BENTUK BENTUK PERILAKU SEKSUAL REMAJA SMA SWASTA DI KOTA MALANG

BENTUKBENTUKPERILAKU SEKSUAL REMAJASMA SWASTA DI KOTA
MALANG
Oleh: SANTI MURYANTI ( 00810302 )
Psychology
Dibuat: 2007-04-17 , dengan 3 file(s).

Keywords: Bentuk perilaku seksual remaja

Perkembangan fisik remaja diawali dengan pubertas, yaitu terjadi perubahan penampilan, bentuk
maupun proporsi tubuh, serta fungsi fisiologis berupa kematangan organ seksual. Perubahan fisik
yang terjadi berhubungan langsung dengan kepribadian, seksual dan peran sosial remaja dalam
masyarakat.
Perubahan dan perkembangan yang terjadi berpengaruh terhadap dorongan seksual remaja. Hal
tersebut menyebabkan bertambahnya minat remaja terhadap masalah seks. Namun hal ini tidak
diimbangi dengan pengetahuan yang cukup mengenai seksualitas, sehingga remaja akan
cenderung mencari informasi secara sembunyi-sembunyi dari berbagai media (cetak, elektronik,
multimedia/internet dan lain-lain) yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya banyak remaja yang
terjebak dalam perilaku seks bebas karena ketidaktahuannya akan perilaku seksual yang benar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan prosentase. Dalam penelitian ini hanya ada satu variabel yaitu bentuk perilaku
seksual adalah tingkah laku yang berhubungan dengan fungsi-fungsi reproduktif yang berupa

bersentuhan, berciuman, bercumbuan dan bersenggama atau berhubungan kelamin. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Cluster random sampling dengan sampel
remaja kelas X dan kelas XI yang berstatus siswa SMA Swasta di kota Malang yang berusia
antara 15-19 tahun sebanyak 239 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner yaitu berupa daftar pertanyaan dan pernyataan tertulis untuk memperoleh informasi
berupa data dari subyek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari bentuk perilaku seksual yang paling banyak dilakukan
remaja adalah perilaku menggandeng tangan, mencium pipi, mencium bagian leher, dan
memegang daerah sensitif. Responden yang telah melakukan perilaku berhubungan kelamin
adalah sebanyak 13 orang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin lama waktu
berpacaran maka semakin meningkat pula kualitas perilaku seksual remaja. Alasan yang paling
dominan remaja melakukan perilaku seksual adalah upaya menyalurkan dorongan seksual dan
bentuk pengungkapan rasa cinta dan sayang pada pasangan. Sedangkan alasan yang paling
dominan remaja tidak melakukan perilaku seksual adalah karena dilarang agama dan takut
ketahuan orang tua.

Abstract

The physical development of adolescents begins with puberty, which is a change of appearance,
shape and body proportions, as well as the physiological function of maturity sexual organs.

Physical changes that occur are directly related to personality, adolescent sexual and social roles
in society.

Changes and developments influence on adolescent sexual urges. This resulted in increased
interest in adolescent sexual issues. However this is not balanced with enough knowledge about
sexuality, so that teenagers will tend to seek information clandestinely from various media (print,
electronic, multimedia / internet etc.) are not responsible. As a result, many teens are trapped in
sex behavior because of ignorance of proper sexual behavior.
This research is descriptive quantitative approach using a percentage. In this study there is only
one variable that is forms of sexual behavior is a behavior related to reproductive functions in the
form of touching, kissing, intercourse or related bercumbuan and gender. The sampling
technique in this study is the technique of cluster random sampling with a sample of adolescent
class X and class XI student who is a private high school in Malang, aged between 15-19 years
as many as 239 students. The instruments used in this study is a questionnaire that is a list of
questions and a written statement to obtain information such as data from the subject.
The results showed that the form of sexual behavior that most teens are behaviors done by the
hand, kissed her cheek, kissing the neck, and holds a sensitive area. Respondents who have
committed sex related behavior are as many as 13 people. The results also show that the longer
the dating period is also increasing the quality of adolescent sexual behavior. The most dominant
reason adolescent sexual behavior is an effort to channel the sexual drive and shape the

disclosure of a sense of love and affection in couples. While the most dominant reason for teen
sexual behavior is not done because of religion and the fear of getting caught are prohibited from
parents.