4 b.
Kuat lentur beton yang berisi
consol polymer latex
maupun tidak. c.
Kuat tarik belah beton yang berisi
consol polymer latex
maupun tidak.
d.
Modulus elastisitas beton yang berisi
consol polymer latex
maupun tidak
.
4. HASIL DAN ANALISIS
4.1 Pendahuluan Sebagai tolak ukur dalam menganalisa data, dilakukan uji kuat tekan beton, uji kuat lentur beton, dan
uji kuat tarik beton. Pengujian kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur benda uji dilakukan di Laboratorium Konstruksi Beton Universitas Kristen Petra. Hasil pengujian ditampilkan dalam bentuk Tabel dan grafik
agar pengaruh dari variabel-variabel pada penelitian yang dilakukan dapat terlihat dengan jelas dan akurat, sehingga dapat mempermudah dalam menganalisa data dan pengambilan keputusan langkah
penelitian selanjutnya. 4.2 Hasil Uji Kuat Tekan Beton
Dari analisa didapatkan hasil bahwa penambahan
consol polymer latex
mampu menambah kekuatan tarik pada beton, dengan penambahan 22,34 untuk beton 1:1, 12,07 untuk beton 1:2, dan 5,05
untuk beton 1:3. Dari data-data diatas, dapat menunjukkan bahwa kenaikan kuat tarik yang paling optimal terdapat pada beton 1:1 hal tersebut karena beton 1:1 memiliki kadar
consol polymer latex
yang lebih banyak daripada beton 1:2 dan 1:3. Hal ini ditunjukan melalui
Tabel 2
.
Tabel 2. Hasil Penelitian Kuat Tekan Beton
4.3 Hasil Uji Kuat Tarik Beton Dari analisa didapatkan hasil bahwa penambahan
consol polymer latex
mampu menambah kekuatan tarik pada beton, dengan penambahan 22,34 untuk beton 1:1, 12,07 untuk beton 1:2, dan 5,05
untuk beton 1:3. Dari data-data diatas, menunjukkan bahwa kenaikan kuat tarik yang paling optimal terdapat pada beton 1:1 hal tersebut karena beton 1:1 memiliki kadar
consol polymer latex
yang lebih banyak daripada beton 1:2 dan 1:3. Hal ini ditunjukan melalui
Tabel 3
.
Tabel 3. Hasil Penelitian Kuat Tarik Beton
4.4 Hasil Uji Kuat Lentur Beton Dari analisa didapatkan hasil bahwa penambahan
consol polymer latex
mampu menambah kekuatan lentur pada beton, dengan penambahan 21,7 untuk beton 1:1, 16,4 untuk beton 1:2, dan 12,17
Tipe Sampel Benda Uji
Kuat Tekan Rata-Rata Mpa 1 Hari
7 Hari 14 Hari
28 Hari A
Beton Normal -
14,28 15,15
15,78 B
Beton 1:1 12,56
18,53 19,11
19,70 C
Beton 1:2 11,59
17,51 18,02
18,58 D
Beton 1:3 9,67
16,21 16,96
17,67
Tipe Sampel Benda Uji
Kuat Tarik Rata-Rata Mpa 1 Hari
7 Hari 14 Hari
28 Hari A
Beton Normal -
3,39 4,24
5,55 B
Beton 1 : 1 1,25
4,70 5,66
6,79 C
Beton 1 : 2 0,96
4,30 5,15
6,22 D
Beton 1 : 3 0,73
3,96 4,81
5,83
5 untuk beton 1:3. Dari data-data diatas, menunjukkan bahwa kenaikan kuat tarik yang paling optimal
terdapat pada beton 1:1 hal tersebut karena beton 1:1 memiliki kadar
consol polymer latex
yang lebih banyak daripada beton 1:2 dan 1:3. Hal ini ditunjukan melalui
Tabel 4
.
Tabel 4. Hasil Penelitian Kuat Lentur Beton
4.4 Perbandingan Kuat Tekan, Kuat Tarik dan Kuat Lentur pada Usia Beton ke-28 Kadar
consol polymer latex
yang digunakan dalam campuran beton 1:1 sebesar 50, pada beton 1:2 sebesar 33,33 dan pada beton 1:3 sebesar 25. Dalam penggunaan kadar diatas terdapat perbedaan
penggunaan
consol polymer latex
pada beton 1:1 dan 1:2 sebesar 16,67 dan beton 1:2 dan 1:3 sebesar 8,33. Dengan perbedaan pada selisih yang 2 kali lipat tersebut diharapkan kekuatan tekan,
kekuatan tarik, maupun kekuatan lentur beton dapat terjadi perbedaan selisih sebesar 2 kali lipatnya juga. Namun dari hasil analisa menunjukkan bahwa perbedaan kuat tekan antara sampel 1:1 dan 1:2
sebesar 38,48 serta sampel 1:2 dan 1:3 sebesar 32,47. Demikian juga terdapat perbedaan dalam kuat tarik sebesar 45,97 pada sampel 1:1 dan 1:2 serta 58,16 pada sampel 1:2 dan 1:3. Terdapat juga
perbedaan dalam kuat lentur pada sampel 1:1 dan 1:2 sebesar 24,42 serta sampel 1:2 dan 1:3 25,79. Hal ini ditunjukkan melalui
Tabel 5
.
Tabel 5. Perbandingan Kuat Tekan, Kuat Tarik dan Kuat Lentur pada Usia Beton Ke-28
4.5 Hasil Uji Momen Elastisitas Beton Dari analisa didapatkan hasil bahwa penambahan