Sistem informasi pembelian, penjualan dan persediaan barang pada Apotek Adika

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Fili Aristiyo

1.05.07.117

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(6)

iii

atas anugrah dan kuasa-Nya sehingga penulis dapat mengerjakan sampai menyelesaikan tugas akhir dengan judul “SISTEM INFORMASI PENJUALAN

PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA APOTEK ADIKA”.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan, bantuan dan dukungan serta petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan masukkan dalam penulisan tugas akhir ini, yaitu kepada :

1. Allah SWT atas semua rahmat dan karuniaNya senantiasa memberi kesehatan,kelancaran dan kekuatan kepada penulis.

2. Kedua orang tua Ibu dan Ayah terimakasih atas doa dan dorongan yang diberikan serta keikhlasan yang selalu menjadikan penulis termotivasi. 3. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia Bandung.

4. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie,. Ir., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

5. Ketua Prodi Sistem Informasi Syahrul Mauluddin,S.Kom M.Kom.

6. Oeniwati, selaku pemilik apotek yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di Apotek Adika.


(7)

iv

8. Teman kelas MI-03 2007 atas semua kebersamaannya memberikan semangat.

9. Sahabat-sahabat Wisnu, Adigua, Bodi yang memberikan bantuan maupun dorongan motivasi.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan penyusunan tugas akhir.

Tidak ada satupun manusia yang diciptakan dengan kesempurnaannya karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Karena penulis juga hanya seorang manusia yang kurang sempurna dan tidak luput dari kesalahan. Penulis menyadari masih banyak kesalahan karena penulis masih dalam tahap belajar dan membutuhkan evaluasi yang lebih banyak lagi. Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan mendapatkan balasan yang lebih dari Allah SWT.penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya untuk pembaca serta pihak-pihak lain yang membutuhkan untuk dijadikan referensi.

Bandung, Mei 2013


(8)

vi

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1... L atar Belakang Penelitian ... 1

1.2... I dentifikasi dan Rumusan Masalah ... 4

1.2.1. ... Identifikasi Masalah ... 4

1.2.2. ... Rumusan Masalah ... 5

1.3... M aksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1. ... Maksud Penelitian ... 5

1.3.2. ... Tujuan Penelitian ... 6

1.4... K egunaan Penelitian ... 6

1.4.1. ... Kegunaan Praktis ... 6


(9)

vii

1.6... L

okasi dan Jadwal Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ... 10

2.1.1. Karakteristik Sistem ... 11

2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 13

2.1.3. Elemesn Sistem... 14

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 16

2.2.1. Siklus Informasi ... 16

2.2.2. Kulitas Informasi ... 17

2.2.3. Nilai Informasi ... 18

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 18

2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 19

2.3.2. Perancangan Sistem Informasi ... 20

2.3.3. Pengembangan Sistem Informasi ... 21

2.4. Metodologi Berorientasi Objek ... 24

2.5. Pengertian Object Oriented Analysis and Design ... 25

2.5.1. Prinsip Umum OOAD ... 26

2.5.2. Keuntungan OOAD ... 26

2.5.3. Karakteristik OOAD ... 27

2.5.4. Ciri – Ciri Object Oriented Programming ... 28

2.6. Bahasa Pemodelan UML (Unified Model Language) ... 30

2.6.1. Pengertian UML ... 30

2.6.2. Diagram - Diagram UML ... 31

2.7. Pengertian Jaringan Komputer ... 33


(10)

viii

2.8.2. XAMPP ... 38

2.9. Pengertian Persediaan ... 39

2.11. Pengertian Penjualan ... 40

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 41

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 41

3.1.2. Visi dan Misi ... 42

3.1.2.1. Visi ... 42

3.1.2.2. Misi ... 42

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 42

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 43

3.2. Metode Penelitian ... 43

3.2.1. Desain Penelitian ... 44

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 44

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 44

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 45

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 45

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 46

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 46

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 48

3.2.4. Pengujian Software ... 50

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan... 51

4.1.1. Use Case Diagram Yang Berjalan . ... 51


(11)

ix

4.2. Perancangan Sistem ... 74

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 75

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 75

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 75

4.2.3 Use Case Diagram Yang Diusulkan ... 76

4.2.4 Skenario Use Case Yang Diusulkan ... 77

4.2.3.2. Activity Diagram Yang Diusulkan ... 89

4.2.3.3. Sequence Diagram ... 98

4.2.3.4. Collaboration Diagram ... 104

4.2.3.5. Class Diagram ... 111

4.2.3.6. Component Diagram ... 111

4.2.3.7. Deployment Diagram ... 112

4.2.4. Kodifikasi ... 113

4.2.5. Perancangan Antar muka ... 114

4.2.5.1. Struktur Menu ... 115

4.2.5.2. Perancangan Input ... 115

4.2.5.3. Perancangan Output ... 124

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 127

5.1.1. Batasan Implementasi ... 127

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 128

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 128

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 129

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 133

5.1.6. Implementasi Installasi Program ... 141

5.1.7. Penggunaan Program ... 142


(12)

x BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 162 6.2. Saran ... 163

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

Abdul Kadir. 2009. From Zero to A Pro. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Andi. Yogyakarta.

Adi Nugrorho. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek, Informatika, Bandung.

A. Yoeti, Oka Drs. 1991. Pengantar Pariwisata.

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Bella H. dan Julian C.W. 2012. Belajar Pemrograman Dasar Bahasa JAVA. Sistem Informasi UNIKOM. Bandung.

Baksori. 1998. Sistem Penjadwalan. BPFE. Yogyakarta.

Budi Irawan, 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Hariyanto, Bambang. 2007. Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, Informatika, Bandung.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta. Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2004. Pengenalan Komputer.Andi ,

Yogyakarta.

Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt. 2005. Analisis & Desain SistemInformasi :PendekatanTerstruktur. Andi.Yogyakarta.


(14)

Bandung.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Graha Ilmu , Yogyakarta.

Sumber dari Internet :

http://www.slideshare.net/Mrirfan/pertemuan black box testing 3213042/4 September 2012


(15)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan sistem informasi saat ini berkembang sangat pesat, hal ini didukung oleh perkembangan teknologi informatika yang ada di seluruh dunia, dengan demikian memudahkan para pengguna sistem informasi tersebut untuk lebih meningkatkan kegunaan dari sistem informasi yang mereka miliki. Sistem informasi merupakan kombinasi antar prosedur kerja, informasi, manusia, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Pemanfaatan teknologi informasi menjadi suatu keharusan yang tidak dapat dihindari oleh setiap perusahaan atau instansi yang ingin menempatkan dirinya pada posisi paling depan dalam suatu persaingan.

Penerapan sistem informasi ini juga telah menyebar hampir ke semua bidang kehidupan tidak terkecuali pada bidang pelayanan masyarakat, terutama pada bidang pelayanan kesehatan seperti apotek. Perkembangan sistem informasi tidak akan lepas dari peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi manusia dan akan mempermudah manusia dalam melakukan suatu pekerjaan, terutama masalah pengelolaan informasi yang masih dikerjakan secara manual. Saat ini manusia sangat terbantu oleh suatu alat yang


(16)

dinamakan komputer. Kemajuan teknologi ini telah membantu pengelolaan (penerimaan, penyimpanan, pemrosesan, dan pengiriman) informasi secara dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja manusia.

Pada era globalisasi saat ini, penggunaan teknologi komputer dalam bidang pelayanan kesehatan khususnya pada aktivitas penjualan,pembelian dan persediaan barang diapotek tidak dapat dihindari. Bahkan dengan teknologi yang digunakan itu dapat menunjukan kemajuan kualitas dalam bidang pelayanan kesehatan di sebuah apotek dan dapat menjadi modal tepenting dalam suatu persaingan dengan apotek lain.

Apotek Adika merupakan sebuah apotek yang sedang berkembang dan bergerak dalam bidang pelayanan jasa untuk membantu masyarakat dalam memberikan solusi dari berbagai macam penyakit-penyakit yang beredar dalam kehidupan sehari - hari, apotek ini juga melayani pembelian obat-obatan baik dari resep maupun non resep.

Namun untuk pengolahan data yang terdapat pada Apotek Adika ini masih bersifat manual. Dimana sistem yang ada hanya pembukuan sederhana, pembukuan tersebut meliputi pencatatan penjualan, pencatatan pembelian, serta pencatatan persediaan barang. Dalam pembuatan laporannya pun Apotek Adika ini masih manual, seperti pembuatan laporan penjualan, laporan pembelian dan laporan persediaan barang.


(17)

Tabel 1.1 Data Penjualan Obat di Apotek Adika

Jenis obat

juni

total

penjualan Juli

total

penjualan agustus

total penjualan

1 2 3 4 Bulanan 1 2 3 4 Bulanan 1 2 3 4 Bulanan

Tablet 42 46 27 22 115 67 32 36 19 154 42 61 49 31 183

Kapsul 5 8 13 15 41 4 16 10 3 33 2 0 4 8 14

Sirup 31 23 54 21 129 38 36 40 14 128 26 16 36 31 109

Kendala yang muncul dengan menggunakan sistem yang manual ini yaitu transaksi penjualan obat pada apotek adika masih dilakukan dengan cara menjumlahkan harga obat yang dibeli oleh konsumen menggunakan alat elektronik kalkulator yang tentunya membutuhkan waktu yang lebih lama apabila obat yang dibeli pasien dalam skala besar dan dalam melakukan pembukuan atau pengecekkan data obat terlalu lama dan juga masalah pengontrolan stock obat yang tersedia dan obat yang kedaluarsa kurang begitu teratur secara baik maka akan menimbulkan kerugian untuk apotek itu tersendiri. Untuk meningkatkan kualitas apotek tersebut, maka diperlukan suatu Sistem Informasi yang dapat mendukung dalam pengolahan data penjualan, pembelian dan persediaan barang dengan cepat, tepat dan akurat serta dapat memberikan kemudahan kepada karyawan dalam bekerja. Berdasarkan dari latar belakang diatas penulis mengambil suatu kesimpulan


(18)

untuk mengadakan penelitian dengan memberi judul skripsi “Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Barang Pada Apotek Adika”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya maka penulis mencoba mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Sistem pengolahan data pembelian, penjualan dan persediaan obat yang digunakan pada saat ini belum menggunakan teknologi komputer atau masih manual sehingga menyebabkan pegawai kesulitan dalam melakukan proses pencarian, pencatatan dan pengolahan data.

2. Adanya transaksi penjualan obat yang tidak tercatat pada kertas penjualan harian oleh pegawai di karenakan banyak pasien yang datang ke apotek hal ini mengakibatkan terjadinya pembuatan laporan data transaksi penjualan yang tidak sesuai dengan data obat yang keluar.

3. Transaksi penjualan obat pada apotek masih dilakukan dengan cara menjumlahkan harga harga obat yang dibeli oleh pasien menggunakan alat elektronik kalkulator yang tentunya


(19)

membutuhkan waktu yang lama apabila obat yang di beli oleh pasien dalam skala besar.

4. Pencatatan stok obat dan obat kadaluarsa yang kurang terkoordinir dan terkontrol dengan baik hal ini dapat menimbulkan kerugian kepada pemilik.

1.2.2 Rumusan masalah

Berdasarkan masalah yang ada, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan di Apotek Adika.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan barang pada Apotek Adika.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan dan pembelian obat pada Apotek Adika.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi persediaan barang pada Apotek Adika.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari diadakannya penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Persediaan Barang, Penjualan dan Pembelian Pada Apotek


(20)

Adika guna untuk membantu perusahaan dalam memudahkan aktivitas kerja pada perusahaan itu sendiri.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pengadaan persediaan obat pada Apotek Adika.

2. Untuk merancang suatu aplikasi yang dapat memberikan informasi secara mudah stock obat yang tersedia pada Apotek Adika.

3. Membantu karyawan yang bersangkutan pada Apotek Adika untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam bekerja serta untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan.

4. Untuk mengetahui implementasi kebutuhan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Obat pada Apotek Adika.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan praktis

1. Bagi perusahaan

Hasil aplikasi yang dibuat dalam penelitian ini dapat diterapkan sebagai Sistem Informasi pada Apotek Adika. Dengan diterapkannya aplikasi ini dapat memberikan kemudahan dalam menjalankan aktivitas perusahaan yang lebih efektif dan efisien.


(21)

Dengan diterapkannya Sistem Informasi yang telah dibuat, sekiranya dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan cepat kepada masyarakat atau konsumen.

1.4.2.Kegunaan Akademis

1. Pengembangan ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca khususnya tentang Sistem Informasi serta dapat memperoleh pengalaman-pengalaman dan memberikan kesempatan pada penulis untuk mengembangkan ilmu dan wawasan yang lebih luas bagi penulis sehingga bermanfaat.

2. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

3. Bagi penulis

Sebagai bahan perbandingan antara teori yang penulis terima dibangku kuliah dengan praktek lansung dilapangan serta situasi dan kondisi yang sesungguhnya terjadi pada perusahaan terutama untuk


(22)

masalah yang penulis teliti dan menambah wawasan pengetahuan bagi penulis.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan batasan pembahasan penelitian yang dilakukan agar penyusunan penelitian ini memiliki arah dan tujuan yang jelas. Oleh karna itu penyusun membatasi masalah sebagai berikut:

1. Perancangan yang dilakukan hanya menangani pada bagian pengolahan data pembelian, penjualan, dan persedianaan barang.

2. Perancangan yang dilakukan menangani pada bagian obat yang akan kedaluarsa dan diretur.

3. Perancangan yang dilakukan hanya untuk dipergunakan oleh apotek Adika.

1.6. Lokasi dan waktu penelitian

Untuk melakukan penelitian ini, dalam rangka memperoleh informasi dan data secara lengkap guna melengkapi penyusunan laporan penelitian ini, maka penulis melakukan penelitian di Apotek Adika Jl. Ir.h.Juanda No.306 Bandung. Jadwal aktifitas ditunjukkan dengan bar chart berikut :


(23)

(24)

10

Teori merupakan dasar yang digunakan sebagai sarana untuk mendukung sekaligus memperkuat dalam penyusunan suatu sistem informasi yang akan dibangun. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang berkaitan erat dengan Sistem Informasi Persediaan barang, Penjualan dan Pembelian Obat di Apotek Adika Bandung.

1.1Konsep dasar sistem

Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai.

Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan


(25)

lingkungannya untuk mencapai tujuan(goal) yang telah ditentukan sebelumnya.

Menurut Jogiyanto (2001 : 1) “ Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

1.2Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto, HM (2005), defenisi sistem memiliki karakteristik tertentu yaitu :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap komponen mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem dapat dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Segala sesuatu yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem dapat dikatakan sebagai lingkungan luar. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan yang memberikan energi


(26)

pada sistem sehingga harus selalu dijaga dan dipelihara. Selain itu lingkungan luar juga dapat merugikan sistem. Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup sistem, maka lingkungan yang seperti ini harus dapat dikendalikan

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara sub-sistem dengan sub-sistem lainnya. Melalui penghubung sumber-sumber daya dapat mengalir dari sub-sistem ke sub-sub-sistem lainnya, sehingga saling berintegrasi membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dapat berupa masukan perawatan dan masukan signal. Masukan perawatan (maintenance input) adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan signal (signal input) adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub-sistem yang lain atau kepada supra sistem.


(27)

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang dapat merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Sistem memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal) yang akan menentukan sekali masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dapat dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem


(28)

1.3Klasifikasi Sistem

Menurut Jogianto (2005 : 6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik (physical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. 2. Sistem Deterministik (deterministic system) dan Sistem Probabilistik

(probablilistic system)

Sistem deterministic adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Sedangkan sistem probabilitis adalah sistem yang tidak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilistic. 3. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

Sistem tertutup adalah sistem yang tiadak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. 4. Sistem Alamiah (natural system) dan Sistem Buatan manusia (human

made system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia.


(29)

5. Sistem Sederhana Dan Sistem kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana dan sistem yang kompleks.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi menjadi sangat penting untuk sebuah organisasi. Adapun pengertian informasi menurut Jogiyanto ( 2001 : 8 ) “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berarti bagi yang menerimanya”.

2.2.1 Siklus informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna. Data yang diolah melalui suartu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut dan membuat keputusan serta diwujudkan dengan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditanggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya seghingga membentuk suatu sistem.


(30)

Gambar 2.2 siklus informasi

(Sumber : Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Jogyakarta.)

2.2.2 Kualitas informasi

Menurut Jogianto (2001:10) Kualitas dari informasi yang dihasilkan haruslah berisikan tiga hal berikut, yaitu :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.


(31)

3. Informasi harus relevan, artinya informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Suatu informasi dapat mempunyai nilai. Nilai dari informasi dapat ditentukan dengan dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.3. Nilai Informasi

Nilai informasi dibedakan menjadi dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

1.4. Konsep dasar sistem informasi

1.4.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto (2004 : 55) adalah : “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi


(32)

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) adalah : “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial adan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertenu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

1.4.2 Komponen Sistem informasi

Menurut Jogiyanto, HM [1] komponen-komponen itu disebut dengan blok bangunan yang dapat dijelaskan sebagai berikut

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan dimanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(33)

2. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

3. Blok Teknologi

Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi, software dan hardware.

4. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan di hardware dan digunakan software untuk memanipulasinya.

5. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


(34)

Gambar 2.3 Blok sistem informasi yang berinteraksi

(Sumber : http://www.dwiantoro.com/documents/Modul_2_PTI.pdf)

2.5Pengertian Apotek

Apotek adalah “suatu tempat tertentu dan tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian serta penyaluran persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan

lainnya kepada masyarakat”.

Apotek (berasal dari bahasa Belanda: Apotheek) adalah tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Kata ini berasal dari kata bahasa Yunani apotheca yang secara harfiah berarti "penyimpanan". [Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Apotek ]


(35)

2.6. Pengetian Obat

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.

Resep Obat adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk memberikan obat yang dikehendaki kepada pasien. Oleh karenanya pasien tidak diharuskan mengerti tulisan resep obat. Akan tetapi apotekerlah yang wajib mengerti tulisan resep obat dan memberikan informasi obat yang dibutuhkan oleh pasien. Mulai dari nama obat, dosis, aturan pakai, efek samping sampai hal-hal lain yang berhubungan dengan obat dan penyakit pasien. Dari alur tersebut jelaslah bahwa pasien mendapatkan informasi lebih dari sekedar bisa membaca resep obat. Dalam hal ini keaktifan pasien untuk bertanya/berkonsultasi dengan apoteker ketika menebus obat di apotik sangat dibutuhkan.

2.7Pengertian Persediaan

Pengertian umum Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu untuk membeli bahan-bahan bangunan.


(36)

Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikomsumsikan dalam siklus operasi normal perusahaan sebagai barang yang dimiliki untuk dijual atau diasumsikan untuk dimasa yang akan datang, semua barang yang berwujud dapat disebut sebagai inventory, tergantung dari sifat dan jenis usaha perusahaan. Adapun pengertian lain dari inventory menurup pendapat para ahli maupun dari sumber-sumber tertentu yakni :

1. Menurut Rangkuti dalam Reja (2008:146) inventory atau persediaan adalah sebagai suatu aktivitas yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

2. menurut Tersine dalam Reja (2008:146) menyebutkan bahwa,”

inventory means stock on hand at a given time (a tangible asset which can

be seen, weight and counted)”. Yang mana dapat diartikan dalam terjemahan bebas bahwa persediaan merupakan barang atau bahan yang dimiliki atau tersedia di hotel yang sudah diperkirakan dapat dipergunakan dalam jangka waktu tertentu (dapat dilihat secara nyata, dapat ditimbang dan dihitung secara pasti).


(37)

Jadi dapat dikatakan bahwa housekeeping inventory adalah suatu aktivitas menyediakan barang dan bahan untuk dipergunakan dalam proses produksi jasa di housekeeping management itu sendiri.

2.8Pengertian Penjualan

Penjualan adalah bagaimana menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui produk atau jasa dari sebuah perusahaan. Dalam hal ini penjualan adalah bagaimana strategi yang akan digunakan untuk mengintegrasikan perusahaan, pelanggan dan korelasi antar keduanya (Kertajaya, 2006, p 15).

Berdasarkan pengertian ini, perusahaan dapat mengembangkan strategi dan taktik pemasaran sehingga dapat menghasilkan keuntungan financial

yang lebih signifikan.

2.9Pengertian Pembelian

Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement menurut Bodnar dan Hopwood (2001:323), yaitu:“Procurement is the business process of selecting a source, ordering, and acquiring goods or services.”

Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.


(38)

Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.

2. Tujuan pembelian

Tujuan utama proses pembelian adalah menyediakan sumber daya yang diperlukan organisasi perusahaan dengan cara yang efisien dan efektif.

2.9.1 Pengertian Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan

Persediaan barang

Berdasarkan dari pengertian sistem informasi dan persediaan maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian dari sistem informasi persediaan adalah sistem yang mampu memberikan layanan tentang informasi yang berupa data, dimana dalam hal ini data yang berhubungan dengan persedian barang, penjualan dan pembelian. 2.10 Pengertian UML (Unified Modeling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian


(39)

dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya.

UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.

Tujuan Penggunaan UML

1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahas pemrograman dan proses rekayasa.

2. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan. 3. Memberikan model yang siap pakai, bahsa pemodelan visual yang

ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

4. UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bias diketahui informasi secara detail tentang coding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve enginering).


(40)

2.11 Pengertian OOP (Object Oriented Programming)

OOP atau singkatan dari Object Oriented Programming merupakan cara atau metode baru dalam membuat program, dan dalam teknik membuat program. OOP adalah dengan mengetahui terlebih dahulu Objeknya, kemudian atribut dan perilaku (fungsi), berbeda dengan programan prodesural (konvensional), membuat program memakai aspek input, proses, dan output.

2.12 Karakteristik OOP

1. Pembungkusan (Encapsulation)

Pembungkusan (encapsulation) merupakan suatu karakteristik OOP di mana program terbungkus menjadi satu data dan perilaku, artinya lebih memperhatikan aspek internal daripada aspek eksternal

2. Polymorphisme

Polymorphisme merupakan suatu karakter OOP di mana objek yang berbeda dapat memakai method dengan nama yang sama pada suatu kelas (class)

3. Turunan (Inheritance)

Turunan merupakan suatu karakteristik OOP di mana suatu kelas (parent class/baseclass) dapat diturunkan ke kelas yang lain (child


(41)

class/derived class), sehingga kelas anak dapat memiliki data atau perilaku kelas orang tuanya.

2.12 Pengertian OOAD (Object Oriented Analysis and Design)

OOAD adalah metode analisis yang memerikasa requirements dari sudut pandang kelas kelas dan objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan yang mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem. OOAD merupakan cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.

2.13 Karakteristik OOAD

Dalam pendekatan berorientasi objek ada 4 pilar utama yang harus dipahamai dalam pendekatan berorientasi objek yaitu karakteristik. Karakteristik (ciri) suatu program termasuk OOAD/OOP, apabila terdapat abstraksi, pembungkusan (encapsulation), polymorphisme, dan turunan (inheritance).


(42)

1. Abstraction

Kemampuan untuk menjadikan dalam bentuk yang lebih sederhana. Hal ini juga dikenal dalam metodologi pendekatan struktur yaitu dekomposisi seperti menyerderhanakan suatu sistem dalam bentuk

Context Diagram.

2. Encapsulation

Merupakan suatu karakteristik OOAD dimana program terbungkus (jadi satu) data dan perilaku, artinya lebih memperhatikan aspek internal daripada aspek eksternal. Contoh: dalam program terdapat tombol button close didalamnya ada method system.exit(0) untuk keluar dari sistem java. Berbeda dengan metodologi terdahulu, metodologi ini menggabungkan atribut dan fungsi / proses kedalam suatu objek yang disebut dengan encapsulation. Setiap objek dapat “menyembunyikan” kompleksitasnya dan berhubungan dengan objek lain dengan mengirim “pesan / message” yang dapat dikenal dan

diproses oleh objek penerima. Contoh: Pada dunia nyata, seorang ibu rumah tangga menanak nasi dengan menggunakan rice cooker, ibu tersebut menggunakannya hanya dengan menekan tombol. Tanpa harus tahu bagaimana proses itu sebenarnya terjadi. Disini terdapat penyembunyian informasi milik rice cooker, sehingga tidak perlu


(43)

diketahui seorang ibu. Dengan demikian menanak nasi oleh si ibu menjadi sesuatu yang menjadi dasar bagi konsep information hiding.

3. Polymorphisme

Dengan kata lain suatu mekanisme yang memungkinkan suatu objek memiliki semua atau sebagian definisi dari objek induk. Menurut Bambang Hariyanto (2007:67) Polymorphism berasal dari kata Poly yang artinya banyak dan morph yang artinya bentuk. Jadi polymorphism

adalah kemampuan suatu atribut atau method dapat berubah dalam berbagai bentuk dalam implementasi. Contoh Pada obyek mobil, walaupun minibus dan truk merupakan jenis obyek mobil yang sama, namun memiliki juga perbedaan. Misalnya suara truk lebih keras dari pada minibus, hal ini juga berlaku pada obyek anak (child) melakukan metoda yang sama dengan algoritma berbeda dari obyek induknya. Hal ini yang disebut polymorphism, teknik atau konsep dasar lainnya adalah ruang lingkup/pembatasan. Artinya setiap obyek mempunyai ruang lingkup kelas, atribut, dan metoda yang dibatasi.

4. Inheritance

Merupakan suatu karakteristik OOAD di mana suatu kelas (parent/base class) dapat diturunkan ke kelas lain (child/derived class), sehingga kelas anak dapat memiliki data atau perilaku kelas


(44)

orangtuanya. Contoh dengan beberapa buah mobil yang mempunyai kegunaan yang berbeda-beda. Ada mobil bak terbuka seperti truk, bak tertutup seperti sedan dan minibus. Walaupun demikian obyek-obyek ini memiliki kesamaan yaitu teridentifikasi sebagai obyek mobil, obyek ini dikatakan obyek induk (parent). Sedangkan minibus obyek anak (child), berarti semua operasi yang berlaku pada mobil berlaku pada minibus.

2.14 Netbeans

Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User Interface (GUI), suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.

Fitur-fitur dari Platform Netbeans antara lain: 1. Manajemen antarmuka (misal: menu & toolbar) 2. Manajemen pengaturan pengguna

3. Manajemen penyimpanan (menyimpan dan membuka berbagai macam data)


(45)

5. Wizard framework (mendukung dialog langkah demi langkah)

2.15 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat men-download langsung dari web resminya.

2.16 Client Server

Menurut Budhi Irawan (2005:30) Model hubungan client server memungkinkan jaringan untuk mesentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Sebuah file sever menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkiinkan untuk mengakses sumberdaya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server. Model hubungan ini, menyediakan mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang


(46)

ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengunaan secara bersama- sama memakai sumber daya pada file server.

Kelebihan model hubungan Client Server.

Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server).

a. Skalabilitas b. Fleksibel

Teknologi baru dengan mudah terintregrasi kedalam sistem Keseluruhan komponen (client / network /server) dapat bekerja bersama.

Kekuranagn model hubungan Client server.

a. Mahal

b. Membutuhkan investasi untuk didecated file server

c. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan dengan efisien) Beketergantungan Ketika server jauh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.


(47)

33

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Adika yang berlamatkan di jalan ir.h.Juanda no.306 dago Bandung. Pada Bab ini penulis akan membahas mengenai gambaran umum dan sejarah singkat perusahaan.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Apotek merupakan suatu institusi yang dalam pelaksanaannya mempunyai fungsi sebagai pelayanan kesehatan. Dilihat dari fungsi sebuah apotek sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi Apotek adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sama halnya dengan apotek-apotek yang lain, Apotek Adika juga berfungsi sebagai penyedia dan penyalur obat-obatan. Apotek Adika berdiri pada tahun 1990 yang berdirinya berlokasi dijalan ir.h.Juanda no 306 Dago Bandung. Dalam setiap tahunnya dari segi penjualan obat pada apotek ini juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Agar apotek ini mampu bersaing dengan apotek lainnya maka dari tahun ke tahun apotek Adika ini selalu memperbaiki cara pelayanan terhadap konsumen sehingga konsumen mendapatkan kepuasaan dengan pelayanan yang telah diberikan oleh pihak apotek.


(48)

3.1.2. Visi dan Misi 1. Visi

Menjadi apotek yang menerapkan pelayanan kefarmasian yang bermutu, berkualitas, dan terpercaya serta menguntungkan bagi konsumen, karyawan dan pemilik apotek sendiri.

2. Misi

a. Memberikan pelayanan kepada konsumen secara baik dan sungguh- sungguh.

b. Melayani konsumen dan pasien dengan sepenuh hati. c. Mengerjakan pekerjaan dengan cepat serta penuh ketelitian. d. Melakukan segala kegiatannya dengan professional.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini adalah struktur organisasi yang diterapkan pada Apotek Adika:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotek Adika Pemilik

Apoteker Bagian penjualan Bagian


(49)

1.1.4 Deskripsi Tugas 1. Pemilik

Adalah pimpinan apotek yang juga sebagai penyandang dana atau modal. Tugas pokok dari seorang pemilik apotek adalah mengontrol kinerja dan mengevaluasi hasil kerja karyawan, serta mengevaluasi kemajuan apotek berdasarkan dari laporan-laporan yang diterimanya dalam kurun waktu tertentu.

2. Apoteker

Bertanggung jawab terhadap obat-obatan yang berdasarkan resep dari konsumen.

3. Bagian penjualan

Bagian ini bertugas untuk melayani konsumen dalam hal penjualan barang serta betindak sebagai petugas pembelian dan pemesanan barang. 4. Bagian gudang

Tugas utama dari bagian ini adalah mengontrol barang yang masuk dan barang yang keluar, cek stok barang, cek barang serta melakukan pembelian barang.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang membahas masalah dengan memaparkan, menafsirkan dan menulis suatu keadaan atau peristiwa kemudian dianalisis serta mengambil


(50)

kesimpulan umum dari masalah yang dibahas, atau suatu bentuk penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan melukiskan mengenai fakta-fakta atau keadaan yang terdapat pada perusahaan.

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang hanya menggambarkan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi atau berbagai variable. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui metode pengumpulan data, yaitu wawancara atau metode observasi, di mana metode tersebut dapat membuat gambaran secara sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1 Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari perusahaan. Pengumpulan data primer ini menggunakan metode studi lapangan yaitu:

1. Wawancara

Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara langsung dengan karyawan dan pemilik Apotek Adika sebagai sumber informasi untuk memperoleh data yang diperlukan.


(51)

2. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian agar dapat mengetahui sistem yang sedang berjalan pada Apotek Adika.

3.2.2.2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada baik berasal dari artikel dan berbagai sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti.

Pengumpulan data sekunder ini menggunakan metode dokumentasi yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari sumber-sumber artikel yang diperoleh dari internet dan mempelajari atau membaca pendapat para ahli yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh landasan teori yang dapat menujang penelitian serta dari catatan-catatan yang diberikan oleh perusahaan.

3.2.3.1. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapantahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.


(52)

3.2.3.2. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode analisis dan perancangan berorientasi objek. Alat – alat yang digunakan dalam pendeketan analisis dan perancangan berorientasi objek yaitu dengan notasi UML dengan membuat tujuh diagram yaitu, use case diagram, activity diagram, squence diagram, class diagram, collaboration diagram dan

deployment diagram.. Selain itu juga dengan merancang input/output, pengkodean dan struktur menu yang digunakan.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Adapun metode pengembangan sistem yang digunakan adalah

prototype. Prototype adalah proses pembuatan model dari perangkat lunak yang akan dibuat atau dikerjakan sehingga pemakai dapat mengetahui hasil yang akan didapat.

Prototype banyak digunakan pada pemakai yang masih baru mengenal pemakaian komputer. Tujuannya adalah untuk mendefinisikan perangkat lunak yang akan dihasilkan tanpa menertakan rincian pemasukan data, proses dan keluaran yang diperlukan.


(53)

1. Pengumpulan kebutuhan.

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkatlunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping.

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping.

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudahsesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil.Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.

4. Mengkodekan sistem.

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem.

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulusebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain


(54)

6. Evaluasi Sistem.

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yangdiharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem.

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Ada beberapa alat bantu yang dapat digunakan pada saat analisis dan perancangan sistem yaitu sebagai berikut :

1. Use case Diagram

Mendeskripsikan kelakuan sistem dari sudut pandang pengguna, berguna untuk membantu memahami kebutuhan. Use case adalah dasar dari diagram lain.

2. Class Diagram

Dapat dipergunakan pada tingkatan analisis maupun perancangan. Diagram kelas pada tingkatan analisis disebut model konseptual.


(55)

3. Collaboration Diagram

Diagram kolaborasi (Collaboration Diagram) menggambarkan kolaborasi (kerja sama) yang dilakukan oleh kelas – kelas pada sistem.

4. Sequence Diagram

Sequence Diagram menggambarkan bagaimana objek – objek di dalam sistem berinteraksi seiring dengan waktu. Ia menampilkan informasi yang sama dengan Diagram Kolaborasi (Collaboration Diagram), hanya dengan bentuk yang berbeda.

5. Component Diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.

6. Deployment/physical Diagram

Deployment atau physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.


(56)

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak (software) yang dibuat. Dengan demikian, pengujian Black Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Pengujian Black Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses databse eksternal. 4. Kesalahan kinerja.


(57)

43

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses-proses yang ada pada Apotek adika dan persoalan yang sedang berjalan dan akan dideskripsikam dengan menggunakan Use case Diagram dan Activity Diagram adapun analis sistem yang akan dilakukan mengenai pembelian, pembayaran, pengontrolan, pemesanan dan retur. selain itu analisis dilakukan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ditemukan.

4.1.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan siapa saja aktor yang melakukan prosedur dalam sistem beserta fungsi-fungsi (proses) yang terlibat didalam sistem tersebut. Adapun use case Diagram yang berjalan pada apotek adika adalah sebagai berikut :


(58)

Gambar 4.1 Diagram Usecase Yang Sedang Berjalan

4.1.2 Definisi Aktor dan Deskripsi

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.

retur

konsumen suplier

penjualan

pembayaran pembelian

<<extend>>

bag.penjualan

pemilik bag.gudang

pengontrolan <<include>> stok barang

laporan apoteker


(59)

Tabel 4.1 Definisi Aktor dan Deskripsi

No Nama Deskripsi

1 Pembeli Pihak yang dapat melakukan proses

pembelian barang

2 Suplier Pihak/tempat yang dimana perusahaan

dapat membeli obat

3 Bag.penjujalan Pihak yang dapat melakukan proses

pembayaran

4 Apoteker Pihak yang dapat melakukan membaca

nama resep obat

5 Bagian gudang Pihak yang dapat melakukan pengontrolan

stok obat dan tanggal kedaluarsa obat

6 Pemilik Pihak pemilik perusahaan

4.1.3 Definisi Use Case dan Deskripsinya

Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit - unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case. Use Case mendeskripsikan apa yang sistem (atau


(60)

subsistem, kelas, atau antarmuka) kerjakan tetapi ia tidak menspesifikasikan (dan tidak memiliki kompetensi untuk menspesifikasi) bagaimana ia melakukannya

Tabel 4.2 Use case dan Deskripsi

No Nama Deskripsi

1 Pembelian Pengelolaan masukan kedalam dalam

proses produksi organisasi

2 Stok barang Barang simpanan yang tersedia untuk dijual

3 Pembayaran Proses pertukaran mata uang atau nilai

moneter untuk barang, jasa, atau informasi

4 Pengontrolan Memeriksa ketersediaan barang yang

tersedia maupun yang ketersediaanya minim

5 Penjualan Suatu kegiatan yang ditunjukan untuk

mencari pembeli

6 Retur Pengembalian suatu barang karena tidak

sesuai dengan yang dibeli atau dipesan

7 Laporan Suatu bentuk penyampaian berita ataupun


(61)

4.1.3.1 Skenario Use Case pembelian yang berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Skenario Use Case Pembelian

No 1

Nama usecase Pembelian

Tujuan Konsumen membelii obat ke bag.penjualan dan pembelian Aktor Bag. gudang dan suplier

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana melakukan pembelian obat

Skenario

Kondisi awal Menyerahkan data obat yang akan dibeli

Aksi aktor Reaksi sistem

1. bag. gudang menyerahkan data obat yang akan dibeli

2. suplier memproses data obat 3. menyiapkan barang yang dibeli 4. menerima barang yang dibeli


(62)

5. jika ada barang yang tidak sesuai maka akan dikembalikan

6. menyimpan obat

Kondisi akhir Bag. penjualan dan pembelian memberikan data obat ke apoteker

4.1.3.2 Skenario Use Case Retur yang berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Skenario Use Case Retur

No 2

Nama usecase Retur

Tujuan Maretur barang yang tidak layak/tidak sesuai keinginan Aktor Bag.gudang dan suplier

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana barang yang diretur Skenario

Kondisi awal Memeriksa kelayakan obat

Aksi aktor Reaksi sistem


(63)

suplier

2. Memisahkan obat yang akan dikembalian

3. Memproses barang yang dikembalikan

Kondisi akhir Mengembalikan barang yang tidak sesuai

4.1.3.3 Skenario Use Case Stok barang yang berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Skenario Use Case Stok barang

No 3

Nama usecase Stok barang Tujuan Menyimpan obat

Aktor Bag. gudang dan Apoteker

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana apoteker menyimpan obat

Skenario


(64)

Aksi aktor Reaksi sistem 1. bag.gudang menyimpan barang

2. Apoteker memproses penyimpanan Kondisi akhir Apoteker menuliskan jumlah semua barang yang disimpan

4.1.3.4 Skenario Use Case Pengontrolan yang berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Skenario Use Case Pengontrolan

No 4

Nama usecase Pengontrolan

Tujuan Mengontrol stok dan tanggal kedaluarsa obat Aktor Bag.gudang dan apoteker

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana melakukan pengontrolan obat

Skenario

Kondisi awal Bag.gudang mengontrol stok obat yang tersedia

Aksi aktor Reaksi sistem


(65)

pengontrolan

2. jika stok obat minim dan ada obat yang kedaluarsa,bag.gudang akan melakukan pemesanan

3. Mencatat ketersediaan obat Kondisi akhir Mencatat obat yang tersedia dan obat yang akan dipesan

4.1.3.5 Skenario Use Case Penjualan berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Skenario Use Case Penjualan

No 5

Nama usecase Penjualan

Tujuan Konsumen membeli obat ke bag.penjualan Aktor Konsumen dan Bag.penjualan

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana melakukan penjualan obat

Skenario


(66)

Aksi aktor Reaksi sistem 1. konsumen melakukan pembelian

2. Bag. penjualan memproses pembelian

3. Menyiapkan barang yang dibeli 4. Menerima barang

Kondisi akhir Bag. penjualan memberikan barang yang dibeli ke konsumen

4.1.3.6 Skenario Use Case Pembayaran yang berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Skenario Use Case Pembayaran

No 6

Nama usecase Pembayaran

Tujuan Konsumen membayar obat yang dibeli Aktor Konsumen dan Bag.Penjualan dan pembelian Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana melakukan

pembayaran Skenario


(67)

Kondisi awal Bag. penjualan menyerahkan obat

Aksi aktor Reaksi sistem

1. memberikan obat konsumen dan faktur pembelian

2. menerima dan membayar obat 3.memproses pembayaran

Kondisi akhir Menerima pembayaran

4.1.3.7 Skenario Use Case Laporan Pembelian yang berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Skenario Use Case Laporan pembelian

No 7

Nama usecase Laporan pembelian

Tujuan Memberikan laporan pembelian kepada pemilik Aktor Bag.penjualan dan pemilik

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana proses membuat laporan pembelian


(68)

Kondisi awal Bag.penjualan membuat laporan

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Bag.Penjualan dan pembelian membuat laporan penjualan

2. Memproses laporan Kondisi akhir Pemilik menerima laporan

4.1.3.8 Skenario Use Case Laporan Retur yang berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Skenario Use Case Laporan Retur

No 8

Nama usecase Laporan

Tujuan Memmbuat laporan retur Aktor Bag.gudang dan pemilik

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana proses pembuatan laporan retur

Skenario


(69)

dipesan

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Bag.gudang membuat laporan data obat yang tidak sesuai dengan

pemesanan

2. Memproses laporan Kondisi akhir Pemilik menerima laporan

4.1.3.9 Skenario Use Case Laporan Stok barang berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Skenario Use Case Laporan Stok barang

No 9

Nama usecase Laporan

Tujuan Memmbuat laporan Stok barang Aktor Apoteker dan pemilik

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana proses pembuatan laporan Stok barang


(70)

Kondisi awal Bag.gudang mencatat data obat yan g tidak sesuai dengan yang dipesan

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Bag.gudang membuat laporan stok barang yang tersedia

2. Memproses laporan Kondisi akhir Pemilik menerima laporan

4.1.3.10 Skenario Use Case Laporan penjualan yang berjalan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Skenario Use Case Laporan penjualan

No 10

Nama usecase Laporan penjualan

Tujuan Memberikan laporan pembelian kepada pemilik Aktor Bag.penjualan dan pemilik

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana proses membuat laporan pembelian


(71)

Kondisi awal Bag.penjualan membuat laporan

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Bag.Penjualan membuat laporan penjualan

2. Memproses laporan Kondisi akhir Pemilik menerima laporan

4.1.3 Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Activity Diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case, memperlihatkan aliran kendali dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya. Adapun activity diagram yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:


(72)

4.1.3.1 Activity Diagram Pembelian Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.2 Activity Diagram Pembelian

melakukan pembelian

menerima barang

menyimpan barang

memproses pembelian

menyiapkan barang yang dibeli

retur T

F

suplier bag. gudang


(73)

4.1.3.2.1 Activity Diagram Retur Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.3 Activity Diagram Retur

memisahkan obat yang tidak sesuai

menerima obat

memproses obat yang diretur

menyiapkan obat yang diretur

mengirim obat yang diretur

supplier bagian gudang


(74)

4.1.3.2.2 Activity Diagram Stok barang Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.4 Activity Diagram Stok barang

4.1.3.2.3 Activity Diagram Pengontrolan Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.5 Activity Diagram Pengontrolan

menyimpan barang

memproses penyimpanan

apoteker bag. gudang

meyerahkan data obat

menerima obat

memproses data obat

mengontrol ketersediaan obat

memberikan keterangan tidak tersedia T

F

apoteker bag. penj ualan


(75)

4.1.3.2.4 Activity Diagram Penjualan Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.6 Activity Diagram Penjualan

melakuakan pembelian

menerima barang yang dibeli

memproses pembelian

menyiapkan barang yang dibeli

memberikan keterangan tidak tersedia T

F

bag. penj ualan konsumen


(76)

4.1.3.2.5 Activity Diagram Pembayaran Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.7 Activity Diagram Pembayaran

memberikan obat

memproses pembayaran

menerima pembayaran

menerim a obat

membayar obat

konsumen bag.penj ualan


(77)

4.1.3.2.6 Activity Diagram laporan Pembelian Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.7 Activity Diagram Laporan Pembelian

membuat laporan pembelian

memproses laporan menerima

aporan

pemilik bag. gudang


(78)

4.1.3.2.7 Activity Diagram laporan Retur Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.9 Activity Diagram Laporan Retur

membuat laporan retur

memproses laporan menerima

aporan

pemilik bag gudang


(79)

4.1.3.2.8 Activity Diagram laporan Stok Barang Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.10 Activity Diagram Laporan Stok Barang

membuat laporan stok barang

memproses laporan menerima

aporan

pemilik apoteker


(80)

4.1.3.2.9 Activity Diagram laporan Penjualan Yang Sedang Berjalan

Gambar 4.11 Activity Diagram laporan penjualan

4.1.4 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, maka didapat beberapa kelemahan pada sistem yang sekarang diterapkan, diantaranya:

1. Pencatatan transaksi penjualan dan pembelian masih dituliskan dalam nota-nota dan buku-buku transaksi sehingga menyebabkan kesulitan dalam pencarian kembali data yang dibutuhkan ketika data atau arsip tersebut semakin menumpuk.

membuat laporan penjualan

memproses laporan menerima

aporan

pemilik bag. penj ualan


(81)

2. Pembuatan laporan yang belum terkomputerisasi mengakibatkan pelaporan kepada pimpinan seringkali mengalami keterlambatan karena membutuhkan waktu yang relatif lama.

3. Dengan sistem yang diterapkan sekarang memiliki resiko kesalahan yang cukup besar atas data-data yang dihasilkan.

Oleh karna itu untuk dokumentasi data ataupun pengarsipan sebaiknya dilakukan secara komputerisasi melalui suatu sistem pengolahan data yang terkomputerisasi.

4.2 Perancangan sistem

Perancangan sistem dapat digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkonfirmasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan di desain secara rinci tentang apa yang diusulkan. Setelah menganalisa dan mengevaluasi sistem yang sedang berjalan, maka sebagai tindak lanjut bagi penyelesaian masalah tersebut dapat dibuat suatu sistem informasi persediaan barang dengan menggunakan sistem yang lebih baik dengan memakai perangkat lunak yang dapat membantu dalam memudahkan pekerjaan.


(82)

4.2.1 Tujuan Perancangan sistem

Adapun tujuan dalam perancangan ini adalah:

1. Membangun suatu sistem informasi yang berbasis client server sehingga kegiatan dalam suatu bagian dapat saling terintegrasi dengan bagian lainnya.

2. Membangun perangkat lunak sistem pengolahan data yang mampu menangani dan mendokumentasikan data dalam jumlah besar dengan proses yang cepat.

3. Mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada sistem yang sebelumnya.

4.2.2 Gambaran umum sistem yang diusulkan

Gambaran umum sistem yang diusulkan merupakan tahapan lebih lanjut dalam pemecahan masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan sehingga dengan perancangan yang diusulkan ini dapat mempersempit atau menyelesaikan permasalahan yang timbul dari sistem yang berjalan yang di analisis. Adapun Gambaran umum sistem yang diusulkan secara garis besarnya adalah merubah sistem lama yang belum terkomputerisasi menjadi sistem yang terkomputerisasi dan terstruktur. Seperti, pencatatan transaksi penjualan maupun pembelian yang terkomputerisasi, pengecekan obat dan input data obat yang terkomputerisasi, serta pembuatan laporan yang terkomputerisasi.


(83)

4.2.3 Use Case Diagram

Diagram usecase memperlihatkan pada kita hubungan-hubungan yang terjadi antara aktor-aktor dengan usecase - usecase dalam sistem. Adapun usecase diagram yang diusulkan pada Apotek Adika ini adalah sebagai berikut.

Gambar 4.12 Diagram Usecase Yang Diusulkan retur

pembayaran

laporan penjualan produk

penjualan resep pembelian

<<extend>>

stok barang

bag. gudang

apoteker

bag. penjualan

pemilik

login <<include>>


(84)

4.2.4 Skenario Use Case login yang diusulkan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13 Skenario Use Case login

No 1

Nama usecase Login

Tujuan Memastikan hak akses pengguna sistem Aktor Bag.penjualan dan pembelian

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana melakukan login untuk bisa mengakses sistem

Skenario

Kondisi awal Menampilkan form login

Aksi aktor Reaksi sistem

1. petugas membuka saplikasi

2. sistem menampilkan form login 3. petugas mengisi form login sesuai

dengan hak akses yang telah diberikan


(85)

4.2.5 Skenario Use Case Pembelian yang disulkan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14 Skenario Use Case Pembelian

No 2

Nama usecase Pembelian

Tujuan Menampilkan form input pembelian Aktor Bag. Gudang

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana menampilkan form input data pembelian untuk mengarsipkan data pada database

Skenario

Kondisi awal Menampilkan menu pembelian

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Bag. Gudang memilih menu pembelian

2. sistem menampilkan menu pembelian 3. Bag. Gudang menginputkan data

pembelian sesuai dengan apa yang dibutuhkan


(86)

4. Sistem mengecek kelengkapan data pembelian yang telah di input

5. Sistem menyimpan datapembelian kedalam database

Kondisi akhir Data pembelian sukses tersimpa kedalam database

4.2.6 Skenario Use Case Retur yang disulkan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15 Skenario Use Case Retur

No 3

Nama usecase Retur

Tujuan Menampilkan form retur Aktor Bag. Gudang

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana menampilkan form barang yang akan diretur untuk mengarsipkan data pada database

Skenario

Kondisi awal Menampilkan menu retur


(87)

1. Bag. Gudang memilih menu retur

2. sistem menampilkan menu retur 3. Bag. Gudang menginputkan data

barang yang diretur

4. Sistem mengecek kelengkapan data barang retur yang telah di input

5. Sistem menyimpan datapembelian kedalam database

Kondisi akhir Data retur sukses tersimpa kedalam database

4.2.7 Skenario Use Case Stok barang yang disulkan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16 Skenario Use Case Stok barang

No 4

Nama usecase Stok barang

Tujuan Menampilkan menu data obat Aktor Bag. Gudang


(88)

yang akan ditambahkan untuk mengarsipkan data pada database Skenario

Kondisi awal Menampilkan menu data obat

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Bag. Gudang memilih menu data obat

2. sistem menampilkan menu data obat 3. Bag. Gudang menginputkan data

obat yang akan ditambahkan

4. Sistem mengecek kelengkapan data obat yang telah di input

5. Sistem menyimpan data obat yang ditambahkan kedalam database Kondisi akhir Data obat sukses tersimpan kedalam database

4.2.8 Skenario Use Case penjualan obat bebas yang disulkan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:


(89)

Tabel 4.17 Skenario Use Case penjualan obat bebas

No 5

Nama usecase Penjualan obat bebas

Tujuan Menampilkan menu penjualan

Aktor Apoteker

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana menampilkan menu penjualan yang akan ditambahkan untuk mengarsipkan data pada database Skenario

Kondisi awal Menampilkan menu penjualan

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Apoteker memilih menu penjualan

2. sistem menampilkan menu penjualan 3. Apoteker menginputkan data obat

yang akan dijual

4. Sistem mengecek kelengkapan data obat yang telah di input

5. Sistem menyimpan data obat yang telah terjual kedalam database


(90)

4.2.9 Skenario Use Case penjualan obat resep yang disulkan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.18 Skenario Use Case penjualan obat resep

No 6

Nama usecase Penjualan obat resep

Tujuan Menampilkan menu penjualan

Aktor Apoteker

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana menampilkan menu penjualan yang akan ditambahkan untuk mengarsipkan data pada database Skenario

Kondisi awal Menampilkan menu penjualan

Aksi aktor Reaksi sistem

1. Apoteker memilih menu penjualan

2. sistem menampilkan menu penjualan 3. Apoteker menginputkan data obat

yang akan dijual


(91)

telah di input

5. Sistem menyimpan data obat yang telah terjual kedalam database

Kondisi akhir Data obat sukses tersimpan kedalam database

4.2.10 Skenario Use Case Pembayaran yang disulkan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.19 Skenario Use Case pembayaran

No 7

Nama usecase Pembayaran

Tujuan Menampilkan menu penjualan Aktor Bag. Penjualan

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana menampilkan menu barang yang telah terjual yang akan ditambahkan untuk mengarsipkan data pada database

Skenario


(92)

Aksi aktor Reaksi sistem 1. bag.penjualan memilih menu

penjualan

2. sistem menampilkan menu penjualan 3. bag. penjualan menginputkan data

obat yang akan dijual

4. Sistem menginformasikan harga barang yang harus dibayar

5. Sistem menyimpan data obat yang telah terjual kedalam database

Kondisi akhir Data obat sukses tersimpan kedalam database

4.2.11 Skenario Use Case Laporan Pembelian yang disulkan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:


(93)

Tabel 4.20 Skenario Use Case Laporan Pembelian

No 8

Nama usecase Laporan pembelian

Tujuan Membuat laporan pembelian Aktor Bag. Gudang

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana menampilkan transaksi pembelian untuk mengarsipkan data pada database

Skenario

Kondisi awal Bag. Gudang berada pada menu utama

Aksi aktor Reaksi sistem

1. bag.penjualan memilih menu laporan pembelian

2. sistem menampilkan menu laporan pembelian 3. bag. gudang memilih periode

laporan pembelian yang akan dicetak

4. System mencetak laporan pembelian berdasarakan periode


(94)

4.2.12 Skenario Use Case Laporan Retur yang disulkan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.21 Skenario Use Case Laporan Retur

No 9

Nama usecase Laporan Retur

Tujuan Membuat laporan Retur Aktor Bag. Gudang

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana menampilkan retur pembelian untuk mengarsipkan data pada database

Skenario

Kondisi awal Bag. Gudang berada pada menu utama

Aksi aktor Reaksi sistem

1. bag.penjualan memilih menu laporan Retur

2. sistem menampilkan menu laporan retur 3. bag. gudang memilih periode


(95)

5. System mencetak laporan retur berdasarakan periode

Kondisi akhir Menampilkan laporan retur

4.2.13 Skenario Use Case Laporan Stok barang yang disulkan

Skenario Use Case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case pembelian dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.22 Skenario Use Case Laporan Stok barang

No 10

Nama usecase Laporan Stok barang

Tujuan Membuat laporan Stok barang Aktor Bag. Gudang

Deskripsi Usecase ini mendeskripsikan bagaimana menampilkan Sstok barang untuk mengarsipkan data pada database

Skenario

Kondisi awal Bag. Gudang berada pada menu utama

Aksi aktor Reaksi sistem

1. bag.penjualan memilih menu laporan stok barang


(1)

Klik Tombol simpan

Data tersimpan ke dalam database dan muncul pesan data berhasil dimasukan

Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan

Klik tombol batal Data yang telah diinputkan pada field menjadi kosong

Tombol reset sesuai dengan yang diharapkan

3. Pengujian data Pembelian

Pengujian ini adalah pengujian dengan memasukan data Pembelian ke dalam database dengan beberapa validasi.

Tabel 5.9 Pengujian Inputan Data Pembelian

Kasus dan Hasil Uji Input Data Pembelian

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Isi data pembelian Dapat masuk ke form

isian data permbelian

Pengisian sesuai dengan yang diharapkan Klik Tombol

simpan

Data tersimpan ke dalam database dan

Tombol simpan sesuai dengan


(2)

154

muncul pesan data berhasil dimasukan

yang diharapkan

Klik tombol batal Data yang telah diinputkan pada field menjadi kosong

Tombol reset sesuai dengan yang diharapkan

4. Pengujian data penjualan

Pengujian ini adalah pengujian dengan memasukan data Penjualan ke dalam database dengan beberapa validasi.

Tabel 5.10 Pengujian Inputan Data Penjualan Kasus dan Hasil Uji Input Data Penjualan

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Isi data Penjualan Dapat masuk ke form

isian data Penjualan

Pengisian sesuai dengan yang diharapkan Klik Tombol

simpan

Data tersimpan ke dalam database dan muncul pesan data berhasil dimasukan

Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan

Klik tombol batal Data yang telah diinputkan pada field

Tombol reset sesuai dengan


(3)

menjadi kosong yang diharapkan

5. Pengujian data Retur

Pengujian ini adalah pengujian dengan memasukan data Retur ke dalam database dengan beberapa validasi.

Tabel 5.11 Pengujian Inputan Data Retur Kasus dan Hasil Uji Input Data retur

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik tombol baru Dapat menambah data

baru pada form supplier

Pengisian sesuai dengan yang diharapkan Isi data retur Dapat masuk ke form

isian data Penjualan

Pengisian sesuai dengan yang diharapkan Klik Tombol

simpan

Data tersimpan ke dalam database dan muncul pesan data berhasil dimasukan

Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan

Klik tombol batal Data yang telah diinputkan pada field menjadi kosong

Tombol reset sesuai dengan yang diharapkan


(4)

156

5.2.3 Kesimpulan hasil pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample atas perangkat lunak diatas yang menggunakan metode Black Box pada tiap tampilan hasil dari pengujian ini dapat dikatakan berhasil atau diterima, namun hasil pengujian tersebut dapat dikatakan belum sempurna karena hanya dilakukan pada satu pengujian. Dari semua yang telah dilakukan dalam pengujian ini diharapkan dapat mewakili pengujian fungsi yang lain dalam aplikasi sistem informasi pembelian, penjualan, dan persediaan barang


(5)

157 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pembelian dan Persediaan Obat di Apotek Adika ini diperlukan sebuah analisis sistem, perancangan sistem, kemampuan dalam mengimplementasikan hasil rancangan sistem dengan mengaplikasikan bahasa pemograman dan pembangunan sistem database, serta melakukan pengujian terhadap implementasi sistem tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Dapat mempermudah dalam melakukan pencatatan dan pengolahan data.

2. Mempermudah dan mempercepat dalam melakukan transaksi penjualan dan pembuatan laporan.

3. Mempermudah dan mempercepat proses pengolahan data sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.


(6)

158

6.2 Saran

Berdasarkan aktivitas perancangan sistem, maka dihasilkan sebuah Sistem Informasi Penjualan Pembelian dan Persediaan barang. Aktivitas pengembangan sistem belum cukup sampai disini karena kebutuhan informasi dalam aktivitas penjualan pembelian dan persediaan obat akan terus bertambah. Untuk itu penulis mencoba memberikan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya, yaitu diantaranya:

1. Perlu adanya pembahasan retur barang dari konsumen.

2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya, peneliti dapat memperluas aplikasi ataupun memperinci aplikasi penjualan, pembelian dan persediaan barang.