Tugas mandiri Terstruktur dan Sosiologi

1. Pengertian Kata Sosiologi
1

Sosiologi (1839) yang berasal dari kata latin socius yang berarti “kawan” dan
kata yunani logos yang berarti “kata” atau “berbicara”. Jadi sosiologi berarti
“berbicara mengenai masyarakat” .

2. Definisi Sosiologi
2

a. Pitirim Sorokin3 mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari :
1) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial
(miisalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan
moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan
lain sebagainya) .
2) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan
gejala-gejala nonsosial (misalnya gejala geografis, biologis, dan
sebagainya) .
3) Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
b. Roucek dan Warren4 mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang

mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
c. William F. Ogburn dan Meyer F.Nimkoff 5 berpendapat bahwa sosiologi adalah
penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi
sosial.
d. J.A.A van Doorn dan C.J. Lammers6 berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu
pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang
bersifat stabil.
e. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi7 menyatakan bahwa sosiologi atau
ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan prosesproses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

1 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 4.
2 Ibid., hlm. 17.
3 Terjemahan bebas dari Pitirim Sorokin, Contemporary Sociological Theories, (New York: Harper & Row,
1928), hlm. 760-761.
4 Terjemahan bebas dari Roucek dan Warren, Sociology, an Introduction, (New Jersey: Littlefield, Adams &
Co. Peterson, 1962), hlm. 3.
5 Terjemahan bebas dari William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkoff, Sociology, op.cit., hlm. 39.
6 Terjemahan langsung dari J.A.A. van Doorn dan C.J. Lammers, Moderne Sociologie, Systematiek en analyse,
Vijfde druk, Aula Boeken, Utrecht-Antwerpen, 1964, hlm. 24.
7 Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (ed), Setangkai Bunga Sosiologi, (Jakarta: Lembaga Penerbitan

FEUI: 1974).

3. Sejarah Sosiologi
8

Sejarah sosiologi berasal dari Ilmu Filsafat (master scientiarum) yang lahir
pada saat-saat terahkir perkembangan ilmu pengetahuan. Sosiologi menjadi ilmu yang
berdiri sendiri karena meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat dan
perubahan yang terjadi di masyarakat. Sosiologi, menurut Auguste Comte harus
dibentuk berdasarkan pengamataan terhadap masyarakat bukan merupakan spekulasi.
Dalam abad ke-19 seorang ahli filsafat bangsa Perancis bernama Auguste
Comte menulis beberapa buah buku yang berisikan pendekatan-pendekatan umum
untuk mempelajari masyarakat. Dia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan
mempunyai urutan-urutan tertentu berdasarkan logika, dan setiap penelitian dilakukan
melalui tahap-tahap tertentu untuk kemudian mencapai tahap terahkir, yaitu tahap
ilmiah. Dia mempunyai anggapan saatnya telah tiba bahwa semua penelitian terhadap
permasalahan kemasyarakatan dan gejala-gejala masyarakat memasuki tahap terahkir,
yaitu tahap ilmiah. Oleh sebab itu, dia menyarankan agar semua penelitian terhadap
masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu tentang masyarakat yang berdiri sendiri.
Nama yang diberikannya tatkala itu adalah “Sosiologi” (1839) yang berasal dari kata

latin socius yang berarti “kawan” dan kata yunani logos yang berarti “kata” atau
“berbicara”. Jadi sosiologi berarti “berbicara mengenai masyarakat” . 9Selanjutnya
Comte berkata bahwa sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan dan tidak
pada spekulasi-spekulasi perihal keadaan masyarakat.
Menurut Auguste Comte, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan
kemasyarakatan umum yang merupakan hasil terahkir perkembangan ilmu
pengetahuan . Selanjutnya Comte berkata bahwa sosiologi harus dibentuk berdasarkan
pengamatan dan tidak pada spekulasi-spekulasi perihal keadaan masyarakat. Lahirnya
sosiologi, tercatat pada 1842 tatkala Comte menerbitkan jilid terahkir dari bukunya
yang berjudul Positive-Philosophy.
Sejak Herbert Spencer mengembangkan suatu sistematika penelitian
masyarakat dalam bukunya yang berjudul Principles of Sociology setengah abad
kemudian, istilah sosiologi menjadi lebih populer dan berkat jasa Herbert Spencer
pula sosiologi berkembang dengan pesat dalam abad ke-20, terutama di Prancis,
Jerman dan Amerika Serikat, tetapi arah perkembangannya di ketiga negara tersebut
berbeda satu sama lain. Walaupun John Stuart Mill dan Herbert Spencer merupakan
orang inggris, ilmu sosiologi tidak begitu pesat perkembangannya di negara tersebut,
berbeda dengan keadaan di Amerika Serikat pada masa itu.

4.


10

Tokoh-tokoh pendiri Sosiologi

8 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm 3-4.
9 William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, Sociology, (Boston: Haugton Mifflin Company, 1964), hlm 65
10 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 4.










Auguste Comte
Herbert Spencer

Karl Mark
Max Weber
Vilfredo Pareto
Pitirim A.Sorokin
Steinmetz
Charles Horton Cooley

(Perancis)
(Inggris)
(Jerman)
(Jerman)
(Italia)
(Rusia)
(Belanda)
(Amerika Serikat) dan lain sebagainya.