kemampuan  memanfaatkan  hasil  supervisi  pendidikan  harus  diwujudkan  dalam pemanfaatan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, dan
pemanfaatan hasil supervisi untuk mengembangkan sekolah. e.
Kepala Sekolah sebagai Leader Kemampuan  yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai  leader  dapat
dianalisis  dari  kepribadian,  pengetahuan  terhadap  tenaga  kependidikan,  visi  dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi.
f. Kepala Sekolah sebagai Inovator
Dalam  rangka  melakukan  peran  dan  fungsinya  sebagai  inovator,  kepala sekolah  harus  memiliki  strategi  yang  tepat  untuk  menjalin  hubungan  yang
harmonis  dengan  lingkungan,  mencari  gagasan  baru,  mengintegrasikan  setiap kegiatan,  memberikan  teladan  kepada  seluruh  tenaga  kependidikan  sekolah,  dan
mengembangkan  model-model  pembelajaran  yang  inovatif. Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin dari cara-cara ia melakukan pekerjaannya secara
konstruktif,  kreatif,  delegatif,  integratif,  rasional  dan  objektif,  pragmatis, keteladanan, disiplin, serta ada table dan fleksibel.
g. Kepala Sekolah sebagai Motivator
Sebagai  motivator,  kepala  sekolah  harus  memiliki  strategi  yang  tepat untuk  memberikan motivasi  tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.  Motivasi  ini dapat ditumbuhkan  melalui  pengaturan  lingkungan  fisik, pengaturan  suasana  kerja,  disiplin,  dorongan,  penghargaan  secara  efektif,  dan
penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar PSB.
C. Pengertian Pendidikan
Menurut  kamus  Bahasa  Indonesia,  kata  pendidikan  berasal  dari  kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai
arti proses atau  cara atau perbuatan mendidik.  Secara bahasa definisi pendidikan adalah  proses  pengubahan  sikap  dan  tata  laku  seseorang  atau  kelompok  orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut  UU  No.  20  tahun  2003  Pendidikan  adalah  usaha  sadar  dan terencana  untuk  mewujudkan  suasana  belajar  dan  proses  pembelajaran  agar
peserta  didik  secara  aktif  mengembangkan  potensi  dirinya  untuk  memiliki kekuatan  spiritual  keagamaaan,  pengendalian  diri,  kepribadian,  kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Pendidikan  biasanya  dimulai  ketika  bayi  lahir,  dan  hal  itu  terjadi  terus menerus dalam kehidupan yang panjang. Pendidikan juga dapat dimulai sebelum
bayi  dilahirkan,    seperti  yang  dilakukan  oleh  banyak  orang  dengan  memainkan musik  dan  membaca  kepada  bayi  dalam  kandungan  dengan  harapan  ia  bisa
mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Dari  beberapa  pengertian  pendidikan  menurut  ahli  tersebut  maka  dapat
disimpulkan  bahwa  Pendidikan  adalah  bimbingan  atau  pertolongan  yang diberikan  oleh  orang  dewasa  kepada  seorang  anak  untuk  mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak memperoleh kemampuan melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
D. Pengertian Pendidik Guru
Pendidik  adalah  orang  yang  mendidik.    Jadi  pendidik  adalah  orang  yang melakukan  kegiatan  dalam  bidang  mendidik.  Pendidik  dalam  bahasa  Inggris
disebut  teacher,  dalam  bahasa  Arab  disebut  Ustadz,  Mudarris, Mu’alim  dan
Mu’adib.  Dalam  sebutan  lainnya  kita  mengenal  guru,  dosen,  pengajar,  tutor, lecturer,  educator,  trainer  dan  lain  sebagainya.  Pendidik  juga  dapat  dimaknai
sebagai orang yang  memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, sedangkan dalam  pandangan  masyarakat  adalah  orang  yang  melaksanakan  pendidikan  di
tempat-tempat  tertentu,  tidak  mesti  di  lembaga  pendidikan  formal  Sekolah  atau institusi  pendidikan  dengan  kurikulum  yang  jelas  dan  terakreditasi,  tetapi  bisa
juga  di  lembaga  pendidikan  non  formal  Lembaga  Pendidikan  Ketrampilan, Kursus,  di  masjid,  di  suraumushala,  di  gereja,  di  rumah,  dan  sebagainya.
72
Undang-undang  No.  20  Tahun  2003,  Pasal  39  2  menjelaskan  bahwa  pendidik
72
M. Buchori, Psikologi Pendidikan  Bandung: Jemars, 1982, h. 90.
merupakan  tenaga  profesional  yang  bertugas  merencanakan  dan  melaksanakan proses  pembelajaran,  menilai  hasil  pembelajaran,  melakukan  pembimbingan  dan
pelatihan.  Sementara  itu  sebutan  pendidik  dengan  kualifikasi  dosen  merupakan tenaga  profesional  yang  bertugas  merencanakan  dan  melaksanakan  proses
pembelajaran,  menilai  hasil  pembelajaran,  melakukan  pembimbingan  dan pelatihan  serta  melakukan  penelitian  dan  pengabdian  kepada  masyarakat.
73
Tenaga  pendidik  meliputi  guru,  dosen,  konselor,  pamong  belajar,  widyaswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain  yang sesuai  dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. UU No. 20 tahun 2003 pasal 1.
74
Berdasarkan  beberapa  istilah  di  atas,  maka  tenaga  pendidik  adalah seseorang  yang  melakukan  kegiatan  dalam  memberikan  pengetahuan,
keterampilan,  pendidikan,  pengalaman,  dan  sebagainya,  bisa  siapa  saja  dan dimana saja. Secara luas dalam keluarga adalah orang tua, guru jika itu disekolah,
di  kampus  disebut  dosen,  di  pesantren  disebut  murabbi  atau  kyai  dan  lain sebagainya.
E. Tugas dan Fungsi Tenaga PendidikGuru