Pengaitan Pertanyaan Eksibisi Refleksi

9 tergambar tugas-tugas yang perlu diselesaikan oleh mahasiswa agar mereka memiliki makna dari pengalaman belajar yang telah dilalui.

2. Pengelompokkan

Komponen pengelompokkan dalam aktivitas pembelajaran berbasis pendekatan konstruktivis memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan interaksi dengan sejawat. Pengelompokkan sangat bergantung pada situasi atau pengalaman belajar yang ingin dilalui oleh mahasiswa. Pengelompokkan dapat dilakukan secara acak random atau didasarkan pada kriteria tertentu porposive .

3. Pengaitan

Komponen pengaitan dilakukan untuk menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki mahasiswa dengan pengetahuan yang baru. Bentuk-bentuk kegiatan pengaitan sangat bervariasi, misalnya melalui pemecahan masalah atau diskusi topik- topik yang spesifik.

4. Pertanyaan

Pengajuan pertanyaan merupakan hal penting dalam aktivitas pembelajaran. Pertanyaan akan memunculkan gagasan asli yang merupakan inti dari pendekatan pembelajaran konstruktivistik. Dengan munculnya gagasan-gagasan yang bersifat orisinal, siswa dapat membangun pengetahuan di dalam dirinya.

5. Eksibisi

Komponen eksibisi dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruk- tivistik memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menunjukkan hasil belajar setelah mengikuti suatu pengalaman belajar. Pengetahuan seperti apa yang telah dibangun oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik? Pertanyaan seperti ini perlu dijawab untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa.

6. Refleksi

Komponen ini pada dasarnya memberi kesempatan kepada dosen dan mahasiswa untuk berpikir kritis tentang pengalaman belajar yang telah mereka tempuh baik personal maupun kolektif. Refleksi juga memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berpikir tentang aplikasi dari pengetahuan yang telah mereka miliki. Pendekatan konstruktivistik dapat diaplikasikan pada semua jenjang dan satuan pendidikan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam menerapkan pendekatan konstruktivistik adalah memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk membangun pengetahuan dengan menggunakan beragam sumber belajar yang tersedia. DESAIN AWAL PRODUK: MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK Desain sistem pembelajaran yang berlandaskan pendekatan konstruktivistik perlu memasukkan komponen-komponen pembelajaran yang menjadi prinsip pendekatan 10 konstruktivistik seperti yang dikemukakan oleh Gagnon dan Collay Pribadi, B.A. 2009, yaitu situasi, pengelompokkan, pengaitan, pertanyaan, eksibisi, dan refleksi. Berikut ini adalah desain awal yang akan dikembangkan yaitu desain sistem pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran konstruktivistik bandingkan dengan contoh Pribadi, B.A., 2010. Desain awal produk berikut ini, merupakan desain sistem pembelajaran pada mata kuliah Statistik Pendidikan bagi mahasiswa PGSD untuk Pokok Bahasan Populasi dan Sampel; materi lengkap yang terdapat pada lampiran masih perlu penyesuaian dengan aktivitas pembelajaran yang dirancang berikut ini. Tingkat : Perguruan Tinggi Topik : Populasi dan Sampel Mata Kuliah : Statistik Pendidikan Pengampu : Slameto Waktu : 90 menit No Komponen Aktivitas Pembelajaran 1 Situasi 5 menit Tujuan dari pembelajaran ini adalah mengenalkan konsep populasi, dan sampel. Materi yang akan diajarkan meliputi konsep populasi dan sampel, metode dan teknik sampling, serta penentuan besarnya sampel. 2 Pengelompokan 5 menit Mahasiswa terbagi dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan maksimal 5 orang. Setiap kelompok mendapat sejumlah topik penelitian beserta keterangan singkatnya. Kelompok pertama bertugas menganalisa alasan, manfaat dan tujuan dari diadakannya penarikan sampel. Kelompok kedua menganalisa topik-topik mana saja yang memerlukan penarikan sampel dari populasi. Kelompok ketiga menganalisis teknik sampling yang paling tepat bagi topik-topik tertentu. Kelompok keempat bertugas menghitung banyaknya sampel dari sebuah populasi dalam beberapa topik penelitian. Kelompok kelima bertugas menganalisis dampak dan follow up dari penentuan sejumlah sampel tertentu dari populasi.

3 Pengaitan

10 menit Dosen menjelaskan secara singkat tentang langkah-langkah menarik sampel yang meliputi pencarian informasi mengenai besarnya populasi, penentuan tingkat kesalahan, menentukan proporsi sampel dari populasi, teknik sampling, dan diperolehnya sejumlah sampel dengan kriteria tertentu.

4 Pertanyaan

20 menit Dosen mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa mengenai hal-hal berikut: 1. Apa alasan diadakannya penarikan sampel dalam penelitian? 2. Apa yang dimaksud dengan populasi? 3. Cara apa saja yang dapat dipergunakan untuk menentukan besarnya sampel? 4. Bagaimana supaya sampel dapat mewakili populasi? 5. Apa cirri-ciri sampel yang baik?

5 Eksibisi

40 menit Kelompok diminta mengemukakan pendapat tentang hasil diskusi yang telah dilakukan sesuai dengan tugas masing-masing. Pada saat 11 pemaparan opini, kelompok lain dapat memberikan opini, mengajukan pertanyaan, dan diskusi. Setiap kelompok maju sesuai dengan sistematika materi yang telah ditetapkan.

6 Refleksi

10 menit Pada akhir sesi pembelajaran, guru atau instruktur meminta pendapat atau pandangan mahasiswa tentang pengetahuan yang telah diperoleh dari proses pembelajaran tentang populasi-sampel Berdasarkan desain awal pembelajaran berbasis konstruktivistik di atas, para maha- siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang dapat memungkinkan mereka membangun pengetahuan yang sedang dipelajari. Dosen perlu bertindak kreatif agar dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi mahasiswa. Hal ini merupakan kunci bagi penggunaan pendekatan pembelajaran konstruktivistik. Metode, media, dan strategi pembelajaran yang digunakan dalam aktivitas pem- belajaran dengan pendekatan konstruktivistik akan dipilih agar dapat mendukung mahasiswa dalam membangun pengetahuan dan keterampilan yang sedang dipelajari. Demikian pula halnya dengan penggunaan media pembelajaran, akan dipilih dengan cermat agar dapat mendukung mahasiswa dalam membangun pengetahuan dan keterampilan yang sedang dipelajari dan sesuai dengan aktivitas pembelajaran konstruktivistik. Sebagai contoh, penggunaan media power point yang menayangkan isi program perkuliahan perlu diikuti dengan kegiatan diskusi yang memungkinkan mahasiswa membangun pengetahuan dan keterampilan. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat memicu terjadinya proses berpikir mahasiswa dalam rangka membangun kompetensi. Sekalipun sudah dirancang pada perangkat pembelajaran seperti pada materi terlampir, penetapanpemilihan strategi pembelajaran yang akan digunakan masih perlu direvisi sehingga benar-benar dapat melatih mahasiswa untuk mengaitkan pengetahuan lama dengan pengetahuan yang sedang dipelajari. Revisi didasarkan hasil validasimasukan pakar. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam menerapkan pendekatan pembelajaran konstruktivistik adalah penggunaan instrumen evaluasi dan penilaian hasil belajar. Beragam instrumen evaluasi hasil belajar pada dasarnya dapat digunakan dalam pendekatan pembelajaran konstruktivistik. Namun instrumen yang akan digunakan pengembang akan disusun berdasarkan kemampuan instrumen tersebut ketika mengukur hasil belajar mahasiswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari. Oleh karena itu, tidak cukup hanya berbentuk obyektif, tetapi juga tes uraian yang dilengkapi tes kinerjaperformance. Ketiga jenis instrumen ini dipandang sesuai untuk digunakan dalam menerapkan pendekatan pembelajaran konstruktivistik, karena jenis tes ini bersifat sistematik, digunakan untuk melakukan evaluasi hasil belajar yang tidak dapat diukur melalui tes obyektif. Walaupun tes obyektif dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan atau hasil belajar, khususnya aspek kognitif, namun performance test sangat bermanfaat untuk 12 digunakan dalam mengetahui tingkat pencapaian kemampuan mahasiswa yang bersifat nyata. Menurut Grondlund 1993, ada beberapa aspek hasil belajar yang dapat diukur secara efektif melalui penggunaan performance test yaitu:  Kemampuan dalam mengidentifikasi, misalnya menentukan bagian-bagian dari suatu sistem sebagai suatu keseluruhan  Kemampuan membangun atau mengkonstruksi, yaitu keterampilan dalam menyusun komponen-komponen menjadi satu kesatuan utuh, dan  Kemampuan dalam melakukan atau mendemonstrasikan sesuatu, seperti mengoperasikan peralatan atau menerapkan proses atau prosedur. PELAKSANAAN DAN HASIL PENGEMBANGAN Berdasarkan materi ajar Penelitian Pendidikan SD 2011 unit 9 Populasi dan Sampel, pengembangan model pembelajaran konstruktivisme ini dilaksanakan pada mata kuliah statistik pendidikan untuk 1 pertemuan pada 2 kelas. Langkah –langkah yang ditempuh adalah seperti berikut ini. 1. Pendahuluan 10‟ Pembukaan dengan penjelasan tentang materi bahasan dan kompetensi yang akan dikuasai melalui pokok bahasan ini; serta proses perkuliahan sesi pertemuan ini. 2. Bekerja kelompok 50‟ Pembentukan kelompok, disepakati menggunakan kelompok yang sudah terjadi untuk kegiatan perkuliahan yang lalu sehingga ada 6 kelompok kemudian dilanjutkan dengan pengaturan tempat duduk dan peserta memasuki kelompoknya masing-masing. Setiap kelompok mendalami materi tertulis yang diterimanya seperti terlampir; Setiap kelompok diberi kebebasan menetapkan cara untuk mempelajarinya: 1 kelompok memilih membaca bersama dan membuat peta kosep kemudian berdiskusi 1 kelompok memilih untuk 2 peserta membaca dalam hati menyimak dan dilanjutkan melaksanakan tugas seperti yang ada pada Unit Materi 2 kelompok masing-masing membagi materi menjadi 2 sesuai Sub Unit yang ada dengan membuat tanda-tanda dengan catatan kecil; kemudian mengerjakan latihan dan tes formatif 1 kelompok menyururuh 1 anggota membaca materi, anggota lainnya mencatat terus berdiskusi 1 kelompok yang terdiri dari 5 orang anggota, membagi diri menjadi 2 sub kelompok 3 anggota laki-laki membaca materi kemudian mencatat; 2 anggota perempuan membaca dan mengerjakan latihan soal. 13 3. Diskusi Tema setiap kelompok 1 tema 10‟ Apa alasan diadakannya penarikan sampel dalam penelitian? Apa yang dimaksud dengan populasi? Cara apa saja yang dapat dipergunakan untuk menentukan besarnya sampel? Bagaimana supaya sampel dapat mewakili populasi? Apa cirri-ciri sampel yang baik? Apa kelebihan dan kelemahan teknik sampling yang ada pada materi? Dilanjutkan dengan pertanyaan: Apa komentar dan saran kelompok? Terdapat 1 kelompok yang lebih cepat selesai, kemudian melanjutkan mengerjakan latihan. Namun ada juga 1 kelompok yang masih sibuk mencatat hasil oleh sekretaris. Latihan yang mereka pilih adalah menghitung sampel. 4. PresentasiEkzibisi hasil kerja kelompok 15‟ Salah satu contoh hasil kerja kelompok dalam bentuk peta konsep seperti terlampir 5. Berdasarkan hasil presentasi diajukan beberapa pertanyaan kepada dosen tentang rumus dan penggunaannya, tingkat kepercayaan, tabel Krice, nomogram dan konfirmasi penghitungan. 6. Refleksi 5‟ penyimpulan dan tindak lanjut latihan dan atau tes formatif yang belum dikerjakan dengan tuntas dipakai sebagai PR 7. Pengisian lembar balikan juga di PR-kan karena waktu sudah habis. VALIDASI MODEL BERDASARKAN PENILAIAN MAHASISWA Dengan menggunakan 17 item yang dijabarkan dari model pembelajaran konstruktivisme yang dinilai oleh mahasiswa setelah akhir perkuliahan diperoleh hasil seperti berikut ini. PertanyaanIndikator Modus Jawaban ST T Sd R 1. Seberapa tinggi perkuliahan ini menggambarkan secara komprehensif tentang maksud atau tujuan dilaksanakannya aktivitas pembelajaran?. V 2. Seberapa jelas tergambar tugas-tugas yang perlu diselesaikan oleh mahasiswa agar mereka memiliki makna dari pengalaman belajar yang telah dilalui? V

3. Apakah pengelompokkan dalam aktivitas pembelajaran memberi