Bahan Ajar - Konsep Aplikasi MAKP (Setiawan, 2016)

Konsep dan Aplikasi
MAKP
HERRY SETIAWAN, NERS, M.KEP.
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani KM 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
Office: +625114772745
Mobile: +6285799994514

Pokok Bahasan
Konsep Sistem Model Asuhan keperawatan
Profesional (MAKP)
• Model praktik
• Managerial Grid
• Jenis MAKP

Model Praktik

Metode Pemberian Asuhan Keperawatan




Bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan keperawatan.
Adapun metoda yang dapat digunakakan adalah:
a. Metoda fungsional,
b. Metoda tim,
c. Metoda keperawatan primer,
d. Metoda moduler,
e. Metoda manajemen kasus,
f. Partnership model dan pasien focus dari pelayanan (patient
care centre).
• Dalam praktik keperawatan profesional, metoda fungsional
sebaiknya tidak lagi digunakan. Rumah sakit dapat menetapkan
metoda yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan.

Tingkatan Manajer

Tingkatan Manajemen

Tingkatan Manajemen


Tingkatan Manajemen

Tingkatan Manajemen

Peran-peran Manajer

Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP)

Pengkajian
A. M1 (Man)
1.
2.
3.
4.
5.

Tenaga keperawatan,
Tenaga non keperawatan,
Tenaga medis,

Persentase kasus terbanyak,
Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan
tenaga perawat,
6. Kepuasan pasien (instrumen B SP2KP)
7. Keamanan pasien
13

Pengkajian
B. M2 (Material)
1. Lokasi dan denah ruangan
2. Lingkungan kerja: Kapasitas tempat tidur
3. Peralatan dan fasilitas

14

Pengkajian
C. M3 (Metode)
1.Penerapan MAKP : primer, kasus, tim, tim – primer
(modular)
2.Timbang terima

3.Ronde keperawatan
4.Supervisi keperawatan
5.Discharge planning
6.Penerimaan pasien baru
7.Sentralisasi obat  MPO (ditiadakan)
8.Dokumentasi

15

Timbang terima
• Operan / Aplusan / Handover
• Timbang terima adalah suatu cara dalam
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien.

• Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga
informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana
kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.

16


17

18

19

Timbang terima
Tujuan Umum
•Setelah dilakukan timbang terima, maka
perawat mampu mengkomunikasikan
pelaksanaan asuhan keperawatan klien secara
kontinyu, sehingga kesinambungan informasi
mengenai keadaan klien dapat dipertahankan.

Timbang terima
Tujuan Khusus
•Perawat dapat memberikan pelayanan
berkesinambungan
•Kebutuhan klien dapat terpenuhi

•Menginformasikan tenaga keperawatan yang
bertugas
•Memvalidasi data dengan kondisi klien yang
sebenarnya
•Memvalidasi data tentang inventaris yang ada

Timbang terima
Manfaat Bagi Perawat
•Meningkatkan kemampuan komunikasi antara
perawat.
•Menjalin suatu hubungan kerjasama dan
bertanggungjawab antar perawat.
•Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan.
•Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara
paripurna.
•Terhindar dari kekeliruan pemberian tindakan
keperawatan

Timbang terima

Manfaat Bagi Klien
• Klien dapat menyampaikan secara langsung
bila ada yang belum terungkap
• Klien mendapatkan pelayanan kesehatan
yang optimal.
• Merasa aman karena meningkatnya
kepercayaan terhadap kinerja perawat

Ronde Keperawatan
• Ronde keperawatan adalah kegiatan yang
bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh
perawat disamping melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan
• Perlu melibatkan tenaga profesional lain: Dokter,
ahli gizi, fisioterapi, dll.

25


26

27

28

Ronde Keperawatan
Karakteristik Ronde Keperawatan






Pasien dilibatkan secara langsung
Pasien merupakan fokus kegiatan.
PA, PP dan konselor melakukan diskusi
Konselor memfasilitasi kreativitas
Konselor membantu mengembangkan kemampuan
PA, PP dalam meningkatkan kemampuan mengatasi

masalah.

Ronde Keperawatan
Tujuan Umum
•Menyelesaikan masalah klien melalui pendekatan berfikir kritis

Tujuan Khusus
•Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistematis
•Meningkatkan kemampuan validasi data klien
•Meningkatkan kemampuan diagnose keperawatan
•Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien
•Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
•Meningkatkan kemampuan justifikasi
•Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

Ronde Keperawatan
Manfaat Ronde
1.Masalah klien dapat teratasi.

2.Kebutuhan klien dapat terpenuhi.
3.Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4.Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
5.Perawat dapat melaksanakan model asuhan
keperawatan dengan tepat dan benar.

Ronde Keperawatan
Kriteria pasien
•Mempunyai masalah keperawatan yang belum
teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan
keperawatan
•Pasien dengan kasus baru atau langka
•Pasien dengan penyakit kronis
•Pasien dengan komplikasi

Ronde
Keperawatan

PPOK
Eksaserbasi

Akut + Sepsis
ventil
pneumothoraks
sekunder (D) +
Emfisema
subkutis

Supervisi Keperawatan
• supervisi sebagai kegiatan yang
merencanakan, mengarahkan, membimbing,
mengajar, mengobservasi, mendorong,
memperbaiki, mempercayai, dan mengevaluasi
secara berkesinambungan anggota secara
menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan yang dimiliki anggota.
• Kunci sukses supervisi yaitu 3 F: Fair,
Feedback, dan Follow Up

Supervisi Keperawatan
Tujuan supervisi
•Supervisor mampu menyusun, melaksanakan atau
menetapkan tujuan supervisi.
•Supervisor mampu menilai kinerja perawat dalam
melaksanakan prinsip tindakan yang sesuai SOP
•Supervisor mampu membimbing dan memberikan
masukan terhadap staf.
•Supervisor mampu bersikap fair dan memberikan feed
back, follow up terhadap para staf
•Supervisor mampu melakukan dokumentasi kegiatan
supervisi

Supervisi Keperawatan
Manfaat
Bagi Perawat
• Meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang diberikan
pada klien.
Bagi Klien
• Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
• Meminimalkan terjadinya infeksi nosokomial
• Mempercepat proses penyembuhan
Bagi Institusi
• Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien
secara komprehensif.

Discharge Planning
• Discharge planning merupakan proses
terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang
ditujukan untuk memberikan asuhan
keperawatan yang berkesinambungan dari saat
klien dirawat hingga akan pulang ke rumah

38

39

40

Discharge Planning
Tujuan Discharge Planning
•Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan
social.
•Menyiapkan kemandirian klien.
•Membantu rujukan klien pada sistem pelayanan
yang lain.
•Membantu klien dan keluarga agar memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
mempertahankan status kesehatan klien.

Penerimaan pasien baru
• Penerimaan pasien baru adalah suatu cara
dalam menerima kedatangan pasien baru pada
suatu ruangan.
• Dalam penerimaan pasien baru disampaikan
beberapa hal mengenai orientasi ruangan,
perawatan, medis, dan tata tertib ruangan.

43

44

Penerimaan pasien baru
Tujuan Umum
•Setelah dilakukan penerimaan pasien baru
diharapkan pasien baru mampu melakukan
adaptasi ruangan dengan lebih baik, sehingga
tingkat kecemasan pasien dapat berkurang.

Penerimaan pasien baru
Tujuan Khusus
•Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan
hangat dan terapeutik
•Menjelaskan tentang orientasi ruangan
•Menjelaskan tentang perawatan (termasuk sentralisasi
obat)
•Menjelaskan tentang medis (dokter yang menangani
dan jadwal visite)
•Menjelaskan tentang tata tertib ruangan.
•Melakukan / melengkapi pengkajian pasien baru

Penerimaan pasien baru
Manfaat
Bagi Klien
• Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap
pelayanan keperawatan.

Bagi Perawat
• Tercapainya kepuasan kerja yang optimal
• Perawat, pasien dan keluarga dapat bekerjasama
dengan baik
• Meningkatkan kepercayaan klien / keluarga kepada
perawat

Pengkajian
D. M4 (Money)
•Pembiayaan ruangan & pembiayaan RS
•Biaya perawatan ruangan per hari

pengkajian
E. M5 (Marketing)
•BOR
•ALOS
•BTO
•Produk
•Alur pasien masuk

Pengkajian
E. M6 (Machine)
•SPO
•SAK

Analisis SWOT
• IFAS : Strenght & weakness (S + & W -) digambarkan
dengan sumbu X dalam diagram layang
• EFAS: Opportunity & threatened ( O + & T -)
digambarkan dengan sumbu Y dalam diagram layang

Menggambarkan hasil analisis SWOT dalam
diagram layang

Implementasi & Evaluasi
• Implementasi sesuai dengan POA

TERIMA KASIH

54