TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR 3

TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR 3

Judul Cerpen : “15 Detik”
Karya :
Nama

: Aviva Yuniar
Nomor :5
Kelas : XI MIA 6

SMA Negeri 11 Semarang
Tahun Pelajaran 2014/2015

15 DETIK
Karya: Aviva Yuniar
Masa SMA adalah masa paling indah. Begitupula yang dirasakan Hana ia pun
merasakan indahnya cinta pertama kali di jenjang itu. Cinta pertamanya adalah Dante seorang
kapten tim basket dan salah satu pengurus aktif Osis sekolahnya yaitu SMA N 11. Hana pun
menyukainya mulai dari pandangan pertama. Menurut temannya Dante pria yang tidak
menarik karena dia terlihat cenderung sibuk dan juga dia sangat cuek bila berhadapan dengan
yang dinamakan wanita. Tapi kata kata tersebut sama sekali tidak mempengaruhi sosok

seorang Furukawa Hana Algheesa untuk tetap menyukai Wu Dante Azura.
Tetapi jika di pikir semua perkataan teman Hana sangat benar. Bayangkan saja ada
seorang adik kelas yang menyatakan cinta padanya dia hanya mengatakan maaf dan lebih
parahnya dia mengaggap tidak terjadi apa apa. Ya memang banyak yang bingung dengan
bagamana karakter seorang dante sebenarnya tapi semua itu masih menjadi sebuah misteri
kehidupannya.
Memang menurut Hana dante bukanlah lelaki yang tampan bahkan untuk ukuran di
SMA favorite setingkat sekolah Hana. Dante hanyalah rupa standar. Begitupun juga dengan
otaknya dante termasuk anak yang sedikit bodoh emm mungkin lebih condong ke malas.
Diapun hanya masuk ke kelas IIS.
Tapi entah bagaimana pesona seorang Dante Wu menghipnotis Hana setiap Dante
lewat di depannya entah itu hanya sekedar sekilas atau bahkan 15 detik melewati koridor
kelasnya tapi hati Hana sudah terasa copot melihat wajah datarnya. Terkadang melihat dante
justru merupakan suatu cobaan bagi Hana karena dia diharuskan mengontrol dirinya,detak
jantungnya,dan letak matanya. Semua itu terjadi setiap kali ia melihat sosok Dante. Mungkin
mama Hana benar benar harus memeriksakannya ke dokter psikologis karena perilaku
anaknya yang menjadi over active jika berurusan dengan sosok Dante.
Dante hari ini akan memimpin tim basket sekolahnya melawan tim basket rival dari
zaman nenek moyang sekolahnya yaitu SMA N 111. Dengan sekolahnya sebagai tuan rumah.
Seketika lapangan basket SMAN 11 langsung membludak karna siswa siswi yang ingin turut

menyaksikan pertarungan sengit oleh sekolahnya.
Begitu pula Hana yang semangat menonton pertandingan hari ini. Sebenarnya ia tidak
tahu apa apa tentang permainan bola basket. Ia pun juga sama sekali tidak tertarik dengan
basket. Tapi ia sangat tertarik dengan pemain basket bernomor punggung 7 dengan nama
Dante Wu. Dengan durasi kurang dari 15 detik semua mudah menemukan pria blasteran
chinna itu dengan tinggi menjulang itu.
Begitu semangatnya Hana sampai ia lupa diri bahwa sedang berdesakan. Hingga tak
sengaja ia menyeggol bahu Jasmine teman seangkatannya yang cukup famous di sekolahnya
karena memang Jasmine sangat cantik,kaya,gaul,modis dan semua yang kau pikirkan

mengenai gadis di majalah fashion. Jasmine sedikit melirik hana dengan sinis lalu kembali
fokus pada regu cheers nya. Ya, memang jasmine adalah salah satu anggota cheerleader di
sekolah nya.
Pertandingan basketpun selesai dan dimenangkan oleh SMAN 111. Kecewa bagi
semua murid SMAN 11 termasuk Hana, tapi bukan karena gengsi sekolahnya. Lagi lagi
karena Dante dia merasa sedikit kecewa tidak melihat senyum kemenangan tercetak di wajah
Dante.
Dante pun merasa gagal memimpin sekolahnya di pertandingan ini. Sebenarnya fisik
dante juga sedang tidak baik karena dante sedang demam setelah kehujanan saat latihan
seharian menjelang pertandingan. Namun, bagaimanapun juga takdir tidak dapat diubah.

Dengan berat hati Dante dan semua murid Siswa SMAN 11 menerima kekalahan mereka
dengan rival bebuyutan mereka.
Ke esokan harinya di sekolah masih seperti biasanya tidak ada sesuatu yang menarik
juga bagi Hana karena Dante tidak masuk sekolah karena demamnya yang semakin tinggi.
Saat istirahat di kantin Hana lesu dan tidak fokus pada apapun. Bahkan setelah
memesan mie ayam dia hanya melihat nya tanpa memakannya karena terlalu galau hatinya
memikirkan keadaan Dante. Teman temanya yang melihatnya pun merasa kasihan karena
melihat sahabatnya yang sangat murung namun apa yang dapat mereka lakukan sekarang.
Setelah menyantap makanan mereka di kantin Hana dan teman temanya kembali ke
kelas. Di koridor karena tidak memperhatikan jalan hana sampai menabrak orang dan yang ia
tabrak adalah JASMINE!
“lo punya mata bisa di benerin gak sih? Setiap gue ketemu lo masalah mulu? Lo Hana
yang rusakin tas gue waktu SMP kan? Mau lo apasih!” kata Jasmine
“maaf gue sama sekali nggak ada niatan buat nabrak lo atau bikin masalah sama lo
kok serius deh maaf gue ga sengaja, iya gue Hana maaf juga buat yang itu tapi udah gue ganti
juga kan?... dan hari ini lo gak rugi apa apa kan? Maaf kelas gue udah mulai … gue duluan”
“MAU LO APA SIH NA!” teriak Jasmine tapi hanya di tinggal oleh Hana.
“gue udah bilang maaf!” teriak Hana dari kejauhan.
Dante sudah mulai masuk ke sekolah seperti biasa karena sudah mulai sehat sehingga
ia mulai latihan basket seperti biasanya. Dan Hana pun sudah mulai memandanginya seperti

biasa. Namun untuk hari ini akan lebih dahsyat karena sudah 3 hari tidak memandang pria
jakung bermarga wu itu. Sudah saatnya ia memuaskan hasratnya tersebut
Kini waktunya festival sekolah yang setiap kelas di haruskan berpatisipasi dan
diwakili 3 orang koordinator yang di pasangkan dengan 1 anggota osis sebagai pengawas.
Karna aku sekertaris kelas dan ketua kelas sedang diare saat itu jadi aku yang memilih dan
aku salah satu yang mewakili. Ya jujur saja harapan Hana adalah bekerja sama dengan

anggota Osis favoritnya siapa lagi jika bukan Wu Dante Azuraaaa!. Dan ya tepat entah dewi
fortuna yang sedikit kasihan melihatnya atau bagaimana entah cara apa.
Jelas tertulis Furukawa Hana Algheesa, Andrea Hirako ,Firlysa Rajo Drivhada dari XI
MIA 6 sebagai Koordinator dan sebagai pengawas Wu Dante Azura dari XI IIS.
“wuiiih Na kesempatan niih Na!” , “Naa ayo semangat Na ada Dante… jangan liatin
sisi bego lo ya Na!” “Hana………
Kata kata teman taman Hana yang terlalu heboh. Tapi Hana sendiri justru takut
“gimana nih gue takut dia eel feel liat ke begoan gue lo semua kasih saran dong! Gue
takut ntar malah dia tau gue suka sama dia… ntar dia jaga jarak sama gue… gue takut festival
kita ke ganggu gara gara gue gak konsen apa gue ngundurin diri aja?” kata Hana
“jangan bego udah lo jalanin dulu aja bisa kok bisa lo jangan minder juga lo cakep
kok”
“makasih ya doain gue sukses!” harapan Hana. Ia mencoba membiasakan diri dan

mencoba mengatur detak jantungnya saat berada di dekat Dante tapi semua sia sia dia tetap
saja merasa heboh jika dekat dengan pria jakung itu.
Hari hari penyusunan dan persiapan untuk festival berlalu dengan biasa saja bahkan
Hana merasa tidak nyaman karna ia selalu merasa satu satunya wanita. Tapi bukan itu
masalah utamanya sebenarnya yang lebih mengganggunya adalah seperti dante tidak
menganggapnya. Bayangkan saja jika pada temannya yang lain dante selalu menunjukan
ekspresi antusiasnya tapi ketika Hana mulai berbicara Dante hanya menatapnya sekilas jika di
hitung hanya 15 Detik. Dia merasa bahwa Dante tidak nyaman dengannya,namun dia
terkadang meyakinkan diri karena perbedaan gender yang membuatnya tidak nyaman.
Namun setiap hari mereka semakin dekat walau dante tetap jarang menatap mata
Hana ketika berbicara. Ya mungkin itu cobaan diantara keberuntungan yang di miliki Hana.
Belum lagi kini ada rumor bahwa Jasmine dan Dante berkencan ya mungkin memang Dante
tidak ingin Jasmine salah paham padanya.
‘Dante adalah tipe laki laki setia mungkin hingga ia pun menghindari tatapan mata’
‘Mungkin aku hanya akan merusak kebahagiaan mereka’ batin Hana di dalam hati.
Kini kami sedang briefing tahap akhir untuk menyiapkan segala sesuatu yang akan
kami butuhkan. Dan mungkin 3 hari kedepan adalah 3 hari terakhir bagi Hana untuk berada
di dekat Hana. Walau pun kedekatan mereka hanya berupa komunkasi formal dan tatapan
mata tidak lebih dari 15 detik. Hana memanfaatkan dengan baik waktu 15 detik tersebut ia
benar benar ingin memfokuskan dirinya untuk proyek festiva kelasnya.

Hingga hari-H akhirnya semua sudah siap dan kini adalah saat saat terakhirnya berada
sedekat ini dengan Dante. Dia berharap hari ini jangan sampai berakhir atau setidaknya
hentikan waktu. Hana takut nantinya ia dan Dante hanya akan menjadi orang yang tidak
mengenal satu sama lain dia tidak mau itu terjadi tidak akan pernah mau.

Disaat festival berlangsung Dante selalu bersamaku dan kelompokku demi lancarnya
acara. Hingga akhirnya Jasmine datang menemui Dante. Sungguh Hana ingin menghilang
saat ini juga dia takut jatuh sakit hati karena cinta pertamanya yang bertepuk sebelah tangan.
Dia benar benar ingin menangis sekarang ketika jasmine sudah mulai medekat.
“Dante! Aku kesini loh … gimana tugas kamu ? udah selesai kan? Udah lah tinggalin
aja mereka udah pada gede bisa kok mereka! Liat liat festival aja sama ak……. Belum
sempat Jasmine menyelesaikan kata katanya
“kamu siapa sih? Kamu kenapa? Satu tugas aku masih aku kerjain jangan ganggu
aku! Dua aku ga bakal tinggalin mereka karena mereka tanggung jawab aku! Tiga aku gamau
ninggalin kewajiban aku apalagi demi kamu”
“ Aku Jasmine! Yang kamu senyumin waktu Basket …. Oke kamu bentak aku demi
mereka orang orang yang gak sebanding sama aku apalagi cewek cerobbb….
“please shut up! Aku ga mau kasar sama cewek … siapa tadi nama kamu ? Jasmine?
Entahlah iya kamu ga sebanding sama merekalah,,, mereka orang orang hebat yang mau kerja
keras sedangkan kamu NOTHING jadi jangan ngejek mereka apalagi cewek ini dia nggak

pantes di lecehin sama orang yang gak sebanding sama dia apalagi kamu dia cewek yang
berharga buat aku”
Hana hanya bisa melongo mendengar perkelahian itu dia tidak tau lagi harus berkata
apa. Antara marah dan bahagia … bagaimana tidak satu dia di lecehkan begitu rendah oleh
Jasmine tetapi langsung di bela oleh Dante. Entah mungkin sekarang dia ingin sekali
berteriak kesenangan