Sistem Informasi Evaluasi Pelaksanaan Diklat Berbasis Web pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan

SISTEM INFORMASI EVALUASI PELAKSANAAN DIKLAT
BERBASIS WEB PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KEHUTANAN

RIADINA MAYASARI

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sistem Informasi
Evaluasi Pelaksanaan Diklat Berbasis Web pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kehutanan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Riadina Mayasari
NIM G64096052

ABSTRAK
RIADINA MAYASARI. Sistem Informasi Evaluasi Pelaksanaan Diklat Berbasis
Web pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan. Dibimbing oleh
MEUTHIA RACHMANIAH.
Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Evaluasi diklat
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Diklat Instansi yang
bersangkutan dan/atau Instansi Pembina untuk mengetahui perkembangan
pelaksanaan dan tingkat capaian kinerja penyelenggaraan diklat. Penelitian ini
membangun suatu sistem informasi evaluasi pelaksanaan diklat berbasis web pada
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan yang meliputi evaluasi diklat untuk
aspek penyelenggara. Sistem informasi evaluasi pelaksanaan diklat ini dibangun
dengan metode System Development Life Cycle (SDLC). Implementasi sistem
dengan menggunakan PHP, framework Yii dan basis data MySQL. Level

pengguna sistem terbagi dua, yaitu peserta diklat sebagai Evaluator dan staf
subbidang evaluasi dan pelaporan (Evlap) sebagai Administrator. Sistem evaluasi
diklat ini menyediakan form evaluasi diklat berbasis web, merekapitulasi hasil
evaluasi diklat, dan menyajikannya dalam laporan evaluasi diklat.
Kata kunci: diklat, evaluasi, Pegawai Negeri Sipil, sistem informasi

ABSTRACT
RIADINA MAYASARI. Information System of Evaluation of Implementation
Training and Education Program Web-Based at Centre For Forestry Education
and Training. Supervised by MEUTHIA RACHMANIAH.
Training and education program is an implementation process of learning
and teaching in order to upgrade the civil servant capability. Evaluation of training
and education program is a program that held by an Institution Training and
Education concerned and/or the elder institution for knowing the progress and the
success rate performance of implementation training and education program. This
study established an information system of evaluation of implementation training
and education program web-based at Centre For Forestry Education and Training
which is including evaluation for organizing aspect. It was built with System
Development Life Cycle (SDLC) method. Implementation system by using PHP,
framework Yii and database MySQL. User level system were divided into two

parties, those were as Evaluator who were participants in training and education,
and the left ones were staff of sub section evaluation and reporting as
Administrator. This system provides evaluation form web-based, to recapitulate
the result of evaluation of training and education, and to present into evaluation
report of training and education.
Keywords: civil servant, evaluation, information system, training and education
program

SISTEM INFORMASI EVALUASI PELAKSANAAN DIKLAT
BERBASIS WEB PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KEHUTANAN

RIADINA MAYASARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer
pada
Departemen Ilmu Komputer


DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

Penguji:
1 Irman Hermadi, Skom, MS, PhD
2 Firman Ardiansyah, Skom, MSi

Judul Skripsi : Sistem Informasi Evaluasi Pelaksanaan Diklat Berbasis Web pada
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan
Nama
: Riadina Mayasari
NIM
: G64096052

Disetujui oleh

Ir Meuthia Rachmaniah, MSc

Pembimbing I

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom
Ketua Departemen

Tanggal Lulus: (tanggal penandatanganan skripsi oleh ketua departemen)

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian ini ialah sistem informasi, dengan judul Sistem Informasi Evaluasi
Pelaksanaan Diklat Berbasis Web pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kehutanan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc.
selaku pembimbing, serta Bapak Irman Hermadi, Skom, MS, PhD dan Bapak
Firman Ardiansyah, Skom, MSi yang telah banyak memberi saran. Di samping
itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Dwi Rahmanendra yang telah
membantu selama pengumpulan data dan informasi, dan juga teman-teman staf

subbagian Tata Usaha khususnya keuangan, staf subbidang Evlap dan staf
Penyelenggaraan Diklat yang telah banyak membantu. Terima kasih untuk
dukungan dari para sahabat Suyitno, Agung Prabowo, Romila Sari, Linda
Oktafianingsih, Septy Kurniawati, serta teman-teman di Departemen Ilmu
Komputer alih jenis IPB angkatan 4 atas segala bantuan dan kebersamaan yang
diberikan kepada penulis. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada mama,
papa, kakak, abang, adik, serta seluruh keluarga, atas segala dukungan, doa dan
kasih sayangnya.
Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2015
Riadina Mayasari

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR GAMBAR


ix

DAFTAR LAMPIRAN

ix

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian


2

Manfaat Penelitian

2

Ruang Lingkup Penelitian

2

TINJAUAN PUSTAKA

3

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

3

Evaluasi Diklat


4

Sistem Informasi

5

Basis Data

6

METODE

7

System Investigation

8

System Analyisis


8

System Design

9

System Implementation

9

System Maintenance

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

10

System Investigation


10

System Analysis

11

System Design

14

System Implementation

16

System Maintenance

19

SIMPULAN DAN SARAN

19

Simpulan

19

Saran

19

DAFTAR PUSTAKA

19

LAMPIRAN

21

RIWAYAT HIDUP

35

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8

Perbandingan antara pendidikan dan pelatihan
Notasi Entity-Relationship Diagram
Kebutuhan pengguna
Kebutuhan fungsional sistem
Nama tabel dalam sistem informasi evaluasi pelaksanaan diklat
Spesifikasi lingkungan pengembangan sistem
Ketentuan penilaian evaluasi diklat
Contoh perhitungan evaluasi diklat

3
7
12
12
15
16
17
18

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8

Komponen Sistem Informasi
Tahapan-tahapan System Development Life Cycle
Alur evaluasi diklat
DFD level 0
ERD Sistem Informasi Evaluasi Pelaksanaan Diklat
Rancangan layout window
Halaman login
Pengaturan user pada level administrator

6
8
11
13
15
15
17
18

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kuesioner Evaluasi Pelaksanaan Diklat
Entity Relationships Diagram (ERD)
DFD Level 1
DFD Level 2 Proses 1
DFD Level 2 Proses 2
DFD Level 2 Proses 3
Model basis data relasional
Normalisasi
Perancangan basis data
Perancangan antarmuka
Laporan hasil evaluasi diklat
Pengujian black box aplikasi

21
23
24
24
25
25
26
28
31
32
33
34

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tuntutan nasional dan tantangan global saat ini untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik memerlukan sumber daya manusia aparatur yang
memiliki kompetensi dalam jabatannya. Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (No. 101 tahun 2000) menjelaskan
bahwa dalam rangka membentuk sumber daya manusia aparatur yang memiliki
kompetensi tersebut diperlukan peningkatan profesionalisme, sikap pengabdian
dan kesetiaan pada bangsa dan negara, semangat kesatuan dan persatuan, dan
pengembangan wawasan Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui Pendidikan dan
Pelatihan Jabatan. Menurut BKN (2013), jumlah PNS di seluruh Indonesia
mencapai 4.362.805 orang pada bulan Desember 2014, sedangkan jumlah PNS
Kementerian Kehutanan tahun 2013 mencapai 16.380 orang (Kemenhut 2014).
Program pendidikan dan pelatihan (diklat) sebagai salah satu strategi
pengembangan sumber daya manusia (SDM) memerlukan evaluasi untuk
mengetahui efektivitas program yang bersangkutan. Sloane dan Witney (2010)
menyatakan bahwa ada dua strategi pendidikan dan pelatihan yang dapat
dilakukan suatu organisasi, yaitu pendidikan yang dilakukan di dalam organisasi
tempat kerja pegawai (on the job training) dan pendidikan yang dilakukan di luar
tempat kerja pegawai (off the job training). Pusat Pendidikan dan Pelatihan
(Pusdiklat) Kehutanan merupakan institusi yang bertugas untuk melaksanakan
pendidikan dan pelatihan bagi aparatur dan non aparatur kehutanan (Kemenhut
2012). Penyelenggaraan diklat pada Pusat Diklat Kehutanan untuk tahun 2013
mencapai 710 orang dari 22 diklat yang berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Pusat Diklat Kehutanan Tahun Anggaran 2013 (Pusdiklathut
2014). Kerjasama kediklatan juga dilakukan baik dari dalam maupun luar lingkup
Kementerian Kehutanan. Berdasarkan data tahun 2013, ada 47 jenis diklat
kerjasama yang dilaksanakan tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah peserta
mencapai 3.192 orang, 19 di antaranya diselenggarakan di Pusat Diklat Kehutanan
dengan jumlah peserta mencapai 723 orang (Pusdiklathut 2014). Semua kegiatan
diklat tersebut dilakukan evaluasi dengan mengisi lembaran penilaian oleh peserta
diklat sebagai Evaluator untuk memberikan penilaian terhadap diklat yang
diselenggarakan. Lembaran evaluasi diklat peserta dikumpulkan untuk kemudian
diolah oleh subbidang Evaluasi dan Pelaporan (Evlap). Kelemahan sistem
evaluasi saat ini adalah proses rekapitulasi dilakukan dengan perhitungan manual
menggunakan Microsoft Excel. Hal ini membuat proses evaluasi menjadi kurang
efektif dan efisien mengingat jumlah peserta diklat cukup banyak sehingga
membutuhkan waktu dalam pengerjaan rekapitulasi secara manual.
Dengan memperhatikan permasalahan evaluasi diklat pada Pusat Diklat
Kehutanan, pemanfaatan teknologi dan sistem informasi dapat membantu sistem
evaluasi diklat pada Pusat Diklat Kehutanan saat ini, yaitu dengan membangun
sistem informasi evaluasi pelaksanaan diklat berbasis web. Luaran sistem
diharapkan dapat membantu Pusat Diklat Kehutanan terutama subbidang Evlap

2

dalam mengolah dan menyajikan data hasil evaluasi diklat yang lebih baik dan
akurat.
Perumusan Masalah
Evaluasi pelaksanaan diklat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
penyelenggaraan diklat. Kegiatan evaluasi diklat dilakukan peserta dengan
mengisi lembar penilaian berupa kuesioner, hasilnya kemudian dihitung,
direkapitulasi dan disajikan menggunakan Microsoft Excel. Proses rekapitulasi
manual dengan Microsoft Excel memerlukan waktu dan ketelitian karena harus
menghitung satu per satu data evaluasi dari masing-masing peserta diklat,
sehingga dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk membangun suatu Sistem Informasi Evaluasi
Pelaksanaan Diklat Berbasis Web pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kehutanan. Sistem ini dapat membantu proses evaluasi diklat, seperti
menyediakan form evaluasi diklat berbasis web, merekapitulasi hasil evaluasi
diklat, dan menyajikannya dalam laporan evaluasi diklat.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah memberikan kemudahan
bagi instansi Pusat Diklat Kehutanan terutama subbidang Evlap dalam proses
evaluasi dan pelaporan diklat. Hasil evaluasi diklat dapat diperoleh dengan segera
atau disebut real time dan dapat digunakan sebagai bahan laporan
penyelenggaraan diklat.

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada:
1. Pengguna sistem adalah administrator dan peserta diklat.
2. Evaluasi diklat dilakukan sewaktu latihan (incourse) berdasarkan aspek
evaluasi peserta terhadap program dan pelaksanaan diklat.
3. Sistem menangani evaluasi diklat bagi peserta Pegawai Negeri Sipil.
4. Pengembangan sistem menggunakan Yii Framework.

3

TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Pendidikan dan pelatihan merupakan dua hal yang memiliki maksud yang
hampir sama pelaksanaannya, namun ruang lingkupnya berbeda. Pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu proses pengalaman atau informasi diperoleh sebagai hasil
dari proses belajar, sedangkan pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu
kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah
laku, keterampilan dan pengetahuan seorang pegawai dalam rangka memenuhi
kebutuhan suatu organisasi. Berdasarkan definisi tersebut, pendidikan dan
pelatihan (diklat) secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya untuk
meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan sikap
(attitude). Pengertian lain diklat adalah suatu proses penyelenggaraan belajar
mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Adapun
sasaran diklat adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai
dengan persyaratan jabatan masing-masing (LAN 2001).
Notoatmodjo (2009) menyatakan bahwa perbedaan istilah pendidikan dan
pelatihan dalam suatu institusi secara teori dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Perbandingan antara pendidikan dan pelatihan
Pendidikan

Pelatihan

Pengembangan kemampuan

Menyeluruh
(overall)

Khusus (spesific)

Area Kemampuan (penekanan)

Kognitif, afektif

Psikomotor

Jangka waktu pelaksanaan

Long term

Short term

Materi yang diberikan

Lebih umum

Lebih khusus

Penekanan metode belajar
Penghargaan akhir proses

Conventional
Gelar (degree)

Inconventional
Sertifikat (non-degree)

Notoatmodjo (2009) menyatakan bahwa siklus atau proses penyelenggaraan
suatu diklat secara garis besar terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Penjajakan kebutuhan (need assessment) dan analisis kebutuhan pendidikan
atau pelatihan.
2. Merumuskan tujuan pendidikan (educational objectives) dari pendidikan dan
pelatihan.
3. Mengembangkan kurikulum (curriculum development) pendidikan atau
pelatihan.
4. Menyusun bahan atau materi pelajaran yang akan dipakai dalam pendidikan
dan pelatihan.
5. Menentukan metode dan teknik pendidikan atau pelatihan, termasuk alat-alat
bantu pendidikan.

4

6. Menyusun program pelaksanaannya, termasuk penentuan kriteria peserta dan
pengajar, serta pemanggilan, penyusunan jadwal, penyusunan instrumen,
evaluasi dan sebagainya.
7. Pelaksanaan atau penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
8. Evaluasi hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil (No. 101 tahun 2000), jenis dan jenjang diklat
terdiri dari:
1. Diklat prajabatan, merupakan syarat pengangkatan CPNS menjadi PNS.
Diklat prajabatan terdiri dari:
a. Diklat prajabatan Golongan I untuk PNS Golongan I;
b. Diklat prajabatan Golongan II untuk PNS Golongan II;
c. Diklat prajabatan Golongan III untuk PNS Golongan III;
2. Diklat dalam jabatan, dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap PNS agar dapat melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan dan pembangunan dengan sebaik-baiknya. Diklat dalam jabatan
terdiri dari:
a. Diklat Kepemimpinan, selanjutnya disebut Diklatpim dilaksanakan
untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur
pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural. Diklatpim
terdiri dari:
1. Diklatpim Tingkat IV adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural
Eselon IV;
2. Diklatpim Tingkat III adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural
Eselon III;
3. Diklatpim Tingkat II adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural
Eselon II;
4. Diklatpim Tingkat I adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural
Eselon I.
b. Diklat Fungsional, dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang Jabatan Fungsional
masing-masing. Jenis dan jenjang diklat fungsional ditetapkan oleh
instansi Pembina Jabatan Fungsional yang bersangkutan.
c. Diklat Teknis, dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi
teknis yang diperlukan untuk melaksanakan tugas PNS. Jenis dan
jenjang diklat teknis ditetapkan oleh instansi teknis yang
bersangkutan.

Evaluasi Diklat
Evaluasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan (KBBI
Daring) edisi ke-3 (2015) berarti penilaian. Ada tiga istilah yang sering digunakan
dalam evaluasi, yaitu tes (test), pengukuran (measurement), dan penilaian
(assesment). Tes (test) merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya
kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang
terhadap stimulus atau pertanyaan. Pengukuran (measurement) dapat didefinisikan
sebagai proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya menurut

5

aturan tertentu. Penilaian (assesment) dapat dideskripsikan sebagai semua cara
yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok.
Evaluasi memiliki makna berbeda dengan tes, pengukuran maupun
penilaian. Evaluasi merupakan suatu proses kegiatan pemilihan, pengumpulan,
analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan serta penyusunan program selanjutnya. Evaluasi diklat adalah kegiatan
yang dilakukan oleh Lembaga Diklat Instansi yang bersangkutan dan/atau Instansi
Pembina untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan dan tingkat capaian
kinerja penyelenggaraan Diklat (LAN 2001). Kegiatan evaluasi dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu evaluasi pra latihan (precourse), evaluasi sewaktu latihan
(incourse), dan evaluasi paska latihan (post course). Adapun aspek-aspek yang
dinilai dalam evaluasi meliputi (Pusdiklathut 2011):
1. Evaluasi Peserta terhadap Program dan Pelaksanaan Diklat
2. Evaluasi Peserta terhadap Kinerja Pengajar
3. Evaluasi Pengajar terhadap Program dan Pelaksanaan Diklat
4. Evaluasi Panitia terhadap Pengajar
5. Evaluasi Panitia terhadap Peserta

Sistem Informasi
Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu
sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data,
memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi (Oetomo 2006).
Data merupakan bahan mentah (raw material) untuk suatu informasi. Informasi
memberikan sesuatu yang berguna jika sesuai dengan kebutuhan end user,
mempunyai ketelitian dalam pengolahan data, tidak kadaluwarsa (up to date) dan
dapat digunakan secara efektif.
Komponen sistem informasi dapat diilustrasikan dalam 5 komponen seperti
terlihat pada Gambar 1 (Ladjamudin 2005). Kelima komponen tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin
2. People dan Procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan
mesin.
3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi
suatu proses pengolahan data.
Database merupakan kumpulan file yang saling terintegrasi. Untuk dapat
mengaksesnya diperlukan suatu software yang dinamakan Database Management
System (DBMS). DBMS yang sudah ada tidak akan berfungsi dan bermanfaat jika
tidak ada manusia yang dapat mengakses dan mendesainnya dengan baik.
Manusia sebagai pengguna yang terlibat dalam suatu sistem informasi berinteraksi
dengan mesin (hardware dan software) melalui berbagai prosedur dan aturanaturan yang berlaku. Kumpulan dari DBMS dengan manusia yang mengaksesnya
dinamakan Sistem Informasi. Sehingga hubungan manusia dan data, tidak akan
terlepas dari database dan DBMS.

6

Gambar 1 Komponen Sistem Informasi
1. Hardware
Meliputi peralatan penyimpanan data, peralatan input dan output, dan
peralatan komunikasi data.
2. Software
Software merupakan kumpulan dari perintah/ fungsi yang ditulis dengan
aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.
3. Data
Data merupakan komponen dasar informasi yang akan diproses lebih lanjut
untuk menghasilkan informasi. Data memiliki sifat unik, yaitu saling
berkaitan (interrelated), kebersamaan (shared), dan terkendali (controlled).
4. Procedures
Prosedur menghubungkan berbagai perintah, dan aturan yang akan
menetukan rancangan dan penggunaan sistem informasi.
5. People
People adalah manusia yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti
operator.

Basis Data
Basis data adalah kumpulan dari relasi data logik, dan deskripsi data, yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan suatu organisasi
(Connolly dan Begg 2005). Basis data menunjukkan entitas, atribut dan hubungan
logik antar entitas. Entitas adalah suatu objek yang jelas (orang, tempat, benda,
konsep, atau peristiwa). Atribut adalah suatu properti yang menggambarkan
berbagai aspek dari objek yang ingin disimpan. Relasi adalah hubungan di antara
dua atau lebih entitas yang menggambarkan asosiasi di antara entitas-entitas
tersebut.
Elmasri dan Navathe (2011) menyatakan bahwa pemodelan data dapat
dikelompokkan berdasarkan tipe konsep yang digunakan untuk menggambarkan
struktur basis data, yaitu: high-level atau conceptual data models dan low-level
atau physical data models. Conceptual data models didefinisikan sebagai suatu
skema konseptual dengan menggunakan konsep entitas, atribut, dan relasi. Model
data ini biasanya direpresentasikan dalam Entity-Relationship Diagram (ERD).
Adapun notasi-notasi dalam ERD dapat dilihat pada Tabel 2. Physical data
models menyediakan konsep yang menggambarkan rincian bagaiamana data
disimpan ke dalam media penyimpanan di komputer. Model data ini
menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara
data-data tersebut.

7

Tabel 2 Notasi Entity-Relationship Diagram
Simbol

Keterangan
Entity
Weak Entity

Relationship

Identifying relationship
Attribute
Key attribute
Multivalued attribute

...

Composite attribute

Derived attribute
E1

E1

R

1

R

N

E2

Total participation of E2 in R

E2

Cardinality ratio 1:N for E1:E2
in R

(min,max)

R

E

Structural constrain (min,max)
on participation of E in R

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa tahapan-tahapan dalam
System Development Life Cycle (SDLC), yaitu System Investigation, System
Analysis, System Design, System Implementation, and System Maintenance
(O’Brien dan Marakas 2010). Tahapan-tahapan dalam System Development Life
Cycle dapat dilihat pada Gambar 2.

8

.

Gambar 2 Tahapan-tahapan System Development Life Cycle
(O’Brien dan Marakas 2010)
System Investigation
System investigation adalah tahapan awal dalam membangun suatu sistem.
Pada tahapan ini dilakukan review terhadap sistem yang ada dengan melakukan
identifikasi permasalahan dan mencari solusi yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Hasil identifikasi pada tahap ini
selanjutnya digunakan untuk proses analisis sistem.
Pada tahap ini dilakukan identifikasi permasalahan evaluasi diklat dan
identifikasi kendala-kendala evaluasi diklat, sehingga diharapkan akan
memperoleh suatu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Identifikasi
permasalahan dan kendala evaluasi dilakukan dengan melakukan wawancara
dengan Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan, staf subbidang Evlap dan staf
subbidang penyelenggaraan diklat. Berdasarkan hasil wawancara, diharapkan
memperoleh solusi permasalahan untuk membangun suatu sistem evaluasi diklat
yang baik bagi Pusat Diklat Kehutanan.

System Analyisis
Analisis sistem dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang telah
didefinisikan sebelumnya. Adapun hal yang dilakukan pada tahapan ini adalah
mempelajari sistem yang ada saat ini untuk dapat mengidentifikasi informasi
kebutuhan pengguna sehingga didapatkan cara untuk membangun sistem baru
yang dibutuhkan pengguna. Tahapan analisis ini meliputi kegiatan menentukan
deskripsi sistem, kebutuhan pengguna dan kebutuhan fungsional sistem. Deskripsi
sistem merupakan kegiatan menganalisis informasi yang dibutuhkan sistem.
Berdasarkan deskripsi sistem yang diperoleh, maka akan diketahui kebutuhan
pengguna yang mencakup masalah operasional dan keluaran sistem. Sedangkan
kebutuhan fungsional mendeskripsikan kemampuan dan layanan dari suatu sistem
yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Process
modeling yang digunakan adalah Entitiy Relationship Diagrams (ERD) dan Data

9

Flow Diagrams (DFD). Hasil dari analisis sistem akan digunakan sebagai acuan
dalam menyusun spesifikasi sistem.
Pada tahap ini, analisis sistem informasi evaluasi pelaksanaan diklat
dilakukan terhadap sistem evaluasi yang digunakan di Pusat Diklat Kehutanan.
Informasi terkait sistem evaluasi diperoleh dengan mengumpulkan data dan
informasi dari Widyaiswara dan staf subbidang Evlap Pusat Diklat Kehutanan.

System Design
Pada tahap perancangan sistem dilakukan penentuan cara kerja sistem yang
meliputi perancangan input, perancangan output, perancangan basis data dan
perancangan antarmuka. Perancangan input sistem meliputi pemasukan data oleh
Administrator dan Evaluator, berupa data evaluasi dan pemasukan data yang
diperlukan. Perancangan output pada sistem berbasis web ini berupa halamanhalaman web (HTML) yang berisi informasi sesuai kebutuhan pengguna.
Perancangan basis data menjelaskan basis data yang akan digunakan sistem.
Model basis data yang digunakan adalah model basis data relasional (relational
database model). Perancangan antarmuka digunakan untuk memudahkan
pengguna dalam mengenal dan mengoperasikan sistem.

System Implementation
Penerapan merupakan kegiatan membangun ataupun mengembangkan suatu
sistem yang nantinya dapat bekerja dan digunakan oleh pengguna sistem. Tahap
ini adalah tahap yang mengkonversi apa yang telah dirancang sebelumnya ke
dalam sebuah bahasa yang dimengerti komputer. Selanjutnya dilakukan pengujian
terhadap sistem.
Pada tahap ini ditentukan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak
yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem. Selanjutnya pada tahap implementasi
ini dilakukan dengan membuat program dengan kode PHP. PHP disebut sebagai
server side scripting, artinya skrip PHP dijalankan di sisi server, di mana skrip
PHP diolah di server, hasilnya dikirimkan ke browser. Framework yang
digunakan adalah Yii dengan menerapkan konsep model-view-controller (MVC).

System Maintenance
Tahap system maintenance adalah tahapan paling akhir dari sistem, yaitu
meliputi kegiatan operasional dan pemeliharaan sistem. Pada tahap ini pengguna
dapat menggunakan sistem sesuai dengan tujuannya yaitu mengisi form evaluasi
diklat berbasis web. Selanjutnya dilakukan pemeliharaan sistem dengan
melakukan monitoring, evaluasi, dan perbaikan-perbaikan terhadap sistem.
Pemeliharaan sistem ini dilakukan guna meningkatkan kinerja sistem dalam
mendukung sistem evaluasi diklat berbasis web.

10

HASIL DAN PEMBAHASAN
System Investigation
Penyelenggaraan diklat bertujuan meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia kehutanan bagi aparatur lingkup Kementerian Kehutanan maupun di luar
lingkup Kementerian Kehutanan. Kegiatan penyelenggaraan diklat dapat dibagi
dalam empat tahap, yaitu persiapan diklat, proses penyelenggaraan diklat, evaluasi
diklat, dan dampak diklat. Pada tahap persiapan diklat, Pusat Diklat Kehutanan
melalui bidang penyelenggaraan diklat terlebih dahulu melakukan konfirmasi ke
unit pengirim calon peserta diklat. Tujuan dilakukannya konfirmasi ini adalah
untuk mengetahui kesediaan dan kesiapan unit kerja tersebut untuk dapat
mengirimkan calon peserta diklat. Sehingga dari konfirmasi setiap unit kerja
tersebut nantinya diperoleh jumlah peserta yang dapat mengikuti diklat guna
memenuhi kuota peserta diklat yang telah ditentukan. Dari data konfirmasi yang
telah diperoleh, selanjutnya dilakukan pemanggilan peserta oleh bidang
penyelenggara diklat. Pada tahap persiapan diklat ini juga dilakukan penyusunan
jadwal diklat dan pengajar, serta menyusun kepanitian penyelenggaraan diklat
yang nantinya dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan.
Tahap kedua adalah proses penyelenggaraan diklat, merupakan proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung oleh pengajar dan para peserta. Pada tahap
ini peserta menerima sejumlah materi diklat sesuai kurikulum diklat yang diikuti.
Selanjutnya dilakukan tahap evaluasi diklat, meliputi evaluasi oleh pengajar, dan
evaluasi oleh peserta diklat. Evaluasi yang dilakukan pengajar merupakan
penilaian pengajar terhadap masing-masing peserta, sedangkan yang dimaksud
evaluasi peserta merupakan penilaian peserta terhadap penyelenggaraan diklat
dari aspek widyaiswara dan pelaksanaan diklat. Metode evaluasi yang digunakan
adalah metode observasi dengan menggunakan daftar periksa (check list) dan
metode survey dengan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan
data/informasi dari responden (Lampiran 1). Daftar pertanyaan pada kuesioner
evaluasi peserta terhadap penyelenggaraan diklat dikelompokkan menjadi 6
kelompok, yaitu :
1. Program diklat.
2. Kurikulum diklat.
3. Kualitas bahan tiap mata diklat.
4. Pelayanan panitia pelaksana diklat.
5. Sarana dan prasarana diklat.
6. Kritik dan saran.
Proses evaluasi diklat saat ini masih konvensional, para peserta diklat
diberikan lembaran-lembaran evaluasi oleh panitia diklat. Di dalam lembaran
tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan berupa kuesioner terkait aspek-aspek
penilaian diklat yang diselenggarakan. Lembaran evaluasi yang telah diiisi peserta
kemudian dikumpulkan ke panitia untuk selanjutnya diolah oleh subbidang Evlap.
Proses rekapitulasi data evaluasi para peserta menggunakan perhitungan manual
dengan Microsoft Excel. Hal ini tidak efektif dan efisien karena hasil evaluasi
tidak dapat diakses langsung oleh staf subbidang Evlap yang biasa mengolah data
evaluasi diklat para peserta diklat. Proses rekapitulasi manual tersebut tentu saja

11

membutuhkan waktu untuk perhitungannya. Adapun alur evaluasi diklat dapat
dilihat pada Gambar 3. Tahap terakhir adalah dampak diklat, yaitu proses
pelaporan penyelenggaraan diklat yang dituangkan dalam laporan dari hasil
evaluasi diklat yang telah diselenggarakan. Tujuannya adalah untuk mengetahui
sejauh mana diklat yang diselenggarakan memberikan manfaat bagi peserta dan
menjadi bahan perbaikan bagi penyelenggara jika terdapat kekurangan dalam
pelaksanaan diklat tersebut.

Gambar 3 Alur evaluasi diklat
Identifikasi Pengguna
Pengguna sistem dibagai menjadi dua kategori berdasarkan hak aksesnya,
yaitu:
1. Evaluator adalah pengguna sistem yang mengisi form evaluasi diklat.
Peserta diklat adalah pemegang hak akses sebagai Evaluator.
2. Admin adalah pemegang hak akses penuh terhadap pengelolaan web. Staf
subbidang Evlap bertindak sebagai administrator.

System Analysis
Deskripsi Sistem
Sistem informasi evaluasi pelaksanaan diklat berbasis web ini dibangun
bertujuan untuk menyajikan form evaluasi diklat dan informasi hasil rekapitulasi
evaluasi diklat berbasis web sehingga dapat diakses oleh peserta diklat dan staf
subbidang Evlap dimanapun berada. Peserta diklat sebagai Evaluator dapat masuk

12

ke dalam sistem dengan melakukan login terlebih dahulu. Setelah login, peserta
diklat dapat mengisi form evaluasi diklat yang terdapat di dalamnya. Aspek-aspek
penilaian evaluasi diklat meliputi program diklat, kurikulum diklat, kualitas bahan
tiap mata diklat, pelayanan panitia pelaksana diklat, dan sarana prasarana diklat.
Ada empat kriteria penilaian yang dipakai, yaitu sangat baik, baik, buruk, dan
sangat buruk. Setelah para peserta diklat mengisi form evaluasi diklat maka hasil
evaluasi diklat para peserta tersebut akan direkapitulasi oleh sistem sehingga
menghasilkan laporan evaluasi diklat yang dapat digunakan sebagai bahan laporan
ke pimpinan mengenai penyelenggaraan diklat.
Kebutuhan Pengguna
Identifikasi kebutuhan pengguna adalah untuk mendapatkan informasi
mengenai fungsi sistem yang dibutuhkan pengguna. Untuk dapat mengidentifikasi
kebutuhan pengguna tersebut maka dapat dibuat dalam bentuk pertanyaan.
Adapun identifikasi kebutuhan pengguna disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Kebutuhan pengguna
Kebutuhan pengguna
1. Evaluator

Bagaimana bentuk form evaluasi diklat?

2. Administrator

Bagaimana hasil evaluasi diklat oleh peserta?

Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional bertujuan untuk membahas fungsi-fungsi
yang dibutuhkan sistem. Adapun kebutuhan fungsional ini nantinya berisi prosesproses apa saja yang akan dilakukan sistem. Tabel 4 menunjukkan kebutuhan
fungsional sistem pada sistem informasi evaluasi pelaksanaan diklat.
Tabel 4 Kebutuhan fungsional sistem
Pengguna
1.
2.
1.
2.
3.

Evaluator
Evaluator
Administrator
Administrator
Administrator

4. Administrator
5. Administrator
6. Administrator

Kode
fungsional
KF-01
KF-02
KF-03
KF-04
KF-05
KF-06
KF-07
KF-08

Kebutuhan fungsional
Mampu melakukan manipulasi data peserta
Mampu menampilkan form evaluasi diklat
Mampu melakukan manipulasi data user
Mampu melakukan manipulasi data diklat
Mampu melakukan manipulasi data
pertanyaan
Mampu menampilkan hasil evaluasi diklat
Mampu mencetak laporan evaluasi diklat
Mampu menampilkan grafik hasil evaluasi
diklat

Pada tahap analisis ini dilakukan process modeling menggunakan Entitiy
Relationship Diagrams (ERD) dan Data Flow Diagrams (DFD). DFD merupakan
pemodelan sistem yang menggambarkan keterhubungan antar objek, aliran data,
dan aktivitasnya. DFD level 0 Sistem Informasi Evaluasi Pelaksanaan Diklat
terdiri dari dua entitas, yaitu Evaluator dan Administrator (Gambar 4). Input yang

13

dapat diberikan oleh Evaluator berupa penilaian evaluasi diklat, dan biodata diri
peserta itu sendiri. Output sistem yang diperoleh Evaluator berupa form evaluasi
pelaksanaan diklat dan informasi peserta terkait biodata pribadi. Untuk sisi
Administrator, input yang dapat diberikan berupa data user (pengguna sistem),
data diklat yang diselenggarakan, dan data evaluasi terkait pertanyaan dan
komponen-komponen penilaian evaluasi. Output yang diperoleh Administrator
berupa informasi user, informasi diklat, informasi evaluasi terkait daftar
pertanyaan dan komponen-komponen evaluasi, dan laporan hasil evaluasi berupa
rekapitulasi hasil evaluasi peserta.
-Data user
-Data diklat
-Data evaluasi

-Biodata peserta
-Evaluasi diklat

Evaluator

- Form evaluasi
- Informasi peserta

Sistem
Informasi
Evaluasi
Pelaksanaan
Diklat

-Informasi user
-Informasi diklat
-informasi evaluasi
-Laporan hasil evaluasi

Admin

Gambar 4 DFD level 0
Proses-proses dalam Sistem Informasi Evaluasi Pelaksanaan Diklat dapat
dilihat pada DFD level 1 (Lampiran 3). Proses-proses DFD level 1 teridiri dari
manipulasi data user, manipulasi data evaluasi, manipulasi data diklat, dan
laporan. Pada DFD level 1, Evaluator dapat melakukan proses manipulasi data
user dan manipulasi data evaluasi. Adapun manipulasi data user yang dilakukan
Evaluator adalah pengubahan (edit) biodata diri Evaluator. Proses edit biodata
oleh Evaluator dapat dilihat pada DFD level 2 proses 1 (Lampiran 4). Proses
lainnya yang dapat dilakukan oleh Evaluator adalah manipulasi data evaluasi,
yaitu melakukan proses input evaluasi diklat yang berisi penilaian Evaluator
terhadap pelaksanaan diklat. Proses input evaluasi diklat dapat dilihat pada DFD
level 2 proses 2 (Lampiran 5). Sedangkan dari sisi Administrator, proses yang
dapat dilakukan adalah manipulasi data user, manipulasi data evaluasi, manipulasi
data diklat, dan laporan. Pada proses manipulasi data user, Administrator dapat
melakukan input, edit, dan delete (Lampiran 4). Administrator melakukan
manipulasi data user, yaitu data peserta sebagai Evaluator dan data Administrator.
Proses lainnya yang dapat dilakukan Administrator adalah manipulasi data
evaluasi terkait daftar pertanyaan dan komponen-komponen evaluasi. Pada proses
manipulasi data evaluasi, Administrator melakukan input, edit, dan delete
(Lampiran 5). Administrator juga dapat melakukan manipulasi diklat terkait
kegiatan diklat yang diselenggarakan. Pada proses ini Administrator dapat
melakukan input, edit, dan delete dapat dilihat pada DFD level 2 proses 3
(Lampiran 6). Proses lainnya yang dapat dilakukan Administrator adalah
mencetak laporan yang memuat informasi hasil rekapitulasi evaluasi pelaksanaan
diklat.

14

Sedangkan ERD merupakan pemodelan data dalam bentuk entitas, atribut
dan relasi antar entitas (Lampiran 2). Pada Sistem Informasi Evaluasi Pelaksanaan
Diklat, Evaluator melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan diklat. Sehingga
entitas yang terlibat adalah Evaluator dan Diklat, dengan relasi antar entitas
adalah evaluasi.

System Design
Perancangan Input
Form input yang digunakan adalah untuk melakukan operasi penambahan
dan pengubahan pada basis data untuk Administrator, yang terdiri dari enam buah
form input yaitu form penambahan user, form penambahan pertanyaan, form
penambahan data diklat, form penambahan jenis evaluasi, form penambahan
kelompok penilaian, dan form penambahan bobot/skor. Sedangkan dari sisi
Evaluator, form input yang tersedia adalah form edit biodata diri dan form
evaluasi.
Perancangan Output
Sistem informasi evaluasi pelaksanaan diklat ini memiliki output berupa
informasi hasil evaluasi diklat yang dilakukan oleh Evaluator. Informasi ini dapat
diakses oleh staf subbidang Evlap sebagai Administrator.
Perancangan Basis data
Perancangan basis data untuk sistem informasi evaluasi pelaksanaan diklat
ini menggunakan basis data relasional. Perancangan basis data ini meliputi
perancangan logis dan fisik. Dalam perancangan logis dilakukan transformasi ER
ke dalam bentuk basis data relasional dengan cara memvisualisasikan ke dalam
bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom-kolom yang
menunjukkan atribut-atribut (Lampiran 7). Selanjutnya dilakukan proses
normalisasi (Lampiran 8), yaitu melakukan analisis terhadap setiap atribut-atribut
apakah menjamin kebenaran strukturnya serta menghasilkan informasi yang
dibutuhkan. Tahapan perancangan fisik basis data dibuat berdasarkan perancangan
logis yang telah dilakukan sebelumnya. Pada perancangan ini disertakan tipe data
untuk setiap atribut (Lampiran 9).
Pemodelan data secara grafik dengan menggunakan Entity Relationship
Diagram (ERD) dapat dilihat terinci pada Lampiran 2. Pada ERD Sistem
Informasi Evaluasi Pelaksanaan Diklat adanya relasi entitas Evaluator dan Diklat,
yaitu evaluasi (Gambar 5). Pada relasi ini, setiap Evaluator dapat melakukan
evaluasi lebih dari satu diklat. Demikian juga sebaliknya, setiap diklat dapat
dievaluasi oleh lebih dari satu Evaluator. Hubungan/kardinalitas relasi antar
entitas adalah many to many, akan menghasilkan tiga relasi baru, yaitu entitas
Evaluator dengan primary key: nip, entitas Diklat dengan primary key:
kode_diklat, serta entitas Evaluasi dengan primary key: nip dan kode_diklat
(entitas evaluasi merupakan file konektor), sementara atribut nip pada entitas (file
konektor) Evaluasi berfungsi sebagai foreign key dari entitas Evaluator, dan
kode_diklat pada entitas (file konektor) Evaluasi berfungsi sebagai foreign key
dari entitas Diklat. Dengan demikian kardinalitas relasi many to many telah

15

berubah menjadi one to many. Sehingga diperoleh 3 tabel utama yang digunakan
pada sistem (Tabel 5).

Gambar 5 ERD Sistem Informasi Evaluasi Pelaksanaan Diklat
Tabel 5 Nama tabel dalam sistem informasi evaluasi pelaksanaan diklat
No
1
2
3

Nama tabel
evaluator
diklat
evaluasi

Deskripsi
Menyimpan data pengguna sistem
Menyimpan data diklat
Menyimpan data hasil evaluasi

Perancangan Antarmuka
Antarmuka sistem dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas, bagian
tengah, dan bagian bawah. Bagian atas digunakan untuk banner dan menu
navigasi. Bagian tengah digunakan untuk menampilkan isi, dan bagian bawah
digunakan sebagai footer. Perancangan antarmuka ini dapat ditampilkan dalam
rancangan layout window pada Gambar 6. Sedangkan hasil perancangan
antarmuka dapat dilihat pada Lampiran 10.

Banner

Menu

Content

Footer

Gambar 6 Rancangan layout window
Menu yang terdapat pada halaman Evaluator terdiri dari home, evaluasi dan
profile (Lampiran 10). Home adalah pilihan menu yang digunakan untuk kembali

16

ke halaman depan atau yang biasa disebut beranda. Evaluasi merupakan pilihan
menu untuk menampilkan form evaluasi, dan profile adalah pilihan menu untuk
melakukan edit biodata pribadi Evaluator. Sedangkan menu pada halaman
Administrator terdiri dari home, evaluasi, diklat, referensi, admin, account dan
profile (Lampiran 10). Menu home pada halaman Administrator memiliki
kegunaan yang sama seperti menu home pada halaman Evaluator, yaitu kembali
ke halaman depan atau beranda. Pada menu Administrator terdapat pilihan menu
evaluasi, yang digunakan untuk melihat dan mencetak hasil evaluasi diklat. Menu
diklat digunakan untuk melakukan manajemen diklat, yaitu input, edit, dan delete.
Menu referensi digunakan untuk melakukan manipulasi pertanyaan, jenis evaluasi,
kelompok pertanyaan, dan nilai/skor pembobotan. Pilihan menu lainnya adalah
menu admin, yang digunakan untuk melakukan manajemen hak akses user,
apakah bertindak sebagai Administrator atau Evaluator. Menu account digunakan
untuk melakukan manipulasi (input, edit, dan delete) data user yang terdiri dari
Evaluator dan Administrator. Sedangkan menu profile merupakan pilihan menu
untuk melakukan edit biodata pribadi Administrator.

System Implementation
Tahap penerapan dilakukan berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari
tahapan sebelumnya. Adapun spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak
yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Spesifikasi lingkungan pengembangan sistem

1.
2.
3.
4.
5.

Perangkat keras
Processor Intel Core i3
Memory 2 GB
Hard disk 500 GB
VGA 1 GB
Monitor LCD 14”

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perangkat lunak
Bahasa pemrograman PHP
5.5.15
Web server Apache 2.4.10
Database MySQL 5.6.20
Framework Yii 1.1.16
Browser Firefox 35.0
Sistem Operasi Windows 7
Home Basic 64-Bit

Tampilan awal sistem adalah form login (Gambar 7). Pada halaman ini
dilakukan otentikasi password untuk memeriksa legalitas dari password yang
digunakan user. Pengguna harus memasukkan username dan password untuk
dapat masuk ke sistem. Sistem login ini merupakan otentikasi keamanan sistem
yang bertujuan untuk memverifikasi identitas user yang masuk ke sistem apakah
sebagai Evaluator atau Administrator.

17

Gambar 7 Halaman login
Pada implementasi evaluasi diklat, form evaluasi pelaksanaan diklat
memuat pertanyaan-pertanyaan untuk setiap aspek-aspek penilaiannya. Aspekaspek penilaian terkait pelaksanaan diklat meliputi program diklat, kurikulum
diklat, kualitas bahan tiap mata diklat, pelayanan panitia pelaksana diklat, dan
sarana prasarana diklat. Adapun kriterian penilaian yang digunakan adalah sangat
baik, baik, sedang, dan buruk. Ketentuan penilaian/skor untuk tiap pertanyaan
dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Ketentuan penilaian evaluasi diklat
Predikat penilaian

Skor

Sangat baik
Baik
Sedang
Buruk

3
2
1
0

Interval penilaian
86 % - 100 %
71 % - 85 %
56 % - 70 %
0 % - 55 %

Selanjutnya dilakukan perhitungan evaluasi diklat dengan rumus sebagai
berikut:
∑ skor evaluasi diklat
x 100%
Evaluasi diklat =
∑ peserta diklat x 3
Keterangan :
Evaluasi diklat
∑ skor evaluasi diklat
∑ peserta diklat
3

:
:
:
:

Hasil rekapitulasi evaluasi diklat.
Jumlah skor evaluasi diklat
Jumlah peserta diklat yang melakukan evaluasi
Konstanta

18

Jumlah skor evaluasi diklat diperoleh dengan cara menjumlahkan skor untuk
tiap kriteria penilaian yang diberikan Evaluator pada setiap pertanyaan evaluasi.
Sedangkan jumlah peserta diklat ditentukan dari banyaknya Evaluator yang
menjadi responden. Sedangkan konstanta 3, diambil dari skor tertinggi untuk
kriteria penilaian yang diberikan. Sehingga diperoleh hasil rekapitulasi evaluasi
diklat dengan cara membagi jumlah skor evaluasi diklat dengan jumlah peserta
diklat sebagai Evaluator yang telah dikali 3, selanjutnya dikali 100% untuk
mendapat bilangan persentasinya. Berikut ini adalah contoh perhitungan evaluasi
diklat berdasarkan aspek alokasi waktu untuk kelompok program diklat (Tabel 8).
Tabel 8 Contoh perhitungan evaluasi diklat
No
1
2
3

Alokasi
Waktu
Keseluruhan
Diklat
Untuk
Diskusi
Untuk
Presentasi

Peserta
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Skor Persen
3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 2 38 84,44%
2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3

36 80,00%

3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

43 95,56%

Fungsi pendukung lainnya adalah menu account untuk manipulasi data user
dan mengganti password. Pada level Administrator, diberikan fungsi khusus yang
tidak dapat dilakukan Evaluator, yaitu untuk menambah, mengubah, dan
menghapus data, yang ditampilkan pada Gambar 8. Untuk output yang dihasilkan
pada level Administrator berupa laporan hasil evaluasi diklat (Lampiran 11).
Namun sistem ini belum mencakup otorisasi dan accounting, yaitu pemberian hak
akses untuk service tertentu (otorisasi) dan pencatatan aktivitas user terhadap
pemakaian sistem (accounting).

Gambar 8 Pengaturan user pada level administrator
Setelah melakukan implementasi sistem, selanjutnya dilakukan pengujian
sistem. Pengujian dilakukan untuk tiap-tiap kriteria sesuai kebutuhan fungsional
pengguna terhadap sistem dengan menggunakan pengujian black box (Lampiran
12).

19

System Maintenance
Pemeliharaan sistem ini dilakukan guna meningkatkan kinerja sistem dalam
mendukung sistem evaluasi diklat berbasis web pada Pusat Diklat Kehutanan.
Pada tahap pengoperasian sistem dilakukan sesuai dengan tujuannya yaitu
melakukan evaluasi diklat dengan mengisi form evaluasi diklat berbasis web.
Selanjutnya untuk kegiatan pemeliharaan sistem dilakukan monitoring, evaluasi,
dan perbaikan-perbaikan terhadap sistem. Hal yang dilakukan pada tahapan ini
adalah melakukan penambahan atau perubahan (update) data dan informasi terkait
evaluasi pelaksanaan diklat, yaitu update data pertanyaan dan data diklat sehingga
menghasilkan informasi yang relevan bagi Evaluator dalam mengisi form evaluasi
diklat. Penambahan atau perubahan ini dilakukan melalui halaman Administrator.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari penelitian ini dihasilkan suatu Sistem Informasi Evaluasi Pelaksanaan
Diklat berbasis web dengan menggunakan data diklat pada Pusat Diklat
Kehutanan. Level pengguna sistem adalah peserta diklat sebagai Evaluator dan
staf subbidang Evlap sebagai Administrator. Sistem yang dihasilkan ini mampu
menyajikan form evaluasi diklat dan melakukan rekapitulasi hasil evaluasi diklat
yang dapat digunakan sebagai laporan evaluasi diklat.

Saran
Hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sistem ini di antaranya:
1. Penambahan jenis evaluasi diklat, seperti evaluasi peserta terhadap pengajar,
evaluasi panitia terhadap pengajar, evaluasi pengajar terhadap program dan
pelaksanaan diklat, dan evaluasi panitia terhadap peserta.
2. Pengembangan sistem informasi evaluasi pelaksanaan diklat berbasis mobile.

DAFTAR PUSTAKA
[BKN] Badan Kepegawaian Negara. 2013. Data Statistik Badan Kepegawaian
Negara Tahun 2013. Jakarta (ID): BKN.
Connolly TM, Begg CE. 2005. Database Systems A Pratical Approach to Design,
Implementation and Management. Ed ke-4. Harlow (GB): Addison-Wesley.
Elmasri R, Navathe SB. 2011. Fundamentals of Database System. Ed ke-6.
Boston (US): Addison-Wesley.

20

[Kemenhut] Kementerian Kehutanan. 2012. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.33/Menhut-II/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kehutanan. Jakarta (ID): Kemenhut.
[Kemenhut] Kementerian Kehutanan. 2014. Statistik Kementerian Kehutanan
Tahun 2013. Jakarta (ID): Kemenhut.
Ladjamudin AB. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta (ID):
Graha Ilmu.
[LAN] Lembaga Administrasi Negara. 2001. Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 193/XIII/10/6/2001 tentang Pedoman Umum
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Jakarta (ID): LAN.
Notoatmodjo S. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID):
Rineka Cipta.
O’Brien JA, Marakas GM. 2010. Introduction to Information Systems. Ed ke-15.
New York (US): McGraw-Hill/Irwin.
Oetomo BSD. 2006. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi.
Yogyakarta (ID): Andi Offset.
Pemerintah Republik Indonesia. 2000. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun
2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Jakarta
(ID): Sekretariat Negara.
[Pusdiklathut] Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan. 2011. Peraturan Kepala
Pusat Diklat Kehutanan Nomor P.6/Dik-2/2011 tentang Petunjuk Teknis
Evaluasi Pelaksanaan Diklat. Bogor (ID): Pusdiklathut.
[Pusdiklathut] Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan. 2014. Laporan
Tahunan Pusat Diklat Kehutanan Tahun 2013. Bogor (ID): Pusdiklathut.
Sloane AA, Witney F. 2010. Labor Relations. New Jersey (US): Prentice Hall.

21
Lampiran 1 Kuesioner Evaluasi Pelaksanaan Diklat

FORM : K.002 (Akhir Diklat)

LOGO INSTANSI

DAFTAR PERTANYAAN
1. PROGRAM DIKLAT
(Berilah tanda “√” pada kolom yang tersedia).
A. Tujuan Program Diklat
Apakah Tujuan Program Diklat ini telah tercapai ?
1. Sangat Tercapai
2. Tercapai
3. Kurang Tercapai
4. Tidak Tercapai
Jika menjawab No. 3 dan 4, tuliskan saran Anda disini !

85 % - 100 %
70 % - 85 %
50 % - 70 %
Kurang dari 50 %

NAMA INSTANSI PELAKSANA DIKLAT
EVALUASI PELAKSANAAN DIKLAT

B. Alokasi Waktu Program Diklat
Alokasi Waktu

NAMA DIKLAT
TEMPAT, TANGGAL PELAKSANAAN DIKLAT

Baik

Sedang

Buruk

1. Keseluruhan Diklat
2. Untuk diskusi
3. Untuk presentasi
C. Kegiatan Praktik (Diisi Jika Terdapat Kegiatan Praktik)
Komponen

Kaidah Evaluasi :
 Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui reaksi peserta diklat terhadap program
dan pelaksanaan diklat.
 Hasil dari evaluasi ini akan digunakan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan.
 Mengingat penting dan besarnya manfaat evaluasi ini, maka dimohon kepada
seluruh peserta untuk mengisi kuisioner ini dengan benar, jujur sesuai dengan
keadaan, pikiran dan perasaan masing-masing.
 Seluruh isian dari kuisioner evaluasi ini akan dijaga kerahasiaannya dan tidak akan
mengakibatkan resiko apa pun.
 Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kesediaan mengisi
kuisioner evaluasi ini.

Sangat
Baik

1.
2.
3.
4.
5.

Alokasi Waktu Praktik
Pemilihan Lokasi/Objek Praktik
Kualitas Buku Panduan Praktik
Kegiatan/Aktifitas Praktik
Kesesuaian Kegiatan Praktik dengan
Kurikulum
6. Kompetensi Narasumber di Lap