FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK DALAM GRUP BAND (Studi Pada Kelompok Cafe Band Yang Ada Di Surabaya)
FAKTORFAKTOR YANG MENJADI PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK
DALAM GRUP BAND (Studi Pada Kelompok Cafe Band Yang Ada Di
Surabaya)
Oleh: Adhy Prasetyo Wicaksono ( 03220327 )
Communication Science
Dibuat: 20101001 , dengan 6 file(s).
Keywords: Tingkat Keterbukaan, Komunikasi Organisasi
ABSTRAK
Bermusik telah menjadi salah satu bentuk dari pekerjaan, karena dari musik dapat menghasilkan
uang yang cukup lumayan. Contoh yang kita bisa kita lihat adalah pada grup band yang terkenal
dan sering mengadakan konser maupun mengeluarkan album. Selain itu juga pada grup band
yang main dicafecafe dan masih banyak lagi musisi yang lainnya. Dengan adanya grup seperti
ini maka akan terjadi konflik yang kadang timbul antar individu.akan tetapi konflik itu tidak
selamanya memiliki dampak yang negatif, karena dengan adanya konflik dalam kelompok,
anggota kelompok tersebut dapat menghasilkan keputusan yang berkualitas dan meningkatkan
hubungan antar personal. Ada banyak sekali grup band yang bubar dikarenakan komunikasi yang
kurang efektif dan tidak adanya keterbukaan diri di antara masingmasing anggota grup band
dalam menghadapi sebuah permasalahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tingkat keterbukaan diri antar individu dalam
pembicaraan mengenai masalah pekerjaan yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam
grup band. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif
dengan tipe penelitian deskriptif. Sedangkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Dari hasil penelitian ini, telah ditemukan kesimpulan bahwa tingkat keterbukaan diri responden
berdasarkan topik pembicaraan adalah tinggi dengan pembicaraan mengenai kondisi sarana
latihan (studio musik) yang sudah tidak memadai memiliki tingkat keterbukaan diri yang paling
tinggi. Tingkat keterbukaan diri berdasarkan usia responden memiliki tingkat keterbukaan diri
tinggi dengan responden yang berusia 3033 tahun seluruh respondennya memiliki tingkat
keterbukaan diri tinggi.
Tingkat keterbukaan diri responden berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa responden
perempuan memiliki tingkat keterbukaan diri yang lebih tinggi daripada responden lakilaki.
Sedangkan tingkat keterbukaan diri responden berdasarkan lama waktu bergabung adalah tinggi
dengan responden yang telah bergabung selama 2 tahun
DALAM GRUP BAND (Studi Pada Kelompok Cafe Band Yang Ada Di
Surabaya)
Oleh: Adhy Prasetyo Wicaksono ( 03220327 )
Communication Science
Dibuat: 20101001 , dengan 6 file(s).
Keywords: Tingkat Keterbukaan, Komunikasi Organisasi
ABSTRAK
Bermusik telah menjadi salah satu bentuk dari pekerjaan, karena dari musik dapat menghasilkan
uang yang cukup lumayan. Contoh yang kita bisa kita lihat adalah pada grup band yang terkenal
dan sering mengadakan konser maupun mengeluarkan album. Selain itu juga pada grup band
yang main dicafecafe dan masih banyak lagi musisi yang lainnya. Dengan adanya grup seperti
ini maka akan terjadi konflik yang kadang timbul antar individu.akan tetapi konflik itu tidak
selamanya memiliki dampak yang negatif, karena dengan adanya konflik dalam kelompok,
anggota kelompok tersebut dapat menghasilkan keputusan yang berkualitas dan meningkatkan
hubungan antar personal. Ada banyak sekali grup band yang bubar dikarenakan komunikasi yang
kurang efektif dan tidak adanya keterbukaan diri di antara masingmasing anggota grup band
dalam menghadapi sebuah permasalahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tingkat keterbukaan diri antar individu dalam
pembicaraan mengenai masalah pekerjaan yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam
grup band. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif
dengan tipe penelitian deskriptif. Sedangkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Dari hasil penelitian ini, telah ditemukan kesimpulan bahwa tingkat keterbukaan diri responden
berdasarkan topik pembicaraan adalah tinggi dengan pembicaraan mengenai kondisi sarana
latihan (studio musik) yang sudah tidak memadai memiliki tingkat keterbukaan diri yang paling
tinggi. Tingkat keterbukaan diri berdasarkan usia responden memiliki tingkat keterbukaan diri
tinggi dengan responden yang berusia 3033 tahun seluruh respondennya memiliki tingkat
keterbukaan diri tinggi.
Tingkat keterbukaan diri responden berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa responden
perempuan memiliki tingkat keterbukaan diri yang lebih tinggi daripada responden lakilaki.
Sedangkan tingkat keterbukaan diri responden berdasarkan lama waktu bergabung adalah tinggi
dengan responden yang telah bergabung selama 2 tahun