.5 Sistematika Penulisan ……….. 3
BAB II LANDASAN TEORI ……… 5
2.1 ADO dan ADOX ……… 5
2.2 ODBC …………..……… 12
BAB III METODE PENELITIAN ……….. 21
3.1 Model yang diambil/digunakan ……… 21
3.2 Rancangan Evaluasi ……….……….…….. 49
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ……….. 53
4.1 Implementasi Program ……… 53
4.2 Peralatan yang digunakan……… 69
(3)
Halaman
4.3 Evaluasi Output ………. 70
BAB V PENUTUP ……… 80
5.1 Kesimpulan ………. 80
5.2 Saran ……… 80
DAFTAR PUSTAKA ……… 81
BIODATA PENULIS………. 82
LAMPIRAN ……….………. 83
(4)
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab satu ini membahas tentang latar belakang permasalahan yang diambil, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan pembuatan tugas akhir, dan sistematika penulisan.
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Pengembangan software merupakan suatu proses yang komplek dan memakan banyak waktu. Sekurangnya 50% dari usaha pengembangan software adalah testing (Beizer, 1990). Terdapat banyak sekali kemungkinan terjadinya kesalahan dalam suatu siklus pengembangan, seperti fase kebutuhan, fase analisa, fase disain, fase implementasi, bahkan di fase testing itu sendiri. Semakin cepat kesalahan dapat ditemukan, maka biaya finansial dapat ditekan pada testing dan perawatan, serta pemotongan biaya dari pengurangan kerja tambahan pada pengembangan.
Test data generator merupakan suatu alat bantu otomasi yang digunakan untuk menghasilkan sekumpulan data tes secara otomatis, dalam bentuk transaksi atau master database. Metode tradisional dari pengembangan data tes dilakukan dengan memasukkan atau meng-copy data sebenarnya (baik yang diciptakan secara manual, atau berdasarkan pada dokumen sumber) secara langsung dari aplikasi yang bersangkutan, ataupun dari aplikasi tertentu yang dikembangkan secara khusus untuk kepentingan ini. Test data generator menawarkan kemampuan-kemampuan yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan dasar dalam menghasilkan data untuk memfasilitasi testing, seperti whitebox testing,
(5)
volume testing, performance testing, ataupun data-driven testing lainnya (Hetzel, 1988). Karena test data generator dikembangkan untuk dapat mempersingkat waktu dan menekan biaya proses inisialisasi data-driven testing, maka aplikasi test data generator membutuhkan fitur-fitur sebagai berikut:
a) Memiliki kemampuan dasar untuk menghasilkan sejumlah variasi data transaksi dan master database.
b) Memiliki kemampuan dalam membaca dan menganalisa skema database secara otomatis.
c) Memiliki kemampuan untuk mendefinisikan rentang atau batasan-batasan data yang akan dihasilkan.
d) Memiliki kehandalan performansi dan reliabilitas dalam menghasilkan data. e) Memiliki kemampuan dalam menjaga konsistensi integritas referensial data
yang dihasilkan.
f) Memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan berbagai database platform.
g) Memiliki kemudahan dalam penggunaan dan implementasi. h) Memiliki keunggulan dalam portabilitas.
Berdasarkan fitur-fitur di atas, test data generator diharapkan akan dapat membantu pengembang software dalam menguji coba program (software) yang dibuat.
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dari penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
(6)
3
“Bagaimana membuat test data generator untuk pra-proses data-driven testing dengan menggunakan sistem database Access dan SQL Server, dengan memanfaatkan teknologi ADO, OLE DB dan ODBC, serta pemrograman Visual Basic ?”.
1.3. Pembatasan Masalah
Batasan-batasan masalah pada penelitian Tugas Akhir ini, adalah sebagai berikut:
a) Hasil generasi data sesuai dengan aturan tipe data yang telah dibuat sebelumnya.
b) Data yang di-generate bersifat acak (random).
c) Obyek database yang digunakan adalah Microsoft Access 97 dan Microsoft Access 2000, serta Microsoft SQL Server 7.0 dan Microsoft SQL Server 2000.
d) Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0.
1.4. Tujuan
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah “Membuat aplikasi test data generator untuk pra-proses data-driven testing dengan menggunakan sistem database Access dan SQL Server.”
1.5. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis membagi menjadi 5 bab, masing-masing bab membahas tentang:
(7)
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dibahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini, yaitu teori tentang bagaimana membuat aplikasi test data generator untuk pra-proses data-driven testing dengan menggunakan sistem database Microsoft Access dan Microsoft SQL Server.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas tentang tahapan-tahapan yang dilalui dimulai dari menganalisa dan mendesain sistem, perancangan alur sistem yang direpresentasikan kedalam flow chart, diagram berjenjang, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), ER-Diagram, tabel-tabel yang digunakan, serta rancangan input dan output dari form yang digunakan pada tugas akhir ini.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dalam bab ini dibahas secara lebih rinci mengenai implementasi dan evaluasi output pada aplikasi test data generator.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini membahas uraian kesimpulan tentang sistem yang telah dibuat beserta saran-saran yang dapat berguna untuk penyempurnaan sistem.
(8)
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam landasan teori ini akan dibahas mengenai: (1) Microsoft® ActiveX® Data Objects (ADO) dan Microsoft ActiveX Data Objects Extensions for Data Definition Language and Security (ADOX), serta (2) Open Database Connectivity (ODBC). Dalam pembahasan ADO dijelaskan pula tentang tiga perbedaan model obyek ADO yang fungsinya ditemukan juga pada DAO. Ketiga model tersebut adalah ADO (ADODB), Microsoft ADO Extensions for DDL and Security (ADOX), dan Microsoft Jet and Replication Objects (JRO).
2.1. Microsoft® ActiveX® Data Objects dan Microsoft ActiveX Data Objects Extensions for Data Definition Language and Security
Microsoft® ActiveX® Data Objects (ADO) memungkinkan aplikasi klien untuk dapat mengakses dan memanipulasi data dari database server melalui penyedia OLE DB. Keunggulan ADO adalah kemudahan dalam penggunaan, kecepatan, penggunaan memori yang rendah, dan membutuhkan kapasitas yang sedikit. ADO merupakan pendukung utama dalam pengembangan aplikasi klien/server dan berbasis Web. Karena ADO digunakan dalam pengaksesan data dari berbagai sumber, dibutuhkan pemahaman konsep dasar sistem manajemen relasional database, konsep dasar Online Analytical Processing (OLAP), dan dasar internet dan protokol internet, dalam mengimplementasikannya. ADO adalah salah satu bagian dari strategi Microsoft Universal Data Access (UDA), dan digunakan
(9)
bersama dengan teknologi OLE DB. OLE DB berbasis pada Microsoft Component Object Model (COM). Karenanya, pemahaman terhadap COM juga akan sangat membantu dalam memahami beberapa konsep ADO lebih dalam.
Universal Data Access (UDA) adalah strategi Microsoft untuk menyediakan akses terhadap informasi dari suatu perusahaan. Ide dasar dari UDA adalah untuk dapat mengakses tiap data dari tempat data tersebut berada secara efisien, lebih daripada proses untuk memindahkan data untuk disentralisasikan ke data store. UDA adalah suatu data store, alat bantu, dan bahasa yang independen. UDA menawarkan suatu komponen tingkat tinggi, antarmuka yang mudah digunakan, dan komponen tingkat rendah, antarmuka dengan performansi tinggi secara praktis untuk tiap data store yang ada. UDA dapat digunakan secara fleksibel untuk mengintegrasikan data store yang berbeda dan digunakan pada alat bantu, aplikasi, dan platform untuk menciptakan solusi yang dibutuhkan.
Microsoft® Data Access Components (MDAC) SDK berisi komponen-komponen yang dibutuhkan oleh Universal Data Access (UDA) untuk dapat digunakan. Teknologi ini menyediakan kerangka dasar untuk tujuan umum dalam mengakses data pada sisitem operasi Microsoft® Windows. Ada tiga teknologi utama dalam MDAC. ActiveX Data Objects (ADO) adalah model obyek tingkat tinggi yang mengekspos data yang disediakan oleh OLE DB (Siebold, 2001). OLE DB merupakan komponen tingkat rendah antarmuka terhadap berbagai data store dengan performansi tinggi. ADO dan OLE DB dapat digunakan untuk data relasional (tabular) dan nonrelasional (hirarki). Dan yang terakhir adalah Open Database Connectivity (ODBC) yang merupakan komponen tingkat rendah,
(10)
7
antarmuka dengan performansi tinggi yang didesain secara khusus untuk data store relasional.
ADO menyediakan suatu layer abstraksi antara klien atau aplikasi middle-tier dan antarmuka tingkat rendah OLE DB. ADO menggunakan sekumpulan kecil objek otomasi yang menungkinkan untuk berhubungan dengan OLE DB secara sederhana dan efisien. Antarmuka ini menjadikan ADO pilihan yang tepat bagi pengembang, yang ingin mengakses data tanpa harus mempelajari COM dan OLE DB secara detail, dengan menggunakan bahasa tingkat yang lebih tinggi, seperti Visual Basic dan bahkan VB Script.
Sedangkan Microsoft ActiveX Data Objects Extensions for Data Definition Language and Security (ADOX) adalah salah satu ekstensi obyek ADO dan suatu model pemrograman. ADOX dapat membuat dan memanipulasi obyek skema, seperti pengamanan. Karena ADOX merupakan suatu pendekatan obyek dasar untuk memanipulasi skema, penulisan kode akan dilakukan pada berbagai macam data sumber tanpa memperhatikan perbedaan sintak aslinya. ADOX merupakan suatu kamus yang intinya tentang obyek ADO. ADO dapat membuat obyek tambahan, mengubah, dan menghapus obyek skema, seperti tabel dan prosedur. ADO juga mengamankan obyek dari pemakai dan mengijinkan dan mencabut izin pada suatu obyek.
Ada tiga perbedaan model obyek ADO yang fungsinya ditemukan bersama-sama pada DAO. Ketiga model itu adalah ADO (ADODB), Microsoft ADO Extensions for DDL and Security (ADOX), dan Microsoft Jet and Replication Objects (JRO). Fungsi DAO adalah membagi antara tiga model tersebut karena
(11)
banyak aplikasi yang hanya membutuhkan satu sub dari fungsinya. Dengan memecah fungsi-fungsi itu, aplikasi tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menambah informasi sampai memori yang tidak perlu. Pada bagian-bagian berikut akan diberikan gambaran ikhtisar tentang ketiga model obyek tersebut.
a) ActiveX Data Objects (ADO)
ADO memungkinkan klien untuk mengakses suatu aplikasi dan memanipulasi data melalui provider OLE DB. ADO berisi obyek-obyek yang menghubungkan suatu sumber data dan dapat membaca, menambah, memperbaharui, ataupun menghapus data.
Gambar 2.1, menjelaskan bahwa hubungan (connection) pemakai sumber data khusus terhadap suatu obyek. Bedanya ADO dengan DAO terdapat pada obyek workspace bagi pemakai dan obyek database menjelaskan tentang sumber data. Perintah (command) obyek ADO sama dengan querydef pada obyek DAO dimana kedua obyek dapat digunakan pada saat menjalankan pernyataan SQL pada suatu sumber data. Demikian juga, Recordset dalam kedua obyek ADO dan DAO dapat digunakan untuk melihat isi tabel ataupun hasil dari pernyataan SQL.
(12)
9
Gambar 2.1. Diagram Obyek ADO
b) ActiveX Data Objects Extensions for Data Definition Language and
Security (ADOX)
Obyek-obyek dalam model ADOX menyatakan obyek database seperti tabel, tampilan, dan indeks (Siebold, 2001). Dengan ADOX, suatu pengelola dapat mengkontrol skema database dan dan mengijinkan dan mencabut izin pemakai dan grup pada suatu obyek.
(13)
Gambar 2.2. Diagram Obyek ADOX
Gambar 2.2 menjelaskan bahwa obyek katalog merupakan suatu wadah kumpulan definisi data (table, procedur, dan view) dan kumpulan pengaman (user dan grup). Yang berbeda dari DAO adalah obyek database berisi kumpulan definsi data dan obyek workspace berisi kumpulan pengaman. Setiap obyek katalog merupakan penghubung yang hanya dengan satu penghubung saja sedangkan suatu workspace DAO dapat berisi banyak database. Obyek Tabel, Index, dan Column dalam ADO hampir sama dengan obyek tabeldef, indekdef, dan field pada DAO. Setiap obyek tersebut juga mempunyai kumpulan properties standar ADO yang dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut ini.
(14)
11
Gambar 2.3. Diagam Obyek Standar ADO.
c) Jet and Replication Objects (JRO)
JRO berisi obyek, propertis, dan metode untuk membuat, mengubah, mengsinkronisasikan suatu replica (tiruan). JRO didisain khusus yang digunakan untuk provider Microsoft Jet. ADO dan ADOX tidak sama, JRO tidak dapat digunakan oleh sumber data lain selain database Microsoft Jet (Haught, 1995). Obyek utama pada model JRO adalah obyek replica (tiruan). Obyek replica digunakan untuk membuat tiruan-tiruan baru, untuk mendapatkan kembali dan memodifikasi properties pada suatu tiruan yang sudah ada, dan mengganti sinkronisasi dengan tiruan yang lain. Yang berbeda dari DAO adalah tugas-tugas pada suatu obyek database. JRO juga menyertakan keistimewaan obyek JetEngine pada dua mesin khusus database Microsoft Jet, yaitu database tersusun rapi dan memperbaharui data pada memori cadangan.
(15)
Gambar 2.4. Diagram Objek JRO.
2.2. Open Database Connectivity
Open Database Connectivity (ODBC) adalah suatu access database yang dapat diterima oleh semua Application Programming Interface (API). Dasar ODBC adalah spesifikasi X/Open untuk Call-Level Interface (CLI) dan ISO/IEC untuk database API dan menggunakan Structured Query Language (SQL) sebagai bahasa access database (Haught, 1995). ODBC didesain agar database dapat dijalankan semaksimal mungkin – dengan begitu, kemampuan suatu aplikasi untuk mengakses berbeda dengan Database Management Systems (DBMS) dengan kode asal yang sama. Aplikasi database berfungsi pada antarmuka ODBC, pengimplementasian modul khusus database disebut dengan drivers. Penggunaan driver akan memisahkan suatu aplikasi dari database khusus yang diambil dengan cara yang sama yaitu driver pencetak akan memisahkan program pengolah kata dari perintah khusus pencetak database. Karena driver diisi pada waktu proses, seorang pemakai hanya bisa menambahkan driver baru untuk mengakses sebuah DBMS baru, jadi tidak perlu menyusun lagi atau menghubungkan lagi sebuah aplikasi.
Menurut sejarah, perusahan-perusahaan banyak yang menggunakan satu DBMS. Seluruh database yang diakses salah satunya harus dikerjakan melalui
(16)
13
tujuan awal sistem atau melalui aplikasi yang ditulis untuk sistem kerja semata. Akan tetapi, bagi pemakai komputer dapat mengikuti perkembangan komputer, perangkat keras komputer dan juga perangkat lunak, perusahaan-perusahaan sudah mulai untuk mendapatkan DBMS yang berbeda dari sebelumnya. Alasannya, orang-orang selalu membeli yang murah, yang cepat, yang telah mereka ketahui, yang terbaru dipasaran, yang bekerja dengan baik pada sebuah aplikasi. Alasan lain adalah untuk reorganisasi dan merger, sebelumnya hanya beberapa orang dalam departemen yang mengetahui suatu DBMS.
Pokok permasalahannya adalah semakin kompleksnya sebuah komputer. Komputer tersebut menghasilkan sebuah perlengkapan query, analisa, dan menunjukkan datanya, selama terbilang murah, database sangat mudah digunakan. Maka dari itu, sebuah badan hukum seringkali menguraikan banyak data yang tersebar dalam desktop, server, dan komputer mini, disimpan pada berbagai macam database yang tidak cocok, dan diakses dengan menggunakan banyak kode yang berbeda, hanya beberapa orang saja yang bisa mendapatkan data lengkap.
Klien/server akan memperhitungkan tantangan yang terakhir, yang mana membuat komputer induk mencoba lebih efisien pada penggunaan percobaan. Murahnya komputer pribadi (klien) menempatkan desktop dan menyediakan dua buah grafik bagian akhir data dan perlengkapan yang harganya murah, seperti spreadsheet, program pemetaan, dan pembuat laporan. Komputer mini dan komputer yang berukuran besar (server) pemakai DBMS, dimana mereka dapat menggunakan kemampuan menghitung dan terpusat pada kecepatannya,
(17)
menyerasikan pengaksesan data. Bagaimana menghubungkan tujuan awal software dengan tujuan akhir database?
Sebuah masalah yang serupa dihadapkan pada Independent Software Vendors (ISVs). Pengisian database software vendor pada komputer mini dan komputer yang berukuran besar biasanya direkayasa untuk diisi pada salah satu versi aplikasi untuk masing-masing DBMS atau mengisi kode khusus DBMS pada masing-masing DBMS yang ingin diakses. Pengisian vendor suatu software untuk komputer pribadi harus diisi pengakses data secara rutin untuk masing-masing DBMS yang berbeda yang ingin mereka kerjakan. Seringkali banyak maksud yang bersumber pada penulisan yang dipakai dan pemeliharaan data yang sering diakses oleh suatu aplikasi, dan seringkali suatu aplikasi tidak menyediakan kualitas tapi apakah mereka dapat mengakses data yang diberikan DBMS. Kedua perangkat pengembang tersebut membutuhkan cara yang berbeda untuk mengakses data dalam DBMS. Kelompok komputer besar dan komputer mini membutuhkan cara untuk menggabungkan data dari DBMS yang lain pada sebuah aplikasi, sedangkan kelompok komputer pribadi membutuhkan kemampuan lebih sebagai cara untuk menulis sebuah aplikasi yang salah satunya DBMS itu sendiri. Singkatnya, kedua grup tersebut membutuhkan cara untuk mengakses data, mereka membutuhkan penghubung database yang lain.
Banyak yang salah paham tentang keberadaan ODBC dalam memperhitungkan kata. Menurut pemakai, ODBC adalah sebuah icon pada Microsoft® Windows® Control Panel. Bagi programmer suatu aplikasi, ini merupakan suatu perpustakaan yang berisi data yang diakses secara rutin.
(18)
15
Sedangkan bagi yang lain, ODBC adalah penjawab untuk semua permasalahan pengaksesan database. Yang utama dan yang terpenting, ODBC adalah suatu spesifikasi database API. API adalah salah satu database yang independen atau sebuah sistem operasi, walaupun masih menggunakan bahasa C yang manual, ODBC API adalah bahasa yang independent (Haught, 1995). ODBC API berdasarkan pada spesifikasi CLI dari X/Open dan ISO/IEC. Peralatan kedua spesifikasi ODBC tersebut tiga kali lebih lengkap – spesifikasi ini berdasarkan pada ODBC versi yang terdahulu tetapi peralatannya tidak selengkap ODBC yang sekarang – dan biasanya ditambah keistimewaan yang diperlukan oleh pengembang untuk menyaring aplikasi database pokok, seperti kursor penggulung.
Fungsi ODBC API diimplementasikan oleh pengembang pada driver khusus DBMS. Aplikasinya akan memanggil fungsi driver ini untuk mengakses data dalam suatu DBMS yang independen. Suatu Driver Manager mengatur komunikasi antara aplikasi dan driver. Meskipun Microsoft menyediakan sebuah Driver Manager pada komputer untuk menjalankan Microsoft Windows NT® Server/Windows 2000 Server, Microsoft Windows NT Workstation/Windows 2000 Professional, dan Microsoft Windows® 95/98, beberapa orang mengisi data dari driver ODBC, dan memanggil fungsi ODBC dari beberapa aplikasi, setiap orang dapat mengisi data dari aplikasi ODBC dan driver. Faktanya, sebagaian besar aplikasi ODBC dan driver yang ada pada komputer dijalankan dari Windows NT Server/Windows 2000 Server, Windows NT Workstation/Windows 2000 Professional, dan Windows 95/98 yang diproduksi oleh perusahaan Microsoft lain.
(19)
Lagi pula, driver ODBC dan aplikasinya ada pada Macintosh® dan berbagai macam platform UNIX.
Untuk membantu aplikasi dan pengembang driver, Microsoft memberikan ODBC Software Development Kit (SDK) bagi komputer yang menjalankan Windows NT Server/Windows 2000 Server, Windows NT Workstation/Windows 2000 Professional, dan Windows 95/98 yang berisi Driver Manager, installer DLL, test tools, dan contoh-contoh aplikasi. Microsoft mempunyai tim pada Visigenic Software untuk tempat sementara SDK pada Macintosh dan berbagai platform UNIX.
Ini sangat penting untuk dimengerti bahwa ODBC didesain untuk meng-expose kemampuan database, bukan menambah database. Jadi, pengisi aplikasi tidak akan menyangka bahwa menggunakan ODBC begitu sulit untuk mengubah suatu database sederhana menjadi suatu mesin penghubung database yang sangat istimewa. Driver tidak berharap pengisi dapat mengimplementasikan fungsi yang tidak ada pada database utama. Kecuali jika pengembang yang mengisi driver langsung mengakses data file (seperti data pada file Xbase) yang harus ditulis oleh mesin pembantu database minimal fungsi SQL. Pengecualian yang lain jika komponen ODBC pada Microsoft® Data Access Components (MDAC) SDK menyediakan sebuah kursor penggulung daftar simulasi pada driver yang mengimplementasikan suatu level fungsi tertentu.
Penggunaan aplikasi ODBC bertanggung jawab atas setiap fungsi database gabungan. Misalnya, ODBC tidak berhubungan dengan mesin lain, maupun
(20)
17
menyebarkan pemroses transaksi. Bagaimanapun, dikarenakan kebebasan DBMS, ini dapat digunakan untuk membuat komponen database gabungan.
Dalam membangun ODBC harus mempunyai empat komponen, yaitu:
a) Application. Pemrosesan dan pemanggilan fungsi ODBC dilakukan untuk
mengajukan perintah SQL dan mendapatkan hasilnya.
b) Driver Manager. Diver yang diisi dan yang tidak diisi atas nama sebuah aplikasi. Pemrosesan fungsi ODBC dengan memanggil atau hanya melewati fungsi itu ke dalam sebuah driver.
c) Driver. Pemrosesan fungsi ODBC dengan memanggil, mengajukan perintah SQL untuk sebuah sumber data khusus, dan hasilnya dikembalikan ke suatu aplikasi. Jika perlu, driver memodifikasi sebuah pengaksesan aplikasi dan juga pengaksesan harus sesuai dengan sintak pembantu yang menghubungkan DBMS.
d) Data source. Terdiri dari data pemakai yang ingin mengakses dan
menghubungkan sistem operasi, DBMS, dan jaringan platform (jika ada) digunakan untuk DBMS.
Hubungan antara keempat komponen tersebut dapat ditunjukan oleh gambar berikut ini.
(21)
Gambar 2.5. Diagram Penyilangan Driver dan Data Sumber.
Penjelasan gambar 2.5 adalah sebagai berikut. Pertama, penyilangan driver dan data sumber harus ada, secara bersama-sama aplikasi mengakses data lebih dari satu data sumber. Kedua, ODBC API digunakan pada dua tempat yaitu antara aplikasi dan Diver Manager, dan antara Diver Manager dan setiap driver. Antarmuka antara Diver Manager dan driver kadang-kadang diserahkan pada Service Provider Interface (SPI). Pada ODBC, Application Programming Interface (API) dan Service Provider Interface (SPI) adalah sama. Berarti, Driver Manager dan setiap driver mempunyai antarmuka yang sama pada fungsi yang sama.
Kata pengantar pada buku pedoman pemrograman ADO membahas tentang hubungan antara ADO dan meletakkan pemrograman ADO pada Microsoft Universal Data Access architecture. OLE DB mendefinisikan sekelompok antarmuka COM agar aplikasi dapat mengakses data yang sama yang disimpan dalam sumber informasi yang berbeda. Pendekatan ini memberikan sebuah sumber
(22)
19
data agar diberikan pada data melalui antarmuka yang banyak membantu fungsi DBMS dengan menyediakan sumber data. Dengan desain, arsitektur performansi OLE DB yang tinggi berdasarkan pada penggunaan yang fleksibel, model dasar pengerjaan komponen. Daripada menentukan nomor pada sebuah tumpukan perantara antara aplikasi dan data, OLE DB hanya membutuhkan beberapa komponen untuk menyempurnakan sebuah tugas khusus.
Misalnya, mengharuskan seorang pemakai menjalankan sebuah query. Dengan mempertimbangkan persyaratan berikut:
a) Data yang terletak pada sebuah database relasional yang mana sekarang ini ada pada suatu driver ODBC tapi provider OLE DB tidak asli. Suatu aplikasi yang menggunakan ADO membahas tentang provider OLE DB pada ODBC, yang berisi driver ODBC yang sesuai. Driver mengabaikan perintah SQL pada DBMS, yang tetap menghasilkan data.
b) Data yang terletak pada Microsoft SQL Server yang provider OLE DB-nya tidak asli. Suatu aplikasi yang menggunakan ADO membahas langsung tentang provider OLE DB pada Microsoft SQL Server. Tidak perlu perantara. c) Data yang terletak pada Microsoft Exchange Server, tapi provider OLE DB
tidak dapat meng-expose mesin yang memproses query SQL. Aplikasi yang menggunakan ADO membahas tentang provider OLE DB pada Microsoft Exchange dan memanggil komponen processor query OLE DB untuk diselesaikan.
d) Data yang terletak pada sistem file Microsoft NTFS dalam bentuk dokumen. Data yang diakses dengan menggunakan sebuah provider OLE DB asli di atas
(23)
Microsoft Indexing Service, yang mana berisi indek dan memiliki dokumen yang memungkinkan pencarian sistem file yang efisien.
Pada contoh-contoh terdahulu, aplikasi bisa saja meragukan suatu data. Pemakai membutuhkan beberapa komponen yang harus dipenuhi. Pada kasus ini, komponen tambahan digunakan jika perlu, dan hanya membutuhkan komponen yang diperlukan saja. Isi dari persyaratan di atas dapat dipergunakan kembali dan komponen besar untuk menambah performansi yang tinggi ketika OLE DB digunakan.
Ada dua kategori provider tingkat tinggi, yaitu kategori pelengkap data dan kategori pelengkap layanan. Sebuah data provider memiliki data sendiri dan dapat meng-expose bentuk tabular ke dalam suatu apliksi. Sebuah service provider harus membantu memproduksi dan memakai data, merupakan ciri-ciri tambahan yang ada pada sebuah aplikasi ADO. Sebuah service provider dapat juga mendefinisikan lebih lanjut tentang suatu service component, yang bekerja dengan kata penghubung pada service provider atau komponen lain. ADO memberikan sesuatu yang sesuai, antarmuka level tinggi sampai berbagai macam provider OLEDB.
(24)
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada desain sistem berbasis komputer, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman persoalan sebelum mengambil tindakan atau keputusan penyelesaian hasil utama. Analisis sistem perangkat lunak adalah dokumen rincian atau dokumen sasaran.
Langkah selanjutnya dalam penyusunan sistem berbasis komputer adalah desain sistem yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas kepada pemrogram komputer yang akan mengimplementasikan sistem.
3.1. Model yang diambil/digunakan
Pada penelitian ini model yang diambil adalah proyek pembuatan aplikasi test data generator. Tahap-tahap pembuatan aplikasi secara umum adalah sebagai berikut :
1. Akusisi. Digunakan untuk mengambil atau melakukan akusisi dan menganalisa kebutuhan sistem. Outputnya adalah diagram alur sistem dan spesifikasi umum sistem. Alat bantu yang digunakan adalah Visio Technical 4.1.
2. Desain sistem. Digunakan untuk melakukan desain sistem berdasarkan pada output tahap akusisi kebutuhan. Output pada tahap ini adalah diagram berjenjang, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relational Diagram (ERD), struktur database, dan desain user interface. Alat bantu yang digunakan adalah Power designer 6 dan Visio Technical 4.1.
(25)
3. Pembuatan aplikasi. Berfungsi untuk membuat program berdasarkan desain sistem. Outputnya adalah source code (terlampir). Alat bantu yang digunakan adalah bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, sedangkan sistem database menggunakan Microsoft Access dan SQL Server 7.
4. Testing. Bertujuan untuk memastikan bahwa program yang dibuat sesuai dengan desain kebutuhan sistem. Metode testing yang digunakan adalah Blackbox Testing.
5. Implementasi. Berfungsi untuk membuat source code menjadi aplikasi yang siap didistribusikan (akan dibahas pada bab 4). Alat bantu yang digunakan adalah Microsoft Studio Installer.
3.1.1. Akusisi
Output pada tahap ini adalah diagram alur sistem dan spesifikasi sistem. Spesifikasi sistem yang compatible adalah sebagai berikut:
a) Bahasa pemrograman Microsoft Visual basic 6.0.
b) Obyek database Microsoft Access 97, Microsoft Access 2000, Microsoft SQL Server 7.0, dan Microsoft SQL Server 2000.
Output yang lain adalah diagram alur (flow chart). Flow chart merupakan suatu diagram yang digunakan untuk menunjukkan alur pekerjaan secara keseluruhan dari suatu sistem yang terdiri dari simbol-simbol sederhana yang dapat memudahkan dalam menemukan kesalahan-kesalahan dalam program. Secara umum sistem yang dibangun tampak seperti gambar berikut :
(26)
23
Menampilkan skema database
Membuat aturan untuk menghasilkan
data
Menghasilkan data tes sesuai aturan Proses Generate
data Selesai
Membaca skema database Mulai
Gambar 3.1. Gambaran umum sistem Test Data Generator.
Gambaran umum dari sistem tes data generator (gambar 3.1) ini, dimulai dengan menghubungkan sistem dengan database yang dituju. Sistem ini memberikan pilihan koneksi dengan dua macam sistem database, antara lain (1) Database Access, dan (2) Database SQL Server .
Bila database berhasil dikoneksikan, maka sistem akan membaca skema database tersebut. Database akan dipetakan ke dalam bentuk skema, yaitu skema yang menghubungkan relasi-relasi antara tabel-tabel. Pada waktu membaca skema database, sistem membaca nama-nama tabel, view, kolom, tipe data pada tiap kolom serta level field yang berfungsi untuk melihat urutan table mana dulu yang akan di-generate.
User dapat membuat aturan pada waktu memasukkan data, misalnya data berisi karakter, numerik, tanggal/jam, atau multi field. Kemudian data tersebut yang ada dalam suatu tabel akan di-generate secara otomatis. Dan yang terakhir, sistem akan memproduksi data sesuai dengan aturan-aturan sebelumnya yang telah dibuat oleh user. Pada sistem ini digunakan untuk mengakses database.
(27)
Adapun desain untuk beberapa bagian sistem dapat digambarkan dengan flow chart yang tampak sebagai berikut:
1. Flow chart koneksi database
Mulai
Selesai Ms. Access?
Koneksi sukses ? Koneksi Database
Access
Koneksi Database SQL Server Input User Name, Password, Database,
Server Tidak Ya
Tidak
Koneksi sukses ? Tidak
Ya Input User Name,
Password
Cari database
(28)
25
2. Flow chart untuk membaca dan menampilkan skema database
Mulai
Selesai Tabel. EOF ?
Tabel = Tabelyl ? Query tabel dengan
tabletype = table
Tidak
Mengidentifikasi atribut dalam tabel Tabel = Tabelyl
Tabel = RSDB!Tablename
Mengidentifikasi kolom -kolom dalam tabel
Mengidentifikasi tabel dan kolom-kolomnya Tabel = " "
Tabelyl = " " Tabelcount = " "
Tidak Ya
Primary Key = True Foreign Key = True ?
Ya
TabelX(tabelcount.PKFK) = True
Mengidentifikasi tabelrefname dan columnrefname Tidak
Ya
Menyusun tabel dalam skema database
Mencari level tabel dalam skema database
Menampilkan skema tabel dalam database
(29)
3. Flow chart membuat aturan untuk menghasilkan data a) Flow chart membuat aturan tipe data karakter
Mulai
Selesai Membuat definisi nama
tipe data karakter
Pengisian data pada listbox
Penyimpanan data
Menampilkan data pada listbox
Penyimpanan data Data benar ?
Ya
Tidak Memilih tipe data karakter
yang diinginkan
Hapus data
(30)
27
b) Flow chart membuat aturan tipe data numerik
Mulai
Selesai Membuat definisi nama
tipe data numerik
Penyimpanan data Memilih tipe data numerik
yang diinginkan
Gambar 3.5. Flow chart membuat aturan tipe data numerik.
c) Flow chart membuat aturan tipe data multi field
Mulai
Selesai Membuat definisi nama
tipe data multi field
Pengisian data karakter yang diinginkan
Penyimpanan data Memilih tipe data numerik
yang diinginkan
(31)
d) Flow chart membuat aturan tipe data tanggal/jam
Mulai
Selesai Membuat definisi nama
tipe data tanggal/jam
Pengisian batasan tanggal/jam
Penyimpanan data Set batasan tanggal/jam Memilih tipe data tanggal/jam yang diinginkan
(32)
29
4. Flow chart menghasilkan data tes sesuai aturan
Mulai
Selesai Memilih tabel yang
akan di-generate
Primary Key = True & Foreign Key = True ?
Data yang di-generate sesuai dengan jumlah yang
diminta? Mengambil data dari
tabel reference
Primary Key Valid ? Mengisi data sesuai
dengan tipe Tidak
Tidak
Ya Ya
Menentukan tipe data tiap field pada suatu table
Menentukan jumlah data yang akan di-generate
Menentukan tabel yang akan di-generate dahulu
Ya Foreign Key =
True ?
Tidak
Primary Key Valid ? Tidak
Insert data into ke tabel (database)
Tidak
Ya
Foreign Key = True ?
Ya Tabel.EOF ?
Tidak
Mengambil data dari tabel reference
Ya
Tidak Ya
(33)
3.1.2. Desain Sistem
Untuk membuat suatu desain sistem digunakan model-model yang sudah umum digunakan dan tahap-tahap yang dilakukan dalam mendesain sistem ini, yaitu: Diagram Berjenjang, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relational Diagram (ERD), struktur database, desain user interface.
A. Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang digunakan untuk mempermudah dan mempersiapkan penggambaran Data Flow Diagram (DFD) ke tingkat-tingkat bawah lagi.
Pengembangan Test Data Generator Untuk Database Access dan
SQL Server
2 Mepersiapkan data generasi
database 1
Melakukan koneksi database
3 Melakukan
generasi database
Gambar 3.9. Diagram berjenjang Pembuatan
Test Data Generator untuk Pra-Proses Data-Driven Testing.
Pada gambar 3.9, tampak bahwa diagram berjenjang tersebut memiliki dua tingkat (level), yaitu:
(34)
31
a) Context Diagram adalah level yang paling tinggi, dimana terdapat satu bagan sistem utama dari test data generator.
b) Level 0 diperoleh dari Context Diagram yang terdiri dari tiga bagan, yaitu: (1) Melakukan koneksi database, (2) Mempersiapkan data generasi database, dan (3) Melakukan generasi database.
B. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang bermanfaat untuk menganalisa suatu sistem yang ditinjau dari arus data yang ada dalam suatu sistem. Langkah pertama dalam pembuatan diagram alur ini adalah membuat context diagram untuk memberikan gambaran secara keseluruhan, kemudian sistem yang masih bersifat global dijelaskan hingga menjadi sub-sub yang lebih kecil dan terperinci.
B.1. Context Diagram
level field pohon tabel
data
data koneksi database
info generasi data koneksi database
tipe data tabel
0
Pengembangan Test Data Generator untuk Database
Access dan SQL server
+
USER
DATABASE TARGET
Gambar 3.10. Context Diagram Pembuatan
Test Data Generator untuk Pra-Proses Data-Driven Testing.
Pada gambar 3.10 terdapat satu proses (Pengembangan Test Data Generator untuk Database Access dan SQL Server) dengan dua entity, yaitu:
(35)
User, dan Database target. Dalam gambar tersebut menggambarkan sistem secara global.
B.2. DFD Level 0
multi field Tanggal numerik isi karakter karakter level field level field multi field Tanggal numerik isi karakter karakter data pohon tabel
data koneksi database
data konfigurasi generasi database pohon tabel
info generasi data koneksi database
tipe data tabel USER DATABASE TARGET 1 Melakukan koneksi database 2 Mempersiapkan data generasi database 3 Melakukan generasi database 1 Karakter
2 Isi karakter
3 Numerik
4 Tanggal
5 Mult Field
Gambar 3.11. DFD Level 0 Pembuatan
Test Data Generator untuk Pra-Proses Data-Driven Testing. .
Gambar 3.11 merupakan detail dari proses Pengembangan Test Data Generator Untuk Database Access dan SQL Server. Dalam gambar tersebut terdapat tiga proses untuk menjelaskan detail dari context diagram, yaitu proses
(36)
33
(1) Melakukan koneksi database, (2) Mempersiapkan data generasi database, dan (3) Melakukan generasi database.
C. Entity Relational Diagram
Entity Relational (ER) Diagram digunakan untuk menginterpretasikan, mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ER-Diagram menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari user.
Berikut ini merupakan ER-Diagram yang digunakan dalam test data generator. DEFNAME ISI KARAKTER ID ISI DATA KARAKTER DEFNAME CHARTYPE NUMERIK DEFNAME FORMAT KONSTANTA MULTI FIELD DEFNAME ISI STR ISI NUM TANGGAL DEFNAME TIPE TGL RANGE FROM RANGE TO
Gambar 3.12. ER-Diagram Test Data Generator.
D. Struktur Database
Dalam pembuatan test data generator tidak terlepas dari penggunaan database untuk mengambil dan menyimpan data dari hasil proses generate maupun data yang dibutuhkan. Di dalam database ini terdapat beberapa table diantaranya sebagai berikut:
(37)
D.1. Tabel Karakter
Nama Tabel : Karakter Primary Key : DefName
Fungsi : Menyimpan data karakter
Tabel 3.1. Tabel Karakter.
No. Key Nama Field Tipe Data Lebar Field 1. Primary Key DefName Text 50
2. CharType Text 50
Tabel karakter (tabel 3.1), digunakan untuk menyimpan database dari tipe-tipe data karakter yang ada. Field DefName merupakan definisi nama dari suatu karakter. Sedangkan field CharType merupakan tipe karakter dari field DefName.
D.2. Tabel Isi Karakter
Nama Tabel : Isi Karakter Primary Key : Id
Fungsi : Menyimpan data isi karakter
Tabel 3.2. Tabel Isi Karakter.
No. Key Nama Field Tipe Data Lebar Field 1. Primary Key Id Auto Number Long Integer
(38)
35
Tabel 3.2. Tabel Isi Karakter (lanjutan)
No. Key Nama Field Tipe Data Lebar Field
2. IsiData Text 50
3. DefName Text 50
Tabel isi karakter (tabel 3.2), digunakan untuk menyimpan database dari isi karakter yang terdapat suatu karakter. Field Id merupakan nomor urut yang otomatis pada waktu menyimpan di database. Field IsiData merupakan isi data dari Defname, sedangkan field DefName merupakan definisi nama dari suatu isi karakter.
D.3. Tabel Numerik
Nama Tabel : Numerik Primary Key : DefName
Fungsi : Menyimpan data numerik
Tabel 3.3. Tabel Numerik.
No. Key Nama Field Tipe Data Lebar Field 1. Primary Key DefName Text 50
2. Format Text 50
3. Konstanta Number Long Integer
Tabel Numerik (tabel 3.3), digunakan untuk menyimpan database dari tipe-tipe data numerik yang ada. Field DefName merupakan nama dari suatu data
(39)
numerik. Field Format merupakan format dari data numerik. Sedangkan field Konstanta merupakan tipe numerik yang sumber datanya bukan test data type.
D.4. Tabel Tanggal/Jam
Nama Tabel : Tanggal/Jam Primary Key : Id
Fungsi : Menyimpan data tanggal/jam
Tabel 3.4. Tabel Tanggal/Jam.
No. Key Nama Field Tipe Data Lebar Field 1. Primary Key DefName Text 50
2. TipeTgl Text 50
3. RangeFrom Text 15
4. RangeTo Text 15
Tabel Tanggal/Jam (tabel 3.4), digunakan untuk menyimpan database dari tipe-tipe data tanggal atau jam yang ada. Field DefName merupakan nama dari suatu data tanggal atau jam. Field Tipe Tgl merupakan format dari tanggal atau jam. Field RangeFrom merupakan batas awal tanggal/jam yang diinginkan, sedangkan field RangeTo merupakan batas akhir tanggal/jam yang diinginkan.
D.5. Tabel Multi Field
Nama Tabel : Multi Field Primary Key : DefName
(40)
37
Tabel 3.5. Tabel Multi Field.
No. Key Nama Field Tipe Data Lebar Field 1. Primary Key DefName Text 50
2. IsiStr Text 50
3. IsiNum Text 50
Tabel Multi Field (tabel 3.5), digunakan untuk menyimpan database dari tipe-tipe data yang multi field (tipe data campuran). Field DefName merupakan nama dari suatu data multi field. Field IsiStr merupakan format isi data string, sedangkan field IsiNum merupakan format isi data numerik.
E. Desain User Interface
Desain user interface merupakan suatu gambaran tentang bentuk tampilan yang dibuat pada program test data generator.
Pada desain form koneksi database (gambar 3.13), field-fieldnya tidak harus ada. Pada koneksi database Access hanya ada field input nama database, input nama user, input password, input nama server tidak ada. Pada koneksi database SQL Server semua field ada tetapi tombol pencarian database tidak ada. Judul : Merupakan judul dari tugas akhir ini.
Database : Merupakan tombol untuk koneksi ke database. Generate : Merupakan tombol untuk generate database. Keluar : Merupakan tombol untuk keluar dari sistem.
Daftar Koneksi : Merupakan daftar pilihan dari nama-nama database yang akan dipilih.
(41)
Tombol Cari Database : Merupakan tombol untuk mencari database yang akan digunakan.
Input Nama Server : Merupakan entry text nama server. Input Nama User : Merupakan entry text nama user. Input Password : Merupakan entry text password. Input Nama Database : Merupakan entry text nama database.
Tombol OK : Merupakan tombol untuk melakukan koneksi ke database.
Tombol Cancel : Merupakan tombol untuk membatalkan koneksi ke database.
Judul
Tombol Database
Tombol Keluar Tombol Generate
Database
Daftar Pilihan Koneksi
Input Nama User
Tombol Batal Input Password
Input Nama Database Input Nama Server
Tombol Cari Database
Tombol OK
(42)
39
Daftar Pilihan Drive
List Nama Direktory
List Nama File
Nama File
Tombol OK
Tombol OK
Gambar 3.14. Desain form Cari Database.
Di bawah ini merupakan keterangan dari gambar desain form cari database (gambar 3.14).
Daftar Pilihan Drive : Merupakan daftar nama-nama drive yang ada. List nama Directory : Merupakan list nama-nama directory yang terdapat
pada sistem.
List Nama File : Merupakan list nama-nama file yang ada pada sistem. Nama File : Nama file database yang akan di koneksikan.
Tombol OK : Merupakan tombol untuk menyetujui nama database yang akan dikoneksikan.
Tombol Cancel : Merupakan tombol untuk membatalkan nama database yang akan dikoneksikan.
(43)
Tombol Pohon Tabel
Tombol Level Field
Tombol Tanggal/
Jam Tombol
Numerik
Tombol Multi Field Tombol
Karkter Tombol
Generate
Tombol Baru
Tombol Hapus
Lembar Kerja
Gambar 3.15. Desain form Lembar Kerja (form utama).
Di bawah ini merupakan keterangan dari gambar desain form lembar kerja (gambar 3.15) yang juga merupakan form utama.
Judul : Merupakan judul dari tugas akhir ini.
Tombol Database : Merupakan tombol untuk koneksi ke database. Tombol Generate : Merupakan tombol untuk generate database. Tombol Keluar : Merupakan tombol untuk keluar dari sistem.
Tombol Pohon Tabel : Merupakan tombol untuk menampilkan tabel-tabel dalam bentuk pohon tabel (tree).
Tombol Level Field : Merupakan tombol untuk menampilkan level (urutan tabel) mana yang akan di-generate dulu.
Tombol To Generate : Merupakan tombol untuk membuat tabel yang akan di-generate.
(44)
41
Tombol Karakter : Merupakan tombol untuk membuat tipe tes data karakter.
Tombol Tanggal : Merupakan tombol untuk membuat tipe tes data tanggal.
Tombol Multi Field : Merupakan tombol untuk membuat tipe tes data yang terdiri dari beberapa tipe tes data.
Lembar kerja : Merupakan halaman form yang di aktifkan dari tombol-tombol pada menu utama.
Pada saat tombol To Generate, Karakter, Numerik, Tanggal, dan Multi Field ditekan satu per satu, maka akan muncul tombol Baru dan tombol Hapus.
Tombol Baru : Merupakan tombol untuk membuat tipe tes data baru. Tombol Hapus : Merupakan tombol untuk menghapus tipe tes data.
Jika ingin menambahkan karakter baru maka tekan tombol baru dan muncul form Tipe Data Karakter. Demikian juga dengan Tipe Data Numerik, Tipe Data Tanggal, dan Tipe Data Multi field.
Di bawah ini merupakan keterangan dari gambar desain form tipe data karakter (gambar 3.16).
Judul : Merupakan Judul dari form. Input Definisi Karakter : Merupakan entry definisi karakter.
Daftar Pilihan Tipe Karakter : Merupakan daftar pilihan tipe data karakter yang ada.
Tombol Baru : Merupakan tombol untuk menambah tipe data karakter.
(45)
Tombol Batal : Merupakan tombol untuk membatalkan penambahan tipe data karakter dan keluar dari form.
Input Nama : Merupakan entry nama pada definisi karakter baru.
Tombol Tambah : Merupakan tombol untuk menambahkan data dari input tambah ke list tambah.
Tombol Hapus : Merupakan tombol untuk menghapus data dari list tambah.
List Nama : Merupakan daftar nama-nama pada definisi karakter.
Judul
Input Definisi Karakter
Daftar Pilihan Tipe Karakter
Input Nama Tombol Tambah
Tombol Hapus
List Nama
Tombol Baru
Tombol Batal
(46)
43
Judul
Input Definisi Numerik
Daftar Pilihan Format Numerik
Tombol Baru
Tombol Batal
Gambar 3.17. Desain form Tipe Data Numerik
Di bawah ini merupakan keterangan dari gambar desain form tipe data numerik (gambar 3.17).
Judul : Merupakan judul dari form.
Input Definisi Numerik : Merupakan entry definisi numerik.
Daftar Pilihan Format Numerik : Merupakan daftar pilihan format numerik yang ada.
Tombol Baru : Merupakan tombol untuk menambah format data. Tombol Batal : Merupakan tombol untuk membatalkan
penambahan format data dan keluar dari form ini.
(47)
Judul
Input Definisi Tanggal
Daftar Pilihan Format Tanggal
Tombol Baru
Tombol Batal Input Tanggal
Awal
Input Tanggal Akhir
Gambar 3.18. Desain form Tipe Data Tanggal/Jam
Di bawah ini merupakan keterangan dari gambar desain form tipe data tanggal/jam (gambar 3.18).
Judul : Merupakan judul dari form.
Input Definisi Tanggal : Merupakan entry nama definsi tanggal. Daftar Pilihan Format Tanggal : Merupakan list dari format tanggal yang ada. Input Tanggal Awal : Merupakan entry tanggal mulai yang diinginkan. Input Tanggal Akhir : Merupakan entry tanggal akhir yang diinginkan. Tombol Baru : Merupakan tombol untuk menambahkan format
tanggal.
Tombol Batal : Merupakan tombol untuk membatalkan penambahan atau pengubahan format tanggal dan keluar dari form ini.
(48)
45
Judul
Input Definisi Multi Field
Input Isi String
Tombol Baru Tombol Batal Daftar Pilihan Isi Numerik
Gambar 3.19. Desain form Tipe Data Multi Field
Di bawah ini merupakan keterangan dari gambar desain form tipe data multi field (gambar 3.19).
Judul : Merupakan judul dari form.
Input Definisi Multi Field : Merupakan entry nama definsi multi field.
Input Isi String : Merupakan entry string yang akan disimpan untuk database.
Daftar Pilihan Isi Numerik : Merupakan list dari isi numerik yang ada.
Tombol Baru : Merupakan tombol untuk menambahkan atau mengubah format tanggal.
Tombol Batal : Merupakan tombol untuk membatalkan penambahan tipe data multi field dan keluar dari form ini.
Jika tombol Karakter, Numerik, Tanggal, dan Multi Field ditekan satu per satu, maka pada masing lembar kerja akan muncul nama dari
(49)
masing-masing tipe yang baru. Dan bila nama tipe tersebut diklik dua kali, maka akan muncul form masing-masing tombol (Karakter, Numerik, Tanggal, dan Multi Field) tetapi tombol baru yang ada dalam form tersebut akan berubah menjadi tombol Ubah.
Tombol Ubah : Merupakan tombol untuk mengubah isi yang ada dalam form tersebut.
Pada waktu menekan tombol To Generate, pada lembar kerja terdapat keterangan nama tabel, ada join, dan jumlah field. Jika ingin mengisikan nama tabel yang akan di-generate tekan tombol baru, maka akan muncul form tabel seperti gambar 3.20 di bawah ini.
List Nama Tabel
Tombol OK
Tombol Batal
Gambar 3.20. Desain form Tabel.
Di bawah ini merupakan keterangan dari gambar desain form tabel (gambar 3.20).
(50)
47
Tombol OK : Merupakan tombol untuk menyetujui nama tabel yang telah dipilih yang akan di-generate.
Tombol Batal : Merupakan tombol untuk membatalkan pemilihan tabel yang akan di-generate dan keluar dari form ini. Kemudian muncul form field setting yang berisi list nama kolom dari tabel, sumber data, isi data, dan keterangan tipe. Keterangan tipe ini antara lain: Primary Key, dan Foreign Key yang muncul secara otomatis.
List Nama Kolom Tabel
Tombol OK
Daftar Pilihan Sumber Data
Daftar Pilihan Isi Data
Keterangan Tipe
Keterangan Foreign Key Keterangan Primary Key
Gambar 3.21. Desain form Field Setting
Di bawah ini merupakan keterangan dari gambar desain form field setting (gambar 3.21).
List Nama Kolom Tabel : Merupakan list nama kolom pada tabel yang akan di-generate.
(51)
Daftar Pilihan Sumber Data : Merupakan daftar pilihan sumber data yang berupa konstanta atau test data type.
Daftar Pilihan Isi Data : Merupakan daftar isi data yang ada yang sesuai dengan tipe-tipe kolom pada suatu tabel.
Tombol OK : Merupakan tombol.untuk menyetujui isi form propertis yang telah dibuat dan yang akan di-generate.
Apabila nama tabel yang akan di-generate sudah muncul di lembar kerja, maka tekan tombol Generate untuk men-generate data pada tabel tersebut sehingga muncul form Generate seperti di bawah ini.
Jumlah Data yang akan di-generate
Tombol Generate
Tombol Batal
Gambar 3.22. Desain form Generate Data.
Di bawah ini merupakan keterangan dari gambar desain form generate data (gambar 3.22).
Jumlah Data yang akan generate : Merupakan jumlah data yang akan di-generate pada suatu tabel.
Tombol Generate : Merupakan tombol.untuk men-generate data pada suatu tabel.
(52)
49
Tombol Batal : Merupakan tombol.untuk membatalkan proses generate data pada suatu tabel.
3.1.3. Pembuatan Aplikasi
Pada pembuatan aplikasi “Pengembangan Data Test Generator untuk Database Access dan SQL Server“ ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 yang hasil Outputnya adalah source code dapat dilihat pada lampiran.
3.1.4. Testing
Untuk menunjang sistem ini, metode yang digunakan adalah blackbox testing. Metode blackbox testing ini berfungsi untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap spesifikasi tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang di tes. Blackbox testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
Functional analysis dan risk based testing dimana fungsi-fungsi pada aplikasi tidak semuanya akan di-tes, namun dianalisa terlebih dahulu berdasarkan prioritas penggunaan dan resiko dari fungsi-fungsi tersebut.
3.2. Rancangan Evaluasi
Pada sistem ini fungsi-fungsi yang mendapatkan prioritas adalah sebagai berikut:
a) Koneksi database Microsoft Access dan SQL Server
Pada test case (uji coba) koneksi database ini bertujuan untuk memastikan sistem dapat melakukan koneksi ke sistem database Access dan SQL Server. Dimana masing-masing menggunakan database Bibilio untuk Microsoft Access, dan database Nothwind untuk SQL Server.
(53)
b) Pembacaan pohon tabel
Pada test case pembacaan pohon tabel ini bertujuan untuk memastikan bahwa pohon tabel yang dibuat sesuai dengan database target (tujuan). Pembacaan pohon tabel menggunakan uji komparasi, dimana pohon tabel yang digunakan oleh sistem akan dibandingkan dengan Erwin 4.1. Database yang digunakan adalah database Bibilio untuk Access, sedangkan database Nothwind untuk SQL Server.
c) Generate data
Pada test case generate data bertujuan untuk memastikan bahwa data yang di-generate sesuai dengan yang data di-entry ke dalam model masukan. Test case ini menggunakan metode equivalence partitioning yang masing-masing database akan diuji generasi data terhadap empat macam model masukan (karakter/string, numerik, tanggal/jam, dan multifield). Database yang digunakan adalah Bibilio untuk Microsoft Access dan Northwind untuk SQL Server.
Tabel di bawah ini merupakan rincian dari beberapa test case yang dilakukan oleh sistem.
Tabel 3.6. Rincian evaluasi test case pada system.
No. Tujuan Input Output yang
diharapkan Keterangan 1. Memastikan sistem
dapat melakukan koneksi ke sistem database Access. Data koneksi database Access (Bibilio). Pohon tabel
Bibilio.mdb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel.
Test case koneksi database Access.
(54)
51
Tabel 3.6. Rincian test case pada sistem (lanjutan).
No. Tujuan Input Output yang
diharapkan
Keterangan
2. Memastikan sistem dapat melakukan koneksi ke sistem database SQL Server. Data koneksi database SQL Server (Northwind). Pohon tabel Northwind.ldb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel.
Test case koneksi database SQL Server.
3. Memastikan bahwa pohon tabel yang dibuat sesuai dengan database target (tujuan). Tabel yang ada pada database Access (Bibilio). Pohon tabel
Bibilio.mdb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel (gambar 4.25). Test case pembacaan pohon tabel database Access. 4. Memastikan bahwa
pohon tabel yang dibuat sesuai dengan database target (tujuan). Tabel yang ada pada database SQL server (Northwind). Pohon tabel Nothwind.ldb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel (gambar 4.26). Test case pembacaan pohon tabel database SQL Server. 5. Memastikan bahwa
data yang di-generate sesuai dengan yang data di-entry ke dalam model masukan. Data-data model masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field (tabel 3.1 - tabel 3.5) .
Data generasi sesuai dengan model
masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field (gambar 4.29). Test case generate data pada database Access.
(55)
Tabel 3.6. Rincian test case pada sistem (lanjutan).
No. Tujuan Input Output yang
diharapkan
Keterangan
6. Memastikan bahwa data yang
di-generate sesuai dengan yang data di-entry ke dalam model masukan.
Data-data model masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field (tabel 3.1 - tabel 3.5).
Data generasi sesuai dengan model
masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field (gambar 4.30).
Test case generate data pada database SQL Server.
(56)
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PEMODELAN
Pada bab ini membahas tentang implementasi program, peralatan yang digunakan, dan juga evaluasi output. Implementasi program menjelaskan tentang urutan kerja sistem dari pertama kali koneksi ke database sampai proses generasi data. Sedangkan evaluasi output menjelaskan tentang desain uji coba dan subyek coba, jenis data dan instrumen pengumpul data, serta analisis hasil uji coba.
4.1. Impelementasi Program
Pada waktu program pertama kali dijalankan, form yang pertama kali muncul adalah form judul (gambar 4.1) yang berisi judul, tombol database, tombol generate, dan tombol keluar. Tombol database untuk memilih sistem database yang akan digunakan (gambar 4.2), tombol generate digunakan untuk melakukan generasi data (gambar 4.22), sedangkan tombol keluar digunakan untuk keluar dari aplikasi.
(57)
Gambar 4.1. Form judul.
(58)
55
Untuk melakukan koneksi database user dapat memilih sistem database yang akan digunakan. Sistem database ini terdapat dua pilihan, yaitu database Access, dan SQL Server seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.
Gambar 4.3. Form koneksi database Access.
Pada sistem database Access, user dapat memilih database dengan cara meng-klik ikon yang ada disamping inputan nama database sehingga muncul form cari database (gambar 4.4) di bawah ini, yang berfungsi untuk mencari file databasenya.
(59)
Gambar 4.4. Form cari database.
Sedangkan pada sistem database SQL Server 7, database diisi secara manual dan password dapat dikosongi.
(60)
57
Setelah database dipilih atau diisi, maka klik tombol OK dan kemudian menuju ke form lembar kerja pohon tabel seperti gambar 4.6.
Pada form lembar kerja pohon tabel (treeview). Skema database langsung tersusun sesuai dengan tabel yang ada dalam database yang dipilih. Begitu juga dengan level field, yang akan muncul secara otomatis pada lembar kerja level field seperti gambar 4.7.
Gambar 4.6. Form lembar kerja pohon tabel.
(61)
Gambar 4.7. Form kembar kerja level field.
Seperti halnya lembar kerja pohon tabel, form lembar kerja level field juga menampilkan skema database, tetapi untuk form level field menampilkan urutan nama tabel mana yang harus di-generate terlebih dahulu. Jika nama tabel pada level field di-klik maka akan muncul data-data yang ada pada tabel tersebut.
(62)
59
Gambar 4.8. Form lembar kerja tipe data karakter.
Pada lembar kerja tipe data karakter (gambar 4.8) di atas, berfungsi untuk menampilkan aturan tipe data karakter yang dibuat. Jika tombol baru di klik maka akan muncul form tipe data karakter seperti gambar 4.9 berikut.
Gambar 4.9. Form tipe data karakter.
(63)
Form tipe data karakter (gambar 4.9) berfungsi untuk membuat aturan baru untuk tipe data karakter. Definisi merupakan nama karakter yang dibuat, tipe karakter berisi nama bisnis, nama orang, dan alamat. Sedangkan isi datanya inputkan pada inputan yang ada di sebelah tombol tambah yang kemudian akan ditambahkan pada list yang ada di bawahnya.
Gambar 4.10. Form propertis tabel dengan field yang bertipe data karakter.
Form propertis tabel dengan field yang bertipe data karakter (gambar 4.10) berfungsi untuk mengisi sumber data dan isi data field-field yang ada pada tabel yang akan di-generate pada lembar kerja to generate (gambar 4.20). Pilih dulu salah satu atribut tabel yang ada, kemudian pilih sumber data yang diinginkan (konstanta atau test data type). Jika sumber data adalah test data type maka pilih isi data yang ada, dan jika sumber data konstanta maka isi sesuai keinginan. Sedangkan keterangan tipe merupakan tipe dari field yang dipilih, keterangan primary key (PK) merupakan keterangan apakah field tersebut PK atau
(64)
61
bukan, dan keterangan foreign key merupakan keterangan apakah field tersebut mengacu ke field yang ada pada tabel lain (FK).
Gambar 4.11. Form lembar kerja tipe data numerik.
Sama seperti form lembar kerja tipe data karakter (gambar 4.8), pada form lembar kerja tipe data numerik (gambar 4.11) di atas berfungsi untuk menampilkan aturan tipe data numerik yang dibuat. Jika tombol baru di klik maka akan muncul form tipe data numerik seperti gambar 4.12 berikut.
(65)
Gambar 4.12. Form tipe data numerik.
Form tipe data numerik (gambar 4.12) ini, berfungsi untuk membuat aturan baru untuk tipe data numerik. Definisi merupakan nama tipe data numerik yang dibuat, sedangkan format numerik berisi format data numerik yaitu integer, long integer, single, double.
Gambar 4.13. Form propertis tabel dengan field yang bertipe data numerik.
(66)
63
Seperti pada form propertis tabel dengan field yang bertipe data karakter, form propertis tabel dengan field yang bertipe data numerik (gambar 4.13) berfungsi untuk mengisi sumber data dan isi data field-field yang ada pada tabel yang akan di-generate pada lembar kerja to generate. Pilih dulu salah satu atribut tabel yang ada, kemudian pilih sumber data yang diinginkan (konstanta atau test data type). Jika sumber data adalah test data type maka pilih isi data yang ada, dan jika sumber data konstanta maka isi sesuai keinginan.
Gambar 4.14. Form lembar kerja tipe data tanggal/jam.
Sama seperti form lembar kerja sebelumnya, pada form lembar kerja tipe data tanggal/jam (gambar 4.14) di atas berfungsi untuk menampilkan aturan tipe data tanggal/jam yang dibuat. Jika tombol baru di klik maka akan muncul form tipe data tanggal/jam seperti gambar 4.15 berikut.
(67)
Gambar 4.15. Form tipe data tanggal/jam.
Form tipe data tanggal/jam (gambar 4.15) ini, berfungsi untuk membuat aturan baru untuk tipe data tanggal/jam. Definisi merupakan nama tipe data tanggal/jam yang dibuat, sedangkan format tanggal/jam berisi format data tanggal/jam yaitu general date, long date, short date, long time, dan short time. Tentukan batas tanggal yang diinginkan yang akan ditampilkan pada database yang akan di-generete.
Form propertis tabel dengan field bertipe data tanggal/jam (gambar 4.16) berfungsi untuk mengisi sumber data dan isi data field-field yang ada pada tabel yang akan di-generate pada lembar kerja to generate. Pilih dulu salah satu atribut tabel yang ada, kemudian pilih sumber data yang diinginkan (konstanta atau test data type). Jika sumber data adalah test data type maka pilih isi data yang ada, dan jika sumber data konstanta maka isi sesuai keinginan.
(68)
65
Gambar 4.16. Form propertis tabel dengan field bertipe data tanggal.
Gambar 4.17. Form lembar kerja tipe data multi field.
Sama seperti form lembar kerja sebelumnya, pada form lembar kerja tipe data multi field (gambar 4.17) di atas berfungsi untuk menampilkan definisi nama aturan tipe data multi field yang dibuat. Jika tombol baru di tekan maka akan muncul form tipe data multi field seperti gambar 4.18 berikut.
(69)
Gambar 4.18. Form tipe data multi field.
Form tipe data multifield (gambar 4.18) berfungsi untuk membuat aturan baru untuk tipe data multifield. Definisi merupakan nama aturan tipe data multifield yang dibuat, isi string merupakan isi dari tipe data karakter dan isi numerik merupakan isi dari tipe data numerik yang dinginkan.
(70)
67
Seperti pada form propertis tabel dengan field bertipe data multi field, form propertis tabel tipe data multi field (gambar 4.19) berfungsi untuk mengisi sumber data dan isi data field-field yang ada pada tabel yang akan di-generate pada lembar kerja to generate. Pilih dulu salah satu atribut tabel yang ada, kemudian pilih sumber data yang diinginkan (konstanta atau test data type). Jika sumber data adalah test data type maka pilih isi data yang ada, dan jika sumber data konstanta maka diisi sesuai keinginan.
Sama seperti form lembar kerja sebelumnya, pada form lembar kerja to generate (gambar 4.20) berfungsi untuk menampilkan nama tabel yang akan di-generate, keterangan ada join dengan tabel lain atau tidak, dan keterangan jumlah field yang ada pada tabel tersebut.
Gambar 4.20. Form lembar kerja to generate.
Pada form lembar kerja To generate terdapat tombol baru, jika tombol baru ini di klik maka akan muncul form tabel seperti gambar 4.21. Form tabel (gambar 4.21) berfungsi untuk memilih salah satu tabel yang akan di-generate.
(71)
Setelah itu akan muncul propertis tabel yang dipilih seperti yang telah dijelaskan di atas.
Gambar 4.21. Form tabel.
(72)
69
Form generate (gambar 4.22) ini berfungsi men-generate data yang telah dipilih pada form lembar kerja to generate dengan cara memasukkan jumlah data yang ingin di-generate.
4.2. Peralatan yang Digunakan
Adapun hardware yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah: 1. Intel Pentium III 668 MHz
2. Hardisk 10 Gb 3. Monitor VGA 15”
4. CDRW / DVD Samsung 24x16 Max 5. Keyboard
6. Printer Canon Bjc-1000 SP 7. Mouse
Sedangkan software yang digunakan adalah: 1. Microsoft SQL Server 7.0
2. Microsoft Access 2003 3. Microsoft Visual Basic 6.0 4. Visio Technical 4.1 5. Power Designer 6 32-bit
(73)
4.3. Evaluasi Output
Untuk mengukur validasi sistem test data generator diperlukan tiga evaluasi, yaitu : 1) Desain uji coba dan subyek coba 2) Jenis data dan instrumen pengumpul data 3) Analisis hasil uji coba.
4.3.1. Desain Uji Coba dan Subyek Coba
Dalam desain uji coba dan subyek coba, ada tiga test case (uji coba) yang dilakukan sistem, yaitu: (1) Koneksi database, (2) Pembacaan pohon tabel, dan (3) Generasi data. Ketiga test case tersebut telah dibahas pada bab 3 (sub bab evaluasi). Berikut ini merupakan hasil test case pada sistem.
A. Koneksi database
Pada koneksi database, jika sistem dapat terhubung ke database maka akan terbentuk pohon tabel pada form pohon tabel. Test case koneksi database ada dua yaitu : test case koneksi database Access dan test case koneksi database SQL Server. Jika koneksi database berhasil, maka akan ditandai dengan munculnya pohon tabel yang terbentuk dari tabel-tabel yang ada pada database, dan pohon tabel masih dalam keadaan tertutup (kolom-kolom yang ada dalam tabel tersebut masih belum tampak).
(74)
71
1. Koneksi database dengan menggunakan Access 2000
Gambar 4.23. Test case koneksi database Bibilio pada Access 2000
2. Koneksi database dengan menggunakan SQL Server 7.0
Gambar 4.24. Test case koneksi database dengan menggunakan SQL Server 7.0
B. Pembacaan pohon tabel
Pembacaan pohon tabel database ini dilakukan dengan menggunakan Allfusion Erwin data modeler 4.1 dan aplikasi program. Database yang digunakan adalah database Bibilio pada Access dan database Northwind pada SQL Server.
(75)
1. Pembacaan pohon tabel dengan menggunakan database Access 2000
Gambar 4.25. Test case pembacaan pohon tabel database Bibilio pada Access 2000
(76)
73
(77)
2. Pembacaan pohon tabel dengan menggunakan database SQL Server
Gambar 4.27. Test case pembacaan pohon tabel database Northwind pada SQL Server 7
(78)
75
Gambar 4.28. Schema database Northwind pada Allfusion Erwin data modeler 4.1
C. Generasi data
Test case generasi data ini dilakukan dengan menggunakan database Bibilio pada Access dan database Northwind pada SQL Server. Dimana output
(79)
dari generasi data dapat dilihat pada gambar berikut. 1. Generasi data menggunakan database Access
Gambar 4.29. Generasi data menggunakan database Bibilio pada Access 2000
2. Generasi data menggunakan database SQL Server
Gambar 4.30. Generasi data menggunakan database Northwind pada SQL Server 7.0
4.3.2. Jenis Data dan Instrumen Pengumpul Data
Jenis data yang diuji coba adalah database yang berekstensi MDB pada Microsoft Access, dan database yang berekstensi LDB pada SQL Server. Sedangkan instrumen pengumpul data menggunakan Erwin 4.1.
4.3.3. Analisis Hasil Uji Coba
Analisa dilakukan secara kualitatif, dengan melakukan analisa terhadap pemenuhan kebutuhan sistem test data generator dari subyek coba yang telah diidentifikasikan pada Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relational Diagram (ERD) dalam tahap akusisi dan desain. Keberhasilan uji coba validasi terhadap pemenuhan kebutuhan sistem test data generator di setiap subyek coba merupakan
(80)
77
hasil yang diharapkan pada penelitian Tugas Akhir ini.
Tabel 4.1. Rincian Evaluasi Output test case pada sistem.
No. Tujuan Input Output yang diharapkan
Output
Aplikasi Keterangan 1. Memastikan
sistem dapat melakukan koneksi ke sistem database Access. Data koneksi database Access (Bibilio). Pohon tabel Bibilio.mdb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel.
Pohon tabel Bibilio yang ada pada form lembar kerja pohon tabel sesuai dengan database Bibilio.mdb pada Access (gambar 4.23). Test case koneksi database Access.
2. Memastikan system dapat melakukan koneksi ke sistem database SQL Server. Data koneksi database SQL Server (Northwind). Pohon table Northwind.ldb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel.
Pohon tabel Bibilio yang ada pada form lembar kerja pohon tabel sesuai dengan database Northwind.ldb pada SQL Server (gambar 4.24). Test case koneksi database SQL Server.
(81)
Tabel 4.1. Rincian Evaluasi Output test case pada sistem (lanjutan).
No. Tujuan Input Output yang diharapkan
Output
Aplikasi Keterangan 3. Memastikan
bahwa star skema yang dibuat sesuai dengan database target (tujuan). Tabel yang ada pada database Access (Bibilio). Pohon tabel Bibilio.mdb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel.
Pohon tabel Bibilio yang ada pada form lembar kerja pohon tabel sesuai dengan ouput Erwin 4.1 (gambar 4.26). Test case pembacaan pohon tabel database Access.
4. Memastikan bahwa pohon tabel yang dibuat sesuai dengan database target (tujuan). Database pohon tabel SQL Server yang digunakan adalah Northwind. Pohon tabel Northwind.ldb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel.
Pohon tabel Bibilio yang ada pada form lembar kerja pohon tabel sesuai dengan ouput Erwin 4.1 (gambar 4.28). Test case pembacaan pohon tabel database SQL Server.
(82)
79
Tabel 4.1. Rincian Evaluasi Output test case pada sistem (lanjutan).
No. Tujuan Input Output yang diharapkan
Output
Aplikasi Keterangan 5. Memastikan
bahwa data yang di-generate sesuai dengan yang data di-entry ke dalam model masukan. Data-data model masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field (tabel 3.1 - tabel 3.5) . Data generasi sesuai dengan model masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field. Data generasi yang dihasilkan sesuai dengan output pada database Access (gambar 4.29). Test case generasi data pada database Access.
6. Memastikan bahwa data yang di-generate sesuai dengan yang data di-entry ke dalam model masukan. Data-data model masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field (tabel 3.1 - tabel 3.5) . Data generasi sesuai dengan model masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field. Data generasi yang dihasilkan sesuai dengan output pada database SQL Server (gambar 4.30). Test case generate data pada database SQL Server.
Berdasarkan hasil uji coba (test case) di atas, sistem generasi data ini dapat dikatakan berhasil men-generate data karena data yang dihasilkan sesuai dengan aturan yang telah dibuat sebelumnya.
(83)
5.1. Kesimpulan
Dari penulisan buku Tugas Akhir ini dapat diambil kesimpulan “Sistem tes data generator untuk pra-proses data-driven dapat menghasilkan sekumpulan data tes secara otomatis sesuai dengan aturan tipe data yang telah dibuat sebelumnya.”
5.2. Saran
Untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut, diharapkan aplikasi sistem test data generator ini dapat mendukung lebih banyak tipe data, seperti tipe data binary (photo, image).
(84)
DAFTAR PUSTAKA
Beizer, B., 1990, Software Testing Techniques, 2nd edition, Van Nostrand Reinhold.
Collard, 1997, Software Testing & Quality Assurance Techniques, Nopember, Collard & Co.
Haught, D, and Ferguson, J, 1995, Microsoft Jet Database Engine Programmer’s Guide, Microsoft Press, Washington.
Siebold, D., 2001, Visual Basic Developer’s Guide to SQL Server, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Soukup, R. and Delaney, K., 1999, Inside Microsoft SQL Server 7.0, Penguin Books Canada Limited, Canada.
(1)
dari generasi data dapat dilihat pada gambar berikut. 1. Generasi data menggunakan database Access
Gambar 4.29. Generasi data menggunakan database Bibilio pada Access 2000 2. Generasi data menggunakan database SQL Server
Gambar 4.30. Generasi data menggunakan database Northwind pada SQL Server 7.0
4.3.2. Jenis Data dan Instrumen Pengumpul Data
Jenis data yang diuji coba adalah database yang berekstensi MDB pada Microsoft Access, dan database yang berekstensi LDB pada SQL Server. Sedangkan instrumen pengumpul data menggunakan Erwin 4.1.
4.3.3. Analisis Hasil Uji Coba
Analisa dilakukan secara kualitatif, dengan melakukan analisa terhadap pemenuhan kebutuhan sistem test data generator dari subyek coba yang telah diidentifikasikan pada Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relational Diagram (ERD) dalam tahap akusisi dan desain. Keberhasilan uji coba validasi terhadap pemenuhan kebutuhan sistem test data generator di setiap subyek coba merupakan
(2)
77
hasil yang diharapkan pada penelitian Tugas Akhir ini.
Tabel 4.1. Rincian Evaluasi Output test case pada sistem.
No. Tujuan Input Output yang
diharapkan
Output
Aplikasi Keterangan 1. Memastikan
sistem dapat melakukan koneksi ke sistem database Access. Data koneksi database Access (Bibilio). Pohon tabel Bibilio.mdb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel.
Pohon tabel Bibilio yang ada pada form lembar kerja pohon tabel sesuai dengan database Bibilio.mdb pada Access (gambar 4.23). Test case koneksi database Access.
2. Memastikan system dapat melakukan koneksi ke sistem database SQL Server. Data koneksi database SQL Server (Northwind). Pohon table Northwind.ldb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel.
Pohon tabel Bibilio yang ada pada form lembar kerja pohon tabel sesuai dengan database Northwind.ldb pada SQL Server (gambar 4.24). Test case koneksi database SQL Server.
(3)
Tabel 4.1. Rincian Evaluasi Output test case pada sistem (lanjutan).
No. Tujuan Input Output yang diharapkan
Output
Aplikasi Keterangan 3. Memastikan
bahwa star skema yang dibuat sesuai dengan database target (tujuan). Tabel yang ada pada database Access (Bibilio). Pohon tabel Bibilio.mdb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel.
Pohon tabel Bibilio yang ada pada form lembar kerja pohon tabel sesuai dengan ouput Erwin 4.1 (gambar 4.26). Test case pembacaan pohon tabel database Access.
4. Memastikan bahwa pohon tabel yang dibuat sesuai dengan database target (tujuan). Database pohon tabel SQL Server yang digunakan adalah Northwind. Pohon tabel Northwind.ldb yang ada pada form lembar kerja pohon tabel.
Pohon tabel Bibilio yang ada pada form lembar kerja pohon tabel sesuai dengan ouput Erwin 4.1 (gambar 4.28). Test case pembacaan pohon tabel database SQL Server.
(4)
79
Tabel 4.1. Rincian Evaluasi Output test case pada sistem (lanjutan).
No. Tujuan Input Output yang diharapkan
Output
Aplikasi Keterangan 5. Memastikan
bahwa data yang di-generate sesuai dengan yang data di-entry ke dalam model masukan. Data-data model masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field (tabel 3.1 - tabel 3.5) . Data generasi sesuai dengan model masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field. Data generasi yang dihasilkan sesuai dengan output pada database Access (gambar 4.29). Test case generasi data pada database Access.
6. Memastikan bahwa data yang di-generate sesuai dengan yang data di-entry ke dalam model masukan. Data-data model masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field (tabel 3.1 - tabel 3.5) . Data generasi sesuai dengan model masukan karakter, isi karakter, numerik, tanggal/jam, dan multi field. Data generasi yang dihasilkan sesuai dengan output pada database SQL Server (gambar 4.30). Test case generate data pada database SQL Server.
Berdasarkan hasil uji coba (test case) di atas, sistem generasi data ini dapat dikatakan berhasil men-generate data karena data yang dihasilkan sesuai dengan aturan yang telah dibuat sebelumnya.
(5)
5.1. Kesimpulan
Dari penulisan buku Tugas Akhir ini dapat diambil kesimpulan “Sistem tes data generator untuk pra-proses data-driven dapat menghasilkan sekumpulan data tes secara otomatis sesuai dengan aturan tipe data yang telah dibuat sebelumnya.”
5.2. Saran
Untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut, diharapkan aplikasi sistem test data generator ini dapat mendukung lebih banyak tipe data, seperti tipe data binary (photo, image).
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Beizer, B., 1990, Software Testing Techniques, 2nd edition, Van Nostrand Reinhold.
Collard, 1997, Software Testing & Quality Assurance Techniques, Nopember, Collard & Co.
Haught, D, and Ferguson, J, 1995, Microsoft Jet Database Engine Programmer’s Guide, Microsoft Press, Washington.
Siebold, D., 2001, Visual Basic Developer’s Guide to SQL Server, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Soukup, R. and Delaney, K., 1999, Inside Microsoft SQL Server 7.0, Penguin Books Canada Limited, Canada.