Proses Produksi dan Pengendalian Kualitas Kertas PPC 80 g/m di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, Karawang - Jawa Barat

RINGKASAN
Asyiltin. E02495015.Proses Produksi don Pertgendalinr~Kunlitas Kertns PPC 80 g/n~' di PT. Pindo
Deli P ~ l pand Paper Mills, Karawong - Jnwa Barat, ( Dibawab Bimbingan Prof. Dr. Ir. H.
Kurnia Sofyan)
Perkembagan industri kertas Indonesia akan terus meningkat, persaingan antar produsen kertas
akan semakin ketat sehingga perusahaan akan saling berusaha meningkatkan kualitas kertas yang
dihasilkan agar tetap diterima di pasaran luas. Selain dari itu ketersediaan bahan baku yang lancar dan
memenuhi kualitas yang baik merupakan syarat untuk kelangsungan proses produksi. Dapat dipastikan
suatu saat kelangkaan bahan baku akan dialami oleb setiap produsen kertas, oleh karena itu setiap
perusahaan akan di tuntut untuk dapat mengoptimalkan penggunaan bahan baku secara baik dan
efisien serta memastikan proses produksi tetap terkendali sehingga dapat diterima secara has. Salah
satu cara untuk mencegah pengunaan bahan baku secara tidak efisien yaitu dengan mengadakan
pengendalian produk yang dihasilkan dan mengontrol proses produksi melalui peta pengawasan.
Pengendalian kualitas merupakan fungsi manajemen dalam mengawasi dan mengendalikan
kualitas produk dalam rangka mencegah terjadinya barang bercacat, agar produk memenuhi standar,
mengurangi keragaman sampai batas yang wajar dan menjaga mutu produk ( Widannana,. 1992 ).
Kegiatan magang yang dilakukan di PT. Pindo Deli Pulp dan Paper Mills, Karawang, dengan
tujuan mendapatkan pengalaman kerja peraktis mengenai proses produksi kertas dan proses
pengendalian kualitas terutama mengenai kertas PPC 80 g/m' ( Paper Photo Copy ) dan mencari
pernecahan masalah yang berhubungan dengan proses produksi dan pengendalian kualitas. Metode
kegiatan magang yang dilaksanakan adalah dengan mengamati dan mengikuti proses produksi kertas

dari persiapan bahan baku (Stock Preparation ) sampai proses finishing dan pengendalian kualitas,
termasuk pengukuran dan pencatatan data primer dan sekunder yang dibutuhkan dalam pengendalian
proses produksi kertas.
PT. Pindo Deli Pulp And Paper Mills, Karawang merupakan industri kertas tidak terpadu
(menghasilkan kertas saja ) yang sebagian besar produknya berskala ekspor. Perusahaan ini merupakan
anak perusahaan Sinar Mas Gmp yang berproduksi berdasarkan sistem Factory Order

yang

mempunyai kapasitas produksi mencapai 760.000 ton per tahun.
Kegiatan proses produksi secara garis besar dapat dibagi menjadi beberapa tahap mulai dari
persiapan bahan baku (Stock Preparation ) sampai dengan proses penggulungan ulang ( Rewinder ).
Dalam ha1 pembuatan kertas pertama

- tama

Pulp dimasukan ke dalam hydropulper. Pada

mesin ini pulp diaduk dalam air sehingga serat -serat pulp akan tenuai, kemudian dialirkan kebagian


Chest. Dan Chest suspensi dialirkan ke bagian penyaringan (Screening ) untuk memisaiikan kotoran kotoran yang ada dalam bubur. Kemudian bubur digiling dalam refiner agar serat - serat membentuk
serabut. Setelah mengalami pengilingan dalam refiner, bubur kertas untuk selanjutnya dibawa ke

bagian chest untuk proses pemberian bahan pengisi (Filler ), rosin size, alzrmminitrm sulfof dan bahan
aditif lainya.
Kemudian dari chest, bubur kertas dipompa ke dalam Head Box. Dari Head Box, bubur kertas
dialirkan ke bagian pembentukan lembaran ( Web Part ) melalui slice. Stok yang jatuh di atas wire
membentuk anyaman serat sehingga terjadilah lembaran kertas basah ( Web).
Lembaran kertas basah yang terbentuk kemudian dilewatkan diantara dua rol pengempa
(Pressing ) untuk mengurangi kadar air yang masih tinggi, kemudian dibawa ke bagian pengeringan
(Dryer Section ). Kertas yang keluar dari mesin pengering mempunyai kadar air sekitar 7%, setelah itu
kertas mas& dalam kalender untuk menyeragainkan dan memperhalus permukaan kertas dan proses
selanjutnya kertas digulung dalampope reel.
Setelah kertas digulung kemudian diadakan penggulungan ulang di rewinder untuk dipotong
sesuai dengan ukuran tertentu sesuai dengan pesanan konsumen. Proses lebih lanjut maka kertas
dibawa kebagian pengepakan, selanjutnya dibawa kegudang atau dibawa langsung ke kontainer sesuai
dengan nomor urut palet kertas.
Berkaitan dengan proses pengujian kertas, setelah didapat produk jadi bempa lembaran kertas
yang digulung dalam jumbo roll maka diambilah sampel pengujian secara acak dengan ukuran
sepanjang lebar mesin kertas ( 667 cm) dan selebar 30 cm ( dilakukan di PM 1IlV ).

Pengambilan data dilakukan untuk mendapatkan peta pengawasan

dan rnengetahui

pengendalian proses produksi kertas PPC 80 !g/m2 melalui pengujian gramatur kertas dengan contoh
dan ukuran berpedoman pada I S 0 2471-1971 1 T 403 Om - 85 dan WII 6191127, ketebalan kertas
berpedoman pada I S 0 2470

- 1997 I T 41 1 Om - 89 dan kekuatan tarik searah mesin ( MD ) dan

melintang mesin ( CD ) kertas metode dan ukwan contoh uji pengujian didasarkan pada I S 0 2474 1974 dan WI 16 1911 110.
Sedangkan metode pengendalian kualitas yang dilakukan adalah dengan membuat peta
pengawasan X d a n R yang memetakan 21 satu titik untuk sifat fisis ( gramatur dan ketetebalan kertas )
-

dan 15 titik untuk sifat mekanis kekuatan sobek kertas.
Berdasarkan hasil pengujian dan pemetaan titik

- titik


pada peta pengawasan diperoleh b a h w

semua proses produksi di PT. Pindo Deli, PM 1X ( Paper Machine ) cenderung tidak terkontrol, ha1
ini didasarkan atas adanya hasil pemetaan yang keluar dari batas pengawasan atau adanya titik- titik
yang membuat pola tidak terkendali.
Selian dari itu diperoleh data bahwa untuk peta pengawasan X gramatur jarak pengawasan 2
g/m2, artinya produk akan diterima jika gramatur kertas mempunyai nilai 78

- 82 g/m2, sedangkan

batas minumum yang dikehendaki pemsahaan ( Grades nun ) 78 g/ni2, grades max 82 g/m2 dan jika
dilihat dari hasil pemetaan maka jelas ada titik-titik yang keluar dari batas yang ditetapkan pemsahaan.
Sedangkan untuk ketebalan kertas ( thicknees) diperoleh batas atas dan batas bawah b e m t turut

adalah 109 um dan 103 um dengan garis pusat 106 um, sedangkan grades torget dari perusahaan
sebesar 101 um dan grades min yang masih diperkenankan minimal 98 um.
Untuk sifat kekuatan sobek ( tear MDI CD ), diperoleh data kekuatan sobek MD mempunyai
batas atas dan batas bawah berturut- turut 60,9 gf dan 54,9 gf dan garis pusat 57, 9 gf, selaindari itu
batas minimum dan maksimum yang dikehendaki perusahaan adalah berturut-turut sebesar 50,O gf
dan 100,O gf, dengangrades target 50,O gf. Jika dilihat dari target petusahaan dan hasil pemetaan data


I

data yang telah diperoleh maka perusahan terlalu luas memberi batasan target produksi sehingga
terjadi over range, begitu juga untuk kekuatan sobek CD ( batas minimum yang di perkenankan
petusahaan sebesar 60,O gf dan maksimum 100.0 gf ).
Mengenai peta pengawasan R yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana tingkat keragaman
produk yang dihasilkan diperkenankan untuk sifat fisis gramatur dapat dilihat batas atas dan bawah
berturut-turut adalah 4,l g/m2 dan 0 g/m2 dan untuk sifat ketebalan kertas batas atas dan bawah
sebesar 12 um dan 0 um. Sedangkan untuk sifat mekanis kekuatan sobek MD mempunyai batas atas
dan bawah sebesar 9,4 gf dan 0 gf dan kekuatan sobek CD sebesar 12,3 gf dan 0 gf. Jika dilihat dari
hasil pemetaan dalam peta pengawasan R maka menunjukan pula produk yang dihasilkan cenderung
tidak terkendali
Selama dua puluh satu hari pengamatan untuk keterkendalian proses produksi, sebagian besar
peta pengendalian menunjukan keadaan proses yang tidak terkendali. Hal ini disebabkan karena
tingginya keragaman pad:, produk jadi yang diamati. Penyebab keragaman yang tinggi ini adalah
pekerja masih menganggap munculnya nilai-nilai yang berbeda bukanlah merupakan masalah selama
nilai-nilai tersebut masih dalam batas yang diinshuksikan dan

kondisi mesin ( Mitsubishi ) yang


relatif masih baru ( kira-kira 2 tabun ) ha1 ini memungkinkan mesin dalam keadaan belum stabil, ha1
ini juga ditandai dengan keadaan kertas sering putus saat pengoprasian.
Karena produksi PT. Pindo Deli Pulp dan Paper Mills, Karawang berorientasi untuk ekspor,
maka sebaiknya diterapkan sistem pengendalian yang lebih ketat, terutama dalam mengawasi ukuran

-\

produk jadi dan cacat. Kepada petugas yang terkait, bidang pengendalian kualitas khususnya dan
semua pekerja pada umumnya perlu diberikan pelatihan dan pengertian yang lebih intensif lagi
mengenai pentingnya pengendalian kualitas dan efisiensi bagi produk yang dihadlkan serta bahan
baku yang digunakan.
Hal lain yang perlu dipahami adalah kesadaran akan pentingnya kualitas sebagai strategi bisnis
ban1 agar dapat terns diterima konsumen dan menembus pasar internasional.

PROSES PRODUI