Universitas Kristen Maranatha
8
“ANALISA BREAK EVEN POINT UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN LABA PERUSAHAAN”
1.6 Metode Penelitian
Dalam mencapai tujuan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif analitis. Tujuan metode penelitian ini
untuk memberikan gambaran mengenai keadaan objek penelitian yang sesungguhnya, melalui pengumpulan dan penyusunan data yang selanjutnya dianalisis dan ditarik
kesimpulan atasnya melalui perbandingan teori yang relevan. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
- Wawancara via telepon
Untuk memperoleh konfirmasi dan data-data tambahan dengan kepala bagian akuntansi.
- Teknik dokumentasi
Untuk memperoleh data-data fisik berupa laporan keuangan, rekapitulasi perhitungan harga pokok, dan perincian biaya-biaya yang
dibutuhkan dalam pengolahan data. Sumber data yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah:
- Data Primer
Data primer adalah data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini. Data primer ini diperoleh langsung dari kepala bagian akuntansi
perusahaan. Berupa penjelasan mengenai dokumen-dokumen dan data-
Universitas Kristen Maranatha
9 data yang diperlukan dalam penelitian, juga penjelasan mengenai
kondisi peruahaan terkait dengan analisa break even point.. -
Data sekunder juga data yang diperoleh dari kepala bagian akuntansi yakni berupa laporan keuangan, rekapitulasi perhitungan harga pokok,
dan perincian biaya-biaya yang dibutuhkan dalam pengolahan data.
1.7 Lokasi Penelitian
PT. Cisangkan yang berlokasi di daerah Cijerah Bandung, sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur yang memproduksi genteng beton,
penelitian dilakukan dari bulan februari sampai selesai.
Universitas Kristen Maranatha
48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT. Cisangkan di bandung penulis berkesimpulan sebagai berikut:
1. Data yang dibutuhkan untuk menerapkan analisa break-even cukup
memadai, Namun PT. Cisangkan tidak menggolongkan biaya-biaya ke dalam biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel.
2. Perusahaan belum melakukan analisis break-even dalam merencanakan
laba. Dengan demikian target laba hanya didasarkan pada estimasi tahun sebelumnya.
3. Perusahaan melakukan kekeliruan dalam melakukan penamaan akun biaya
bahan baku sebagai harga pokok produk. 4.
Berdasarkan analisis break-even yang telah dilakukan PT, Cisangkan akan mencapai titik impas pada
penjualan sebesar Rp 6.508.418.125 atau sejumlah 2.603.367,25 unit. Sedangkan PT. Cisangkan telah mencapai penjualan sebesar
Rp 11.520.117.500 atau sejumlah 4.608.047 unit.
Analisa break-even memberikan pernanan penting bagi perusahaan dalam merencanakan dan pencapaian laba, di mana analisa break-even akan memberikan
alternatif alternatif pilihan bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran tentang dampaknya terhadap titik impas yang harus dicapai, dengan gambaran tersebut maka
perusahaan dapat menentukan laba yang mungkin dicapai.
Universitas Kristen Maranatha
49
5.2 Saran