Beberapa Faktor Penentu Partisipasi Anggota Masyarakat dalam Pembangunan Pedesaan
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang M a s a l a h
Pernbangunan
di Indonesia secara berencana telah
mulai pada tahun lima puluhan.
2
tahun
1952
Nasional
(Depernas).
rneletakkan
bagian
menetapkan
Peraturan Pemerintah Nomor
terbentuknya
Dewan
,
pembangunan pada sektor Ekonomi yang
yang sangat lemah dan perlu
Tahun
bangunan
Perancang
P a d a w a k t u itu perhatian Pemerintah
diperkuat.
Presiden Nomor 161 tahun 1958 tentang Rencana
Lima
1956-1960,
adalah :
di-
dianggap
Keputusan
Pembangunan
mengernukakan tentang tujuan
1) R e n c a n a Pembangunan L i m a T a h u n
perndi-
tujukan untuk mempertinggi tingkat kehidupan rakyat dengan
meningkatkan produksi d a n pendapatan d a n rnengubah struktur
ekonomi
kolonial
bukaan
kesempatan
sosial
sesuai dengan azas kekeluargaan;
bangunan
Lima
menjadi struktur nasional
T a h u n ini ditujukan
Sektor Pernerintah,
syarakat
usaha diseluruh lapangan
desa;
3)
b.
dengan
pem-
ekonorni
dan
2) Rencana
ke
tiga
Sektor Swasta dan,
c.
sektor:
Perna.
Sektor m a -
Sektor-sektor ini juga meliputi
Pem-
bangunan Nasional yang bersifat Regional.
Kiranya
Nasional
dapat ditarik kesimpulan
pada
ningkatkan
masa
yang I?lu itu
bahwa
merupakan
Pernbangunan
usaha
rne-
tingkat kehidupan bangsa Indonesia dengan cara
#
meningkatkan
produksi dan rnerubah
struktur
perekonomian
kolonial menjadi suatu struktur perekonornian Nasional. D a n
pernbangunan rnasyarakat desa merupakan bagian integral dari
pernbangunan
Nasional
nasional.
tentang
Konsepsi
l.'ernbangunan
MPRS
ini dikernukakan lagi pada ketetapan
Nomor
"...
bahwa pernbangunan nasional Semester
Berencana
adalah suatu pembangunan d a l a m m a s a peralihan, yang
bersifat
rnenyeluruh
untuk
menuju
tercapainya
rnasyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
atau masyarakat sosialis Indonesia, dimana tidak
terdapat penindasan dan penghisapan atas rnanusia
oleh
rnanusia guna mernenuhi arnanat
penderitaan
rakyat".
pernberontakan G. 30. S PKI-September 1965 d a n ke-
Setelah
kuasaan berada
pada O r d e B a r u , rnaka cakrawala pernbangunan
rnenjadi rnakin luas dan m a k i n terinci.
nasional
lalu pembangunan lebih bersifat
seperti SENSUS penduduk,
dasar
lain
"Nation
sebagainya
seperti
BAPPENAS
Nornor
dasar
ini.
80 tahun 1967.
amalan
Kelembagaan
terbentuknya
Pancasila
Building",
data
data setiap Propinsi
belurn tersedia secara
sekarang
Pada masa
adalah
lengkap,
terinci
pembangunan
Keputusan
adalah
Presiden
Pembangunan Nasional sebagai
dilaksanakan secara bertahap
dan
di
pengdalarn
rangkaian Repelita-Repelita. Keputusan tentang Pernbangunan
Nasional
putusan
Indonesia
politik
telah dituangkan dalarn
seper t i keputusan
berbagai
Presiden
Nornor
ke319
tahun 1968 tentang Repelita I tahun 1969/1970- 1973/1974;
Keputusan Presiden Nomor 11,tahun 1974 tentang Repelita 1 1
tahun 197411975-197811979; Keputusan Presiden Nomor
1980
tentang
Keputusan
Repelita 1 1 1 tahun
1979/1980
-
tahun
#
198311984;
Presiden Republik Indonesia Nomor 21 tahun 1984
tentang Repelita IV.
rnencapai
Pernbangunan Nasional dilakukan untuk
Tujuan Nasional,
untuk rnemberlkan arah gambaran
wujud rnasa depan yang diinginkan rnaka disusun
Garis-Garis
Besar Haluan Negara yang ditetapkan oleh MPR.
Garis-garis
Negara itu rnerupakan Pola U n u m
Pembangunan
Besar
Haluan
Nasional.
telah
Garnbaran
ditetapkan
wujud rnasa depan yang diinginkan
dalam Pola Dasar
Pembangunan
Nasional
rnerupakan landasan pokok dalarn rnenentukan Pola
yang
Pernbangunan Jangka Panjang.
itu
Pola h u m Pernbangunan
Unurn
Jangka
Panjang inilah rnenjadi dasaf Pola b u r n suatu Pelita.
Jika
nya
disimak Pernbangunan Nasional Indinesia sebenar-
telah
luas,
sektor
dirnulai sejak tahun 50-an,
lebih
terinci
dan
atas berbagai bidang
rnemang
dan
lebih
berbagai
dan lebih dilaksanakan secara intensif secara
me-
nyeluruh, terarah, terpadu dan terus rnenerus setelah Pernerintah
Orde
197311974
sampai
1988/1989,
bagai
terjun
Baru.
Sejak
dengan
Repelita
Repelita
I
tahun
196911970-
IV
tahun
198411985-
telah banyak program berbagai bidang dan
ber-
sektor dan banyak petugas-petugas pernbangunan telah
k e pedesaan.
seperti
pernbangunan
tanian,
industri
Pernbangunan telah
banyak
bidang ekonomi seperti
perhubungan,
dilakukan
sektor
perdagangan,
per-
koperasi,
L 1.
tenaga kerja dan lain sebagainya.
budaya
seperti
Berencana,
sektor
perumahan
*
Bidang agama dan sosial
pendidikan,
kesehatan,
dan lain sebagainya.
Keluarga
Demifian juga
bidang politik dan bidang pertahanan kearnanan. Pembangunan
berbagai
bidang
jantung
rnemang
dan berbagai sektor ini telah
pedesaan di seluruh tanah air
pernbangunan
dilakukan
masuk
Indonesia,
untuk
seluruh
ke
karena
rnasyarakat
Indonesia. Masyarakat pedesaan telah diserbu dari berbagai
jurusan
dengan
oleh penyuluh pernbangunan dari berbagai
berbagai bentuk prograrn-program
dilaksanakan
pembangunan
oleh berbagai Departernen.
lernbaga
pemerintah yang turun k e
lernbaga
non
pernerintah seperti
rnasyarakat.
pedesaan,
lembaga-lernbaga
juga
swadaya
143 311 8 2 3 orang
penduduk Indone-
(Biro Pusat
Statistik,
dan pada tahun 1984 penduduk ini telah rnenjadi
579 521 jiwa.
161
Sebagian besar penduduk Indonesia itu ting-
gal di pedesaan. Menurut United Nations
A s i a n and Pacific
Institute Bangkok (1980) ada 8 2 %dari
Development
duk
tetapi
I
berjurnlah
1980)
yang
Bahkan bukan saja
Menurut Sensus Penduduk tahun 1980,
sia
instansi
Indonesia
itu yang tinggal di pedesaan
pendu-
seperti
di-
kernukakan sebagai berikut :
"This is based on the fact that 82 per cent of the
Indonesian population live in the rural areas. By
developing the villages, the quality of the life of
the majority o f the population of Indonesia will be
improved.
Therefore,
a great deal of a f f o r t sectoral, regional a s well a s Presidential Grants in
Aid
(INPRES) project-is
directed
toward the
development of the rural areas". (Yadav;1980:245).
Jika
berjurnlah
orang
penduduk
80 persen,
Indonesia yang
di
pedesaan
rnaka akan ada sejurnlah 117 865
yang hidup di daerah pedesaan,
rnendapatkan
tinggal
penghasilan dari sektor
#
artinya rnereka
pertanian.
485
ini
Penduduk
daerah
Lampung
menurut S e n s u s Penduduk tahun
jurnlah 4 6 3 4 138 orang.
ber-
1980
Dari jumlah itu yang tinggal pada
daerah pedesaan berjumlah 3 2 1 3 014 orang. Nampak "golongan
orang
daerah
-
desa" ini baik di seluruh Indonesia
Lampung
menempati suatu jumlah yang
maupun
besar.
di
Pada
tahun 1982/1983 desa dl seluruh lndonesla berjumlah 65 127
buah.
Sejak Repelita I tahun pertama tahun 1969/1970 sampai
dengan tahun k e empat Repelita 111,
ningkat
sejumlah
desa
baik
menambah
jumlah
d e s a yang sudah
me-
Pemerintah
(46.3Oh).
ini dapat dengan mudah merubah jumlah desa
sekarang
ada,
I
2 0 . 6 4 9 buah
pertambahan desa
ada
yang
dengan
istilah pemekaran ataupun mengurangi jumlah desa yang ada.
Tindakan
formal
dikeluarkannya
Undang-undang Nomor 5 tahun
Pemerintah Desa.
lah
desa
di
Pemerintah ini dimungkinkan
oleh
telah
tentang
1959
Di bawah ini dlsajikan perkembangan jum-
seluruh Indonesia sejak
Repelita
I
tahun
1969/1970 sampai dengan tahun 1982/1983 Repelita I 1 1 tahun
kc empat.
Kebijaksanaan Pembangunan Nasional Indonesia memegang
suatu
hidupan
ikrar,
dan
perhatikan
untuk membangun d a n mengembangkan tata
penghidupan masyarakat pedesaan dengan
keserasian
pedesaan sekitarnya.
hubungan antara
kota
dan
ke-
memdaerah
#
$
2
Tabel 1.
Jurnlah D e s a di seluruh Indonesia
sarnpai tahun 1 9 8 5 1 1 9 8 6
.........................................................
NO
T a h u n
D e s a
19691 1970
197011971
197111972
19721 1973
197311974
19741 1975
197511976
197611977
197711978
44
44
44
45
45
45
45
58
59
.........................................................
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Surnber:
Pada
tulis
P i d a t o Kenegaraan Presiden dan
Departernen Dalarn Negeri.
G a r i s - g a r i s Besar H a l u a n Negara tahun 1983 ter-
bahwa hakekat dari Pernbangunan
adalah
478
622
630
575
587
303
303
675
071
pernbangunan
Nasional
Indonesia
rnanusia Indonesia seutuhnya dan
bangunan seluruh rnasyarakat Indonesia.
resrni
itu
dinyatakan
perlu
diberikan kepada
bahwa
J u g a pada
perhatian
pern-
dokurnen
sebesar-besarnya
peningkatan pernbangunan
pedesaan
terutarna rnelalui peningkatan prakarsa dan swadaya rnasyarakat desa serta rnemanfaatkan secara rnaksirnal dana-dana yang
diperuntukkan
bagi
pernbangunan pedesaan seperti
bantuan
I
lnpres d a n lain sebagainya.
Untuk
rneningkatkan prakarsa d a n
swadaya
rn-yarakat
desa pernerintah rnernberikan Bantuan Pernbangunan D e s a , akhir
Pelita
I 1 d i b e r i k a n bantuan untuk s e t i a p desa s e b e s a r
350 0 0 0 , - ;
p a d a awal P e l i t a I 1 1 b a n t u a n u n t u k s e t i a p d e s a
diberikan
tahun
Rp
sebesar
Rp 4 5 0 0 0 0 , - .
Pada P e l i t a
I11
untuk
198011981 b a n t u a n u n t u k s e t i a p d e s a rneningkat
rnen-
jadi
Rp 7 5 0 0 0 0 , - ;
tahun 198111982 b a n t u a n u n t u k
setiap
desa
ditingkatkan
r n e n j a d i Rp 1 0 0 0 0 0 0 , - d a n p a d a
tahun
1982/1983
b a n t u a n u n t u k pernbangunan d e s a r n e n c a p a i Rp
664 m i l y a r .
Khusus
bantuan
240
pernbangunan d e s a t a h u n 1 9 8 2 /
1 9 8 3 s e b e s a r Rp 8 8 431 r n i l y a r .
Mernbangun r n a n u s i a I n d o n e s i a s e u t u h n y a ,
bangun
berarti
mern-
I n d o n e s i a rnenjadi manusia
yang
k e s e l a r a s a n dan keseirnbangan.
Pem-
anggota rnasyarakat
rnerniliki
keserasian,
bangunan
anggota
sebenarnya
nusia.
rnasyarakat menjadi
rnerupakan
yang
utuh
p e r w u j u d a n r e a l i s a s i hak a z a s i
adalah
untuk
rnanusia.
pembangunan.
Pernbangunan
pedesaan
alat
Pernbangunan
diutarnakan
r n e l a l u i p e n i n g k a t a n p r a k a r s a dan swadaya rnasyarakat
Adalah
sangat
p e n t i n g u n t u k t i d a k sernata-rnata
bahwa
rnasyarakat d e s a s e b a g a i beban
rakat
pedesaan p e r l u dipandang sebagai
p o t e n s i pembangunan d i p e d e s a a n .
ini
p e r l u d i g a l a n g a g a r rnenjadi n y a t a ,
sendiri
butuhannya.
Masya-
daya
Prakarsa
pedesaan
dan
daya dan p o t e n s i
s e h i n g g a a k t i f dan
rnerubah l i n g k u n g a n -
s e c a r a r n o b i l d a n d i n a r n i s d a l a r n memenuhi
dan swadaya rnasyarakat
.--
bangunan
modal,
desa.
rnernandang
pernbangunan.
Modal,
berfungsi untuk dapat merubah'dirinya,
nya
ma-
A n g g o t a r n a s y a r a k a t a d a l a h o b j e k pernbangunan,
s c k a l i g u s rnerupakan subyek
dun
rnanusia
dalarn
ke-
pern-
-
h a r u s d i t u r n b u h k a n d a n dikernbaiigkan
dl
bawah
bimbingan d a n bantuan Pemerintah.
Pembangunan
pe-
desaan harus dilakukan mela.lui prakarsa dan swadaya masyarakat
berarti memberikan kesempatan dalam pemerataan
sempatan
berpartisipa-.si bagi
d a l a m pembangunan.
menyatakan
termasuk
anggota
masyarakat
Samir Radwan dan Torkel A l f h a n
bahwa
berpartisipasi bagi anggota
masyarakat suatu keluarga. D e m i k i a n juga
khusus
desa
(1978)
masyarakat
diantara delapan keperluan m i n i m u m bagi
nenyatakan
ke-
anggota
Verhaagen (1979)
bahwa partisipasi itu merupakan
suatu
dari suatu interaksi, dan komunikasi.
bentuk
Hal itu
di-
kemukakan demikian:
"Participation is a special form interaction and
comnunication which implies the sharing of power and
responsibi 1 ity, and benefits".
Demikian Verhaagen (di dalarn Van Dusseldorp. 1 9 8 1 ) .
Pemaksaan pembangunan atau hanya memberikan program
program
pembangunan
masyarakat
menjadi
akan
acuh
dengan mengabaikan
dapat
menimbulkan
-
prakarsa-swadaya
masyarakat
tak acuh terhadap kegiatan
pedesaan
pembangunan
di
sekitarnya. P a d a masyarakat pedesaan itu dapat tirnbul rasa
tidak berharga,
rnerasa tidak berkepentingan, tidak m e r a s a
ikut memiliki program itu.
rosukan
tidak
akhirnya
masyarakat
yang
rnemenuhi
keadaan
daerah
yang
Suatu program pembangunan
harapan
dan
demikian
itu
itu m e r a s a terasing
ada di daerahnya sendiri.
keinginannya.
dapat
dari
didan
menjadikan
pembangunan
Betapa pentingnya
H
partisipasi masyarakat d a l a m pembangunan dapat kite
adanya
sirnak
d a l a m dokumen G a r i s - n a r i s Uesar H a l u a n Negara tahun 1983 :
"Berhasilnya pernbangunan nasional sebagai pengarnalan
Pancasila tergantung pada partisipasi seluruh rakyat
serta sikap m e n t a l , tekad dan sernangat, ketaatan dan
disiplin para penyelenggara negara serta seluruh
rakyat Indonesia
(GBHN 1983, ha1 113),
.
Jadi
berhasilnya Pernbangunan Nasional ditentukan oleh
faktor adanya partisipasi seluruh rakyat. D a n berarti pula
Pembangunan
Nasiaonal
yang berhasil
adalah
berhasilnya
rnempartisipasikan seluruh rakyat dalarn pernbangunan itu.
2. M a s a l a h
Kegi atan
lama
pernbangunan di Indones ia
dimulai
kegiatan pembangunan
sebenarnya
itu
telah
masyarakat pedesaan.
Sejak tahun lirna puluhan
dilancarkan
Rencana
Pembangunan
Pembangunan
Nasional
dilakukan
telah
Tahun
Semesta Berencana
1956-1960.
Tahapan
Pertama
itu
tidak dapat berjalan lancar karena tidak
ada
kestabilan politik.
berontakan
di
Pemerintah tidak stabil,
seluruh
perjuangan
yang
tanah air.
Pemerintahan,
Pada masa
sungguh-sungguh
rnenciptakan Stabilitas Nasional,
kekuasaan
menyen-tuh
tahun 1961-1969. P a d a rnasa-masa yang lalu
pcmbangunan
dengan
Lima
telah
banyak pemOrde
telah
Baru
berhasil
terutarna dapat stabilnya
sehingga
dapat
rnelakukan
se-
rangkaisn Pernbangunan Nasional.
Setelah
Indonesia rnerdeka tahun 1945 telah
ada
ke-
I
giatan
didikan
pernbangunan pedesaan,
Masyarakat yang berus'aha rneningkatkan tar&
didikan rakyat.
ke
mulai berjalan Lembaga P e n pen-
Intensifikasi usaha pertanian telah rnasuk
~ e d e s a a ntahun 1959.
rnisalnya Penyuluhan Panca
Usaha
dan
Padi S e n t r a ,
demikian gerakan koperasi
telah
rnulai
sekitnr tahun 5 0 - a n , Pemerintah O r d e Baru sejak tahun 1959
rnenggerakkan
berbagai
Pernbangunan Nasional di segala bidang dengan
sektor di seluruh tanah air.
Pernbangunan
lebih
rnenyeluruh, lebih terinci dan terarah. D a n bagairnana hasil
pernbangunan itu.
ini
Mengenai hasil-hasil pernbangunan
selama
secara objektif perlu diakui k e b e r h a s i l a n - k e b e r h a s i l -
annya. T e l a h terjadi perubahan-perubahan, kernajuan-kernajuan d a n perbaikan-perbaikan.
d a n prasarana produksi,
an,
komunikasi,
arnanan.
pernayaran, perhubungan, pendidik-
industri,
Dernikian
Kernajuan dan perbaikan sarana
kesehatan, pertahanan dan k e -
juga terdapat keberhasilan
pern-
Be-
bangunan
sektor transrnigrasi,
rencana,
bidang politik dan lain sebagainya. A n e k a sarana
dan
pariwisata,
dalam
Keluarga
prasarana yang telah hadir di pedesaan rnernpunyai arti
penting
bagi
kehidupan dan
penghidupan
rnasyarakat
pe-
desaan.
lnpres
Sekolah
di
Sekolah D a s a r telah memunculkan gedung-gedung
D a s a r yang baru dan tersebar di seluruh
Indo:,nesia.
kcgiatan
Bantuan pembangunan desa telah
pernbangunan di setiap pedesaan.
setiap
Kecarnatan,
desaan,
terutarna
pedesaan
rnernancing
Puskesrnas
pada
rnulai dirnanfaatkan oleh masyarakat pew a r g a desa yang dekat dengan
Kecarnatan,
I
Pernbukaan
kantor dan gudang-gudang KUDIBUUD
rnernberi
kesibukan pada beberapa w a r g a di
didikan
Kesejahteraan
Kecarnatan
telah
Keluarga
pedesaaw
(PKK) di
rnelakukan kegiatan
telah
latihan
pedesaan
rnulai
Pendan
ketrarnpilan
pada
ibu-ibu
sekolah.
jalan,
rurnah
Perbai kan
jernbatan,
pengadaan
tangga dan kaurn wanita
dan
dam,
kebun-kebun
berbagai
pernbangunan
baru
yang
putus
b e r b a g k ruas
irigasi dan saluran pada irigasi,
bibit pertanian dalarn
arti
luas,
jenis bibit baru dan unggul telah diadopsi
rnasyarakat pedesaan.
oleh
Kegiatan pernbangunan di pedesaan dan
hasil-hasil pembangunan itu telah cukup nyata. Darnpak dari
kegiatan
itu
pembangunan telah mewarnai wajah
nampak
pedesaan,
bagi rnereka yang ingin rnenyaksikan
ha1
dan
ber-
I
kehendak rnemperhatikannya.
Beberapa
dilakukan,
upaya
pendapat
Asep
tentang
pernbangunan
Yayat (1983) rnengernukakan
pernbangunan
yang
bahwa
selama tiga Repelita telah
hasil-hasil gernilang,
telah
upaya-
membuahkan
narnun harus pula kita sadari
bahwa
rnasih ada p e r r n a s a l a h a n - p e r r n a s a l a h a n yang belum terselesaikan.
Pernerataan
(Sajogyo,
lebih
hasil
pernbangunan belurn rnenggembirakan
1977) perbaikan tingkat hidup orang kota,
besar
daripada
tingkat
perbaikan
tingkat
jauh
hidup
orang desa. Perbaikan tingkat hidup lapisan berpenghasilan
rendah jauh lebih lamban dari lapisan atas.
Dernikian juga
Asrnara (1977) rnengulas bahwa selama
pereode tahun
Hendra
1964/1965-1969/1970
mampuan
konsumsi
telah
terladl perubahan
beras perakapita telah
baikan di daerah kota,
untuk daerah pedesaan.
dirnana
rnengalarni
keper-
perubahan itu belurn rnenggernbirakan
0
Pernbangunan
itu
sebenarnya
memberikan
kesempatan,
rnernberikan kernungkinan-kemungkinan dan memberikan dorongan
agar
anggota rnasyarakat meningkatkan usahanya agar
rnernenuhi
1984). Agar
kebutuhan (Margono Slarnet,
anggota
rnasyarakat
artinya
terpenuhi
dapat
dapat
rneningkatkan
taraf
berabagai kebutuhannya
setiap
htdupnya,
adalah
sangat
perlu bagi setiap anggota rnasyarakat meningkatkan usahanya
masing-masing
anggota
melakukan kegiatan yang
masyarakat
perlu
produktif.
men.ingkatkan
Setiap
interaksi
dan
komunikasi dengan kegiatan pembangunan di sekitarnya. O l e h
Pernerintah
terutarna
rakat
telah
digariskan bahwa
pernbangunan
pedesaan
rnelalui peningkatan prakarsa d a n swadaya
desa.
Ada
dua ha1 yang
penting,
mayra-
pertama
apakah
pernbangunan yang telah dilaksanakan telah dapat rneningkatk a n inisiatif masyarakat d a l a m pembangunan
dua,
apakah
pembangunan
pedesaan.
Ke-
selama ini telah mendorong
dan
telah dapat rnenumbuhkan semangat swadaya masyarakat,
kah
partisipasi masyarakat telah rnakin meluas
dan
apamakin
merata.
Edgar
Owens
dan
Robert
Shaw
(1980) mengemukakan
tentang bantuan luar negeri pada negara-negara sedang berkernbang
sedang
untuk pembangunan hanya sedikit dari negara
berkernbang
itu dirnana k a u m miskinnya
telah
yang
ber-
B
tarnbah baik, karena pada negara yang sedang berkernbang itu
kurang
me1 ibatkan secara luas part isipasi w a r g a n y 6
kegiatan pembangunan.
cara
dalam
Kecenderungan kurang melibatkan se-
keseluruhan itu disebabkan,
pertarna,
rnasyarakat di
13
Y
dunia
ketiga ini urnurnnya tingkat kemarnpuannya untuk
partisipasi
karena
dalarn
arti yang sebenarnya
terbatas
kurangnya pengetahuan sebagai akibat tingkat
didikan yang rnasih rendah.
pembangunan
di
dunia
atasan saja.
ketiga
ada kecenderungan pada
inisiatif
merancang
pem-
(1983)
Dikemukakan oleh U n a r Wirahadikusuma
pembangunan
yang
dinarnakan
Pembangunan
Nasional
Pancasila d a n Undang-undang Dasar 1945 adalah
berdasarkan
dari rakyat,
bangunan
Kedua,
pen-
rnernutuskan kegiatan pembangunan ditentukan o i e h
bangunan,
bahwa
sangat
ber-
oleh rakyat daq untuk rakyat.
haruslah
dari,
Kegiatan pern-
oleh dan untuk diri
yang
ber-
sangkutan.
Margono
Slamet ( 1 9 8 4 ) rnengutarakan bahwa
masyarakat
pedesaan, seperti juga rnasyarakat perkotaan, rnernpunyai k e butuhan-kebutuhan
rakat
lainnya.
rnerlukan
d a n rurnah saja,
hiburan,
dengan
masya-
pedesaan ini tidak hanya
tetapi juga
kesehatan yang terjarnin,
transportasi,
diri,
Masyarakat
pangan
pendidikan,
yang pada dasarnya sarna
pergaulan,
me-
memerlukan
ibadah,
inforrnasi,
identitas diri, harga
pengembangan diri d a n lain sebagainya.
Untuk
men-
capai. pemenuhan kebutuhan seperti itu adalah perlu anggota
rnasyarakat berpartisipasi d a l a m pembangunan.
menyadari
Banyak orang
bahwa usaha pernbangunan tanpa partisipasi
dari
I
seluruh rakyat diragukan pembangunan itu akan berhasil.
Pernerintah
Indonesia dan rakyat Indonesia
rn&nyadari
akan arti penting partisipasi masyarakat d a l a m pembangunan
.
D a l a m Garis-garis Besar H a l u a n Negara tahun 1983 d i -
itu.
cantumkan wujud keinginan pada lirna tahun yang akan datang
bahwa
partisipasi aktif segenap lapisan masyarakat
pernbangunan harus m a k i n rneluas dan merata,
mikul
beban pembangunan m a u p u n d a l a m
dalam
balk d a l a m m e -
pertanggung-jawaban
atas pelaksanaan pembangunan ataupun pula didalam menerima
kernbali
hasil pembangunan.
Repelita
dori
11,
Repelita
R e p e l i t a 1 1 1 tercatat tentang arti
partisipasi
sebagai
D a l a m Rancangan
masyarakat d a l a m
pembangunan
I,
penting
dianggap
usaha menylapkan kader penerus perjuangan .bangsa.
Banyak
pejabat
Pemerintah
pada
setiap
kesempatan
se-
nantiasa mengajak masyarakat untuk meningkatkan peranserta
d a l a m kegiatan pembangunan.
P a d a sisi lain banyak terjadi di dunia ketiga ada beberapa
rakat
pejabat yang beranggapan bahwa partisipasi
d a l a m pembangunan kurang begitu
Kegiatan
melakukan
partisipasi
dianggap
masyapenting.
pernbangunan mengabaikan perlu
masyarakat.
Para
ahli dari
adanya
golongan
elite
percaya bahwa persoalan teknis merekalah yang paling tahu,
sehingga m e r a s a w a j a r saja un'tuk mengambil keputusan
dari
"yang
baik
paling
tahu"
sampai k e lebih tahu apa
yang
untuk rnasyarakat desa yang "bodoh" ini. Ahli yang demikian
itu
telah demikian terbiasa untuk menggurui
taraf
pendidikannya lebih rendah.
mereka
yang
Sehingga hampir-hampir
I
seperti tak m u n g k i n bagi ahli ini untuk menanggapi
serius
dengan
usul-usul yang dikemukakan oleh golongan yang ber-
status rendah ini.
Ada
pejabat
pemerintahan
mengartikan
partisipasi
sebagai dukungan terhadap program pembangunan yang isi dan
metodanya telah ditentukan oleh pusat-pusat
Hal
seperti
pemerintahan.
ini dapat diamati dari ketatnya kendali
dan
pengawasan birokrasi terhadap. turunnya program-program
pernbangunan
k e daerah yang lebih
bawah.
Keputusan
i
pernbangunan merupakan keputusan yang lengkap dengan segala
petunjuk-petunjuk
bersifat
banyak
pelaksanaannya.
top-down
bersifat
seperti
ini
down-ward
P a d a pembangunan
harus
yang
komunikasi
comnunication.
lebih
Partisipasi
I
masyarakat
lebih
pada
merupakan
masyarakat
tingkat
yang
pembangunan yang dirancang
partisipasi
lebih
dimobilisasi.
ditekankan
pada
dengan
atas itu.
sekedar
berapa
Mengukur partisipasi
memperhatikan
sumbang
muncul
di
tidak
jauh
gagasan
masya-
adanya
dalam
lagi
masyarakat.
suara-suara
yang
Partisipasi
yang berintikan terjadinya interaksi dan
munikasi
satuan
yang
antara
masyarakat akan meningkatkan
di d a l a m masyarakat.
mengabaikan
D e n g a n demikian
partisipasi
aktif
ini
Partisipasi
sahut-sahutan meriah masyarakat terhadap
datang dari
rakat
banyak
seperti
rasa
koper-
pembangunan
masyarakat
berarti
tidak m e m u p u k rasa persatuan dan kesatuan.
Indonesia
d.
ada
juga
suatu
program
pem-
bangunan yang datang dari a
1. Latar Belakang M a s a l a h
Pernbangunan
di Indonesia secara berencana telah
mulai pada tahun lima puluhan.
2
tahun
1952
Nasional
(Depernas).
rneletakkan
bagian
menetapkan
Peraturan Pemerintah Nomor
terbentuknya
Dewan
,
pembangunan pada sektor Ekonomi yang
yang sangat lemah dan perlu
Tahun
bangunan
Perancang
P a d a w a k t u itu perhatian Pemerintah
diperkuat.
Presiden Nomor 161 tahun 1958 tentang Rencana
Lima
1956-1960,
adalah :
di-
dianggap
Keputusan
Pembangunan
mengernukakan tentang tujuan
1) R e n c a n a Pembangunan L i m a T a h u n
perndi-
tujukan untuk mempertinggi tingkat kehidupan rakyat dengan
meningkatkan produksi d a n pendapatan d a n rnengubah struktur
ekonomi
kolonial
bukaan
kesempatan
sosial
sesuai dengan azas kekeluargaan;
bangunan
Lima
menjadi struktur nasional
T a h u n ini ditujukan
Sektor Pernerintah,
syarakat
usaha diseluruh lapangan
desa;
3)
b.
dengan
pem-
ekonorni
dan
2) Rencana
ke
tiga
Sektor Swasta dan,
c.
sektor:
Perna.
Sektor m a -
Sektor-sektor ini juga meliputi
Pem-
bangunan Nasional yang bersifat Regional.
Kiranya
Nasional
dapat ditarik kesimpulan
pada
ningkatkan
masa
yang I?lu itu
bahwa
merupakan
Pernbangunan
usaha
rne-
tingkat kehidupan bangsa Indonesia dengan cara
#
meningkatkan
produksi dan rnerubah
struktur
perekonomian
kolonial menjadi suatu struktur perekonornian Nasional. D a n
pernbangunan rnasyarakat desa merupakan bagian integral dari
pernbangunan
Nasional
nasional.
tentang
Konsepsi
l.'ernbangunan
MPRS
ini dikernukakan lagi pada ketetapan
Nomor
"...
bahwa pernbangunan nasional Semester
Berencana
adalah suatu pembangunan d a l a m m a s a peralihan, yang
bersifat
rnenyeluruh
untuk
menuju
tercapainya
rnasyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
atau masyarakat sosialis Indonesia, dimana tidak
terdapat penindasan dan penghisapan atas rnanusia
oleh
rnanusia guna mernenuhi arnanat
penderitaan
rakyat".
pernberontakan G. 30. S PKI-September 1965 d a n ke-
Setelah
kuasaan berada
pada O r d e B a r u , rnaka cakrawala pernbangunan
rnenjadi rnakin luas dan m a k i n terinci.
nasional
lalu pembangunan lebih bersifat
seperti SENSUS penduduk,
dasar
lain
"Nation
sebagainya
seperti
BAPPENAS
Nornor
dasar
ini.
80 tahun 1967.
amalan
Kelembagaan
terbentuknya
Pancasila
Building",
data
data setiap Propinsi
belurn tersedia secara
sekarang
Pada masa
adalah
lengkap,
terinci
pembangunan
Keputusan
adalah
Presiden
Pembangunan Nasional sebagai
dilaksanakan secara bertahap
dan
di
pengdalarn
rangkaian Repelita-Repelita. Keputusan tentang Pernbangunan
Nasional
putusan
Indonesia
politik
telah dituangkan dalarn
seper t i keputusan
berbagai
Presiden
Nornor
ke319
tahun 1968 tentang Repelita I tahun 1969/1970- 1973/1974;
Keputusan Presiden Nomor 11,tahun 1974 tentang Repelita 1 1
tahun 197411975-197811979; Keputusan Presiden Nomor
1980
tentang
Keputusan
Repelita 1 1 1 tahun
1979/1980
-
tahun
#
198311984;
Presiden Republik Indonesia Nomor 21 tahun 1984
tentang Repelita IV.
rnencapai
Pernbangunan Nasional dilakukan untuk
Tujuan Nasional,
untuk rnemberlkan arah gambaran
wujud rnasa depan yang diinginkan rnaka disusun
Garis-Garis
Besar Haluan Negara yang ditetapkan oleh MPR.
Garis-garis
Negara itu rnerupakan Pola U n u m
Pembangunan
Besar
Haluan
Nasional.
telah
Garnbaran
ditetapkan
wujud rnasa depan yang diinginkan
dalam Pola Dasar
Pembangunan
Nasional
rnerupakan landasan pokok dalarn rnenentukan Pola
yang
Pernbangunan Jangka Panjang.
itu
Pola h u m Pernbangunan
Unurn
Jangka
Panjang inilah rnenjadi dasaf Pola b u r n suatu Pelita.
Jika
nya
disimak Pernbangunan Nasional Indinesia sebenar-
telah
luas,
sektor
dirnulai sejak tahun 50-an,
lebih
terinci
dan
atas berbagai bidang
rnemang
dan
lebih
berbagai
dan lebih dilaksanakan secara intensif secara
me-
nyeluruh, terarah, terpadu dan terus rnenerus setelah Pernerintah
Orde
197311974
sampai
1988/1989,
bagai
terjun
Baru.
Sejak
dengan
Repelita
Repelita
I
tahun
196911970-
IV
tahun
198411985-
telah banyak program berbagai bidang dan
ber-
sektor dan banyak petugas-petugas pernbangunan telah
k e pedesaan.
seperti
pernbangunan
tanian,
industri
Pernbangunan telah
banyak
bidang ekonomi seperti
perhubungan,
dilakukan
sektor
perdagangan,
per-
koperasi,
L 1.
tenaga kerja dan lain sebagainya.
budaya
seperti
Berencana,
sektor
perumahan
*
Bidang agama dan sosial
pendidikan,
kesehatan,
dan lain sebagainya.
Keluarga
Demifian juga
bidang politik dan bidang pertahanan kearnanan. Pembangunan
berbagai
bidang
jantung
rnemang
dan berbagai sektor ini telah
pedesaan di seluruh tanah air
pernbangunan
dilakukan
masuk
Indonesia,
untuk
seluruh
ke
karena
rnasyarakat
Indonesia. Masyarakat pedesaan telah diserbu dari berbagai
jurusan
dengan
oleh penyuluh pernbangunan dari berbagai
berbagai bentuk prograrn-program
dilaksanakan
pembangunan
oleh berbagai Departernen.
lernbaga
pemerintah yang turun k e
lernbaga
non
pernerintah seperti
rnasyarakat.
pedesaan,
lembaga-lernbaga
juga
swadaya
143 311 8 2 3 orang
penduduk Indone-
(Biro Pusat
Statistik,
dan pada tahun 1984 penduduk ini telah rnenjadi
579 521 jiwa.
161
Sebagian besar penduduk Indonesia itu ting-
gal di pedesaan. Menurut United Nations
A s i a n and Pacific
Institute Bangkok (1980) ada 8 2 %dari
Development
duk
tetapi
I
berjurnlah
1980)
yang
Bahkan bukan saja
Menurut Sensus Penduduk tahun 1980,
sia
instansi
Indonesia
itu yang tinggal di pedesaan
pendu-
seperti
di-
kernukakan sebagai berikut :
"This is based on the fact that 82 per cent of the
Indonesian population live in the rural areas. By
developing the villages, the quality of the life of
the majority o f the population of Indonesia will be
improved.
Therefore,
a great deal of a f f o r t sectoral, regional a s well a s Presidential Grants in
Aid
(INPRES) project-is
directed
toward the
development of the rural areas". (Yadav;1980:245).
Jika
berjurnlah
orang
penduduk
80 persen,
Indonesia yang
di
pedesaan
rnaka akan ada sejurnlah 117 865
yang hidup di daerah pedesaan,
rnendapatkan
tinggal
penghasilan dari sektor
#
artinya rnereka
pertanian.
485
ini
Penduduk
daerah
Lampung
menurut S e n s u s Penduduk tahun
jurnlah 4 6 3 4 138 orang.
ber-
1980
Dari jumlah itu yang tinggal pada
daerah pedesaan berjumlah 3 2 1 3 014 orang. Nampak "golongan
orang
daerah
-
desa" ini baik di seluruh Indonesia
Lampung
menempati suatu jumlah yang
maupun
besar.
di
Pada
tahun 1982/1983 desa dl seluruh lndonesla berjumlah 65 127
buah.
Sejak Repelita I tahun pertama tahun 1969/1970 sampai
dengan tahun k e empat Repelita 111,
ningkat
sejumlah
desa
baik
menambah
jumlah
d e s a yang sudah
me-
Pemerintah
(46.3Oh).
ini dapat dengan mudah merubah jumlah desa
sekarang
ada,
I
2 0 . 6 4 9 buah
pertambahan desa
ada
yang
dengan
istilah pemekaran ataupun mengurangi jumlah desa yang ada.
Tindakan
formal
dikeluarkannya
Undang-undang Nomor 5 tahun
Pemerintah Desa.
lah
desa
di
Pemerintah ini dimungkinkan
oleh
telah
tentang
1959
Di bawah ini dlsajikan perkembangan jum-
seluruh Indonesia sejak
Repelita
I
tahun
1969/1970 sampai dengan tahun 1982/1983 Repelita I 1 1 tahun
kc empat.
Kebijaksanaan Pembangunan Nasional Indonesia memegang
suatu
hidupan
ikrar,
dan
perhatikan
untuk membangun d a n mengembangkan tata
penghidupan masyarakat pedesaan dengan
keserasian
pedesaan sekitarnya.
hubungan antara
kota
dan
ke-
memdaerah
#
$
2
Tabel 1.
Jurnlah D e s a di seluruh Indonesia
sarnpai tahun 1 9 8 5 1 1 9 8 6
.........................................................
NO
T a h u n
D e s a
19691 1970
197011971
197111972
19721 1973
197311974
19741 1975
197511976
197611977
197711978
44
44
44
45
45
45
45
58
59
.........................................................
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Surnber:
Pada
tulis
P i d a t o Kenegaraan Presiden dan
Departernen Dalarn Negeri.
G a r i s - g a r i s Besar H a l u a n Negara tahun 1983 ter-
bahwa hakekat dari Pernbangunan
adalah
478
622
630
575
587
303
303
675
071
pernbangunan
Nasional
Indonesia
rnanusia Indonesia seutuhnya dan
bangunan seluruh rnasyarakat Indonesia.
resrni
itu
dinyatakan
perlu
diberikan kepada
bahwa
J u g a pada
perhatian
pern-
dokurnen
sebesar-besarnya
peningkatan pernbangunan
pedesaan
terutarna rnelalui peningkatan prakarsa dan swadaya rnasyarakat desa serta rnemanfaatkan secara rnaksirnal dana-dana yang
diperuntukkan
bagi
pernbangunan pedesaan seperti
bantuan
I
lnpres d a n lain sebagainya.
Untuk
rneningkatkan prakarsa d a n
swadaya
rn-yarakat
desa pernerintah rnernberikan Bantuan Pernbangunan D e s a , akhir
Pelita
I 1 d i b e r i k a n bantuan untuk s e t i a p desa s e b e s a r
350 0 0 0 , - ;
p a d a awal P e l i t a I 1 1 b a n t u a n u n t u k s e t i a p d e s a
diberikan
tahun
Rp
sebesar
Rp 4 5 0 0 0 0 , - .
Pada P e l i t a
I11
untuk
198011981 b a n t u a n u n t u k s e t i a p d e s a rneningkat
rnen-
jadi
Rp 7 5 0 0 0 0 , - ;
tahun 198111982 b a n t u a n u n t u k
setiap
desa
ditingkatkan
r n e n j a d i Rp 1 0 0 0 0 0 0 , - d a n p a d a
tahun
1982/1983
b a n t u a n u n t u k pernbangunan d e s a r n e n c a p a i Rp
664 m i l y a r .
Khusus
bantuan
240
pernbangunan d e s a t a h u n 1 9 8 2 /
1 9 8 3 s e b e s a r Rp 8 8 431 r n i l y a r .
Mernbangun r n a n u s i a I n d o n e s i a s e u t u h n y a ,
bangun
berarti
mern-
I n d o n e s i a rnenjadi manusia
yang
k e s e l a r a s a n dan keseirnbangan.
Pem-
anggota rnasyarakat
rnerniliki
keserasian,
bangunan
anggota
sebenarnya
nusia.
rnasyarakat menjadi
rnerupakan
yang
utuh
p e r w u j u d a n r e a l i s a s i hak a z a s i
adalah
untuk
rnanusia.
pembangunan.
Pernbangunan
pedesaan
alat
Pernbangunan
diutarnakan
r n e l a l u i p e n i n g k a t a n p r a k a r s a dan swadaya rnasyarakat
Adalah
sangat
p e n t i n g u n t u k t i d a k sernata-rnata
bahwa
rnasyarakat d e s a s e b a g a i beban
rakat
pedesaan p e r l u dipandang sebagai
p o t e n s i pembangunan d i p e d e s a a n .
ini
p e r l u d i g a l a n g a g a r rnenjadi n y a t a ,
sendiri
butuhannya.
Masya-
daya
Prakarsa
pedesaan
dan
daya dan p o t e n s i
s e h i n g g a a k t i f dan
rnerubah l i n g k u n g a n -
s e c a r a r n o b i l d a n d i n a r n i s d a l a r n memenuhi
dan swadaya rnasyarakat
.--
bangunan
modal,
desa.
rnernandang
pernbangunan.
Modal,
berfungsi untuk dapat merubah'dirinya,
nya
ma-
A n g g o t a r n a s y a r a k a t a d a l a h o b j e k pernbangunan,
s c k a l i g u s rnerupakan subyek
dun
rnanusia
dalarn
ke-
pern-
-
h a r u s d i t u r n b u h k a n d a n dikernbaiigkan
dl
bawah
bimbingan d a n bantuan Pemerintah.
Pembangunan
pe-
desaan harus dilakukan mela.lui prakarsa dan swadaya masyarakat
berarti memberikan kesempatan dalam pemerataan
sempatan
berpartisipa-.si bagi
d a l a m pembangunan.
menyatakan
termasuk
anggota
masyarakat
Samir Radwan dan Torkel A l f h a n
bahwa
berpartisipasi bagi anggota
masyarakat suatu keluarga. D e m i k i a n juga
khusus
desa
(1978)
masyarakat
diantara delapan keperluan m i n i m u m bagi
nenyatakan
ke-
anggota
Verhaagen (1979)
bahwa partisipasi itu merupakan
suatu
dari suatu interaksi, dan komunikasi.
bentuk
Hal itu
di-
kemukakan demikian:
"Participation is a special form interaction and
comnunication which implies the sharing of power and
responsibi 1 ity, and benefits".
Demikian Verhaagen (di dalarn Van Dusseldorp. 1 9 8 1 ) .
Pemaksaan pembangunan atau hanya memberikan program
program
pembangunan
masyarakat
menjadi
akan
acuh
dengan mengabaikan
dapat
menimbulkan
-
prakarsa-swadaya
masyarakat
tak acuh terhadap kegiatan
pedesaan
pembangunan
di
sekitarnya. P a d a masyarakat pedesaan itu dapat tirnbul rasa
tidak berharga,
rnerasa tidak berkepentingan, tidak m e r a s a
ikut memiliki program itu.
rosukan
tidak
akhirnya
masyarakat
yang
rnemenuhi
keadaan
daerah
yang
Suatu program pembangunan
harapan
dan
demikian
itu
itu m e r a s a terasing
ada di daerahnya sendiri.
keinginannya.
dapat
dari
didan
menjadikan
pembangunan
Betapa pentingnya
H
partisipasi masyarakat d a l a m pembangunan dapat kite
adanya
sirnak
d a l a m dokumen G a r i s - n a r i s Uesar H a l u a n Negara tahun 1983 :
"Berhasilnya pernbangunan nasional sebagai pengarnalan
Pancasila tergantung pada partisipasi seluruh rakyat
serta sikap m e n t a l , tekad dan sernangat, ketaatan dan
disiplin para penyelenggara negara serta seluruh
rakyat Indonesia
(GBHN 1983, ha1 113),
.
Jadi
berhasilnya Pernbangunan Nasional ditentukan oleh
faktor adanya partisipasi seluruh rakyat. D a n berarti pula
Pembangunan
Nasiaonal
yang berhasil
adalah
berhasilnya
rnempartisipasikan seluruh rakyat dalarn pernbangunan itu.
2. M a s a l a h
Kegi atan
lama
pernbangunan di Indones ia
dimulai
kegiatan pembangunan
sebenarnya
itu
telah
masyarakat pedesaan.
Sejak tahun lirna puluhan
dilancarkan
Rencana
Pembangunan
Pembangunan
Nasional
dilakukan
telah
Tahun
Semesta Berencana
1956-1960.
Tahapan
Pertama
itu
tidak dapat berjalan lancar karena tidak
ada
kestabilan politik.
berontakan
di
Pemerintah tidak stabil,
seluruh
perjuangan
yang
tanah air.
Pemerintahan,
Pada masa
sungguh-sungguh
rnenciptakan Stabilitas Nasional,
kekuasaan
menyen-tuh
tahun 1961-1969. P a d a rnasa-masa yang lalu
pcmbangunan
dengan
Lima
telah
banyak pemOrde
telah
Baru
berhasil
terutarna dapat stabilnya
sehingga
dapat
rnelakukan
se-
rangkaisn Pernbangunan Nasional.
Setelah
Indonesia rnerdeka tahun 1945 telah
ada
ke-
I
giatan
didikan
pernbangunan pedesaan,
Masyarakat yang berus'aha rneningkatkan tar&
didikan rakyat.
ke
mulai berjalan Lembaga P e n pen-
Intensifikasi usaha pertanian telah rnasuk
~ e d e s a a ntahun 1959.
rnisalnya Penyuluhan Panca
Usaha
dan
Padi S e n t r a ,
demikian gerakan koperasi
telah
rnulai
sekitnr tahun 5 0 - a n , Pemerintah O r d e Baru sejak tahun 1959
rnenggerakkan
berbagai
Pernbangunan Nasional di segala bidang dengan
sektor di seluruh tanah air.
Pernbangunan
lebih
rnenyeluruh, lebih terinci dan terarah. D a n bagairnana hasil
pernbangunan itu.
ini
Mengenai hasil-hasil pernbangunan
selama
secara objektif perlu diakui k e b e r h a s i l a n - k e b e r h a s i l -
annya. T e l a h terjadi perubahan-perubahan, kernajuan-kernajuan d a n perbaikan-perbaikan.
d a n prasarana produksi,
an,
komunikasi,
arnanan.
pernayaran, perhubungan, pendidik-
industri,
Dernikian
Kernajuan dan perbaikan sarana
kesehatan, pertahanan dan k e -
juga terdapat keberhasilan
pern-
Be-
bangunan
sektor transrnigrasi,
rencana,
bidang politik dan lain sebagainya. A n e k a sarana
dan
pariwisata,
dalam
Keluarga
prasarana yang telah hadir di pedesaan rnernpunyai arti
penting
bagi
kehidupan dan
penghidupan
rnasyarakat
pe-
desaan.
lnpres
Sekolah
di
Sekolah D a s a r telah memunculkan gedung-gedung
D a s a r yang baru dan tersebar di seluruh
Indo:,nesia.
kcgiatan
Bantuan pembangunan desa telah
pernbangunan di setiap pedesaan.
setiap
Kecarnatan,
desaan,
terutarna
pedesaan
rnernancing
Puskesrnas
pada
rnulai dirnanfaatkan oleh masyarakat pew a r g a desa yang dekat dengan
Kecarnatan,
I
Pernbukaan
kantor dan gudang-gudang KUDIBUUD
rnernberi
kesibukan pada beberapa w a r g a di
didikan
Kesejahteraan
Kecarnatan
telah
Keluarga
pedesaaw
(PKK) di
rnelakukan kegiatan
telah
latihan
pedesaan
rnulai
Pendan
ketrarnpilan
pada
ibu-ibu
sekolah.
jalan,
rurnah
Perbai kan
jernbatan,
pengadaan
tangga dan kaurn wanita
dan
dam,
kebun-kebun
berbagai
pernbangunan
baru
yang
putus
b e r b a g k ruas
irigasi dan saluran pada irigasi,
bibit pertanian dalarn
arti
luas,
jenis bibit baru dan unggul telah diadopsi
rnasyarakat pedesaan.
oleh
Kegiatan pernbangunan di pedesaan dan
hasil-hasil pembangunan itu telah cukup nyata. Darnpak dari
kegiatan
itu
pembangunan telah mewarnai wajah
nampak
pedesaan,
bagi rnereka yang ingin rnenyaksikan
ha1
dan
ber-
I
kehendak rnemperhatikannya.
Beberapa
dilakukan,
upaya
pendapat
Asep
tentang
pernbangunan
Yayat (1983) rnengernukakan
pernbangunan
yang
bahwa
selama tiga Repelita telah
hasil-hasil gernilang,
telah
upaya-
membuahkan
narnun harus pula kita sadari
bahwa
rnasih ada p e r r n a s a l a h a n - p e r r n a s a l a h a n yang belum terselesaikan.
Pernerataan
(Sajogyo,
lebih
hasil
pernbangunan belurn rnenggembirakan
1977) perbaikan tingkat hidup orang kota,
besar
daripada
tingkat
perbaikan
tingkat
jauh
hidup
orang desa. Perbaikan tingkat hidup lapisan berpenghasilan
rendah jauh lebih lamban dari lapisan atas.
Dernikian juga
Asrnara (1977) rnengulas bahwa selama
pereode tahun
Hendra
1964/1965-1969/1970
mampuan
konsumsi
telah
terladl perubahan
beras perakapita telah
baikan di daerah kota,
untuk daerah pedesaan.
dirnana
rnengalarni
keper-
perubahan itu belurn rnenggernbirakan
0
Pernbangunan
itu
sebenarnya
memberikan
kesempatan,
rnernberikan kernungkinan-kemungkinan dan memberikan dorongan
agar
anggota rnasyarakat meningkatkan usahanya agar
rnernenuhi
1984). Agar
kebutuhan (Margono Slarnet,
anggota
rnasyarakat
artinya
terpenuhi
dapat
dapat
rneningkatkan
taraf
berabagai kebutuhannya
setiap
htdupnya,
adalah
sangat
perlu bagi setiap anggota rnasyarakat meningkatkan usahanya
masing-masing
anggota
melakukan kegiatan yang
masyarakat
perlu
produktif.
men.ingkatkan
Setiap
interaksi
dan
komunikasi dengan kegiatan pembangunan di sekitarnya. O l e h
Pernerintah
terutarna
rakat
telah
digariskan bahwa
pernbangunan
pedesaan
rnelalui peningkatan prakarsa d a n swadaya
desa.
Ada
dua ha1 yang
penting,
mayra-
pertama
apakah
pernbangunan yang telah dilaksanakan telah dapat rneningkatk a n inisiatif masyarakat d a l a m pembangunan
dua,
apakah
pembangunan
pedesaan.
Ke-
selama ini telah mendorong
dan
telah dapat rnenumbuhkan semangat swadaya masyarakat,
kah
partisipasi masyarakat telah rnakin meluas
dan
apamakin
merata.
Edgar
Owens
dan
Robert
Shaw
(1980) mengemukakan
tentang bantuan luar negeri pada negara-negara sedang berkernbang
sedang
untuk pembangunan hanya sedikit dari negara
berkernbang
itu dirnana k a u m miskinnya
telah
yang
ber-
B
tarnbah baik, karena pada negara yang sedang berkernbang itu
kurang
me1 ibatkan secara luas part isipasi w a r g a n y 6
kegiatan pembangunan.
cara
dalam
Kecenderungan kurang melibatkan se-
keseluruhan itu disebabkan,
pertarna,
rnasyarakat di
13
Y
dunia
ketiga ini urnurnnya tingkat kemarnpuannya untuk
partisipasi
karena
dalarn
arti yang sebenarnya
terbatas
kurangnya pengetahuan sebagai akibat tingkat
didikan yang rnasih rendah.
pembangunan
di
dunia
atasan saja.
ketiga
ada kecenderungan pada
inisiatif
merancang
pem-
(1983)
Dikemukakan oleh U n a r Wirahadikusuma
pembangunan
yang
dinarnakan
Pembangunan
Nasional
Pancasila d a n Undang-undang Dasar 1945 adalah
berdasarkan
dari rakyat,
bangunan
Kedua,
pen-
rnernutuskan kegiatan pembangunan ditentukan o i e h
bangunan,
bahwa
sangat
ber-
oleh rakyat daq untuk rakyat.
haruslah
dari,
Kegiatan pern-
oleh dan untuk diri
yang
ber-
sangkutan.
Margono
Slamet ( 1 9 8 4 ) rnengutarakan bahwa
masyarakat
pedesaan, seperti juga rnasyarakat perkotaan, rnernpunyai k e butuhan-kebutuhan
rakat
lainnya.
rnerlukan
d a n rurnah saja,
hiburan,
dengan
masya-
pedesaan ini tidak hanya
tetapi juga
kesehatan yang terjarnin,
transportasi,
diri,
Masyarakat
pangan
pendidikan,
yang pada dasarnya sarna
pergaulan,
me-
memerlukan
ibadah,
inforrnasi,
identitas diri, harga
pengembangan diri d a n lain sebagainya.
Untuk
men-
capai. pemenuhan kebutuhan seperti itu adalah perlu anggota
rnasyarakat berpartisipasi d a l a m pembangunan.
menyadari
Banyak orang
bahwa usaha pernbangunan tanpa partisipasi
dari
I
seluruh rakyat diragukan pembangunan itu akan berhasil.
Pernerintah
Indonesia dan rakyat Indonesia
rn&nyadari
akan arti penting partisipasi masyarakat d a l a m pembangunan
.
D a l a m Garis-garis Besar H a l u a n Negara tahun 1983 d i -
itu.
cantumkan wujud keinginan pada lirna tahun yang akan datang
bahwa
partisipasi aktif segenap lapisan masyarakat
pernbangunan harus m a k i n rneluas dan merata,
mikul
beban pembangunan m a u p u n d a l a m
dalam
balk d a l a m m e -
pertanggung-jawaban
atas pelaksanaan pembangunan ataupun pula didalam menerima
kernbali
hasil pembangunan.
Repelita
dori
11,
Repelita
R e p e l i t a 1 1 1 tercatat tentang arti
partisipasi
sebagai
D a l a m Rancangan
masyarakat d a l a m
pembangunan
I,
penting
dianggap
usaha menylapkan kader penerus perjuangan .bangsa.
Banyak
pejabat
Pemerintah
pada
setiap
kesempatan
se-
nantiasa mengajak masyarakat untuk meningkatkan peranserta
d a l a m kegiatan pembangunan.
P a d a sisi lain banyak terjadi di dunia ketiga ada beberapa
rakat
pejabat yang beranggapan bahwa partisipasi
d a l a m pembangunan kurang begitu
Kegiatan
melakukan
partisipasi
dianggap
masyapenting.
pernbangunan mengabaikan perlu
masyarakat.
Para
ahli dari
adanya
golongan
elite
percaya bahwa persoalan teknis merekalah yang paling tahu,
sehingga m e r a s a w a j a r saja un'tuk mengambil keputusan
dari
"yang
baik
paling
tahu"
sampai k e lebih tahu apa
yang
untuk rnasyarakat desa yang "bodoh" ini. Ahli yang demikian
itu
telah demikian terbiasa untuk menggurui
taraf
pendidikannya lebih rendah.
mereka
yang
Sehingga hampir-hampir
I
seperti tak m u n g k i n bagi ahli ini untuk menanggapi
serius
dengan
usul-usul yang dikemukakan oleh golongan yang ber-
status rendah ini.
Ada
pejabat
pemerintahan
mengartikan
partisipasi
sebagai dukungan terhadap program pembangunan yang isi dan
metodanya telah ditentukan oleh pusat-pusat
Hal
seperti
pemerintahan.
ini dapat diamati dari ketatnya kendali
dan
pengawasan birokrasi terhadap. turunnya program-program
pernbangunan
k e daerah yang lebih
bawah.
Keputusan
i
pernbangunan merupakan keputusan yang lengkap dengan segala
petunjuk-petunjuk
bersifat
banyak
pelaksanaannya.
top-down
bersifat
seperti
ini
down-ward
P a d a pembangunan
harus
yang
komunikasi
comnunication.
lebih
Partisipasi
I
masyarakat
lebih
pada
merupakan
masyarakat
tingkat
yang
pembangunan yang dirancang
partisipasi
lebih
dimobilisasi.
ditekankan
pada
dengan
atas itu.
sekedar
berapa
Mengukur partisipasi
memperhatikan
sumbang
muncul
di
tidak
jauh
gagasan
masya-
adanya
dalam
lagi
masyarakat.
suara-suara
yang
Partisipasi
yang berintikan terjadinya interaksi dan
munikasi
satuan
yang
antara
masyarakat akan meningkatkan
di d a l a m masyarakat.
mengabaikan
D e n g a n demikian
partisipasi
aktif
ini
Partisipasi
sahut-sahutan meriah masyarakat terhadap
datang dari
rakat
banyak
seperti
rasa
koper-
pembangunan
masyarakat
berarti
tidak m e m u p u k rasa persatuan dan kesatuan.
Indonesia
d.
ada
juga
suatu
program
pem-
bangunan yang datang dari a