RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN DINI GAS LPG MENGGUNAKAN SENSOR TGS 2610 DENGAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 BERBASIS LIQUID CRISTAL DISPLAY.

(1)

Oleh :

RANDI SIDABARIBA NIM. 4113240021 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN 2016


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 18 Agustus 1992 di Silalahi, Sumatera Utara. Ayah bernama Simon Sidabarib dan Ibu bernama Dameria br Sianturi, dan merupakan anak ke empat dari empat bersaudara. Tahun 1999, penulis masuk SDN034796 Silalahi, Kab. Dairi dan lulus pada tahun 2005. Tahun 2005, penulis melanjutkan pendidikan sekolah di SMPN 3 Sumbul, dan lulus padatahun 2008. Tahun 2008 penulis melanjutkan jenjang pendidikan di SMAN 1 sumbul dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun yang sama,penulis diterima di Program Studi Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Metematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang pernah di ikuti Ikatan Keluarga Besar Kristen Fisika (IKBKF) dan Himpunan Muda Mudi Silalahi Nabolak (HIMSIN).


(4)

iii

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN DINI GAS LPG MENGGUNAKAN SENSOR TGS 2610 DENGAN

MIKROKONTROLER ATMEGA8535 BERBASIS LIQUID CRISTAL DISPLAY

RANDI SIDABARIBA (4113240021) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun alat pendeteksi kebocoran dini gas LPG menggunakan sensor TGS 2610 dengan mikrokontroler

ATmega8535 berbasis liquid cristal display dan melakukan pengujian pada alat. Alat pendeteksi kebocoran dini gas LPG dilengkapi dengan indikator audivisual yang terdiri dari LED dan buzzer. Setting kerja dari indikator dengan syarat, jika konsentrasi gas ≥ 1179 ppm maka LED merah akan menyala dan buzzer akan berbunyi. Jangkauan pengukuran alat ini sampai 5000 ppm. Alat pendeteksi ini mampu mendeteksi gas yang keluar disekitarnya dengan memberikan tanda suatu bunyi dari alarm tersebut. Sistem pendeteksian gas LPG dilakukan berdasarkan perbandingan tegangan keluaran dari sensor gas terhadap kadar gas yang dideteksi sensor. Hasil dari penelitian ini adalah telah terancangnya detektor kebocoran dini tabung gas LPG yang lebih praktis dan sensitive dalam mendeteksi gas LPG. Jarak maksimal yang mampu dideteksi oleh alat ini adalah sejauh dua meter. Sensor akan mampu mendeteksi tergantung pada kadar konsentrasi gas. Semakin besar kadar konsentrasi gas yang bocor, alat ini akan bekerja dengan baik dalam mendeteksi gas. Sensor TGS2610 akan mendeteksi gas LPG jika tegangan keluaran dari sensor sekian volt. Selanjutnya data diubah dari analog ke digital oleh ADC yang nantinya akan diolah oleh mikrokontroller dan akan dikeluarkan lewat indikator buzzer.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah menyertai, memberikan kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains. Tema yang dipilih daalam penelitian ini adalah, detektor gas dengan judul "Rancang Bangun Alat Pendetekti Kebocoran Dini Gas Menggunakan Sensor TGS 2610 dengan Mikrokontroler

ATmega8535 Berbasis Liquid Cristal Display"

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orangtua saya ayah saya tercinta Simon Sidabariba dan ibu saya tercinta Dameria br Sianturi yang telah berjuang keras untuk saya. Terimakasih juga untuk kedua kakak saya dan abang saya yang selama ini memberikan dukungan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, antara lain kepada Bapak Drs. Khairul Amdhani, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi, serta Bapak Prof..Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si dan Ibu Erniwati Halawa, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

Disamping itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman satu angkatan 2011 yang selalu bekerja sama selama perkuliahan. Kepada teman seperjuangan Iwan hutagalung, Randy wempay silalahi, Sunda hutasoit dan Ade joyo simanjorang, saya ucapkan terimakasih yang ikut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Dan juga abang-abang saya yang selalu membantu dan mendukung saya terkhusus buat bang Vikar mendofa, bang Philipson munte, bang Biduan nainggolan, bang Putra aritonang. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman satu kos 109A terkhusus buat Paulus depari, ronius pasaribu, Henry Silalahi, Ronal panggabean yang selalu menemani dan membantu disaat saya kesulitan.


(6)

v

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat baru pembaca sehingga skripsi ini memberikan suatu kontribusi bagi fisika serta dapat menjadi langkah menuju penelitian-penelitian seterusnya. semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi masukan dalam perkembangan dunia sains terutama generasi penerus kajian fisika instrumentasi.

Medan, 13 Juni 2016 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6

a) Kerangka Teori 6

2.1.1. Gas LPG 6

2.1.2. Bahaya LPG 7

2.1.3. Dasar Teori Mikrokontroler 9 2.1.4. Mikrokontroler ATmega 8535 11 2.1.5. Konstruksi ATmega8535 12 2.1.6. Pin-pin pada Mikrokontroler ATmega8535 13

2.1.7. Sensor TGS 2610 16

2.1.8. Sfesisifikasi Sensor TGS 2610 18 2.1.9. Liquid Cristal Display (LCD) 18


(8)

vii

2.1.11.Buzzer 22

2.1.12.Codevision AVR 23

2.1.13.Analog to Digital Converter 27

2.2. Kerangka Konsep 30

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 31

3.2. Alat dan Bahan 31

3.2.1. Alat Penelitian 31

3.2..2. Bahan Penelitian 32

3.3. Prosedur Penelitian 32

3.4. Rancangan Penelitian 33

3.4.1. Perangkat Keras 33

3.4.2. Perangkat Lunak 34

3.5. Analisis Data 34

3.6. Diagram Alir Penelitian 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 38

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 38 4.1.2. Deskripsi Data Pengujian 41

4.2. Pembahasan 46

4.2.1. Gambar Rangkaian 46

4.2.1. Karakteristik sensor 48 4.1.4. Perbandingan Detektor Gas dengan Penelitian

Sebelumnya 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 54

5.2. Saran 55


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Konfigurasi pin ATmega 8535 13

Gambar 2.2. Sensor TGS 2610 17

Gambar 2.3. Rangkaian sensor LPG TGS 2610 18 Gambar 2.4. LCD 4 x 20 karakter 21

Gambar 2.5. Buzzer 23

Gambar 2.7. Kecepatan sampling 27 Gambar 2.8. Rangkaian ADC tipe successive-approximation 29 Gambar 3.1. Perancangan Perangkat Keras 33 Gambar 3.2. Diagram Alir Perancangan Perangkat Lunak 34 Gambar 4.1. Tampilan awal detektor 39 Gambar 4.2. Tampilan detektor keadaan normal 40

Gambar 4.3. Sampel A 41

Gambar 4.4. Sampel B 41

Gambar 4.5. Grafik hubungan jarak deteksi terhadap

konsentrasi gas LPG pada sampel A 43 Gambar 4.6. Grafik hubungan jarak deteksi terhadap

konsentrasi gas LPG pada sampel B 45 Gambar 4.7 Grafik hubungan tegangan dengan konsentrasi gas 51


(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Fungsi Khusus Port B 14 Tabel 2.2. Fungsi Khusus Port C 15 Tabel 2.3. Fungsi Khusus Port D 15 Tabel 2.4. Deskripsi Pin Pada LCD 22

Tabel 3.1. Alat Penelitian 31

Tabel 3.2. Bahan Penelitian 32 Tabel 3.3. Pengumpulan Data 35 Tabel 4.1. Data pengujian sampel A pada detector 42 Tabel 4.2. Data pengujian sampel B pada detektor 44 Tabel 4.3. Data tahanan sensor pada sampel A 41 Tabel 4.4. Data tahanan sensor pada sampel B 48 Tabel 4.5. Tegangan output sensor dan konsentrasi gas 49


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Rancangan Rangkaian 52 Lampiran B Dokumentasi Penelitian 53 Lampiran C Bahasa C (codevision AVR) 57 Lampiran D Datasheet TGS 2610, ATmega8535 59


(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Rancangan Rangkaian 52 Lampiran B Dokumentasi Penelitian 53 Lampiran C Bahasa C (codevision AVR) 57 Lampiran D Datasheet TGS 2610, ATmega8535 59


(13)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dengan cepat pada akhir–akhir ini menyebabkan semakin dibutuhkannya sumber daya energi, Manusia sangat banyak menggunakan minyak bumi untuk keperluan sehari–hari, seperti untuk memasak, bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor, namun pada akhirnya manusia sadar bahwa minyak bumi jika terus menerus diambil maka akan habis, dan dibutuhkan waktu sangat lama untuk dapat memperbaharuinya lagi. Maka dari itu manusia berusaha untuk mencari alternative lain menggantikan minyak bumi dalam keperluan sehari-harinya, sehingga ditemukanlah gas alam yang setelah di uji didalam laboratorium bisa menggantikan minyak bumi (Akbar, 2010).

Liquefied Petroleum Gas (LPG) merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utama adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah zat pembau. LPG lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan udara). Selain mengghasilkan efek positif terdapat beberapa efek negatif yang sampai saat ini dirasakan dari hasil konversi minyak tanah ke Gas LPG, salah satunya ialah kebakaran akibat kebocoran gas LPG tersebut . Ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya kebocoran gas dari tabung gas LPG, salah satunya buruknya regulator dan selang Gas LPG, ataupun karena faktor kualitas yang sudah menurun dari alat regulator yang dipakai, sehingga menyebabkan kebocoran gas yang tidak terduga. Kebocoran Gas yang terjadi sangat sulit terdeteksi sejak dini, masyarakat mengetahui kebakaran setelah api menjadi besar dan sulit dipadamkan dan mengetahui kebocoran gas setelah bau gas LPG sudah tercium atau tabung gas LPG meledak. Sistem dikatakan baik untuk mendeteksi kebocoran gas jika ada sensor yang mampu mendeteksi kebocoran gas sejak ini. Efek yang sangat sering terjadi akibat dari kebocoran Gas LPG ialah seringnya terjadi ledakan Gas karena Gas yang keluar dan tidak adanya sirkulasi udara


(14)

2

sehingga mengakibatkan kebakaran karena gas LPG tersebut telah melampaui batas kepekatan normal sehingga sensitif terhadap arus listrik.

Maraknya kebakaran dan kecelakaan yang disebabkan oleh bocor dan meledaknya tabung gas elpiji, menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat pengguna gas tersebut. Maraknya kejadian tersebut tidak hanya menimbulkan kontroversi tapi juga ancaman dari berbagai kalangan terhadap pemerintah yang telah melakukan konversi gas. Elpiji sudah tidak lagi menjadi barang mewah, dan telah menjelma menjadi barang kebutuhan rumah tangga modern. Meskipun demikian, kewaspadaan saat menggunakan gas elpiji tidak boleh dilupakan. Apalagi belakangan ini telah banyak beredar tabung gas palsu tanpa logo Standar Nasional Indonesia (SNI). Salah satu resiko penggunaan gas elpiji adalah terjadinya kebocoran pada sela-sela tabung atau instalasi gas tersebut (Kusuma, 2013).

Pada awalnya gas elpiji tidak berbau, tetapi bila demikian akan sulit di deteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari hal tersebut, pertamina menambahkan gas mercaptane, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah ini sangat berguna untuk mendeteksi bila ada kebocoran tabung gas. Melalui gas mercaptane tersebut masyarakat sudah dapat menghindari ledakan gas elpiji, yaitu dengan cara pendeteksian bau gas dengan indra pencium/hidung. Namun karena terkadang tidak dihiraukan dan tidak menjadikannya waspada sehingga kecelakaan yang diakibatkan oleh kebocoran tabung gas pun tidak dapat dihindari. Gas elpiji terkenal dengan sifatnya yang mudah terbakar sehingga kebocoran peralatan elpiji beresiko tinggi terhadap kebakaran. Dikarenakan sifatnya yang sangat sensitif, maka perlu adanya perhatian khusus terhadap bahan bakar jenis ini.

Untuk dapat mengurangi bahaya akibat kebocoran gas masyarakat perlu mengetahui tanda-tanda kebocoran seperti, tercium bau gas menyengat, dan terdapat bunyi mendesis pada saluran gas. Selain itu juga harus mengambil tindakan pencegahan terjadinya ledakan dan kebakaran sedini mungkin. Tindakan tersebut dapat dilakukan dengan segera mungkin melepas regulator dan membawa tabung keluar ruangan dan di tempat terbuka, segera buka pintu dan jendela agar


(15)

bau gas masih ada pada ruangan. Namun, kebocoran gas tidak selalu diketahui orang dengan cepat dan segera mengambil tindakan pencegahan ledakan dan kebakaran (Danur, 2007).

Pada penelitian Kusuma (2013) menjelaskan bahwa ketika kebocoran gas LPG terdeteksi oleh sensor gas kemudian Peringatan tanda bahaya dari kebocoran gas akan ditampilkan melalui indikator LED dan bunyi dari buzzer. Sensor yang digunakan pada perancangan penelitian ini menggunakan tipe TGS2610 dimana sistem pendeteksian gas Elpiji dilakukan berdasarkan perbandingan tegangan keluaran dari sensor gas terhadap kadar gas yang ada di udara. Pada pengembangan sistem ini masih memiliki kekurangan dalam sistem tampilan dan penggunaan bahasa perintah, dimana pada penelitian ini tidak menggunakan LCD. Pada penelitian Akbar (2010) menjelaskan bahwa pada saat sensor gas mendeteksi bahwa kadar gas lebih banyak dibandingkan dari oksigen, maka input akan diolah oleh mikrokontroler dan output yang akan dikeluarkan berupa speaker yang mengeluarkan suara, LED berwarna merah akan menyala dan lcd akan memberikan informasi berupa tampilan bahwa tabung gas ada yang bocor. Tetapi ketika setelah beberapa waktu kotak di tutup, tapi sensor juga tidak mendeteksi kadar gas yang lebih banyak dari oksigen, maka led warna putih akan menyala dan lcd akan memberikan informasi berupa tampilan bahwa tabung gas tidak bocor.

Berdasarkan hal yang dipaparkan maka dilakukan penelitian untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Sehingga para pemakai tabung gas menjadi lebih nyaman pada saat memakainya. Dugaan sementara solusinya adalah dengan cara pendeteksian gas yang bocor oleh sensor gas kemudian mengaktifkan buzzer saat kondisi gas bocor dan menampilkan pengukuran konsentrasi pada layar LCD.

Dengan demikian, peneliti menambahkan sistem yang dapat mendeteksi kebocoran gas LPG memberi tanda bahaya dengan mengaktifkan buzzer dan LED indikator serta menampilkan pengukuran konsentrasi gas bocor. Sehingga peneliti


(16)

4

menggunakan Sensor TGS 2610 Dengan Mikrokontroler ATmega8535 Berbasis

Liquid Cristal Display”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Belum adanya alat pendeteksi dini yang diinstruksikan pemerintah.

2. Belum adanya pengunaan alat pendeteksi kebocoran gas yang efektif dan praktis.

3. Belum adanya penelitian menggunakan detektor kebocoran tabung gas menggunakan TGS 2610 dengan mikrokontroler ATmega8535 berbasis LCD menggunakan codevision AVR.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, penelitian dibatasi pada :

1. Rancang Bangun Pendeteksi Kebocoran gas LPG menggunakan sensor TGS 2610 berbasis LCD.

2. Listing program menggunakan codevision AVR.

3. Tanda bahaya dari kebocoran gas akan ditampilkan melalui LCD berupa nilai konsentrasi gas dengan satuan ppm (part per million) dan buzzer

sebagai sistem peringatan dini.

1.4 Rumusan Masalah

Mengacu pada permasalahan yang ada, maka dalam perencanaan dan pembuatan alat ini diutamakan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Bagaimana rancangan sebuah alat yang mampu mendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan sensor TGS 2610 dengan mikrokontroler ATmega8535

berbasis Liquid Cristal Display?

2. Bagaimana melisting program pada alat yang dirancang agar buzzer dan LCD berfungsi sebagai indikator menggunakan codevision AVR?


(17)

indikator konsentrasi gas?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penilitian ini, yaitu :

1. Untuk membuat alat pendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan sensor TGS 2610 dengan mikrokontroler ATmega8535 berbasis LCD.

2. Untuk membuat listing program pada alat yang dirancang agar buzzer dan LCD berfungsi sebagai indicator menggunakan codevision AVR.

3. untuk mengetahui karakteristik sensor TGS 2610 yang dihasilkan dari penelitian

4. Untuk mengetahui hasil tampilan buzzer sebagai indikator suara dan LCD sebagai indikator konsentrasi gas.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan untuk memberikan alternatif perangkat detektor dini kebocoran tabung gas LPG yang murah, efektif, praktis dan mudah ditampilkan pada Buzzer dan LCD.


(18)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Telah dilakukan pembuatan rancangan fisik Pendeteksi kebocoran dini gas LPG menggunakan mikrokontroler ATmega8535dengan sensor TGS 2610 berbasis LCD. Rangkaian detektor kebocoran gas LPG yang telah dirancang bekerja dengan baik sesuai dengan susunan listing program pada codevision AVR.

2. Sensor TGS 2610 dipengaruhi oleh banyaknya kadar konsentrasi gas dari sampel. Sensor gas akan mendeteksi dari kebocoran gas LPG. Semakin dekat jarak, maka akan semakin pekat gas akan terdeteksi karena sensor akan mencium kadar gas yang ada di udara. Jika Nilai masukannya besar maka nilai keluaran dari sensor akan semakin besar dan sebaliknya nilai masukan kecil maka nilai keluaran sensor akan semakin kecil.

3. Dari hasil karakteristik terhadap sensor pada penelitian ini diperoleh beberapa variabel karakteristik yaitu Dari grafik tersebut dapat ditentukan beberapa variabel karakteristik sensor yaitu: fungsi transfer , y=0,0003x + 2,8797, nilai sensitivitas gas sebesar 0,0003 Volt/ppm, dan offsetnya sebesar 2,8797 Volt. 4. Alat pendeteksi kebocoran dini gas LPG menggunakan sensor TGS 2610

dilengkapi dengan indikator audiovisual yang terdiri dari LED dan buzzer. Jika konsentrasi gas melewati batas ambang 1179 ppm maka buzzer berbunyi 'beep' dan LED Merah akan menyala.


(19)

5.2. Saran

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama perancangan dan pembuatan alat ini, ada beberapa kendala yang dihadapi dan disini akan disampaikan beberapa saran yang bermanfaat untuk mengembangkan dan menyempurnakan hasil karya berikutnya:

1. Alat ini hanya mampu mendeteksi kebocoran gas pada jarak maksimal dua meter dari gas yang bocor. Dalam perancangan alat selanjutnya diharapkan mampu merancang alat pendeteksi dengan jarak pendeteksian yang jauh lebih luas.

2. Dalam pengembangan alat selanjutnya diharapkan untuk menambah antisipasi dalam kebocoran gas LPG yang menyebabkan kebakaran, dengan menggunakan media pemadaman api sendiri apabila terjadi kebakaran.

3. Perancangan detektor kebocoran dini tabung gas LPG selanjutnya dapat menambah notifikasi melalui phone seluler dalam bentuk short massage services (sms).


(20)

56

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, T., (2010), Pendeteksi Kebocoran Tabung Gas Dengan Menggunakan Sensor Gas Figgaro TGS2610 Berbasis Mikrokontroler AT89S52, Jakarta : FIKTI – Universitas Gunadarma

Anonym., (2016), Mikrokontroler, http://guru-indonesia.net/admin/file/ f9346mikrokontrl.pdf. (diakses 14 Januari 2015)

Anonym., (2014), Elpiji, http://id.wikipedia.org/wiki/elpiji dipost pada Pukul 10:54, Tanggal 14 Januari 2016

Anonym., (2012), Bitstream, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ 35027/3/Chapter%20II.pdf

Anonym., (2011), Mikrokontroler, http://www.dfrobot.com/wiki/index.php/ File:Connect_DFR0049.png.

Bejo, A., (2007), C&AVR Rahasian Kemudahan Bahasa C Dalam Mikrokontroler ATMega8535. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Danur, B., D., (2007), SIstem pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Mikrokontroler, Padang: FTI-UNAND dan FT Komputer-Politeknik Negeri Padang

Eva., (2012), Elpigi Sebagai Bahan Bakar Alternatif http://sangsaintis 08.wordpress.com/2011/01/31/elpiji-sebagai-bahan-bakar-alternatif/.

Diposted Tanggal 31 Januari 2011

Ganef., (2011), Peracangan Sistem Pendeteksi Asap Rokok Dan Gas LPG

Berbasis Mikrokontroler AVR Atmega16, Yokyakarta: STMIK AMIKOM

YOGYAKARTA.

Harja, I., (2012), Pengertian Buzzer. http://indraharja.wordpress.com/ 2012/01/07/pengertian-buzzer/. Diposted tanggal 07 Januari 2012

Ilham., (2009), ADC (Analog to Digital Converter), http://www.oocities.org /ilham_aez/artikel/analog/ADC.html (diakses Oktober 2009)

Kusuma., (2013), Rancang Bangun Alat Pendeteksi dan Penanggulangan Kebocoran Gas LPG Berbasis Sensor TGS2610, Jurnal Teknik Elektro, Universitas Komputer Indonesia, Vo. 1 no. 1 hal 51

Perangin-angin, B., (2013), Mikrokontroler. Responsitory.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/35001/4/Chapter%20II.pdf.Medan. Medan:USU


(21)

Saefullah, A., (2012). Pendeteksi Kebocoran Tabung Gas LPG Menggunakan Mikrokontroler AT89S2051 Melalui Handphone Sebagai Media Informasi (Semantik 2012). Semarang : STMIK Raharja dan Universitas Budi Luhur.


(1)

menggunakan Sensor TGS 2610 Dengan Mikrokontroler ATmega8535 Berbasis Liquid Cristal Display”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Belum adanya alat pendeteksi dini yang diinstruksikan pemerintah.

2. Belum adanya pengunaan alat pendeteksi kebocoran gas yang efektif dan praktis.

3. Belum adanya penelitian menggunakan detektor kebocoran tabung gas menggunakan TGS 2610 dengan mikrokontroler ATmega8535 berbasis LCD menggunakan codevision AVR.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, penelitian dibatasi pada :

1. Rancang Bangun Pendeteksi Kebocoran gas LPG menggunakan sensor TGS 2610 berbasis LCD.

2. Listing program menggunakan codevision AVR.

3. Tanda bahaya dari kebocoran gas akan ditampilkan melalui LCD berupa nilai konsentrasi gas dengan satuan ppm (part per million) dan buzzer sebagai sistem peringatan dini.

1.4 Rumusan Masalah

Mengacu pada permasalahan yang ada, maka dalam perencanaan dan pembuatan alat ini diutamakan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Bagaimana rancangan sebuah alat yang mampu mendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan sensor TGS 2610 dengan mikrokontroler ATmega8535 berbasis Liquid Cristal Display?

2. Bagaimana melisting program pada alat yang dirancang agar buzzer dan LCD berfungsi sebagai indikator menggunakan codevision AVR?


(2)

indikator konsentrasi gas?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penilitian ini, yaitu :

1. Untuk membuat alat pendeteksi kebocoran gas LPG menggunakan sensor TGS 2610 dengan mikrokontroler ATmega8535 berbasis LCD.

2. Untuk membuat listing program pada alat yang dirancang agar buzzer dan LCD berfungsi sebagai indicator menggunakan codevision AVR.

3. untuk mengetahui karakteristik sensor TGS 2610 yang dihasilkan dari penelitian

4. Untuk mengetahui hasil tampilan buzzer sebagai indikator suara dan LCD sebagai indikator konsentrasi gas.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan untuk memberikan alternatif perangkat detektor dini kebocoran tabung gas LPG yang murah, efektif, praktis dan mudah ditampilkan pada Buzzer dan LCD.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Telah dilakukan pembuatan rancangan fisik Pendeteksi kebocoran dini gas LPG menggunakan mikrokontroler ATmega8535dengan sensor TGS 2610 berbasis LCD. Rangkaian detektor kebocoran gas LPG yang telah dirancang bekerja dengan baik sesuai dengan susunan listing program pada codevision AVR.

2. Sensor TGS 2610 dipengaruhi oleh banyaknya kadar konsentrasi gas dari sampel. Sensor gas akan mendeteksi dari kebocoran gas LPG. Semakin dekat jarak, maka akan semakin pekat gas akan terdeteksi karena sensor akan mencium kadar gas yang ada di udara. Jika Nilai masukannya besar maka nilai keluaran dari sensor akan semakin besar dan sebaliknya nilai masukan kecil maka nilai keluaran sensor akan semakin kecil.

3. Dari hasil karakteristik terhadap sensor pada penelitian ini diperoleh beberapa variabel karakteristik yaitu Dari grafik tersebut dapat ditentukan beberapa variabel karakteristik sensor yaitu: fungsi transfer , y=0,0003x + 2,8797, nilai sensitivitas gas sebesar 0,0003 Volt/ppm, dan offsetnya sebesar 2,8797 Volt. 4. Alat pendeteksi kebocoran dini gas LPG menggunakan sensor TGS 2610

dilengkapi dengan indikator audiovisual yang terdiri dari LED dan buzzer. Jika konsentrasi gas melewati batas ambang 1179 ppm maka buzzer berbunyi 'beep' dan LED Merah akan menyala.


(4)

5.2. Saran

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh selama perancangan dan pembuatan alat ini, ada beberapa kendala yang dihadapi dan disini akan disampaikan beberapa saran yang bermanfaat untuk mengembangkan dan menyempurnakan hasil karya berikutnya:

1. Alat ini hanya mampu mendeteksi kebocoran gas pada jarak maksimal dua meter dari gas yang bocor. Dalam perancangan alat selanjutnya diharapkan mampu merancang alat pendeteksi dengan jarak pendeteksian yang jauh lebih luas.

2. Dalam pengembangan alat selanjutnya diharapkan untuk menambah antisipasi dalam kebocoran gas LPG yang menyebabkan kebakaran, dengan menggunakan media pemadaman api sendiri apabila terjadi kebakaran.

3. Perancangan detektor kebocoran dini tabung gas LPG selanjutnya dapat menambah notifikasi melalui phone seluler dalam bentuk short massage services (sms).


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, T., (2010), Pendeteksi Kebocoran Tabung Gas Dengan Menggunakan Sensor Gas Figgaro TGS2610 Berbasis Mikrokontroler AT89S52, Jakarta : FIKTI – Universitas Gunadarma

Anonym., (2016), Mikrokontroler, http://guru-indonesia.net/admin/file/ f9346mikrokontrl.pdf. (diakses 14 Januari 2015)

Anonym., (2014), Elpiji, http://id.wikipedia.org/wiki/elpiji dipost pada Pukul 10:54, Tanggal 14 Januari 2016

Anonym., (2012), Bitstream, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ 35027/3/Chapter%20II.pdf

Anonym., (2011), Mikrokontroler, http://www.dfrobot.com/wiki/index.php/ File:Connect_DFR0049.png.

Bejo, A., (2007), C&AVR Rahasian Kemudahan Bahasa C Dalam Mikrokontroler ATMega8535. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Danur, B., D., (2007), SIstem pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Mikrokontroler, Padang: FTI-UNAND dan FT Komputer-Politeknik Negeri Padang

Eva., (2012), Elpigi Sebagai Bahan Bakar Alternatif http://sangsaintis 08.wordpress.com/2011/01/31/elpiji-sebagai-bahan-bakar-alternatif/. Diposted Tanggal 31 Januari 2011

Ganef., (2011), Peracangan Sistem Pendeteksi Asap Rokok Dan Gas LPG Berbasis Mikrokontroler AVR Atmega16, Yokyakarta: STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

Harja, I., (2012), Pengertian Buzzer. http://indraharja.wordpress.com/ 2012/01/07/pengertian-buzzer/. Diposted tanggal 07 Januari 2012

Ilham., (2009), ADC (Analog to Digital Converter), http://www.oocities.org /ilham_aez/artikel/analog/ADC.html (diakses Oktober 2009)

Kusuma., (2013), Rancang Bangun Alat Pendeteksi dan Penanggulangan Kebocoran Gas LPG Berbasis Sensor TGS2610, Jurnal Teknik Elektro, Universitas Komputer Indonesia, Vo. 1 no. 1 hal 51

Perangin-angin, B., (2013), Mikrokontroler. Responsitory.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/35001/4/Chapter%20II.pdf.Medan. Medan:USU


(6)

Saefullah, A., (2012). Pendeteksi Kebocoran Tabung Gas LPG Menggunakan Mikrokontroler AT89S2051 Melalui Handphone Sebagai Media Informasi (Semantik 2012). Semarang : STMIK Raharja dan Universitas Budi Luhur.