eed s itc eed s itc

MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 42 ambar macam – macam sensor 1. Proximity switch Sangat berbeda dengan limit switch, proximity switch beroperasi tanpa sentuhan non contact switching dan tanpa gaya mekanik dari luar. Ada beberapa macam proximity switch yaitu : a. Reed switch b. Induktive proximity switch c. Capasitive proximity switch d. Optical proximity switch

a. eed s itc

Reed switch adalah proximity switch yang dioperasikan secara magnetik. Ia terdiri dari dua kontak buluh reed dalam tabung gelas yang diisi gas. Reed switch dipasang langsung pada rumah silinder. Ia diaktifkan oleh cincin magnetik yang ada pada piston silinder. Jika cincin magnet bergerak tepat pada reed switch menyebabkan kontak menutup akibat dari medan magnet dan arus listrik dapat mengalir melaluinya. Pada umumnya reed switch mempunyai kontak normal terbuka NO. Dalam pemakaian industri, reed switch dilengkapi dengan lampu tanda LED. MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 43 Reed switch mempunyai ciri-ciri mempunyai umur yang panjang, bebas perawatan, waktu hubung pendek: 0,2 ms, dan tidak cocok untuk digunakan dalam daerah dengan medan magnet besar misalnya di sekitar mesin penyolderan tahanan. ambar Sensor reed s itc Reed switch mempunyai 3 kabel, satu kabel untuk tegangan suplai positip, satu kabel untuk tegangan suplai negatip, dan satu kabel untuk sinyal atau output sakelar. Identitas pada rangkaian listrik adalah : B B1, B2, … . Induktive, capasitive dan optical proximity switch adalah termasuk sensor elektronik. Mereka mempunyai 3 kabel seperti reed switch. Pada sensor ini tidak ada gerakan kontak. Output sensor secara listrik terhubung dengan tegangan suplai positip atau negatip. Ada dua jenis sensor tergantung dari polaritas tegangan outputnya yaitu:  Sensor dengan keluaran tegangan positip PNP dan  Sensor dengan keluaran tegangan negatip NPN. Identitas pada rangkaian listrik adalah : B B1, B2, … . . . ptical pro imity sensor Optical proximity sensor menggunakan cahaya optic dan elektronik untuk mendeteksi obyek. Optiknya menggunakan red atau infrared light. Semikonduktor LED adalah sumber yang paling penting dari red atau infrared light. LED itu kecil dan tidak rata, mempunyai umur yang panjang dan dapat dibuat modul dengan mudah. Foto diode dan foto transistor digunakan sebagai penerima receiver. Red light mempunyai keuntungan bahwa sinar terang dapat ambar macam – macam sensor

a. eed s itc

MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 44 dilihat selama penyetelan poros optic dari proximity switch. Fiber optic dapat juga digunakan karena penyusutan panjang gelombang sinarnya rendah. Ada tiga jenis optical proximity sensor yaitu :  one-way light barrier,  reflective light barrier,  diffuse reflective optical sensor. ambar skema sensor ara one – ay ambar skema sensor dengan re lektor . . elai . . Penda uluan Relai adalah komponen pengendali listrik untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian dengan pelayanan magnit listrik. Pada keadaan kerja normal, relai dapat membuka dan menutup arus kerja yang diperlukan rangkaian. Relai bisaanya digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian berulang-ulang. Energi yang dibutuhkan untuk menutup kontak utama berasal dari magnit listrik. Dengan memberikan energi listrik yang rendah MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 45 pada kumparan relai, dapat mengontrol energi yang lebih besar melalui kontak relai. Relai banyak digunakan di dalam industri sebagai elemen pemroses sinyal. Fungsi lain yang tidak kalah penting pemakaian relai dalam rangkaian adalah sebagai piranti logika atau piranti pengunci. Sejalan dengan adanya piranti kontrol elektronik seperti Programmable Logic Controller PLC dan piranti kontrol daya elektronik solid state device seperti thyristor, relai tetap masih diterima dikalangan industri. Salah satu sebabnya adalah untuk rangkaian kontrol sederhana, relai murah harganya sehingga merupakan solusi yang efektif. Relai mempunyai bentuk fisik yang kecil dengan beberapa pasang kontak. Relai dengan kemampuan besar disebut kontaktor, yang dapat digunakan untuk mengontrol beban yang besar misalnya beban motor 3 fase. . . onstruksi relai Ada banyak bentuk relai tetapi mempunyai fungsi yang sama. ambar konstruksi relai Kontak dirancang untuk rangkaian pengendali, misalnya : magnit listrik, pemakaian penguncian dan lampu tanda. Relai dapat berisi 1, 2, 3, atau 4 pasang kontak tukar tergantung dari tipenya. Sistem magnit listrik digunakan untuk menutup relai, dihasilkan dari kumparan yang dialiri arus. Bisa berupa arus AC atau DC tergantung sistem yang digunakan. Pengembalian kontak ke posisi semula dengan menggunakan pegas.    ambar skema sensor ara one – ay ambar skema sensor dengan re lektor . . elai . . Penda uluan MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 46 . . Cara ker a Jika kumparan 5 dihubungkan dengan tegangan listrik melalui terminal A1-A2, maka arus listrik mengalir melalui kumparan. Inti besi 7 menjadi magnit dan menarik angker 3. Akibatnya kontak 1-4 terhubung. Posisi ini akan bertahan selama kumparan terhubung tegangan. Jika aliran listrik terputus, angker kembali keposisi semula karena ditarik oleh pegas 6. Kontak pemindah 8 kembali ke posisi semula dan kontak 1-2 kembali terhubung. . . dentitas elai Terminal kumparan ditandai dengan huruf A1 dan A2, sedangkan kumparannya ditandai dengan huruf K, misalnya K1, K2, K3. ambar identis relai . . an aat relai a. Keuntungan : 1 Mudah menyesuaikan dengan tegangan kerja 2 Rangkaian kontrol dan utama terisolasi. 3 Tidak terpengaruh oleh temperatur sekitarnya, relai tetap beroperasi pada temperatur -40o C sampai 80o C 4 Mempunyai tahanan kontak yang tinggi pada posisi terbuka. b. Kerugian : 1 Kontak aus oleh oksidasi atau bunga api. 2 Gangguan suara saat relai kerja, 3 Ukuran besar bila dibandingkan dengan transistor 4 Kecepatan hubung-putus terbatas berkisar antara 3ms-17ms 5 Kontak peka terhadap pencemaran udara debu MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 47 . . elai tunda aktu Berfungsi untuk menyambung atau memutus beban, di mana hubungan beban diputuskan ataupun disambungkan tidak langsung seketika pada saat relai diaktifkan, melainkan perlu waktu. Waktu yang diperlukan untuk memutus ataupun menyambung bisa diatur. Ada dua jenis relai tunda waktu, yaitu relai tunda waktu hidup time delay switch on dan relai tunda waktu mati time delay switch off. ambar relai tunda aktu idup ambar elai tunda aktu mati . . atup eroperasi dengan Pneumatik . . atup solenoid Di dalam sistem kontrol elektro-pneumatik diperlukan dua media yaitu media udara bertekanan dan media listrik. Udara bertekanan diperlukan untuk mengoperasikan silinder, sedangkan listrik diperlukan sebagai sumber tegangan untuk menjalankan komponen-komponen kontrol. Karena terdapat dua media maka diper lukan konverter yang akan memadukan kedua media tersebut. Konverter yang digunakan adalah katup solenoid. Katup solenoid terdiri dari katup pneumatik dan solenoid. Katuppneumatik dihubungkan ke tangki udara bertekanan, sedangkan solenoid dihubungkan ke . . Cara ker a . . dentitas elai ambar identis relai . . an aat relai MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 48 sumber tegangan. Bila solenoid dialiri arus, maka katup pneumatik akan membuka dan aliran udara bertekanan keluar dari katup ke silnder. Tegangan kerja solenoid tergantung dari pabrik pembuatnya. Solenoid dibuat untuk untuk tegangan arus searah atau arus bolak-balik. Benda katup solenoid dapat dilihat pada gambar berikut ini : ambar atup dengan Pilot Solenoid . . Standarisasi lectrical Circuit iagram Dalam suatu diagram kelistrikan,maka komponen-komponen dipresentasikan simbol-simbol grafis yang di standarisasikan sesuai dengan ketentuan DIN 40900. Simbol-simbol yang digunakan untuk merepresentasikan komponen-komponen listrik tersebut yang sering kali ditemukan dalam sistem kontrol elektropneumatik ditunjukkan dalam gambar 1.9,gambar simbol listrik fungsi dasar. MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 49 ambar Simbol simbol gra ik untuk kontak ungi dasar dan aktuasi tertunda ambar atup dengan Pilot Solenoid . . Standarisasi lectrical Circuit iagram MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 50 ambar Simbol gra is untuk alat alat yang dioperasikan manual ambar Simbol – simbol gra is penggerak elektromekanik ambar Simbol ra is untuk relai dan kontaktor MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 51 ambar Simbol simbol gra is untuk sensor . . iagram Sirkuit 2.7.1 Penggambaran Diagram Rangkaian Di dalam sistem elektropneumatik diagram rangkaian dikembangkan secara terpisah tetapi akan terhubungkan dengan adanya simbol-simbol di dalam setiap diagram rangkaian tersebut. Dengan demikian cara penggambaran diagram rangkaiannya pun dibuat terpisah. Metoda penggambaran diagram rangkaian pneumatik dan diagram rangkaian electric akan dijelaskan berikut ini . Metode penggambaran diagram rangkaian pneumatik :  Layout rangkaian agar mengikuti aliran signal isyarat pada rantai kontrol yaitu dari sumber energi, signal input sampai ke final signal dan disusun dari bawah ke atas.  Silinder dan katup-katup digambar mendatar , kemudian cara kerja silinder dari kiri ke kanan. lihat gambar 1. 16 . Metoda penggambaran diagram rangkaian elektrik :  Layout rangkaian agar disusun mengikuti aliran signal elektrik pada rantai kontrol yaitu dari kutup positif ke negatif dan dari atas ke bawah. ambar Simbol gra is untuk alat alat yang dioperasikan manual ambar Simbol – simbol gra is penggerak elektromekanik ambar Simbol ra is untuk relai dan kontaktor MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 52 ambar Susunan rangkaian Pneumatik  Rangkaian yang menggunakan kontrol-kontrol relai dapat dibagi atas bagian kontrol dan bagian daya power dan komponennya disusun dari kiri ke kanan sesuai dengan urutan operasi. Ini hanya merupakan suatu anjuran bila mungkin disusun seperti itu. lihat gambar 1. 17 dan gambar 1. 18 ambar Susunan rangkaian elektrik Dalam penggambaran diagram rangkaian , baik rangkaian pneumatik maupun rangkaian elektrik, keadaan elemen atau komponen digambar pada posisi awal mesin tersebut misalnya switch normaly open digambar closed tersambung MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 53 karena memang posisi awal mesin menghendaki seperti itu. Lihat gambar 1.18. Switch NO digambar closed dengan tambahan tanda panah. ambar S itc dalam keadaan tersambung Jadi hal penting dalam sistem operasi adalah pengembangan dan pemeliharaan dokumen-dokumen yang menyediakan informasi-informasi yang komplit dan akurat tentang  Urutan kerja dari sistem. Informasi ini akan digunakan baik oleh desainer maupun oleh maintener Petugas pemeliharaan .  Sambungan antar komponen di dalam rangkaian Instalatur dan pemakai perlu memahami cara kerja rangkaian. Ini perlu wiring diagram yang menunjukkan nomor dan titik sambungan.  Fungsi dari rangkaian disajikan tanpa tambahan-tambahan informasi yang tak perlu. Apabila rangkaian cukup kompleks maka informasinya perlu didapat dari kombinasi antara rangkaian diagram dan wiring diagram. . . Positional iagram Prosedur untuk mengembangkan sistem kontrol bisaanya mengikuti prosedur sbb:  Perancangan proyek 1. Pemilihan dan konfigurasi perlengkapan listrik pneumatik 2. Implementasi dalam pembuatan dan uji coba Dapat dilihat pada gambar sbb: ambar Susunan rangkaian Pneumatik  ambar Susunan rangkaian elektrik MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 54 ambar Positional diagram Dalam step rancangan proyek harus diformulasikan dan didefinisikan tugas yang akan diimpelementasikan dengan ketentuan adanya :  sketsa posisi posisi sketsapositional diagram  penentuan kebutuhan Perancangan dari suatu proyek kontrol dimulai dengan menuliskan formulasi dari tugas kontrol. Semua persyaratan yang seksama,cermat dan jelas didefinisikan. Alat bantu bertikut ini telah terbukti bermanfaat dalam pekerjaan.Sketsa posisi diperlukan untuk menunjukkan pengaturan ruang dari unit-unit penggerak.  Displacement Step Diagram Rangkaian pergerakan dari suatu sistem kontrol elektropneumatik digambarkan dalam bentuk grafis dengan suatu diagram fungsi atau disebut juga displacement step diagram. Diagram fungsi ini menggambarkan step perpindahan dari beberapa aktuator yang bekerja berdasarkan waktu dan urutan perpindahan tertentu sequensial.Diagram fungsi di buat jika silinder yang diperlukan lebih dari satu. Conto Diagram fungsi dari tiga buah actuator, digambarkan sebagai berikut : MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 55 ambar iagram step peminda an Urutan perpindahan ketiga aktuator tersebut adalah : A+;B+;B-;A-;C+;C- . . Conto plikasi ontrol lektropneumatik 2.9.1 Rangkaian Single Actuator Untuk pengembangan rangkaian elektropneumatik kita awali dengan pengembangan diagram rangkaian . Berikut ini adalah diagram rangkaian elektropneumatik yang terdiri atas diagram rangkaian pneumatik dan diagram rangkaian elektrik . Perhatikan gambar 1.21 di bawah ini. ambar iagram angkaian Pneumatik dan iagram angkaian lektrik Apabila push button switch S1 gambar bawah ditekan arus akan mengalir dari kutup positif +24 V ke solenoid Y1. Solenoid bekerja mengubah posisi katup 1.1 hingga katup ambar Positional diagram    Conto MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 56 1.1 membuka mengalirkan udara kempa ke silinder 1.0. Udara kempa mendorong piston bergerak maju. Apabila push button dilepas, arus terputus, solenoid tidak bekerja lagi dan pegas katup 1.1 kembali ke posisi semula dan akhirnya udara kempa keluar ke atmosfir. Piston kembali ke posisi semula oleh dorongan pegas. Conto Rangkaian yang mendeteksi akhir langkah maju dan langkah mundur. S1 adalah saklar switch yang tidak otomatis reset. S3 adalah switch normaly open NO yang pada posisi awal dalam keadaan operasi closed yang ditandai dengan tanda panah. Apabila S1 dan S2 dioperasikan terus rangkaian ini akan bekerja otomatis dan kontinyu. Langkah mundur lebih cepat karena adanya quick exhaust valve1.01 sedang langkah maju diatur oleh flow control 1.02 . Perhatikan gambar 1.22 di bawah ini. ambar angkaian yang mendeteksi ak ir langka ma u dan langka mundur. MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 57 2.9.2 Diagram Rangkaian Dua Aktuator Conto Rangkaian pneumatik yang digunakan untuk memindahkan suatu benda kerja dari satu posisi ke posisi yang lain . Lihat gambar 1.23: Sket posisi. ambar Sket Posisi Urutan kerja dari actuator 1.0 A dan 2.0 B adalah: A+, B+, A-, B- . Urutan kerja ini dapat dilihat pada diagram step pemindahan displacement step diagram gambar 1.24 berikut. ambar isplacement step diagram Bentuk diagram rangkaian untuk rangkaian pneumatik tersebut di atas adalah seperti gambar 1. 25 berikut ini. Perhatikan diagram ini dan analisis cara kerjanya. Conto ambar angkaian yang mendeteksi ak ir langka ma u dan langka mundur. MODUL PENGEND ALI AN SISTEM PNEUM A TIK MENGGUN AKAN PL C SIEMENS S7 PC-300 58

C. angkuman