Gambaran Histopatologi Kauda Epididimis Domba Lokal (Ovis Sp.) Yang Disimpan Pada Suhu 4 ºc Dengan Dan Tanpa Dmem

GAMBARAN HISTOPATOLOGI KAUDA EPIDIDIMIS
DOMBA LOKAL (Ovis sp.) YANG DISIMPAN PADA SUHU 4 ºC
DENGAN DAN TANPA DMEM

FAISAL AMRI SATRIO

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Gambaran
Histopatologi Kauda Epididimis Domba Lokal (Ovis sp.) yang Disimpan pada
Suhu 4 ºC dengan dan Tanpa DMEM adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, September 2015
Faisal Amri Satrio
NIM B04110024

ABSTRAK
FAISAL AMRI SATRIO. Gambaran Histopatologi Kauda Epididimis Domba
Lokal (Ovis sp.) yang Disimpan pada Suhu 4 ºC dengan dan Tanpa DMEM.
Dibimbing oleh SRI ESTUNINGSIH dan NI WAYAN KURNIANI KARJA.
Penyimpanan kauda epididimis pada suhu 4 ºC dapat menjaga kualitas
spermatozoa dan menjadi metode alternatif penyelamatan plasma nutfah.
Dulbecco’s Modified Eagle Medium (DMEM) mengandung nutrisi yang lengkap
untuk kebutuhan metabolisme sel. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis
kerusakan jaringan kauda epididimis setelah penyimpanan selama empat hari
dengan dan tanpa DMEM pada suhu 4 ºC. Sebanyak 15 pasang kauda epididimis
dikoleksi dari tempat pemotongan domba dan disimpan mulai dari hari ke-0
sampai dengan hari ke-4 setelah kematian. Hari ke-0 tidak dilakukan
penyimpanan pada suhu 4 ºC, hari ke-1 disimpan selama 24 jam, hari ke-2 selama
48 jam, hari ke-3 selama 72 jam, dan hari ke-4 selama 96 jam. Penyimpaan
dilakukan dengan cara salah satu dari setiap pasang kauda epidididimis

dimasukkan ke dalam centrifuge tube yang berisi DMEM sedangkan pasangan
yang lain dimasukkan ke dalam palstik bersih dan centrifuge tube tanpa DMEM.
Jaringan kauda epididimis kemudian difiksasi menggunakan Buffered Neutral
Formalin (BNF) 10% dan dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan
Haematoxylin Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukan bahwa kapsula kauda
epididimis yang disimpan tanpa menggunakan DMEM mengalami penebalan
sampai hari ke-2 penyimpanan dan mengalami penurunan sampai hari ke-4
penyimpanan. Sementara kapsula kauda epididimis yang disimpan menggunakan
DMEM secara signifikan (P