Kriteria Sampel
Tabel 4 Hasil Pengujian Kelayakan Model Structural Equation Model (SEM)
Goodness of Fit Cut-off Value Hasil Analisis Evaluasi Model Chi – Square
1.588 Baik Probability
<141.0297
Baik RMSEA
≥ 0.05
0,208
Baik GFI
≤ 0.08
0,072
Baik AGFI
≥ 0.90
0,995
Baik CMIN / DF
≥ 0.90
0,904
Baik TLI
≤ 2.00
1.588
Marginal CFI
≥ 0.95
0,882
Baik Sumber : Data sekunder diolah, 2016
≥ 0.95
0,992
Tabel 5. Regression Weights: (Group number 1 - Default model)
P Label ROE <--- KEM .143
.466 par_2 ROE <--- KOI -.070
.196
.730
.435 par_5 ROE <--- KA 4.959
.089
-.781
.309 par_7 PBV <--- ROE .023
4.879
1.016
.028 par_1 PBV <--- KEM .128
.011
2.199
*** par_3 PBV <--- KEI .014
.026
4.866
.071 par_4 PBV <--- KOI -.028
.008
1.808
.008 par_6 PBV <--- KA 1.123
.011
-2.656
.042 par_8 Sumber : Data sekunder diolah, 2016
.552
2.034
nilai probability 0,01 memenuhi syarat <0,05 Pengujian 8 hipotesis dari hasil dan nilai C.R 4.866 juga memenuhi syarat pengolahan SEM disajikan pada tabel 5.
C. Pengujian Hipotesis
≥ ± 1,96. Dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan manajerial (KEM) ada
1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial pengaruh yang signifikan terhadap nilai
Terhadap Nilai Perusahaan (PBV) (X 1 )
perusahaan (PBV).
Parameter estimasi hubungan antara Berdasarkan hasil pengujian variabel kepemilikan manajerial (KEM) terhadap nilai kepemilikan manajerial terhadap nilai
perusahaan (PBV) diperoleh sebesar 0.128. perusahaan, memiliki hasil dimana proba- Pengujian hubungan kedua variabel tersebut bility (0.01)<0.05) nilai CR 4.866 yang berarti menunjukkan nilai C.R = 4.866 dengan bahwa variabel kepemilikan manajerial probabilitas = *** (*** berarti signifikan pada berpengaruh signifikan dan positif terhadap taraf 5%), (p<0,05). Maka,dapat diambil nilai perusahaan. Hubungan antara
kesimpulan mengenai hipotesis X 1 yang kepemilikan manjerial dengan nilai menyatakan bahwa kepemilikan manajerial perusahaan memiliki arti bahwa semakin (KEM) terhadap nilai perusahaan (PBV) tinggi proporsi kepemilikan manajerial diterima. Hal tersebut disebabkan karena menyebabkan manajer merasa ikut dari hasil pengolahan data menunjukkan memiliki perusahaan dan akan memiliki
32 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017
33 -JU
tanggung jawab yang lebih terhadap perusahaannya hal ini akan berdampak positif dalam meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, dinyatakan
bahwa hipotesis X 1 diterima. Penelitian
Rupilu (2011) membuktikan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Ini mengindi- kasikan bahwa semakin besar kepemilikan manajemen dalam perusahaan maka manajemen cenderung kurang mampu untuk berusaha meningkatkan kinerjanya. Berbeda Halnya dengan penelitian Mukhtaruddin et al., (2014) dan Julianti (2015) yang membuktikan bahwa kepemilikan manajerial berdampak positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi saham yang dikendalikan oleh manajer dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Dengan demikian, kepentingan manajer dan pemegang saham akan bersatu sehingga akan berdampak positif dalam rangka meningkatkan nilai pemegang saham.
2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial
Terhadap Profitabilitas (X 2 )
Parameter estimasi hubungan antara kepemilikan manajerial (KEM) terhadap profitabilitas (ROE)diperoleh sebesar 0,143. Pengujian hubungan kedua variabel tersebut menunjukkan nilai C.R = 0.730 dengan probabilitas = 0,466 (p > 0,05). Maka, dapat diambil kesimpulan mengenai hipotesis 2 yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas (ROE) ditolak. Hal tersebut disebabkankarena dari hasil pengolahan data menunjukkan nilai probability 0,984 tidak memenuhi syarat < 0,05 dan nilai C.R
0.730 juga tidak memenuhi syarat ≥ ± 1,96.
Dapat disimpulkan bahwa variabel Kepemilikan Manajerial (KEM) tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (ROE).
Berdasarkan hasil pengujian variabel kepemilikan manajerial (KEM) terhadap nilai perusahaan (PBV), memiliki hasil dimana probability (0.466) < (0.05) yang berarti bahwa variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap profitabilitas. Hubungan antara kepemilikan manajerial dan profitabilitas mengandung arti adanya sinyal dari manajer kepada pemegang saham yang berkaitan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan menarik para investor untuk berinvestasi atau menanamkan saham pada perusahaan tersebut sehingga permintaan saham yang perusahaan saham akan meningkat dan akan menambah nilai bagi perusahaan. Hasil penelitian Julianti (2015) ini menyatakan bahwa menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap profitabilitas (ROE), tetapi hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Perdana dan Raharja (2014) yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
3. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan (X 3 )
Parameter estimasi hubungan antara kepemilikan institusional (KEI) terhadap nilai perusahaan (PBV) diperoleh sebesar 0.014. Pengujian hubungan kedua variabel tersebut menunjukkan nilai C.R = 1.808 dengan probabilitas = 0.071 (p > 0,05). Maka, dapat diambil kesimpulan mengenai hipotesis 3 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan (PBV) ditolak. Hal tersebut disebabkan karena dari hasil pengolahan data menunjukkan nilai probability 0.071 tidak memenuhi syarat < 0,05 dan nilai C.R 1.808
juga tidak memenuhi syarat ≥ ± 1,96. Dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan institusional tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).
ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh ≥ ± 1,96. Dapat disimpulkan bahwa variabel variabel kepemilikan institusional (KEI) Profitabilitas ada pengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROE), memiliki hasil terhadap nilai perusahaan. dimana probability 0.07>0.05 dengan CR
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh 1.808 yang berarti bahwa variabel variabel profitabiltas (ROE), memiliki hasil
kepemilikan institusional (KEI) tidak probability (0.028) < (0.05) dengan CR 2.199 berpengaruh signifikan dan memiliki yang berarti bahwa variabel profitabilitas hubungan positif terhadap profitabilitas berpengaruh signifikan dan positif terhadap (ROE). Hubungan antara kepemilikan nilai perusahaan. Hubungan antara institusional dengan proftabilitas mengandung profitabilitas dan nilai perusahaan arti ketika pemegang saham memiliki mengandung arti profitabilitas yang tinggi jumlah investasi saham yang tinggi maka akan meningkatkan harga saham, dan akan secara tidak langsung pemegang saham menarik minat investor untuk menanamkan akan mengharapkan return yang tinggi yang modalnya pada perusahaan. Maka, akan ditunjukkan dengan tingkat profitabilitas yang terjadi hubungan positif antara profitabilitas diperoleh perusahaan. Oleh karena itu,
dengan harga saham dimana tingginya
dinyatakan hipotesis (X 3 ) ditolak. Hasil
harga saham akan mempengaruhi nilai penelitian Penelitian yang dilakukan oleh
perusahaan. Oleh karena itu dinyatakan Mukhtaruddin et al., (2014), Julianti (2015)
bahwa hipotesis keempat (X 4 ) diterima. membuktikan bahwa kepemilikan
Hasil penelitian Moniaga (2013) dalam institusional berpengaruh positif dan tidak
penelitiannya membuktikan bahwa signifikan terhadap nilai perusahaan.
profitabilitas berpengaruh tidak signifikan Sedangkan hasilpenelitian Perdana dan
terhadap variabel nilai perusahaan. Raharja (2014) membuktikan bahwa
Sementara Julianti (2015) menyatakan kepemilikan institusional tidak berpengaruh
bahwa profitabilitas yang tinggi akan terhadap nilai perusahaan. Hal ini memberikan indikasi prospek perusahaan dimungkinkan karena pihak institusi sebagai yang baik sehingga dapat memicu investor pemilik saham perusahaan belumefektif untuk ikut meningkatkan permintaan saham. dalam melaksanakan kontrol dan monitoring Selanjutnya permintaan saham yang terhadap manajemen. meningkat akan menyebabkan nilai
4. Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan perusahaan meningkat. (X 4 )
5. Pengaruh Komisaris Independen Parameter estimasi hubungan antara
Terhadap Nilai Perusahaan (X 5 ) profitabilitas (ROE) terhadap nilai
perusahaan (PBV) diperoleh sebesar 0.023. Parameter estimasi hubungan antara Pengujian hubungan kedua variabel tersebut komisaris independen (KOI) terhadap nilai
menunjukkan nilai C.R = 2.199 dengan perusahaan (PBV) diperoleh sebesar 0.014. probabilitas = 0.028 (p < 0,05). Maka, dapat Pengujian hubungan kedua variabel tersebut diambil kesimpulan mengenai hipotesis 4 menunjukkan nilai C.R = -2.656 dengan yang menyatakan bahwa profitabilitas probabilitas = 0.008 (p < 0,05). Maka, dapat (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) diambil kesimpulan mengenai hipotesis 5 diterima. Hal tersebut disebabkankarena yang menyatakan bahwa komisaris dari hasil pengolahan data menunjukkan independen (KOI) terhadap nilai nilai probability 0.028 memenuhi syarat perusahaan (PBV) ditolak. Hal tersebut <0,05 dan nilai C.R 2.199 memenuhi syarat disebabkankarena dari hasil pengolahan
34 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017
35 -JU
data menunjukkan nilai probability 0.008 memenuhi syarat <0,05 dan tetapi nilai C.R
-2.656 tidak memenuhi syarat ≥ ± 1,96.
Dapat disimpulkan bahwa variabel komisaris independen tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh variabel komisaris independen (KOI) terhadap nilai perusahaan (PBV), memiliki hasil dimana probability (0.008) < 0.05 dengan CR -2.656 yang berarti bahwa variabel komisaris independen (KOI) tidak berpengaruh signifikan dan memiliki hubungan negative terhadap terhadap nilai perusahaan. Hubungan antara komisaris independen terhadap nilai perusahaan ketika perusahaan dijalankan dengan baik, maka investor akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan tercermin pada tingkat profitabilitas yang dihasilkan dan pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, dinyatakan
hipotesis kelima (X 5 ) ditolak. Suyanti et al., (2010) membuktikan bahwa komposisi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian dengan hasil serupa dilakukan oleh Rupilu (2011), penelitiannya membuktikan bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, karena rata-rata komposisi dewan komisaris independen saat ini kurang efisien dalam manjalankan fungsi pengawasan, hal ini disebabkan ketentuan minimum dewan komisaris independen sebesar 30% mungkin belum cukup tinggi untuk menyebabkan para komisaris independen tersebut dapat mendominasi kebijakan yang diambil oleh dewan komisaris.
6. Komisaris Independen Terhadap Profitabilitas (X 6 )
Parameter estimasi hubungan antara komisaris independen (KOI) terhadap profitabilitas (ROE) diperoleh sebesar -0.70.
Pengujian hubungan kedua variabel tersebut menunjukkan nilai C.R = -0.781 dengan probabilitas = 0.435 (p > 0,05). Maka, dapat diambil kesimpulan mengenai hipotesis 6 yang menyatakan bahwa komisaris independen (KOI) terhadap profitabilitas (ROE) ditolak. Hal tersebut disebabkan karena dari hasil pengolahan data menunjukkan nilai probability 0.466 tidak memenuhi syarat <0,05 dan nilai C.R
-0.781 tidak memenuhi syarat ≥ ±1,96. Dapat disimpulkan bahwa variabel komisaris independen tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh variabel komisaris independen (KOI) terhadap profitabilitas (ROE), memiliki hasil dimana probability (0.435) > 0.05 dengan CR -0.781 yang berarti bahwa variabel komisaris independen (KOI) tidak berpengaruh signifikan dan memiliki hubungan negative terhadap terhadap profitabilitas. Hubungan antara komisaris independen terhadap nilai profitabilitas dengan komposisi komisaris independen dalam suatu perusahaan akan mening- katkan kinerja perusahaan yang dapat ditunjukan dengan meningkatnya nilai profitabilitas yang diukur dengan ROE sehingga akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Oleh karena
itu, dinyatakan hipotesis kelima (X 6 ) ditolak. W ijayanti dan Mutmainah (2012) menyatakan bahwa komisaris independen adalah orang yang berasal dari luar perusahaan sehingga dimungkinkan pengetahuan komisaris independen tentang keadaan perusahaan juga terbatas. Hal ini dapat menyebabkan kurang efektifnya komisaris independen di dalam peningkatan profitabilitas perusahaan.
7. Pengaruh Komite Audit Terhadap Nilai
perusahaan (X 7 )
Parameter estimasi hubungan antara komite audit (KA) terhadap nilai perusahaan
ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS
(PBV) diperoleh sebesar 1.123. Pengujian terhadap profitabilitas (ROE) ditolak. Hal hubungan kedua variabel tersebut tersebut disebabkan karena dari hasil menunjukkan nilai C.R = 2.034 dengan pengolahan data menunjukkan nilai proba- probabilitas = 0.042, (p<0,05). Maka, dapat bility 0.309 tidak memenuhi syarat <0,05 diambil kesimpulan mengenai hipotesis 7 dan nilai C.R 1.016 tidak memenuhi syarat yang menyatakan bahwa komite audit (KA) ≥ ± 1,96. Dapat disimpulkan bahwa variabel terhadap nilai perusahaan (PBV) diterima. komite audit tidak ada pengaruh yang Hal tersebut disebabkan karena dari hasil signifikan terhadap profitabilitas. pengolahan data menunjukkan nilai proba-
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh bility 0.042 tidak memenuhi syarat <0,05
variabel komite audit (KA) terhadap dan nilai C.R 2.034 memenuhi syarat ≥ ±
profitabilitas (ROE), memiliki hasil proba- 1,96. Dapat disimpulkan bahwa variabel
bility (0.309)>(0.05) dengan CR 1.016 yang komisaris independen ada pengaruh yang
berarti bahwa variabel komite audit tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan hasil pengujian pengaruh Oleh karena itu dinyatakan bahwa hipotesis variabel komite audit (KA) terhadap nilai kedelapan (X 8 ) ditolak. Padahal komite perusahaan (PBV), memiliki hasil proba- audit bertugas untuk melakukan bility (0.042) <(0.05) dengan CR 2.034 yang pengendalian terhadap laporan keuangan berarti bahwa variabel komite audit dengan melakukan pengawasan terhadap berpengaruh signifikan dan positif terhadap audit eksternal, dan melakukan nilai perusahaan. Oleh karena itu dinyatakan pengawasan terhadap audit internal. Sifat
bahwa hipotesis ketujuh (X 7 ) diterima. Hasil opportunistic manajemen yang dapat penelitian Perdana dan Raharja (2014) merugikan perusahaan dapat diminimalisir. serta penelitian Mukhtaruddin et al., (2014) Dengan demikian secara tidak langsung yang membuktikan bahwa komite audit hal-hal yang dapat mengurangi profitabilitas berpengaruh positif dan tidak signifikan akan dapat dideteksi dengan cepat. Hasil terhadap nilai perusahaan. Sementara penelitian ini sesuai dengan Julianti (2015), Rupilu (2011) membuktikan bahwa komite Suyanti et al, (2010) dalam penelitiannya audit berpengaruh positif dan signifikan membuktikan bahwa keberadaan komite terhadap nilai perusahaan. Dengan
audit tidak berpengaruh terhadap nilai demikian, kenaikan komite audit akan
perusahaan. Sementara, penelitian Rupilu mendorong kenaikan nilai perusahaan
(2011) membuktikan bahwa Komite Audit sehingga keberadaan komite audit
berpengaruh positif terhadap nilai diperlukan dalam penerapan good corporate
perusahaan.
governance.
SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN
8. Pengaruh Komite Audit Terhadap
REKOMENDASI
Profitabilitas (X 8 )
Simpulan
Parameter estimasi hubungan antara komite audit (KA) terhadap profitabilitas
1. Kepemilikan manajerial berpengaruh (ROE) diperoleh sebesar 4.959. Pengujian
positif dan signifikan terhadap nilai hubungan kedua variabel tersebut
perusahaan. Hal ini menunjukkan menunjukkan nilai C.R = 1.016 dengan
bahwa kepemilikan manajerial mampu probabilitas = 0.309 (p > 0,05). Maka, dapat
menjadi mekanisme good corporate diambil kesimpulan mengenai hipotesis 8
governance yang dapat meningkatkan yang menyatakan bahwa komite audit (KA)
nilai perusahaan.
36 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017
ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH
2. Pengaruh langsung antara kepemilikan mekanisme good corporate governance manajerial terhadap nilai perusahaan
yang dapat meningkatkan nilai lebih kuat dibandingkan dengan
perusahaan.
pengaruh kepemilikan manajerial
8. Pengaruh langsung antara komite audit terhadap nilai perusahaan melalui
terhadap nilai perusahaan lebih kuat profitabilitas. Sehingga profitabilitas
dibandingkan dengan pengaruh komite dinyatakan tidak efektif atas peranannya
audit terhadap nilai perusahaan melalui sebagai variabel intervening.
profitabilitas sehingga profitabilitas
3. Kepemilikan institusional berpengaruh dinyatakan tidak efektifitas peranannya positif dan tidak signifikan terhadap nilai
sebagai variabel intervening. perusahaan. Hal ini menunjukkan
Keterbatasan Penelitian
bahwa kepemilikan institusional tidak mampu menjadi mekanisme good
Dalam penelitian ini digunakan corporate governance yang dapat profitabilitas sebagai variabel intervening meningkatkan nilai perusahaan.
untuk memediasi kepemilikan manajerial, komite audit dan komisaris independen
4. Profitabilitas berpengaruh positif dan terhadap nilai perusahaan. Variabel good
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal corporate governance diproksikan dengan
ini menunjukkan bahwa profitabilitas komisaris independen (menghitung rasio
mampu meningkatkan nilai perusahaan. jumlah komisaris independen dibagi jumlah Semakin tinggi tingkat profitabilitas seluruh anggota dewan komisaris) dan maka semakin tinggi nilai perusahaan. kepemilikan institusional (menghitung
5. Komisaris Independen tidak jumlah saham yang dimiliki institusi dibagi berpengaruh positif terhadap nilai jumlah saham yang beredar). perusahaan. Hal ini menunjukkan
bahwa keberadaan komisaris Rekomendasi
independen belum mampu menjadi Dari simpulan dan keterbatasan dalam mekanisme good corporate governance penelitian ini, maka saran yang diberikan
yang dapat meningkatkan nilai kepada penelitian selanjutnya adalah: perusahaan.
1. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa
6. Pengaruh langsung komisaris profitabilitas belum cukup memberikan independen terhadap nilai perusahaan
kontribusi secara signifikan dan memiliki nilai yang lebih kecil
memediasi pada pengaruh good corpo- dibandingkan hubungan tidak langsung
rate governance terhadap nilai antara komisaris independen terhadap
perusahaan sehingga profitabilitas nilai perusahaan melalui profitabilitas,
dapat diganti dengan variabel lain, namun karena pengaruh tidak
misalnya kebijakan kualitas laba. langsungnya tidak signifikan pada taraf
2. Pada penelitian ini komisaris 5% maka hal ini menunjukkan bahwa
independen dan kepemilikan manajerial profitabilitas bukan merupakan variabel
tidak berpengaruh positif dan signifikan intervening pada hubungan komisaris
terhadap nilai perusahaan dan independen terhadap nilai perusahaan.
profitabilitas. Riset selanjutnya dapat
7. Komite Audit berpengaruh positif dan menggunakan proksi lain dalam signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal
pengukurannya dan mempertimbangkan ini menunjukkan bahwa keberadaan
rujukan teori-teori lain yang bisa komite audit mampu menjadi
menjelaskannya.
37 -JU
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN VARIABEL INTERVENING PROFITABILITAS
DAFTAR PUSTAKA
Arifani, Rizky (2012), “Pengaruh Good Julianti, Defy Kurnia (2015), “Pengaruh Corporate Governance terhadap
mekanisme Good Corporate Gover- Kinerja Keuangan Perusahaan”,
nance terhadap Nilai Perusahaan Skripsi. Malang : Universitas Brawijaya.
dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Chrisdianto, Bernadinus (2013), “Peran
Intervening Perusahaan Manufaktur Komite Audit Dalam Good Corporate
yang Terdaftar di BEI Tahun 2010- Governance”. Jurnal Akuntansi Aktual,
2013”, Skripsi Semarang: Universitas Volume 2, No. 1. Hal 1–8 Surabaya:
Negeri Semarang. Universitas Surabaya.
Moniaga, Fernandes (2013), “Struktur Endraswati, Hikmah (2012), “Pengaruh
Modal, Profitabilitas dan Struktur Biaya Struktur Kepemilikan dan Kebijakan
terhadap Nilai Perusahaan Industri Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Keramik, Porcelen dan Kaca periode dengan Kebijakan Hutang Sebagai
2007–2011”, Jurnal EMBA, Volume 1 Variabel Moderating pada Perusahaan
No. 4, Hal. 433-442. Manado: Universitas di BEI”, Jurnal Akuntansi. Hal 1-19.
Sam Ratulangi.
Salatiga : STAIN Salatiga. Mukhtaruddin, Relasari, dan Messa FCGI (2001), Corporate Governance; Tata
Felmania (2014), “Good Corporate Kelola Perusahaan. Jakarta.
Governance Mechanism, Corporate Social Responsibility Disclosure on
Ghozali, Imam (2013a), Aplikasi Analisis Firm Value: Empirical Study on Listed Multivariate dengan Program IBM Company in Indonesia Stock Exchange”, SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit International Journal of Finance & Universitas Diponegoro. Accounting Studies, Volume 2 No. 1
——— (2014), Model Persamaan Palembang : Universitas Sriwijaya. Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Perdana, Ramadhan Sukma., dan Raharja Program AMOS 22, Semarang : (2014), “Analisis Pengaruh Corporate Badan Penerbit Universitas Governance terhadap Nilai Perusahaan”, Diponegoro. Journal Of Accounting, Volume 3 No.
Gill, Amarjit, dan John Obradovich (2012),
3. Hal 1-13, Semarang : Universitas “The Impact of Corporate Governance
Diponegoro.
and Financial Leverage on the Value Prasetyorini, Bhekti Fitri (2013), “Pengaruh of American Firms”, International Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Research Journal of Finance and Eco- Earning Ratio dan Profitabilitas nomics, Volume 91 Hal 1 – 11. Amerika Terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Serikat : Liberty University. Ilmu Manajemen, Volume 1 No. 1,
Jensen, M. C and W.H Meckling (1976), Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. “Theory of the Firm: Managerial Behavior,
Rini, Tetty Sulestiyo dan Ghozali, Imam
A ge n cy C o st s a n d O w n er s hi p (2012), “Pengaruh Pemegang Saham Structure”, Journal of Financial Institusi, Komisaris Independen dan Economics, Volume 3, No. 4, Hal 305- Komite Audit terhadap Tingkat 360. Profitabilitas Perusahaan.
38 JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017
ACHMAD TJAHJONO & SITI CHAERIYAH
Rupilu, W ilsna (2011), “Pengaruh Sobel, M. E. (1982), Asympotic Cofidence Mekanisme Corporate Governance
Intervals for Indirect Effects in Struc- Terhadap Kualitas Laba dan Nilai
tural Equation Models. In S.Leinhardt Perusahaan pada Perusahaan
(Ed.), Sociological Methodology. Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Washington DC: American Sociological Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi,
Association.
Manajemen Bisnis Dan Sektor Publik Suyanti, Anggraheni Niken., Rahmawati, (Jambsp), Volume 8 No. 1. Hal 101–
dan Y. Anni Aryani (2010), “Pengaruh 127. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu
Mekanisme Corporate Governance Ekonomi Indonesia.
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Rustendi, Tedi dan Farid Jimmi (2008),
Kualitas Laba Sebagai Variabel “Pengaruh Hutang dan Kepemilikan
I n t e r vening pada Perusahaan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa pada Perusahaan Manufaktur”. Jurnal
Efek Indonesia Periode 2004-2007”, Akuntansi, Volume 3, No. 1.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 4 No. 3. Tasikmalaya : Universitas Siliwangi.
Hal. 173-183. Surakarta : Universitas Sukirni, Dwi (2012), “Kepemilikan
Sebelas Maret.
Manajerial, Kepemilikan Institusional, Tarjo (2008), “Pengaruh Konsentrasi Kebijakan Deviden dan Kebijakan
Kepemilikan Institusional dan Leverage Hutang Analisis terhadap Nilai
terhadap Manajemen Laba, Nilai Perusahaan”, Accounting Analysis
Pemegang Saham serta Cost of Equity Journal, Volume 1. No. 2. Semarang :
Capital”, Simposium Nasional Universitas Negeri Semarang.
Akuntansi XI. Pontianak. Sulito (2008), “Analisis Pengaruh Insider Wijayanti, Sri dan Siti Mutmainah (2012),
Ownership, Kebijakan Deviden dan “Pengaruh Penerapan Corporate Leverage terhadap Nilai Perusahaan”,
Governance terhadap Kinerja Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam
Keuangan pada Perusahaan Negeri Suan Kalijaga
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Surya, Indra dan Ivan Yustiavandana (2006),
Efek Indonesia tahun 2009-2011”, Penerapan Good Corporate Gover-
Journal of Accounting, Volume 1 No 2. nance Mengesampingkan Hak-Hak
Hal 1-15. Semarang: Universitas Istimewa Demi Kelangsungan Usaha.
Diponegoro.
Jakarta: Kencana.
39 -JU
JURNAL KAJIAN BISNIS Vol. 25, No. 1, JANUARI 2017