Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat Bagi BAlita

612.3
Ind

9

b

I ND ONESI A
SEHAT
20'0

12.3

nd
9

Katalog Dalam TertJitan Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial RI
612.3
Ind
9


Indonesia, Departemen Kesehatan dan kesejahteraan
Sosial RI
Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat bagi Balita ...
Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial RI, 2000
I. Judul
1. CHILD NUTRITION
2. INFANT NUTRmON

KATA PENGANTAR
itik berat pembangunan Jangka Panjang II adaJah pembangunan
ekonomi seiling dengan pembangunan sumber daya manusia.
Dengan titik berat pembangunan ini, diharapkan sasaran untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang semakin maju dan mandili dengan
status gizi yang baik..

T

Seperti diketahuibahwa, status gizi yang baik merupakan salah satu fakior

penentu keberhasilan pembangunan kesehatan yang pada dasamya adaJah
baglan yang tak terpisahkan dan pembangunan nasional secara
keseluruhan. Status gizi yang baik dapat diperoleh dengan menyediakan
makanan dalam jumlah yang cukup serta pola makan 'yang seimbang
sesuai dengan umur masing-masing.
Untuk menganjurkan masyarakat mencapai pola makan yang baik dan
benar per1u dipandu dengan pedoman yang dapat meberikan arahan
dalam mengkonsumsigizi seimbang yaitu buku Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS).
Buku PUGS yang diteroitkan oleh Direktorat Gizi ini adalah merupakan
buku ke-4 setelah セ・「jオュョケ。@
ada 3 kali teroitan masing-masing 13 Pesan
dasar Gizi Seimbang, Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang dan PUGS
untuk Remaja. Buku Pedoman yang diterbitkan ke 4 ini disiapkan khusus
bagi Petugas Puskesmas agar dapat memiliki ketrampilan dan lebih
memahami dalam memasyarakatkan pola konsumsi pangan berdasarkan
"gizi seimbang" untuk kelompok umur balita dengan menggunakan bahanbahan makanan yang tersedia ditempat.
Kritik dan saran positif dan beroagai pihak untuk perbaikan dan
penyempumaan buku ini sangat diharapkan.
Jakarta, Juni 2000

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat

£J4t

Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH

DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Gizi Seimbang
3. Perlunya Gizi Seimbang
4. Masalah Gizi pada balita
II.

PESAN-PESAN GIZI SEIMBANG
1. Makanlah anekaragam makanan
2. Makanlah makanan untuk memenuhi
kecukupan energi
5. Gunakan garam beryodium

6. Makanlah makanan sumber zat besi
7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai
umur 4 bulan
8. Biasakan makan pagi
9. Minumlah air bersih, aman yang cukup
jumlahnya
13. Bacalah label pada makanan yang
dikemas

halaman
i
1
1
2
5
7

10
12
14

17
19
21
24
27
29

III.

CARA PENYAMPAIAN PESAN GIZI
SEIMBANG

31

IV.

PENUTUP

33


LAMPIRAN
Kebutuhan gizi balita berdasarkan AKG

34
35

TIM PENYUSUN

ii

I.

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

·
M

asa balita merupakan masa kehidupan yang sangat

penting dan perlu perhatian yang serius. Pada masa
ini berlangsung proses tumbuh kembang yang sangat
pesat yaitu pertumbuhan fisik dan perkembangan psikomotorik,
mental dan. sosial. Stimulasi psikososial harus dimulai sejak
dini dan tepat waktu untuk tercapainya perkembangan psikososial  yang  optimal.  Untuk  mendukung  pertumbuhan  fisik 
balita,  perlu  petunjuk  praktis  makanan  dengan  gizi  seimbang, 
sebagai  berikut: 

1.   Makanlah aneka ragam  makanan 
2.   Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi 
3.   Makanlah  makanan  sumber  karbohidrat  setengah  dari 
kebutuhan energi 
4.   Batasi  konsumsi  lemak  dan  minyak sampai  seperempat  dari 
kecukupan energi 
5.   Gunakan garam beryodium 
6.   Makanlah makanan sumber zat besi 
7.   Berikan ASI  saja kepada bayi sampai umur 4 bulan 
8.   Biasakan makan pagi 
9.   Minumlah air bersih,  aman yang cukup jumlahnya 
10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur 

11 . Hindari minum minuman  「セイ。ャォッィ@
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan 
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas 

1

Pada  masa  ini  balita  perlu  memperoleh  zat  gizi  dari  makanan 
sehari­hari  dalam  jumlah  yang  tepat  dan  kualitas  yang  baik. 
Oleh  karena  itu  II keter/ambatan intervensi kesehatan, gizi
dan psiko-sosia' mengakibatkan kerugian yang tidak dapat
diperbaiki atau digantikan dikemudian hari".
Gizi  seimbang  balita  disusun  berdasarkan  13  pesan  dasar 
PUGS,  yang  bertujuan  sebagai  pedoman  petugas  gizi 
Puskesmas  dalam  rangka  meningkatkan  perbaikan  gizi 
keluarga. 

2.  Gizi seimbang 

a. Pengertian gizi seimbang
Untuk  mencegah  terjadinya  berbagai  gangguan  gizi  dan 

masalah  psiko­sosial,  diperlukan  adanya  perilaku 
penunjang  dari  para  orang  tua,  ibu  atau  pengasuh  dalam 
kelusrganya  untuk  selalu  memberikan  makanan  dengan 
glzl ••'mbang kepada  balitanya.  Perlu  diketahui  bahwa 
yang  dimaksud  dengan  gizi seimbang adalah  makanan 
yang  dikonsumsi  bafita  dalam  satu  hari  yangberanekaragam dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
Keadaan ini tercermin dari derajat kesehatan dan tumbuh
kembang balita yang optimal.

2

b. Kebutuhan gizi

Balita  dalam  proses  tumbuh  kembangnya  ditentukan  oleh 
makanan  yang  dimakan  sehari­hari. Kebutuhan  gizi  balita 
dipengaruhi  oleh  umur,  jenis  kelamin,  kegiatan  dan  suhu 
lingkungan (udara dingin atau panas) 
Kebutuhan gizi tersebut terdiri dari: 
1)  Energi , 

2)  Protein  
3)  Lemak  
4)  Vitamin dan mineral.  
Berdasarkan  Angka  Kecukupan  Gizi  (AKG)  yang 
dikeluarkan  dalam Widya  Karya  Nasional  Pangan dan  Gizi 
( WKNPG)  tahun  1998,  umur  dikelompokkan  menjadi 
0­6 bulan,  7 ­ 12 bulan,  1 ­ 3 tahun,  4 ­ 6 tahun dan 7 ­ 12 
tahun,  dengan  catatan  pengelompokan  di  atas  tidak 
membeda­kan jenis kelamin . (lihat lampiran) 

3

Selanjutnya  menu rut  takaran  konsumsi  makanan  sehari 
dapat dilihat seperti berikut ini  : 

Sentuk Makanan 

ASI  Ekslusif 
Makanan  lumat 


Makanan lembek 
Makanan keluarga 
1 ­ 11 /2 pi ring  nasi / 
pengganti 
2 ­ 3 potong  lauk hewani 
1 ­ 2 potong lauk nabati 
1/2 mangkuk sayur 
2 ­ 3 potong buahbuahan
1 gelas su su
1 - 3 piring nasi J
pengganti
2 - 3 potong lauk hew ani
1 - 2 potong ャ 。オセ@
nabati
1 - 11/2 mangkuk sayur
2 - 3 potong buahbuahan
1 - 2 gel as susu

4

c. Faktor­faktor yang mempengsruhi 
Pertumbuhan  balita  sangat  dipengaruhi  oleh  beberapa 
faktor baik itu faktor dalam maupun faktor luar. 

Faktor dalam dipengaruhi  oleh  jumlah  dan  mutu  makanan, 
kesehatan balita  (ada  I tidaknya penyakit) . 
Faktor luar:  tingkat  ekonomi  ,  pendidikan,  per'ilaku  (orang 
tua/pengasuh),  sosial  budayal kebiasaan,  kesediaan  bahan 
makanan di  rumah  tangga. 

3. Perlunya gizi seimbang
s. Manfaatlguna zat gizi bagi Balita  ada/ah sebagai
berikut :
1)   Karbohidrat dan lemak sebagai  penghasil  energi  I
tenaga. 
Contoh  bahan  makanan  yang  mengandung 
karbohidrat:  beras,  jagung,  sagu,  ubi,  singkong,  roti , 
sukun, gula murni. 
Contoh  bahan  makanan  sumber  lemak:  daging 
berlemak,  margarin,  minyak  goreng,  jerohan,  keju, 
dll. 
2)   Protein berguna untuk perturnbuhan  I pemeliharaan . 
Contoh  bahan  makanan  sumber  protein  hewani: 
daging,  ikan,  ayam,  hati,  telur,  susu  dan  hasil 
olahnya,  dll. 
Contoh  bahan  makanan  sumber  protein  I nabati: 
kacang­kacangan,  tempe,  tahu, d/!. 

5

3)   Vitamin dan Mineral berguna untuk pengatur. 
Contoh  bahan  makanan sumber vitamin  dan mineral: 
sayur dan buah­buahan. 
b.   Akibat gizi yang tidak seimbang dapat mengakibatkan berbagai gangguan sebagai berikut : 

1)   Gizi Lebih
:  Masalah  ini  disebabkan  karena 
konsumsi  makanan  yang  melebihi  dari  yang 
dibutuhkan  terutama  konsumsi  lemak  yang  tinggi 
dan  makanan  dari  gula  murni.  Pada  umumnya 
masalah  ini  banyak  terdapat  didaerah  perkotaan 
dengan dijumpainya balita yang kegemukan. 
2)   Gizi Kurang :  Yang  disebabkan  karena  konsumsi 
gizi  yang  tidak  mencukupi  kebutuhannya  dalam 
waktu tertentu. 
3)   Gizi Buruk :  Bila  kondisi  gizi  kurang  berlangsung 
lama,  maka  akan  berakibat  semakin  berat  tingkat 
kekurangannya.  Pada  keadaan  ini  dapat  menjadi 
Kwashiorkor dan  Marasmus yang  biasanya  disertai 
penyakit  lain  seperti  diare,  . infeksi,  penyakit 
pencernaan,  ISPA,  anemia.dll. · 
4)   Anemia Gizi Besi (AGB): Penyakit ini  lebih dikenal 
penyakit  kurang  darah,  yang  disebabkan 
kekurangan  zat  besi  dalam  jumlah  yang  tidak 
mencukupi  kebutuhan  sehari­hari.  Kehilangan  zat 
gizi  besi  yang  meningkat  disebabkan  antara  lain 
karena investasi cacing. 

6

Tanda­tanda  AGB  adalah  :  pucat,  lesu,  lemah, 
pusing,  berkunang­kunang,  yang  · lebih  dikenal 
dengan istilah  5  L (Lesu,  Lemah,  Letih,  Lelah,  dan 
Lalai). 
Kadar HB  normal untuk balita adalah  : 11  g% 
5)   Kekurangan  Vitamin  A:  Disebabkan  konsumsi 
vitamin A tidak mencukupi kebutuhannya. 
Kurang  Vitamin  A disebut pada  awalnya  menderita 
buta  senja  yaitu  ketidak  mampuan  melihat  pada 
cahaya  remang­remang  pada  sore  hari.  Kemudian 
(bila tidak diobati) pada bola matanya timbul  bercak 
putih  yang  disebut  bercak  bitot  dan  pada  akhirnya 
menderita kebutaan. 

6)  Gangguan Akibat Kekurangan Vodium (GAKV): 
GAKY  disebabkan  karena  konsumsi  yodium  tidak 
mencukupi  kebutuhan.  Kekurangan  yodium  dapat 
menyebabkan  penyakit  gondok  . dan  kretin. 
Kekurangan unsur Yodium dalam makanan sehari  hari dapat menurunkan kecerdasan anak. 
4.   Masalah gizi pada balita 

a. Macam, besar dan /uasnya masa/ah.
Berdasarkan  data  SUSENAS  1998  dijumpai  prevalensi 
KEP  (Kurang  Energi  Protein) pada balita sebagai berikut 
(dari jumlah balita 23.323.731) 
•  KEP Ringsn 
•  KEP Sedang 
•  KEP Berat 

· 4.576035
1.954.500
972.292

7

(19.6%)
(8,4% )
(4,2% )

Sementara  itu  kekurangan  Vitamin  A  (KVA)  klinis  yang 
dijumpai  adalah  prevalensi  xerophtalmia  yang  ditandai 
dengan  bercak  bitot  pada  mata ( X 1 b ) telah menurun 
dengan  tajam  dari  1,3%  pada  tahun  1978  menjadi 
0,33% pada tahun  1992. 
Dengan  keberhasilan  ini  maka  masalah  kebutaan  akibat 
KVA  secara  nasional  sudah  bukan  masalah  kesehatan 
masyarakat  lagi  jika  mengacu  kepada  kriteria  WHO 
(  X1 b  =  0,5%).  Data  prevalensi  anemia  gizi  besi  pad a 
balita  berdasarkan  Survey  Kesehatan  Rumah  Tangga 
(SKRT)  tahun  1995 adalah  35,7%  pada  laki­Iaki,  45,2% 
pada  perempuan .  Dalam  tulisan  terdahulu  dikatakan 
bahwa  GAKY  dapat  berpengaruh  terhadap  kecerdasan 
anak. Berdasarkan berbagai  penelitian  ditemukan  defisit 
10  akibat  GAKY  sebagai  berikut  :  Defisit  10  penderita 
Kretin  50  poin,  penderita  gondok  1 poin,  penderita 
GAKY lainnya  5 poin,  bayi  baru  lahir  di  daerah  endemik 
GAKY  1  poin.  Sehingga  dapat  diperkirakan  defisit  10 
yang  terjadi  akibat  GAKY  di  Indonesia  sebanyak  140 
juta  10  poin setiap tahun. 

°

°

b.  Kaitan masalah gizi dengan masalah lain. 
Gangguan gizi  pada balita dapat mempengaruhi  Sumber 
Daya  Manusia  (SDM)  generasi  penerus,  dimana  balita 
merupakan aset bangsa,  misalnya : 
Kekurangan  Energi  Protein,  kekurangan  Yodium 
(GAKY) 
mengakibatkan 
menurunnya 
tingkat 
kecerdasan.  Kondisi  ini  akan  mengakibatkan  kesiapan 

8

masuk  sekolah  yang  rendah  dan  tingkat  drop  out 
sekolah yang tinggi . 
Akibat  gizi  lebih  mempunyai  resiko  tinggi  terhadap 
penyakit  degeneratif seperti  penyakit jantung,  hipertensi 
dan diabetes. 



II.  PESAN-PESAN GIZI SEIMBANG

K;

tid8k  seimbangan  makanan  pada  masa  balita  akan 
mengakibatkan  kelainan  fisik  dan  mental  yang  dapat 
enghambat  perkembangan  dan  pertumbuhan  balita 
selanjutnya. 
Untuk  mendukung  hal  ini  berdasarkan  masalah  gizi  dan 
kebutuhan  gizi  pada  balita: pesan­pesan  gizi  seimbang  perlu 
dipahami dan disampaikan pada sasaran. 
Pesan­pesan gizi seimbang tersebut adalah: 
Makanlah anekaragam makanan untuk balita 
Makanlah makanan untuk memenuhi 
kecukupan energi balita 
Gunakan garan beryodium  untuk makanan 
3.   Pesan 5 
balita 
Makanlah makanan  sumber zat besi untuk 
4.   Pesan 6 
balita 
Berikan ASI  saja kepada bayi  sampai berumur 
5.   Pesan 7 
4 bulan 
Biasakan makan pagi  untuk balita 
6.  Pesan  8
Minurnlah air bersih, 
aman yang cukup 
Pesan 9 
7.  
jumlahnya untuk 「セャゥエ。@
8. Pesan  13:  Bacalah label pada makanan yang dikemas 
untuk balita 

1.  Pesan 1  
2.   Pesan 2 

10

pesan
makセャ@

anセkrgm@

makセn@
neka  ragam  makanan  adalah  apabila  setiap  hidangan 
terdiri ·dari  minimal  4 jenis  bahan  makanan  yang  terdiri 
dari  bahan  makanan  pokok,  lauk  pauk,  sayuran  dan 
buah­buahan yang bervariasi. 
Akan  lebih  baik  jika 
aneka  ragam  makanan  tersebut 
dikonsumsi setiap kali  makan. 
Ketidak  sukaan  seseorang  terhadap  makanan  tertentu  akan 
berdampak negatif terhadap pencapaian keseimbangan gizi. 
Oleh  karena  itu  agar.  hal  tersebut  tidak  terjadi 
maka 
perkenalkan  dan  berikantah  aneka  ragam  makanan  sejak  usia 
dini.  Hendaknya berbagai jenis  bahan  makanan  diperkenalkan 
juga sejak usia dini. 
Konsumsi  aneka  ragam  bahan  makanan  bagi  balita  dapat 
menjamin  kelengkapan  zat  Gizi  yang  diperlukan  tubuhnya, 
karena  setiap  bahan  makanan  mengandung  sumber  zat  gizi 
yang berbeda baik jenis maupun jurnlahnya. 
Kurangnya  Zat  Gizi  pada  bahan  makanan  tertentu  dapat 
dilengkapi oleh bahan makanan' lainnya. 
Namun  perlu  dipertimbangkan  bahan  makanan  lain  yang 
kurang  menguntungkan  seperti  es  krim,  kue­kue  manis, 
permen,  makanan  ringan  yang  banyak  memakai  bahan 
tambahan  makanan. 



11 

BIASAKAN MEM88U MAKANAN YANS 
BERANEKARAGAM SEJAK  USIA 4 BULAN 

12

etiap balita  dianjurkan  makan  dengan  hidangan  yang 
cukup mengandung sumber zat  tenaga atau  energi,  agar 
dapat  melaksanakan  kegiatannya  sehari­hari  seperti 
bermain,  belajar,  rekreasi  dan kegiatan lainnya. 

S

Kebutuhan  energi  dapat  dipenuhi  dengan  mengkonsumsi 
bahan makanan sumber karbohidrat,  protein dan lemak. 
Kecukupan  energi  bagi  balita  sangat  penting  agar  diperoleh 
pertumbuhan dan  perkembangan anak secara optimal. 
Kecukupan  energi  bagi  balita  ditandai  oleh  berat  badan  yang 
normal.  Mengetahui  berat  badan  normal  balita  dengan 
menggunakan  Kartu  Menuju  Sehat  (KMS),  konsumsi  energi 
yang  terlalu  banyak  menyebabkan  anak  menjadi  gemuk, 
sebaliknya  konsumsi  energi  yang  kurang  menyebabkan  anak 
menjadi kurus. 
Balita  disamping  tetap  diberi  ASI  sampai  umur  2  tahun  juga 
harus  sudah  diberi  makanan  pendamping  sejak  umur  4  bulan 
antara  lain  makanan  lumat  (umur  4  ­ 6  bulan),  makanan 
lembek (6 ­ 12 bulan),  makanan keluarga (umur 1­ 5 tahun). 
2  kali  sehari,  setiap  kali  pemberian 
Makanan  lumat  、ゥ「セイォ。ョ@
sebanyak  2  sendok  makan  sedrkit  demi  sedikit  (air  buah, 
bubur tepung atau  pisang yang  dilumatkan) . 

13

Makanan  lernbek  diberikan  3 kali  sehari,  makan selingan  1­2 
kali sehari,  (buah­buahan,  bubur kacang hijau,kue dll). 
Makanan  keluarga  diberikan  3  kali  sehari,  tiap  kali  pemberian 
sebanyak  %  porsi  makanan  orang  dewasa,  diberikan  pula 
makanan  selingan  minimal  2  kali  sehari.  Susunan · m akanan 
keluarga  setiap  hari  terdiri  dari  makanan  pokok,  lauk  pauk, 
sayur dan buah. 

14

DENGAN MENGKONSUMSI MAKANAN
SUMBER ZAT TENAGA YANG CUKUP
MENJAMIN KECUKUPAN ENERGI

15

r

BeRIKAN SELALU GARAM BERYODIUM
PADA MAKANAN BALITA

16

aram  beryodium  adalah  garam. yang  dikonsumsi 
setelah  ditambahkan  dengan  kalium  yodat  (KI03) 
sebanyak  30  ­ 80  ppm.  Yodium  adalah ·salah  satu 
mineral  yang sangat penting peranan­nya bagi tubuh  manusia. 

G

Pada  balita  kekurangan  Yodium  dapat  menyebabkan  berbagai 
gangguan  seperti  gondok,  gangguan  pertumbuhan  fisik  dan 
mental,  serta menurunnya konsentrasi dan tingkat kecerdasan. 
Oleh  karena  itu,  untuk  menghindari  terjadinya  ganguan  akibat 
kekurangan  yodium,  yakinkan  pada  orang  tua  balita  untuk 
menggunakan  garam  yodium  dalam  makanan  dengan 
membubuhkan  garam  yodium  pada  makanan  sesaat  sesudah 
masak,  jangan  lagi  mengkonsumsi  makanan  dengan 
menggunakan garam brikeUbata. 
Cara  memilih  garam  beryodium  adalah  pada  label  atau 
kemasan garam ada tertulis " mengandung  40 ppm  K I 0  3". 

17

BIASAKAN MEMBER! MAKANAN
SUMBER ZAT BESI
PAI)A BALITA ANDA

18

PIIIn

r;I MAKANLAH MAKANAN

L!J SUMBER ZAT BESI

at  besi  adalah  salah  satu  unsur  penting  dalam  proses 
pembentuk­an  sel  .darah  merah,  yang  secara  alamiah 
diperoleh dari  makanan sehari­hari. 



Kekurangan  zat  besi  dalam  makanan  sehari­hari  secara 
berkelanjutan  dapat  menimbulkan  penyakit  anemia  gizi  atau 
yang dikenal masyarakat dengan penyakit kurang darah. 
Contoh  bahan  makanan  sumber  zat  besi  adalah  bahan 
makanan  hewani  seperti  hati,  daging  ,  telur,  ayam  dll. 
Disamping itu  sumber zat besi  terdapat pada  kacang  kacangan 
dan  hasH  olahnya  seperti  kacang  hijau,  kacang  merah,  kacang 
tanah,  tempe,  tahu,  serta  sayuran  berwarna  hijau  tua  seperti 
daun singkong,  kangkung,  bayam,dll, 
Jenis­jenis  makanan  tersebut  sebaiknya  dikonsumsi  bersama 
sama  dengan  sumber  vitamin  C  seperti  buah  segar,  hal  ini 
memudahkan penyerapan zat besi tersebut dalam tubuh . 

19

BEIUKAN HANYA ASI KEPADA BAYI
SAMPAI BERUMUR 4 BULAN

20

ir Susu Ibu (ASI ) adalah makanan  エ・イセ。ゥォ@
untuk bayi. 
Tidak . ada  satu  pun  makanan  lain  yang  dapat 
menggantikan  ASh  karena  ASI  mempunyai  kelebihan 
yang  meliputi  4  aspek,  yaitu  :  aspek  gizi,  aspek  kekebalan, 
aspek  ekonomi  dan  aspek  kejiwaan,  berupa  jalinan  kasih 
sayang  yang  penting  untuk  perkembangan  mental  dan 
kecerdasan anak. 

A

Kolostrum (kental  dan  berwarna  kekuning­kuningan)  adalah 
ASI  yang  keluar  pada  hari  pertama  yang  mengandung  zat 
kekebalan  tubuh  dan  vitamin  A  yang  tinggi,  yang  sebaiknya 
diberikan kepada bayi . 

ASI  mampu  memenuhi  kebutuhan  gizi  bayi  untuk  tumbuh 
kembang  sampai  bayi  berumur 4 bulan,  sehingga pada  peri ode 
ini  tidak  perlu  diberikan  makanan  tambahan  apapun  kepada 
bayi. 
Mengingat betapa besarnya manfaat ASI  dalam  proses tumbuh 
kembang  anak  maka  setiap  ibu  diharapkan  mampu 
menyediakan ASI  yang  cukup  untuk anak baik jumlah  maupun 
mutunya.  Oleh  karena  itu  secara  khusus  setiap  ibu  perlu 
memperhatikan  jumlah  dan  mutu  gizi  makanan · selama  ibu 
hamil  dan  menyusui.  Dalam  krisis ekonomi  dengan  pemberian 
ASI  eksklusif  kepada  bayi  akan  mengurangi  jumlah  kematian 
balita. 

21

Setelah  bayi  berumur  4  bulan  ASI.  saja  tidak  mampu  lagi 
memenuhi  kebutuhan  gizi  bayi,  oleh  karen a  nya  setelah  bayi 
berumur  lebih  dari  4  bulan,  perlu  mendapatkan  makanan 
pendamping Air Susu  Ibu (MP ­ ASI). 
Selanjutnya  pemberian  ASI  tetap  diteruskan  sampai  anak 
berumur 2 tahun. 

22

PlS8n

S

arapanatau  makan  pagi  adalah  makanan  yang  diberikan 
pada  pukul  6.30  WIB  dalam  bentuk  makanan  pokok  dan 
lauk pauk atau makanan kudapan . 

Kebiasaan  makan  pagi  membantu  balita  untuk  memenuhi 
kebutuhan gizinya  sehari­hari.  Jumlah  makanan yang diberikan 
kurang  lebih  1/3 dari  makanan  sehari.  Jenis  hidangan  untuk 
makan  pagi  dapat  dipilih  dan  disusun  sesuai  dengan  keadaan 
setempat. 
Makan pagi  secara teratur setiap hari  dalam jumlah yang  cukup 
amat  penting 
untuk  memelihara  ketahanan  fisik, 
mempertahankan  daya  tahan  tubuh  dan  dapat  meningkatkan 
kecerdasan  anak.  Apabila  anak  tidak  dibiasakan  makan  pagi 
akan  mengalami  kekurangan  tenaga,  badan jadi  lesu,  keringat 
dingin,  mengantuk,  kurang konsentrasi,  kesadaran menurun. 
Para  orang  tua  hendaknya  memberi  contoh  yang  baik  yaitu 
membiasakan . makan  pagi;  pada  saat  makan  pagi  sebaiknya 
anak  selalu  ditemani  oleh  orang  tua  atau  salah  seorang 
anggota keluarga. 
Untuk membiasakan anak yang  belum  biasa makan  pagi,  perlu 
cara  bertahap.  Mula­mula  diberikan  dengan  takaran  sedikit 
atau  porsi  kecil,  secara  bertahap  porsi  makanan  di  tambah 

23

sesuai  anjuran.  Contoh  makan  pagi  misalnya,  bubur  ayam, 
bubur kacang  hijau,  bubur manado,  roti  isi  telur dadar, kudapan 
( rnisalnya pisang goreng,  lontong isi,dsb) 

2...

· TIADA HARt TANPA MAKAN PA'I

25

8ERIKAN MINUM D&.J6AN AIR 89SIH
[)AN AMAN [)ALAM JUMLAH

YANG CUlCUP

26

ir bersih  adalah  air  yang  tidak  berbau,  tidak  berwarna, 
tidak berasa. 
Air  minum  adalah  air  bersih  yang  direbus  sampai 
mendidih  serta  disimpan  dalam  wadah  yang  bersih  dan 
tertutup. 



Air  minum  juga  dibutuhkan  oleh  balita  untuk  mengatur 
keseimbangan  cairan  dan  garam  mineral  dalam  tubuh  untuk 
menggantikan  cairan  tubuh  yang  keluar  berupa  keringat,  air 
seni dsb. 
Untuk  memperlancar  proses  metabolisme  dalam  tubuh,  balita 
dianjurkan  mengkonsumsi  air  minum  sedikitnya  4  セ@ 6  gelas 
setiap hari,  setiap gelas sebanyak 200 cc. 

27

NセBLM

BIASAKAN MEMBACA LABEL
SEBELUM MEMBELI
MAKANAN YANG I>IKEMAS

28

PISIn

HI BACAlAH LABEL セad@
111 MAKANAN YANG DIKEMAS

L

abel makanan  adalah  keterangan  atau  pernyata­an 
mengenai  pangan  dalam  bentuk  gambar,  tulisan  atau 
.  bentuk  lain  yang  dilakukan  dalam  berbagai  cara  untuk 
pemasaran dan atau perdagangan makanan. 
Tujuan  pemberian  label  pada  makanan  yang  dikemas  adalah 
untuk  membantu  calon  konsumen  dalam  menentukan 
pilihannya sebelum  menggunakan. 
Keterangan  dimaksud  mencakup  nama  produk,  daftar  bahan 
yang  digunakan,  berat bersih  atau  isi  bersih,  nama  dan  alamat 
pihak  yang  memproduksi  atau  memasukan  pangan  ke  dalam 
wilayah  Indonesia,  tanggal,  bulan  dan  tahun  produksi  dan 
kadaluarsa. 

Terhadap  makanan  dalam  kemasan,  sebelum  dikonsumsi 
balita sebaiknya orangtua meneliti  label  terlebih  dahulu  apakah 
makanan  mengandung bahan­bahan  yang  seharusnya dibatasi 
atau dilarang untuk dikonsumsi. 
Keuntungan  membaca  label  bagi  keluarga  yang  mempunyai 
balita adalah : 

29

a.   Oapat  memilih  makanan  yang  belum  kadaluarsa,  kemasan 
yang  masih  baik. 
b.   Oapat mengetahui aturan pemberian makanan . 
c.   Oapat memperoleh makanan dengan jumlah dan mutu  yang 
sesuai dengan kebutuhan  sama tetapi harga lebih murah. 
d.   Oapat memilih garam yang  mengandung Yodium . 
Bila  harus  menggunakan  makanan  dalam  kemasan,  orangtua 
sebaiknya: 
a.   Membaca label  secara cermat sebelum  menggunakannya. 
b.  Tidak  membeli  makanan  tersebut  bila  label  tidak  ada  atau 
rusak. 
c.   Tidak  membeli  yang  telah  habis  tanggal  kadaluarsanya 
walaupun harganya murah. 

30

III.  CARA PENYAMPAIAN PESAN GIZI SEIMBANG
ara penyampaian  pesan  dengan  baik  sangat 
menentukan  keberhasilan  petugas  kesehatan  dalam 
peningkatan  pengetahuan  Ibu­ibu  dan  keluarga  tentang 
Gizi seimbang.  Beberapa  cara  penyampaian  pesan  Gizi 
seimbang  berdasarkan  sasaran,  metoda,  media, dan  tempat 
adalah sebagai  berikut: 

C

SASARAN

METODE

TEMPAT

MEDIA

•  Ibu  Balita 
•  Pengasuh. 
•  Tetangga 

•  Komunlkasi 
•  Langsung 
Perorangan, 
•  Kelompok. 

•  Posyandu 
•  Puskesmas 
•  Rumah 
bersalln. 
•  Rumah . 
•  PengaJlan. 
Arlsan 
•  Tempattempat umum. 
•  Puskesmls 
•  PoUndes 

•  Booklet 
•  Lembar ballk 
•  Model mlkanan 

•  Komunlkasi 
•  Tldak 
langsung . 

• 
• 
• 
• 
• 
• 

Radlo.l1