Kajian Potensi dan Permasalahan Pengembangan Ekspor Industri Kayu Lapis Indonesia
KAJIAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
PENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI KA YU LAPIS
INDONESIA
Oleh
BUDlYATNA GINARSA
F29.1354
1996
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
IWDIYATNA GINARSA HR.
F 29.1354.
KA.IIAN I'OTENSI DAN
I'ERMASALAHAN I'ENGEMBANGAN EKSI'OR INI>USTRI KA YU LAPIS. ()I
BA WAH B1MBlNGAN Ir. LIEN HERLINA, MSc.
RINGKASAN
Kayu lapis merupakan hasil utama hutan Indonesia yang merupakan penghasil
devisa terbesar kedua bagi negara. Nalllun demikian industri perkayuan beiakangan ini
banyak Illengalami pennasalahan. Keadaan ini juga dialami oleh industri kayu lapis
yang sebelumnya scmpat mengalami perkembangan yang mengesankan. Kondisi pasar
luar negeri yang cukup kelal dewasa ini ternyala membawa pengaruh yang tidak kecil
bagi perkcl11bangan industri kayu lapis di dalam negeri. Selain itu. sikap protektif yang
Illasih diterapkan oleh beberapa negara tlljuan ekspor yang juga menjadikan kOl11oditi ini
memiliki day a saing yang kurang baik.
Tujuan penelitian adalah melakukan kajian terhadap potensi dan peluang ekspor
industri kayu lapis dan selain itu mengkaji laktor-faktor kekuatan. kelel11ahan. peluang
dan tantangan dalam pengembangan ekspor kayu lapis Indonesia.
Sebagai negara kedua dunia yang memiliki hutan terluas setelah Brazil.
Indonesia pada dasrnya Illempunyai sUl11ber bahan baku untuk industri kayu olahan yang
cukup besar. Luas hutan Indonesia menurut Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK)
tahun 1990 adalah 143 juta ha atau 74% dari luas daratan. Namun potensi tersebut
belul11 dil11anfaatkan secara optimal. Dari sckitar 4000 spesies kayu lerdapal di hutan
Indonesia. sal11pai saat ini yang baru diolah dan diperdagangkan sekitar 120 spesies.
Industri kayu lapis di Indonesia dalam 12 tahun terakhir l11enunjukkan adanya
perkembangan yang l11enggembirakan. Perkcl11bangan ini terlihat dari pcningkatan
produksi yang terjadi sctiap tahunnya yaitu dengan rata-rata laju pertul11buhan sekitar
9,81 % per tahun dcngan pemantaatan kapasitas rata-rata sebesar 85,75':1., per tahun.
Pertumbuhan produksi tertinggi dicapai pada tahun 1986 sebesar 28,10"1.,.
Antara tahun 1986-1992. perkel11bangan produksi kayu lapis (crus Illenunjukkan
kenaikan. Namun sejak tahun 1993 (ercatat hanya 4,38'% atau mcnurun sebesar 4,73"1.,
dibandingkan pertumbuhan lahun 1992 yang sebesar 8,75%. Tahun 1994 dan 1995
produksi kayu lapis industri mengalal11i penurunan masing-masing sebesar 10,52% dan
15,80%. Kondisi ini terjadi karena sejak tah,m 1990 industri kayu lapis dilllaslikkan ke
dalam Dallar Negatif Investasi (DNI). sebagai upaya menjaga kelebihan produksi dalalll
negeri. Sclain illl kondisi ini terjadi akihat tuntnnya harga plywood dan sulitnya suplai
hahan baku dalalll negeri.
Realisasi ekspor selama iセ@ tahun tcrakhir. menunjukkan perkembangan yang
cukup bermti. rata-rata pertumbuhan sebesar 17,64 'Yo pertahun. Selama satu dasa warsa
-rata
Iebih kOl1loditas KLI tidak saja hanya dapat menyumbangkan dcvisa ョ・ァセ@
15,68% dari total ekspor non-migas setiap tahunnya. tetapi Ichih da,j1fU'.
;. -'
'\,
Bセ[GーオZ@
NGZセL^@
セNH|ᆬ[BG@
\Lセ@
セM
I
/.
./
tersebut telah mampu merajai pasar internasional dengan pangsa sekitar 80% untuk kayu
lapis jenis kayu keras (hardwood pIYII'ood).
Negara-negara yang mengimpor KLI cukup besar sclama ini adalah Jepang.
USA. Korea Sclatan. Empa dan beberapa negara lainnya masing-masing sebesar
35,93'Y.; 10,26%.; 10,01 'Yo.; 5,72% dan 22,31 % dari total ekspor KLI.
Identilikasi SWOT dilakukan untuk membantu mengidentifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal dalam industri KLI yang mcmpcngaruhi dalam penentuan strategi
pemasaran. Keunggulan komparatif dari produk kayu lapis Indonesia dan diversivikasi
produk merupakan salah satu modal dasar dalam peningkatan ekspor KLI. Strategi
kebijakan dilerensiasi harga dengan prinsip menjual prod uk di pasar tertentu. pada waktu
tertentu dan ditujukan kepada konsumen tertentu dengan ukuran dan jenis produk
tertentu pula. Kebijakan ini dapat dilakukan pad a saat harga stabil maupun tidak.
Penyelanggaraan sistem promosi dituiukan untuk menunjang usaha
diversilikasi produk dan sasaran. Salah satu cara promosi yang dilakukan adalah dengan
mengikuti pameran-pameran internasional dan mengundang para dealer ke pabrik kayu
lapis.
Pemantapan pola distribusi dan pemasaran dilakukan mdalui usaha
memperpendek jalur pemasaran. Hal ini dilakukan dengan pembangunan pclabuhanpelabuhan khusus kayu (wood centre) yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.
Dari analisi regresi diperoleh hasil sebagai berikut :
•
Untuk fungsi ekspor KLI : Y
= -1.916.495 + 0,410 XI + 0.,07X 2 + 1.678X,.
(4,50)
(3.14)
(2,55)
di mana nilai dalam kurung adalah hasil t-hitung 、・ョセ。@
nilai f-hitung = 158,53
dan R2 = 98,3%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai R2 nilainya tinggi dengan
semua variabel independent sccara statistik adalah signilikan dan setelah dilakukan
regresi antar variabel independent didapatkan hasil yang tidak menunjukkan adanya
multikolinearitas antara variabel tersebut.
•
Untuk fungsi ekspor kayu lapis PT. IT diperolch hasil : 1I = -686 + 0,9683. dengan
niali t-hitung = 36,10. f-hitung = 1.303 dan R2 = 99,2°1. •.
KAJIAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
PENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI KA YU LAPIS
INDONESIA
Oleh
BUDIYATNA GINARSA
F 29.1354
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada lurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1996
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR
BOGOR
FAKlJLTAS TI£KNOLOGI plm.TANIAN
INSTITlJT"PERTANIAN BOGOR
KA.JlAN POTENSI DAN PERMASALAIIAN
I'ENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTH.I KA YU LAPIS
INDONESIA
SKRIPSI
Sebugai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PIm.TANIAN
pada Jurus8n Teknologi Induslri Pertanian
Instilut Pertanian Bogar
OIeh
BlJDlYATNA GINARSA
F 29.1354
Dilahirkan pad a tanggal 9 April 1l)7:l
di Bandung, Jmva Barnt
Tanggal lulus : 20 November 1996
Pelllbimbing
KAT A I'ENGANTAR
nengan N,"ua Alloh Yang Maha I'engllsih d,m I'eny"y"ng
I'uji dan syukur ke hadimt Alloh SWT atas berkah. rahmat dan hidayah-Nya.
sehingga Penulis dapat mcnyclesaikan skripsi ini dengan segal a kekurangan dan
kdebihannya.
i3ersama ini penulis ingin mcngungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan
kepada:
I. Ir. Lien IlUSTRI KA YU LAPIS. ()I
BA WAH B1MBlNGAN Ir. LIEN HERLINA, MSc.
RINGKASAN
Kayu lapis merupakan hasil utama hutan Indonesia yang merupakan penghasil
devisa terbesar kedua bagi negara. Nalllun demikian industri perkayuan beiakangan ini
banyak Illengalami pennasalahan. Keadaan ini juga dialami oleh industri kayu lapis
yang sebelumnya scmpat mengalami perkembangan yang mengesankan. Kondisi pasar
luar negeri yang cukup kelal dewasa ini ternyala membawa pengaruh yang tidak kecil
bagi perkcl11bangan industri kayu lapis di dalam negeri. Selain itu. sikap protektif yang
Illasih diterapkan oleh beberapa negara tlljuan ekspor yang juga menjadikan kOl11oditi ini
memiliki day a saing yang kurang baik.
Tujuan penelitian adalah melakukan kajian terhadap potensi dan peluang ekspor
industri kayu lapis dan selain itu mengkaji laktor-faktor kekuatan. kelel11ahan. peluang
dan tantangan dalam pengembangan ekspor kayu lapis Indonesia.
Sebagai negara kedua dunia yang memiliki hutan terluas setelah Brazil.
Indonesia pada dasrnya Illempunyai sUl11ber bahan baku untuk industri kayu olahan yang
cukup besar. Luas hutan Indonesia menurut Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK)
tahun 1990 adalah 143 juta ha atau 74% dari luas daratan. Namun potensi tersebut
belul11 dil11anfaatkan secara optimal. Dari sckitar 4000 spesies kayu lerdapal di hutan
Indonesia. sal11pai saat ini yang baru diolah dan diperdagangkan sekitar 120 spesies.
Industri kayu lapis di Indonesia dalam 12 tahun terakhir l11enunjukkan adanya
perkembangan yang l11enggembirakan. Perkcl11bangan ini terlihat dari pcningkatan
produksi yang terjadi sctiap tahunnya yaitu dengan rata-rata laju pertul11buhan sekitar
9,81 % per tahun dcngan pemantaatan kapasitas rata-rata sebesar 85,75':1., per tahun.
Pertumbuhan produksi tertinggi dicapai pada tahun 1986 sebesar 28,10"1.,.
Antara tahun 1986-1992. perkel11bangan produksi kayu lapis (crus Illenunjukkan
kenaikan. Namun sejak tahun 1993 (ercatat hanya 4,38'% atau mcnurun sebesar 4,73"1.,
dibandingkan pertumbuhan lahun 1992 yang sebesar 8,75%. Tahun 1994 dan 1995
produksi kayu lapis industri mengalal11i penurunan masing-masing sebesar 10,52% dan
15,80%. Kondisi ini terjadi karena sejak tah,m 1990 industri kayu lapis dilllaslikkan ke
dalam Dallar Negatif Investasi (DNI). sebagai upaya menjaga kelebihan produksi dalalll
negeri. Sclain illl kondisi ini terjadi akihat tuntnnya harga plywood dan sulitnya suplai
hahan baku dalalll negeri.
Realisasi ekspor selama iセ@ tahun tcrakhir. menunjukkan perkembangan yang
cukup bermti. rata-rata pertumbuhan sebesar 17,64 'Yo pertahun. Selama satu dasa warsa
-rata
Iebih kOl1loditas KLI tidak saja hanya dapat menyumbangkan dcvisa ョ・ァセ@
15,68% dari total ekspor non-migas setiap tahunnya. tetapi Ichih da,j1fU'.
;. -'
'\,
Bセ[GーオZ@
NGZセL^@
セNH|ᆬ[BG@
\Lセ@
セM
I
/.
./
tersebut telah mampu merajai pasar internasional dengan pangsa sekitar 80% untuk kayu
lapis jenis kayu keras (hardwood pIYII'ood).
Negara-negara yang mengimpor KLI cukup besar sclama ini adalah Jepang.
USA. Korea Sclatan. Empa dan beberapa negara lainnya masing-masing sebesar
35,93'Y.; 10,26%.; 10,01 'Yo.; 5,72% dan 22,31 % dari total ekspor KLI.
Identilikasi SWOT dilakukan untuk membantu mengidentifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal dalam industri KLI yang mcmpcngaruhi dalam penentuan strategi
pemasaran. Keunggulan komparatif dari produk kayu lapis Indonesia dan diversivikasi
produk merupakan salah satu modal dasar dalam peningkatan ekspor KLI. Strategi
kebijakan dilerensiasi harga dengan prinsip menjual prod uk di pasar tertentu. pada waktu
tertentu dan ditujukan kepada konsumen tertentu dengan ukuran dan jenis produk
tertentu pula. Kebijakan ini dapat dilakukan pad a saat harga stabil maupun tidak.
Penyelanggaraan sistem promosi dituiukan untuk menunjang usaha
diversilikasi produk dan sasaran. Salah satu cara promosi yang dilakukan adalah dengan
mengikuti pameran-pameran internasional dan mengundang para dealer ke pabrik kayu
lapis.
Pemantapan pola distribusi dan pemasaran dilakukan mdalui usaha
memperpendek jalur pemasaran. Hal ini dilakukan dengan pembangunan pclabuhanpelabuhan khusus kayu (wood centre) yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.
Dari analisi regresi diperoleh hasil sebagai berikut :
•
Untuk fungsi ekspor KLI : Y
= -1.916.495 + 0,410 XI + 0.,07X 2 + 1.678X,.
(4,50)
(3.14)
(2,55)
di mana nilai dalam kurung adalah hasil t-hitung 、・ョセ。@
nilai f-hitung = 158,53
dan R2 = 98,3%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai R2 nilainya tinggi dengan
semua variabel independent sccara statistik adalah signilikan dan setelah dilakukan
regresi antar variabel independent didapatkan hasil yang tidak menunjukkan adanya
multikolinearitas antara variabel tersebut.
•
Untuk fungsi ekspor kayu lapis PT. IT diperolch hasil : 1I = -686 + 0,9683. dengan
niali t-hitung = 36,10. f-hitung = 1.303 dan R2 = 99,2°1. •.
KAJIAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
PENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI KA YU LAPIS
INDONESIA
Oleh
BUDIYATNA GINARSA
F 29.1354
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada lurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1996
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR
BOGOR
FAKlJLTAS TI£KNOLOGI plm.TANIAN
INSTITlJT"PERTANIAN BOGOR
KA.JlAN POTENSI DAN PERMASALAIIAN
I'ENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTH.I KA YU LAPIS
INDONESIA
SKRIPSI
Sebugai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PIm.TANIAN
pada Jurus8n Teknologi Induslri Pertanian
Instilut Pertanian Bogar
OIeh
BlJDlYATNA GINARSA
F 29.1354
Dilahirkan pad a tanggal 9 April 1l)7:l
di Bandung, Jmva Barnt
Tanggal lulus : 20 November 1996
Pelllbimbing
KAT A I'ENGANTAR
nengan N,"ua Alloh Yang Maha I'engllsih d,m I'eny"y"ng
I'uji dan syukur ke hadimt Alloh SWT atas berkah. rahmat dan hidayah-Nya.
sehingga Penulis dapat mcnyclesaikan skripsi ini dengan segal a kekurangan dan
kdebihannya.
i3ersama ini penulis ingin mcngungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan
kepada:
I. Ir. Lien Ilcnguasaan
Ilutan iJ-lPlf) untuk J11cndirikall industri pengolahan hayu. kemuciian ciitindak
lanjuti ciengan larangan ckspor kayu geiondongan pad a tahun 1985 serta
peningkatan pajak ekspor tcrhadap kayu gcrgajian sesliai SK Mcntcri Kcuangan
:\u. 1134/KMK/013 tanggal 10 Oktohcr 1989.
hL"hijakan エ・イウセィャl@
secara langsllng
mClllllClI
pertllmhllhan inullstri ォ。セ@
dalam negeri apalagi den gall 1ll1l111lurnya intillstri kayu lapis
oi
1I
heberapa negara
Asia yang bahan bakunya dipasok dari Indonesia scperti .lcpang. Singapura.
lai\\ an dan Korea Selatan.
Sdallla satll dasa\\arsa khih indllstri kaYlI "'pis Indonesia tumbuh dengan
mantap dan mampll mcrajai pasar kaYlI lapis dllnia.
Hal ini tercermin dari
perkembangan produksi dan ckspor kaYlI lapis yang pesat.
.lumlah prodllscn
kayu lapis hingga akhir tahlln 199:; tcrcatat scbanyak I J4 pcrusahaan dcngan
total imestasi bcrkisar Rp II trililln.
Pcrtumbuhan industri kay u lapis yang CUkliP mcyakinkan lersebul mulai
Illenghadapi berbagai masalah yang kompleks. terulama setdah mencapai
pllncaknya (booming) tahun 199:;.
Beberapa masalah yang dihaclapi dalam pcrkembangan indllslri kayu lapis
adalah diantaranya mt:rosotnya harga j lIal!ekspor kay u lapis di pasar internasional
hingga mcncapai angka LJS$20()!m' l11enyebabkan bukan saja nilai clan volume
ckspor kayu lapis nasional hcrkurang. lclapi juga mt:mbuat beberapa produscn
kayulapis dalam negeri tcrancam t!Ulullg tikar.
Sdain illl sClllakin sulit nlcll1pcroleh balwn baku dalam jumlah bcsar.
ウセGャ。ゥョ@
karcna lokasi pcnehangan
ka} 1I yang semakin jauh juga
adHI1}
a
pembatasan suplai kayu gclonciongan olch pcmcrinlah (f)cparlemen Kehutanan).
Adanya
luntulan
clari
bcbcrapa
LClllbaga
Swadaya
Masyarakal
pccinta
.1
lingkungan haik dari dalum muupun luar ncgeri untuk scmakin memperhatikan
perlindungan tcrhadap ka\\asan ilutan tropis karena makin ra\\annya kerusakan
hutan Indonesia akihat pcngdolaan yang kurang Illemperhatikan lingkungan.
Disamping itu munculnya persaingan diantara negara-negara produsen kayu lapis
terutama Brazil dan Malaysia yang makin kompditif.
Upaya untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional. dapat
ditcmpuh dengan meningkatkan elisiensi dan cfektivitas dengan jalan mdakllkan
pcmbailaruan Illanajcmen. Dalam kaitan glohalisasi dan h.:r1akllnya pasar he has.
oi l11asa datang setiap ncgaru akan cellderung untuk mcngkhususkan diri ,dalall1
m.:nghasilkan produk-prodllk yan:; mellliliki kellnggulan komparatif dihanding
negara-negara lain. Sehagai produk sumher daya ulam yang dapal diperhaharui.
pad a dasarnya komoditas kayu lapis dapat dijadikan sehagai sumber penerimaan
neg am yang berkesinamhungan st:panJang pengelolaan hutan dilakukan dengan
benar.
B. TUJUAN
Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk :
I.
Mengkaji potensi dan peluang ekspor industri kayu lapis.
pengemhangan ekspor kayu lapis Indonesia.
C. RUANG LlNGKUP
Ruang lingkllp penditian ini aualah l1l
PENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI KA YU LAPIS
INDONESIA
Oleh
BUDlYATNA GINARSA
F29.1354
1996
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
IWDIYATNA GINARSA HR.
F 29.1354.
KA.IIAN I'OTENSI DAN
I'ERMASALAHAN I'ENGEMBANGAN EKSI'OR INI>USTRI KA YU LAPIS. ()I
BA WAH B1MBlNGAN Ir. LIEN HERLINA, MSc.
RINGKASAN
Kayu lapis merupakan hasil utama hutan Indonesia yang merupakan penghasil
devisa terbesar kedua bagi negara. Nalllun demikian industri perkayuan beiakangan ini
banyak Illengalami pennasalahan. Keadaan ini juga dialami oleh industri kayu lapis
yang sebelumnya scmpat mengalami perkembangan yang mengesankan. Kondisi pasar
luar negeri yang cukup kelal dewasa ini ternyala membawa pengaruh yang tidak kecil
bagi perkcl11bangan industri kayu lapis di dalam negeri. Selain itu. sikap protektif yang
Illasih diterapkan oleh beberapa negara tlljuan ekspor yang juga menjadikan kOl11oditi ini
memiliki day a saing yang kurang baik.
Tujuan penelitian adalah melakukan kajian terhadap potensi dan peluang ekspor
industri kayu lapis dan selain itu mengkaji laktor-faktor kekuatan. kelel11ahan. peluang
dan tantangan dalam pengembangan ekspor kayu lapis Indonesia.
Sebagai negara kedua dunia yang memiliki hutan terluas setelah Brazil.
Indonesia pada dasrnya Illempunyai sUl11ber bahan baku untuk industri kayu olahan yang
cukup besar. Luas hutan Indonesia menurut Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK)
tahun 1990 adalah 143 juta ha atau 74% dari luas daratan. Namun potensi tersebut
belul11 dil11anfaatkan secara optimal. Dari sckitar 4000 spesies kayu lerdapal di hutan
Indonesia. sal11pai saat ini yang baru diolah dan diperdagangkan sekitar 120 spesies.
Industri kayu lapis di Indonesia dalam 12 tahun terakhir l11enunjukkan adanya
perkembangan yang l11enggembirakan. Perkcl11bangan ini terlihat dari pcningkatan
produksi yang terjadi sctiap tahunnya yaitu dengan rata-rata laju pertul11buhan sekitar
9,81 % per tahun dcngan pemantaatan kapasitas rata-rata sebesar 85,75':1., per tahun.
Pertumbuhan produksi tertinggi dicapai pada tahun 1986 sebesar 28,10"1.,.
Antara tahun 1986-1992. perkel11bangan produksi kayu lapis (crus Illenunjukkan
kenaikan. Namun sejak tahun 1993 (ercatat hanya 4,38'% atau mcnurun sebesar 4,73"1.,
dibandingkan pertumbuhan lahun 1992 yang sebesar 8,75%. Tahun 1994 dan 1995
produksi kayu lapis industri mengalal11i penurunan masing-masing sebesar 10,52% dan
15,80%. Kondisi ini terjadi karena sejak tah,m 1990 industri kayu lapis dilllaslikkan ke
dalam Dallar Negatif Investasi (DNI). sebagai upaya menjaga kelebihan produksi dalalll
negeri. Sclain illl kondisi ini terjadi akihat tuntnnya harga plywood dan sulitnya suplai
hahan baku dalalll negeri.
Realisasi ekspor selama iセ@ tahun tcrakhir. menunjukkan perkembangan yang
cukup bermti. rata-rata pertumbuhan sebesar 17,64 'Yo pertahun. Selama satu dasa warsa
-rata
Iebih kOl1loditas KLI tidak saja hanya dapat menyumbangkan dcvisa ョ・ァセ@
15,68% dari total ekspor non-migas setiap tahunnya. tetapi Ichih da,j1fU'.
;. -'
'\,
Bセ[GーオZ@
NGZセL^@
セNH|ᆬ[BG@
\Lセ@
セM
I
/.
./
tersebut telah mampu merajai pasar internasional dengan pangsa sekitar 80% untuk kayu
lapis jenis kayu keras (hardwood pIYII'ood).
Negara-negara yang mengimpor KLI cukup besar sclama ini adalah Jepang.
USA. Korea Sclatan. Empa dan beberapa negara lainnya masing-masing sebesar
35,93'Y.; 10,26%.; 10,01 'Yo.; 5,72% dan 22,31 % dari total ekspor KLI.
Identilikasi SWOT dilakukan untuk membantu mengidentifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal dalam industri KLI yang mcmpcngaruhi dalam penentuan strategi
pemasaran. Keunggulan komparatif dari produk kayu lapis Indonesia dan diversivikasi
produk merupakan salah satu modal dasar dalam peningkatan ekspor KLI. Strategi
kebijakan dilerensiasi harga dengan prinsip menjual prod uk di pasar tertentu. pada waktu
tertentu dan ditujukan kepada konsumen tertentu dengan ukuran dan jenis produk
tertentu pula. Kebijakan ini dapat dilakukan pad a saat harga stabil maupun tidak.
Penyelanggaraan sistem promosi dituiukan untuk menunjang usaha
diversilikasi produk dan sasaran. Salah satu cara promosi yang dilakukan adalah dengan
mengikuti pameran-pameran internasional dan mengundang para dealer ke pabrik kayu
lapis.
Pemantapan pola distribusi dan pemasaran dilakukan mdalui usaha
memperpendek jalur pemasaran. Hal ini dilakukan dengan pembangunan pclabuhanpelabuhan khusus kayu (wood centre) yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.
Dari analisi regresi diperoleh hasil sebagai berikut :
•
Untuk fungsi ekspor KLI : Y
= -1.916.495 + 0,410 XI + 0.,07X 2 + 1.678X,.
(4,50)
(3.14)
(2,55)
di mana nilai dalam kurung adalah hasil t-hitung 、・ョセ。@
nilai f-hitung = 158,53
dan R2 = 98,3%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai R2 nilainya tinggi dengan
semua variabel independent sccara statistik adalah signilikan dan setelah dilakukan
regresi antar variabel independent didapatkan hasil yang tidak menunjukkan adanya
multikolinearitas antara variabel tersebut.
•
Untuk fungsi ekspor kayu lapis PT. IT diperolch hasil : 1I = -686 + 0,9683. dengan
niali t-hitung = 36,10. f-hitung = 1.303 dan R2 = 99,2°1. •.
KAJIAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
PENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI KA YU LAPIS
INDONESIA
Oleh
BUDIYATNA GINARSA
F 29.1354
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada lurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1996
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR
BOGOR
FAKlJLTAS TI£KNOLOGI plm.TANIAN
INSTITlJT"PERTANIAN BOGOR
KA.JlAN POTENSI DAN PERMASALAIIAN
I'ENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTH.I KA YU LAPIS
INDONESIA
SKRIPSI
Sebugai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PIm.TANIAN
pada Jurus8n Teknologi Induslri Pertanian
Instilut Pertanian Bogar
OIeh
BlJDlYATNA GINARSA
F 29.1354
Dilahirkan pad a tanggal 9 April 1l)7:l
di Bandung, Jmva Barnt
Tanggal lulus : 20 November 1996
Pelllbimbing
KAT A I'ENGANTAR
nengan N,"ua Alloh Yang Maha I'engllsih d,m I'eny"y"ng
I'uji dan syukur ke hadimt Alloh SWT atas berkah. rahmat dan hidayah-Nya.
sehingga Penulis dapat mcnyclesaikan skripsi ini dengan segal a kekurangan dan
kdebihannya.
i3ersama ini penulis ingin mcngungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan
kepada:
I. Ir. Lien IlUSTRI KA YU LAPIS. ()I
BA WAH B1MBlNGAN Ir. LIEN HERLINA, MSc.
RINGKASAN
Kayu lapis merupakan hasil utama hutan Indonesia yang merupakan penghasil
devisa terbesar kedua bagi negara. Nalllun demikian industri perkayuan beiakangan ini
banyak Illengalami pennasalahan. Keadaan ini juga dialami oleh industri kayu lapis
yang sebelumnya scmpat mengalami perkembangan yang mengesankan. Kondisi pasar
luar negeri yang cukup kelal dewasa ini ternyala membawa pengaruh yang tidak kecil
bagi perkcl11bangan industri kayu lapis di dalam negeri. Selain itu. sikap protektif yang
Illasih diterapkan oleh beberapa negara tlljuan ekspor yang juga menjadikan kOl11oditi ini
memiliki day a saing yang kurang baik.
Tujuan penelitian adalah melakukan kajian terhadap potensi dan peluang ekspor
industri kayu lapis dan selain itu mengkaji laktor-faktor kekuatan. kelel11ahan. peluang
dan tantangan dalam pengembangan ekspor kayu lapis Indonesia.
Sebagai negara kedua dunia yang memiliki hutan terluas setelah Brazil.
Indonesia pada dasrnya Illempunyai sUl11ber bahan baku untuk industri kayu olahan yang
cukup besar. Luas hutan Indonesia menurut Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK)
tahun 1990 adalah 143 juta ha atau 74% dari luas daratan. Namun potensi tersebut
belul11 dil11anfaatkan secara optimal. Dari sckitar 4000 spesies kayu lerdapal di hutan
Indonesia. sal11pai saat ini yang baru diolah dan diperdagangkan sekitar 120 spesies.
Industri kayu lapis di Indonesia dalam 12 tahun terakhir l11enunjukkan adanya
perkembangan yang l11enggembirakan. Perkcl11bangan ini terlihat dari pcningkatan
produksi yang terjadi sctiap tahunnya yaitu dengan rata-rata laju pertul11buhan sekitar
9,81 % per tahun dcngan pemantaatan kapasitas rata-rata sebesar 85,75':1., per tahun.
Pertumbuhan produksi tertinggi dicapai pada tahun 1986 sebesar 28,10"1.,.
Antara tahun 1986-1992. perkel11bangan produksi kayu lapis (crus Illenunjukkan
kenaikan. Namun sejak tahun 1993 (ercatat hanya 4,38'% atau mcnurun sebesar 4,73"1.,
dibandingkan pertumbuhan lahun 1992 yang sebesar 8,75%. Tahun 1994 dan 1995
produksi kayu lapis industri mengalal11i penurunan masing-masing sebesar 10,52% dan
15,80%. Kondisi ini terjadi karena sejak tah,m 1990 industri kayu lapis dilllaslikkan ke
dalam Dallar Negatif Investasi (DNI). sebagai upaya menjaga kelebihan produksi dalalll
negeri. Sclain illl kondisi ini terjadi akihat tuntnnya harga plywood dan sulitnya suplai
hahan baku dalalll negeri.
Realisasi ekspor selama iセ@ tahun tcrakhir. menunjukkan perkembangan yang
cukup bermti. rata-rata pertumbuhan sebesar 17,64 'Yo pertahun. Selama satu dasa warsa
-rata
Iebih kOl1loditas KLI tidak saja hanya dapat menyumbangkan dcvisa ョ・ァセ@
15,68% dari total ekspor non-migas setiap tahunnya. tetapi Ichih da,j1fU'.
;. -'
'\,
Bセ[GーオZ@
NGZセL^@
セNH|ᆬ[BG@
\Lセ@
セM
I
/.
./
tersebut telah mampu merajai pasar internasional dengan pangsa sekitar 80% untuk kayu
lapis jenis kayu keras (hardwood pIYII'ood).
Negara-negara yang mengimpor KLI cukup besar sclama ini adalah Jepang.
USA. Korea Sclatan. Empa dan beberapa negara lainnya masing-masing sebesar
35,93'Y.; 10,26%.; 10,01 'Yo.; 5,72% dan 22,31 % dari total ekspor KLI.
Identilikasi SWOT dilakukan untuk membantu mengidentifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal dalam industri KLI yang mcmpcngaruhi dalam penentuan strategi
pemasaran. Keunggulan komparatif dari produk kayu lapis Indonesia dan diversivikasi
produk merupakan salah satu modal dasar dalam peningkatan ekspor KLI. Strategi
kebijakan dilerensiasi harga dengan prinsip menjual prod uk di pasar tertentu. pada waktu
tertentu dan ditujukan kepada konsumen tertentu dengan ukuran dan jenis produk
tertentu pula. Kebijakan ini dapat dilakukan pad a saat harga stabil maupun tidak.
Penyelanggaraan sistem promosi dituiukan untuk menunjang usaha
diversilikasi produk dan sasaran. Salah satu cara promosi yang dilakukan adalah dengan
mengikuti pameran-pameran internasional dan mengundang para dealer ke pabrik kayu
lapis.
Pemantapan pola distribusi dan pemasaran dilakukan mdalui usaha
memperpendek jalur pemasaran. Hal ini dilakukan dengan pembangunan pclabuhanpelabuhan khusus kayu (wood centre) yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.
Dari analisi regresi diperoleh hasil sebagai berikut :
•
Untuk fungsi ekspor KLI : Y
= -1.916.495 + 0,410 XI + 0.,07X 2 + 1.678X,.
(4,50)
(3.14)
(2,55)
di mana nilai dalam kurung adalah hasil t-hitung 、・ョセ。@
nilai f-hitung = 158,53
dan R2 = 98,3%. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai R2 nilainya tinggi dengan
semua variabel independent sccara statistik adalah signilikan dan setelah dilakukan
regresi antar variabel independent didapatkan hasil yang tidak menunjukkan adanya
multikolinearitas antara variabel tersebut.
•
Untuk fungsi ekspor kayu lapis PT. IT diperolch hasil : 1I = -686 + 0,9683. dengan
niali t-hitung = 36,10. f-hitung = 1.303 dan R2 = 99,2°1. •.
KAJIAN POTENSI DAN PERMASALAHAN
PENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTRI KA YU LAPIS
INDONESIA
Oleh
BUDIYATNA GINARSA
F 29.1354
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada lurusan Teknologi Industri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1996
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR
BOGOR
FAKlJLTAS TI£KNOLOGI plm.TANIAN
INSTITlJT"PERTANIAN BOGOR
KA.JlAN POTENSI DAN PERMASALAIIAN
I'ENGEMBANGAN EKSPOR INDUSTH.I KA YU LAPIS
INDONESIA
SKRIPSI
Sebugai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PIm.TANIAN
pada Jurus8n Teknologi Induslri Pertanian
Instilut Pertanian Bogar
OIeh
BlJDlYATNA GINARSA
F 29.1354
Dilahirkan pad a tanggal 9 April 1l)7:l
di Bandung, Jmva Barnt
Tanggal lulus : 20 November 1996
Pelllbimbing
KAT A I'ENGANTAR
nengan N,"ua Alloh Yang Maha I'engllsih d,m I'eny"y"ng
I'uji dan syukur ke hadimt Alloh SWT atas berkah. rahmat dan hidayah-Nya.
sehingga Penulis dapat mcnyclesaikan skripsi ini dengan segal a kekurangan dan
kdebihannya.
i3ersama ini penulis ingin mcngungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan
kepada:
I. Ir. Lien Ilcnguasaan
Ilutan iJ-lPlf) untuk J11cndirikall industri pengolahan hayu. kemuciian ciitindak
lanjuti ciengan larangan ckspor kayu geiondongan pad a tahun 1985 serta
peningkatan pajak ekspor tcrhadap kayu gcrgajian sesliai SK Mcntcri Kcuangan
:\u. 1134/KMK/013 tanggal 10 Oktohcr 1989.
hL"hijakan エ・イウセィャl@
secara langsllng
mClllllClI
pertllmhllhan inullstri ォ。セ@
dalam negeri apalagi den gall 1ll1l111lurnya intillstri kayu lapis
oi
1I
heberapa negara
Asia yang bahan bakunya dipasok dari Indonesia scperti .lcpang. Singapura.
lai\\ an dan Korea Selatan.
Sdallla satll dasa\\arsa khih indllstri kaYlI "'pis Indonesia tumbuh dengan
mantap dan mampll mcrajai pasar kaYlI lapis dllnia.
Hal ini tercermin dari
perkembangan produksi dan ckspor kaYlI lapis yang pesat.
.lumlah prodllscn
kayu lapis hingga akhir tahlln 199:; tcrcatat scbanyak I J4 pcrusahaan dcngan
total imestasi bcrkisar Rp II trililln.
Pcrtumbuhan industri kay u lapis yang CUkliP mcyakinkan lersebul mulai
Illenghadapi berbagai masalah yang kompleks. terulama setdah mencapai
pllncaknya (booming) tahun 199:;.
Beberapa masalah yang dihaclapi dalam pcrkembangan indllslri kayu lapis
adalah diantaranya mt:rosotnya harga j lIal!ekspor kay u lapis di pasar internasional
hingga mcncapai angka LJS$20()!m' l11enyebabkan bukan saja nilai clan volume
ckspor kayu lapis nasional hcrkurang. lclapi juga mt:mbuat beberapa produscn
kayulapis dalam negeri tcrancam t!Ulullg tikar.
Sdain illl sClllakin sulit nlcll1pcroleh balwn baku dalam jumlah bcsar.
ウセGャ。ゥョ@
karcna lokasi pcnehangan
ka} 1I yang semakin jauh juga
adHI1}
a
pembatasan suplai kayu gclonciongan olch pcmcrinlah (f)cparlemen Kehutanan).
Adanya
luntulan
clari
bcbcrapa
LClllbaga
Swadaya
Masyarakal
pccinta
.1
lingkungan haik dari dalum muupun luar ncgeri untuk scmakin memperhatikan
perlindungan tcrhadap ka\\asan ilutan tropis karena makin ra\\annya kerusakan
hutan Indonesia akihat pcngdolaan yang kurang Illemperhatikan lingkungan.
Disamping itu munculnya persaingan diantara negara-negara produsen kayu lapis
terutama Brazil dan Malaysia yang makin kompditif.
Upaya untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional. dapat
ditcmpuh dengan meningkatkan elisiensi dan cfektivitas dengan jalan mdakllkan
pcmbailaruan Illanajcmen. Dalam kaitan glohalisasi dan h.:r1akllnya pasar he has.
oi l11asa datang setiap ncgaru akan cellderung untuk mcngkhususkan diri ,dalall1
m.:nghasilkan produk-prodllk yan:; mellliliki kellnggulan komparatif dihanding
negara-negara lain. Sehagai produk sumher daya ulam yang dapal diperhaharui.
pad a dasarnya komoditas kayu lapis dapat dijadikan sehagai sumber penerimaan
neg am yang berkesinamhungan st:panJang pengelolaan hutan dilakukan dengan
benar.
B. TUJUAN
Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk :
I.
Mengkaji potensi dan peluang ekspor industri kayu lapis.
pengemhangan ekspor kayu lapis Indonesia.
C. RUANG LlNGKUP
Ruang lingkllp penditian ini aualah l1l