Analisis Stabilitas Hasil Beberapa Varietas Padi di Berbagai Linkungan
Bul. AgI'. Vol. XVII No.2
in1
di)
ANALISIS STABILITAS HASIL BEBERAPA VARIETAS, PADI
DI BERBAGAI LINGKUNGAN 1)
lin
STABILITY ANALYSES FOR YIELD OF SEVERAL RICE VARIETIES
IN DIFFERENT ENVIRONMENT
lat
an
ーセ@
Oleh
FI
Sf
Astanto Kasno 2) dan Ahmad Ansori Mattjik 3)
ic
n
ABSTRACT
s1
Stability analyses for yield across environment were conducted for a set of rice (Oryza sativa L.) varieties,
Twelve rice varieties (743, 744,637,669,661,672,556,030,733,041,557) were tested in randomized block
design with 4 replication at 25 locations in wet season 1980/198 I, Data on grain yield were analyzed with Ehernart and Russel method to evaluate yield varietal stability, The line 743 was the top yielder (45 persent higher
than the lowes variety 557). The mean yield among 744, fi37, 669, 689, 661,672,556,030,733 and 041 did
not differ significantly. The however were higher than the mean overall varieties. Yield stability analyses indicated that the line 030 had a regression coefficient greater than one, and fJ61 had a regression coefficient significantly less than one. The other lmes had a regression coefficient did not differ significantly than one. However,
all the lines had highly signijicant variances due to deviation from the regression, indicating that none of the varieties studied studied could be identified as a stable variety.
y
s
RINGKASAN
Analisis stabilitas untuk hasil di berbagai Iingkungan dilakukan pad a segugusan galurgalur padi (Oryza sativa L.) Duabelas galur padi (743, 744, 637, 669, 689, 661, 672, 556,030,733,041, 557) セゥオェ、・ョァ。@
menggunakan raneangan aeak lengkap dcngan 4 ulangan di 25 lokasi pada musim pcnghujan 1980/181. Data hasil
(gram/petak) dianalisis dengan mcnggunakan I11ctode Eberhart dan Russel untuk IT1cniiai kestabilan suatu varictas. Calur nomor 743 membcrikan hasil tertinggi, yaitu 45 persen'lcbih tinggi dari galur nomor 557 yang mcmberikan hasil tcrendah. Hasil ratarata galurgalur nomor 744, 637,669,689,661,672,556,030,733, dan 041
adalah setingkat, tetapi lcbih tinggi dari hasil ratarata sel11ua gaJur. Hasil analisis stabilitas menunjukkan bahwa
galur nomor 030 memiliki koefisicn rcgresi Icbih besar dari satu, dan nomor 661 IT1cmiliki kocfisicn rcgrcsi yang
lebih keeil dari satu. Calurgalur lainnya mcmiliki kocfisien fcgresi yang tidak bcrbcda nyata dcngan satu. Scmua
galur yang diuji memiliki simpangan dari rcgresi yang bcrbcda dengan nol, menunjukkan bahwa tidak tcrdapat satu galurpun yang dapat digolongkan sebagai gaJur yang stabil.
PENDAHULUAN
Varietas padi (Oryza sativa L.) yang dikembangkan
di dalam pemuliaan tanaman pada akhirnya akan ditanam petani di berbagai lingkungan yang berbedabeda.
Hasil percobaan multi lokasi galurgalur harapan padi sering menuiljukkan adanya perbedaan daya hasH di masingmasing lokasi. HasH tertinggi suatu galur di suatu
lokasi sering tidak konsisten di lokasi yang lain. Oleh
karenanya sulit bagi pemulia tanaman di dalam memilih
galurgalur yang terbaik. Di sini pemulia tanaman berhadapan dengan satu hal yang penting, yaitu interaksi
genotipe x Iingkungan. Dengan adanya interaksi geno-
tipc x lingkungan, korclasi gcnotipc dan rcnotipc akan
berubah dan kesimpuJannya menjadi rumit (Comstock
dan Moll, 1963). Adanya intcraksi gcnotipc x Iingkungan dapat dikctahui dari tanggapan varietas yang bcrbcdabeda di sctiap lingkungan (lokasi dan musim). Iial ini
menyebabkan berubahnya urutan (rank) nisbi dari varietas yang bersangkutan dari lokasi ke lokasi dan dari musim ke musim. Sehingga sulit mengambil keputusan mengenai varietas yang akan dilepas sebagai varietas unggul
baru dan yang akan diikutsertakan di dalam siklus perbaikan tanaman berikutnya (Wood et al., 1981). Pemuliaan tanaman pada hakekatnya adalah memanfaatkan
1) Masalah Khusus yang diajukan pada Fakultas Pasea SaIjana, Institut Pertanian Bogor
2) Mahasiswa Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, dan
3) Staf Edukatif pada Fakuitas Matematika dan Ihnu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor
30
»
interaksi genotipe x lingkungan, sehingga daripadanya
ft = jumlah derajat bebas galat percobaan
diperoleh tanaman dengan sifatsifat yang diinginkan.
sセZ@
kuadrat tengah galat percobaan kei
Untuk mencirikan penampilan varietas di berbagai
Sf = kuadrat tengah galat gabungan = E fi Si/ft
lingkungan dan untuk membantu pemulia tanaman dalam memilih varietas, dilakukanlah pendekatan dengan
Stabilitas hasil dianalisis menurut model Eberlulrt
analisis stabilitas. Dari berbagai analisis, yang banyak didan Russel (1966) yaitu :
pakai adalah analisis regresi yang dikembangkan oleh
Finley dan Wilinson (1963) dan oleh Eberhart dan Rus· •
Y.. =U. + B·I· + d··
IJ
1
1 J
IJ
sel (1966).
Menurut Finloy dan Wilkinson (1963), varietas dimana:
Yij= ratarata hasil varietas kei pada lingkungan
ideal ialah varietas yang memiliki potensi hasil maksikej
mum di lingkungan yang paling produktif dan memiliki
Ui :::: ratarata hasil varietas kei dari semua lingstabilitas maksimum. Varietas yang stabil ialah varietas
yang memiliki koefisien regresi (b) sama dengan satu dan
kungan
simpangan dari regresi HウセゥI@
sama dengan nol. Suatu vaBi :::: koefisien regresi yang menunjukkan pengarietas dengan hasil tinggi dan memenuhi kedua kriteria
ruh variasi 1ingkungan terhadap hasil varietas
tersebut akan mempunyai penampilan yang baik di sekei
mua lingkungan (Eberhart dan Russel, 1966). Penggunaセ@
= indeks lingkungan :::: ratarata hasil semua vaan varietas unggul yang stabil sangat penting untuk me. rietas di lingkungan kej dikurangi dengan
ngurangi resiko pet ani yang mungkin timbul akibat perratarata umum
ubahan lingkungan yang tidak dapat diramalkan (Subondi, 1979).
dij :::: simpangan dad regresi hasil varietas kei di
Pembahasan analisis stabilitas hasil dari percobalingkungan kej
an daya hasil multi lokasi galurgalur harapan padi yang
Model ini juga telah digunakan oleh Subondi
diuji dilaporkan dalam tulisan ini.
(1979), Sujitno, Subondi, dan Sudjano (1981) untuk
analisis stabilitas hasil jagung, dan Sumarno (1982) unBAHAN DAN METODE
tuk analisis stabilitas hasil kedelai.
Bahan untuk percobaan terdiri dari 12 galur harapHASIL DAN PEMBAHASAN
an padi yang diuji di 25 lokasi di berbagai tempat di Indonesia pada musim hUjan 1980/1981. Percobaan dilakDad 25 unit data percobaan yang terseciia, kesesanakan dengan keIjasama antara Balai Penelitian Tana- muanya layak dianalisa. Kelayakan ini dinilai berdasarman Pangan Bogor dan Pembinaan Mutu Benih dari Di- kan koefisien keragaman. 8emua unit percobaan memirektorat Perlindungan Tanaman Pangan. Keterangan meliki koefisien keragaman yang kurang dari 30 persen
ngenai galur yang diuji, jenis tanah, tempat percobaan, (Tabel1).
disajikan pad a Tabel 1.
Hasil analisis kehomogenan ragam galat percobaan
Percobaan dilaksanakan masingmasing dengan ternyata tidak berbeda nyata. Nilai xセ@
sebesar 8.86
menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 ulang- jauh lebih kecil dibandingkan dengan X(O.OOl; 24) =
an, ukuran petak 5 x 4 m, umur bibit 21 hari, penanam45.60. Hal ini sesuai dengan anggapan yang dianut unan dengan 3 bibit per rumpun, dan pemupukan dilakutuk melakukan analisis gabungan. 8ebenarnya di dalam
kan dengan dosis 120 kg N dan 90 kg P 2 0 S per hektar
percobaan yang melibatkan pengulangan lokasi dan
masingmasing dalam bentuk Urea dan TSP. Data yang
musim sulit sekali menghindari adanya ketidakhomogediamati ialah berat gabah kering per petak (kg/petak).
nan ragam galat percobaan (TotoWllrsa, 1978).
Keseragaman galat percobaan ditentukan dengan
Sidik ragam stabilitas hasil, disajikan pada Tabel 2.
uji Bartlett khi kuadrat seperti yang digunakan oleh
Tabel 2, memperlihatkan bahwa varietas berbeda
TotowarSil (1978) sebagai berikut :
sangat nyata. Ini berarti bahwa varietasvarietas atau
1: (f. log sセI
X c = i f t log e 8 2
galurgalur yang diuji mempunyai kemampuan berprop
Ie
1
dengan derajat bebas (k 1) dimana,
k :::: banyak galat percobaan
C :::: faktor kore1asi 1 + -=-,:;;----=-- _1: (1 _l)
fi ft
fi
derajat bebas galat percobaan kei
duksi yang berbeda. Galur nomor 743 memberikan hasil yang paling tinggi di antara semua galur yang diuji,
yaitu 9.419 kg/petak, atau 45 persen lebih tinggi dari
galur nomor 557 yang memberikan hasil terendah. Galurgalur nomor 744,637,669,689,661,672,556,030
733 dan 041 mempunyai potensi hasil yang sama atau
31
Tabel 1. Lokasi lenis Tanah dan Koefisien Keragaman
pada Pengujian 12 Galur Padi di Musim Hujan
1980/1981
(Table 1. Location, Soil Type and Coefficient of
Variability for 12 Varieties Grown in Wet
Season 1980/1981)
!.okasi (Location)
Propin.i
(Province)
Dana (Rural)
Wonorejo
Karangmojo
Balung
Jiwan
BaJung
Kedung GaJar
Margoyoso
Jaw. Timur
Banyudono
Purwodadi
Mlali
Kretek
Bantul
Banguntopo
SubanE
Subang
Wanayasa
Medantuntungan
Kota Ulara
BuayMadang
Bantoeng
GangkinE
Mapakasungu
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Y'"!!.Yakarla
Yogyakarta
Yogyakarta
Yogyakarta
jawa Barat
jawa Barat
jawa Barat
Sum. Utara
Sum. Utara
SuL Selatan
Sui. Selatan
SuL Selatan
SuL Selatan
SuI. Selalan
SuI. Selatan
NTB
Baru
Motirobula
Sumbawa
Tabel
Jaw. Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Tengah
Jenis tanah
(Soil type)
Koeflsien keragaman
(CoeffICient of
variability)
Grumosol
Grumosol
Mediteran
Coklat
Regosol
Alluvial
Regosol
Regosol
Lentisol
Lentisol
Latosol
Podzolik
Andosol
Latosol
Rogosol
Alluvial
Alluvial
AlluviaJ
AUuvial
27.65
17.72
13.12
5.69
13.07
20.38
12.71
5.71
10.06
22.65
15.52
10.05
15.28
2Q.38
19.36
13.28
3.39
11.44
14.12
9.76
5.11
23.81
11.79
7.89
12.54
di atas rata·rata semua galur. Galur·galur dalam kelom·
pok ini hasilnya berkisar antara 7.39 _9.031 kg/petak
atau 14 39 persen lebih tinggi dari hasil yang diperoleh galur nomor 557 yang memiliki hasil terendah
(TabeI3).
Interaksi varietas x liogkungan (linier) berada sangat nyata. lni berarti bahwa paling sedikit terdapat satu
koefisien regresi (bi ) yang tidak sarna dengan no1. Galur
• galur nomor 661 dan 030 memiliki koefisien regresi yang
berbeda dengan satu. Sedangkan galur.galur yang lainnya
memiliki koefisien regresi yang tidak berbeda dengan
satu. Tetapi semua galur memiliki simpangan dari regresi
(Sai) yang tidak sarna dengan not (Tabel 2 dan 3). Oleh
karena itu menu r ut kriteria stabilitas dari Eberhart dan
Russel (1966), maka tidak satu galurpun yang dapat di·
klasifikasikan sebagai varietas yang stabil. Galur·galur
padi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
galurgalur dari generasi Ian j ut yang masingmasing memo
punyai susunan genetik yang seragam. Galurgalur yang
demikian umumnya kurang stabil bila dibandingkan de·
ngan yang mempunyai susunan genetik beragam (Allard
dan Bradshow, 1964). Selain itu tidak adanya galur yang
stabil dapat disebabkan oleh pemuliaannya yang tidak
diarahkan kepada stabilitas hasil. Suwarno et al. (1984)
yang meneliti 22 varietas/galur padi di 34 lokasi di ber·
bagai daerah di Indonesia pada pengujian selama MK
(musim kemarau)' 1978 dan MH (musim hujan) 1978/
1979 juga menemukan adanya ketidakstabilan hasildad
semua varietas/galur yang diuji.
2. Sidik Ragam Stabilitas Hasil 12 Galur Padi
yang Diuji di 25 Lingkungan pada Musim
Hujan 1980/1981.
(Table 2. Analyses of Variance for Grain Yield of 12
Rice Varieties Grown in 25 Location in Wet
Season 1980/1981)
Sumber keragaman
(Source of variation)
db
Varietas (varieties)
11
Lingkungan (linier)
(Environment (linier)
Varietas x Lingkungan (linier)
(Varieties x Environment (liner)
Kuadrat tengah
(Mean squer)
Tabel3. Hasil Koefisien Regresi (bi), dan Simpangan
dad Regresi sセゥI@
dari 12 Galur Padi di 25
Lingkungan MIl 1980/1981
(Table 3. Yield, Regression Coefficient (b i ). and
Deviation from Regression (S2di ) at Rice Varieties
at 25 Location in Wet Seasson 1980/1981)
HasjJ (k!'/petak)
(Yield, k!,/plot)
Varietas (varieties)
743
744
637
669
689
661
672
556
030
733
041
557
13.0342**
1365.5099**
11
4.8933**
Simpangan gabungan
(Polled deviation)
276
2.1527
Galat gabungan (polled error)
825
0.3182
LSD (0.05)
**
Nyata pada tarafO.O l(Significant at 0.01)
**
Ratarata
(mean)
9.419
9.031
8.557
8.517
8.516
8.150
8.256
8.221
8.017
8.006
7.390
6.496
Kisaran
(range)
4.90014,250
3.93013.975
4.775·13.710
4.440·13.320
5.000·13.550
4.337·12.428
4.800·12.500
4.66014.100
0.45014.190
3.500·12.110
1.700 13.760
i,950·12.090
sセゥ@
bl
I.lI
1.00
1.02
0.99
1.23
0.58++
0.95
1.08
1.15+
0.89
0.9
in1
di)
ANALISIS STABILITAS HASIL BEBERAPA VARIETAS, PADI
DI BERBAGAI LINGKUNGAN 1)
lin
STABILITY ANALYSES FOR YIELD OF SEVERAL RICE VARIETIES
IN DIFFERENT ENVIRONMENT
lat
an
ーセ@
Oleh
FI
Sf
Astanto Kasno 2) dan Ahmad Ansori Mattjik 3)
ic
n
ABSTRACT
s1
Stability analyses for yield across environment were conducted for a set of rice (Oryza sativa L.) varieties,
Twelve rice varieties (743, 744,637,669,661,672,556,030,733,041,557) were tested in randomized block
design with 4 replication at 25 locations in wet season 1980/198 I, Data on grain yield were analyzed with Ehernart and Russel method to evaluate yield varietal stability, The line 743 was the top yielder (45 persent higher
than the lowes variety 557). The mean yield among 744, fi37, 669, 689, 661,672,556,030,733 and 041 did
not differ significantly. The however were higher than the mean overall varieties. Yield stability analyses indicated that the line 030 had a regression coefficient greater than one, and fJ61 had a regression coefficient significantly less than one. The other lmes had a regression coefficient did not differ significantly than one. However,
all the lines had highly signijicant variances due to deviation from the regression, indicating that none of the varieties studied studied could be identified as a stable variety.
y
s
RINGKASAN
Analisis stabilitas untuk hasil di berbagai Iingkungan dilakukan pad a segugusan galurgalur padi (Oryza sativa L.) Duabelas galur padi (743, 744, 637, 669, 689, 661, 672, 556,030,733,041, 557) セゥオェ、・ョァ。@
menggunakan raneangan aeak lengkap dcngan 4 ulangan di 25 lokasi pada musim pcnghujan 1980/181. Data hasil
(gram/petak) dianalisis dengan mcnggunakan I11ctode Eberhart dan Russel untuk IT1cniiai kestabilan suatu varictas. Calur nomor 743 membcrikan hasil tertinggi, yaitu 45 persen'lcbih tinggi dari galur nomor 557 yang mcmberikan hasil tcrendah. Hasil ratarata galurgalur nomor 744, 637,669,689,661,672,556,030,733, dan 041
adalah setingkat, tetapi lcbih tinggi dari hasil ratarata sel11ua gaJur. Hasil analisis stabilitas menunjukkan bahwa
galur nomor 030 memiliki koefisicn rcgresi Icbih besar dari satu, dan nomor 661 IT1cmiliki kocfisicn rcgrcsi yang
lebih keeil dari satu. Calurgalur lainnya mcmiliki kocfisien fcgresi yang tidak bcrbcda nyata dcngan satu. Scmua
galur yang diuji memiliki simpangan dari rcgresi yang bcrbcda dengan nol, menunjukkan bahwa tidak tcrdapat satu galurpun yang dapat digolongkan sebagai gaJur yang stabil.
PENDAHULUAN
Varietas padi (Oryza sativa L.) yang dikembangkan
di dalam pemuliaan tanaman pada akhirnya akan ditanam petani di berbagai lingkungan yang berbedabeda.
Hasil percobaan multi lokasi galurgalur harapan padi sering menuiljukkan adanya perbedaan daya hasH di masingmasing lokasi. HasH tertinggi suatu galur di suatu
lokasi sering tidak konsisten di lokasi yang lain. Oleh
karenanya sulit bagi pemulia tanaman di dalam memilih
galurgalur yang terbaik. Di sini pemulia tanaman berhadapan dengan satu hal yang penting, yaitu interaksi
genotipe x Iingkungan. Dengan adanya interaksi geno-
tipc x lingkungan, korclasi gcnotipc dan rcnotipc akan
berubah dan kesimpuJannya menjadi rumit (Comstock
dan Moll, 1963). Adanya intcraksi gcnotipc x Iingkungan dapat dikctahui dari tanggapan varietas yang bcrbcdabeda di sctiap lingkungan (lokasi dan musim). Iial ini
menyebabkan berubahnya urutan (rank) nisbi dari varietas yang bersangkutan dari lokasi ke lokasi dan dari musim ke musim. Sehingga sulit mengambil keputusan mengenai varietas yang akan dilepas sebagai varietas unggul
baru dan yang akan diikutsertakan di dalam siklus perbaikan tanaman berikutnya (Wood et al., 1981). Pemuliaan tanaman pada hakekatnya adalah memanfaatkan
1) Masalah Khusus yang diajukan pada Fakultas Pasea SaIjana, Institut Pertanian Bogor
2) Mahasiswa Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, dan
3) Staf Edukatif pada Fakuitas Matematika dan Ihnu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor
30
»
interaksi genotipe x lingkungan, sehingga daripadanya
ft = jumlah derajat bebas galat percobaan
diperoleh tanaman dengan sifatsifat yang diinginkan.
sセZ@
kuadrat tengah galat percobaan kei
Untuk mencirikan penampilan varietas di berbagai
Sf = kuadrat tengah galat gabungan = E fi Si/ft
lingkungan dan untuk membantu pemulia tanaman dalam memilih varietas, dilakukanlah pendekatan dengan
Stabilitas hasil dianalisis menurut model Eberlulrt
analisis stabilitas. Dari berbagai analisis, yang banyak didan Russel (1966) yaitu :
pakai adalah analisis regresi yang dikembangkan oleh
Finley dan Wilinson (1963) dan oleh Eberhart dan Rus· •
Y.. =U. + B·I· + d··
IJ
1
1 J
IJ
sel (1966).
Menurut Finloy dan Wilkinson (1963), varietas dimana:
Yij= ratarata hasil varietas kei pada lingkungan
ideal ialah varietas yang memiliki potensi hasil maksikej
mum di lingkungan yang paling produktif dan memiliki
Ui :::: ratarata hasil varietas kei dari semua lingstabilitas maksimum. Varietas yang stabil ialah varietas
yang memiliki koefisien regresi (b) sama dengan satu dan
kungan
simpangan dari regresi HウセゥI@
sama dengan nol. Suatu vaBi :::: koefisien regresi yang menunjukkan pengarietas dengan hasil tinggi dan memenuhi kedua kriteria
ruh variasi 1ingkungan terhadap hasil varietas
tersebut akan mempunyai penampilan yang baik di sekei
mua lingkungan (Eberhart dan Russel, 1966). Penggunaセ@
= indeks lingkungan :::: ratarata hasil semua vaan varietas unggul yang stabil sangat penting untuk me. rietas di lingkungan kej dikurangi dengan
ngurangi resiko pet ani yang mungkin timbul akibat perratarata umum
ubahan lingkungan yang tidak dapat diramalkan (Subondi, 1979).
dij :::: simpangan dad regresi hasil varietas kei di
Pembahasan analisis stabilitas hasil dari percobalingkungan kej
an daya hasil multi lokasi galurgalur harapan padi yang
Model ini juga telah digunakan oleh Subondi
diuji dilaporkan dalam tulisan ini.
(1979), Sujitno, Subondi, dan Sudjano (1981) untuk
analisis stabilitas hasil jagung, dan Sumarno (1982) unBAHAN DAN METODE
tuk analisis stabilitas hasil kedelai.
Bahan untuk percobaan terdiri dari 12 galur harapHASIL DAN PEMBAHASAN
an padi yang diuji di 25 lokasi di berbagai tempat di Indonesia pada musim hUjan 1980/1981. Percobaan dilakDad 25 unit data percobaan yang terseciia, kesesanakan dengan keIjasama antara Balai Penelitian Tana- muanya layak dianalisa. Kelayakan ini dinilai berdasarman Pangan Bogor dan Pembinaan Mutu Benih dari Di- kan koefisien keragaman. 8emua unit percobaan memirektorat Perlindungan Tanaman Pangan. Keterangan meliki koefisien keragaman yang kurang dari 30 persen
ngenai galur yang diuji, jenis tanah, tempat percobaan, (Tabel1).
disajikan pad a Tabel 1.
Hasil analisis kehomogenan ragam galat percobaan
Percobaan dilaksanakan masingmasing dengan ternyata tidak berbeda nyata. Nilai xセ@
sebesar 8.86
menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 ulang- jauh lebih kecil dibandingkan dengan X(O.OOl; 24) =
an, ukuran petak 5 x 4 m, umur bibit 21 hari, penanam45.60. Hal ini sesuai dengan anggapan yang dianut unan dengan 3 bibit per rumpun, dan pemupukan dilakutuk melakukan analisis gabungan. 8ebenarnya di dalam
kan dengan dosis 120 kg N dan 90 kg P 2 0 S per hektar
percobaan yang melibatkan pengulangan lokasi dan
masingmasing dalam bentuk Urea dan TSP. Data yang
musim sulit sekali menghindari adanya ketidakhomogediamati ialah berat gabah kering per petak (kg/petak).
nan ragam galat percobaan (TotoWllrsa, 1978).
Keseragaman galat percobaan ditentukan dengan
Sidik ragam stabilitas hasil, disajikan pada Tabel 2.
uji Bartlett khi kuadrat seperti yang digunakan oleh
Tabel 2, memperlihatkan bahwa varietas berbeda
TotowarSil (1978) sebagai berikut :
sangat nyata. Ini berarti bahwa varietasvarietas atau
1: (f. log sセI
X c = i f t log e 8 2
galurgalur yang diuji mempunyai kemampuan berprop
Ie
1
dengan derajat bebas (k 1) dimana,
k :::: banyak galat percobaan
C :::: faktor kore1asi 1 + -=-,:;;----=-- _1: (1 _l)
fi ft
fi
derajat bebas galat percobaan kei
duksi yang berbeda. Galur nomor 743 memberikan hasil yang paling tinggi di antara semua galur yang diuji,
yaitu 9.419 kg/petak, atau 45 persen lebih tinggi dari
galur nomor 557 yang memberikan hasil terendah. Galurgalur nomor 744,637,669,689,661,672,556,030
733 dan 041 mempunyai potensi hasil yang sama atau
31
Tabel 1. Lokasi lenis Tanah dan Koefisien Keragaman
pada Pengujian 12 Galur Padi di Musim Hujan
1980/1981
(Table 1. Location, Soil Type and Coefficient of
Variability for 12 Varieties Grown in Wet
Season 1980/1981)
!.okasi (Location)
Propin.i
(Province)
Dana (Rural)
Wonorejo
Karangmojo
Balung
Jiwan
BaJung
Kedung GaJar
Margoyoso
Jaw. Timur
Banyudono
Purwodadi
Mlali
Kretek
Bantul
Banguntopo
SubanE
Subang
Wanayasa
Medantuntungan
Kota Ulara
BuayMadang
Bantoeng
GangkinE
Mapakasungu
Jawa Tengah
Jawa Tengah
Y'"!!.Yakarla
Yogyakarta
Yogyakarta
Yogyakarta
jawa Barat
jawa Barat
jawa Barat
Sum. Utara
Sum. Utara
SuL Selatan
Sui. Selatan
SuL Selatan
SuL Selatan
SuI. Selalan
SuI. Selatan
NTB
Baru
Motirobula
Sumbawa
Tabel
Jaw. Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Tengah
Jenis tanah
(Soil type)
Koeflsien keragaman
(CoeffICient of
variability)
Grumosol
Grumosol
Mediteran
Coklat
Regosol
Alluvial
Regosol
Regosol
Lentisol
Lentisol
Latosol
Podzolik
Andosol
Latosol
Rogosol
Alluvial
Alluvial
AlluviaJ
AUuvial
27.65
17.72
13.12
5.69
13.07
20.38
12.71
5.71
10.06
22.65
15.52
10.05
15.28
2Q.38
19.36
13.28
3.39
11.44
14.12
9.76
5.11
23.81
11.79
7.89
12.54
di atas rata·rata semua galur. Galur·galur dalam kelom·
pok ini hasilnya berkisar antara 7.39 _9.031 kg/petak
atau 14 39 persen lebih tinggi dari hasil yang diperoleh galur nomor 557 yang memiliki hasil terendah
(TabeI3).
Interaksi varietas x liogkungan (linier) berada sangat nyata. lni berarti bahwa paling sedikit terdapat satu
koefisien regresi (bi ) yang tidak sarna dengan no1. Galur
• galur nomor 661 dan 030 memiliki koefisien regresi yang
berbeda dengan satu. Sedangkan galur.galur yang lainnya
memiliki koefisien regresi yang tidak berbeda dengan
satu. Tetapi semua galur memiliki simpangan dari regresi
(Sai) yang tidak sarna dengan not (Tabel 2 dan 3). Oleh
karena itu menu r ut kriteria stabilitas dari Eberhart dan
Russel (1966), maka tidak satu galurpun yang dapat di·
klasifikasikan sebagai varietas yang stabil. Galur·galur
padi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
galurgalur dari generasi Ian j ut yang masingmasing memo
punyai susunan genetik yang seragam. Galurgalur yang
demikian umumnya kurang stabil bila dibandingkan de·
ngan yang mempunyai susunan genetik beragam (Allard
dan Bradshow, 1964). Selain itu tidak adanya galur yang
stabil dapat disebabkan oleh pemuliaannya yang tidak
diarahkan kepada stabilitas hasil. Suwarno et al. (1984)
yang meneliti 22 varietas/galur padi di 34 lokasi di ber·
bagai daerah di Indonesia pada pengujian selama MK
(musim kemarau)' 1978 dan MH (musim hujan) 1978/
1979 juga menemukan adanya ketidakstabilan hasildad
semua varietas/galur yang diuji.
2. Sidik Ragam Stabilitas Hasil 12 Galur Padi
yang Diuji di 25 Lingkungan pada Musim
Hujan 1980/1981.
(Table 2. Analyses of Variance for Grain Yield of 12
Rice Varieties Grown in 25 Location in Wet
Season 1980/1981)
Sumber keragaman
(Source of variation)
db
Varietas (varieties)
11
Lingkungan (linier)
(Environment (linier)
Varietas x Lingkungan (linier)
(Varieties x Environment (liner)
Kuadrat tengah
(Mean squer)
Tabel3. Hasil Koefisien Regresi (bi), dan Simpangan
dad Regresi sセゥI@
dari 12 Galur Padi di 25
Lingkungan MIl 1980/1981
(Table 3. Yield, Regression Coefficient (b i ). and
Deviation from Regression (S2di ) at Rice Varieties
at 25 Location in Wet Seasson 1980/1981)
HasjJ (k!'/petak)
(Yield, k!,/plot)
Varietas (varieties)
743
744
637
669
689
661
672
556
030
733
041
557
13.0342**
1365.5099**
11
4.8933**
Simpangan gabungan
(Polled deviation)
276
2.1527
Galat gabungan (polled error)
825
0.3182
LSD (0.05)
**
Nyata pada tarafO.O l(Significant at 0.01)
**
Ratarata
(mean)
9.419
9.031
8.557
8.517
8.516
8.150
8.256
8.221
8.017
8.006
7.390
6.496
Kisaran
(range)
4.90014,250
3.93013.975
4.775·13.710
4.440·13.320
5.000·13.550
4.337·12.428
4.800·12.500
4.66014.100
0.45014.190
3.500·12.110
1.700 13.760
i,950·12.090
sセゥ@
bl
I.lI
1.00
1.02
0.99
1.23
0.58++
0.95
1.08
1.15+
0.89
0.9