10
BAB II STUDI PUSTAKA DAN
ROADMAP
A. State of The Art Entrepreuneurship
1. Pengertian Entrepreuneurship
Ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, intrapreneurship, dan entrepreneurial, dan entrepreneur.
a. Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan
baru, aktivitas kewirausahaan juga kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.
b. Intrapreneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam organisasi yang merupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan keinginan pasar.
c. Entrepreneur didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai
yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
d. Entrepreneurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau berwirausaha.
2. Inventor dan Entrepreneur
Berikut ini beberapa perbedaan antara inventor dan entrepreneur. Inventor didefinisikan sebagai seseorang yang bekerja untuk mengkreasikan sesuatu yang baru untuk pertama
kalinya, ia termotivasi dengan ide dan pekerjaannya. Inventor pada umumnya memiliki pendidikan dan motivasi berprestasi yang tinggi. Menurutnya, standar kesuksesan bukanlah
dari moneter semata tetapi dari hak paten yang didapatnya. Sedangkan wirausaha atau entrepreneur lebih menyukai berorganisasi daripada
menemukan sesuatu. Ia mengatur dan memastikan agar organisasinya berkembang dan bertahan. Entrepreneur berupaya mengimplementasikan penemuannya sehingga disukai
publik namun inventor lebih menyukai menemukan atau menciptakan sesuatu.
11 Kewirausahaan mengacu pada perilaku yang meliputi:
a. Pengambilan inisiatif, b. Mengorganisasi dan mengorganisasi kembali mekanisme sosial dan ekonomi untuk
mengubah sumber daya dan situasi pada perhitungan praktis c. Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan.
Kewirausahaan meliputi proses yang dinamis sehingga dengan demikian timbul pengertian baru dalam kewirausahaan yakni sebuah proses mengkreasikan dengan
menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan akan menerima reward yang
berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui pengertian tersebut, terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang
wirausahawan yakni : a. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan
nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
b. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan. c. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin
terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko sosial. d. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau
kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
3. Pengambilan Keputusan untuk Berwirausaha