Sistem evaluasi manfaat diklat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)

(1)

(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : KHAERUNNISA

NIM : 10109658

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 19 April 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Sekeloa Selatan No.11 No. Telepon : 085780577311

Email : khaerunnisa.knis@gmail.com

Riwayat Pendidikan

Tahun Pendidikan

1996-2002 SD Negeri Patrasana II 2002-2005 SMP Negeri 1 Kresek 2005-2008 SMA Negeri 1 Kota Serang

2009-2014 Program S1 Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung


(5)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

KHAERUNNISA

10109658

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian tugas akhir dengan tepat waktu.

Skripsi yang berjudul “Sistem Evaluasi Manfaat Diklat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) merupakan syarat untuk menyelesaikan program studi strata 1 Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Skripsi ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan dukungan semua pihak yang dengan segenap hati dan rasa tulus yang telah memberikan semua hal yang penulis butuhkan, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah Yang Maha Kuasa sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Kedua orang tua Bapak H.Djariman dan Ibu Hj.Jamsani dan keluarga tercinta,yang selalu memberikan doa, semangat, perhatian, kasih sayang, dan pengorbanannya untuk keberhasilan penulis untuk menyelesaikan laporan penelitian ini.

3. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). 4. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Tenik

Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

5. Ibu Riani Lubis., S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan dan masukkan bagi penulis.

6. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku dosen penguji 1 yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.

7. Ibu Istiqomah, S.Kom. selaku dosen penguji 3 yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.


(7)

iv membantu proses akademik penulis.

10.Eni Nuraeni, Wahdhotul Janah, Hikmathurrohman, Ahmad Ajrul Faisal, Lila, Aufa, Dika, Shaki, Usamah Izzaturrahman dan rekan-rekan lainnya yang tidak bisa disebutkan yang telah memberikan motivasi dan membantu penulis dalam penyelesaian penyusunan penelitian ini.

11.Rekan-rekan IF-15 Angkatan 2009 yang telah memberikan motivasi dan bantuannya.

12.Rekan-rekan seperjuangan yang selalu memberikan motivasi dan semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan dikemudian hari. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang banyak sebagai penambah wawasan.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 25 Februari 2014


(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR SIMBOL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Metodologi Penelitian ... 4

I.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Tinjauan Perusahaan ... 9

II.1.1 Profil BBPPKS ... 9

II.1.2 Struktur Organisasi BBPPKS ... 12

II.2 Landasan Teori ... 14

II.2.1 Sistem Informasi ... 14

II.2.2 Evaluasi ... 22

II.2.3 Kuesioner ... 24

II.2.4 Pengujian Validitas dan Reabilitas Kuesioner ... 28

II.2.5 Sampel dan Teknik Sampling ... 29

II.2.6 Uji t ... 30

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 33

III.1 Analisis Sistem ... 33

III.1.1 Analisis Masalah ... 33

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 33

III.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 40

III.1.4 Pembuatan Kuesioner Evaluasi Manfaat Diklat Yang Diusulkan... 40

III.1.5 Analisis Evaluasi Manfaat Diklat Yang Diusulkan ... 57

III.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 66

III.1.6.1 AnalisisPengkodean ... 66


(9)

vi

III.1.6.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 69

III.1.6.4 Analisis Pengguna ... 69

III.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 70

III.1.7.1 Analisis Basis Data ... 70

III.1.7.2 Diagram Konteks ... 72

III.1.7.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 72

III.1.7.4 Spesifikasi Proses ... 81

III.1.7.5 Kamus Data ... 96

III.2 Perancangan Sistem ... 103

III.2.1 Perancangan Basis Data... 103

III.2.1.1 Diagram Relasi ... 103

III.2.1.2 Struktur Tabel ... 104

III.2.2 Perancangan Arsitektur... 108

III.2.2.1 Struktur Menu ... 108

III.2.2.2 Antarmuka ... 109

III.2.2.3 Pesan ... 136

III.2.2.4 Jaringan Semantik ... 138

III.2.2.5 Perancangan Prosedural ... 139

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 145

IV.1 Implementasi Sistem ... 145

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 145

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 145

IV.1.3 Implementasi Basis Data ... 146

IV.1.4 Implementasi Tampilan ... 148

IV.2 Pengujian Sistem ... 154

IV.2.1 Skenario Pengujian BlackBox ... 154

IV.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian BlackBox ... 155

IV.2.3 Pengujian Beta ... 165

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 169

V.1 Kesimpulan ... 169

V.2 Saran ... 169


(10)

170

DAFTAR PUSTAKA

[1]Arikunto Suharsimi, 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. [2]Ghazali Iman,2009. Aplikasi Analisis Multivarate dengan program SPSS,

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

[3]Jogiyanto, 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

[4]Kadir, A., 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. [5]Kaswan, 2012. Coaching dan Mentoring. Bandung: Alfabeta.

[6]Kementerian Sosial RI BBPPKS, 2013. Pedoman Pengumpulan Data –

Evaluasi Manfaat Diklat, Bandung.

[7]Singarimbun, Effendi, 2006. Metode Penelitian Survei,Jakarta:LP3ES. [8]Sommerville, I., 2011. Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Erlangga. [9]Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta. [10] Sutanta, E., 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(11)

1 I.1 Latar Belakang Masalah

Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) merupakan unit pelaksanaan teknis kediklatan Kementerian Sosial yang bertujuan melaksanakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial bagi tenaga kesejahteraan sosial pemerintah dan masyarakat sehingga meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang unggul dan kreatif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Salah satu bidang yang terdapat di BBPPKS adalah bidang program dan evaluasi yang salah satu tugasnya melakukan evaluasi pendidikan dan pelatihan (Diklat), kegiatan evaluasi merupakan komponen yang penting dalam suatu diklat, tanpa evaluasi tidak diketahui apakah program diklat yang diselenggarakan berhasil atau tidak, salah satu evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi manfaat diklat yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan diklat yang telah diikuti oleh peserta bagi instansi dan lingkungan kerjanya serta untuk mengetahui apakah pelaksanaan diklat sudah dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Drs.Hendaryat sebagai kepala seksi pengawasan dan evaluasi menyatakan evaluasi manfaat diklat yang dilakukan belum berjalan secara maksimal karena banyaknya data yang harus diolah menyebabkan proses pembuatan laporan hasil evaluasi manfaat diklat tidak tepat waktu dan ini berdampak pada lamanya pemberian rekomendasi perbaikan oleh kepala seksi pengawasan terhadap program diklat, luasnya wilayah kerja BBPPKS dan terbatasnya waktu yang ada menyebabkan evaluasi manfaat diklat tidak terlaksana secara menyeluruh baik untuk diklat yang telah diselenggarakan maupun untuk alumni peserta diklat hal ini mengakibatkan tingkat keberhasilan manfaat diklat belum diketahui secara keseluruhan. Masalah lain yang sering terjadi dari proses kegiatan evaluasi manfaat diklat ini adalah data peserta diklat yang akan dijadikan responden untuk evaluasi tidak aktual, hal ini terjadi karena


(12)

2

rotasi jabatan di tempat asal peserta sangat cepat sehingga berdampak tim evaluasi BBPPKS tidak mendapatkan data untuk evaluasi.

Berdasarkan masalah yang ada saat ini dibutuhkan sistem yang dapat membantu bagian pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan dan pengolahan hasil evaluasi manfaat diklat, menyediakan fasilitas yang dapat menangani cepatnya rotasi di daerah tempat asal peserta diklat dan membantu dalam pemberian rekomendasi untuk pelaksanaan diklat ke depannya.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka rumusan masalah dari penulisan penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem yang dapat membantu dalam mengelola evaluasi manfaat diklat yang diselenggarakan oleh BBPPKS.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan penelitian ini untuk membangun sistem evaluasi manfaat diklat di BBPPKS.

Adapun tujuan dari skripsi ini diantaranya:

a. Mempermudah seksi pemantauan dan evaluasi dalam melaksanakan dan mengolah hasil evaluasi manfaat diklat sehingga pembuatan laporan dapat tepat waktu.

b. Membantu kepala seksi pemantauan dan evaluasi dalam rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan diklat.

c. Membantu seksi pemantauan dan evaluasi agar terlaksananya evaluasi manfaat diklat di seluruh wilayah kerja BBPPKS.

d. Menyediakan fasilitas bagi peserta diklat untuk memperbaharui data pribadi sehingga mempermudah proses evaluasi.


(13)

I.4 Batasan Masalah

Batasan-batasan masalah dalam aplikasi yang akan dibangun diantaranya sebagai berikut :

a. Data peserta diklat dan data diklat yang diolah untuk evaluasi manfaat diklat adalah data peserta aparatur pada bulan Juli-Desember tahun 2012. b. Responden untuk evaluasi manfaat diklat terdiri dari alumni diklat (peserta

yang telah mengikuti diklat dan kembali ke instansinya), atasan alumni diklat dan penerima layanan dari alumni diklat.

c. Kriteria penilaian hasil evaluasi manfaat diklat yang digunakan oleh bagian pengawasan dan evaluasi di BBPPKS terdiri dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.

d. Pemberian rekomendasi untuk perbaikan diklat meliputi aspek pemberian materi dan praktek kerja lapangan.

e. Pengolahan kuesioner yang dijadikan data evaluasi manfaat diklat menggunakan t dependent sample t-test.

f. Proses yang terdapat pada sistem ini adalah pengelolaan data evaluasi manfaat diklat, pengelolaan data responden, pengelolaan data pegawai dan pengelolaan data laporan evaluasi manfaat diklat.

g. Keluaran yang dihasilkan pada sistem ini adalah data evaluasi manfaat diklat berupa laporan yang berisi informasi mengenai tingkat keberhasilan diklat yang telah diikuti oleh peserta dan tindakan perbaikan yang diperlukan apabila tingkat keberhasilan manfaat diklat dibawah standar yang ditetapkan di BBPPKS dan perbaikan untuk pelaksanaan diklat selanjutnya.

h. Sistem yang akan dibangun berbasis web.

i. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak menggunakan pendekatan terstruktur.


(14)

4

I.5 Metodologi Penelitian

Metode-metode yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan data didalam penelitian ini adalah:

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mempelajari kepustakaan melalui jurnal, paper dan buku serta dokumen yang ada kaitannya dengan judul penelitian. b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan tinjauan langsung ke tempat penelitian yaitu Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial untuk mengumpulkan data informasi yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem.

c. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. [2] Wawancara dilakukan secara personal yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden, wawancara personal dilakukan dengan Bapak Drs.Hendaryan sebagai kepala seksi pengawasan dan evaluasi.

d. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan yang nanti diisi oleh responden yang terkait dengan penelitian.

2. Metode Pembuatan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak adalah model

waterfall. Tahapan-tahapan dalam metode waterfall [7] adalah sebagai berikut :

a. Analisis dan definisi persyaratan

Analisis dan definisi persyaratan merupakan tahap mengumpulkan kebutuhan secara lengkap melalui konsultasi dengan pengguna sistem kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun.


(15)

b. Perancangan Sistem dan perangkat lunak

Perancangan Sistem dan perangkat lunak merupakan tahapan yang dilakukan setelah analisis dan definisi persyaratan selesai dilakukan, perancangan sistem membagi persyaratan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan, identifikasi dan deskripsi abstraksi perangkat lunak yang mendasar.

c. Implementasi dan pengujian unit

Implementasi dan pengujian unit merupakan tahapan proses pengubahan perancangan sistem dan perangkat lunak ke dalam program atau unit program yang akan dibangun dan pengujian unit dilakukan untuk verifikasi bahwa semua unit sudah memenuhi spesifikasi.

d. Integrasi dan pengujian sistem

Integrasi dan pengujian sistem merupakan tahap penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan untuk menjamin bahwa persyaratan sistem sudah terpenuhi dan sistem sudah siap digunakan. e. Operasi dan pemeliharaan

Operasi dan pemeliharaan merupakan tahap mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.


(16)

6

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang kegiatan penelitian yang dilakukan. Sistematika penulisan penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yaitu pemaparan mengenai bagaimana suatu permasalahan dapat terjadi, perumusan masalah yaitu permasalahan yang didapatkan dari latar belakang, maksud dan tujuan, batasan masalah merupakan batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian seperti perangkat lunak, perangkat keras dan data yang digunakan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai sejarah instansi tempat penelitian dilaksanakan, logo instansi, struktur organisasi dan deskripsi tugas serta membahas tentang konsep dasar serta teori-teori yang mendukung penelitian ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan tentang analisis sistem yang sedang berjalan di instansi, aturan bisnis, kebutuhan nonfungsional, kebutuhan fungsional, analisis perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan di instansi, dan analisis data meliputi analisis basis data, diagram konteks, dan DFD, serta perancangan sistem diantaranya meliputi perancangan struktur menu, perancangan pesan dan perancangan antarmuka.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi atau penerapan dari analisis sistem dan analisis perancangan yang dilakukan oleh peneliti, kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan oleh sistem dan implementasi antarmuka, serta pengujian terhadap sistem pengujian yang dilakukan ada dua macam yaitu pengujian alpha dan pengujian beta, pengujian alpha digunakan untuk menguji perangkat lunak sedangkan pengujian beta digunakan untuk menguji para pengguna dari sistem.


(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan, kesimpulan didapatkan setelah semua rangkaian yang dibutuhkan dalam penelitian selesai dilaksanakan dan telah dilakukan pengujian terhadap keseluruhan sistem, dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan hasil penelitian ini selanjutnya.


(18)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan profil Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) serta beberapa konsep dan dasar teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar pemahaman dalam mengimplementasikan konsep-konsep tersebut kedalam semua kegiatan pengembangan sistem.

II.1 Tinjauan Perusahaan

Tinjauan perusahaan merupakan pembahasan mengenai tempat dilaksanakannya penelitian, pembahasan meliputi sejarah, visi dan misi, logo, struktur organisasi serta deskripsi tugas.

II.1.1 Profil BBPPKS

Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Sebagai unit pelaksanaan teknis kediklatan Kementerian Sosial yang melaksanakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial bagi tenaga kesejahteraan sosial pemerintah dan masyarakat, pengkajian dan penyiapan standarisasi pendidikan dan pelatihan, pemberian informasi serta koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Unit pelaksana teknis ini diawali pada tahun 1964 di Yogyakarta dengan nama Balai pendidikan Tenaga Sosial (BPTS). Pada tahun 1974 pidah ke Bandung berganti nama menjadi National Training Course (NTC) dan tahun 1975 terjadi perubahan nomenklatur menjadi Badan Pendidikan dan Latihan Tenaga Sosial (BPLTS). Selanjutnya pada tahun 1996 berganti nama lagi menjadi Balai Diklat Profesi Pekerjaan Sosial (BDPPS) dan pada tahun 2000 sampai dengan sekarang sesuai dengan Kepmensos Nomor : 53/HUK/2003 tanggal 23 juli 2003 bernama Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS).


(19)

BBPPKS memiliki visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi

Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) memiliki visi mewujudkan sumber daya manusia kesejahteraan sosial yang unggul dan kreatif.

2. Misi

Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) memiliki kegiatan untuk mencapai visi yang tertuang didalam misi sebagai berikut:

a. Melaksanakan pengkajian diklat kesejahteraan sosial.

b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial.

c. Melaksanakan pengembangan laboratorium praktik diklat kesejahteraan sosial.

d. Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia.

e. Mengembangkan sistem informasi dan advokasi diklat kesejahteraan sosial.

f. Melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan diklat.

Logo yang dimiliki oleh BBPPKS sama dengan logo Kementerian Sosial Republik Indonesia dikarenakan BBPPKS adalah lembaga dibawah naungan Kementerian Sosial.


(20)

11

Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam logo ini ialah :

1. Bentuk teratai dengan lima kelopak yang menjadi satu kesatuan menggambarkan Pancasila dengan makna bahwa Departemen Sosial bersikukuh mempertahankan nilai-nilai Pancasila dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Bentuk grafis persegi dengan empat sayap burung garuda menggambarkan kandungan filosofis pelayanan sosial melalui empat pilar yaitu : rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial, dan perlindungan sosial.

3. Bentuk manusia mengandung arti pemanusiaan itu sendiri, yang merupakan subjek dan objek dari pelayanan sosial, dan mengusung kredibilitas dan jati diri untuk memanusiakan manusia.

Logo BBPPKS memiliki beberapa warna yaitu hijau, kuning, biru. Warna-warna ini memiliki arti khusus. Arti khusus Warna-warna-Warna-warna pada logo BBPPKS ialah :

1. Warna kuning Tetap mengusung arti harapan dan wawasan kedepan secara menyeluruh, andal, dinamis dan dapat dipercaya dengan nilai – nilai kemanusiaan yang mendasarinya sebagai departemen yang profesional.

2. Warna Hijau Warna yang mengandung arti sehat, alami, keberuntungan dan pembaharuan, menggambarkan evolusi pembaharuan kepada kemajuan yang progresif kearah yang lebih baik, selain itu mendefinisikan kesungguhan hati nurani dalam berkomitmen.

3. Warna Biru Biru bermakna secara filosofis kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, dan keteraturan. Melambangkan sifat kepercayaan, kehandalan dan bertanggung jawab sebagai citra baru dari Departemen Sosial RI di masa mendatang.


(21)

II.1.2 Struktur Organisasi BBPPKS

Berikut ini adalah struktur organisasi yang sedang berjalan di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung.

Gambar II.2 Struktur Organisasi

Deskripsi tugas di BBPPKS adalah sebagai berikut: 1. Kepala

Kepala bertugas BBPPKS mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial pemerintah dan masyarakat, pengkajian dan penyiapan standarisasi pendidikan dan pelatihan pemberian informasi serta koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Kepala bagian tata usaha

Kepala bagian tata usaha melaksanakan tugas pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBPPKS kepala bagian tata usaha trbagi menjadi: a. Kepala Bagian Sub Umum

Kepala bagian sub umum bertugas melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga serta kehumasan.


(22)

13

b. Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala sub bagian keuangan bertugas melakukan urusan penyusunan anggaran rutin dan pembangunan serta sumber-sumber lain dan penyiapan bahan pembinan kebendaharaan, verifikasi serta akuntansi. 3. Kepala Bidang Program Dan Evaluasi

Kepala bidang program dan evaluasi bertugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pemberian informasi dan advokasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial. Kepala bidang program dan evaluasi terbagi menjadi 2 kasi yaitu: a. Kepala Seksi Penyusunan Program

Kapala seksi penyusun program bertugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, serta penyiapan penyusunan rencana dan program, pelayanan pemberian informasi.

b. Kepala Seksi Pemantauan dan Evaluasi

Kepala seksi pemantauan dan evaluasi bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan, uraian tugas tersebut yaiu: melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan pemantauan dan evaluasi, mengkonsultasikan rencana program dan kegiatan kepada kepala bidang program dan evaluasi untuk pengarahan dan persetujuan, melakukan koordinasi dengan penjabat yang terkait dengan evaluasi, membagi tugas kegiatan seksi pemantauan dan evaluasi, melaksanakan monitoring dan evaluasi, menyusun laporan dan mendistribusikan hasil monitoring evaluasi serta mendokumentasikannya, menyiapkan bahan laporan penyelenggaraan diklat.

4. Kepala Bidang Penyelenggaraan Diklat Dan Kerja Sama

Kepala bidang penyelenggaraan diklat dan kerja sama bertugas melaksanakan penyelenggaraan diklat tenaga kesejahteraan sosial pemerintah dan masyarakat serta pengkajian dan standarisasi pendidikan dan pelatihan dan kerja sama dengan instansi terkait. Kepala bidang penyelenggaraan diklat dan kerja sama terbagi menjadi dua kasi yaitu:


(23)

a. Kepala Seksi Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial Pemerintah

Bertugas melakukasn fasilitasi penyelengaraan, pengkajian, dan penyiapan standarisasi pensisikan dan pelatihan kesejahteraan sosial bagi tenaga kesejahteraan sosial pemerintah dan pelaksanaan urusan kerjasama dengan instansi terkait.

b. Kepala Seksi Diklat Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Bertugas melakukan fasilitasi penyelenggaraan, pengkajian dan penyimpan standarisasi pendidikan pelatihan kesejahteraan sosial masyarakat dan pelaksanaan urusan kerja sama dengan instansi terkait. 5. Kepala Instalasi Laboratorium Pratikum Profesi Peksos

Bertugas melakukan kegiatan praktek profesi pekerjaan sosial dan media untuk menunjang pelaksanaan tugas BBPPKS dan informasi Diklat. 6. Kepala Instalasi Perpustakaan

Bertugas melakukan urusan perpustakaan seperti mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berkaitan dengan instalasi perpustakaan dan menyusun rencana kebutuhan perpustakaan sesuai dengan tugas pokok serta fungsi balai.

II.2 Landasan Teori

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Peneliti mengutip beberapa teori yang berhubungan dengan variabel-variabel penelitian sebagai landasan dalam penelitian.

II.2.1 Sistem Informasi

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan dan bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Setiap elemen yang terdadapat di dalam sistem harus memberikan manfaat supaya tujuan tercapai. Ada beberapa elemen yang membentuk sistem, yaitu: [4]


(24)

15

1. Tujuan

Tujuan (goal) didalam sistem berfungsi sebagai motivator yang mengarahkan dan mengendalikan sistem.

2. Masukan

Masukan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk di proses.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau tansformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. 5. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik (feedback) ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

Sistem berinteraksi dengan lingkungannya dan memiliki batas, lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem yang berpengaruh terhadap operasi sistem sedangkan batas (Boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Gambar II.3 menunjukan hubungan antar elemen sistem dan lingkungannya.


(25)

Masukan Proses

Mekanisme Pengendalian

Keluaran

Tujuan

Umpan Balik

Batas Sistem

Lingkungan Lingkungan

Gambar II.3 Sistem dan elemen-elemennya [4]

Definisi informasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1. Menurut Jogiyanto, Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. [2]

2. Menurut McFadden, informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunkakan data tersebut. [4]

3. Menurut Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.[4]

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sehingga memiliki makna dan berguna atau menjadi pengetahuan bagi seseorang dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Kualitas informasi digunakan untuk menyatakan informasi tersebut baik atau tidak dan diukur berdasarkan relevansi, ketepatan waktu dan keakurasian.

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut:


(26)

17

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.

2. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Sistem probabilistik

(probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti

karena mengandung unsur probabilitas. 3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem terbuka (open

system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan

dipengaruhi oleh lingkungan.

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam. sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, sistem buatan manusia (human made system) dalah sistem yang dibuat oleh manusia.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau sub sistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana. Sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen dan tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda. Seperti dalam organisasi peruasahaan besar.

Berdasarkan klasifikasi di atas sistem informasi tergolong sebagai sistem buatan manusia, sistem terbuka, bersifat fisik dan dapat tergolong sebagai sistem probabilistik ata deterministik. Ada beberapa definisi mengenai sistem informasi yaitu: sebuah sistem yang terintegrasi atau sistem manusia-mesin yang berfungsi


(27)

untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi manajemen dalam suatu organisasi. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi yang bersifat menajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen seperti dibawah ini:

1. Perangkat keras yang mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat lunak atau program adalah sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur yang merupakan sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang termasuk semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data merupakan sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpananan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data merupakan sistem penghubung yang memungkinkan sumber dipakai bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.


(28)

19

Sistem informasi dapat dikelompokkan dengan berbagai cara, klasifikasi yang umum dipakai antara lain didasarkan pada beberapa hal, yaitu:

1. Sistem Informasi Menurut Level Organisasi

Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi tiga, antara lain adalah :

a. Sistem informasi departemen (department information system) adalah sistem informasi yang hanya digunakan dalam sebuah departemen. Contohnya: departemen SDM (Sumber Daya Manusia) memiliki berbagai program (aplikasi) dengan kegunaannya masing-masing. Kumpulan aplikasi ini membentuk sebuah sistem yang disebut sistem informasi SDM atau HRIS (Human Resource Information System). b. Sistem informasi perusahaan (enterprise information system)

merupakan sistem informasi yang tidak terletak pada masing-masing departemen, melainkan berupa sebuah sistem terpadu yang dapat digunakan oleh sejumlah departemen secara bersama-sama.

Contohnya: sistem informasi perguruan tinggi mengintegrasikan bagian-bagian seperti pengajaran, keuangan dan kemahasiswaan.

c. Sitem informasi antarorganisasi (interorganizational informationi

system atau terkadang disebut dengan IOS/ interorganization system)

merupakan jenis sistem informasi yang menghubungakan dua organisasi atau lebih.

Contohnya: sistem informasi reservasi kereta api adalah contoh sistem informasi yang memungkinkan biro perjalanan yang menjual tiket dan dapat saling berbagi informasi.

2. Sistem Informasi Fungsional

Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi sekelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan. Beberapa sistem informasi fungsional yang umum dapat dilihat pada Tabel II.1


(29)

Tabel II.1 Sistem Informasi Menurut Area Fungsional

Sistem

Informasi Keterangan

Sistem informasi akuntansi

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen/bagian Akuntansi). Sistem ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan.

Sistem informasi keuangan

Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan (departemen/bagian Keuangan) yang menyangkut mengenai keuangan perusahaan. Contohnya adalah informasi pembayaran.

Sistem informasi manufaktur

Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi yang lain untuk mendukung manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan maupun pengendalian) dalam menyelesaikan masalah dalam hal produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Contohnya adalah jadwal produksi.

Sistem informasi pemasaran

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran. Misalnya berupa ringkasan penjualan.

Sistem

informasi SDM

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya berupa kinerja pegawai, rincian gaji hingga tunjangan-tunjangan

3. Sistem Informasi Berdasarkan Dukungan yang Tersedia

Berdasarkan dukungan yang diberikan kepada pemakai, sistem informasi yang digunakan pada semua area fungsional dalam organisasi dapat diklasifikasikan seperti pada Tabel II.2

Tabel II.2 Sistem Informasi Menurut Dukungan yang Diberikan

Sistem Fungsi Pemakai

Pemrosesan Transaksi/

Transaction Processing System (TPS)

Menghimpun dan menyimpan informasi transaksi.

Orang yang memproses transaksi.

Informasi

Manajemen/Management Information System (MIS)

Mengkonversi data yang berasal dari TPS menjadi informasi yang berguna untuk mengelola organisasi dan memantau kinerja.

Semua level manajemen.

Pendukung

Kepurusan/Decision Support System (DSS)

Membantu pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi.

Analisis, manajer dan professional.

Informasi

Eksekutif/Executive Information System (EIS)

Menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat interaktif, tanpa mengharuskan

Manajemen tingkat menengah dan atas.


(30)

21

Sistem Fungsi Pemakai

eksekutif menjadi ahli analisis. Sistem Pakar/Expert

System (ES)

Menyediakan pengetahuan pakar pada bidang tertentu untuk membantu pemecahan sebuah masalah.

Orang yang hendak memecahkan masalah yang memerlukan kepakaran.

Otomasi

Perkantoran/Office Automation System (OAS)

Menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen maupun pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.

Staf maupun manajer.

4. Sistem Informasi Berdasarkan Klasifikasi Aktivitas Manajemen

Sistem informasi terkadang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas yang didukungnya pada level manajemen. Berdasarkan hal ini, terdapat pengelompokan sebagai berikut :

a. Sistem Informasi Pengetahuan

Sistem informasi pengetahuan (knowledge information system) adalah sistem informasi yang mendukung aktivitas pekerja berpengetahuan, seperti ES dan OAS.

b. Sistem Informasi Operasional

Sistem ini berurusan dengan operasi organisasi sehari-hari, seperti penempatan pesanan pembelian dan pencatatan jumlah jam kerja pegawai. TPS, SIM dan DSS termasuk kedalam jenis sistem informasi ini.

c. Sistem Informasi Manajerial

Sistem informasi manajerial atau disebut dengan sistem informasi taktis adalah sistem informasi yang menunjang kegiatan-kegiatan yang bersifat manajerial.

d. Sistem Informasi Strategis

Sistem informasi strategis adalah sistem informasi yang digunakan untuk menangani masalah-masalah strategis dalam organisasi dalam organisasi. Sistem ini bermanfaat untuk mendukung operasi dan proses-proses manajemen yang menyediakan jasa dan produk strategis untuk menuju ke keunggulan yang kompetitif.


(31)

5. Sistem Informasi Berdasarkan Klasifikasi Arsitektur Sistem

Berdasarkan arsitektur sistem yang mendasarinya, sistem informasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Sistem berbasis mainframe.

b. Sistem komputer pribadi (PC) tunggal.

c. Sistem tersebar atau sistem komputasi jaringan.

II.2.2 Evaluasi

Berikut adalah beberapa definisi dari evaluasi yang diambil dari beberapa sumber:

Menurut Kaswan, Evaluasi adalah:

“Pengumpulan secara sistematis terhadap informasi deskriptif dan penilaian yang diperlukan untuk membuat keputusan yang efektif yang terkait dengan seleksi, adopsi, nilai dan modifikasi aktivitas pembelajaran yang bervariasi.”[5]

Sedangkan menurut sutanta, evaluasi adalah:

“Proses yang dilakukan secara hati-hati dengan mengumpulkan data dan menganalisis informasi dalam rangka proses pengambilan keputusan.” [10]

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses pengumpulan data yang diperlukan untuk penilaian dan untuk membuat keputusan. Evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses setiap kegiatan termasuk penyelenggaraan pelatihan, evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan berguna untuk melakukan perubahan, perbaikan dan mengembangkan penyelenggaraan pelatihan ke arah yang lebih baik.

Ada beberapa alasan kenapa evaluasi perlu dilakukan diantaranya:

a. Evaluasi memberi informasi dan wawasan yang memungkinkan terjadinya pengendalian terus-menerus terhadap program pelatihan dan menyortir masalah sehingga dapat fokus mengupayakan perbaikan-perbaikan secara terus-menerus.

b. Evaluasi juga berorientasi pada klien, hal ini berarti memastikan bahwa peserta pelatihan apakah merasa puas dengan pelatihan yang telah dilaksanakan dan dapat meningkatkan kemampuan peserta.


(32)

23

c. Evaluasi memberikan penguatan positif terhadap peserta.

Jenis evaluasi dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu: evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan evaluasi dampak. Evaluasi dampak adalah evaluasi pengaruh atau penilaian hasil dan dampak dari kegiatan untuk mengukur dan mengetahui manfaat kegiatan bagi peserta setelah kembali ke unit kerjanya, dari hasil evaluasi manfaat ini diperoleh informasi dan umpan balik bagi penyempurnaan penyelenggara yang akan datang.

Evaluasi terhadap program pelatihan memiliki sejumlah tujuan antara lain: melihat apakah program pelatihan yang dilaksanakan telah mencapai tujuan, mengevaluasi efektivitas biaya program, mengidentifikasi manfaatnya, menghasilkan ide perbaikan atau peningkatan, untuk mencapai tujuan program pelatihan ada aspek yang diperhatikan diantaranya:

a. Mendasarkan program berdasarkan kebutuhan b. Menetapkan tujuan pelatihan

c. Menjadwalkan program pada waktu yang tepat

d. Mengadakan program pada tempat yang tepat dengan fasilitas yang tepat e. Mengundang orang dan memilih mentor yang tepat

Evaluasi dilaksanakan setelah ada perencanaan evaluasi, perencanaan evaluasi menjelaskan secara akurat apa yang harus dievaluasi dan bagaimana mengevaluasinya, rencana evaluasi menyerupai rencana riset. Rencana evaluasi terdiri dari lima bagian yaitu: masalah evaluasi, hipotesis atau tujuan, desain riset, sampel, metode untuk menganalisis dan menginterpretasikan data.

Komponen masalah evaluasi menjelaskan pertanyaan yang yang dirancang untuk dijawab, pertanyaan ini merupakan pernyataan tujuan yang diungkapkan dalam bentuk pertanyaan yang berfungsi untuk mengukur seberapa banyak dan jenis perubahan apa yang terjadi. Hipotesis evaluasi menjelaskan apa yang ingin ditemukan oleh evaluator dan mengapa mereka ingin menemukannya. Desain evaluasi merupakan rencana untuk melakukan penelitian evaluasi, berisi tentang hasil yang diharapkan dari kajian penilaian, metode pengumpulan data, dan bagaimana data dianalisis.


(33)

Sample merupakan kelompok yang dijadikan penelitian, sampling menghemat usaha sehingga kelompok yang relatif kecil bisa dipelajari dan hasilnya bisa diterapkan kepada semua orang yang terpengaruh pelatihan. Instrumen yang digunakan oleh bagian pengawasan dan evaluasi di BBPPKS untuk evaluasi manfaat adalah kuesioner. pengolahan data kuesioner menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:

1. Perhitungan mean score

X = (FxSkorSS)+(FxSkorS)+(FxSkorRR)+(FxSkorTS)+ (FxSkorSTS) (2.1)

N Dimana:

X = Mean score atau score rata-rata N = Skor ideal atau kriterium

F = frekuensi atau jumlah jawaban responden yang muncul untuk item pertanyaan yang sama

SkorSS = skor dari skala likert

2. Perhitungan persentase (%)

Presentase (%) = X x100% (2.2)

Dimana:

X = Mean score atau Skor rata-rata

II.2.3 Kuesioner

Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.[8] Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka. Terdapat beberapa prinsip dalam penulisan kuesioner yaitu: isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak menggiring, panjang pertanyaan, urutan pertanyaan, prinsip pengukuran, penampilan fisik kuesioner. Supaya kuesioner menghasilkan data


(34)

25

kuantitatif yang akurat maka digunakan skala pengukuran, skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut menghasilkan data kuantitatif.

Pengukuran yang digunakan oleh seksi pemantauan dan evaluasi di BBPPKS untuk mengolah kuesioner adalah skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi kriteria variabel. Kriteria tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert memiliki gradasi dari positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sebagai berikut:

1. Sangat Setuju 2. Setuju

3. Ragu-Ragu 4. Tidak Setuju

5. Sangat Tidak Setuju

Jawaban tersebut diberikan skor untuk keperluan analisis kuantitatif, yaitu: 1. Sangat Setuju diberi 5

2. Setuju diberi 4 3. Ragu-Ragu diberi 3 4. Tidak Setuju diberi 2

5. Sangat Tidak Setuju diberi 1

Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Contoh bentuk checklist dapat dilihat pada Tabel II.3

Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda (√) pada kolom yang tersedia.


(35)

Tabel II.3 Pertanyaan Cheklist Skala Likert

No Pertanyaan Jawaban

SS ST RG TS STS 1.

2.

Prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan di

perusahaan anda. ...

SS = Sangat Setuju diberi 5 ST = Setuju diberi 4

RG = Ragu-Ragu diberi 3 TS = Tidak Setuju diberi 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi 1

Kemudian dengan teknik pengumpulan data kuesioner, misalnya instrumen tersebut diberikan kepada 100 responden yang diambil secara random, dari 100 responden setelah dilakukan analisis di dapatkan:

25 orang menjawab SS 40 orang menjawab ST 5 orang menjawab RG 20 orang menjawab TS 10 orang menjawab STS

Berdasarkan data tersebut 65 orang (40+25) atau 65% responden menjawab setuju dan sangat setuju. Jadi kesimpulannya mayoritas responden setuju dengan metode kerja baru.

Data interval tesebut juga dapat dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawab dari responden. Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung dan dilihat pada Tabel II.4

Tabel II.4 Perhitungan Skoring Skala Likert

Jumlah skor untuk 25 orang yang menjawab SS = 25x5 = 125 Jumlah skor untuk 40 orang yang menjawab ST = 40x4 = 160 Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab RG = 5x3 = 15 Jumlah skor untuk 20 orang yang menjawab TS = 20x2 = 40 Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab STS = 10x1 = 10 jumlah total = 350


(36)

27

Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5x100 = 500 (seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian = 350. Jadiberdasarkan data itu maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu =(350:500)x100% = 70% dari yang diharapkan (100%). Secara kontinum dapat dilihat pada Gambar II.5

100 200 300 350 400 500 STS TS RG ST SS

Gambar II.5 Skala Kontinum

Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden maka rata-rata 350 terletak pada daerah setuju. contoh bentuk pilihan ganda

Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda lingkaran pada nomor jawaban yang tersedia.

prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan dilembaga anda? a. sangat tidak setuju

b. tidak setuju c. ragu-ragu/netral d. setuju

e. sangat setuju

Bentuk jawaban pilihan ganda dapat diletakan pada tempat yang berbeda-beda, untuk jawaban di atas "sangat tidak setuju" diletakan pada jawaban nomor pertama, untuk item selanjutnya jawaban "sangat tidak setuju" dapat diletakan pada jawaban nomor terakhir. Penyusunan instrumen untuk variabel tertentu, sebaiknya butir-butir pertanyaan dibuat dalam bentuk kalimat positif, netral atau negatif, sehingga responden dapat menjawab dengan serius dan kosisten contoh:

1. saya mencintai mobil diesel karena hemat bahan bakar (positif) 2. mobil diesel banyak diproduksi di jepang (netral)


(37)

Cara ini membuat kecenderungan responden dalam menjawab pada kolom tertentu dapat dikurangi dan responden akan selalu membaca pertanyaan setiap item instrumen dan juga jawabannya. Pada benuk cheklist, sering jawaban tidak dibaca karena letak jawaban sudah menentu, tetapi keuntungan dalam hal ini yaitu singkat dalam pembuatannya, hemat kertas, mudah mentabulasikan data, dan secara visual lebih menarik. Data yang diperoleh dari skala tersebut adalah data interval.

II.2.4 Pengujian Validitas dan Reabilitas Kuesioner

Kuesioner yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu pengujian validitas dan reabilitas.[7]

1. Uji Validitas

Uji validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur itu mengukur hal yang ditanyakan. Langkah-langkah dalam menguji validitas kuesioner adalah sebagai berikut:

a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur b. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden. c. Jumlah responden untuk uji coba adalah minimal 30 orang. d. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

e. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan atau pernyataan dengan skor total dan menggunakan rumus Product Moment, yaitu :

=

(� )−( )

�( 2−( )2}{�( 2)−( 2) (2.3)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi N = Jumlah sampel

X = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden Y = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden ΣX = jumlah item pertanyaan 1


(38)

29

Ketentuan valid atau tidak dilihat dari nilai probabilitas koefisien korelasi. Uji signifikansi dilakukan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid atau menggunakan nilai sig (2 tailed) yang dibandingkan dengan taraf signifikan (α) , jika nilai Sig (2 tailed) ≤ 0,05, maka

butir instrumen valid, jika nilai Sig (2 tailed) ≥ 0,05, maka butir instrumen tidak

valid.[9]

2. Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:

a. Reapated Meansure atau pengukuran diulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.

b. One shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.[8] Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu:

�= �

�−1 (1−

��

��2) (2.4)

Keterangan:

r = Reliabilitas Instrumen k = Banyak butir pertanyaan

��2 = Varian total

��2 = Jumlah varian butir

II.2.5 Sampel dan Teknik Sampling

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan yang


(39)

dikembangkan para ahli.syarat-syarat yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel diantaranya ukuran populasi (N) diketahui, menentukan taraf signifikansi. Rumus yang biasadigunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah rumus slovin aitu sebagai berikut:

n = �

� � 2+1 keterangan : n = Jumlah sampel N = Populasi

d = Nilai Presisi/sigifikansi.

Teknik sampling dibedakan menjadi dua yaitu[1]: 1. Probability Sampling

Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan memberikan peluang yang sama kepada seluruh anggota populasi. Teknik ini terdiri dari simple random sampling (sampel diambil secara acak), sampling sistematis (pengambilan sampel berdasarkan interval), stratifikasi sampling (pengambilan sampel berdasarkan tingkatan), cluster sampling (pengambilan sampel berdasarkan area).

2. Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel tidak semua anggota populasi memiliki peluang yang sama menjadi anggota sampel. Teknik Nonprobility sampling terdiri dari accidental sampling (pengambilan sampel secara kebetulan), purposive sampling (pengambilan sampel dengan pertimbangan ahli), snowball sampling (pengambilan sampel awal kecil sampai membesar), kuota sampling (jumlah sampel ditentukan terlebih dahulu), sampling jenuh (semua anggota populasi menjadi anggota sampel).

II.2.6 Uji t

Uji t merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesa komparatif (uji perbedaan) yaitu membedakan mean kelompok[9]. Datayang digunakan adalah data yang bertipe kuantitatif. Uji t berdasarkan nilai t dapat dibedakan sebagai berikut:


(40)

31

a. One Sample T-test adalah uji t yang digunakan untuk menguji rata-rata

pada satu kelompok sampel seperti menguji homogenitas data dan dapat digunakan untuk mengetahui signifikasi perbedaan rata-rata suatu kelompok sampel dengan nilai pembanding yang ditetapkan.

b. Independent Sample T-test adalah uji t yang digunakan untuk mencari

perbedaan rata-rata dua sampel yang saling bebas.

c. Paired Sample T-test atau disebut juga uji t berpasangan adalah uji t yang

digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata dua sampel yang berhubungan atau berpasangan, sample berpasangan adalah sebuah kelompok sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakukan atau pengukuran yang berbeda, nilai signifikan untuk paired sample t-test adalah ½α. Kriteria pengambilan keputusan dari uji t berpasangan yaitu :

1. Menggunakan nilai signifikan/p value, jika nilai signifikan/p value > 0,025, maka H0 diterima, jika nilai signifikan/p value < 0.025 maka H0 ditolak. 2. Menggunakan perbandingan antara t hitung dengan t tabel, jika t hitung > t

tabel maka H0 ditolak, Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima.

Uji t yang akan digunakan untuk mengolah hasil kuesioner evaluasi manfaaat diklat adalah paired sample t-test, rumusnya sebagai berikut:

� = �

�� � (2.5)

� = � �

��= �2− � �− 2 �

1 Keterangan :

t = Uji t sampel berpasangan

d = Rata-rata perbedaan sebelum dan sesudah pelatihan Sd = Standar deviasi


(41)

145

Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang dibangun. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Setelah implementasi dilakukan dilanjutkan dengan pengujian terhadap sistem yang dibangun, dimana hasilnya akan dilihat kekurangan-kekurangan pada sistem dan hasil dari pengujian dapat dijadikan tolak ukur untuk pengembangan sistem selanjutnya.

IV.1 Implementasi Sistem

Tahap implementasi merupakan tahap penciptaan perangkat lunak, tahap kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem. Tujuan diadakannya tahapan implementasi ini adalah untuk mengkonfirmasi apakan program berjalan sesuai dengan rancangan yang diminta oleh para pelaku sistem sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pembangun sistem.

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan mengimplementasikan Aplikasi sistem ini di BBPPKS dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel IV.1 Spesifikasi Perangkat Keras

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Processor dengan kecepatan minimal 2,3 Ghz 2 Monitor Monitor dengan resolusi 1024 x 768

3 VGA VGA 256 MB

4 Memory RAM 2 GB

5 Hardisk 500 GB

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan mengimplementasikan Aplikasi sistem ini di BBPPKS Bandung dapat dilihat sebagai berikut.


(42)

146

Tabel IV.2 Spesifikasi Perangkat Keras

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows 7

2 Browser Google Chrome atau Mozilla Firefox 3 Bahasa Pemrograman PHP

4 Web Server WampServer

5 Database Management System MySql

IV.1.3 Implementasi Basis Data

Pembuatan database dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS MySQL. Implementasi database dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut.

Tabel IV.3 Implementasi Basisdata Tabel Diklat

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `diklat` (

`id_diklat` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_diklat` varchar(255) NOT NULL,

`tahun` varchar(4) NOT NULL, `keterangan` text NOT NULL,

`id_pegawai` varchar(15) NOT NULL,

`status` varchar(1) NOT NULL DEFAULT '0', PRIMARY KEY (`id_diklat`),

KEY `id_pegawai` (`id_pegawai`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=11 ; ALTER TABLE `diklat`

ADD CONSTRAINT `diklat_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_pegawai`) REFERENCES `pegawai` (`id_pegawai`);

Tabel Kriteria

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kriteria` (

`id_kriteria` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_kriteria` varchar(50) NOT NULL,

`id_pegawai` varchar(15) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_kriteria`), KEY `id_pegawai` (`id_pegawai`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=4 ; ALTER TABLE `kriteria`

ADD CONSTRAINT `kriteria_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_pegawai`) REFERENCES `pegawai` (`id_pegawai`);

Tabel Mengikuti

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `mengikuti` ( `id_alumni` varchar(15) NOT NULL,

`id_diklat` int(4) NOT NULL,

KEY `id_alumni` (`id_alumni`,`id_diklat`), KEY `id_diklat` (`id_diklat`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `mengikuti`


(43)

ADD CONSTRAINT `mengikuti_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_diklat`) REFERENCES `diklat` (`id_diklat`),

ADD CONSTRAINT `mengikuti_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_alumni`) REFERENCES `responden` (`id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

Tabel Menjawab

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `menjawab` ( `id` varchar(15) NOT NULL,

`id_diklat` int(11) NOT NULL, `id_alumni` varchar(7) NOT NULL, `id_tanya` int(4) NOT NULL,

`periode` enum('pra','pasca') NOT NULL, `jawaban` varchar(1) NOT NULL, KEY `id` (`id`),

KEY `id_tanya` (`id_tanya`), KEY `id_diklat` (`id_diklat`), KEY `id_alumni` (`id_alumni`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; ALTER TABLE `menjawab`

ADD CONSTRAINT `menjawab_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_tanya`) REFERENCES `pertanyaan` (`id_tanya`),

ADD CONSTRAINT `menjawab_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_alumni`) REFERENCES `mengikuti` (`id_alumni`),

ADD CONSTRAINT `menjawab_ibfk_4` FOREIGN KEY (`id_diklat`) REFERENCES `mengikuti` (`id_diklat`);

Tabel Pegawai

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pegawai` ( `id_pegawai` varchar(15) NOT NULL,

`nama` varchar(50) NOT NULL, `password` varchar(50) NOT NULL, `tempat_lahir` varchar(30) NOT NULL,

`tanggal_lahir` date NOT NULL DEFAULT '1990-01-01', `jk` enum('L','P') NOT NULL DEFAULT 'L',

`alamat_rumah` text NOT NULL, `email` varchar(50) NOT NULL, `no_telp` varchar(20) NOT NULL,

`level` enum('Kepala','Pegawai') NOT NULL DEFAULT 'Pegawai', `aktif` enum('Y','N') NOT NULL DEFAULT 'N',

PRIMARY KEY (`id_pegawai`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; Tabel Pertanyaan

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pertanyaan` ( `id_tanya` int(4) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `no` int(2) NOT NULL,

`isi` text NOT NULL,

`id_subkriteria` int(4) NOT NULL,

`responden` enum('Atasan','Alumni','Penerima Layanan') NOT NULL, `id_pegawai` varchar(15) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_tanya`), KEY `id_kriteria` (`id_subkriteria`),


(44)

148

KEY `id_pegawai` (`id_pegawai`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=25 ; ALTER TABLE `pertanyaan`

ADD CONSTRAINT `pertanyaan_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_pegawai`) REFERENCES `pegawai` (`id_pegawai`),

ADD CONSTRAINT `pertanyaan_ibfk_3` FOREIGN KEY (`id_subkriteria`) REFERENCES `subkriteria` (`id_subkriteria`);

Tabel Responden

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `responden` ( `id` varchar(15) NOT NULL,

`nama` varchar(50) DEFAULT NULL, `password` varchar(50) NOT NULL,

`level` enum('Atasan','Alumni','Penerima Layanan') NOT NULL DEFAULT 'Alumni', `tempat_lahir` varchar(30) DEFAULT NULL,

`tanggal_lahir` date DEFAULT '1990-01-01', `jk` enum('L','P') DEFAULT 'L',

`pendidikan` enum('SMA','D3','D4','S1','S2','S3') DEFAULT 'SMA', `nama_instansi` varchar(100) DEFAULT NULL,

`alamat_instansi` text,

`jabatan` varchar(50) DEFAULT NULL, `alamat_rumah` text,

`email` varchar(50) DEFAULT NULL, `no_telp` varchar(20) DEFAULT NULL, `id_menaungi` varchar(15) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`id`),

KEY `id_atasan` (`id_menaungi`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; Tabel Subkriteria

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `subkriteria` (

`id_subkriteria` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_subkriteria` text NOT NULL,

`id_kriteria` int(11) NOT NULL, `id_pegawai` varchar(15) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_subkriteria`), KEY `id_kriteria` (`id_kriteria`), KEY `id_pegawai` (`id_pegawai`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=13 ; ALTER TABLE `subkriteria`

ADD CONSTRAINT `subkriteria_ibfk_1` FOREIGN KEY (`id_kriteria`) REFERENCES `kriteria` (`id_kriteria`),

ADD CONSTRAINT `subkriteria_ibfk_2` FOREIGN KEY (`id_pegawai`) REFERENCES `pegawai` (`id_pegawai`);

IV.1.4 Implementasi Tampilan

Implementasi antarmuka dilakukan pada setiap halaman sistem ini. Berikut adalah implementasi antarmuka untuk pegawai, alumni, atasan dan penerima layanan.


(45)

1. Implementasi Tampilan untuk Pegawai Evaluasi

Implementasi halaman yang terdapat pada aplikasi yang ditujukan untuk pegawai yang dibuat dalam bentuk file program dapat dilihat Tabel IV.4.

Tabel IV.4 Implementasi Tampilan Pegawai Diklat

Menu Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani

proses login pegawai

1. Login admin/cek_login.php

Beranda Halaman awal untuk pegawai

2 Pengolahan data master

admin/home.php Data Diklat Halaman yang

digunakan untuk mengelola data diklat

2.1 pengelolaan data diklat

admin/diklat.php

Data Pertanyaan Halaman yang digunakan untuk mengelola data Pertanyaan

2.2 pengelolaan data pertanyaan

admin/pertanyaan.php

Data Kriteria Halaman yang digunakan untuk mengelola data kriteria

2.3 pengelolaan data kriteria

admin/kriteria.php

Data Subkriteria Halaman yang digunakan untuk mengelola data Subkriteria

2.4 pengelolaan data Subkriteria

admin/subkriteria.php

Data Pegawai Halaman yang digunakan untuk mengelola data pegawai

2.5 pengelolaan data pegawai

admin/pegawai.php

Data Atasan Halaman yang digunakan untuk mengelola data atasan

2.6 pengelolaan data alumni

admin/alumni.php

Data Alumni Halaman yang digunakan untuk mengelola data alumni

2.7 pengelolaan data atasan

admin/atasan.php

Data Penerima Layanan

Halaman yang digunakan untuk mengelola data penerima layanan

2.8 pengelolaan data penerima layanan

admin/penerima.php

Evaluasi Halaman yang digunakan untuk mengelola data evaluasi

5 pengelolaan data Evaluasi

admin/evaluasi.php

Detail Perhitungan

Halaman yang digunakan untuk melihat detail hasil

5.1 Detail perhitungan

admin/evaluasi_deyail. php


(46)

150

Menu Deskripsi Proses File

evaluasi Daftar

Responden

Halaman yang digunakan untuk melihat data responden

5.2 Daftar responden

admin/evaluasi_respon den.php

Hasil Halaman yang digunakan untuk melihat kesimpulan hasil evaluasi

5.3 Hasil Admin/evaluasi_simpu l.php

Pengelompokan Data Diklat

Halaman untuk mengelompokan data diklat berdasarkan tahun

2.1.4

Pengelompokan Data Diklat

admin/diklat.php

Tambah Data Pertanyaan

Halaman untuk mencari data pertanyaan

2.2.1 Penambahan Data pertanyaan

admin/pertanyaan_tam bah.php

Ubah Data Pertanyaan

Halaman untuk mengolah data pertanyaan

2.2.2 Pengubahan Data pertanyaan

admin/pertanyaan_uba h.php

Hapus Data Pertanyaan

Halaman untuk menambah data pertanyaan

2.2.3 Penghapusan Data pertanyaan

admin/pertanyaan.php

Pengelompokan Data Pertanyaan

Halaman untuk Pengelompokan data pertanyaan

berdasarkan jenis responden

2.2.4

Pengelompokan Data pertanyaan

admin/pertanyaan.php

Tambah Data Kriteria

Halaman untuk menambah data Kriteria

2.3.1 Penambahan Data Kriteria

admin/kriteria_tambah .php

Ubah Data Kriteria

Halaman untuk mengubah data Kriteria

2.3.2 Pengubahan Data Kriteria

admin/kriteria_ubah.p hp

Hapus Data Kriteria

Halaman untuk menghapus data Kriteria

2.3.3 Penghapusan Data Kriteria

admin/kriteria.php

Tambah Data Subkriteria

Halaman untuk menambah data Subkriteria

2.4.1 Penambahan Data Subkriteria

admin/subkriteria_tam bah.php

Ubah Data Subkriteria

Halaman untuk mengubah

subkriteria

2.4.2 Pengubahan Data Subkriteria

Admin/subkriteria_ta mbah.php

Hapus Data Subkriteria

Halaman untuk menghapus

subkriteria

2.4.3 Penghapusan subkriteria

Admin/subkriteria_hap us.php

Tambah Data Pegawai

Untuk menambah data Pegawai

2.5.1 Penambahan Data Pegawai

admin/pegawai_tamba h.php

Ubah Data Pegawai

Untuk mengubah data Pegawai

2.5.2 Pengubahan Data Pegawai

admin/pegawai_ubah.p hp


(47)

Menu Deskripsi Proses File

Hapus Data Pegawai

Untuk mencari data Pegawai

2.5.3 Pencarian Data Pegawai

admin/pegawai.php Cari Data

Pegawai

Untuk menghapus data Pegawai

2.5.4 Penghapusan Data Pegawai

admin/pegawai.php Lihat Detail

Pegawai

Untuk Melihat Detail Data Pegawai

2.5.5 Lihat Detail Pegawai

admin/pegawai_lihat.p hp

Cari Data Alumni

Untuk mencari data Alumni

2.6.2 Pencarian Data Alumni

admin/alumni.php Lihat Detail

Alumni

Untuk Melihat Detail Data Alumni

2.6.3 Lihat Detail Alumni

admin/alumni_lihat.ph p

Lihat Detail Atasan mni

Untuk Melihat Detail data Atasan

2.7.2 Lihat Detail Data Atasan

admin/atasan_lihat.php Lihat Detail

Penerima Layanan

Untuk Melihat Detail Data Penerima Layanan

2.8.2 Lihat Detail Data Penerima Layanan

admin/penerima_lihat. php

2. Implementasi Tampilan untuk Pegawai Diklat

Implementasi halaman yang terdapat pada aplikasi yang ditujukan untuk pegawai diklat yang dibuat dalam bentuk file program dapat dilihat Tabel IV.5

Tabel IV.5 Implementasi Tampilan Pegawai Diklat

Menu Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani proses

login pegawai

1. Login admin/cek_login.php Beranda Halaman awal untuk

pegawai

2 Pengolahan data master

admin/home.php Data Diklat Halaman yang

digunakan untuk mengelola data diklat

2.1 pengelolaan data diklat

admin/diklat.php

Data Atasan Halaman yang digunakan untuk mengelola data atasan

2.6 pengelolaan data alumni

admin/alumni.php

Data Alumni Halaman yang digunakan untuk mengelola data alumni

2.7 pengelolaan data atasan

admin/atasan.php

Data Penerima Layanan

Halaman yang digunakan untuk mengelola data penerima layanan

2.8 pengelolaan data penerima layanan

admin/penerima.php

Tambah Data Diklat

Halaman untuk menambah data diklat

2.1.1

Penambahan Data diklat

admin/diklat_tambah.p hp

Ubah Data Diklat

Halaman untuk mengubah data diklat

2.1.2 Pengubahan Data diklat

admin/diklat_ubah.php


(48)

152

Menu Deskripsi Proses File

Diklat menghapus data diklat Penghapusan Data diklat Pengelompokan

Data Diklat

Halaman untuk mengelompokan data diklat berdasarkan tahun

2.1.4

Pengelompokan Data Diklat

admin/diklat.php

Tambah Data Alumni

Untuk menambah data Alumni 2.6.1 Penambahan Data Alumni admin/alumni_tambah. php

Cari Data Alumni

Untuk mencari data Alumni

2.6.2 Pencarian Data Alumni

admin/alumni.php Lihat Detail

Alumni

Untuk Melihat Detail Data Alumni

2.6.3 Lihat Detail Alumni

admin/alumni_lihat.ph p

Ubah Data Alumni

Untuk mengubah data Alumni 2.6.4 Pengubahan Data Alumni admin/alumni_ubah.ph p

Hapus Data Alumni

Untuk menghapus data Alumni

2.6.5

Penghapusan Data Alumni

admin/alumni.php

Import Data Alumni

Untuk mengimport data Alumni

2.6.6 Import Data Alumni

admin/alumni_import. php

Tambah Data Atasan

Untuk menambah data Atasan 2.7.1 Penambahan Data Atasan admin/atasan_tambah. php

Lihat Detail Atasan mni

Untuk Melihat Detail data Atasan

2.7.2 Lihat Detail Data Atasan

admin/atasan_lihat.php

Ubah Data Atasan

Untuk Melihat Detail Data Atasan 2.7.3 Pengubahan Data Atasan admin/atasan_ubah.ph p

Hapus Data Atasan

Untuk mengubah data Atasan

2.7.4

Penghapusan Data Atasan

admin/atasan.php

Tambah Data Penerima Layanan

Untuk menambah data Penerima Layanan

2.8.1

Penambahan Data Penerima Layanan

admin/penerima_yamb ah.php

Lihat Detail Penerima Layanan

Untuk Melihat Detail Data Penerima Layanan

2.8.2 Lihat Detail Data Penerima Layanan

admin/penerima_lihat. php

Ubah Data Penerima Layanan

Untuk mengubah data Penerima Layanan

2.8.3 Pengubahan Data Penerima Layanan

admin/penerima_ubah. php

Hapus Data Penerima Layanan

Untuk mengubah data Penerima Layanan

2.8.4

Penghapusan Data Penerima Layanan


(49)

3. Implementasi tampilan untuk Alumni

Implementasi halaman yang terdapat pada aplikasi yang ditujukan untuk alumni yang dibuat dalam bentuk file program dapat dilihat Tabel IV.6.

Tabel IV.6 Implementasi Tampilan Alumni

Menu Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani

proses login alumni

1. Login Cek_login.php

Pengolahan Profil Pengguna

Untuk mengubah data diri pengguna

3. Pengolahan Profil Pengguna

identitas.php Pengisian

Kuesioner

Untuk mengisi kuesioner

4. Pengisian Kuesioner kuesioner.php

4. Implementasi tampilan untuk Atasan

Implementasi halaman yang terdapat pada aplikasi yang ditujukan untuk atasan yang dibuat dalam bentuk file program dapat dilihat Tabel IV.7:

Tabel IV.7 Implementasi Tampilan Atasan

Menu Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani

proses login alumni

1. Login Indeks.php

Pengolahan Profil Pengguna

Untuk mengubah data diri pengguna

3. Pengolahan Profil Pengguna

identitas.php Pengisian

Kuesioner

Untuk mengisi kuesioner

4. Pengisian Kuesioner identitas.php

5. Implementasi tampilan Penerima Layanan

Implementasi halaman yang terdapat pada aplikasi yang ditujukan untuk penerima layanan yang dibuat dalam bentuk file program dapat dilihat Tabel IV.8.

Tabel IV.8 Implementasi Tampilan Penerima Layanan

Menu Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani

proses login alumni

1. Login Cek_login.php

Pengolahan Profil Pengguna

Untuk mengubah data diri pengguna

3. Pengolahan Profil Pengguna

identitas.php Pengisian

Kuesioner

Untuk mengisi kuesioner

4. Pengisian Kuesioner kuesioner.php

6. Implementasi tampilan untuk Kepala

Implementasi halaman yang terdapat pada aplikasi yang ditujukan untuk kepala yang dibuat dalam bentuk file program dapat dilihat Tabel IV.9


(50)

154

Tabel IV.9 Implementasi Tampilan Kepala

Menu Deskripsi Proses File

Login Untuk menangani proses

login kepala

1. Login login.php Evaluasi Untuk melihat data evaluasi

dan hasil rekap nilai

5.2.1 Detail Perhitungan

Modul/mod_siswa/P rofil_siswa.php

IV.2 Pengujian Sistem

Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem ini menggunakan metode pengujian black box dan pengujian beta.Pengujian bertujuan untuk menemukan kesalahan dan kekurangan pada perangkat lunak yang diuji.

IV.2.1 Skenario Pengujian BlackBox

Pengujian black box difokuskan pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibangun. Rencana pengujian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel IV.10.

Tabel IV.10 Skenario Pengujian

Menu Butir Menu Jenis Pengujian

Login

Verifikasi user id Black-box Verifikasi password Black-box Lupa password Black-box Data Diklat

Menambah data diklat Black-box Mengubah data diklat Black-box Menghapus data diklat Black-box Data Pertanyaan

Menambah data pertanyaan Black-box Mengubah data pertanyaan Black-box Menghapus data pertanyaan Black-box Data Kriteria

Menambah data kriteria Black-box Mengubah data kriteria Black-box Menghapus data kriteria Black-box Data Subkriteria

Data Subkriteria

Menambah data Subkriteria Black-box Mengubah data Subkriteria Black-box Menghapus data Subkriteria Black-box

Data Pegawai

Menambah data pegawai Black-box Mengubah data pegawai Black-box Menghapus data pegawai Black-box Mencari data pegawai Black-box

Data Alumni

Menambah data alumni Black-box Mengubah data alumni Black-box Menghapus data alumni Black-box Mencari data alumni Black-box Data Atasan

Menambah data atasan Black-box Mengubah data atasan Black-box Menghapus data atasan Black-box


(1)

c. Pengujian Hapus Data Alumni

Tabel IV.35 Pengujian Hapus Data Alumni Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Hapus data:

al12012

Muncul pesan “data berhasil dihapus”

Muncul pesan “data berhasil dihapus”

[ ] Diterima [ ] Ditolak

9. Pengujian Data Penerima Layanan

Pengujiandata atasan terbagi atas 3 bagian, yaitu: a. Tambah data Penerima Layanan

Tabel IV.36 Pengujian Tambah Data Penerima Layanan Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan data :

pl12013

Tampil pesan : “data berhasil ditambahkan”

Tampil pesan : “data berhasil ditambahkan”

[ ] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan data :

(kosong)

Muncul pesan “harap isi bidang ini”

Muncul pesan “harap isi bidang ini”

[ ] Diterima [ ] Ditolak

b. Ubah Data Penerima Layanan

Tabel IV.37 Pengujian Ubah Data Penerima Layanan Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan data :

pl12012 Tampil pesan : “ Data berhasil diubah”

Tampil pesan : “Data berhasil diubah”

[ ] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan data:

(kosong)

Muncul pesan “harap isi bidang ini”

Muncul pesan “harap isi bidang ini”

[ ] Diterima [ ] Ditolak

c. Pengujian Hapus Data Penerima Layanan

Tabel IV.38 Pengujian Hapus Data Penerima Layanan Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Hapus data:

pl12013

Muncul pesan “data berhasil dihapus”

Muncul pesan “data berhasil dihapus”

[ ] Diterima [ ] Ditolak


(2)

IV.2.3 Pengujian Beta

Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dengan tujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana kualitas yag dihasilkan dari aplikasi yang dibangun ini, apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Pengujian dilakukan secara langsung ke instansi terkait/pengguna dengan kandungan poin yaitu pemenuhan kebutuhaan dari tujuan awal pembangunan dan tampilan antarmuka dari Sistem Evaluasi Manfaat Diklat.

1. Skenario Pengujian Beta

Skenario pengujian beta ini dilakukan secara langsung terhadap pengguna menggunakan teknik wawancara dan kuesioner, wawancara dilakukan dengan kepala seksi pemantauan dan evaluasi, pegawai seksi pemantauan dan evaluasi yang terdiri dari satu orang. Sedangkan kuesioner diberikan kepada responden yang terdiri dari alumni, atasan dan penerima layanan, tetapi tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.

2. Daftar Pertanyaan

Daftar pertanyaan untuk wawacara yang dilakukan dengan kepala seksi pemantauan dan evaluasi dapat dilihat pada Tabel IV.39

Tabel IV.39 Daftar Pertanyaan untuk Kepala Seksi Pemantauan dan Evaluasi

No Pertanyaan

1

Menurut Anda, apakah dengan adanya Sistem Evaluasi Manfaat Diklat ini telah mempermudah Anda dalam pemberian rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan diklat?

2 Menurut Anda, apakah Sistem Evaluasi Manfaat Diklat ini mudah untuk digunakan?

3 Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman Pegawai Seksi Pemantauan dan Evaluasi?

4 Apakah ada saran untuk sistem evaluasi manfaat diklat

Daftar pertanyaan untuk pegawai seksi pemantauan dan evaluasi dapat dilihat pada Tabel IV.40


(3)

Tabel IV.40 Daftar Pertanyaan untuk Pegawai Seksi Pemantauan dan Evaluasi

No Pertanyaan

1

Menurut Anda, apakah dengan adanya Sistem Evaluasi Manfaat Diklat ini telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan dan pengolahan data evaluasi?

2

Menurut Anda, apakah dengan adanya Sistem Evaluasi Manfaat Diklat ini dapat membantu terlaksananya evaluasi manfaat diklat di seluruh wilayah kerja BBPPPKS?

3 Menurut anda, apakah dengan adanya Sistem Evaluasi Manfaaat Diklat ini membantu data responden menjadi aktual

4 Menurut Anda, apakah Sistem Evaluasi Manfaat Diklat ini mudah untuk digunakan

5 Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman Pegawai Seksi Pemantauan dan Evaluasi

6 Apakah ada saran untuk sistem evaluasi manfaat diklat

3. Data Hasil Pengujian Beta

Berdasarkan pengujian beta yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pegawai seksi pemantauan dan evaluasi, yaitu Bapak A.Saeful Rochman kegiatan wawancara ini dilakukan pada tanggal 20 Januari 2014 yang bertempat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial. Hasil dari wawancara dapat dilihat pada Tabel IV.41

Tabel IV.41 Hasil Wawancara Pegawai Seksi Pemantauan dan Evaluasi

No Pertanyaan Jawaban

1

Menurut Anda, apakah dengan adanya Sistem Evaluasi Manfaat Diklat ini telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan dan pengolahan data evaluasi?

Sistem evaluasi manfaat diklat ini telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan dan pengolahan data evaluasi karena memudahkan dalam rekap perhitungan data evaluasi manfaat diklat.


(4)

No Pertanyaan Jawaban

2

Menurut Anda, apakah dengan adanya Sistem Evaluasi Manfaat Diklat ini dapat membantu terlaksananya evaluasi manfaat diklat di seluruh wilayah kerja BBPPPKS?

Sistem evaluasi manfaat diklat ini dapat membantu terlaksanya evaluasi manfaat diklat di seluruh wilayah kerja karena pelaksanaannya tidak terkendala waktu dan biaya

3

Menurut anda, apakah dengan adanya Sistem Evaluasi Manfaaat Diklat ini membantu data responden menjadi aktual

sistem evaluasi manfaat diklat ini dapat membantu data responden menjadi aktual

4

Menurut Anda, apakah Sistem Evaluasi Manfaat Diklat ini mudah untuk digunakan

Sistem evaluasi manfaat diklat ini mudah digunakan

5

Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman Pegawai Seksi Pemantauan dan Evaluasi

Sistem evaluasi manfaat diklat ini untuk tampilan sudah cukup baik dan mudah dipahami

6 Apakah ada saran untuk sistem evaluasi

manfaat diklat untuk kebutuhan saat ini sudah cukup

Hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala seksi pemantauan dan evaluasi dapat dilihat pada Tabel IV.42

Tabel IV.42 Hasil Wawancara Kepala Seksi Pemantauan dan Evaluasi

No Pertanyaan Jawaban

1

Menurut Anda, apakah dengan adanya Sistem Evaluasi Manfaat Diklat ini telah mempermudah Anda dalam pemberian rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan diklat?

Sistem evaluasi manfaat diklat ini dapat membantu dalam membuat langkah-langkah perbaikan yang nanti perlu dilakukan karena dengan adanya sistem ini kita dapat mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu diperbaiki

2

Menurut Anda, apakah Sistem Evaluasi Manfaat Diklat ini mudah untuk digunakan?

Sistem evaluasi manfaat diklat ini mudah digunakan dan dipelajari

3

Menurut Anda, bagaimana tampilan halaman Pegawai Seksi Pemantauan dan Evaluasi?

Sistem evaluasi manfaat diklat ini secara keseluruhan tampilannya cukup baik

4 Apakah ada saran untuk sistem evaluasi manfaat diklat

sistem evaluasi manfaat diklat ini mungkin untuk ke depannya dapat dikembangkan untuk diklat TKSM


(5)

4. Kesimpulan Hasil Pengujian Beta

Berdasarkan hasil jawaban kepala dan pegawai seksi pemantauan dan evaluasi terhadap pertanyaan yang diajukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem evaluasi manfaat diklat ini dapat membantu pegawai seksi pemantauan dan evaluasi dalam pelaksanaan dan pengolahan data evaluasi manfaat diklat, terlaksananya evaluasi manfaat diklat di seluruh wilayah kerja BBPPKS dan membantu peserta diklat untuk memperbaharui data pribadi sehingga mempermudah proses evaluasi, serta membantu kepala seksi pemantauan dan evaluasi dalam pemberian rekomendasi untuk perbaikan diklat.


(6)

169

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil pengujian Sistem Evaluasi Manfaat Diklat di BBPPKS. Kesimpulan dimaksudkan untuk menjawab tujuan penelitian yang ditulis didalam hipotesis penelitian, sedangkan saran dimaksudkan untuk menjelaskan kekurangan-kekurangan atau pun asumsi-asumsi yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari pengujian Sistem Evaluasi Manfaat DIklat di BBPPKS yaitu:

1. Sistem Evaluasi Manfaat Diklat dapat membantu pegawai seksi pemantauan dan evaluasi dalam melaksanakan dan mengolah hasil evaluasi diklat sehingga pembuatan laporan dapat tepat waktu

2. Sistem Evaluasi Manfaat Diklat dapat membantu seksi pemnatauan dan evaluasi agar terlaksanya evaluasi manfaat diklat di seluruh wilayah kerja BBPPKS.

3. Sistem Evaluasi Manfaat Diklat dapat membantu kepala seksi pemantauan dan evaluasi dalam pemberian rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan diklat.

4. Sistem Evaluasi Manfaat Diklat ini dapat membantu peserta diklat untuk memperbaharui data pribadi sehingga mempermudah proses evaluasi. V.2 Saran

Berdasarkan hasil pengujian terhadap sistem evaluasi manfaat diklat disarankan untuk menambahkan hal-hal yang dapat melengkapi sistem yaitu, nilai t tabel dependent sample paired t-test yang dijadikan tolak ukur peningkatan dibuatdinamis sehingga sistem evaluasi manfaat diklat ini dapat digunakan untuk jumlah responden yang berbeda-beda pada tiap diklat dan dari segi keamanan sistem perlu adanya peningkatan.


Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Kepegawaian Pada Balai Besar Pendidikan Dan Pelatihan Kejehateraan Sosial (BBPPKS) Lembang Bandung

2 34 140

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP EVALUASI PROGRAM DIKLAT ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) LEMBANG BANDUNG.

1 7 53

Peran Widyaiswara sebagai Fasilitator dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Diklat Perlindungan Anak di BBPPKS Bandung : Studi pada Diklat Perlindungan Anak di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Bandung Jalan Panorama I, Kecam

1 3 19

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL: Studi Evaluatif Program Pelatihan Pejabat Fungsional Pekerja Sosial Tingkat II di BBPPKS Bandung.

0 4 58

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PESERTA DIKLAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI BBPPKS (BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL).

0 2 42

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENDAMPING KUBE ANGKATAN III DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ( BBPPKS) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 209

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman.

0 0 89

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) ANGKATAN VIII DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) YOGYAKARTA.

0 0 184

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI: BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) YOGYAKARTA.

1 7 60

Pengukuran Kinerja Penyelengaraan Pendidikan Melalui Pendekatan Value For Money Di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional II Bandung

0 1 22