BAB I II PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Kuliah Kerja Praktik ( KKP )
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas lulusan
sebuah perguruan tinggi, tidaklah cukup hanya dibekali
dengan materi-materi yang bersifat sains (knowledge) saja,
tetapi juga para calon lulusan (mahasiswa) perlu juga dibekali
dengan
pengalaman-pengalaman
yang
riil
sifatnya.
Pengalaman riil ini mungkin tidak diperoleh mahasiwa di
bangku perkuliahan tetapi pengalaman berharga ini dapat
diperoleh dari pengalaman diluar lingkungan kampus pada
umumnya, yaitu lingkungan kantor maupun industri.
Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) merupakan program studi
STIE Bank BPD Jateng yang bertujuan agar mahasiswa dapat
melakukan aplikasi mengenai teori diperkuliahan dengan
keadaan sebenarnya didunia kerja. Kuliah Kerja Praktik ( KKP )
merupakan kegiatan perkuliahan wajib bagi mahasiswa dalam
bentuk kegiatan terpadu antara pendidikan dan praktik di
lapangan.Kegiatan Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) ini wajib
dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa mahasiswi STIE Bank
BPD Jateng yang telah memenuhi syarat.
Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) merupakan sarana untuk
dapat mengenal dengan dunia kerja, hal tersebut lebih
ditekankan mengingat kebutuhan akan sumber daya manusia
diharapkan
bisa
lebih
kompeten
dalam
penguasaan
ketrampilan diberbagai bidang. Kondisi tersebut dipicu oleh
kondisi perekonomian global serta persaingan sumber daya
manusia yang semakin ketat sehingga dibutuhkan sumber
daya manusia yang handal dan memiliki jiwa kompetensi
khususnya dari kalangan akademisi yang diharapkan dapat
melakuka penciptaan pertumbuhan dalam dunia kerja atau
industri.
Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) juga merupakan salah satu
persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa maupun
mahasiswi STIE Bank BPD Jateng untuk mencapai gelar
sarjana, dan merupakan salah satu kegiatan perkuliahan intra
kulikuler
wajib
dalam
bentuk
kegiatan
terpadu
antara
pendidikan dengan praktek lapangan. Pada KKP periode II
tahun 2014, pelaksanaannya dimulai tanggal 18 Agustus
sampai dengan 18 Oktober 2014, yang diikuti oleh sebanyak
145 mahasiswa, di 77 instansi, baik diberbagai instansi
pemerintah, BUMN, BUMD serta swasta. Pada kesempatan ini
penyusun ditempatkan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Pekalongan.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) merupakan
realisasi dari visi dan misi STIE Bank BPD Jateng untuk
mengembangkan diri. Selama jangka waktu 2 bulan, peserta
KKP diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungannya,
mempunyai dasar pijakan bagi pengembangan wawasan
dunia
kerja
dan
mampu
pengetahuan
yang
didapat
menganalisa
selama
antara
perkuliahan
ilmu
dengan
praktek di lapangan sehingga program Kuliah Kerja Praktik
( KKP ) dapat berguna bagi mahasiswa.
2. Tujuan Kuliah Kerja Praktik ( KKP )
Tujuan dilaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Praktik ( KKP )
antara lain :
1. Sebagai salah satu persyaratan atau mata kuliah wajib
yang ada di dalam kurikulum STIE Bank BPD Jateng baik
di jurusan Manajemen dan Akuntansi.
2. Sebagai sarana pengembangan kemampuan akademik
yang dapat diterapkan langsung di lapangan.
3. Sebagai sarana melatih mahasiswa maupun mahasiswi
melakukan adaptasi, sosialisasi dan interaksi dengan
dunia kerja yang ada.
4. Sebagai sarana mengembangkan
engetahuan
mahasiswa
maupun
wawasan
ilmu
mahasiswi
yang
mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Praktik ( KKP ).
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Penjelasan Tentang Kantor Pelayanan Pajak. Penyusun akan
menjelaskan terlebih dahulu tentang Kantor Pelayanan Pajak secara
umum.
1. Definisi Kantor Pelayanan Pajak
Kantor pelayanan pajak adalah unit kerja dari Direktorat
Jendral
Pajak
yang
melaksanakan
pelayanan
kepada
masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak
meupun tidak.
2. Bagian Dalam Kantor Pelayanan Pajak
Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) konvensional terdiri dari 8 seksi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Subbagian Umum
Seksi Tata Usaha Perpajakan
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Seksi Pajak Penghasilan Badan
Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
Seksi Pajak Pertambahan Nilai
Seksi Penagihan
Seksi Penerima dan Keberatan
Secara bertahap sejak tahun 2002, Kantor pelayanan pajak
telah mengalami modernisasi sistem dan struktur organisasi
menjadi instansi yang berorientasi ak merupakan penggabungan
dari kantor pelayanan pajak konvensional dan kantor pemeriksaan
dan penyidikan pajak. Pada tahun 2002 tersebut, dibentuk 2 KPP
WP besar / LTO (Large Tax Office). KPP ini menangani 300 WP badan
terbesar diseluruh Indonesia dan hanya mengadministrasikan jenis
pajak PPh dan PPn. Pada tahun 2003 dibentuk 10 KPP khusus yang
meliputi: KPP BUMN, Perusahaan PMA, WP Badan dan Orang Asing,
dan Perusahaan Masuk Bursa. Kemudian pada tahun 2004, dibentuk
pula KPP Madya atau MTO (Medium Tax Office). Sedangkan KPP
modern yang menangani WP terbanyak adalah KPP Pratama atau
STO (Small Tax Office). KPP Pratama baru dibentuk pada tahun 2006
sampai dengan 2008. Perbedaan utama antara KPP STO dengan LTO
maupun MTO antara lain adalah dengan adanya seksi ekstensifikasi
pada KPP STO, sehingga dapat dikatakan pula KPP STO merupakan
ujung tombak bagi DJP untuk menambah rasio perpajakan di
Indonesia.
Pembagian Seksi dan Jabatan Fungsional pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama adalah sebagai berikut:
a. Subbagian Umum
b. Seksi Pelayanan
c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
d. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
e. Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Maksimal 4 Seksi)
f. Seksi Penagihan
g. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
h. Kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa Pajak
i. Kelompok Jabatan Fungsional Penilai
3. Jenis Kantor Pelayanan Pajak
Kantor pelayanan pajak (KPP) modern terbagi dari 4 jenis, yaitu:
a.
b.
c.
d.
Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan
Pajak
Pajak
Pajak
Pajak
Besar
Madya
Pratama
Khusus
Kepala KPP merupakan jabatan eselon III A.
Dalam proses reorganisasinya, saat ini kantor pelayanan
pajak modern sudah dibentuk diseluruh wilayah Indonesia.
Kantor pelayanan pajak membawahi unit organisasi yang
lebih kecil yaitu kantor pelayanan, penyuluhan dan konsultasi
perpajakan (KP2KP). Kantor ini dipimpin oleh pejabat setingkat
eselon IV A.
Setelah menjelaskan Kantor Pelayanan Pajak secara umum,
berikut ini adalah deskripsi umum mengenai objek Kuliah Kerja
Praktik ( KKP ) yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Pekalongan.
1. Nama Lembaga
”Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Pekalongan”
2. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Pekalongan
Kantor pelayanan pajak pratama Pekalongan merupakan
instansi yan berbeda di bawah naungan kantor wilayah DJP
Jawa Tengah 1 Semarang. KPP Pratama Pekalongan telah
mengalami beberapa perubahan bentuk hingga akhirnya
menjadi suatu KPP (Kantor Pelayanan Pajak). Pada mulanya
KPP Pratama Pekalongan ini masih berupa kantor dinas
tingkat 1 Pekalongan yang berlokasi di Jl. Kepodang No. 1A
Pekalongan saat itu kantor dinas luar di bagi menjadi dua,
yaitu:
a. Kantor Dinas Luar tingkat Kodya Pekalongan yang
membawahi empat kantor Dinas Luar Tingkat Pemalang
dan Kabupaten Batang.
b. Kantor Dinas Luar tingkat 1 Tegal yang membawahi tiga
Kantor Dinas Luar tingkat II, yaitu: Kodya Tegal,
Kabupaten Brebes, dan
Oleh karena semakin bertambahnya jumlah
wajib
pajak
serta
semakin
besarnya
jumlah
penerimaan pajak, sejak tanggal 1 Januari 1964
sesuai dengan keputusan menteri urusan P3
No.BUAO/2/24/4 tanggal 5 Desember 1963, kantor
Dinas
Luar
tingkat
1
Kodya
Pekalongan
di
tingkatkan menjadi Kantor Inspeksi Keuangan
Pekalongan. Selanjutnya, pada tanggal 1 April
1989
berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Keuangan No.276/KMK/011 tentang Organisasi
dan
tata
kerja
Direktorat
Jendral
Pajak,
di
putuskan bahwa kantor inspesi pajak Pekalongan
ditingkatkan
menjadi
Kantor
Pelayanan
Pajak
Pekalongan Tipe B dan wilayah.
Pada November 2007, seiring dengan dilakukannya
modernisasi pada struktur Direktorat Jendral Pajak, maka KPP
Pekalongan Tipe B di ubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak
( KPP ) Pratama Pekalongan yang berlokasi di Jl. Merdeka No.9
Pekalongan dengan wilayah kerja meliputi Kota Pekalongan,
Kabupaten
Pekalongan
dan
Kabupaten
Sedangakan
Kabupaten
berubah
menjadi
Pratama Batang yang dibentuk pada akhir 2007.
Pemalang.
wilayah
KPP
3. Struktur Organisasi
Berikut struktur organisasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Pekalongan :
( gambar struktur organisasi terlampir)
a. Subbagian Umum
Yang bertugas mengurus seluruh administrasi pegawai
(baik dalam kepegawaian, keuangan, dan tatausaha)
dan menjadi rumah tangga KPP Pratama Pekalongan
(pusat dukungan logistik).
b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
Yang bertugas pengumpulan pencairan dan pengolahan
data, penyajian informasi, perekaman dokumen, urusan
tata
usaha
penerimaan
perpajakan,
pelayanan
dukungan teksnis computer
c. Seksi Penagihan
Betugas melakukan urusan penatausahaan piutang
pajak, penundaan dan angsuransi tunggakan pajak,
penagihan
aktif,
pengusulan
penghapusan
piutang
pajak, serta penyimpanan dokumen penagihan.
d. Seksi Ekstensifikasi
Bertugas untuk melakukan pengamatan potensi
perpajakan yang tujuannya menambah wajib pajak
yang mendaftar sebagai wajib pajak baru ber-NPWP.
e. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Bertugas untuk melakukan pengawasan kepatuhan
kewajiban perpajakan wajib pajak, penyusunan profil
wajib pajak.
f. Seksi Pelayanan dan Tempat Pelayanan Terpadu
Secara umum bertugas untuk melakukan pelayanan
terhadap wajib pajak yang dating ke KPP. Pelayanan
tersebut berupa pembuatan NPWP.
g. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
Melaksanakan administrasi pemeriksa, dan mengawasi
kepatuhan internal di instansi terkait (apakah SOP
dilaksanakan atau tidak, kepatuhan pegawai dan SPI
apakah sesuai atau tidak).
h. Fungsional Pemeriksa
Tugasnya melaksanakan pemeriksaan pajak. Fungsional
peeriksa letaknya diluar struktural.
4. Visi dan Misi
Visi :
Menjadi
model
pelayanan
masyarakat
yang
menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan bebas
kelas dunia, yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat.
Misi :
Fisikal
Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor
pajak
yang
mampu
menunjang
kemandirian
pembiayaan pemerintah berdasarkan undang-undang
perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang
tinggi.
Ekonomi
Mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi
permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijaksanaan
perpajakan yang minimizing distortion.
Politik
Mendukung proses demokratisiasi bangsa.
Kelembagaan
Senantiasa memperbaharui diri selaras dengan aspirasi
masyarakat dan teknokras perpajakan yang mutakhir.
Dengan adanya visi dan misi yang telah dimiliki oleh
KPP Pratama Pekalongan diharapkan dapat saling bersinergi
dan dijadikan landasan dasar untuk mencapai tujuan dan
sasaran.
5. Fungsi
a. Pengumpulan,
pencarian
dan
pengolahan
data
pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi
perpajakan.
b. Pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek
pajak bumi dan bangunan.
c. Penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan.
d. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan,
e.
f.
g.
h.
i.
penerimaan dan pengolahan surat.
Pemberitahuan serta penerimaan surat lainnya.
Penyuluh perpajakan
Pelaksanaan register wajib pajak
Pelaksanaan ekstensifikasi
Penatausahaan piutang pajak dan penataan penagihan
pajak
j. Pelaksanaan pemeriksaan pajak
k. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib
pajak
l. Pelaksanaan konsultasi perpajakan
m. Pelaksanaan intensifikasi
n. Pembetulan ketetapan pajak
o. Pengurangan pajak bumi dan bangunan serta bea
perolehan hak atas tanah bangunan
p. Pelaksanaan administrasi kantor
6. Wilayah Kerja KPP Pratama Pekalongan
Wilayah kerja KPP Pratama Pekalongan meliputi tiga wilayah,
antara lain:
a. Kota Pekalongan
Wilayah Kota Pekalongan meliputi 4 kecamatan, yang
terdiri dari 47 kelurahan.
b. Kabupaten Pekalongan
Wilayah Kabupaten Pekalongan meliputi 19 kecamatan,
yang terdiri dari 285 desa.
c. Kabupaten Pemalang
Wilayah Kabupaten Pemalang meliputi 14 kecamatan, yang
terdiri dari 222 desa.
1. Latar Belakang Kuliah Kerja Praktik ( KKP )
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas lulusan
sebuah perguruan tinggi, tidaklah cukup hanya dibekali
dengan materi-materi yang bersifat sains (knowledge) saja,
tetapi juga para calon lulusan (mahasiswa) perlu juga dibekali
dengan
pengalaman-pengalaman
yang
riil
sifatnya.
Pengalaman riil ini mungkin tidak diperoleh mahasiwa di
bangku perkuliahan tetapi pengalaman berharga ini dapat
diperoleh dari pengalaman diluar lingkungan kampus pada
umumnya, yaitu lingkungan kantor maupun industri.
Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) merupakan program studi
STIE Bank BPD Jateng yang bertujuan agar mahasiswa dapat
melakukan aplikasi mengenai teori diperkuliahan dengan
keadaan sebenarnya didunia kerja. Kuliah Kerja Praktik ( KKP )
merupakan kegiatan perkuliahan wajib bagi mahasiswa dalam
bentuk kegiatan terpadu antara pendidikan dan praktik di
lapangan.Kegiatan Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) ini wajib
dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa mahasiswi STIE Bank
BPD Jateng yang telah memenuhi syarat.
Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) merupakan sarana untuk
dapat mengenal dengan dunia kerja, hal tersebut lebih
ditekankan mengingat kebutuhan akan sumber daya manusia
diharapkan
bisa
lebih
kompeten
dalam
penguasaan
ketrampilan diberbagai bidang. Kondisi tersebut dipicu oleh
kondisi perekonomian global serta persaingan sumber daya
manusia yang semakin ketat sehingga dibutuhkan sumber
daya manusia yang handal dan memiliki jiwa kompetensi
khususnya dari kalangan akademisi yang diharapkan dapat
melakuka penciptaan pertumbuhan dalam dunia kerja atau
industri.
Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) juga merupakan salah satu
persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa maupun
mahasiswi STIE Bank BPD Jateng untuk mencapai gelar
sarjana, dan merupakan salah satu kegiatan perkuliahan intra
kulikuler
wajib
dalam
bentuk
kegiatan
terpadu
antara
pendidikan dengan praktek lapangan. Pada KKP periode II
tahun 2014, pelaksanaannya dimulai tanggal 18 Agustus
sampai dengan 18 Oktober 2014, yang diikuti oleh sebanyak
145 mahasiswa, di 77 instansi, baik diberbagai instansi
pemerintah, BUMN, BUMD serta swasta. Pada kesempatan ini
penyusun ditempatkan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Pekalongan.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik ( KKP ) merupakan
realisasi dari visi dan misi STIE Bank BPD Jateng untuk
mengembangkan diri. Selama jangka waktu 2 bulan, peserta
KKP diharapkan mampu beradaptasi dengan lingkungannya,
mempunyai dasar pijakan bagi pengembangan wawasan
dunia
kerja
dan
mampu
pengetahuan
yang
didapat
menganalisa
selama
antara
perkuliahan
ilmu
dengan
praktek di lapangan sehingga program Kuliah Kerja Praktik
( KKP ) dapat berguna bagi mahasiswa.
2. Tujuan Kuliah Kerja Praktik ( KKP )
Tujuan dilaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Praktik ( KKP )
antara lain :
1. Sebagai salah satu persyaratan atau mata kuliah wajib
yang ada di dalam kurikulum STIE Bank BPD Jateng baik
di jurusan Manajemen dan Akuntansi.
2. Sebagai sarana pengembangan kemampuan akademik
yang dapat diterapkan langsung di lapangan.
3. Sebagai sarana melatih mahasiswa maupun mahasiswi
melakukan adaptasi, sosialisasi dan interaksi dengan
dunia kerja yang ada.
4. Sebagai sarana mengembangkan
engetahuan
mahasiswa
maupun
wawasan
ilmu
mahasiswi
yang
mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Praktik ( KKP ).
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Penjelasan Tentang Kantor Pelayanan Pajak. Penyusun akan
menjelaskan terlebih dahulu tentang Kantor Pelayanan Pajak secara
umum.
1. Definisi Kantor Pelayanan Pajak
Kantor pelayanan pajak adalah unit kerja dari Direktorat
Jendral
Pajak
yang
melaksanakan
pelayanan
kepada
masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak
meupun tidak.
2. Bagian Dalam Kantor Pelayanan Pajak
Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) konvensional terdiri dari 8 seksi:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Subbagian Umum
Seksi Tata Usaha Perpajakan
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Seksi Pajak Penghasilan Orang Pribadi
Seksi Pajak Penghasilan Badan
Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan
Seksi Pajak Pertambahan Nilai
Seksi Penagihan
Seksi Penerima dan Keberatan
Secara bertahap sejak tahun 2002, Kantor pelayanan pajak
telah mengalami modernisasi sistem dan struktur organisasi
menjadi instansi yang berorientasi ak merupakan penggabungan
dari kantor pelayanan pajak konvensional dan kantor pemeriksaan
dan penyidikan pajak. Pada tahun 2002 tersebut, dibentuk 2 KPP
WP besar / LTO (Large Tax Office). KPP ini menangani 300 WP badan
terbesar diseluruh Indonesia dan hanya mengadministrasikan jenis
pajak PPh dan PPn. Pada tahun 2003 dibentuk 10 KPP khusus yang
meliputi: KPP BUMN, Perusahaan PMA, WP Badan dan Orang Asing,
dan Perusahaan Masuk Bursa. Kemudian pada tahun 2004, dibentuk
pula KPP Madya atau MTO (Medium Tax Office). Sedangkan KPP
modern yang menangani WP terbanyak adalah KPP Pratama atau
STO (Small Tax Office). KPP Pratama baru dibentuk pada tahun 2006
sampai dengan 2008. Perbedaan utama antara KPP STO dengan LTO
maupun MTO antara lain adalah dengan adanya seksi ekstensifikasi
pada KPP STO, sehingga dapat dikatakan pula KPP STO merupakan
ujung tombak bagi DJP untuk menambah rasio perpajakan di
Indonesia.
Pembagian Seksi dan Jabatan Fungsional pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama adalah sebagai berikut:
a. Subbagian Umum
b. Seksi Pelayanan
c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
d. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
e. Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Maksimal 4 Seksi)
f. Seksi Penagihan
g. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
h. Kelompok Jabatan Fungsional Pemeriksa Pajak
i. Kelompok Jabatan Fungsional Penilai
3. Jenis Kantor Pelayanan Pajak
Kantor pelayanan pajak (KPP) modern terbagi dari 4 jenis, yaitu:
a.
b.
c.
d.
Kantor
Kantor
Kantor
Kantor
Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan
Pelayanan
Pajak
Pajak
Pajak
Pajak
Besar
Madya
Pratama
Khusus
Kepala KPP merupakan jabatan eselon III A.
Dalam proses reorganisasinya, saat ini kantor pelayanan
pajak modern sudah dibentuk diseluruh wilayah Indonesia.
Kantor pelayanan pajak membawahi unit organisasi yang
lebih kecil yaitu kantor pelayanan, penyuluhan dan konsultasi
perpajakan (KP2KP). Kantor ini dipimpin oleh pejabat setingkat
eselon IV A.
Setelah menjelaskan Kantor Pelayanan Pajak secara umum,
berikut ini adalah deskripsi umum mengenai objek Kuliah Kerja
Praktik ( KKP ) yaitu Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Pekalongan.
1. Nama Lembaga
”Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Pekalongan”
2. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Pekalongan
Kantor pelayanan pajak pratama Pekalongan merupakan
instansi yan berbeda di bawah naungan kantor wilayah DJP
Jawa Tengah 1 Semarang. KPP Pratama Pekalongan telah
mengalami beberapa perubahan bentuk hingga akhirnya
menjadi suatu KPP (Kantor Pelayanan Pajak). Pada mulanya
KPP Pratama Pekalongan ini masih berupa kantor dinas
tingkat 1 Pekalongan yang berlokasi di Jl. Kepodang No. 1A
Pekalongan saat itu kantor dinas luar di bagi menjadi dua,
yaitu:
a. Kantor Dinas Luar tingkat Kodya Pekalongan yang
membawahi empat kantor Dinas Luar Tingkat Pemalang
dan Kabupaten Batang.
b. Kantor Dinas Luar tingkat 1 Tegal yang membawahi tiga
Kantor Dinas Luar tingkat II, yaitu: Kodya Tegal,
Kabupaten Brebes, dan
Oleh karena semakin bertambahnya jumlah
wajib
pajak
serta
semakin
besarnya
jumlah
penerimaan pajak, sejak tanggal 1 Januari 1964
sesuai dengan keputusan menteri urusan P3
No.BUAO/2/24/4 tanggal 5 Desember 1963, kantor
Dinas
Luar
tingkat
1
Kodya
Pekalongan
di
tingkatkan menjadi Kantor Inspeksi Keuangan
Pekalongan. Selanjutnya, pada tanggal 1 April
1989
berdasarkan
Surat
Keputusan
Menteri
Keuangan No.276/KMK/011 tentang Organisasi
dan
tata
kerja
Direktorat
Jendral
Pajak,
di
putuskan bahwa kantor inspesi pajak Pekalongan
ditingkatkan
menjadi
Kantor
Pelayanan
Pajak
Pekalongan Tipe B dan wilayah.
Pada November 2007, seiring dengan dilakukannya
modernisasi pada struktur Direktorat Jendral Pajak, maka KPP
Pekalongan Tipe B di ubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak
( KPP ) Pratama Pekalongan yang berlokasi di Jl. Merdeka No.9
Pekalongan dengan wilayah kerja meliputi Kota Pekalongan,
Kabupaten
Pekalongan
dan
Kabupaten
Sedangakan
Kabupaten
berubah
menjadi
Pratama Batang yang dibentuk pada akhir 2007.
Pemalang.
wilayah
KPP
3. Struktur Organisasi
Berikut struktur organisasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Pekalongan :
( gambar struktur organisasi terlampir)
a. Subbagian Umum
Yang bertugas mengurus seluruh administrasi pegawai
(baik dalam kepegawaian, keuangan, dan tatausaha)
dan menjadi rumah tangga KPP Pratama Pekalongan
(pusat dukungan logistik).
b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
Yang bertugas pengumpulan pencairan dan pengolahan
data, penyajian informasi, perekaman dokumen, urusan
tata
usaha
penerimaan
perpajakan,
pelayanan
dukungan teksnis computer
c. Seksi Penagihan
Betugas melakukan urusan penatausahaan piutang
pajak, penundaan dan angsuransi tunggakan pajak,
penagihan
aktif,
pengusulan
penghapusan
piutang
pajak, serta penyimpanan dokumen penagihan.
d. Seksi Ekstensifikasi
Bertugas untuk melakukan pengamatan potensi
perpajakan yang tujuannya menambah wajib pajak
yang mendaftar sebagai wajib pajak baru ber-NPWP.
e. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Bertugas untuk melakukan pengawasan kepatuhan
kewajiban perpajakan wajib pajak, penyusunan profil
wajib pajak.
f. Seksi Pelayanan dan Tempat Pelayanan Terpadu
Secara umum bertugas untuk melakukan pelayanan
terhadap wajib pajak yang dating ke KPP. Pelayanan
tersebut berupa pembuatan NPWP.
g. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
Melaksanakan administrasi pemeriksa, dan mengawasi
kepatuhan internal di instansi terkait (apakah SOP
dilaksanakan atau tidak, kepatuhan pegawai dan SPI
apakah sesuai atau tidak).
h. Fungsional Pemeriksa
Tugasnya melaksanakan pemeriksaan pajak. Fungsional
peeriksa letaknya diluar struktural.
4. Visi dan Misi
Visi :
Menjadi
model
pelayanan
masyarakat
yang
menyelenggarakan sistem dan manajemen perpajakan bebas
kelas dunia, yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat.
Misi :
Fisikal
Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor
pajak
yang
mampu
menunjang
kemandirian
pembiayaan pemerintah berdasarkan undang-undang
perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang
tinggi.
Ekonomi
Mendukung kebijaksanaan pemerintah dalam mengatasi
permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijaksanaan
perpajakan yang minimizing distortion.
Politik
Mendukung proses demokratisiasi bangsa.
Kelembagaan
Senantiasa memperbaharui diri selaras dengan aspirasi
masyarakat dan teknokras perpajakan yang mutakhir.
Dengan adanya visi dan misi yang telah dimiliki oleh
KPP Pratama Pekalongan diharapkan dapat saling bersinergi
dan dijadikan landasan dasar untuk mencapai tujuan dan
sasaran.
5. Fungsi
a. Pengumpulan,
pencarian
dan
pengolahan
data
pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi
perpajakan.
b. Pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek
pajak bumi dan bangunan.
c. Penetapan dan penertiban produk hukum perpajakan.
d. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan,
e.
f.
g.
h.
i.
penerimaan dan pengolahan surat.
Pemberitahuan serta penerimaan surat lainnya.
Penyuluh perpajakan
Pelaksanaan register wajib pajak
Pelaksanaan ekstensifikasi
Penatausahaan piutang pajak dan penataan penagihan
pajak
j. Pelaksanaan pemeriksaan pajak
k. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib
pajak
l. Pelaksanaan konsultasi perpajakan
m. Pelaksanaan intensifikasi
n. Pembetulan ketetapan pajak
o. Pengurangan pajak bumi dan bangunan serta bea
perolehan hak atas tanah bangunan
p. Pelaksanaan administrasi kantor
6. Wilayah Kerja KPP Pratama Pekalongan
Wilayah kerja KPP Pratama Pekalongan meliputi tiga wilayah,
antara lain:
a. Kota Pekalongan
Wilayah Kota Pekalongan meliputi 4 kecamatan, yang
terdiri dari 47 kelurahan.
b. Kabupaten Pekalongan
Wilayah Kabupaten Pekalongan meliputi 19 kecamatan,
yang terdiri dari 285 desa.
c. Kabupaten Pemalang
Wilayah Kabupaten Pemalang meliputi 14 kecamatan, yang
terdiri dari 222 desa.